1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia terdiri atas unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan manusia. Kebutuhan dasar manusia teori hirarki Abraham Maslow terdiri atas kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter, 2005). Teori hirarki Maslow (1997), dalam Alimul (2010), merupakan teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami kebutuhan dasar manusia ketika mengaplikasikan asuhan keperawatan. Menurut tingkatan pada teori hirarki Maslow (1997) dalam Alimul (2010), pemenuhan kebutuhan dasar manusia diawali dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis yang meliputi oksigenasi, nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi, personal hygene, tidur dan istirahat, seksualitas.
Seiring perkembangan zaman seseorang dituntut untuk memusatkan perhatiannya kepada pekerjaan atau kesibukan. Sering kali orang tidak memperdulikan mengenai personal hygiene. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti Personal yang artinya perorangan dan higiene berarti sehat. Jadi, personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. (Tarwoto, 2004).
Menurut Tarwotoh dan Wartonah (2006), personal hygiene, sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Jika sesesorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Akibatnya yang dapat timbul jika personal hygiene tidak teratasi diantaranya adalah gangguan membrane mukosa mulut, gatal-gatal, dan infeksi di beberapa bagian tubuh, serta gangguan integritas kulit dan gangguan fisik pada kuku. Selain dapat menimbulkan dampak fisik yang sudah disebut di atas, gangguan personal hygiene dapat pula menimbulkan dampak psikososial. Diantaranya adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman kebutuhan harga diri. Personal hygiene menjadi penting karena personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (portal of entry) mikroorganisme dan mencegah seseorang terkena penyakit. Dengan membantu memelihara personal hygiene perorangan bermanfaat untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu. Sejalan dengan pendapat Sudarto (1996) dalam Pratiwi (2008), bahwa personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh terserang berbagai penyakit, seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit mulut, penyakit saluran cerna, dan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu, seperti halnya kulit. Pada keadaan sakit kemampuan untuk merawat diri
2
berkurang dan memerlukan bantuan orang lain untuk melakukannya. Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan personal hygiene. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu dimana individu akan semakin lemah dan jatuh sakit (Mubarak, 2008).
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk melaporkan serta menjelaskan asuhan keperawatan yang komperhensif pada pasien yang mengalami masalah pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene.
1. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Ny.O dengan masalah kebutuhan dasar personal hygiene.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.O dengan masalah kebutuhan dasar Personal hygiene.
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny.O dengan masalah kebutuhan personal hygiene.
d. Mampu melakukan implementasi pada Ny. O dengan masalah kebutuhan dasar personal hygiene.
e. Mampu melakukan evaluasi pada Ny. O dengan masalah kebutuhan dasar personal hygiene.
C. Manfaat
1. Instansi Pendidikan
Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa D3 keperawatan USU.
2. Perawat
Masukan agar perawat lebih bertanggung jawab dalam memberikan kontribusi penanganan masalah kebutuhan personal hygiene pada klien.
3. Klien
Dapat meningkatkan kesehatan, kenyamanan dan mencegah dampak komplikasi untuk klien selama proses hospitalisasi.
3
4. Penulis
Dapat menambah pengetahuan tentang intervensi terhadap kebutuhan personal hygiene serta meningkatkan keterampilan dan wawasan bagi penulis.