• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Modal Sosial dalam Sektor Perdagangan (Studi Pada Etnis Tionghoa, Batak, dan Minangkabau di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Modal Sosial dalam Sektor Perdagangan (Studi Pada Etnis Tionghoa, Batak, dan Minangkabau di Kota Medan)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

KotaMedandengantotalpenduduksekitar2.983.868jiwamerupakan

kotapluralbaikdarisegi etnismaupun agama(PemkoMedan, 2013).Daritotal hampir 3juta jiwapenduduk tersebutterdiridariberbagai etnisyang menetap. Etnispribumiyang adaadalah EtnisJawa,Batak,Melayu,Minang,Sunda,Aceh, danlainsebagainya.Disampingitu,adapulaetnispendatangyaituEtnisTamil dan Etnis Tionghoa.Dengankomposisietnis yaitu Etnis Jawa(33,03%),Batak (20,93%),Tionghoa(10,65%),Mandailing (9,36%),Minang (8,6%),Melayu (6,59%),Karo(4,10%),Aceh(2,78%),lain-lain (3,95%)(Sirait,2012).Pada kenyataannya,EtnisTionghoayang tergolong etnispendatang ternyatamampu menyaingiperdagangandiKotaMedan. Halitudapat terlihatdaribanyaknya perdagangan yang didominasi oleh Etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa memiliki peranpenting dalamduniaperdagangandiKotaMedan,disusuldenganetnis pribumisepertiEtnis Minangkabau danEtnisBatak.

EtnisTionghoaadalahgolonganmasyarakatyang berperanpenting dalam aktivitas perdaganganNusantara.Hubungan antaraCinadenganNusantarasudah

terjadiratusantahunsebelumkedatanganbangsa-bangsakolonialEropa di Nusantara.Menurutsumbermajalahonlinearchive.kaskus.co.idyang diberitakan pada

tanggal25/7-2009 menuliskan bahwa:

(2)

memilikimodalkuatdan nyaristidak mungkinbersaing dengan perusahaan asing danTionghoa.Perusahaan-perusahaan ini mengalamikemunduransetelahdiambilalih.Sebagaijalankeluar

ditanda tangani persetujua

tentang bisnisdanperdaganganyangisinyapemerintahakan mengembalikansemuaperusahaanasingyang telahdiambil alih kepadapemiliknya.Sebagaigantinyauntukmemperkuat ekonomi pribumiberdasarkanpersetujuan KonferensiMejaBundarmaka pemerintah Indonesiadiberikan hak untukmengeluarkanperaturan yang melindungikepentingannasionaldangolonganekonomi lemah.

Pada awal 1950 dikeluarkanl olehMenteriKesejahteraanDjuanda,yangmengumumkanbahwa hanyapengusahapribumisajayangdiberiizinmengimporbarang tertentu yang dikenal sebagai sebutan barang benteng. Dalam penerapannyahalinimenghasilkanistilah"AliBaba"yangberarti kongsiantarakaumpribumiyangmemilikiaksesbirokrasidengan pengusaha Cina. Pada bulan November 1959 dikeluarkan PP Nomor 10 tahun 1959 yang berisi laragan untuk orang asing berusaha di bidangperdagangan ecerandi tingkat kabupaten ke

bawahdanwajibmengalihkanusahamerekakepadawargaNegara Indonesia,danmerekadiharuskanmenutupperdagangannyasampai batas 1 Januari 1960. PP No. 10 ini dimaksudkan untuk menyehatkan perekonomian nasional, namun menimbulkan ketegangandiplomaticantaraIndoensiadanRepublikRakyatCina masyarakat-tionghoa-di-indonesia).

Berita di atas memperlihatkan terjadi pembatasan ruang gerak perdaganganyangdilakukanolehEtnisCina.Namundalamkurunwaktuyang

lainmenurutUUtentangKewarganegaraanRepublikIndonesiaNo.12tahun

(3)

seseorang telahditetapkansebagaiWNI berdasarkanperaturanperundang- undangan adalah resmi warga negara Indonesia termasuk Etnis Tionghoa. SehinggahakyangdimilikisamasepertietnislainyangtermasukdalamWarga

NegaraIndonesia(WNI) termasuk dalamhalperdagangan.

Dariuraiansejarah di atas, terlihat jelasbahwaEtnisTionghoatelah melewati pasang surut untuk tetap dapat bertahan di Indonesia dengan melancarkanusahaperdaganganyang telahmenjadibagiankuatEtnis Tionghoa. Pada kenyataanya disamping kesuksesan perdagangan Etnis Tionghoa, kedua etnislainnyasepertiBatak dan Minangkabau juga memilikiperan tersendiridalam duniaperdagangandiKotaMedan.Etnis-etnis tersebutdalamperdagangannya cenderung terpolarisasidanberkumpulberdasarkanetnissehinggaseperti membentukzonaperdaganganyang mendominasioleh masing-masing etnis tersebut.SepertihalnyamenurutEverstdalamBudiman(2012) dikota-kotakita bisamelihatkecenderungankearahsegregasimenjadikantong-kantong etnik. Kenyataan seperti itu merupakan bagian dari involusi perkotaan (urban

involution),tapidalamkonteksyang berbedayangmenarikuntukdipersoalkan adalah

tentang proses-prosessosialyang berlangsung diantaraparapenghuni kantong-kantong etnis itu di dalam ruang sebuah kota yang mereka diami bersama.HalitujugatergambarjelaspadarealitaperdagangandiKotaMedan, bahwa zona perdagangan di Kota Medan membentuk pola-pola spasial berdasarkanetnis.

(4)

berdasarkanetnis.SepertihalnyaEtnisTionghoamendominasidiPasarPetisah,

PasarRameTamrin,PajakBeruang,PenjualSparepartdiJalanSemarang dan beberapa kawasanlainnya.SedangkanEtnisBatakmendominasidiPasar

Simalingkar,PasarSambu,PasarSimpangPos,PasarSorePadangBulan, Pasar Penampungandanbeberapakawasanlainnya.Danyang terakhiradalah Etnis Minangkabaumendominasi diPusat Pasar,PasarIkanLama,PasarSentral,Pasar Sukaramai, dan lain sebagainya.Adanyazonaperdaganganyang telah dipaparkan tadi, membuatketigaetnis tersebutdapatdikatakan memilikieksistensitersendiri dalamkancah perdagangan diKotaMedan.

Perdagangandi Kota Medanmerupakansalahsatusektormata pencaharian terbesar. Sebesar 20.424 jiwadari2.983.868 jiwapenduduk Kota Medan mencarinafkah disektor perdagangan. Seluruh perdagangan itu tersebar di

21KecamatandiKotaMedan(PDPasarKotaMedan,2013).Jumlah tersebut belumtermasukpadakaryawanyangbekerjapadaperdaganganorang lain, sehinggadapatterlihatjelas bahwaperdagangandiKotaMedan cukupbesar. Hanyasajajumlahpedagang berdasarkanetnistidakditemukansecarakuantitatif karena menurut wawancarasingkatterhadapKepalaPasarPetisah,Kepala Pasar Pusat Pasar dan Bagian Personalia PD Pasar Pusat mengatakan bahwa tidak pernah dilakukan sensus pedagang berdasarkan etnis. Sehingga peneliti mengetahui dominasi perdagangan berdasarkan etnis hanya dari wawancara kepadaPD Pasar tersebut.

(5)

265,10 Km². Luas pasar tersebut terbagi atas 55 pasar yang tergolong kecil, sedangdan besar (PD PasarKotaMedan, 2013).

Salah satu kecamatanyang juga menjadipusatperdagangan adalah KecamatanMedanPetisah yang memiliki3pasardenganluaspasar23.446,34 M2 dantotalpedagang 2.651orang.Total tersebutdapatdirincikanan sebesar2.121 adalahpedagangpribumidansisanya530adalahNonPribumi(PDPasarKota

Medan,2013).Daridata tersebut tergambardari530Nonpribumihanyaterbagi olehEtnisTionghoa,EtnisTamildanEtnisArab,bahkan90%lebihadalahEtnis

Tionghoasedangkandari2.121pedagangpribumiterbagiatasetnis Jawa,Batak, Sunda, Minang, Melayu dan lain sebagainya. Data tersebutmenunjukkan bahwa Etnis Tionghoa yang merupakan etnis pendatang di Kota Medan mampu

menguasaiperdaganganyangadadiPasar Petisah.

(6)

Sedangkan dikecamatan lain diKotaMedan adalah Kecamatan Medan Tuntunganyang hanyamemiliki1pasardenganluas7.370,43M2dantotal pedagang berjumlah919orang(PDPasarKotaMedan,2013).Hampirseluruh pedagang adalahpedagang beretnisBatak.JikadiPasarPetisahyang menguasai perdagangan adalahEtnis Tionghoa.LainhalnyadengandiPasarSimalingkar. EtnisBatakadalah etnisyang menguasaiperdagangandiPasarSimalingkar. Hampirseluruhliniperdagangandisanadimilikioleh EtnisBatak. Bahkanhanya terdapat1pedagang EtnisTionghoasaja,sisanyapedagangberetnisBatak. KeteranganitudidapatdarihasilwawancaraPDPasarCabang1.Penguasaan

perdagangandiPasarSimalingkarbahkan sampai terbentukpenciptaanpanggilan “Inang-inangpasar”.Inang-inangmerupakanbahasaBatakyangmemilikiarti ibu-ibu.Denganadanyajulukanyang melekatdari masyarakatkepadapedagang Batakdibeberapazonaperdaganganyang didominasiEtnisBataktermasukdi PasarSimalingkar,menyiratkanbahwapedagangyang adadiPasarSimalingkar dikuasiolehEtnisBatak.Batakyang dalamhal ini terdiridariBatakToba,Batak Simalungun,BatakKaro,danBatakMandailing.BeragampembagianEtnis Batak tersebut mewarnaiperdaganganyang adadiPasar Simalingkar.SehinggaPasar Simalingkaridentikdenganpedagang beretnisBatak.Mulaidariperdagangan sayur, pakaian bekas, bahan pokok makanan, hinggaperdagangan lainnya.

(7)

KecamatanMedanKotayang memiliki10pasardenganluas50.230,23M2 dan total pedagang berjumlah 4.831 orang. Jumlah tersebut dapat dirincikan denganjumlahpedagang 3.852pribumidan979nonpribumi(PDPasarKota Medan,2013).Salahsatu dari10pasartersebut adalahPusatPasaryang berdekatan dengan Pasar Sentral, dan Pasar Penampungan.

PasarPusatPasarmerupakansebuahpasardiKotaMedanyang terletakdi tengahKotaMedan.Menuruthasilpraobservasisertawawancarayang dilakukan kepadaPDPasarCabang,peneliti mendapatkaninformasibahwadipasar tersebut sebenarnyamemilikibeberapaperdaganganyang terpolar berdasararkan etnis. Sepertihalnyaadakawasanyang menjualsayurdimilikiolehpedagang Etnis Batak,tidak jauhdaritempatitupenjualanikanasindimilikiolehparapedagang EtnisTionghoa,namunyang paling mendominasi adalahpedagangyang beretnis Minangkabau. Merekatersebar dibeberapatempat lantai1 dan lantai2 dengan barang dagangandominanadalahtekstil. Denganrincianlantai1berjumlah1370 kios, dan lantai2 sberjumlah 1058 kios(PD Pasar, 2014).

EtnisMinangkabaumerupakan etnisyang memilikinilaibudayatradisi merantau.Merantau merupakanproses interaksimasyarakatMinangkabaudengan dunialuar,BagisebagianbesarmasyarakatMinangkabau,merantaumerupakan

sebuahcarayangidealuntukmencapaikematangandankesuksesan(Wibisono,

(8)

berada di kota-kota besar Indonesia dan Malaysia

EtnisMinangyang beradadidaerahperantauan lebih memilih menjadi pedagang karenasektorformalyang secaraumummemerlukan tenagakerjayang mempunyaikeahliantertentu,berproduktivitastinggi,danmodalyang besar ternyatatidak menyediakanruang bagipara migranpencarikerjasepertimereka (Wibisono,2012).Sehinggatidakherandalamduniaperdagangan, Etnis Minang cukupmenunjukkan eksistensinya.Halitudapatdibuktikandaribanyaknya pedagangyangadadibeberapadaerahberasaldariEtnisMinangkabau,terlebih

dalamsektorperdagangantekstil.SalahsatunyaterdapatdiPasarPusatPasar KotaMedan.

Masyarakat Kota Medan memilih pasar ini sebagai tempat pembelian tekstilkarenaharganyalebih murah darihargayang ditawarkan dipasar lain dengan kualitas yang bagus. Banyaknya pilihan yang beragam serta banyak pilihan tekstilyang berasaldariluarmenjadisalahsatufaktorpenarikmasyarakat dalam memilihpasarinisebagai tempat untukberbelanja tekstil.Menurut hasil penelitian Naim(1984) memperoleh databahwasekitar 80% atau lebih dari keseluruhanpedagang pengecerdiPasarPusatPasaradalahsukubangsa Minangkabau dan beberapadi antaranyatelah berhasil mencapai tingkat perdagangan ekspor impor. Namun kemudian, mereka kalah bersaing dengan orangCina.Hanyausahapenjahitanyangkemudianberhasilmerekaambilalih dariorang Cina.Dalamusahapenjahitanini,80%diantaranyadikuasaiolehsuku

(9)

restoran sampai pedagang nasi pinggir jalan. Okupasi lain seperti usaha percetakan dan penerbitantermasuk toko-toko alattulisdantoko buku.

Berdasarkandarihasilpraobservasiyangpenelitilakukansertaberpacu

padadatasekunderyang penelitidapatkandaribeberapasumber,didapatkan bahwaEtnisTionghoadanEtnisMinangkabaumemilikiperananpentingdalam

duniaperdagangan,halituditunjukandaridominasipasaryangdikuasaioleh etnis tersebutdibanyakkawasan lain.Namun ternyatakhususdiKotaMedan, EtnisBatakjugamampumenunjukkaneksistensinyadiduniaperdagangan.Hal

itulahyang membuatperdagangandiKotaMedandikenaldenganzona perdagangan berdasarkan etnis. Hal itu dibuktikan darihasilwawancarapra observasikebeberapamasyarakatyang tinggaldiKotaMedan,dominan masyarakatKotaMedan mengetahuitentang etnis apayang mendominasipada suatupasar.Penulisberasumsibahwaketigaetnistersebut memanfaatkan modal sosialdengancarayang berbedasepertijaringan,nilai-nilaiyang dibangun, kepercayaan, sampaipadaetoskerjayang tentu sajaberbeda antaraketiganya.

Penelitian laintentang manfaatdarimodalsosialterlebihdalamsektor perdagangan sudah banyak dilakukan, salahsatunyaoleh Masik (2005) dalam Jurnal PerencanaanWilayahdanKota berjudul “HubunganModalSosialDan Perencanaan”.Masik menyatakanbahwa investasidibidang modalsosialdapat dilihatdariseseorang yang memilikibanyakrelasisosial akan lebihmudahuntuk mendapatkansumberdayayangiaperlukan.Keuntunganyangdapatdiperoleh

(10)

Dalampenelitian tersebut,Masik melihatbagaimanaperananmodalsosial sertamaanfaatnyadenganperencanaan.Hasilnyaadalahseorangpedagangyang

memiliki jaringanyang luasdanmendapatkan kepercayaandalamjaringanitu, dapat mengaksesbarang dagangandaripemasokdengancarapenundaan pembayaramsetelahbarang tersebutterjual.Haltersebuttentusajasangat membantudalamperdaganganyang dimilikipedagang karenabegitu efisien. Dari penjelasantersebutdapatterlihatbahwasifatmodalsoisal yangdapatdipupuk

(storageable) dan orang yang memilikinya dapat mengambil keuntungan.

Sehinggadalamupayapenyusunanperencanaan terutamadalamhalperdagangan dapatberjalanlebihmudahdanefisien. Hubunganmodalsosialdanperencanaan dapatdipandang sebagaihubunganyang timbalbalik,dimanapadasatusisi, perencanaandenganpenggunaanrasionalitas komunikatipdapatmeningkatkan modalsosial. Sedangkan sisilainnya, konsep modalsosialdapatdigunakan oleh perencanaan,agar pencapaian tujuan perencanaanmenjadilebihefektif.

(11)

lingkungan usahayangmereka jalankan dimanakepercayaan menjadidasar dalam usahatersebut.Melaluijaringansosialtersebutmembuatusahamereka tetap bertahandiKabupatenKediri,disiniterlihatbahwapedagang TionghoadiKediri mampu memanfaatkan modalsosialsebaik mungkin untuk kelancaran usaha. Jaringansosialyang berkembang didalambisnisTionghoamampu mempertahankan kemakmuran dalam bisnis mereka sehingga mereka erat menjagahubungansosialdidalamnya.Selainitu modalsosialmembuat perdagangan merekaberkembangpesatdariwaktu kewaktu.

Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukanolehBinita, dapat terlihat bahwaEtnisTionghoadalamperdagangannyamasihmemegang eratetikabisnis yang kuat. Membuat kesepakatan bersama tanpa takut perdagangannya kalah saing denganpedagang lainnya.Selainitu,jaringanyangmerekabangunsangat kuat,terutamajaringanantarpedagang.Dibuktikandengansaling mendukungnya satupedagang denganpedagang lainyangsejenis.Modalsosialtersebutmembuat perdaganganyangmerekajalankanmaju pesatkarenatidakadanyarasacemburu bahkanmembangunsebuahkepercayaanyang kuatantarpedagang.Sehingga merekamampumenguasaiperdaganganyangada.

(12)

bantuandarikerabatdansaudaradekat. Selainmemaanfaatkanjaringan,Etnis Minangkabau jugamemakairesiprositas didalamperdagangannyasehingga merekamampu bertahan dalamperdagangan didaerah perantauan.

Berdasarkanpenelitiantersebut,resiprositasdalamkelompok pedagang dapatdilihat jugadengan adanyahubungan personaldiantaraparapedagang. Memberikansumbangan,mengunjungipedagang lainyang sedang mengalami musibahsepertikecelakaan,sakitdan lain-lainsertabertukarinformasiseputar usaha.Solidaitas dankekompakkan melaluikegiatanolahraga,semakin mempererathubungan antar pedagang. Karenaparaanggotanyamempunyai kesamaan dalamhal mencarinafkah, kontrolsosialsangatkuatdan hubungan sosialyangintensif mendorongmerekauntuk mematuhi adatkebiasaan yangtelah ada.Hubunganyang dibangunolehEtnisMinangkabaumenunjukkan keseimbanganantaraapayangdiberikandanapayangdihasilkandarimasing– masing pelakuusaha.Denganadanyakeseimbangantersebut,tiappedagang akan mampubertahandan terus mengembangkanusahademikesejahteraanhidup mereka.

(13)

tergambar jelas modal sosial yang dipakai oleh Etnis Batak. Dalam isi pembahasanmengatakanbahwakelompoktersebutmenjunjungtingginilai-nilai

dannorma-normasosialsepertirasasaling percayayang dibangunatasdasarrasa saling percayadanrasamemilikibersama,terlebihpadasesamaetnis.Partisipasi

aktifjugamenjadibagiandarikelompok tersebutuntukikutterlibatsecaraaktif dalamberbagaihal. EtnisBatakdalampenelitianinijugadijelaskansebagai kelompokyangmemberikantoleransipenuhataumenghargaipendapatorang lain karenadiangagapsebagaisatukewajiban moralyang harusdilakukanoleh setiap orangketika iaberada atau hidup bersamaoranglain.

Berdasarkanhasilpenelitian terdahulusepertiyang telahdiuraikandi atas, penelitidapatberasumsibahwaEtnis Tionghoa, Etnis Batakdan Etnis Minangkabaumemanfaatkanmodalsosialyang sangatbaiksehinggadapat menunjukkan eksistensinyadiduniaperdagangan padazona-zonaperdagangan tertentudiKotaMedan.Namun,modalsosialyangdilakukanolehketigaetnis tersebut tentunyamemilikiperbedaan antaraetnisyang satudanetnislainnya.Hal inilahyang membuatpenelititertarikmembahas lebihdalammengenaimodal sosialyang dimanfaatkanolehketigaetnisyaituEtnisTionghoa,EtnisBatak,dan Etnis Minangkabau di3 zonayangberbeda.

1.2. PerumusanMasalah

Dari latar belakangdi atasmakapenelitimembuatrumusan masalahdalam penelitianini adalah

(14)

2. Bagaimanapemanfaatanmodalsosial sehinggaketigaetnistersebut dapatmenunjukkaneksistensiperdagangan diKotaMedan?

1.3. TujuanPenelitian

Berdasarkanrumusanmasalahdi atasmakapenelitian inibertujuanuntuk mengetahui:

1.Untukmengidentifikasibentuk-bentukmodalsosialdikalangan

pedagangEtnisTionghoa, EtnisBatak dan Etnis Minangkabau diKota Medan.

2.Untukmengetahuidan menginterpretasipemanfaatan modalsosial sehinggaketigaetnis tersebutdapatmenunjukkan eksistensi perdagangan diKotaMedan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki2 manfaatyaitu:

1.4.1. Manfaat Teoritis

(15)

1.4.2. Manfaat Praktis

Secarapraktispenelitianinibergunauntuk:

1. Parapedagangagardapatmengetahuitentangbegitubesarnyakeuntungan yang akanmerekadapatkanjikalaumemanfaatkanmodalsosialdalam

perdaganganmerekasepertiyangdilakukanEtnis Tionghoa,Etnis Batakdan Etnis Minangkabau dalamberdagang.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Makaknya banyak hal yang harus dipersiapkan, kalau perlu di-list apa-apa yang dibutuhkan untuk menghias display mu atau apa-apa aja yang bisa menunjang ketika

Pendidikan di Tasikmalaya pada tahun 1913-1942 dengan rumusan masalah (1) Bagaimana latar belakang berdirinya organisasi Paguyuban Pasundan?; (2) Bagaimana keadaan

Pengadaan barang/jasa dilaksanakan secara elektronik, dengan mengakses aplikasi Sistem. Pengadaan Secara Elektronik (aplikasi SPSE) pada alamat website

Supriadi (2004) memprediksikan bahwa kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia diperkirakan 70-80% merupakan akibat perbuatan manusia. Selanjutnya dijelaskan bahwa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian masase effleurage terhadap tingkat dismenore pada mahasiswi di Asrama STIKes ’Aisyiyah Yogyakarta..

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Mochammad Yuliostiano & Retno Tanding Suryandari (2003), menyatakan bahwa semua variabel predictor yaitu persepsi terhadap

Dengan demikian berdasarkan penelitian ini diduga perlakuan T1 (menyusui dengan menggunakan panjang sulur tiga ruas) dapat memberiakan hasil yang lebih baik dari masing-