BURSA EFEK INDONESIA
(PENGUJIAN DENGAN PERSAMAAN SIMULTAN)
JURNAL PENELITIAN
oleh:
Nama : Mursyida Mahmud No. Mahasiswa : 10312585
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(PENGUJIAN DENGAN PERSAMAAN SIMULTAN)
Mursyida Mahmud
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Email: mursyidamahmud@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital terhadap
kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan khususnya pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar pada BEI 2006-2011. Dengan menggunakan model Pulic-Value Added Intellectual
Coefficients (VAIC), biaya research & development, biaya advertising. Selain itu juga
penelitian ini juga menambahkan variabel kontrol (ukuran perusahan dan leverage) pada
kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan SmartPLS untuk analisis data. Berdasarkan
hasil uji analisis diketahui bahwa biaya advertising tidak menjadi indikator untuk mengukur
intellectual capital dan juga leverage tidak menjadi indikator untuk mengukur variabel
kontrol. Hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa intellectual capital mempunyai
hubungan positif terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar.
This study aims to identify the influence of Intellectual Capital (IC) on the firms’ financial
performance and market valuation using data drawn from manufactur company that listed in
Coefficient (VAIC), research & development expense, advertising expense. Besides that, this
study adds the variable control (size of firm a nd leverage) for financial performance. This
study uses partial least square (PLS) for data analysis. Based on result of analysis, it is found
that advertising expense is not the indicator for intellectual capital and leverage is not the
indicator for variable control. The results support the hypothesis that firms’ intellectual
capital has a positive impact on financial performance and market value.
KEYWORDS : Intellectual capital, kinerja keuangan, nilai pasar, VAICTM
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan juga diikuti oleh perkembangan
perekonomian dunia dari perekonomian yang berbasis sumber daya fisik menjadi
perekonomian yang berbasis pengetahuan (knowledge-based economy).
Perekonomian berbasis pengetahuan ditandai dengan banyak bermunculnya beberapa
dekade ini industri-industri berbasis pengetahuan.
Dalam knowledge-based economy hampir semua aktivitas didasarkan pada
pengetahuan, dan hal ini menjadi hal terpenting dalam sumber daya ekonomi dan ini
menggantikan modal keuangan dan modal fisik sebagai modal yang dulunya
dianggap modal terpenting. Perusahaan yang berbasis pengetahuan akan menciptakan
suatu cara untuk mengelola pengetahuan sebagai sarana untuk memperoleh
penghasilan perusahaan. Pengetahuan ditransformasikan, dikapitalisasikan, dan
Meningkatnya perbedaan nilai buku perusahaan dengan nilai pasar perusahaan
menarik perhatian banyak peneliti untuk mengetahui nilai apa yang tidak terkandung
dalam laporan keuangan. Chen et. al (2005) menulis adanya batasan pada laporan
keuangan dalam menjelaskan nilai perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tidak
hanya berpaku pada aset fisik tapi intellectual capital. Ulum (2009) menyatakan
bahwa pada umumnya IC diidentifikasi sebagai perbedaan antara nilai pasar
perusahaan dan nilai buku aset perusahaan tersebut. Edvinsson dan Malone (1997)
dalam Chen et. al. (2005) mengungkapkan intellectual capital terdiri dari human
capital, dan structural capital yang terdiri dari pelanggan, proses, database, merek,
dan sistem. Stewart (1997) dalam Khalique et al. (2011) mengatakan intelectual
capital terdiri dari human capital, customer capital, dan structural capital.
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
Intellectual capital menurut Stewart dalam Bontis (1998) adalah semua yang
ada di perusahaan yang bisa memberikan keunggulan kompetitif di pasar yang
disebut material intellectual yang terdiri dari pengetahuan, informasi, intellectual
property, pengalaman bisa digunakan untuk meningkatkan kekayaan.
Edvinsson and Malone (1997) dalam Ulum (2009) mengkategorikan
intellectual capital menjadi tiga bentuk dasar yaitu human capital, structural capital,
customer capital.
Intellectual capital pada penelitian ini diukur menggunakan VAIC™ dan
development dan biaya advertising karena VAIC™ hanya mengukur human capital
dan structural capital, sedangkan untuk relational capital/customer capital belum
terukur. Biaya research & development sebagai indikator untuk mewakili structural
capital, relational capital, bahkan human capital dan biaya advertising sebagai
indikator mengukur relational capital.
Kinerja keuangan adalah hasil yang dicapai oleh perusahaan atas berbagai
aktivitas yang dilakuakan dalam mendayagunakan sumber keuangan yang tersedia
yang berguna untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan
laba. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diwakilkan oleh 5 indikator yaitu ROE,
ROA, EP, ATO dan BEP.
Nilai pasar disini adalah nilai pasar harga saham yang terbentuk melalui
presepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur dan stakeholder lain terhadap
kondisi perusahaan. Pada penelitian ini nilai pasar diukur dengan PBV (tahun
berikutnya) dan Harga saham (tahun berikutnya).
Hubungan intellectual capital dengan kinerja keuangan perusahaan telah
dibuktikan secara empiris oleh beberapa peneliti dalam berbagai pendekatan di
beberapa negara. Firer dan Williams (2003) dalam Ulum (2008), Chen et al.(2005)
dan Tan et al.(2007) telah membuktikan bahwa IC (VAIC™) mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Jika masyarakat telah percaya dengan kinerja perusahaan yang baik maka
nilai pasar perusahaan juga akan naik. Nilai pasar yang dimaksud adalah harga
kinerja keuangan perusahaan maka semakin tinggi juga nilai pasar perusahaan.
Penelitian Haryaningsih (2012) mengatakan bahwa jika kinerja peusahaan baik maka
nilai perusahaan juga akan baik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tan et al. (2007) dan Chen et al. (2005)
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara IC dengan nilai pasar
perusahaan. Jika IC meningkat, dalam artian dikelola dengan baik, maka hal ini dapat
meningkatkan persepsi pasar terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka variabel dependen dalam kerangka
pemikiran adalah kinerja keuangan perusahaan dan nilai pasar perusahaan.
Sedangkan variabel independennya adalah VAICTM, biaya research & development
dan biaya advertising. Untuk variabel kinerja keuangan dikontrol dengan ukuran
perusahaan dan leverage agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk lebih
jelasnya kerangka penelitian disajikan digambar 2.1.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Intellectual capital perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
H2: Kinerja keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahan.
H3: Intellectual capital berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan analisis partial least squares path modeling
(PLS-SEM). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2006- 2011. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan
kriteria: perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan yang telah
dipublikasikan selama tahun 2006– 2011, perusahan tersebut laba, memiliki ekuitas
positif, memiliki biaya research & development dan biaya Advertising.
Variabel independen pada penelitian ini adalah intellectual capital yang
diukur dengan menggunakan 3 indikator yaitu VAICTM (Chen et al., 2005 dan Tan et
al., 2007), biaya research & development (Chen et al., 2005), biaya advertising (Chen
et al., 2005).Proses menghitung VAICTM adalah sebagai berikut:
Menghitung komponen-komponen untuk VACA, VAHU, STVA.
VA = Laba Operasi + Beban Karyawan + Depresiasi + Amortisasi CE = Dana yang Tersedia (Ekuitas)
Menghitung VACA, VAHU, STVA VACA = VA ÷ CE
VAHU = VA ÷ HC STVA = SC ÷ VA
Menghitung VAICTM
VAICTM = VACA + VAHU + STVA
Proses menghitung biaya research & development (RD) dan biaya advertising
(AD) dengan menambahkan denominator nilai buku saham pada biaya research &
development dan biaya advertising.
RD = biaya research : nilai buku saham
AD = biaya advertising : nilai buku saham
Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja keuangan dan nilai pasar.
Kinerja keuangan diukur menggunakan lima indikator pengukuran kinerja keuangan
yaitu ROE (Chen et. al.,2005 dan Tan et al.,2007), ROA (Chen et. al.,2005 dan Ulum,
2007), EP (Chen et. al., 2005), ATO (Ulum, 2007), BEP (Yuaniasih, 2010).
Sedangkan untuk nilai pasar diukur dengan dua indikator yaitu Price Book Value
(PBV) yang pernah dilakukan oleh Rani (2012).
Variabel kontrol pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan debt to
equity ratio (DER). Ukuran perusahaan dihitung menggunakan natural logarithma
dari total aset sedangkan untuk DER diukur dengan membagi total hutang terhadap
ekuitas pemegang saham. Penelitian menggunakan ukuran perusahaan dan DER juga
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis uji reabilitas validitas menunjukkan bahwa biaya advertising tidak
menjadi indikator untuk mengukur intellectual capital dan juga leverage tidak menjadi
indikator untuk mengukur variabel kontrol. Tabel 4.1 dibawah ini adalah indikator-indikator
untuk masing-masing konstruk.
Tabel 4.1 Indikator-Indikator dan Konstruknya
Indikator-indikator Konstruk
VAIC, R&D Intellectual capital
ROA, ROE, BEP, Log EP, ATO Kinerja Keuangan
Size of Firm Kontrol
PBV, Price of stock Nilai Pasar
Tabel 4.2 Nilai R-Square
R-square
Intellectual Capital
Nilai Pasar 0.665
Kinerja Keuangan 0.756
Kontrol
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat nilai R-square untuk variabel nilai pasar
sebesar 0,665, artinya model yang dibentuk adalah moderat. Nilai 0,665 menjelaskan
bahwa pengaruh variabel intellectual capital terhadap nilai pasar adalah sebesar
66,5% dan sisanya 33,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
Sedangkan untuk variabel kinerja keuangan memiliki nilai R-square sebesar 0,756
kontrol terhadap kinerja keuangan adalah sebesar 75,6% sedangkan sisanya 24,4%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Model penelitian yang terbentuk baik berdasarkan nilai R-square, sehingga
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar variabel kinerja keuangan dan nilai pasar
banyak dipengaruhi oleh intellectual capital. Untuk mengetahui bagaimana
signifikansi masing-masing variabel disajikan di tabel 4.3.
Tabel 4.3 Nilai Inner Weights
Setelah dilakukan pengujian terhadap data, diperoleh hasil bahwa intellectual
capital mempunyai T statistik diatas 1,65 yaitu sebesar 8,214 (lihat tabel 4.3). Hal ini
menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Dan nilai koefisien (original sample of estimate) positif
sebesar 0,765 (lihat tabel 4.3) yang menunjukkan bahwa intellectual capital
Dari pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 (H1) yang
mempresentasikan hubungan positif intellectual capital terhadap kinerja keuangan
perusahaan terbukti. Artinya apabila intellectual capital meningkat, maka kinerja
keuangan perusahaan juga akan meningkat. Perusahaan yang mengelola sumber daya
intelektualnya secara maksimal akan mampu menciptakan nilai tambah (value added)
bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat tumbuh dan unggul dalam persaingan.
Setelah dilakukan pengujian terhadap data, diperoleh hasil bahwa kinerja
keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
T statistik dari kinerja keuangan diatas 1,65 yaitu sebesar 2,036 (lihat tabel 4.3) dan
nilai koefisien (original sample of estimate) positif sebesar 0,386 (lihat tabel 4.3)
yang menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai pasar
perusahaan.
Dari penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 (H2) yang
merepresentasikan hubungan positif kinerja keuangan terhadap nilai pasar perusahaan
terbukti. Hal ini bearti apabila kinerja keuangan perusahaan meningkat, maka nilai
pasar perusahaan juga akan meningkat. Semakin tinggi kinerja keuangan perusahaan
maka keuntungan yang didapat perusahaan juga akan semakin tinggi. perusahaan
dengan banyak keuntungan akan mendapat penilaian yang baik dari masyarakat.
Penilaian tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Setelah dilakukan pengujian terhadap data, diperoleh hasil bahwa intellectual
capital mempunyai T statistic diatas 1,64 yaitu sebesar 2,150 (lihat tabel 4.3). Hal ini
pasar perusahaan. Dan nilai koefisien (original sample of estimate) positif sebesar
0.465 (lihat tabel 4.3) menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif
terhadap nilai pasar perusahaan.
Dari pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 (H3) yang
merepresentasikan hubungan positif intellectual capital terhadap nilai pasar
perusahaan terbukti. Hal ini beartisemakin meningkat intellectual capital perusahaan
maka akan semakin meningkat juga nilai pasar perusahaan.
PENUTUPAN
Setelah melakukan pengujian pengaruh intellectual capital terhadap kinerja
keuangan dan nilai pasar perusahaan pada perusahaan manufaktur yang ada di
Indonesia dari tahu 2006-2011 maka terdapat hubungan yang positif diantara
keduanya. Yang artinya semain meningkatnya nilai intellectual capital maka akan
semakin meningkat pula kinerja keuanga dan nilai pasar perusahaan. dan untuk
hubungan antara kinerja keuangan dan nilai pasar juga berhubungan psitif dimana
semakin meningakat kinerja keuangan perusahaan maka akan semakin meningkat
pula nilai pasar perusahaan.
Beberapa saran untuk penelitian berikutnya yaitu penelitian selanjutnya
disarankan untuk menambah indikator ukuran kinerja keuangan selain ROA, ROE,
ATO, EP, dan BEP. Menambah indikator lainnya untuk mengukur nilai pasar selain
PBV dan harga saham penutupan. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan
satu periode. Dan juga disarankan untuk meneliti tidak hanya sektor manufaktur saja,
tetapi sektor lainnya seperti sektor perbankan, asuransi, real estate, konstruksi,
transportasi, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Bontis, N (1998), Intellectual capital: An Exploratory Study That Develops Measures and Models, Journal ofManagement Decision, 36 (2), hal: 63-76.
Chen, Ming-Chin, S.J. Cheng, Y. Hwang (2005), An Empirical Investigation of The Relationship Between Intellectual Capital and Firms’ Market Value and Financial Performance, Journal of Intellectual Capital, 6 (2), hal: 159-176.
Haryaningsih, Neni (2012), Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Market Value Melalui Financial Performance Sebagai Variabel Intervening, Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan), Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.
Khalique, Muhammad (2011), Relationship of Intellectual Capital With The Organizational Performance of Pharmaceutical Companies in Pakistan,
Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(12), hal:1964-1969.
Rani, Widya Puspita (2012), Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Pasar dengan Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Kontrol, Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan), Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.
Tan, H.P, D. Plowman, P. Hancock (2007), Intellectual Capital and Financial Returns of Companies, Journal of Intellectual Capital, 8 (1), hal: 76-95.
Ulum, Ihyaul (2008), Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia, Jurnal Akuntansi Keuangan Perusahaan, 10 (2), November, hal: 77-84.
(2009), Intellectual Capital, Konsep dan Kajian Empiris, Malang: Graha Ilmu.