http://epserv.fe.unila.ac.id
ABSTRAK
PENGARUH PENGURANGAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK, NILAI TUKAR RUPIAH DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2)
TERHADAP INFLASI DI INDONESIA
Oleh
ROZAIN
Inflasi merupakan salah satu hal terpenting yang selalu diperhatikan dalam perekonomian suatu negara, karena inflasi dapat mengarahkan kondisi
perekonomian suatu negara ke dalam kondisi yang stabil ataupun sebaliknya ke dalam kondisi yang labil.
Tingkat inflasi Indonesia yang senantiasa berfluktuasi menunjukkan bahwa target inflasi yang rendah dan stabil belum dapat tercapai dengan baik, dengan kata lain pengendalian inflasi Indonesia belum berjalan secara optimal. Pengendalian inflasi akan berjalan dengan baik apabila faktor-faktor penyebab inflasi diketahui, dimana dalam penulisan skripsi ini digunakan variabel pengurangan subsidi bahan bakar minyak, nilai tukar rupiah, dan jumlah uang beredar (M2) sebagai variabel yang diduga mempengaruhi inflasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengurangan subsidi bahan bakar minyak , nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar (M2) terhadap inflasi di Indonesia. Hipotesis yang diajukan adalah pengurangan subsidi bahan bakar minyak, nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh nyata terhadap inflasi di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh dengan melakukan pengujian yaitu uji F (Fisher test), dan uji t.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan regresi linier berganda dengan
dan jumlah uang beredar (M2), sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, pengurangan subsidi bahan bakar minyak, nilai tukar rupiah dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh nyata terhadap inflasi di Indonesia periode 1991-2005. Secara parsial, nilai tukar rupiah / kurs dollar AS dan jumlah uang beredar (M2) berpengaruh nyata terhadap inflasi di Indonesia periode 1991-2005, dimana kenaikan nilai dollar AS (pelemahan nilai tukar rupiah) dan kenaikan jumlah uang beredar masing-masing akan menyebabkan inflasi mengalami kenaikan. Sedangkan pengurangan subsidi bahan bakar minyak tidak berpengaruh nyata terhadap inflasi di Indonesia periode 1991-2005. Hal ini diduga terjadi karena tahun penelitian terlalu pendek atau terdapat ketimpangan data sehingga akhirnya tidak tercapai kesempurnaan dalam perhitungan.