• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi peran pasar dalam (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekonomi peran pasar dalam (3)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KLIPING EKONOMI

(2)

A. PASAR DALAM PEREKONOMIAN

1. PENGERTIAN PASAR

Pasar atau market merupakan sebuah tempat bertemunya

pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu

untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau sumber

daya ekonomi dan berbagai faktor produksi yang lainnya. Pada

umumnya, pengertian pasar tidak menunjuk ke sebuah lokasi

ataupun tempat-tempat tertentu, hal ini karena pasar tidak

memiliki batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi

modern dapat meniadakan hambatan atau batasan-batasan

geografis, sehingga dapat memungkinkan penjual dan pembeli

bertransaksi tanpa harus saling melihat wajah satu sama lain.

(3)

PENGERTIAN PASAR MENURUT PARA AHLI

1.

William J.Stanton

William J.Stanton berpendapat bahwa pengertian pasar adalah

sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang

digunakan untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk

membelanjakan uang tersebut.

2.

Kotler dan Amstrong

Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian pasar merupakan

seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk atau

jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang

yang menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan

dalam bertransaksi. Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual

dan pembeli sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan

mengirimkan produk serta jasa yang mereka produksi dan juga guna

menyampaikan atau mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai

gantinya, mereka akan mendapatkan uang dan informasi dari pasar

tersebut.

3.

Handri Ma’aruf

Kata “pasar” mempunyai 3 pengertian, antara lain :

1) Pasar dalam arti “tempat”, merupakan sebuah tempat untuk

bertemunya

para

penjual

dengan

pembeli.

(4)

2.

PERAN PASAR DALAM PEREKONOMIAN

a.

Pasar sebagai Sarana distribusi

Fungsi pasar yang pertama adalah fungsi distribusi. Pasar

memberikan kontribusi yang sangat besar dalam hal

memperlancar pendistribusian barang-barang dari produsen ke

konsumen. Contoh barang-barangnya seperti kebutuhan

pokok, alat-alat, dan masih banyak lagi (semua barang yang

dapat anda temukan barangnya di toko/pasar). Pasar juga

dapat menjadi tempat bertemunya produsen dengan

konsumen, sehingga kedua-duanya diuntungkan berkat

adanya pasar. Produsen tidak perlu repot-repot mencari

konsumen, karena konsumen yang akan datang. Dan begitu

pula konsumen tidak perlu repot mencari-cari produsen,

karena produsen pasti berada di pasar. Kelancara proses

distribusi juga dipengaruhi oleh kondisi dari pasar, distribusi

akan lancar apabila pasar berfungsi dengan baik

b. Pasar sebagai pembentuk harga

Di pasar ini para produsen akan menawarkan kepada

konsumen barang yang mereka produksi. Dan biasanya terjadi

penawaran antara pembeli dengan penjual. Jika mereka sudah

sepakat terkait dengan harga, uang akan diterima oleh

produsen dan barang/jasa yang dibeli akan diterima pembeli.

Dalam proses tawar menawar ini produsen akan memberikan

harga minimalis pada produknya, jadi akan tetap untung.

c. Pasar sebagai sarana promosi

(5)

3.

Bentuk dan struktur pasar

A.

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar persaingan sempurna (penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan

pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai peapakah suatu barang berasal dari

produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.

Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu :

1. Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogen. Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.

2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna. Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

3. Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.

(6)

5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

B. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

1. Pasar monopoli

Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".

Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat

menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).

Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.

Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.

Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah,

perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.

(7)

lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.

(8)

2. Pasar Oligopoli

Oligopoli (dari λίγοςὀ (olígos), berarti "banyak", dan πωλε νῖ (polein), berarti "menjual") adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Oligopoli memiliki struktur pasarnya sendiri.[1]

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.

Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat

maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga

(9)
(10)
(11)

3. Pasar persaingan Monopolistik

Pasar monopolistik (kadang disebut juga pasar persaingan

monopolistik atau pasar monopolistis) adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak

terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk

membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.

Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar

monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang

dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.

Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa

mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh

terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

(12)

Monopsoni, adalah keadaan di mana satu pelaku usaha menguasai

penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang

dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering

terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong

(ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani

adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah

ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat

kesejahteraan petani berpengaruh.

Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta

api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu

yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli

oleh KAI.

(13)

Pasar oligopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli. Dalam pasar ini jumlah penjual banyak, sedang pembelinya hanya beberapa.

contohnya pasar wortel di suatu desa. Di sini para petani wortel bisa menjual wortelnya ke beberapa pedagang di desanya untuk dijual lagi ke kota.

Ciri-ciri pasar persaingan oligopsoni. a. Terdapat beberapa pembeli.

b. Pembeli umumnya bukan konsumen yang langsung menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan pedagang yang akan menjual kembali atau produsen yang akan mengolah dulu produk tersebut.

c. Barang yang diperjualbelikan umumnya bahan mentah bukan barangjadi buatan pabrik.

d. Harga cenderung stabil. Karena bila salah seorang pembeli menurunkan harga maka para penjual segera berpindah ke pembeli lain.

Tetapi bila salah seorang pembeli bersedia menaikkan harga belinya maka para penjual akan berbondong-bondong menjual produk kepadanya.

Untuk menghindari hal tersebut maka umumnya harga pada pasar ini cenderung tidak berubah (stabil).

(14)

1. Permintaan

a. Pengertian permintaan

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :

 Harga

B. Faktor-faktor yang mempengaruhui

permintaan

Selera. dengan berubahnya selera konsumen atas suatu barang atau jasa tertentu, maka tentu saja jumlah permintaan atas barang atau jasa itu pun berubah. Apabila barang atau jasa itu sedang banyak disukai, maka permintaan barang atau jasa itu pun akan meningkat. Keadaan yang sebaliknya akan terjadi apabila barang atau jasa itu tidak disukai oleh konsumen.

(15)

barang-barang kebutuhan pokok, pendidikan dan rekreasi, serta masih banyak lagi

Perubahan Jumlah Penduduk. Pertambahan penduduk merupakan faktor yang sangat dominan terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Gejala ini mudah dimengerti, mengingat tidak ungkin seorang anak manusia yang lahir di dunia ini akan dibiarkan demikian saja tanpa perawatan, makanan, pakaian dan tempat tinggal serta pendidikan sebagaimana layaknya manusia yang harus hidup wajar. Jadi jelaskanlah bahwa semakin banyaknya jumlah penduduk akan mengakibatkan meningkatkannya permintaan atas barang atau jasa

Harapan atau Ekspektasi. Harapan atau ekspektasi konsumen merupakan perkiraan yang ia tetapkan di kemudian hari atas pendapatan yang ia terima. Apabila dia memperkirakan bahwa tingkat pendapatannya akan meningkat, sehingga jumlah permintaan pun akan cenderung meningkat. Sebaliknya, apabila ia memperkirakan bahwa tingkat pendapatannya akan menurun, maka jumlah permintaan pun akan cenderung menurun

Harga Barang Lain yang Berhubungan, baik Barang Subsitusi maupun Barang Komplementer. Dengan meningkatnya harga barang subtitusi, permintaan suatu barang tertentu akan meningkat, dan sebaliknya jika barang subtitusi menurun, maka permintaan akan barang itu menurun.

2. Penawaran (supply)

a. pengertian penawaran

kalangan Penawaran, dalam ilmu ekonomi, adalah

banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan

oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat hargaselama periode waktu tertentu.

Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang,

(16)

Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga

berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang. Faktor teknologi akan memengaruhi output barang atau jasa yang akan

dihasilkan produsen. Semakin tinggi teknologi, semakin cepat barang dihasilkan, maka semakin besar pula penawaran yang terjadi.

Harga-harga barang lain, termasuk di antaranya harga bahan baku, juga ikut memengaruhi penawaran. Semakin mahal harga bahan baku, semakin mahal pula harga produk yang dihasilkan. Namun biasanya, kenaikan harga bahan baku cenderung mengurangi keuntungan yang diterima oleh produsen, sehingga produsen akan mengurangi tingkat produksi dan mengurangi tingkat penawaran.

B, Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran

 Harga barang itu sendiri

Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi

Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.

 Harga barang pengganti

Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih

rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang

penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

 Biaya produksi

Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi

meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya

(17)

ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.

 Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.

 Pajak

Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut

menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.

 Perkiraan harga pada masa depan

(18)

C.

PROSES TERBENTUK NYA HARGA

KESEIMBANGAN

Dalam membeli barang atau jasa yang diinginkan, umumnya pembeli atau konsumen lebih suka membayar dengan harga lebih murah. Sedangkan penjual atau produsen lebih suka menjual dengan harga yang lebih tinggi. Bisakah keinginan yang berbeda itu saling bertemu? Kapan itu bisa terjadi?

Awal mulanya, pada harga yang rendah, pembeli akan menambah permintaan, sedangkan penjual akan sedikit menawarkan barang dan jasanya. Karena penawaran sedikit maka barang dan jasa susah diperoleh. Hal ini otomatis akan mendorong harga menjadi naik. Harga yang naik akan mengurangi permintaan, dan di sisi lain akan menambah penawaran. Hal yang demikian terjadi secara terus-menerus, sehingga suatu saat pada harga tertentu, jumlah yang diminta (permintaan) sama persis dengan jumlah yang ditawarkan (penawaran). Harga yang terjadi saat jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan inilah yang disebut harga keseimbangan. Istilah lain dari harga keseimbangan adalah harga pasar.

(19)
(20)

D.Elastisitas Barang dan Jasa

1. Pengertian Elastisitas

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika

peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.

(21)

. Permintaan Inelastis Sempurna

Permintaan Inelastis Sempurna Terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta meskipun ada perubahan harga. Secara matematis %ΔQs = 0,

berapapun perubahan dalam %ΔP.

Perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan. Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya.

2. Permintaan Inelastis

Permintaan Inelastis Terjadi apabila persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP.

Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga. Biasanya terjadi pada barang-barang

kebutuhan pokok seperti beras, gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.

(22)

3. Permintaan Elastis Uniter

Permintaan Elastis Uniter Terjadi kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Secara matematis %ΔQd=%ΔP.

Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan. koefesien Ed=1

5. Permintaan elastis sempurna

(23)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas

Permintaan dan Penawaran

Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas permintaan :

1. Ketersediaan barang substitusi

2. Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu barang 3. Kategori barang (kebutuhan pokok atau kebutuhan mewah) 4. Keragaman penggunaan barang

Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran :

1. Waktu yang dibutuhkan untuk berproduksi 2. Daya tahan barang

3. Mobilitas faktor produksi

Referensi

Dokumen terkait

Thus, this research aims to: 1) determine the “PASTI PAS!” petroleum measurement standardization system in the Public Petrol Station in Malang, 2) analyze Islamic

Penetapan dilakukan menurut cara yang tertera pada Metode Analisis Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Valacyclovir digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus herpes pada orang dewasa dan anak-anak.. Penyakit yang disebabkan oleh virus herpes termasuk herpes

144 MUHAMMAD REZA APRIANSYAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV) S1 B Lulus. 145 MUHAMMAD RIDWAN PRASTIYA AKUNTANSI S1

(2005) menjelaskan bahwa biosorpsi dan akumulasi zat polutan oleh tumbuhan dapat terjadi melalui tiga proses yaitu biosorpsi logam oleh akar, translokasi zat

Peningkatan jumlah penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi suatu perkotaan selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negatif. Salah satu dampak negatif

Dengan semakin diketahuinya keunggulan kerbau dan peran besarnya dalam penyediaan daging maka perbaikan perbibitan sudah harus menjadi perhatian utama bagi daerah-daerah sumber

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 huruf s Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, dilihat dari obyeknya hak ulayat yang dapat dimiliki