Apa dampak positif dari green building? (a) Biaya operasional relative sedikit:
Karena lebih mengutamakan penggunaan energy dari alam, seperti cahaya matahari, angin alam, dan orientasi, penggunaan listrik dapat dikurangi.
(b) Kesehatan lebih baik:
Aliran udara yang bagus, pencahayaan yang bagus, serta pengurangan penggunaan AC dapat meningkatkan kesehatan
(c) Melindungi lingkungan:
Karena lebih sedikit menggunakan listrik, maka polusi terhadap lingkungan juga lebih sedikit. Selain itu, karena penggunaan AC lebih sedikit pula, maka emisi Freon dapat dikurangi (d) Memanfaatkan cahaya matahari secara penuh:
Dengan mengatur peletakan jendela, pintu, dan orientasi bangungan, maka cahaya matahari digunakan secara maksimal, sehingga dapat menggantikan lampu ketika pagi dan siang. (e) Konsep Recycle:
Dengan menggunakan bahan bahan bekas yang bisa didaur ulang, bangunan Green dapat dibangun dengan bahan bahan yang lebih murah, serta mengurangi penggunaan kayu dari pohon, dan juga mengurangi penggunaan SDA yang tidak dapat diperbaharui lagi.
Apa dampak negatif dari green building? (a) Anggaran biaya awal menjadi lebih tinggi:
Karena pengetahuan tentang Green Building belum terlalu menyebar luas, maka perlu seorang ahli untuk mendesain bangunan Green Building. Karena desain Green Building
kebanyakan lebih mementingkan fungsi, maka bentuk dan ruang nya mengikuti fungsi tersebut, dan sering kali, banyak ruangan yang tidak efisien dari segi pemanfaatan ruangan (contoh: ada ruang kosong untuk udara), sehingga menambah biaya. Beberapa bahan green juga termasuk lebih mahal disbanding bahan bangunan biasa, selain yang di recycle.
(b) Break-even point bangunan akan relatif lebih lama.
Break-even adalah keadaan dimana pengeluaran sama dengan pendapatan. Di situasi arsitektur, itu berarti keadaan dimana biaya pembangunan dan total biaya operasi sama dengan total pendapatan. Dikarenakan alasan sebelumnya, dimana anggara biaya awal tinggi, maka Break-even point akan menjadi relative lebih lama, meskipun biaya operasional rendah.