• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI TINDAK TUTUR AJAKAN MAHASISWA SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI TINDAK TUTUR AJAKAN MAHASISWA SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO - UDiNus Repository"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam sehari-hari saat kita bercakap-cakap dengan seseorang sering kali kita

melakukan berbagai macam jenis tuturan. Jenis tuturan yang biasanya kita

gunakan saat bercengkramah seperti mengajak, memerintah, meminta,

memohon, menolak dan masih banyak lagi. Salah satu contoh dari tindak tutur

tersebut adalah jenis tuturan mengajak. Menurut Arini (2015:2) Mengajak dapat

dikategorikan dalam perluasan dari permintaan, dalam sebuah kondisi ajakan

tidak selalu ajakan akan diterima oleh mitra tutur, bisa saja lawan mitra tutur

melakukan penolakan. Dalam mengajak, penutur selalu ingin agar tindakan yang

diinginkan terpenuhi oleh mitra tuturnya. Agar terjalin komunikasi yang baik dan

keinginan dari penutur supaya terpenuhi oleh mitra tutur maka digunakanlah

strategi ajakan oleh penutur.

Dalam era digital sering terjadinya kontak bahasa karena semakin mudah

untuk bertemu dengan anggota baru dari masyarakat yang memiliki bahasa ibu

yang berbeda. Namun dengan penguasaan bahasa akan terjalinlah percakapan

yang berkesinambungan. Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang

mempelajari bahasa-bahasa asing, salah satunya adalah bahasa jepang. Semakin

terkenalnya film-film dan komik dari jepang membawa budaya dan bahasanya

sampai di Indonesia. Pembelajar bahasa asing sering disebut sebagai pemeroleh

bahasa kedua (SLA) atau pemerolehan bahasa selain bahasa ibu. Menurut Qian

(2010:682-683) SLA dan pragmatik merupakan sebuah disiplin ilmu yang berada

dalam kajian prakmatik lintas bahasa atau ILP (Interlanguage Pragmatics). ILP

adalah ilmu yang mengamati bagaimana pembelajar bahasa kedua akan

memahami arti dan menyampaikan tuturan kedalam bahasa kedua. ILP

terbentuk karena adanya sebuah lintas budaya dan komunikasi mengalami

(2)

2

pembelajar bahasa Jepang di Indonesia yang melakukan percakapan

menggunakan bahasa jepang dengan penutur asli bahasa Jepang. Dalam

penerapan pola-pola kalimat bahasa jepang akan terbentuknya sebuah tuturan

seperti mengajak, meminta dan menolak. Untuk menuturkan suatu kalimat

dalam berkomunikasi terhadap penutur bahasa asli, penutur wajib mengetahui

tentang latar belakang budaya dan sosial masyarakat penutur asli agar terjalin

komunikasi yang baik.

Dalam keseharian di kalangan penulis terdapat interaksi yang terjadi antara

mahasiswa dengan penutur asli bahasa jepang. Dalam interaksi tersebut terjadi

ajak-mengajak antara mahasiswa dengan pengajar. Kata-kata yang digunakan

untuk mengajak setiap mahasiswa pun variatif.

Dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji strategi tindak tutur

ajakan. Ruang lingkup percakapan dengan bahasa jepang yang dilakukan oleh

mahasiswa Sastra Jepang. Kriteria informannya adalah mahasiswa tahun ke III

dan IV serta memenuhi syarat belum pernah pergi ke Jepang dengan minimal

masa tinggal enam bulan. Pada tingkat III atau IV para mahasiswa tersebut sudah

diajarkan dan dilatih untuk menguasai tentang pola-pola kalimat, penguasaan

kata kerja, kata benda, kata sifat bahasa jepang yang banyak dan paham

perbedaan budaya antara Indonesia dan Jepang.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja wujud dari tindak tuturan ajakan yang digunakan mahasiswa Sastra

Jepang Universitas Dian Nuswantoro saat mengajak penutur asli bahasa

Jepang.

2. Bagaimana strategi yang digunakan saat mengajak orang Jepang untuk

melakukan sesuatu yang digunakan oleh mahasiswa Sastra Jepang

universitas Dian Nuswantoro tahun ke III dan IV serta memenuhi syarat

(3)

3

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui wujud gramatikal dan pragmatik yang digunakan oleh

mahasiswa Sastra Jepang Universitas dian Nuswantoro tahun ke III dan IV

serta belum pernah pergi ke jepang dengan minimal masa tinggal 6 bulan

dalam mengajak seorang penutur asli Jepang.

2. Apa saja startegi ajakan yang digunakan dalam percakapan oleh mahasiswa

Sastra Jepang Universitas dian Nuswantoro tahun ke III dan IV serta belum

pernah pergi ke jepang dengan minimal masa tinggal 6 bulan

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan pengetahuan secara umum tentang fenomena bahasa

yang terjadi dalam lingkungan sehari-hari, serta dapat menjadi alternatif

pembahasan dalam bidang Linguistik yang berhubungan dengan strategi ajakan.

Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para pembaca khususnya

mahasiswa Sastra Jepang Universitas Dian Nuswantoro yang berminat dalam

mengkaji penelitian sejenis.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini, penulis hanya berfokus

pada apa saja strategi yang digunakan mahasiswa UDINUS dalam melakukan

ajakan pada penutur asli yang berperan sebagai pengajar mereka. Data diperoleh

dari studi lapangan yang berupa percakapan antara native speaker bahasa

jepang sebagai pengajar dengan mahasiswa UDINUS Sastra Jepang tahun ke tiga

dan keempat serta belum pernah pergi ke Jepang dengan minimal masa tinggal 6

bulan.

1.6 Sistematika Penulisan

(4)

4

Bab I, bagian pendahuluan, dibahas mengenai latar belakang masalah

penelitian, rumusan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, ruang

lingkup penelitian dan sistematika penelisan.

Bab II, bagian tinjauan pustaka. Berisi tentang penelitian sebelumnya,

landasan teori yang berhubungan dengan penelitian seperti tindak tutur, tuturan

ajakan, strategi ajakan, pragmatik lintas bahasa, dan konteks.

Bab III, bagian metode penelitian. Bagian ini menjelaskan lebih rinci

tentang jenis penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik

analisa data.

Bab IV, bagian analisa data dan pembahasan. Dalam bagian ini

memaparkan hasil analisa data strategi ajakan secara deskriptif.

Bab V, bagian kesimpulan dan saran. Berisi tentang kesimpulan yang

didapatkan dalam penelitian dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

RKA - SKPD 2.2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. RKA - SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah

Next, we insert observations for the correspon- dences of the current image into the bundle block of oriented images, together with orientation parameters for the newly ori- ented

core group in OGC that deals with Geo Linked Data (this is the primary PoC working group from which the OGC SDWWG will be formed. This sub-group will have the same individuals as

Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang

Main contributions to AR models on usual GIS applied to architectural environments, concern to an interactive support performed directly on digital files which allows to access to

Informasi keuangan konsolidasi diatas per tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 tidak diaudit dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang disusun oleh manajemen

To avoid this the QNHER 2.0 User Interface splits into three areas: data lists on the left for browsing and searching records, a map in the upper right for interaction

Informasi keuangan diatas diambil dari laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (“Bank”) tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir