• Tidak ada hasil yang ditemukan

SystemAcceptanceTesting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SystemAcceptanceTesting"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Sistem Acceptance Test

Sistem Acceptance Test

 Bertujuan untuk menguji apakah sistem sudah

sesuai dengan apa yang tertuang dalam spesifikasi fungisonal sistem (validation),

 Test akan dilakukan oleh pengembang dan hasil

akan dinilai oleh pengguna,

 Terdiri dari dua tahapan: Sebelum pengiriman dan

setelah instalasi,

 Melibatkan semua aspek sistem: hardware, software

(3)

Test Dokumentasi

Test Dokumentasi

Test Filosofi

Test Plan

Test specifications

Test logs

Test summary

Commissioning Report

(4)

Test Filosofi

Test Filosofi

Untuk meyakinkan bahwa sistem sudah

memiliki:

Keamanan dan keselamatan dalam operasionalKehandalan,

Dapat dirawat secara cost-effective,

Dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan

(5)

Test Plan

Test Plan

 Merupakan dokumentasi yang menjelaskan jadwal

untuk pre-delivery dan site acceptance test

 Jadwal test:

Urutan Test yang menyatakan kaitan antara test satu

dengan yang lainnya dan masing-masing test tersebut sesuai dengan salah satu kebutuhan user

Test Method -> spesifikasi test

Resource provision: mendefinisikan pembagian

(6)

Test Plan (2)

Test Plan (2)

 Prosedur umum pengujian: menspesifikasikan

keseluruhan prosedur untuk melakukan pengaturan dan set-up pengoperasian acceptance test. Prosedur mencakup:

Supervisi dan inviligator-> konfirmasi terhadap prosedur

pengetesan yg dilakukan oleh supervisi dan approver

Jadwal dan Lokasi: prosedur dan tanggung jawab untuk

mengatur jadwal dan tempat pengujian

Perubahan perencanaan: prosedur ketika terjadi

(7)

Test Plan (3)

Test Plan (3)

Kegagalan test: prosedur yg hrs dilakukan

ketika terjadi kesalahan spt: jumlah

pengulangan , penyesuaian kapan dilakukan test setelah modifikasi

Hasil test: prosedur utk mendokumentasi,

menyimpulkan dan mereview hasil pengujian

Kriteria kelengkapan test: mendefinisikan

(8)

Spesifikasi Test

Spesifikasi Test

 Setiap test yg akan dilakukan harus dispesifikasikan

secara detail oleh pengembang dan disetujui oleh user. Spesfikasi tsb terdiri dari:

Judul dan referensi tunggal

Tujuan yang secara spesifik sesuai dengan Functional

Requirement

Lokasi pengujian

Syarat Pengujian: mis.: nilai marginal input, supplies, dan

lingkungan yang digunakan

Konfiguasi Test: versi dan isu hardware, software, test dan

(9)

Spesifikasi Test (2)

Spesifikasi Test (2)

Spesifikasi input dan output

Detail prosedur operasional pengujianHasil yang dinginkan dan batasan utk

penerimaan (dlm model data numerik / check list event, informasi sec. Garfis)

Format untuk merekam hasil, details kesalahan

(10)

Pre-Delivery Test

Pre-Delivery Test

 Dilakukan melalui simulasi terhadap tempat yang

implementasi sistem. Hal penting yang dilakukan dlm melakukan pre-delivery test:

Syarat utk memulai pengujian: konfiramsi terhadap kebenaran

data, dokumen, software aplikasi dan test khusus atau software simulasi, dan ketersediaan lingkungan yg sesuai, pelayanan dan personal yg cocok,

Hardware dan software: pembuatan standard atau issue level

HW dan SW yg akan digunakan dlm pengujian

Preliminary HW test: melakukan pengujian

performance-acceptance HW

(11)

Pre-delivery Test (2)

Pre-delivery Test (2)

Prosedur Test

Test Log: Log semua operasi dan kejadian selama test

(yg terencana maupun tidak) termasuk full detail insiden, error, failure, retest, restart.

System diagnostic: pendeteksian dan diagnosis fault yg

digunakan hrs tervalidasi (variasi fault dan kondisi out-of-range)

Functional Testing: functional testing yg menggunakan

sistem software hrs comprehensive. Simulasi inputs dan respon hrs serealistik mungkin sesuai dg kondisi

(12)

Pre-delivery Test (3)

Pre-delivery Test (3)

Test Summary: lsiting semua kegagalan test

(termasuk pengulangan), kejadian yg tidak dapat dijelaskan dan non-conformances thd Functional test

Test Failure: aksi utk meresolve failure dan

masalah yg mucul selama pengujian,

(13)

Site Acceptance Test

Site Acceptance Test

 Semua pengujian pada pre-delivery sudah dilakukan

dan diterima. Hal tambahan yang dilakukan :

Delivery check: pengecekan terhadap kerusakan HW, SW

dan dokumnetasi selama pengiriman,

Test Hardware: tidak terdapat kerusakan selama

pengimpanan dan pengiriman, sudah instal dg baik,

beroperasi dg baik di lingkungan tempat yg akan diinstal (listrik, ruangan, dll)

Modifikasi pre-delivery test: semua modifikasi sebagai

(14)

Site Acceptance Test (2)

Site Acceptance Test (2)

Pengujian terhadap semua peralatanPendukung kebutuhan:

jadual pengujian di site:

– Test validasi HW

– Test HW dengan hubungan ke site

– Fault validation testing: respon out-ot limit input – Functional testing: pengujian functional system yg

(15)

Site Acceptance Test (3)

Site Acceptance Test (3)

Aspek lain yg hrs diperhatikan:

Training staf yg akan mengoperasikan sistemTraining staf yg akan merawat sistem

Kebutuhan lainnya untuk tuning system, mis.:

max throughput, max. efisiensi, minimum cost

Pembuktian lainnya spt sistem alarm,

(16)

Pengambil alihan dan

Pengambil alihan dan

Penerimaan

Penerimaan

Pengambil alihan (takeover) user setuju

bahwa peralatan sudah sesuai dengan

kebutuhan yang ditambahkan dengan

garansi utk periode tertentu terbebas dr

kesalahn

Penerimaan (acceptance) adalah user setuju

(17)

Best Practice Testing

Best Practice Testing

 Basic Practice:

Functional Specifications menggambarkan fungsi

keseluruhan sistem shg keuntungannya adalah aktifitas pengujian dapat dilakukan secara paralel dengan proses pengembangan code.

Reviews dan Inspection: melakukan Reviews dan inspeksi

(debugging) terhadap kode sumber.

Kriteria formal entry dan exit setiap proses pengembangan

sistem dilakukan insoeksi terhadap parameter entry dan exit.

Functional test – variations: jumlah test cases yg dibuat

(18)

Basic Practice (2)

Basic Practice (2)

Multi-platform testing: pengujian pada semua

platform mesin.

Internal Betas: pengujian yg dilakukan oleh

sejumlah user tertentu sebelum dilakukan pengiriman.

Automated test execution: meminimalkan

jumlah kerja manual pada saat pengujiaan

sehingga memperoleh nilai coverage yang lebih tinggi. Test tool (oracle) yg digunakan

(19)

Foundational

Foundational

Skenario User: membuat skenario user yang

menguji fungisonalitas aplikasi,

Pengujian Usabilitas: tidak saja melakukan

pengujian usabilitas, tetapi juga menyediakan suatu metode feetback untuk meningkatkan

(20)

Foundational (2)

Foundational (2)

Requirements dalam perencanaan test.

Kebutuhan(user requirements) adalah

parameter yg digunakan dalam pengetesan, dimana sistem yg dikembangkan hrs sesuai dengan kebutuhan user tsb, Sehingga dlm merancang test, kebutuhan user harus sudah diketahui dg jelas.

Automated test generation: Almost 30% of the

(21)

Incremental

Incremental

 Kedekatan antara Tim penguji dan pengembang sehingga

dapat mengoptimalkan proses pengujian,

 Code coverage : Konsep Code coverage berbasiskan pada

notasi struktural code. Code coverage adalah metrik yg

numerik yang mengukur elemen code (brach, statement, path dan data) yg sudah diujikan. Penggunaan tool pengujian code coverage dapat membantu mempercepat proses pengujian

 Automated environment generator (Drake): automated

(22)

Incremental

Incremental

(2)

(2)

 Testing untuk membantu pengiriman sesuai

dengan permintaan. Menguji proses pengiriman spt e-commerce, dimana tingkat interaksi dengan pelanggan merupakan faktor yg sangat kompetitif.

 State task diagram menggambarkan operasi

fungsional suatu aplikasi atau modul dalam bentuk state diagram. Keuntungannnya adalah

memungkinkan pembuatan test cases secara

(23)

Incremental(3)

Incremental(3)

 Memory resource failure simulation: utk menemukan bug

software yaitu loss memory yang disebabkan oleh lemahnya pengaturan heap atau banyaknya garbage collection. Terdapat tool yang dapat menguji memory failure dan melihat kekurangan memory.

 Statistical testing. Metode pengujian statistik ini mengukur

waktu interfailure selama pengoperasian sistem untuk mengestimasi kehandalan sistem. Suatu proses

(24)

Incremental (3)

Incremental (3)

Check-in tests for code: Idenya adalah untuk

menghubungkan antara automatic test program (biasanya regression test) dengan sistem change control. Artinya setiap dilakukan perubahan

code, maka dilakukan regression test.

Minimizing regression test cases dengan

(25)

Incremental (4)

Incremental (4)

 Instrumented versions for MTTF (mean Time Test

Failure) dimana hasil pengujian beta test yang mengirim feedback ke pengembang memiliki beberapa keutungan: sebagai kontrol kualitas produk, mengukur mean time between failure utk produk yg sama yg dilakukan oleh user yg berbeda, meningkatkan kinerja diagnosis sistem.

 Benchmark trends menggunakan banyak disiplin dari

beberapa area. Hal ini menunjukkan beberapa model dari beberapa pakar pengembang sistem.

 Bug bounties: memberikan rewards bagi penguji dalam

(26)

Kesalahan Klasik dalam

Kesalahan Klasik dalam

Proses Pengujian

Proses Pengujian

 Peranan Testing: siapa yang melakukan pengujian

layanan team testing dan bagaimana mengujinya?

 Planning the Testing Effort: Bagaimana seharusnya

pengorganisasian team work?

 Personnel Issues: siapa yang harus melakukan test?  Tester at Work: perancangan, penulisan dan

perawatan individual tests.

 Technology Rampant: quick technological untuk

(27)

Peranan dari Penguji

Peranan dari Penguji

 Memikirkan tim penguji bertanggung jawab

untuk menjaga kualitas,

 Memikirkan bahwa tujuan pengujian adalah untuk

menemukan bugs. Thinking that the purpose of testing is to find bugs.

 Not finding the important bugs.  Not reporting usability problems.

 No focus on an estimate of quality (and on the

quality of that estimate).

 Reporting bug data without putting it into context.  Starting testing too late (bug detection, not bug

(28)

Generating the Test Case

Generating the Test Case

from Use Case

from Use Case

 Use cases is visually requirements description is

(29)

Pembentukan Test Case

Pembentukan Test Case

Pembentukan test

case berdasarkan

basic flow (sistem

berjalan dg

normal) dan

alternate flow

(alternatif

(30)

Contoh

Contoh

Flow Normal : Logon -> Select “Create

Schedule” -> Obtain Course Information ->

Select Course -> Submit Schedule ->

Display Completed Course

Alternate Flow: Unidentified Student; Quit

at anytime; Unfulfilled Prerequisite, Course

Full, Schedule Conflict; Course Catalog

(31)

Use Case Scenario

Use Case Scenario

Scenario 1 Basic Flow

Scenario 2 Basic Flow Alternate Flow 1

Scenario 3 Basic Flow Alternate Flow 1 Alternate Flow 2

Scenario 4 Basic Flow Alternate Flow 3

Scenario 5 Basic Flow Alternate Flow 3 Alternate Flow 1

Scenario 6 Basic Flow Alternate Flow 3 Alternate Flow 1 Alternate Flow 2

Scenario 7 Basic Flow Alternate Flow 4

(32)

Three

Three

-step process for generating

-step process for generating

test cases from a fully-detailed use

test cases from a fully-detailed use

case:

case:

1.

For each use case, generate a full

set of use-case scenarios.

2.

For each scenario, identify at

least one test case and the

conditions that will make it

"execute."

3.

For each test case, identify the

(33)

Step One: Generate

Step One: Generate

Scenarios

Scenarios

 Read the use-case textual description and identify each

combination of main and alternate flows -- the scenarios -- and create a scenario matrix.

Scenario Name Starting Flow Alternate

1: Successful Registration Basic Flow

2: Unidentified User Basic Flow A1

3: User quits Basic Flow A2

4: Course Catalog Unavailable Basic Flow A4

5: Registration Clossed Basic Flow A5

(34)

Step

Step

Two

Two

:

:

Identify Test Cases

Identify Test Cases

Id Scenario Stud. Id Pass

word Course Selected Prereq.Fulfilled CourseOpen ScheduleOpen Test Result

RC1 1: Successful Registration

V V V V V V Schedule and

Confirmation Number

Displayed

RC 2 2: Unidentified student

I N/A N/A N/A N/A N/A Err. Msg.:

Back To Login

RC 3 3: valid user

quits V V N/A N/A N/A N/A Login screen appeared

RC 4 4: course

registration system

unavailable

V V N/A N/A N/A N/A Err. Msg.: back to step 2

RC 5 5: registration

closed

V V N/A N/A N/A N/A Err. Msg.: back to step 2

RC 6 6: Coure Full V V V V I V back to step 3

RC 7 7: Pre-req. Not

fulfilled V V V I V V

back to step 4

RC 8 8: Schedule

Conflict V V V V V I

(35)

Step Three: Identify

Step Three: Identify

Data Values to Test

Data Values to Test

to substitute actual data values for

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan baik &berkesinambungan Hubungan orang tua dengan siswa, siswa dengan guru, orang tua dengan guru dan semua elemen pendidikan sekolah dasar itu dinaungi

Dari hasil wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah sastra nusantara diperoleh informasi bahwa mahasiswa sudah dapat melakukan kerja kelompok, komunikasi antar anggota

Alat unit mesin pendingin dipasang menggunakan penambahan sistem evaporative cooling pada kondensor, dimana evaporative merupakan komponen refrigerasi yang

Puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kita, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai

Hal ini terjadi apabila FBIR meningkat berarti telah terjadi peningkatan pendapatan operasional diluar pendapatan bunga dengan persentase lebih besar dibandingkan

tujuan yang lebih khusus yaitu membekali sis wa pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah pemahaman yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Dalam hubungan dengan penelitian ini yang dimaksud dengan pola komunikasi adalah bentuk atau cara yang dipakai atau digunakan oleh guru untuk berkomunikasi dengan anak

Ini membuktikan dengan penerapan fungsi manajemen yang bagus dapat meningkatkan kinerja para pegawai untuk mencapai hasil yang di harapakan, kemampuan