• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelaksanaan Self Assesment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelaksanaan Self Assesment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Laporan Tugas Akhir

Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa

secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di lapangan secara

langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik

Kerja Lapangan Mandiri merupakan syarat yang harus dilewati maupun dilakukan

setiap mahasiswa Program Studi D-III Administrasi Perpajakan untuk menyelesaikan

Tugas Akhir.

Dalam rangka meningkatkan pendidikan bagi mahasiswa serta mewujudkan

masyarakat adil, makmur dan sejahtera yang merupakan bagian dari tujuan Negara

Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dicapai

melalui Pembangunan Nasional yang dilakukan secara berkesinambungan dan merata

di seluruh tanah air Indonesia. Untuk dapat membiayai pelaksanaan Pembangunan

Nasional salah satu alternatif yang sangat potensial adalah melalui peran serta

masyarakat berupa pembayaran pajak.Sebagian besar penerimaan pajak dari tahun

ketahun tercantum dalam penerimaan negara yang dimasukan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara. Oleh sebab itu Direktorat Jendral Pajak harus

melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya agar penerimaan negara dapat

bertambah.

(2)

Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 16 tahun 2009 dan juga terdapat Undang-Undang Pajak Penghasilan yang

telah diubah dari Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 menjadi Undang-Undang

Nomor 36 tahun 2008, dimana pelaksanaan pajak di Indonesia mengalami perubahan

yang sangat mendasar yaitu perubahan dari official assessment system menjadi self

assesment system.

Dalam official assessment system, petugas pajak yang menentukan jumlah

pajak terutang yang harus dibayar oleh Wajib Pajak sesuai dengan Ketentuan

Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan. Saat ini ketentuan umum perpajakan

telah disempurnakan melalui Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009. Akan tetapi

dalam pelaksanaannya banyak dijumpai wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban

perpajakannya dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena minimnya kepatuhan Wajib

Pajak dan kurangnya pengetahuan Wajib Pajak tentang perpajakan.

Dengan perubahan pelaksanaan pemungutan pajak di Indonesia diharapkan

agar Wajib Pajak akan mematuhi pelaksanaan self assesment system demi

meningkatkan pendapatan negara, tetapi dalam kenyataannya kepatuhan dari Wajib

Pajak untuk melaporkan pajaknya lebih rendah dari sebenarnya, menyebabkan tingkat

efektifitas hasil pelaksanaan dengan self assesment system menjadi rendah dan dapat

(3)

Dalam kewajiban perpajakannya dan dipengaruhi oleh pelaksanaan pajak.

Karena pentingnya kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan pajak maka penulis

tertarik untuk membuat pembahasan dalam Laporan Tugas dengan judul “ Pengaruh

Pelaksanaan Self Assesment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam “.

B. Tujuan dan Manfaat Laporan Tugas Akhir 1. Tujuan Laporan Tugas Akhir

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan self assesment system di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

b. Untuk mengetahui kendala – kendala yang terjadi dalam pelaksanaanself

assesment system.

2. Manfaat Hasil Laporan Tugas Akhir

Diharapkan hasil laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat;

a. Untuk pengembangan ilmu di bidang perpajakan, karena hasil laporan ini

membahas mengenai peraturan dan penerapannya. Dalam hal ini ditemukan

hal-hal yang belum sejalan antara peraturan yang dibuat dengan kondisi

yang terdapat dalam masyarakat wajib pajak.

b. Bagi institusi atau lembaga khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Lubuk Pakam. Laporan tugas Akhir ini membahas tentang praktek

(4)

demikian aparat pelaksana pajak dapat melihat kelemahan, kekurangan dan

permasalahan baik pada pihak fiskus maupun wajib pajak.

c. Bagi masyarakat, khususnya wajib pajak akan dapat mengetahui apa saja

yang harus dilaksanakan oleh wajib pajak sebagai warganya. Laporan Tugas

akhir ini menjelaskan tentang kewajiban wajib pajak dan prosedur yang

harus dilaksanakan. Dengan demikian diharapkan masyarakat akan dapat

mengetahui dan memahami apa yang menjadi kewajiban dan yang harus

dilakukannya.

C. Uraian Teoritis

C.1. Pengertian Tentang Beberapa Konsep Dalam Perpajakan 1. Pengertian Pajak Secara Umum

Pengertian pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 Pasal 1

tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan menyatakan pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

kemakmuran rakyat.

Adapun pendapat beberapa ahli tentang pengertian pajak antara lain

sebagai berikut:

• Menurut Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo (2011: 1) menyatakan pajak

adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang

(5)

yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar

pengeluaran umum.

• Menurut S. I. Djajadiningrat dalam Siti Resmi (2011: 1) menyatakan pajak

adalah suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara

yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan

kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang

ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal

balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.

• Menurut Dr. N. J. Feldmann dalam Siti Resmi (2011: 2) menyatakan pajak

adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa

(menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa ada

kontraprestasi, dan semata-mat digunakan untuk menutup

pengeluaran-pengeluaran umum.

2. Pengelompokan Pajak

Dalam Siti Resmi (2011: 7) terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat

dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

2.1 Menurut Golongannya

a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dpikul sendiri Wajib Pajak dan

tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepadaorang lain atau pihak

lain. Pajak harus menjadi beban Wajib Pajak yang bersangkutan, contoh:

(6)

b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan

atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak Tidak

langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan

yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan

barang atau jasa, contoh: Pajak Pertambahan Nilai.

2.2 Menurut Sifatnya

a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan

pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan

subjeknya, contoh: Pajak Penghasilan.

b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya

baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang

mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa

memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak (Wajib Pajak) maupun

tempat tinggal, contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan

atas Barang Mewah serta PBB.

2.3 Menurut Lembaga Pemungutnya

a. Pajak Pusat, yaitu Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Yang termasuk dalam

Pajak Pusat antara lain:

- Pajak Penghasilan (PPh)

- Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

(PPN & PPnBM)

(7)

b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri

atas:

• Pajak Provinsi, terdiri dari:

- Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

- Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan.

- Pajak Rokok

• Pajak Kabupaten/ Kota, terdiri dari:

- Pajak Hotel

- Pajak Restoran

- Pajak Hiburan

- Pajak Reklame

- Pajak Penerangan Jalan

- Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

- Pajak Parkir

- Pajak Air Tanah

- Pajak Sarang Burung Walet

(8)

- Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan (Sumber:

www.pajak.go.id, 2012)

Pada Laporan Tugas Akhir ini penulis hanya membahas dan menganalisis

tentang Pelaksanaan Self Assesment System pada pajak penghasilan orang pribadi

(PPh Pasal 21).

3. Pengertian Self Assesment System

Dalam Mardiasmo (2011: 7) Self Assesment System adalah Sitem pemungutan

pajak yang memberikan wewenang kepada Wajib Pajak dalam menentukan sendiri

jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam pelaksanaan ini, inisiatif serta kegiatan

menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada ditangan Wajib Pajak. Wajib

Pajak dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami undang-undang

perpajakan yang sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi, serta

menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Oleh karena itu, Wajib Pajak diberi

kepercayaan untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang

terutang.

C.2. Ketentuan Tentang Self Assesment System Pada Pajak Penghasilan Orang Pribadi ( PPh Pasal 21).

1. Pengertian Pajak Penghasilan a. Defenisi Pajak Penghasilan

Menurut Siti Resmi (2011: 74) pajak penghasilan adalah pajak yang

(9)

satu tahun pajak. Pajak penghasilan sebagaimana telah diubah beberapa kali dan

terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 Pasal 4 ayat 1.

Dalam Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang nomor 36 tahun 2008 disebutkan

Penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis yang diterima wajib pajak yang

berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai konsumsi atau

untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam

bentuk apapun. Dapat disimpulkan bahwa Pajak Penghasilan adalah Kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan atas setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima wajib pajak dalam negeri atau luar negeri yang

dapat dipakai konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak dengan nama dan

betuk apapun dengan merujuk pada Undang-undang pajak penghasilan sebagaimana

telah diubah terakhir kali dengan Undang-undang nomor 36 tahun 2008.

b. Pengertian SPT

Dalam Mardiasmo (2011: 26) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang

oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak

yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-unangan perpajakannya.

Fungsi SPT bagi Wajib Pajak Pajak Penghasilan antara lain sebagai berikut:

- Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan perhitungan

jumlah pajak yang sebenarnya terutang.

- Untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan

sendiri dan atau melalui pemotongan pajak atau pemungutan pajak lain dalam

(10)

- Untuk melaporkan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan

atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu Masa pajak, yang

ditentukan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

2. Dasar Hukum

• Surat Edaran Nomor SE- 11/PJ/2013

Indonesia menganut sistem perpajakan self assesment system, yaitu sistem

perpajakan yang memberikan kepercayaan yang sangat besar kepada Wajib

Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan

sendiri kegiatan perpajakannya.

• Pasal 1 angka ( 11 ) UU No. 16 Tahun 2009

Definisi SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk

melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak, dan/atau

bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan

perundang – undangan perpajakan.

• Pasal 4 ayat 2 Peraturan Mentri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013

Tentang tata cara pemeriksaan, pemerikasaan untuk menguji kepatuhan

pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilakukan dalam hal Wajib Pajak

menyampaikan Surat Pemberitahuan.

• Pasal 12 ayat 2 UU No. 16 Tahun 2009

Disebutkan bahwa jumlah pajak yang terutang menurut SPT yang

disampaikan oleh Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang terutang sesuai

(11)

D. Metode Pengumpulan Data

Ada pun cara pengumpulan sumber data yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Daftar Wawancara

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada

pegawai yang dianggap mampu memberikan data dan informasi tentang

Pengaruh Pelaksanaan self assesment system terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

2. Daftar Observasi

Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang akan

dilakukan dalam pencatatan terhadap masalah yang menjadi objek yang

dibahas.

3. Daftar Dokumentasi

Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan

pengaruh pelaksanaan self assesment system terhadap kapatuhan pajak atau

arsip yang sah sebagai bukti otentik.

E. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Laporan Tugas Akhir ini disusun oleh penulis dalam empat bab. Adapun

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan gambaran umum tentang penulisan Laporan

Tugas Akhir yang meliputi latar belakang, tujuan dan manfaat, uraian teoritis,

metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI RISET

Pada bagian bab ini penulis akan menguraikan sejarah singkat Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam, rincian jumlah pegawai, tingkat

pendidikan, Struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi dari tiap – tiap

seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh

dan mengevaluasi data yang diterima selama proses riset.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari uraian pada bab-bab

sebelumnya. Kemudian penulis akan memberikan saran yang mungkin dapat

Referensi

Dokumen terkait

Cara kerja motor bensin empat langkah yang pertama adalah langkah hisap yaitu piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) untuk menghisap bahan bakar

Perbaikan dan perawatan komputer yang selama ini dilakukan kurang mendapat perhatian dari pihak yang berwenang dalam hal ini adalah PPKD Jakarta Timur, padahal

Data Perorangan Calon Penerima Pensiun DPCP.. Daftar Urut

Usually 3D points in PhoX are generated by forward intersection. The implemented function works with an unlimited number of images in any 3D coordinate system. Again,

Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepatuhan Internal 164. Kepala Seksi Seksi Verifikasi

The increasing level of automation of these tools allows practitioners to accomplish various tasks, such as the documentation of the actual state of an artifact,

Menugaskan para Kepala Bidang untuk melaksanakan evaluasi kegiatan pengumpulan, penerimaan, penyimpanan dan pemindaian dokumen perpajakan, perekaman dan transfer data

The reality was somewhat different and rather than a holistic and central ‘place’, we created a disparate but connected environment, where students could work in a virtual or