1
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ada dua sifat pertumbuhan yang dimiliki oleh setiap jenis tanaman, yaitu ada yang memiliki pola pertumbuhan yang cepat (fast growing species) dan ada yang memiliki pertumbuhan yang lambat (slow growing species). Tanaman mahoni, glodokan, dan tanjung termasuk dalam kategori dengan tanaman yang pertumbuhannya lambat (slow growing). Tetapi kelompok tanaman dengan pertumbuhan lambat, perkembangannya dapat di tingkatkan dengan penggunaan atau pemberian mikroba tanah yang bermanfaat yang diharapkan dapat mengurangi waktu yang diperlukan dalam pindah lapangan.
Didalam tanah organisme terbagi dua, yaitu organisme yang menguntungkan seperti dekomposer dan pengikat atau penyedia unsur hara, yang kedua adalah organisme yang merugikan seperti predator yang memakan organisme lainnya. Mikoriza adalah salah satu organisme yang menguntungkan khususnya peranannya dalam membantu tanaman untuk menyerap unsur hara, dimana mikoriza tersebut bersimbiosis dengan perakaran didalam tanah.
Mikoriza pada tanaman memiliki beberapa peran, yaitu : 1) Memebantu penyerapan air dan hara khususnya hara P, 2) Membantu transfer hara, asimilasi karbo dan fitohormon, 3) Membantu pertumbuhan awal bibit, 4) Meningkatkan daya hidup, transplanting dan kualitas bibit, 5) Mengefisienkan atau mengurangi penggunaan pupuk yang berlebihan.
Manfaat yang diperoleh dari mikoriza adalah meningkatkan kemampuan tanaman dalam mendapatkan hara. Mikoriza memberi manfaat pada pertumbuhan
2
dan hasil tanaman dengan cara meningkatkan kemampuan tanamanuntuk mendapatkan hara yang ada dalam tanah, yaitu dengan meningkatnya penyerapan unsur hara terutama P, dan juga meningkatkan penyerapan unsur hara lainnyaseperti N (NH4+ atau NO3-), K, dan Mg yang bersifat mobil. Peningkatanpenyerapan juga terjadi untuk unsur-unsur hara seperti Zn, Cu, S, B, dan Mo (Ouimet, 1996).
Fungi mikoriza arbuskula (FMA) adalah salah satu cendawan pembentuk mikoriza yang akhir- akhir cukup populer mendapat perhatian dari para peneliti lingkungan dan biologis. Fungi ini diperkirakan dimasa mendatang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknologi untuk membantu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman terutama yang ditanam pada lahan-lahan marginal atau bekas tambang/industri (Delvian, 2006).
Ada sekitar 150 spesies FMA yang telah dideskripsi oleh Morton dan Benny (1990) berdasarkan morfologi spora. Banyaknya spesies FMA yang telah ditemukan tersebut menunjukan bahwa FMA pada setiap lahan itu berbeda-beda, contohnya seperti perbedaan FMA yang berada pada dataran rendah dan dataran tinggi(Smith dan Read, 1997).
3
B.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan melihat respon atau pengaruh inokulasi mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan tanaman slow growing.
C. Hipotesis Penelitian
- Interaksi pemberian dosis mikoriza arbuskula dan perbedaan jenis tanamanmemberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan bibit mahoni, glodokan dan tanjungpada tanah marginal.
- Pemberian mikoriza arbuskula pada dosis yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan bibit mahoni, glodokan dan tanjung pada tanah marginal.
- Perbedaan jenis tanaman memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan pertumbuhan yang berbeda pula pada tanah marginal.
D.Manfaat Penelitian