24
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dimaksud untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru serta mengatasi permasalahan
terhadap peningkatan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini. Metode
penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom
action research). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki
permasalahan yang terjadi di lapangan yang menunjukkan masih rendahnya
tingkat kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TKIT Al Azzam. Oleh karena
itu pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik
anak dengan merencanakan dan memilih tindakan menggunakan intrumen musik
sehingga diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran yang sudah ada
menjadi lebih baik dan upaya meningkatkan kecerdasan kinestetik anak tercapai
dengan optimal.
Menurut Sanjaya (2010, hlm. 27) mejelaskan bahwa ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu PTK adalah proses,
artinya PTK adalah rangkaian kegiatan dari mulai menyadari adanya masalah,
kemudian tindakan untuk memecahkan masalah dan refleksi terhadap tindakan
yang telah dilakukannya. Masalah yang dilihat yaitu masalah pembelajran yang
terjadi di dalam kelas, artinya PTK memfokuskan pada masalah yang berkaitan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh anak dan guru di dalam kelas.
Sukidin (dalam Elyawati, 2009, hlm. 42) menyebutkan bahwa penelitian
tindakan kelas berbeda dengan metode penelitian lainnya. Penelitian tindakan
kelas memiliki ciri-ciri, yaitu:
1. Penelitian tindakan kelas harus berangkat dari persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang ia hadapi di kelas.
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun model penelitian yang digunakan yaitu model yang dikembangkan
oleh Kemmis dan MC Taggart (McNIff dan Whitehead, 2002). Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan kolaborasi, dimana peneliti berkolaborasi
dengan pihak sekolah secara langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai
penelitian tersebut berakhir.
Kegiatan yang bersifat kolaboratif mengandung pengertian bahwa masing
- masing individu yang terlibat dalam penelitian mempunyai tugas, tanggung
jawab dan kepentingan yang berbeda tetapi tujuannya sama yaitu memecahkan
masalah untuk peningkatan kualitas pembelajaran meningkatkan kecerdasan
kinestetik anak di sekolah sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilakukan
melalui kerja sama dengan guru wali kelas B TKIT Al Azzam yang selalu
berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang
efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi
untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak.
Desain penelitian tindakan model Kemmis dan Mc Taggart (dalam
McNiff dan Whitehead, 2002) terdiri dari empat komponen yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Masing-masing komponen
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Rencana tindakan apa yang akan dilakukan peneliti untuk
memperbaiki, perubahan proses dan hasil belajar di kelas.
2. Pelaksanaan
Apa yang akan dilakukan peneliti sebagai upaya memperbaiki dan
meningkatkan kondisi pembelajaran yang ada sehingga kondisi
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
3. Pengamatan
Peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakannya.
4. Refleksi
Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas dampak dari
tindakannya dengan menggunakan beberapa kriteria. Berdasarkan
refleksi tersebut peneliti melakukan modifikasi terhadap rencana
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Desain tersebut dapat terlihat melalui gambar sebagai berikut:
Gambar 3.1
Model Kemmis & Mc Taggart (2005, hlm. 564)
Desain penelitian ini dipilih oleh peneliti karena pada dasarnya penelitian
ini bermula dari permasalahan terkait kecerdasan kinestetik anak di TKIT Al
Azzam sehingga diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Adapun solusi yang diajukan dalam penelitian ini adalah dengan rangsangan
auditif dalam pembelajaran tari. Alasan menggunakan desain ini karena tidak
ditentukannya berapa tindakan yang harus dilakukan dalam satu siklus atau
bersifat relatif. Menurut Kemmis Taggart (Arikunto, 2006, hlm. 61) bahwa jangka
waktu untuk satu siklus tergantung dari materi yang dilaksanakan dengan cara
tertentu. Siklus akan dihentikan jika indikator yang telah dibuat untuk mengukur
perubahan kecerdasan kinestetik telah tercapai sebanyak 80% atau setidaknya 5
dari 6 anak telah baik dalam perubahan kecerdasan kinestetik.
B. Tempat Penelitian dan Partisipan
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di TKIT Al Azzam yang berlokasi
di Kp. Cirateun Timur Ds. Tanggulun Timur Kec. Kalijati Kab. Subang.
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Partisipan
Penelitian diperlukan sesuatu hal yang akan diteliti serta diamati oleh
peneliti yang disebut dengan subjek. Adapun yang menjadi subjek penelitian
ini adalah anak kelompok B sebanyak 6 anak, terdari dari 2 anak laki-laki dan
4 anak perempuan. Alasan pemilihan lokasi dan subjek penelitian ini karena
proses penyelenggaraan pembelajaran meningkatkan kecerdasan kinestetik
anak di TKIT Al Azzam masih belum optimal.
Data murid TKIT Al Azzam Cirateun Timur kelompok B menjadi subjek penelitian:
Penjelasan istilah merupakan suatu definisi yang diberikan kepada variabel
dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan. Berikut ini
penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Kecerdasan Kinestetik
Kinestetik dalam penelitian ini adalah dimana anak dapat menggerakan
keseluruhan anggota badan yaitu kepala, tangan, dan kaki untuk mengikuti
irama intrumen musik yang diberikan oleh guru. Sehingga anak dapat
mengkoordinasikan semua anggota tubuhnya dengan baik. Kecerdasan ini
meliputi kemampuan fisik yang spesifik seperti koordinasi, keseimbangan,
keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan keakuratan menerima
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Rangsangan Auditif dalam Pembelajaran Tari
Rangsangan auditif atau rangsangan dengar yaitu suatu rangsangan yang
dapat membangkitkan semangat melalui pengamatan pendengaran.
Rangsangan auditif yaitu kondisi proses interaksi antara pendidik dengan
peserta didik dalam melakukan aktivitas mengekspresikan atau untuk
memotivasi penciptaan gerak rangsangan dengar berbagai suara,
bunyi-bunyian. Yang dimaksud rangsangan auditif dalam penelitian ini berupa
instrumen musik, delman, dan kereta api.
D. Instrumen Penilitian
Instrumen penelitian, menurut Arikunto (2006, hlm. 160), merupakan alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan
membuat kisi-kisi instrumen penelitian terlebih dahulu. Instrumen penelitian
dibuat dan dikembangkan dari indikator-indikator yang diturunkan berdasarkan
variabel penelitian yaitu kecerdasan kinestetik.
Kisi-kisi instrumen penelitian ini bersumber dari Instrumen yang merujuk
dan mengadaptasi pada penelitian (Wiwiek, 2011, hlm. 47-48 ) dan penelitian
Agustin, 2011, hlm. 94). Instrumen ini digunakan untuk mengetahui peningkatan
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Kecerdasan Kinestetik di Taman Kanak-kanak
Variabel Dimensi/aspek Indikator Item Pernyataan Teknik Pengumpulan
Data
Kecerdasan Kinestetik
1. Koordinasi Anak mampu
menggerakan anggota tubuhnya
a. Menggerakan kepala,
badan, tangan, dan kaki sesuai tema transfortasi (kereta api dan delman) dengan gerakan berjalan
b. Menggerakan ke pala,
badan, tangan, dan kaki sesuai tema transfortasi (kereta api dan delman) dengan gerakan diam
c. Menggerakan ke pala,
badan, tangan, dan kaki sesuai tema transfortasi
(kereta api dan delman) dengan berjalan maju dan mundur
d. Menggerakan ke pala,
badan, tangan, dan kaki sesuai tema transfortasi (kereta api dan delman) dengan berputar kekanan dan kekiri
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kekuatan Anak dapat melakukan
gerakan dengan
menggunakan tenaga
kuat dan tenaga lemah
e. Menggerakan ke pala,
badan, tangan, dan kaki sesuai tema transfortasi (kereta api dan delman) dengan tenaga kuat
f. Menggerakan ke pala,
badan, tangan, dan kaki sesuai tema transfortasi (kereta api dan delman) dengan tenaga besar
Observasi
a. Kecepatan Anak dapat bergerak
dengan tempo lambat dan tempo cepat
g. Menggerakan ke pala,
badan, tangan, dan kaki sesuai tema transfortasi (kereta api dan delman) dengan tempo cepat
h. Menggerakan ke pala,
badan, tangan, dan kaki sesuai tema transfortasi (kereta api dan delman) dengan tempo lambat
Observasi
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Kecerdasan Kinestetik Anak melalui Rangsangan Auditif dalam Pembelajaran Tari di Taman Kanak-kanak
Variabel Dimensi/aspek Indikator Item Pernyataan Teknik Pengumpulan
Data
Kecerdasan Kinestetik
1. Koordinasi Anak mampu
menggerakan anggota tubuhnya
a. Anak mampu menggerakan
kepala dengan gerakan berjalan
b. Anak mampu menggerakan
badan dengan gerakan berjalan
c. Anak mampu menggerakan
tangan dengan gerakan berjalan
d. Anak mampu menggerakan
kepala dalam keadaan diam di tempat
e. Anak mampu menggerakan
tangan dalam keadaan diam di tempat
Observasi
2. Keseimbangan Anak mampu
melakukan gerakan
kesemua arah ruang
a. Anak mampu memiringkan
badan dalam keadaan diam b. Anak mampu berjalan jinjit
maju dan mundur
Observasi
3. Kekuatan Anak dapat melakukan
gerakan dengan
menggunakan tenaga
kuat dan tenaga lemsh
a. Anak mampu menggerakan
tangan dengan tenaga besar
b. Anak mampu menggerakan
kaki dengan tenaga besar
c. Anak mampu menggerakan
badan dengan tenaga kecil
d. Anak mampu menggerakan
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tangan dengan tenaga kecil
e. Anak mampu menggerakan
kaki dengan tenaga kecil
4. Kecepatan Anak dapat bergerak
dengan tempo lambat dan tempo cepat
a. Anak mampu menggerakan
tangan dengan tempo lambat
b. Anak mampu menggerakan
kaki dengan tempo lambat
c. Anak mampu menggerakan
kepala dengan tempo cepat
d. Anak mampu menggerakan
tangan dengan tempo cepat
e. Anak mampu menggerakan
kaki dengan tempo cepat
Observasi
Sumber: Instrumen merujuk dan mengadaptasi pada penelitian (Wiwiek, 2011, hlm. 47-48 ) dan penelitian Agustin, 2011,
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Skenario Pembelajaran
Kelas : Kelompok B
TKIT Al Azzam
Tema: Rangsangan Auditif dalam Pembelajaran Tari
Media: Laptop, Soundsystem.
Pembukaan
1. Guru dan anak menyampaikan salam dan berdo’a bersama.
2. Guru mengecek daftar hadir anak.
3. Guru bercakap-cakap dengan anak mengenai kabar hari ini.
4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta menyiapkan peralatan yang
akan digunakan.
5. Guru dan anak melakukan pemanasan.
Inti
1. Guru membariskan dan merapihkan anak
2. Guru memberikan contoh gerakan yang sederhana untuk anak ikuti
3. Guru mengajak anak untuk melakukan gerakan yang sudah disiapkan
Penutup
1. Guru melakukan evaluasi kegiatan dengan anak.
2. Guru mengajukan pertanyaan kepada anaktentang kegiatan yang telah dilakukan
pada hari ini.
3. Guru menanyakan bagaimana perasaan anak setelah melakukan kegiatan
pembelajaran.
4. Guru dan anak berdoa bersama sebelum pulang.
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
Observasi yang akan dilakukan yaitu observasi terstruktur. Instrumen atau alat
yang digunakan yaitu pedoman observasi berupa daftar ceklis dan catatan
lapangan. Dalam penelitian ini yang diobservasi adalah proses penerapan
pembelajaran rangsangan auditif dalam pembelajaran tari yang diakukan oleh guru
dan respon anak yang meliputi kecerdasan kinestetik anak. Observasi dilakukan
secara partisipatif, dimana peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang
berlangsung. Alat observasi yang peneliti gunakan saat observasi adalah daftar
ceklis, merupakan salah satu instrument yang berisi mengenai kecerdasan
kinestetik anak. Daftar ceklis digunakan untuk melihat apakah anak mengalami
peningkatan kecerdasan kinestetik.
Tabel 3.4
Format Pedoman Observasi
Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Rangsangan Auditif Dalam Pembelajaran Tari
Nama :
Usia :
Catatan Berikan Tanda ceklis (√) Sesuai Pilihan, B = Baik (3), C = Cukup (2), K = Kurang (1)
No Item Pernyataan Hasil Pengamatan
B C K
keadaan diam di tempat
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu keadaan diam di tempat
6. Anak mampu memiringkan badan dalam
keadaan diam
7. Anak mampu berjalan jinjit maju dan mundur
8. Anak mampu menggerakan tangan dengan
B (Baik) : Anak mampu melakukan kegiatan tanpa bantuan guru
C (Cukup) : Anak mampu melakukan kegiatan dengan bantuan atau motivasi
guru
K (Kurang) : Anak mampu melakukan kegiatan walaupun sudah di beri bantuan atau motivasi guru
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus untuk mengetahui perubahan
kecerdasan kinestetik anak di Kelompok B TKIT Al Azzam. Setiap siklus terdiri dari
empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pelaksanaan, (4) observasi.
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Perencanaan
Pada tahap ini, disusun rencana pembelajaran untuk meningkatkan kecerdasan
kinestetik anak melalui rangsangan auditif dalam pembelajaran tari, tahap kegiatan
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Peniliti melakukan observasi mengenai penetapan fokus permasalahan
yaitu pemilihan pembelajaran kecerdasan kinestetik anak melalui
rangsangan auditif dalam pembelajaran tari.
b. Menetapkan kelas yang akan akan digunakan untuk penelitian, yaitu
kelompok B.
c. Peneliti menyusun instrumen penelitian dan lembar observasi.
d. Penyusunan program pembelajaran melalui rangsangan auditif dalam
pembelajaran tari, yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk Rencana
Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH) serta
persiapan media pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, guru melaksanakan proses pembelajaran menggunakan
Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Guru
melakukan kegiatan rangsangan auditif dalam pembelajaran tari untuk meningkatkan
kecerdasan kinestetik anak.
Adapun penjabaran dari tahap tindakan yaitu:
a. Siklus I
Waktu pembelajaran yang dilaksanakan berlangsung selama 60 menit yang
terdiri dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Tindakan pada siklus
pertama ini dilakukan pada kegiatan inti.
b. Siklus II
Waktu pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II berlangsung selama 60
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siklus kedua ini dilakukan pada kegiatan inti. Pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I.
2. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran rangsangan auditif
dalam pembelajaran tari berlangsung, tujuannya agar mendapatkan bukti hasil
tindakan berupa perubahankecerdasan kinestetik anak sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi dan dijadikan dasar dalam melakukan refleksi. Pengamatan
ini dilakukan secara terus menerus dari siklus I sampai dengan siklus yang
diharapkan dapat tercapai.
3. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan
hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan tindakan. Kemudian dilanjutkan dengan
menetapkan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis kegiatan. Jika hasil yang
diharapkan telah tercapai, maka penelitian selesai, tetapi jika belum tercapai maka
direncanakan siklus lainnya. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan setelah
melakukan refleksi:
(1) Mengumpulkan data
(2) Mengolah dan menganalisis data
(3) Membuat Laporan penelitian
H. Analisis Data
Menganalisis data dalam suatu penelitian merupakan suatu langkah yang
penting dan mutlak untuk memberi arti terhadap data yang diperoleh.
Untuk memperjelas melihat perubahan kecerdasan kinestetik melalui
rangsangan auditif dalam pembelajaran tari anak kelompok B TKIT Al Azzam
sebelum dan sesudah penelitian, data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati
selama dua siklus dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Menurut
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk ke
dalam tiap kelas.
Analisis data digunakan guna mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi penerapan pembelajaran tari
melalui rangsangan auditif dalam meningkatkan kcerdasan kinetetik anak.
Data hasil dikategorisasikan ke dalam tiga kategori sebagai berikut:
a. K = Skor 1 : Kurang (Anak mampu melakukan kegiatan walaupun sudah di beri
bantuan atau motivasi guru)
b. C = Skor 2 : (Anak mampu melakukan kegiatan dengan bantuan atau motivasi
guru)
c. B = Skor 3 : (Anak mampu melakukan kegiatan tanpa bantuan guru)
Adapun cara perhitungan kecerdasan kinestetik anak sebelum dan sesudah
penerapan pembelajaran tari melalui rangsangan auditif dilakukan melalui
tahap-tahap berikut:
1. Pengelompokan Data
Pengelompokan data dilakukan terhadap hal-hal berikut:
a. Kecerdasan kinestetik anak (Kecerdasan kinestetik anak)
1) Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor maksimal ideal = jumlah item soal x skor tertinggi
Aspek Skor maksimal ideal
Keseluruhan 17 x 3 = 51
2) Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor minimal ideal = jumlah skor x skor terendah
Aspek Skor minimal ideal
Keseluruhan 17 x 1 = 17
3) Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keseluruhan 51 - 17 = 34
4) Mencari interval skor:
Interval skor = rentang skor/3
Aspek Interval skor
Keseluruhan 34/3 = 11
Berdasarkan langkah-langkah di atas, di dapat kriteria sebagai berikut:
Aspek Kriteria Interval
Keseluruhan
Kurang (K) 17 - 28
Cukup (C) 29 – 40
Baik (B) 41 - 52
Untuk mencari persentase (%) dengan rumus:
Keterangan
P : Presentase
P = F x 100 % F : Frekuensi
� � : Jumlah anak
b. Kemampuan guru dalam merancang perencanaan pembelajaran melalui
pembelajaran tari melalui rangsangan aiditif.
c. Kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui pembelajaran tari
melalui rangsangan auditif.
d. Perubahan kecerdasan kinestetik anak setelah penerapan pembelajaran tari
melalui rangsangan auditif.
2. Interpretasi dan Refleksi Data
Interpretasi data refleksi datadilakukan terhadap hasil pengelompokan data di atas
pada setiap siklus kegiatan pembelajaran.
Zaitun Nurbayati, 2016
MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI RANGSANGAN AUDITIF DALAM PEMBELAJARAN TARI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada setiap siklus selesai.
Hasil refleksi penelitian pada siklus I, merupakan dasar untuk merancang dan