• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Sistem Arus (Cashflow) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten APJ Majalaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Sistem Arus (Cashflow) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten APJ Majalaya"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Di era globalisasi ini perkembangan laju perekonomian semakin pesat, seiring dengan itu semakin banyak pula kendala-kendala yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam menjaga kontuinitas kegiatan operasionalnya. Kendala yang dihadapi bisa datang dari luar (faktor eksternal) maupun dari dalam (faktor internal) perusahaan itu sendiri . Kendala dari luar antara lain adalah persaingan dunia usaha yang semakin ketat, situasi politik dan keamanan, kemajuan teknologi serta keadaan ekonomi dunia pada umumnya. Sedangkam kendala yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri antara lain seperti masalah sumber daya manusia, keuangan ataupun masalah – masalah lain yang timbul karena kompleksnya aktivitas perusahaan. Kendala-kendala tersebut tentunya perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga tidak menggangu kegiatan operasional perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan secara maksimal.

(2)

tidak akan dapat selalu mengikuti dan mengawasi setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan karyawannya secara lebih mendalam.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik manajemen perusahaan yang besar harus melakukan pendelegasian wewenangnya. Tetapi tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan perusahaan tetap menjadi tugas manajemen. Untuk tujuan pengambilan keputusan dan pengawasan, manajemen membutuhkan informasi yang berupa laporan yang dapat dipercaya oleh bagian atau orang yang diberi wewenang. Oleh karena itu, manajemen perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dapat menjamin keandalan informasi yang dibutuhkan.

Sistem sendiri sebagai acuan pelaksanaan aktivitas perusahaan dapat didefinisikan sebagai ‘ sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan”.

Dengan adanya sistem diharapkan membantu manajemen dalam menyediakan data yang dapat diandalkan, mengamankan harta dan catatan perusahaan, meningkatkan efisiensi operasi perusahaan serta mendorong ditaatinya setiap kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

Sebagaimana kita ketahui aktivitas-aktivitas dalam perusahaan saling berkaitan, dimana aktivitas yang satu menunjang aktivitas yang lain. Salah satu aktivitas yang memiliki peranan penting adalah Arus Kas (cashflow), bahkan dapat dikatakan merupakan jantung kegiatan operasional perusahaan. Begitu pula pada PT. PLN (Persero) yang berfungsi sebagai “Agent of Development” yang harus mampu secara terus menerus melayani listrik kepada konsumen (user)

(3)

terjangkau oleh masyarakat. Di samping tujuan tersebut PT. PLN (Persero) juga harus tetap menjaga dan meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Maka dengan itu perusahaan harus mampu menjaga cashflow dengan konsisten sehingga perusahaan berjalan stabil.

Salah satu aspek yang paling penting dalam menjalankan setiap bisnis besar atau kecil adalah arus kas. Ini merupakan salah satu alasan yang paling penting mengapa banyak perusahaan gagal, terlepas dari seberapa baik bisnis tersebut. Maka dengan itu mengelola arus kas sangat penting dalam kelancaran, kelangsungan hidup dan keberhasilan bisnis perusahaan dan diolah dengan sistem yang baik.

Hal tersebut juga berlaku terhadap bisnis yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya. Selaku lembaga pemerintah, perusahaan dituntut harus dapat menjaga kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis yang dilakukan, sehingga dalam melaksanakan seluruh kegiatannya dapat melahirkan sebuah hasil yang efektif dan efisien sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Begitu juga dengan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten APJ Majalaya yang bergerak pada usaha jasa kelistrikan, tentunya mempunyai sistem yang dapat digunakan untuk mendukung kelancaran arus kas. Adapun sistem tersebut adalah SAP (System Application and Product in data processing )

(4)

menghasilkan laba seoptimal mungkin untuk membiayai kegiatan operasionalnya demi menjaga kontuinitas kegiatan perusahaan.

Berdasarkan pertimbangan pada uraian yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan kerja praktek dengan judul “ Tinjauan Sistem Arus Kas (Cashflow) Pada PT. PLN (PERSERO) Distrbusi Jawa

Barat dan Banten APJ Majalaya”.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui komponen-komponen Arus Kas (Cashflow) pada PT. PLN (PERSERO) Distrbusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya.

2. Untuk mengetahui sistem yang digunakan dalam mengelola Arus Kas

(Cashflow) pada PT. PLN (PERSERO) Distrbusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek 1. Bagi Penulis

Dapat memberikan tambahan pengalaman, wawasan serta ilmu dan pengetahuan terutama mengenai komponen komponen Arus Kas

(5)

2. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai suatu masukkan atau sumbangan pemikiran mengenai evaluasi dan penyempurnaan pengelolaan Arus Kas (Cashflow)

pada perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan informasi dasar yang memadai dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai Arus Kas (Cashflow). Serta diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan yang ingin melakukan penelitian tentang Arus Kas pada suatu perusahaan.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Adapun lokasi untuk melaksanakan kerja praktek ini adalah di PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya yang beralamat di Jalan Jaksa Naranata No.1 Baleendah 40258, Kabupaten Bandung Telp. (022) 5940281, Fax (022) 5940772.

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) APJ Majalaya

Kelistrikan di Indonesia di mulai pada abad ke-19. Dan listrik mulai masuk ke kota Majalaya pada tahun 1927 dengan mendapat pengisian dari Gardu Induk Rancaekek. Sekitar tahun 1960 mulai tumbuh industri tekstile di Majalaya, sehingga pemakaian listrik pun ikut berkembang dengan cepatnya. Maka pada tahun 1964 dibentuklah kantor PLN Ranting Majalaya, yang membawahi Kantor Jaga Ciparay, Rancaekek dan Cicalengka.

(7)

Ranting Majalaya ditambah dengan Kantor Jaga Banjaran, Soreang, Ciwidey dan Pangalengan yang tadinya merupakan sebagian dari daerah pengusahaan PLN Cabang Bandung.

Dengan adanya program Listrik Masuk Desa (LMD) yang dimulai 1977, sehingga selama jangka waktu 5 tahun sejak dibentuk PLN Cabang telah terjadi kenaikan jumlah pelanggan hampir 3 kali lipat dan KWH jual 2 kali lipat. Maka berdasarkan SK Direksi PLN Pusat No. 151 / DIR / 1979 tanggal 27 Desember 1979 PLN Cabang Majalaya ditingkatkan dari kelas C menjadi kelas B.

Kemudian dengan SK Direksi PLN Pusat No. 074 / DIR / 1982 tanggal 5 desember 1982 telah memutuskan meningkatkan klasifikasi PLN Cabang Majalaya dari Kelas B ke Kelas A dengan batas wilayah geografis sebagai berikut:

Sebelah Utara : Sungai Citarum

Sebelah Timur : Kabupaten Garut dan Sumedang Sebelah Barat : Kabupaten Cianjur

Sebelah Selatan : Kabupaten Garut

Di Cabang Majalaya terdapat 1 buah PLTD ( perusahaan listrik tenaga diesel ) yaitu PLTD Cipelah yang terletak di perbatasan Kabupaten Cianjur yang jauhnya lebih kurang 60 Km dari Baleendah.

(8)

Kabupaten. Karena letaknya yang strategis, maka kantor PLN Cabang Majalaya tetap di Baleendah.

Sesuai dengan PP RI No. 23 tanggal 16 Juni 1994, maka bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Cabang Majalaya diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan sebutan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat cabang majalaya sejak tanggal 31 Juli 1994, sesuai dengan akte pendirian. Selanjutnya keputusan direksi PT. PLN (Persero) No. 28.K / 010 / DIR / 2001 tanggal 20 Februari 2001 PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Cabang Majalaya diubah menjadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat dan Banten area pelayanan dan jaringan Majalaya.

Kemudian melalui SK PT. PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT. PLN (Persero) UBD Jawa Barat dan Banten APJ berubah menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya. Hingga saat ini yang beralamat di jalan Jaksa Naranata No. 01 Baleendah Kabupaten Bandung. Dan sampai saat ini PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya membawahi 6 Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) sekitarnya yaitu : UPJ Prima, UPJ Baleendah, UPJ Soreang, UPJ Banjaran, UPJ Rancaekek dan UPJ Majalaya sendiri.

Adapun Misi, Visi, Filosofi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya yaitu sebagai berikut:

1. Misi

(9)

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. 2. Visi

“ Diakui menjadi perusahaan kelas dunia yang tumbuh berkembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani “.

3. Filosofi

Demi mewujudkan visi dan misi perusahaan maka landasan filosofi PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah “mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kepentingan para

pelanggan dengan menjadi sumber daya manusia (SDM) sebagai

sumber daya penting bagi perusahaan

2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) APJ Majalaya

Setiap organisasi mempunyai stuktur yang berbeda disesuaikan dengan karateristik masing-masing organisasi tersebut. Dengan adanya stuktur organisasi setiap anggota organisasi akan mengetahui dimana posisinya sehingga mereka dapat melakukan aktifitas sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawab masing-masing.

(10)

tanggungjawab secara jelas, dan pemisahan fungsi-fungsi operasionalnya, sehingga memungkinkan tidak terjadinya overlapping dari fungsi masing-masing bagian.

Stuktur organisasi yang digunakan PLN adalah bentuk susunan organisasi garis, stasf dan fungsional dimana pimpinan memiliki tanggungjawab yang penuh terhadap keputusan yang dikeluarakan dan bawahan harus mematuhi dan menjalankan sesuai prosedur.

(11)

Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan banten APJ Majalaya

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan banten APJ Majalaya

(12)

2.3 Deskripsi Jabatan PT. PLN (Persero) APJ Majalaya

Adapun tugas dan wewenang masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya adalah :

1. Manajer

a. Mensinergikan seluruh unit garis depan dan seluruh fungsi di Area Pelayanan Jaringan dalam mengoptimalkan sumberdaya dan kemitraan untuk memaksimalkan Kinerja Unit dan Citra Perusahaan berdasarkan hukum dan ketentuan yang berlaku, termasuk surat kuasa dan kebijakan

General Manager, termasuk pengembangan system informasi terintegrasi dan “online” dan pengembangan garis depan baru.

b. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal yang efektif dan mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi SDM untuk meningkatkan Budaya Perusahaan (Integritas, Saling Percaya, Peduli, dan pembelajar) dan Good Corporate Government (Responsibility, Accountability, Fairness dan Transparancy) disertai apresiasi dan pembinaan SDM.

(13)

d. Melengkapi pengaturan lebih lanjut (yang belum diatur oleh Kantor Distribusi), melaksanakan monitoring dan evaluasi / audit internal. 2. Ahli Madya atau Ahli Muda

a. Membuat rekomendasi solusi masalah dan konsep realistis untuk memaksimalkan kinerja Area Pelayanan dan Jaringan.

b. Melaksanakan kegiatan tertentu, bekerjasama dengan unit garis depan dan atau fungsi terkait, termasuk operasional lapangan, untuk memaksimalkan kinerja Area Pelayanan dan Jaringan dengan persetujuan manajer atau asisten manajer yang bersangkutan.

c. Bertanggung jawab kepada Manajer Area Pelayanan dan Jaringan. 3. Asisten Manajer Niaga

a. Fungsi Utama Asisten Manajer Niaga adalah memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerja melalui fungsi Administrasi Niaga, Sistem Pelayanan dan Sistem Pemasaran.

1) Supervisor Administrasi Niaga

(14)

2) Supervisor Sistem Pelayanan Pelanggan,

Mengelola perbaikan penetrasi segmen Tegangan Rendah dengan pendekatan teritorial antara lain perbaikan Arsip Induk Langganan (AIL), Data Induk Langganan (DIL), Baca meter, penagihan (autodebet, PRAQTIS), penertiban (kWh numpuk, tunggakan/ pemutu-san, illegal, Uang Jaminan Langganan, dll), otomatisasi Rute Baca Meter (RBM) dengan Personal Data Entry (PDE), Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), Lampu Hemat Listrik (LHL), one stop service, kehumasan antara lain sosialisasi Tarif Dasar Listrik (TDL), kemitraan, outsourching, Unit Garis Depan baru, penyediaan material, dana, sarana dan pelatihan.

3) Supervisor Strategi Pemasaran

Memperbaiki sistem pelayanan potensial untuk memaksimalkan kinerja Area Pelayanan dan Jaringan, khususnya segmen konsumen tegangan tinggi dan tegangan menengah antara lain Account Executive, Auto Meter Reading (AMR), Customer Information System (CIS), Data Pokok Penjualan (DPP), Arsip Induk Langganan (AIL), Pasang Baru/Perubahan Daya dan Daftar Tunggu, Captive, Impor, Fleksibilitas dan Sinergi, Tunggakan/Kantor Pusat Piutang dan Lelang Negara (KP2LN), Uang Muka Tenaga Listrik (UMTL), Pembayaran langsung,

(15)

b. Bekerjasama dengan Asisten Manajer Perencanaan, Asisten Manajer Distribusi, Asisten Manajer Keuangan dan Sumber Daya Manusia, Ahli Madya/Muda, Fungsi terkait di Area Pelayanan dan Jaringan, dan Unit Garis Depan untuk memaksimalkan kinerja Area Pelayanan dan Jaringan, dan Distribusi Jawa Barat dan Banten, khususnya penekanan susut dan tunggakan antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran), pemutusan sementara dan rampung, program sambungan jenis “comprenssion” untuk mengatasi “assimetris dan lostkontak”,

melanjutkan perbaikan data induk pelanggan (DIL) terpadu (sekaligus program analisis susut per penyulang dan per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) tidak terpenuhi, penyediaan material pada setiap saat dibutuhkan, pemanfaatan anggaran, penyediaan likuiditas operasional unit Garis Depan, rekonsiliasi penerimaan pembayaran rekening listrik di rekening Bank PLN, pengembangan “autodebet”, program kehumasan, pengembangan sarana, apresiasi dan promosi pegawai, pengembangan Unit Garis Depan baru dll.

(16)

4. Asisten Manajer Perencanaan

a. Fungsi Utama Asisten Manajer Perencanaan adalah mengelola fungsi perencanaan terpadu dan fungsi pengelolaan sistem distribusi, bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di Area Pelayanan dan Jaringan, untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.

1) Supervisor Perencanaan dan Konstruksi

a) Merencanakan pengembangan jaringan distribusi 1 tahun kedepan, sistem jaringan untuk meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik, dan biaya pemeliharaan jaringan selama 1 tahun.

b) Memberikan Justifikasi setiap aktivitas investasi yang direncanakan.

c) Memantau realisasi pelaksanaan Investasi dan pemeliharaan di Area Pelayanan dan Jaringan.

d) Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan Bidang Perencanaan Distribusi.

2) Supervisor Sistem teknologi Informasi

a) Mengelola pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem informasi terpadu dan andal (komitmen proses bisnis,

password & data logger).

(17)

b. Mengkoordinasi pemanfaatan anggaran bersama Asisten Manajer Niaga, Asisten Manajer Operasi, Asisten Manajer APP, Asisten Manajer Keuangan dan Asisten Manajer SDM, Ahli, serta fungsi terkait di Unit Garis Depan untuk memaksimalkan kinerja APJ dan Distribusi Jawa Barat dan Banten, khususnya penekanan susut dan tunggakan antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran), pemutusan sementara dan rampung, program sambungan jenis “compression” untuk mengatasi “asimetris dan lostkontak”, melanjutkan perbaikan

Data Induk Pelanggan (DIL) terpadu (sekaligus program analisis susut per penyulang dan per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) tidak terpenuhi, pengembangan Unit Garis Depan baru, dll.

5. Asisten Manajer Distribusi

a. Fungsi utama Asisten Manajer Operasi adalah mengelola fungsi pengoperasian sistem jaringan distribusi, bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di Area Pelayanan dan Jaringan, untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.

1) Supervisor Operasi Distribusi

a) Memantau dan memutakhiran data jaringan distribusi terpasang di seluruh wilayah Area Pelayanan dan Jaringan. b) Mengelola dan mengoperasikan jaringan distribusi sesuai

(18)

c) Melaksanakan pengawasan pembangunan jaringan distribusi baru, pengukuran tegangan ujung secara periodik.

d) Mengevaluasi dan mengoperasikan jaringan distribusi baru. e) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pemeliharaan rutin

dan pekerjaan pelayanan gangguan Tegangan Menengah (TM) dan Tegangan Rendah (TR) disemua Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ)

f) Memantau, mengevaluasi dan supervisi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) di UPJ TM/TR.

2) Supervisor Pemeliharaan Jaringan

a) Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik.

b) Pelaksanaan peneraan alat pembatas dan pengukur (APP) rangkaian jaringan sambungan untuk pelanggan.

3) Supervisor Pengendalian Pengukuran

a) Perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran. b) Penyusunan perkiraan kebutuhan tenaga listrik.

c) Penyusunan dn penerapan program penjualan listrik. 4) Supervisor Logistik

a) Pelaksanaan ketatausahaan perbekalan baik untuk material konstruksi, operasi dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik.

(19)

c) Pelaksanaan penyimpanan material dan pengamanannya. d) Pengadministrasian persediaan material.

6. Asisten Manajer Keuangan

a. Fungsi Utama Asisten Manajer Keuangan adalah mengelola fungsi pengendalian anggaran dan keuangan, fungsi pengawasan dan pendapatan, fungsi akuntansi bekerjasama dengan ahli dan fungsi terkait untuk memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerja keuangan.

1) Supervisor Pengendalian Anggaran dan Keuangan a) Menghimpun data RKAP dan rencana cash flow

b) Menverifikasi pengajuan anggaran dari user, dokumen pembayaran dan penerimaan dana imprest, dokumen penerimaan dan penyetoran pajak-pajak.

c) Mengendalikan SKKI dan SKKO kepada fungsi terkait, serta mengajukan dan memantau permintaan BAT untuk penyerapan SKK.

d) Memantau droping/penerimaan dana imprest dari Kantor Distribusi, entry data transaksi SIMKEU, dan pembuatan laporan.

(20)

2) Supervisor Pengawasan Pendapatan

a) Memantau realisasi pendapatan di kas/bank receipt serta pelaksanaan transfers otomatis, penyetoran hasil pembayaran rekening listrik oleh payment point, dan entry data transaksi SIMKEU.

b) Membuat laporan LKU, PJU dan laporan berkala sesuai bidangnya.

c) Melalukan rekonsiliasi dengan fungsi terkait. 3) Supervisor Akuntansi

a) Memantau dan mensupervisi ketepatan kode akun, pengumpulan, pengelolan dan penyimpanan dokumen pembukuan dari fungsi terkait.

b) Mengawasi proses data pembukuan sampai dengan posting, pencatatan inventaris kantor.

c) Melakukan rekonsiliasi dengan dengan fungsi terkait.

d) Membuat dan memverifikasi Laporan Keuangan bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan.

(21)

7. Asisten Manajer Sumber Daya Manusia

a. Fungsi Utama Asisten Manajer Sumber Daya Manusia adalah mengelola fungsi SDM, fungsi sekretariat bekerjasama dengan ahli dan fungsi terkait di Area Pelayanan dan Jaringan, untuk memfasilitasi unit garis depan untuk memaksimalkan kinerja APJ.

1) Supervisor SDM

a) Mengajukan kebutuhan tenaga kerja.

b) Memeriksa konsep usulan kenaikan pangkat/berkala, pembuatan daftar gaji.

c) Membuat rencana pendidikan dan pelatihan pegawai dalam rangka peningkatan kinerja SDM.

d) Mengelola MUK pegawai dan pengendaliannya, arsip/dokumentasi pegawai serta menjaga kerahasiannya. e) Menyiapkan dan mengadministrasikan absensi pegawai,

menghitung pajak penghasilan pegawai dan pension. f) Membuat laporan berkala

g) Melakukan rekonsiliasi dengan fungsi terkait 2) Supervisor Sekretariat

(22)

2.4 Aspek Kegiatan PT. PLN (Persero) APJ Majalaya

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah satuan administrasi yang tidak memiliki fasilitas pembangkitan dan transmisi. Unit ini membeli energi listrik dari unit PLN Pembangkitan yanmg diterima di outgoing

Gardu Induk (GI), termasuk unit di bawahnya yaitu PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya.

Aktivitas usaha utama PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya adalah memberikan pelayanan jasa kelistrikan kepada masyarakat disamping membentuk perolehan atas laba. Seperti yang dijelaskan dalam PP No. 17 tanggal 28 Mei 1998 Pasal 5 Ayat 1 dan 2 bahwa Usaha PLN adalah menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi. Sedangkan lapangan usaha PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya berdasarkan PP No. 17 tanggal 28 Mei 1998 Pasal 6 adalah sebagai berikut : “Dengan mengindahkan prinsip

ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan negara, PT PLN (Persero) menyediakan tenaga listrik meliputi kegiatan pembangkitan, transmisi, dan pembangunan tenaga listrik”.

Di dalam mengusahakan tenaga listrik, PT PLN (Persero) mempunyai tiga sasaran, yaitu :

1. Meningkatkan jumlah pelanggan, 2. Meningkatkan daya terpasang, dan

(23)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten APJ Majalaya yang bergerak pada bidang usaha jasa kelistrikan. Dalam melakukan kegiatan perusahaan mempunyai beberapa bagian kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Salah satunya adalah bagian keuangan.

Pada bagian keuangan terdapat beberapa bidang kajian diantaranya adalah: pemeriksa bidang administrasi, pemeriksa bidang pendapatan dan pengeluaran perusahaan, pemeriksa bukti pemotongan pajak, pemeriksa pembagian iuran pensiun dan lain-lain

Penulis melaksanakan kerja praktek ditempatkan pada bagian pemeriksa keuangan dan selama kerja praktek penulis mendapatkan bimbingan dari para pegawai di bidang tersebut yang sekaligus sebagai koordinator pelaksana pada bidang tersebut.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek penulis melakukan kegiatan yang ada di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya. Penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai aktivitas-aktivitas di bagian Keuangan.

(24)

dimulai pada hari Senin sampai dengan Jumat dengan jam kerja dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB, khusus hari Jumat Berakhir pukul 15.00 WIB dan istirahat pada waktu dzuhur, yaitu pukul 12.00 s/d 13.00 WIB.

Adapun Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek yang penulis lakukan pada bagian Keuangan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya adalah sebagai berikut:

1. Membuat bukti kas / bank

2. Membuat bukti perintah pembayaran 3. Membuat laporan arus kas bulanan

4. Mencatat bukti pemotongan pajak penghasilan 5. Mengarsipkan laporan data-data transasi keuangan 6. Penjelasan tentang komponen arus kas

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Komponen - komponen Arus Kas (Cashflow) pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya

Komponen arus kas (cashflow) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten APJ Majalaya terdiri atas :

1. Saldo Awal Kas/Bank 2. Pendapatan

3. Pengeluaran 4. Dropping 5. Transfer

(25)

1. Saldo Awal Kas / Bank

Saldo Awal Kas / Bank adalah jumlah nilai uang yang tersedia di Kas/Bank (likuiditas) pada awal bulan laporan.

Saldo Awal Kas / Bank berasal dari :

a. Imprest Operasi, adalah dana operasi yang diperoleh dari Kantor Distribusi

b. Imprest Investasi, adalah dana investasi yang diperoleh dari Kantor Distribusi

c. Receipt, adalah pengumpulan dana/pendapatan dari rekening yang nantinya akan dikirim ke Kantor Distribusi.

2. Pendapatan

Pendapatan adalah seluruh pendapatan baik pendapatan operasi maupun pendapatan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk nilai uang yang diterima pada bulan laporan yang meliputi:

a. Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik b. Pendapatan BP

c. Penerimaan Lain-lain, d. Pendapatan Diluar Operasi e. Pemotongan Pajak

3. Pengeluaran

Pengeluaran adalah seluruh biaya yang dikeluarkan pada bulan laporan, yang meliputi :

a. Biaya Operasi

(26)

c. Penyetoran Pajak

d. Pembayaran Kepada Pensiun e. Biaya Investasi

4. Dropping

Dropping adalah tambahan likuiditas pada bulan laporan yang timbul untuk pelaksanaan kegiatan pengeluaran biaya-biaya yang akan dikeluarkan, antara lain adalah :

a. Remise Masuk Dana Imprest b. Remise Keluar Dana Imprest c. Remise Masuk Dana Receipt d. Remise Keluar Dana Receipt

e. Remise Masuk (dropping dari YDP) dan Remise Keluar (transfer ke YDP)

5. Transfer

Transfer adalah pengiriman uang pada bulan laporan sebagai hasil dari penerimaan/ pendapatan yang diperoleh, diantaranya yaitu:

a. Dari Pendapatan Operasi (PTL dll) b. Dari Pendapatan BP

c. Dari Pendapatan UJL

d. Dari Pendapatan Operasi Lainnya

(27)

6. Saldo Akhir Kas / Bank

Saldo Akhir Kas / Bank adalah jumlah nilai uang yang tersedia di Kas/Bank (likuiditas) pada akhir bulan laporan, antara lain meliputi :

a. Imprest Operasi, adalah dana operasi yang diperoleh dari Kantor Distribusi

b. Imprest Investasi, adalah dana investasi yang diperoleh dari Kantor Distribusi

c. Receipt, adalah pengumpulan dana / pendapatan dari rekening yang nantinya akan dikirim ke Kantor Distribusi.

3.3.1 Sistem yang digunakan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya dalam penyusunan laporan Arus Kas (Cashflow)

1. Program Software SAP

SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan aktifitas sehari-hari.

(28)

Dengan menggunakan sistem ini akan mempermudah perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan operasionalnya. Adapun manfaat dari SAP bagi perusahaan antara lain adalah :

a. meningkatkan efisiensi kegiatan operasional b. membantu menjalankan proses pembelian

c. membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi

(manufacturing)

d. membantu men-cek kualitas proses dari keseluruhan rantai logistik e. suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem secara teknis f. mengintegrasikan proses-proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran,

administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai

g. mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting

h. membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets

i. accounting tradisional dan technical assets management, sampai ke

investment controlling

j. Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan kontrol

(29)

ataupun yang telah dilakukan perusahaan khususnya transaksi-transakasi keuangan. Setelah data transaksi tersebut diteliti kembali kemudian diolah ke dalam program SAP, jika data tersebut memang sudah benar maka dilakukanlah pembayaran secara online dengan persetujuan dari pihak-pihak terkait. Setelah proses pembayaran selesai maka output yang dihasilkan berupa bukti pembayaran.

Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan banten APJ Majalaya

Gambar 3.1 Proses Program SAP

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan banten APJ Majalaya

2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU)

Sistem informasi manajemen keuangan (SIMKEU) merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengolah data-data keuangan untuk menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian serta untuk mengambil keputusan.

Sistem ini merupakan tindak lanjut dari hasil SAP, jadi data yang di input adalah hasil dari SAP yang berupa bukti-bukti transaksi. Data – data tersebut dimasukan dan kemudian diolah sesuai dengan ketentuan tertentu. Setelah data-data diolah maka output yang dihasilkan adalah informasi akumulasi

transaksi-Data Transaksi

(input)

Pembayaran

(proses)

Bukti Pembayaran

(30)

transaksi yang telah dilakukan. Informasi transaksi tersebut sudah dipisahkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari transaksi.

3. Program Microsoft Excel

Sistem terakhir yang digunakan dalam penyusunan laporan arus kas

(cashflow) adalah program microsoft excel. Dalam program ini input yang dimasukan adalah data-data yang telah diolah dalam SIMKEU.

Dalam program ini sebelumnya telah disediakan untuk setiap unit / cabang blanko file dari bulan januari s/d desember yang berkesinambungan setiap bulannya. Pada blanko file tersebut ada beberapa formulir yang digunakan untuk mempermudah penyusunan laporan arus kas (cashflow), antara lain adalah :

a. Sheet REKAP

Sheet rekap merupakan rekapitulasi dari seluruh sheet dan merupakan formulir yang harus ditanda tangani Kepala Unit/Cabang. Pada Sheet ini operator tidak perlu mengis/mengedit angka-angka karena sudah LINK dari sheet-sheet lainnya.

b. Sheet SALDO

Sheet saldo merupakan kontrol dari seluruh sheet-sheet yang ada dan dibandingkan dengan rekonsiliasi Kas/Bank akhir.

c. Sheet PENDAPATAN

Sheet pendapatan merupakan rincian dari pendapatan yang meliputi : a) Pendapatan Penjualan

(31)

d) Pendapatan Operasi Lainnya e) Pemotongan Pajak

d. Sheet PENGELUARAN

Sheet pengeluaran merupakan rekapitulasi pengeluaran yang meliputi : a) Pengeluaran Operasi

b) Pengeluaran Diluar Operasi c) Penyetoran Pajak

d) Pembayaran kepada Pensiun e) Biaya Investasi

f) Beban Pendanaan e. Sheet DROPPING

Sheet dropping merupakan selisih dari sheet TERIMA dikurangi sheet KIRIM untuk dropping yang meliputi :

a) Biaya Operasi

b) Beban Diluar Operasi c) Biaya Investasi d) Beban Pendanaan f. Sheet TERIMA

Sheet terima merupakan rincian dropping dana imprest yang diterima APJ dari KD dan untuk UPJ dari APJ yang terdiri dari :

a) Biaya Operasi

(32)

g. Sheet KIRIM

Sheet kirim merupakan rincian pengiriman dana imprest APJ ke UPJ, pengiriman tersebut untuk :

a) Biaya Operasi

b) Beban Diluar Operasi c) Biaya Investasi d) Beban Pendanaan

Program ini merupakan sistem terakhir yang digunakan dalam menyusun laporan arus kas (cashflow). Jadi setelah data-data dimasukkan ke dalam sheet-sheet tersebut kemudian diolah maka output yang dihasilkan adalah laporan arus kas (cashflow).

Ketiga sistem tersebut diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat penyusunan laporan arus kas (cashflow) serta mempermudah konsolidasi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya.

(33)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan kerja praktek dan pengamatan yang telah penulis lakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Komponen – komponen Arus Kas (cashflow) pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya terdiri dari :

a. Saldo Awal Kas/Bank b. Pendapatan

c. Pengeluaran d. Dropping e. Transfer

f. Saldo Akhir Kas/Bank

(34)

4.2 Saran

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mempunyai beberapa saran untuk peningkatan serta kelancaran dalam kinerja perusahaan khususnya bagian keuangan, antara lain adalah:

1. Dalam penyimpanan arsip-arsip transaksi keuangan sebaiknya disimpan ditempat yang berbeda dan disusun sesuai nomor urutnya sehingga pada saat membutuhkannya tidak akan sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencarinya.

(35)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam Menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh:

Rizki Setia Graha

21207070

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(36)

iii LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 4

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 4

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya ... 6

2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya ... 9

2.3 Deskripsi Jabatan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya ... 12

(37)

iv

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 23 3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 24 3.3.1 Komponen - komponen Arus Kas (Cashflow) pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya .... 24 3.3.2 Sistem yang digunakan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten APJ Majalaya dalam penyusunan laporan Arus Kas (Cashflow) ... 27 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 33 4.2 Saran ... 34 LAMPIRAN - LAMPIRAN

(38)

47 1. Data Pribadi:

Nama : Rizki Setia Graha NIM : 21207070

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 01 Februari 1989 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Umur : 21 Tahun

Status : Belum Kawin

Domisili : Bandung, Jawa Barat

Kewarganegaraan / Suku : Indonesia / Sunda

Alamat : Jl. Anggadireja No.76 RT 03/10 Kec. Baleendah Kab.Bandung 2. Data Pendidikan:

1994-2000 : Sekolah Dasar

SD Negeri I Pasir Paros 2000-2003 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP Negeri I Baleendah

2003-2006 : Sekolah Menengah Atas SMA Negeri I Baleendah

2007-Sampai sekarang : Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

(39)

i

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Kerja Praktek ini berjudul “Tinjauan Sistem Arus Kas (Cashflow) Pada PT. PLN (PERSERO) Distrbusi Jawa

Barat dan Banten APJ Majalaya”. Laporan ini berisi mengenai komponen-komponen arus kas (cashflow) dan sistem yang digunakan dalam penyusunan laporan arus kas (cashflow) yang dilakukan oleh bagian keuangan.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman, wawasan serta kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu semua kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan penulis.

Penulisan Laporan Kerja Praktek ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor di Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

2. Prof.Dr. Hj.Umi Narimawati. Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

(40)

ii

5. Elvira Azis, SE., MT. selaku dosen Dosen Wali penulis sekaligus Koordinator Kerja Praktek Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia. 6. Drs. Endang Burhan Selaku Supervisor Keuangan APJ PLN Majalaya yang

telah memberikan bantuan dan pengarahan dalam proses awal pelaksanaan kuliah kerja praktek.

7. Bapak Andri Selaku pembimbing kerja praktek yang telah banyak memberikan masukan dan bantuan yang sangat berarti kepada penulis.

8. Kepada Teh Icha dan Bapak Juanda yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan kerja praktek.

9. Kepada kedua orangtuaku dan keluarga besarku yang saya sayangi dan kasihi, yang selalu mendoakan keberhasilan anaknya dan memberikan yang terbaik serta memberikan dorongan dan motivasi baik secara moril maupun materil. 10.Dan kepada teman-teman seperjuanganku anak-anak The Jawa Crew dan

Kurawa Girls yang tidak bisa disebutkan satu-satu yang telah bersama-sama berjuang dalam mata kuliah ini.

Bandung, Oktober 2010 Penulis

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Proses Program SAP

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk standar internasional yang digunakan yaitu IEEE std 1366-2003 yang memiliki standar nilai SAIFI yaitu 1,45 kali/pelanggan/tahun, penyulang Gardu Induk Gejayan

Media monitoring adalah kegiatan rutin yang dilakukan mahasiswa yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan setiap pagi di ruang Divisi Humas, lebih

Dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis dapat membahas hasil kuliah kerja praktek mengenai pelaksanaan program kesejahteraan pegawai pada perusahaan PT.PLN

[r]

[r]

[r]

Dalam implementasi aplikasi ini dapat dilakukan berbagai hal yang berhubungan dengan data tunjangan kesehatan pegawai seperti melihat Entry Data, Laporan Tagihan Bulanan, Migrasi