• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (5)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

KEBERAGAMAN ANGKATAN KERJA, PELUANG KERJA YANG

SETARA, dan TINDAKAN AFIRMATIF

Dosen Pengampu :

Anggota Kelompok :

1. M Azam Abdulloh(1602010123) 2. Supriyadi (16020101 3. Yusuf Setiadi Widhianto (1602010164)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI MANAJEMEN S1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan benar.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas semester dua, kami membuat makalah ini ingin mengetahui dan mempelajari Keberagaman Angkatan Kerja, Peluang Kerja Yang Setara, dan Tindakan Afirmatif. Kami selaku penulis ingin mengucapakan Terimakasih kepada rekan-rekan atas dukunganya dalam pembuatan makalah ini. Penyusun jugamengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.

Demikian makalah ini, penulis berharap semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang Keberagaman Angkatan Kerja, Peluang Kerja Yang Setara, dan Tindakan Afirmatif.

Purwokerto,21 Februari 2017

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...……..

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...……..3

BAB I PENDAHULUAN...……..4

A. Latar Belakang………...4

B. Rumusan Masalah...…...5

C. Tujuan...……..5

BAB II PEMBAHASAN...……...6

BAB III PENUTUP ………..

A. Kesimpulan ……….……….. B. Saran...

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Akhir abad 18 industri mulai diperkenalkan kepada dunia. Penggantian tenaga manusia menjadi mesin pun mulai menjadi sorotan, bahkan sorotan yang berlebihan. Pemakaian tenaga manusia untuk menjalankan “motor” menjadi topik utama dalam beberapa waktu dalam tahun itu. Sampai akhirnya manusia menerima keadaan itu. Terpaksa maupun tidak.

Industrialisasi dan masa product menjadi hal yang lumrah. Pekerjaan pun mulai menjadi kalimat yang sudah biasa dan terbiasa mendengarnya.Memasuki abad 20, manusia menjadi sangat biasa dengan kerja, pekerjaan dan mesin. Mesin menggantikan posisi manusia dalam banyak hal dalam pekerjaan, contohnya saja, komputer mengambil alih tenaga manusia yang cukup banyak dalam hal tenaga pengarsipan dan sekretaris. Arsip dengan mudah disimpan dalam bentuk file dan folder dan sekretearis cukup satu untuk menangani masalh yang serius dan cukup rumit.

Hal ini menyebabkan pertumbuhan masalah yang cukup besar mengenai kesempatan seorang pekerja dan keragaman pekerjaan. Para pekerja mulai kritis melihat perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan “Apa kita masih digunakan untuk pekerjaan ini setelah pekerjaan ini digantikan dengan mesin?”, “Masih ada kesempatan bagi kita untuk menduduki kesempatan itu?” dan masalah lain mengenai keragaman pekerjaan dan kesempatan dalam pekerjaan bagi pekerja.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud keberagaman angkatan kerja?

2. Apa yang di maksud manajemen keberagaman angkatan kerja?

3. Apa yang di maksud Untuk mengetahui pengertian peluang kerja setara? 4. Apa yang di maksud konsep perlakuan tidak setara?

5. Apa yang di maksud tindakan afirmatif?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian keberagaman angkatan kerja

2. Untuk mengetahuipengertianmaksud manajemen keberagaman angkatan kerja 3. Untuk mengetahui pengertianUntuk mengetahui pengertian peluang kerja setara 4. Untuk mengetahui pengertiankonsep perlakuan tidak setara

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Keberagaman Peluang Angkatan kerja

B. manajemen keberagaman angkatan kerja

C. Peluang kerja yang setara

Sebagaimana telah dilihat dari diskusi di atas, angkatan kerja dewaasa ini telah menjadi benar benar beharga. Namun, ini tidak seperti pada awal 1960 an. Faktanya , hanya segelintir angkatan kerja pada saat itu yang sedikit menyerupai mereka dewasa ini. Meskipun peluang kerja yang setara telah melewati jalan yang panjang sejak awal 1960 an, diperlukan upaya upaya berkelanjutkan karena beberapa masalah masih menghadang.

Hukum Yang Mempengaruhi Peluang Kerja Yang Setara

Sejumlah hukum nasional yang telah disahkan memiliki pengaruh pada peluang kerja yang setara. Pengesahan hukum hukum tersubut mencerminkan sikap masyarakat terhadap perubahan yang harus dibuat untuk memberi setiap orang peluang yang setara akan pekerjaannya

Yang paling signifikan dari hukum-hukum tersebut dideskripsikan dalam bagian-bagian berikut ini :

Ø Civil rights Act tahun 1866 Ø Equal pay tahun 1963

Ø Title VII of the civil rights act tahun 1964, di amandemen tahun1972

Ø Age discrimination in employment act tahun 1967, di amandemen tahun 1978 dan 1986

Ø Rehabilitation act tahun 1973

(7)

Ø Immigration reform and control act tahun 1986

Ø Illegal immigration and immigrant responsibility act tahun 1996 Ø Americans with disabilities act 1990

Ø Civil rights act tahun 1991

Ø Uniformed services employment and reemployment rights act (USERRA) tahun 1994

Ø Veteran’s benefist implovement act (VBIA) tahun 2004

D. Konsep perlakuan tidak setara

Diskriminasi karyawan yang melanggar hukum, sebagaimana yang ditetapkan melalui berbagai keputusan mahkamah agung, dapat di bagi menjadi dua kategori besar:

 Dampak Merugikan

 Perlakuan Yang Tidak Setara

Dampak merugikan adalah sebuah konsep yang ditetapkan jika kaum wanita dan minoritas tidak di pekerjakan pada rata-rata atau tingkat sedikitnya 80 persen dari kelompok berprestasi terbaik.

Perlakuan yang tidak setara(disparate treatment) adalah bahwa pemberi kerja memperlakukan beberapa orang kurang begitubaik di bandingkan orang-orang lainya karena faktor ras, agama, awana kulit, jenis kelamin, asli kebangsaan, atau usia..

Sebagai contoh, kaum pria di perlakukan berbeda dengan kaum wanita, orang kulit putih di perlakukan berbeda dengan orang kulit hitam, dsb. Inti perlakuan yang tidak setara perlakuan berbeda yang di pengaruhi oleh beberapa kriteria yang tidak di perbolehkan. Hal tersebut bisa di anggap sebagai diskriminasi langsung. Bentuk umum perlakuan yang tidak setara mencakup aturan-aturan seleksi yang di dasarkan pada ras, agama,warna kulit, dll.

E.

Tindakan Afirmatif

(8)

konsep tindakan afirmatif di awali pada tahun 1948 ketekika presiden Harry S. Truman secara resmi mengakhiri pemisahan ras di seluruh devisi militer dengan menerbitkan Exsekuif Order 9981.

Namun,secara resmi tindakan afirmatif di mulai pada tahun 1965 ketika presiden Lyndon B. Jhonson menendatantangani EO 11246, yang menghasilkan kebijakan A.S. yang memberikan peluang yang setara bagi semua orang yang memenuhi syarat. Perintah tersebut melarang diskriminasi dalam kekaryawanan atas dasar ras, keyakinan, warna kulit, atau asal kebangsaan. Instruksi tersebut juga mewajibkan perushaan mempromosikan perwujudan penuh peluang kerja yang setaramelalui program berkelanjutan yangpositif, pada setiap dapartemen dan lembaga pemerintahan. Kebijakan peluang kerja yang setara di terapkan pada seluruh aspek kebijakan dan praktek kekaryawanan federal.

Referensi

Dokumen terkait

Pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan peserta pengembangan ikut serta berpastisipasi dalam memecahkan makalah tersebut. Mereka harus mengemukakan ide dan sarannya

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk

peluang-peluang di masa yang akan datang, tetapi dapat membuat kinerja karyawan yang sementara memegang jabatan lebih meningkat. g) Meningkatkan pertumbuhan personal Rencana

Solusi: a). Perusahaan harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan kepemimpinan secara berkala. Perusahaan harus membuat kegiatan program

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat menjelaskan: a). menjelaskan pengertian dan tujuan penilaian prestasi kerja, b). menjelaskan Peran yang terlibat dalam

Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.. Kompensasi juga merupakan salah satu cara yang paling efektif

Demikian juga pada waktu karyawan tersebut berhenti atau adanya pemutusan hububungan kerja dengan perusahaan, perusahaan mengeluarkan dana untuk pension atau pesangon atau

Proses manajemen sumber daya manusia di sini merujuk pada semua proses terkait upaya mulai dari perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, penandatanganan kontrak kerja, penempatan