• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi Berbasis Web Versi 1.2 Di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi Berbasis Web Versi 1.2 Di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

1 

PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan yang mengelola penyediaan dan

penyalur tenaga listrik yang mengambil peranan sangat penting dalam proses

pembangunan di Indonesia. PT. PLN (Persero) selain berfungsi sebagai penghasil

listrik tetapi juga membeli atau mendapatkan bantuan dan sokongan dari penyalur

listrik swasta lainnya, sehingga terdapat sitem aplikasi susut distribusi Jawa Barat dan

Banten.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sistem analis di PT. PLN (Persero),

aplikasi perhitungan susut distribusi yang ada masih ditemukan beberapa kendala

seperti staff pegawai sering lupa dengan daerah gardu induk yang sesuai dengan kode

Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) yang dipilih, selain itu staff pegawai sering lupa

dengan kode Pembangkit Listrik Swasta (PLS) yang sesuai dengan kode APJ

dikarenakan belum adanya modul yang mengatur tentang hubungan APJ, PLS dan

gardu induk. staff pegawai sering kesulitan dalam hal pencetakan laporan dari hasil

perhitungan susut pada periode bulan tertentu karena belum adanya modul untuk

pembuatan laporan.

Solusi dari permasalahan yang ada saat ini adalah aplikasi perhitungan susut

distribusi yang ada perlu dikembangkan dengan menambah modul-modul untuk

pembuatan laporan dan kode Ajax untuk pemilihan gardu induk dan APJ.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dijelaskan pada subbab latar

belakang, maka perumusan masalahnya adalah bagaimana mengembangkan aplikasi

susut distribusi yang ada di PT PLN (Persero) Unit Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.3

Maksud dan Tujuan

Setiap kegiatan mempunyai suatu maksud dan tujuan tertentu yang

(2)

1.3.1

Maksud

Kerja praktek ini dimaksudkan untuk mengembangkan aplikasi perhitungan

susut distribusi yang digunakan di PT. PLN (PERSERO) Unit Distribusi Jawabarat

dan Banten dengan menambahkan modul-modul yang belum ada pada aplikasi

tersebut.

1.3.2

Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari pengembangan aplikasi perhitungan susut

disribusi ini adalah :

1.

Staff pegawai dapat memilih gardu induk dan PLS yang sesuai dengan

APJ.

2.

Mempermudah staff pegawaidalam pembuatan laporan dari hasil

perhitungan susut.

1.4

Batasan Masalah

Batasan masalah digunakan untuk menghindari agar pembahasannya tidak

meluas dan lebih terarah dan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun batasan

masalahnya adalah sebagai berikut :

1.

Data yang diolah dari aplikasi yang dikembangkan adalah data APJ, PLS,

gardu induk dan data pasokan listrik tiap APJ.

2.

Proses yang dibuat hanya berkaitan dengan :

a.

Penambahan kode AJAX pada setiap

combo box

yang ada di dalam aplikasi

yang sudah ada.

b.

Penambahan modul pencetakan laporan dalam bentuk PDF dan Excel.

3.

Keluaran yang dihasilkan yaitu informasi mengenai hasil perhitungan susut

listrik beserta laporannya dalam bentuk file PDF dan Excel.

4.

Software

yang digunakan adalah Macromedia Dreamweaver dengan

menggunakan

database

MySql dan pemodelan DFD menggunakan Power

Designer.

5.

User yang menggunakan aplikasi ini adalah seluruh staff pegawai yang berada

di PT. PLN (Persero) Unit Distribusi Jawa Barat dan Banten.

(3)

Metode Penelitian yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah metode

deskriptif, yang terdiri atas beberapa tahap penelitian diantaranya:

1.

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a.

Studi Pustaka

Studi pustaka adalah tahap pengumpulan data dengan cara mempelajari

referensi-referensi dan data yang berhubungan dengan permasalahan yang

akan dibahas dengan bersumber pada buku-buku, serta bacaan lain yang

kiranya dapat membantu untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

b.

Studi Lapangan

Studi pustaka adalah tahap pengumpulan data secara langsung, baik secara

observasi maupun wawancara. Adapun penjelasan mengenai observasi dan

wawancara sebagai berikut:

1.

Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut

lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang

sedang berjalan. Observasi yang dilakukan yaitu dengan mengamati

secara langsung bagaimana proses aplikasi susut distribusi berjalan.

2.

Wawancara (

Interview

)

Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan

tertentu

dengan

menggunakan

format

tanya

jawab

yang

terencana.Wawancara dilakukan kepada sistem analis di PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2.

Tahap pembuatan perangkat lunak

Tahap pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma pembuatan

perangkat lunak secara

waterfall

, yang meliputi beberapa proses seperti yang terlihat

(4)

Gambar 0.1Tahapan Model Waterfall

a.

Requirement

Requirement

merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam metode

requirement adalah dengan mewawancarai perusahaan CV. Vision Notebook

Center dilanjutkan dengan pengambilan data berupa katalog beserta daftar

harganya.

b.

Analysis

Analysis

merupakan tahap analisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

proyek pembuatan perangkat lunak.

c.

Design

Design

merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah dianalisis kedalam

bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d.

Coding

Coding

merupakan Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah

dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu

e.

Implementation

Implementation

merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah

dibangun.

(5)

user.

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika yang digunakan

untuk menyusun laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bab pengantar dari penulisan laporan kerja praktek

yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, maksud

dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan dasar-dasar teori secara umum dan dasar teori

yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan.Bab ini mencakup pembahasan

tentang internet, intranet, sisem, DFD, dan database.

Bab ini juga mencakup pembahasan tentang gambaran umum objek kerja

praktek yang mencakup sejarah singkat, visi, misi, motto, logo, badan hukum, struktur

organisasi dan Job Description yang ada di PT. PLN (Persero).

BAB III PEMBAHASAN

Pembahasan menguraikan apa, bagaimana, dan mengapa hasil observasi yang

diperoleh yang meliputi pembahasan tentang aplikasi bisnis proses susut dan

dokumentasi perancangan sistem aplikasi bisnis proses susut.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran berisi tentang hal yang berkaitan dengan permasalahan

yang ada dalam aplikasi bisnis proses susut distribusi Jawa Barat dan Banten.

(6)

6

2.1

Profil PT. PLN (Persero)

Sub bab ini menjelaskan tentang profil tempat kerja praktek yang terdiri dari

sejarah instansi, logo instansi, badan hukum, deskripsi pekerjaan dan visi dan misi di

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2.2

Sejarah PT. PLN (Persero) [1]

Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.Awal

kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda

masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota

Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi

kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij

(BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi

Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng

(GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr. Andriaan Hendrik

Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara

rentah waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa

Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan

penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh

Pemerintah Indonesia.27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah

Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958

j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

(7)

Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN

Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah

namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik

Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari

tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi

PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi

landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT

PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero)

No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis

Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan

Propinsi Banten, hingga saat ini.

2.2.1

Logo PT. PLN (Persero) [1]

(8)

pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.Warnanya yang merah

melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan

kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian

dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. Gambar TIGA GELOMBANG

AIR memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha

utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang

seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan

layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan

konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam

kehidupan manusia.Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki

insan-insan

perusahaan

dalam

memberikan

layanan

terbaik

bagi

para

pelanggannya.Logo dari PT. PLN (Persero) dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 0.1 Logo PT. PLN (Persero)

2.2.2

Badan Hukum Instansi [1]

Perusahaan listrik di Indonesia dirintis oleh perusahaan-perusahaan swasta

Belanda.yaitu oleh pabrik perusahaan kelistrikan untuk umum yang mempunyai nilai

menguntungkan, maka berdirilah perusahaan swasta milik belanda seperti :

1.

NV. ANIEM

2.

NV. GEBEO

3.

NV. GONEM

(9)

Distribusi Tenaga Listrik (PANUDITEL) pada tahun 1952. Berdasarkan Keputusan

Presiden No.163 Tanggal 3 Oktober 1953 tentang nasionalisme perusahaan listrik

milik bangsa Belanda yaitu, jika konsesi perusahaannya telah berakhir, maka

beberapa perusahaan milik swasta tersebut diambil ahli dan digabungkan jawatan

kerja tenaga.

Jawatan tenaga dirubah menjadi Perusahaan Listrik Negara melalui surat

Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. P.25/45/17 Tanggal 23 September 1958.

Sedangkan P3LG dibubarkan pada tahun 1959 setelah Dewan Direktur Perusahaan

Listrik (D.D.PLN) terbentuk berdasarkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah

tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga pada saat itu menerbitkan surat

keputusan Menteri PU. T Nomor : Ment. 16/20 Tanggal 20 Mei 1961 yang arahannya

sebagai berikut :

1.

BPU adalah suatu Badan Perusahaan Negara yang diserahi tugas untuk

menguasai dan mengurus perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang

berbentuk badan hukum.

2.

Organisasi BPU-PLN dipimpin oleh Direksi.

3.

Di daerah dibentuk daerah exploitasi yang terdiri dari :

a. Sepuluh (10) daerah exploitasi umum (Pembangkit dan Distribusi).

b. Dua (2) daerah exploitasi khusus Distribusi listrik

c. Satu (1) daerah exploitasi khusus Pembangkit listrik

d. Tiga belas (13) PLN exploitasi proyek-proyek kelistrikan.

4.

Daerah exploitasi khusus Distribusi dibagi lebih lanjut menjadi cabang dan

ranting.

5.

Daerah exploitasi khusus Pembangkit Listrik dibagi lebih lanjut menjadi

sektor dalam Kabinet Pembangunan Satu, Ditjen Gatrik, PLN, dan

Lembaga-lembaga Masalah KeLembaga-lembagaan (LMK) diahlikan ke Departemen PUTI. LMK

ditetapkan dalam pengolahan PLN melalui Peraturan Menteri PUTL No.

8/PRT/1970.

(10)

kelistrikan kepada PLN untuk mengatur, membina, mengawasi, dan melaksanakan

perencanaan umum dibidang kelistrikan nasional disamping tugas-tugas perusahaan .

Terlihat bahwa tugas-tugas pemerintah yang semula dipakai oleh PLN (secara

bertahap dikembalikan ke Departemen) sehingga PLN dapat lebih memuaskan

fungsinya sebagai perusahaan.

Berdasarkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah bahwa PLN

merupakan salah satu pemegang kekuasan usaha kelistrikan, berhubungan dengan itu

maka agar di dalam pelaksanaan operasional sebagai pemegang kuasa

ketenagalistrikan sesuai dengan makna di atas, Pemerintah Republik Indonesia

menetapkan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 17 Tahun 1990 tentang Perusahaan

Umum (PERUM) Listrik Negara. Peraturan ini merupakan dasar hukum pengolahan

Perusahaan Umum Listrik Negara sebagai pemegang tenaga kuasa usaha

ketenagalistikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 status PLN

diubah dari PERUM menjadi PERSERO atau dengan PT. PLN (PERSERO).

2.2.3

Struktur Organisasi dan Job Description [1]

Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Distribusi Jawa Barat dan

Banten dibuat dengan tujuan agar pegawai dapat bekerja dengan efektif, baik dan

efisien. Mengenai struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Distribusi Jawa barat

dan Banten pada bulan Mei tahun 2001 telah mengalami perubahan, guna efisiensi

sehingga dapat berkinerja lebih baik lagi. Struktur Organisasi yang baru terbentuk

inipun tugas dan wewenangnya masih dalam tahap penyempurnaan.

(11)

Gambar 0.2 Struktur Organisasi

Berikut adalah Job Description dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten :

1.

General Manager

a.

Memimpin, mengurus, mengelola distribusi sesuai dengan maksud dan

tujuan distribusi dengan senantiasa meningkatkan daya guna dan hasil

guna dari distribusi.

b.

Melaksanakan kebijakan umum dalam mengurus distribusi yang telah

digariskan oleh Direksi.

c.

Menyiapkan rencana kerja tahunan distribusi lengkap dengan anggaran

keuangan secara tepat waktu.

d.

Mengelolah dan mengendalikan seluruh kegiatan berdasarkan

kebijakan Direksi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e.

Mengendalikan rencana tugas para Manajer Bidang dan Kepala Audit

Internal.

f.

Menguasai dan mengurus kekayaan distribusi.

g.

Menetapkan

kebijakan

distribusi

di

Bidang

Perencanaan

Pengembangan Sarana Pendistribusian Tenaga Listrik dan Sumber

Daya Manusia.

2.

Pembantu Pimpinan

(12)

3.

Bidang Perencanaan

Bidang perencanaan memiliki tugas sebagai berikut :

a.

Menyusun Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL),

rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJP) dan Rencana Kerja

Anggaran Perusahaan (RKAP).

b.

Menyusun menyusun rencana pengambangan sistem ketenagalistrikan.

c.

Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja.

d.

Menyusun metode evaluasi kelayakan investasi dan melakukan

penilaian finansialnya.

e.

Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan

penyandang dana baik secara bilateral maupun multilateral.

f.

Menyusun rencana pengembangan sistem teknologi informasi.

g.

Menyusun rencana pengembangan aplikasi sistem informasi.

h.

Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi.

i.

Menyiapkan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi.

j.

Menyusun laporan manajemen.

k.

Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta penetapan

pengaturannya.

4.

Bidang Niaga

Bidang niaga memiliki tugas sebagai berikut :

a.

Menyusun ketentuan dan strategi pemasaran.

b.

Menyusun rencana penjualan energi dan rencana pendapatan.

c.

Mengevaluasi harga jual listrik.

d.

Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik.

e.

Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan.

f.

Menyusun standard dan produk pelayanan.

g.

Menyusun ketentuan Data Induk Pelanggan (DIP) dan Data Induk

Saldo (DIS) serta kontrak jual beli tenaga listrik.

h.

Mengkaji pengelolahan pencatatan meter dan menyusun rencana

penyempurnaannya.

(13)

l.

Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksana.

m.

Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta pengaturannya.

n.

Menyusun laporan manajemen di bidangnya.

5.

Bidang Distribusi

Bidang distribusi memiliki tugas sebagai berikut :

a.

Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan

membina penerapannya.

b.

Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi

dan membina penerapannya.

c.

Menyusun SOP untuk penerpan dan pengujian peralatan distribusi

serta SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

d.

Menyusun disain standard konstruksi jaringan distribusi dan peralatan

kerjanya serta membina penerapannya.

e.

Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana

pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikannya.

f.

Menyusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan serta

membina penerapannya.

g.

Menyusun kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan

manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapannya.

h.

Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi

jaringan distribusi.

i.

Menyusun regulasi untuk penyempurnaan Data Induk Jaringan (DIJ).

j.

Memantau dan mengevaluasi Data Induk Jaringan (DIJ).

6.

Bidang Keuangan

Bidang keuangan memiliki tugas sebagai berikut :

a.

Mengendalikan aliran kas pendapatan dan membuat laporan

rekonsiliasi keuangan.

(14)

c.

Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit serta

menyusun laporan keuangan konsolidasi.

d.

Menyusun dan menganalisa kebijakan resiko dan penghapusan aset.

e.

Melakukan pengelolahan keuangan.

f.

Menyusun laporan manajemen di bidangnya.

7.

Bidang SDM dan Organisasi

Bidang SDM dan Organisasi memiliki tugas sebagai berikut :

a.

Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola

pelaksanaannya.

b.

Menyusun kebijakan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan

mengelola pelaksanaannya.

c.

Menyusun kebijakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

dan mengelola pelaksanaannya.

d.

Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan Sumber

Daya Manusia (SDM) .

e.

Menyusun laporan manajemen di bidangnya.

8.

Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi

Bidang Komunikasi, hukum dan administrasi memiliki tugas sebagai

berikut :

a.

Menyusun kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan

pelanggan baik internal maupun eksternal.

b.

Menyusun kebijakan dan mengelola fasilitas kerja, sistem pengamanan

dan manajemen kantor.

c.

Menyusun kebijakan K3, lingkungan dan

community development

.

d.

Menyusun kebijakan administrasi.

e.

Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan

peraturan-peraturan perusahaan.

f.

Memberikan advokasi dalam bisnis energi listrik dan ketenagakerjaan.

g.

Menyusun standard fasilitas kantor.

(15)

1.

Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja

perusahaan.

2.

Melaksanakan audit internal meliputi keuangan, teknik, manajemen

dan Sumber Daya Manusia (SDM).

3.

Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses

manajemen dan operasional.

4.

Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal.

5.

Menyusun laporan manajemen di bidangnya.

2.2.4

Kegiatan Perusahaan[1]

Bidang usaha utama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

adalah memberikan pelayanan jasa listrik kepada masyarakat disamping membentuk

perolehan laba berdasarkan PP No.17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 5 ayat 1 dan 2

dijelaskan bahwa sifat usaha PLN adalah menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan

umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi.

Maksud didirikan PT PLN (Persero) adalah untuk mengusahakan, menyediaan

tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan tujuan :

1.

Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata

serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

2.

Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan

tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

3.

Menjadi perintis kegiatan usaha penyediaan sektor swasta dan koperasi.

Sedang lapangan usaha PT. PLN (Persero) berdasarkan PP No.17 tanggal 28

Mei 1990 pasal 6 adalah “Dengan mengindahkan prinsip ekonomi dan terjaminnya

keselamatan kekayaan Negara PT PLN (Persero) menyediakan tenaga listrik yang

meliputi kegiatan pembangkitan transaksi dan penggunaan tenaga listrik”.

(16)

1.

Meningkatkan jumlah pelanggan.

2.

Meningkatkan daya terpasang.

3.

Meningkatkan jumlah KWH kepada pelanggan.

2.2.5

Visi dan Misi Perusahaan [1]

Adapun visi dan misi yang terdapat pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten.

2.2.5.1

Visi

Visi Perusahaan yaitu diakui sebagai Perusahaan kelas dunia yang

berkembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

2.2.5.2

Misi

1.

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait berorientasi pada

kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2.

Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

2.3

Landasan Teori

Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori yang menunjang dalam pemecahan

masalah yang dianggap relevan dengan pokok bahasan dalam laporan kerja praktek

ini yaitu mengenai internet, intranet, sisem, DFD, dan database.

2.3.1

Definisi Bispro Susut [1]

Susut energi adalah jumlah energi dalam kWh yang hilang/menyusut terjadi

karena sebab teknik maupun non teknik pada waktu penyediaan dan penyaluran

energi.

Susut teknik adalah susut yang terjadi karena alasan teknik dimana energi

menyusut berubah menjadi panas pada JTT, GI, JTM, GD, SR, dan APP.

Susut non teknik adalah selisih antara susut energi dengan susut teknik .

(17)

Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Gardu Distribusi (GD), Jaringan Tegangan

Rendah (JTR), Sambungan Rumah (SR), serta Alat Pembatas & Pengukur (APP) pada

pelanggan TT, TM, dan TR. Bila terdapat Jaringan Teganagn Tinggi yang berfungsi

sebagai Jaringan Distribusi, maka susut jaringan ini di masukkan sebagai Susut

Distribusi.

Susut TT adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TT, yang

merupakan penjumlahan susut pada JTT, GI, dan APP TT.

Susut TM adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TM, yang

merupakan penjumlahan susut pada JTM, GD, dan APP TM.

Susut TR adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TR, yang

merupakan penjumlahan susut pada JTR, SR, dan APP TR.

Susut jaringan adalah jumlah energi dalam kWh yang hilang pada jaringan

transmisi dan distribusi, atau merupakan penjumlahan antara susut transmisi dan susut

distribusi.

2.3.2

Perhitungan Susut Energi [1]

Susut energi dinyatakan dalam kWh dan presentase (%). Rumus susut

Jaringan:

a.

Susut Transmisi (%)

b.

Susut Distribusi (%)

c.

Susut Jaringan (%)

(18)

1.

Susut energy tidak termasuk energy yang dipergunakan untuk pemakaian

sendiri system

2.

Loko Transmisi Netto adalah penjumlahan dari kWh Produksi Sendiri

Netto, kWh dari sewa pembangkit, kWh pembelian serta kWh yang

diterima dari unit lain pada jaringan transmisi

3.

Siap Salur Transmisi adalah kWh pada system transmisi yang siap dikirim

ke Sistem Distribusi maupun ke unit lain

4.

Siap salur Distribusi adalah energy yang di terima dari system pembangkit,

system transmisi maupun diterima dari unit lain dalam berbagai segmen

tegangan dari siap distribusikan

5.

Produksi Total Netto adalah penjumlahan dari kWh Produksi sendiri

Netto, kWh dari sewa pembangkit, kWh pembelian serta kWh yang

diterima dari unit lain pada jaringan transmisi dan jaringan distribusi

6.

Pemakaian Sendiri Gardu Induk (PSGI) adalh jumlah kWh yang dipakai

uantuk berbagai peralatan pendukung dan peralatan tertentu yang tetap

mengkinsumsi kWh pada saat menyalirkan maupun tidak saat

menyalurkan energy pada system transmisi antara lain peralat switchyard,

peralatan control, lampu sebagai rambu peringatan pada tower transmisi,

penerangan dan pendingain ruangan

7.

Pemakaian Sendiri Sistem Distribusi (PSSD) adalah jumlah kWh yang

dipakai untuk berbagai keperluan peralatan pendukung dan peralatan

tertentu yang tetap mengkonsumsi kWh pada saat menyalurkan maupun

tidak menyalurkan energy pada system distribusi, antara lain peralatan cell

20kV di gardu induk, peralatan kontro, penerangan dan pendingin di

gardudistribusi dan pemanas cubicle (heater)

8.

kWh Terjual (TUL III-09) adalah penjualan kWh pada 1 bulan kemudian

dari bulan laporan terdiri dari tagihan susulan (P2TL), kWh PJU illegal,

KWh Koreksi (termasuk kWh kurang tagih) dan kWh Tercetak(TUL

III-07).

2.3.3

Rumus Umum Perhitungan Susut [1]

(19)

2.3.3.1

Menghitung Susut Transmisi

Susut transmisi = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Disalurkan

Dimana:

Tabel 0.1 Susut Transmisi

No. Rumus Parameter Deskripsi

1 kWh Produksi Loko Transmisi Netto Jumlah kWh total Netto yang diterima di jaringan transmisi dari unit produksi listrik atau/dan unit penyaluran lain dan siap disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan tinggi

2 kWh Pmk Sendiri Pemakaian Sendiri Gardu Induk (PSGI)

Jumlah kWh pemakaian instalasi system transmisi 3 kWh Disalurkan Siap Salur Transmisi Jumlah kWh yang siap

disalurkan ke jaringan distribusi maupun dikirim ke instansi lain

2.3.3.2

Menghitung Susut Distribusi

Susut Distribusi = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Dijual Dimana:

Tabel 0.2 Susut Distribusi

No. Rumus Parameter Deskripsi

1 kWh Produksi Siap Salur Distribusi Jumlah kWh yang diterima di jaringan ditribusi pada semua segmen tegangan

2 kWh Pmk Sendiri Pemakaian Sendiri system Distribusi (PSSD)

Jumlah kWh pemakaian instalasi system distribusi 3 kWh Dijual kWh terjual (TUL III-09) Jumlah energy yang dijual

(20)

2.3.3.3

Menghitung susut Jaringan

Susut Jaringan = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Dikirim – kWh Dijual

Dimana:

Tabel 0.3 Susut Jaringan

No. Rumus Parameter Deskripsi

1 kWh Produksi Produksi Total Netto Jumlah kWh total Netto yang diterima di jaringan transmisi dan jaringan distribusi dari unit produksi listrik atau/dan unit penyaluran lain dan siap disalurkan melalui jaringan transmisi dan jaringan distribusi

Tabel 0.4 Susut Jaringan (Lanjutan)

2 kWh Pmk Sendiri Pemakaian Sendiri Gardu Induk

Pemakaian Sendiri Sistem Distribusi

Jumlah kWh pemakaian instalasi system distribusi

3 kWh Dikirim Dikirim ke:

Unit PLN lain

Unit Proy. Pembangunan

IPP

Jumlah kWh yang dikirim ke Unit lain melalui jaringan transmisi maupun jaringan distribusi

4 kWh Dijual kWh Terjual (TUL

III-09)

Jumlah energy yang dijual pada semua segmen tegangan

Catatan:

(21)

Internet adalah sebuah jaringan global yang dihubungkan ke seluruh

dunia.Berbagai tipe dan sistem komputer dihubungkan ke dalam Internet sehingga

menciptakan suatu komunikasi dan sistem pertukaran informasi antar komputer dan

jaringan di dunia.

Setiap komputer yang menjadi node (titik) di dalam jaringan memerlukan

nama dan alamat agar tidak terjadi kesalahan akses oleh pengguna jaringan. Untuk

jaringan skala kecil seperti LAN (Local Area Network), penamaan dan pengalamatan

ini bukan masalah yang besar. Akan tetapi dalam Internet, dimana terdapat ribuan

komputer yang terhubung langsung ke dalamnya, penamaan dan pengalamatan yang

baik sangat diperlukan untuk membedakan setiap host dalam Internet.

Struktur penamaan dan sistem administrasi yang digunakan di Internet

disusun secara hirarki.Internet dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut domain.

Tanggung jawab untuk menentukan nama dalam domain diwakili oleh administrator

domain yang ditentukan. Administrator ini dapat menciptakan sub domain dan

mewakili kuasa penamaan seseorang dalam setiap domain.

2.3.5

Intranet [2]

Sebuah intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang

menggunakan protokol-protokolInternet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia

perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada

karyawannya.Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web

internal perusahaan.Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan

haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol

Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga

server.Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau

SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.

Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah "versi pribadi dari

jaringan Internet", atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah

organisasi.

2.3.6

DFD

(Data Flow Diagram) [3]

(22)

dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi

antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering

digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yangtelahada atau sistem baru yang

akan dikembangkan secaralogika tanpamempertimbangkan lingkungan fisik dimana

datatersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologipengembangansistem

yang

terstruktur.Diagram

yang

menunjukkan

bagaimana

databerpindah/berjalandidalam sistem Informasi yang akan dikembangkan.Data flow

diagram tidak menunjukkan logika program atau tahapan proses dalam sistem

informasi. Data flow diagram dapat menunjukkan ringkasan dari sistemyang

luas/besar dari sistem input, proses dan output.

2.3.6.1

Keuntungan DFD (

Data Flow Diagram

)

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem

dan subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan

pengguna melalui diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah datadata dan

proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

2.3.6.2

Jenis DFD

DFD terdiri dari

context diagram

dan

diagram rinci

(

DFD Levelled).

Context

diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara

entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran

tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

(23)

didalamnya. Konteks Diagram hanya mempunyai satu proses. Diagram Konteks

menunjukkan hanya 3 lambang:

a. Lambang Proses,

b. Lambang Kesatuan,

c. Lambang Arus Data.

Membuat DFD, context diagram diantaranya ada beberapa point:

1.

Menunjukkan context dalam proses bisnis yang dilakukan

2.

Menunjukkan global dari proses bisnis yang ditunjukkan hanya 1 proses.

3.

Menunjukkan semua external entities yang dibutuhkan informasinya atau

yang berkontribusi ke dalam sistem.

4.

Menunjukkan semua proses utama yang termasuk dalam sistem secara

global komponen internal dalam context diagram.

5.

Menunjukkan bagaimana proses utama dikaitkan dengan alur datanya

(data flows)

6.

Menunjukkan external entities dan proses utama dan interaksi antar

keduanya Penambahan data stores

2.3.6.2.2

DFD : DFD Levelled

Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan

level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam

spesifikasi proses yang jelas. DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0, kemudian

turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu.

Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan

dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses

pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan

primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.

(24)

misalnya, maka 3 proses child tersebut harus lengkap dan dibangun berdasarkan

parent prosesnya.

2.3.7

Database

Database adalah kumpulan file-file yang saling berhubungan, hubungan

tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file

terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu

kumpulan entity yang seragam. Satu entity terdiri dari field-field yang saling

berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang

lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk menyebut isi dari field maka

digunakan atribut atau merupakan judul dari satu kelompok entity tertentu, misalnya

entity nama barang menunjukkan entity nama barang dari barang. Entity adalah suatu

objek yang nyata dan akan direkam.

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting.Perancangan

model konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik. Unsur-unsur

konsep pembangun database, adalah:

1.

Field atau Atribut

Field atau atribut adalah identitas yang mewakili satu jenis data.Misalnya

Field nama pelanggan, alamat dan nomor tlp pada tabel data toko buku.

2.

Record atau Tuple

Record

adalah

kumpulan

elemen

yang

saling

terkait

yang

menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Suatu record

mewakili satu data atau Informasi tentang seseorang. Contoh: nomor

pelanggan, nama pelanggan, alamat, kota, tanggal pinjam, tanggal

kembali.

3.

File

File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang

elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda data valuenya.

4.

Tabel

(25)

Dalam membangun aplikasi, dibutuhkan perangkat dan metode pendukung

dalam pembuatan aplikasi tersebut. Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang

arsitektur aplikasi yang mendukung dalam pengembangan sistem yang dibuat.

2.3.8.1

Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sejumlah komputer pribadi yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi

sehingga dapat saling berbagi informasi, program penggunaan bersama perangkat

keras seperti printer, harddisk.Selain itu jaringan komputer dapat diartikan sebagai

kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berbeda di berbagai lokasi yang terdiri

dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan.

2.3.8.2

Jenis – jenis Jaringan Komputer

Jenis – jenis jaringan dibagi menjadi dua yaitu :

1.

Model peer to peer

Gambar dari jenis jaringan peer to peer dapat di lihat pada gambar 2.4 pada

halaman berikutnya.

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan

juga menganbil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.

Moidel hubungan peer to peer memungkinkan user untuk membagikan sumber

dayanya yang ada di komputernya baik itu berupa file, layanan printer dan

lain-lain serta mengakses sumberdaya yang terdapat pada komputer lain-lain.

2.

Model client/ server

(26)

Client-Server adalah suatu bentuk arsitektur di mana Client adalah perangkat

yang menerima yang akan menampilkan antarmuka pemakai dan menjalakan

aplikasi (komputer) dan Server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak

sebagai pengelola aplikasi, data dan keamanannya (Server atau Mainframe).

Sistem Cient-Server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang berbeda.

Satu komputer bertindak sebagai Client dan yang lainnya sebagai Server, tetapi

Client-Server tidak bisa berada pada satu komputer. Biasanya sebuah server

melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya melayani satu

client.

Client merupakan suatu komponen dari sebuah sistem yang meminta

layanan atau sumber daya (

Resources

) dari komponen sistem lainnya. Adapun

beberapa keunggulan dari client adalah:

a.

Mudah dan biasa untuk digunakan.

b.

Mendukung berbagai perangkat keras.

c.

Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak.

Server merupakan setiap komponen sistem yang menyediakan sumber

daya atau layanan ke komponen sistem lain. Beberapa keunggulan dari server

adalah :

a.

Dapat diandalkan (Reliable), artinya pada server ini akan sangat dibutuhkan

dan diandalkan dalam mengkoneksikan dengan client, sehingga server sangat

berpengaruh besar terhadap jaringan.

(27)

perlu mengubah sistem secara keseluruhan.

c.

Performa tinggi dalam perangkat keras (High Performance Hardware), artinya

memiliki performa atau kinerja yang tinggi sehingga dapat mendukun aplikasi

server.

d.

Pengendalian terpusat (Centralized Control), artinya pengaturan hak akses dan

komunikasi yang telah dibuat dapat dikendalikan dan diatur secara terpusat.

e.

Penguncian yang canggih (Sophisticated Locking), artinya aplikasi sistem

yang telah ada keamanan datanya akan terjamin sehingga tidak sembarang

user dapat merubah dan menghapus data karena sistem tersebut menggunakan

kunci yang canggih.

f.

Konkurensi (Concurrent), sistem client-server ini akan sangat memudahkan

pengaturan dan pengontrolan sistem, karena dengan sistem ini semua data

ataupun program-program dapat disimpan di pusat dan bilamana ada data

yang hendak dipakai maka client dapat mengambil data tersebut di server.

2.3.9

Perangkat Lunak Pendukung

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang beberapa perangkat lunak dan bahasa

pemrograman yang digunakan untuk mendukung dalam pengembangan aplikasi yang

dibuat. Bahasa pemrograman yang digunakan diantaranya adalah php, html, dan ajax.

Selain itu terdapat perangkat lunak yang digunakan yaitu Macromedia Dreamweaver

dan SQL server.

2.3.9.1

Pengertian PHP

PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", yang merupakan

sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip

dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.Tujuan

utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis

halaman web dinamik dengan cepat.

2.3.9.1.1

Hubungan PHP dengan HTML

(28)

sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server (atau file) ke

browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga

menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program php, program

ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang

dikirim ke browser agar dapat ditampilkan.Program ini dapat berdiri sendiri ataupun

disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat langsung ditampilkan bersama

dengan kode-kode html tersebut.

Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara

tanda.Tanda-tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping (kabur) dari kode

html. File html yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi

.php3 atau .php. PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side

HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada

si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan

sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai

bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan

digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server

Pages) dan JSP (Java Server Pages).

2.3.9.2

Pengertian AJAX

Asynchronous JavaScript AndXML, atau disingkat Ajax, adalah suatu teknik

pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya

adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer

web surfer

,

melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web

tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang pengguna melakukan

perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan

usability

. Ajax

merupakan kombinasi dari:

•

XHTML (atau HTML) dan CSS untuk bahasa

mark up

dan tampilan.

•

DOM yang diakses dengan

client side scripting language

, khususnya implementasi

ECMAScript seperti JavaScript dan JScript, untuk menampilkan secara dinamis

dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan

(29)

2.3.9.3

Pengertian Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok

Macromedia yang banyak digunakan untuk mendesain situs Web.Adapun

Macromedia Dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor profesional untuk

mendesain secara visual dan mengelolah situs atau halaman Web.

Dreamweaver 8 memiliki performa yang lebih baik dan memiliki tampilan

yang memudahkan anda untuk membuat halaman web, baik dalam jendela desain

maupun dalam jendela kode rumus. Dreamweaver 8 didukung dengan cara pemakaian

yang praktis dan standar, dan juga didukung untuk pengembangan penggunaan CSS,

XML, dan RSS, dan kemudahan-kemudahan lain yang diperlukan.

Dreamweaver merupakan software yang digunakan oleh Web desainer

maupun Web programmer dalam mengembangkan Web.Hal ini disebabkan ruang

kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan

produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun sebuah situs Web.

2.3.9.4

Pengertian SQL Server

SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS)

produk Microsoft.Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan

implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan

Sybase.Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data

berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan

digunakannya SQL Server pada basis data besar.

Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan

dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream).Selain dari itu, Microsoft

SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai

driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini

adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering.

(30)

jenis RDBMS (Relational Database Management System), tebel terdiri sejumlah baris

dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Secara garis besar MySQL mengenal tiga kelompok tipe data, yaitu tipe data

numerik atau angka, tipe data tanggal dan waktu, tipe data string.Berikut adalah

tipe-tipe data yaitu:

1.

CHAR (M)

Tipe data CHAR digunakan untuk menyimpan data string dengan jumlah karakter

tertentu. Jumlah karakter pada tipe data CHAR dapat berkisar antara 1 – 255 karakter.

2.

VARCHAR (M)

Tipe data ini lebih fleksibel dari pada tipe data CHAR (M). Tipe data VARCHAR

dapat digunakan untuk menyimpan data string dengan panjang yang bervariasi,

tergantung datanya hanya panjang karakter antara 1 – 255 karakter.

3.

INT (N)

Tipe data INT digunakan untuk menyimpan data integer dengan nilai berkisar

antara -2147483648 sampai 2147483647.

4.

DATE

Tipe data DATE digunakan untuk menyimpan informasi seputar penanggalan.

Format tipe data DATE adalah YYYY-MM-DD. YY adalah format tahun, MM

adalah format untuk bulan yang dimulai dari 01 (januari) sampai 12 (desember), DD

format untuk tanggal.

5.

DATETIME

Tipe data ini digunakan untuk menyimpan informasi penanggalan yang lebih

detail dari pada tipe data DATE karena format tipe data DATETIME ditambah

dengan format waktu.

6.

TEXT DAN BLOB

Tipe data TEXT dan BLOB digunakan untuk menyimpan data string dengan

jumlah karakter antara 255 – 65535.

(31)

35

BAB III

PEMBAHASAN

3.1

Analisis Sistem

Analisis sistem adalah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang

berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang lama.

Analisis yang dilakukan dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan sistem

yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih

efektif dan efisien.

3.1.1

Analisis Masalah

Berdasarkan keadaan sistem saat ini, seperti yang telah dijelaskan di bab

satu pada subbab latar belakang, maka permasalahan yang muncul pada sistem

yang ada sekarang adalah sebagai berikut :

1.

Sistem perhitungan susut distribusi yang berjalan di PT. PLN (Persero) belum

dapat menyesuaikan dengan segala keadaan maupun perubahan yang terjadi.

Sebagai contoh, jika terjadi perubahan pada kode APJ (Area Pelayanan

Jaringan) maka sistem perhitungan susut distribusi yang lama tidak dapat

melakukan perubahan terhadap gardu induk yang sesuai dengan kode APJ,

selain itu pada kode PLS (Perusahaan Listrik Swasta) juga tidak mengalami

perubahan yang sesuai dengan kode APJ.

2.

Sistem perhitungan susut listrik yang ada belum mampu melakukan

pencetakan laporan dalam bentuk PDF menyebabkan sering terjadi

keterlambatan dalam pembuatan dan pencetakan laporan.

3.1.2

Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur digunakan untuk menganalisa proses-proses yang

terjadi yaitu memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu sistem,

menganalisa situasi untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, serta memutuskan

tindakan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah. Analisa prosedur

(32)

Prosedur yang ada dalam sistem yang berjalan terdiri dari 2 prosedur yaitu

prosedur pengolahan data susut dan prosedur pelaporan data PDF. Prosedur-

prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.

Prosedur pelaporan data susut

Prosedur pelaporan data susut adalah proses dimana data hasil dari

perhitungan dari aplikasi perhitungan susut di cetak dan disahkan oleh

bagian kepala administrasi niaga.

Flowmap

dari prosedur pelaporan data

susut dapat dilihap pada Gambar 3.1. Proses-proses yang ada pada

prosedur pengesahan laporan data susut adalah sebagai berikut :

1.

Pegawai PT PLN (Persero) pada bagian administrasi membuat laporan

dari hasil perhitungan aplikasi susut energi.

2.

Laporan yang dibuat akan di cetak sesuai dengan dokumen yang

dibutuhkan.

3.

Laporan yang telah dibuat akan diserahkan pada kepala administrasi

niaga untuk disahkan.

(33)

Prosedur Pelaporan Data Susut

Petugas Administrasi Niaga Kepala Administrasi

Niaga n ... n ... Formulir Data Susut Kosong 1

Print Out Laporan Hasil Perhitungan

Susut

Pengesahan Laporan

1

Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut yang

telah disahkan Formulir Data Susut Kosong Pengisisan Formulir Data Susut Formulir Data Susut yang Telah

Terisi

Formulir Data Susut yang Telah

Terisi Pemeriksaa n Formulir Data Susut Lengkap ? Tidak Formulir Data Susut yang Telah

Lengkap Ya Pemasukan Data Susut Database susut simdis_kd_tm.sql Perhitungan Data Susut Laporan data hasil perhitungan susut

Laporan data hasil perhitungan

susut.pdf

n ...

1

Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut Pembuatan laporan hasil perhitungan susut A1 1

Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut yang

telah disahkan

Kepala Administrasi Niaga

A1

A1 : Arsip Laporan Hasil Perhitungan Susut yang telah disahkan

n ...

1

Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut yang

[image:33.595.114.512.113.520.2]

telah disahkan

Gambar III.1 Flow Map Pelaporan data susut

3.1.3

Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan

relasi antar tabel dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel

penyimpanan. Entiry Relationship Diagram (ERD) terdiri dari sekumpulan objek

dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas-entitas yang saling berhubungan.

Entiry Relationship Diagram (ERD) dari aplikasi perhitungan susut dapat dilihat

(34)

Mempunyai N 1 Mempunyai N N Mempunyai Mempunyai 1 N Mempunyai N 1

tblunit_region 1 tblunit_upt tbl_gi

Region_Kode Region_Nama Region_Manager Region_Alamat Region_Alias Region_Kode UPT_Kode UPT_Manager UPT_Nama UPT_Kode UPJ_Kode GI_Kode GI_Tgl_Opersi GI_Tgl_Dibangun GI_Status_I4 GI_Nama Tgl_Update tbl_kwhp3b tblunit_apj tblunit_upj 1 UPJ_Kode APJ_KODE UPJ_Nama UPJ_Alamat UPJ_Manager UPJ_Telepon UPJ_Facsimili UPJ_Email UPJ_SMS_Center Memiliki N tbl_kwhterimapls 1 Memiliki

1 N tbl_neracaenergi

[image:34.595.87.531.82.397.2]

Memiliki N tblunit_pls 1 Memiliki N 1 Memiliki 1 tbl_kwhpltd N Memiliki 1 tbl_susuttarget N APJ_KODE NE_Blth NE_Opsi_Baru NE_Opsi_Realisasi NE_Opsi_TT NE_Opsi_PSSD APJ_Manager Tgl_Update Tgl_Approval User_Approval APJ_KODE PLS_Kode PLST_Blth PLS_Status_Beli PLS_Sistem_Tegangan PLS_Manager APJ_Manager PLST_Kwh_Wbp PLST_Kwh_Lwbp1 PLST_Kwh_Lwbp2 PLST_Total PLST_Peak_Koinsiden PLST_Kelebihan_Kvarh APJ_KODE GI_Kode P3B_Blth P3B_Sistem_Tegangan GIT_Kode FE_Kode Tgl_Update Tgl_Approve User_Approve PLS_Kode UPJ_Kode PLS_Nama PLS_Alamat PLS_Sistem_Tegangan PLS_Status_I4 PLS_Beli PLS_Manager APJ_KODE ST_Tahun ST_Kwh_Susut_JTM ST_Prosen_Susut_JTM ST_Kwh_Susut_Trafo Tgl_Update APJ_KODE APJ_Nama APJ_Manager APJ_Alamat Tgl_Update APJ_KODE PLTD_Kode PLTDK_BLTH APJ_Manager PLTD_Manager Tgl_Update Tgl_Approval User_Approval tbl_user APJ_KODE User_ID User_Name User_Password User_Email User_Alamat User_Telepon Memiliki N 1

(35)

3.1.4

Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional ini meliputi elemen-elemen apa saja yang

dibutuhkan oleh sebuah sistem yang akan dibangun, spesifikasi masukan yang

diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang

dibutuhkan sampai sistem tersebut diimplementasikan. Kebutuhan non-fungsional

terbagi menjadi tiga yaitu analisis perangkat keras, perangkat lunak, analisis

pengguna dan analisis jaringan.

3.1.4.1

Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras yang memadai berguna agar sistem bekerja maksimal.

Spesifikasi umum perangkat keras yang ada pada PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan banten, yaitu :

1.

Processor

dengan kecepatan 2.2 GHz

2.

Kapasitas

Memory

RAM 1 GB DDR2

3.

Monitor

14.1"

4.

Kapasitas

Hardisk

: 250 GB

5.

Optical Drive

: DVD±RW

6.

Mouse

dan

keyboard

Sedangkan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk dapat

menjalankan aplikasi yang akan dibangun minimal memiliki spesifikasi sebagai

berikut :

1.

PC yang terhubung dengan

Local Area Netwok (LAN)

.

2.

Monitor,Keyboard

dan

mouse

3.

Selebihnya, aplikasi ini tidak membutuhkan antarmuka perangkat keras yang

spesifik.

Spesifikasi perangkat keras (

hardware

) yang ada di PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah memenuhi syarat untuk pengembangan

(36)

3.1.4.2

Analisis Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan hal yang penting dalam mendukung kinerja

sebuah sistem, perangkat lunak yang digunakan di bagian administrasi niaga di

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut :

a.

Microsoft Windows XP Profesional Service Pack 2

b.

Browser

Mozilla Firefox 3.5

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat mendukung

kinerja sistem dan menjalankan aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai

berikut :

a.

Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi yang digunakan untuk

menjalankan aplikasi.

b.

Browser

Mozilla Firefox 3.5

Perangkat lunak yang terdapat pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten sudah memenuhi syarat untuk pengembangan aplikasi yang

akan dibuat.

3.1.4.3

Analisis Pengguna

Analisis pengguna digunakan untuk mempermudah menggunakan aplikasi

yang dibuat, berikut spesifikasi pengguna yang ada pada bagian administrasi niaga

di PT PLN (Pesero) adalah :

a.

Dapat menggunakan komputer berbasis

Windows,

b.

Dapat menggunakan Microsoft Office,

c.

Dapat menggunakan

BrowserInternet

(Mozilla Firefox, Internet Explorer,

Google Chrome, dan lain-lain),

d.

Lulusan pendidikan Strata 1 (satu) jurusan Manajemen Informatika di

salah satu Perguruan Tinggi Swasta.

Sedangkan pengguna yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja

sistem aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

(37)

Admin bertugas untuk mengelola dan bertanggung jawab terahadap

keseluruhan sistem, berikut merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh

seorang admin, yaitu :

a.

Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer.

b.

Mengerti dasar-dasar internet.

c.

Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla

Firefox.

2.

Pengguna umum

Pengguna umum perangkat lunak ini hanya bertugas untuk mendapatkan dan

menerima informasi dari sistem. Berikut merupakan keahlian yang dimiliki

pengguna umum, yaitu :

a.

Terbiasa menggunakan komputer

b.

Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla

Firefox.

Pengguna aplikasi perhitungan susut distribusi di PT. PLN(Persero) secara

umum sudah memenuhi kriteria dalam penggunaan aplikasi yang dikembangkan,

sehingga dalam pengimplementasian sistem akan lebih mudah.

3.1.4.4

Analisis Jaringan

PT PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan Banten saat ini telah

menggunakan jaringan komputer. Topologi jaringan yang digunakan pada PT

PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan Banten adalah star, dimana sebuah hub

berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok

jaringan. hub adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter).

Model hubungan jaringan di PT PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan

Banten menggunakan model hubungan

LAN (Local Area Network)

. Sedangkan

untuk provider internet yang digunakan adalah Telkom

speedy

dengan kecepatan

(38)

3.1.5

Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional bertujuan untuk mengetahui proses

informasi yang mengalir melalui perangkat lunak. Alat bantu yang digunakan

untuk menggambarkan proses informasi secara umum yaitu

Context Diagram

(Diagram Konteks),

Data Flow Diagram

(DFD), kamus data dan spesifikasi

proses.

3.1.5.1

Diagram Konteks

Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental

merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah

bubble

tunggal dengan

data

input output

yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara

berurutan. Diagram konteks aplikasi perhitungan susut dapat dilihat pada Gambar

3.3.

0

Aplikasi perhitungan

susut distribusi

Administrasi

Niaga

Data PSA P3B yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Data Pembangkit yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Data Listrik Swasta yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Data Transfer APJ yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Data Realisasi Energi yang akan dicari,

Data Pengiriman Energi yang akan dicari, Data Realisasi Susut yang akan dicari, Data Konsolidasi Susut yang akan dicari, Data Prediksi dan Realisasi Susut yang akan dicari

Info Laporan Realisasi Energi yang sudah dicari, Info Laporan Pengiriman Energi yang sudah dicari, Info Laporan Realisasi Susut yang sudah dicari, Info Laporan Konsolidasi Susut yang sudah dicari, Info Laporan Prediksi Susut yang sudah dicari,

Info Laporan Prediksi dan Realisasi Susut yang sudah dicari Data Login

Login Gagal

Info PSA P3B yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Info Listrik Swasta yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Info Pembangkit yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Info Transfer APJ yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan PSA P3B

Info Laporan Listrik Swasta

Info Laporan Pembangkit

Info Laporan Transfer APJ

Data Prediksi Susut yang akan dicari,

[image:38.595.112.513.347.697.2]

Data User Name, Data Password

(39)

3.1.5.2

Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram

(DFD) merupakan diagram konteks dalam bentuk

yang lebih detail, Data flow diagram menguraikan proses yang terjadi dalam

sistem sampai ke proses yang lebih detail.

Data Flow Diagram

pada aplikasi

perhitungan susut dapat diuraikan menjadi beberapa

Data Flow Diagram

.

3.1.5.2.1

Data Flow Diagram (DFD) Level 0

Data Flow Diagram

(DFD) level 0 menjelaskan proses-proses yang

terjadi pada aplikasi perhitungan susut lebih detail lagi.Aplikasi perhitungan susut

yang dikembangkan memiliki enam belas proses utama yang terdapat pada

modul-modul aplikasi. Proses-proses tersebut merupakan penggambaran umum

semua proses yang terjadi di dalam sistem, data yang mengalir dapat dilihat pada

(40)

Data neraca energi Administrasi Niaga 2.1 PSA P3B 3.1 Listrik Swasta 4.1 Pembangkit 5.1 Transfer APJ Data PSA P3B yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Tbl_kwhP3B Info PSA P3B yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Info Laporan PSA P3B

Data Listrik Swasta yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Listrik Swasta yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Info Laporan Listrik Swasta Tblunit_PLS

Data PSA P3B Info PSA P3B

Data PLS Info PLS Tbl_kwh_PLTD Data PLTD Info PLTD Tbl_kwhAPJExim Data APJ Exim

Info APJ Exim

6.1 Laporan Realisasi

Energi Data Pembangkit yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Info Pembangkit yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan Pembangkit

Data Transfer APJ yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Transfer APJ yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus

Info Laporan Transfer APJ

1.1 Login Data Login

Login Gagal Tbl_user

Data User Name Login Valid

Data Realisasi Energi yang akan dicari Info Laporan Realisasi Energi yang sudah dicari

Tbl_neracaenergi

Tblunit_APJ

Tbl_kwhapjexim Data kwh apj exim

Login Valid 7.1 Laporan Realisasi Penerimaan Energi Data Realisasi Penerimaan Energi yang akan dicari

Info Laporan Realisasi Penerimaan Energi yang sudah dicari

Tbl_kwhapjtransfer 8.1 Laporan Realisasi Pengiriman Energi Data Realisasi Pengiriman energi yang akan dicari

Info Laporan Laporan Realisasi Pengiriman energi yang akan dicari

Data kwh apj transfer

Da ta APJ Exi m 9.1 Laporan Realisasi Susut Data Realisasi Susut yang akan dicari

Info Laporan Realisasi Susut yang sudah dicari

10.1 Laporan Konsolidasi Realisasi Susut Data Konsolidasi Realisasi Susut yang akan dicari

Info Laporan Konsolidasi Realisasi Susut yang sudah dicari

Tbl_GI Info GI Data GI Tbl_susuttarget Data APJ D a ta AP J Data APJ D a ta APJ

Data kwh apj exim

Data susut target

Data neraca energi Data APJ

Data APJ Data neraca energi

11.1 Laporan Prediksi & Realisasi

Susut Data Prediksi dan Realisasi Susut yang akan dicari

Info Laporan Prediksi dan Realisasi Susut yang sudah dicari Data APJ

[image:40.595.117.499.111.692.2]

Data neraca energi Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Data Password

(41)

3.1.5.2.2

Data Flow Diagram Level 1 (Login)

Data Flow Diagram level

1 ini turunan dari DFD level 0 proses 1, yang

menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut

lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi dua proses yaitu verifikasi user name

dan verifikasi password. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat

pada Gambar 3.6.

Administrasi Niaga

1.1 Verifikasi User

Name

1.2 Verifikasi Password User Name, Password

User Name Invalid

User Name valid, Password Password Invalid

Tbl_user

Data User Name Data Password

Gambar III.5 DFD Level 1 (Login)

3.1.5.2.3

Data Flow Diagram Level 1 (Pengolahan Data PSA P3B)

Data Flow Diagram level

1 ini turunan dari DFD level 0 proses 1, yang

menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut

lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi enam proses yaitu

insert

data P3B,

update

data P3B,

delete

data P3B,

approve

data P3B,

view

data P3B, dan

report

data P3B. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar

(42)

2.1 Tambah Data PSA P3B 2.2 Ubah Data PSA P3B 2.4 Penyetujuan Data PSA P3B 2.3 Hapus Data PSA P3B 2.5 View Data PSA P3B 2.6 Laporan Data PSA P3B Administrasi Niaga

Data PSA P3B yang akan ditambah Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah ditambah

Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah diubah

Data PSA P3B yang akan diubah

Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah dihapus

Data PSA P3B yang akan dihapus

Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah disetujui

Data PSA P3B yang akan disetujui

Info Data PSA P3B

Data PSA P3B yang akan dilihat

Data Laporan PSA P3B yang akan dilihat

Info Laporan PSA P3B

tbl_kwhp3b Data PSA P3B

Data PSA P3B

Data PSA P3B

Data PSA P3B Data PSA P3B

[image:42.595.119.508.120.506.2]

Data PSA P3B

Gambar III.6 DFD Level 1 (Pengolahan Data PSA P3B)

3.1.5.2.4

Data Flow Diagram Level 1 (Pengolahan Data Listrik Swasta)

Data Flow Diagram level

1 ini turunan dari DFD level 0 proses 2, yang

menjelaskan proses-proses yan

Gambar

Gambar III.1 Flow Map Pelaporan data susut
Gambar III.2 Entity Relationship Diagram Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
Gambar III.3 Diagram Konteks Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
Gambar III.4 DFD Level 0 Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
+7

Referensi

Dokumen terkait

0 C-M@X user admin Form Data Berita Data Berita Update Form Data Delegasi Data Delegasi Update Form Data Nota Dinas Data Nota Dinas Update Data User Data Berita Data Delegasi

[r]

Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan pengamatan dan mendalami untuk menyusun laporan kerja praktek ini dengan judul "Prosedur Perhitungan Dan Pencatatan

Segala Puji hanya milik Allah SWT, atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Tetapi dalam proses pembayaran gaji, masih terdapat masalah, misalnya untuk memasukkan struk gaji kedalam amplop kemudian membagikan amplop tersebut kepada setiap pegawai,

Dalam implementasi aplikasi ini dapat dilakukan berbagai hal yang berhubungan dengan data tunjangan kesehatan pegawai seperti melihat Entry Data, Laporan Tagihan Bulanan, Migrasi

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya, maka dalam hal ini, Penulis hanya menguraikan fungsi- fungsi bidang pekerjaan dimana Penulis ditempatkan selama

Berikut ini adalah persamaan 1 yang digunakan untuk mencari proyeksi jumlah pelanggan energi listrik sektor rumah tangga : PRT =𝑃𝑅𝑇−11 +𝐶𝐹𝐻 𝑥100𝑔𝐸 Berikut ini ditunjukan hasil