• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1104219 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1104219 Chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Dyah Citra Wardani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kualitatif dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

diadaptasi dari model Kemmis dan Taggart(1998). Menurut Stephen Kemis

(dalam D.Hopkins, 1993, hlm. 44) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan guru dalam melaksanakan tugas,

memperdalam pemahaman terhadap tindakan tindakan yang dilakukannya itu,

serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut

dilakukan (Prof.Dr.Suryana, M.Si 2010:43)

Penelitian ini terdiri dari siklus yang berdaur mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan perefleksian yang bertujuan untuk memperbaiki

proses pembelajaran.

Tahap perencanaan, pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan terhadap

siklus yang akan dilakukan. Selanjutnya pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan

peneliti melakukan siklus yang telah direncanakan sebelumnya, tahap pemantauan

atau observasi dilakukan oleh observer yang diminta oleh peneliti untuk

mengamati dari kegiatan pelaksanaan, dan terakhir adalah tahap refleksi yaitu

tahap merefleksi kegaiatan yang telah dilaksanakan dan memberikan keputusan

untuk melakukan siklus selanjutnya atau tidak.

(2)

Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Adaptasi Model Kemmis dan Taggart (2009)

Observasi Awal

Rumusan Masalah

Refleksi

Perencanaan

Refleksi siklus I Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Refleksi siklus II Pelaksanaan

Observasi

(3)

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung, di

kelurahan pasteur kecamatan Sukajadi, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

Sekolah tersebut memiliki akreditasi A dengan peringkat ke 331 dari 656 SD

yang terakreditasi di Kota Bandung. Terdapat 1 ruang perpustakaan yang

memiliki koleksi buku yang cukup memadai dan terdapat dua lapangan yang

cukup luas. Sekolah ini hanya memiliki satu orang guru yang bukan Pegawai

Negeri Sipil, namun tipe mengajar di subjek penelitian masih konvensional.

Siswa Sekolah Dasar Negeri ini sebagian besar berasal dari penduduk

setempat, tetapi ada pula siswa yang berasal dari luar kecamatan. Hal ini

dikarenakan letak yang cukup strategis dan dilalui kendaraan umum serta dapat

dilalui dari berbagai jurusan.

C. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari hingga bulan Juni 2015, dan agar

tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar maka penelitian ini dilaksanakan

secara bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.

Adapun rincian dari waktu pelaksanaan adalah pada bulan febuari peneliti

melaksanakan observasi awal, dan merumuskan masalah yang terjadi di kelas IV

A. Selanjutnya pada bulan Maret peneliti melakukan tes awal. Pada bulan april

peneliti melakukan refleksi dari kegiatan tes awal dan merencanakan siklus dan

memulai siklus 1 pada tanggal 5 Mei 2015. Karena pada siklus 1 hasil yang

didapat oleh peneliti belum maksimal, maka dilakukan siklus 2 pada tanggal 29

Mei 2015. Terakhir pada bulan juni 2015, peneliti mengolah data hasil penelitian

dan menuliskannya pada laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV A Semester II di Sekolah Dasar

Negeri yang bertempat di jalan Sirnamanah tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak

(4)

berasal dari latar belakang keluarga berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga

yang berbeda-beda, mayoritas sebagai buruh namun ada yang berasal dari

keluarga bermata pencaharian sebagai, PNS, dan wiraswasta.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dari desain model penelitian Kemmis dan Taggart

adalah:

1. Observasi awal

Observasi awal dilakukan peneliti saat di dalam kelas, peneliti mengamati

permasalahan yang terdapat di kelas IVA dan mengkomunikasikan dengan

guru kelas apakah terdapat masalah di kelas tersebut.

2. Rumusan Masalah

Setelah melakukan observasi, peneliti merumuskan masalah yang didapat

dan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan guru kelas mengapa bisa

terjadi permaslahan tersebut.

3. Refleksi

Pada tahap ini peneliti merefleksi hasil dari rumusan masalah yang

didapat, mengapa hal tersebut dapat terjadi berdasarkan wawancara yang di

dapat dari guru kelas dan merumuskan cara penyelesaiaannya.

4. Perencanaan

Berikut adalah tahapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan

siklus:

1) Mengkaji jurnal reflektifyang berisi hasil refleksi dari kegiatan tes awal;

2) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan;

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan jurnal

reflektif;

4) Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan

model kooperatif tipe STAD;

(5)

dan dikembangkan;

6) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran.

Pada tahap perencaan peneliti mempersiapkan hal yang dibutuhkan

sebelum melaksanakan siklus berdasarkan hasil refleksi sebelumnya yang

dituliskan pada jurnal reflektif, hal yang harus dipersiapkan diantaranya

adalah Rencana Persiapan Pengajaran (RPP). RPP merupakan uraian atau

penjabaran dari silabus dalam bentuk langkah-langkah/kegiatan yang

mendeskripsikan proses pembelajaran.

5. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan siklus yang telah direncanakan

sebelumnya pada tahap perencaan.

6. Observasi

Tahap observasi peneliti mengobservasi penelitian dengan bantuan dari

observer yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Tujuan dari kegiatan

observasi adalah untuk mengamati pelaksanaan kegiatan apakah telah sesuai

dengan yang direncanakan atau tidak, serta untuk mengamati respon dari

peserta didik.

7. Refleksi

Tahap refleksi adalah tahap merefleksikan kekurangan maupun kelebihan

dari siklus yang telah dilaksanakan, yaitu hal-hal yang harus dipertahankan

atau yang harus diperbaiki di siklus selanjutnya. Selain itu pada tahap ini,

peneliti harus mengambil keputusan apakah akan dilaksanakan siklus

selanjtnya atau tidak.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun sebagai alat pengumpul data penelitian.

Instrumen penelitian yang dikembangkan dalam PTK ini terdiri dari;

a. Instrumen Pembelajaran

Perangkat ini meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, soal LKS

kelompok, soal evaluasi, Analisis Materi Pelajaran (AMP), Learning experience,

(6)

b. Instrumen Pengungkapan Data Penelitian

1) Tes;

Instrumen tes yang digunakan peneliti adalah soal evaluasi yang hasilnya

digunakan peneliti untuk melihat peningkatan hasil belajar dalam ranah

kognitif.

2) Non tes;

Instrumen non tes digunakan peneliti untuk mendukung data kuantitatif

yang dikumpulkan dari instrument tes, adapun instrumen non tes yang

digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a) APKG dan lembar observasi;

Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) digunkan untuk mengetahui

aktivitas guru dan kesesuaian pembelajaran dengan prosedur yang

telah direncanakan dalam RPP. Sedangkan lembar observasi ini

digunakan untuk mengamati aktivitas peserta dalam pembelajaran

matematika dengan perlakuan kelas yang digunakan pada penelitian

ini adalah klasikal.

b) Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini, mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran

yang menarik di kelas.

c) Jurnal Reflektif

Peneliti menuliskan temuan-temuan setelah melakukan tes awal

maupun setelah siklus , untuk perbaikan rencana pelaksanaan

pembelajaran siklus selanjutnya. Jurnal reflektif didapat dari hasil

refleksi dari kegiatan sebelumnya dan mendiskusikannya dengan

teman sejawat, guru, dosen dan hasil pemikiran sendiri.

G. Analisis dan Interpretasi Data

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif,

kehadiran peneliti di lapangan sangat diharuskan dalam penelitian kualitatif

(7)

dilakukan sendiri oleh peneliti, berbeda dengan penelitian kuantitatif yang dapat

diwakilkan dalam pengumpulan data. Data diperoleh dari berbagai sumber

dengan menggunakan teknik pengumpuan data yang bermacam-macam

(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanaya jenuh.

Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data yang sejenis tetapi dengan

menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Misalnya

kuesioner, wawancara, dan observasi. Penggunaan metode pengumpulan data

yang berbeda ini diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk

menguji kemantapan informasinya.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat

diceritakan kepada orang lain.

Nasution dalam Sugiyono (2010, hlm.89) menyatakan analisis telah

dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,

dan berlangsung terus sampai penelitian hasil penelitian. Maka peneliti

melakukan analisis data sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan,

dan setelah selesai dilapangan.

Selanjutnya di lapangan peneliti menggunakan teknik analisis Model

Miles and Huberman, yang terdiri dari empat tahap sebagai berikut :

1) Data Reduction (Reduksi Data), yaitu merangkum data yang didapat. Data

didapat dari instrumen pembelajaran dan instrumen pengungkapan data yang telah

dijelaskan sebelumnya.

2) Data Display (penyajian data), penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang

bersifat naratif, uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan

sejenisnya, termuat dalam laporan hasil penelitian.

3) Conclusion Drawing/verivication, atau penarikan kesimpulan, dengan didukung

(8)

Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dengan cara membandingkan skor

awal siswa dengan nilai evaluasi akhir. Untuk mengolah data kuantitatif peneliti

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Penskoran hasil tes evaluasi

Penskoran dilakukan dengan memberikan skor pada hasil evaluasi siswa

dengan menghitung skor berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat oleh peneliti.

b) Menghitung Nilai Rata-rata Kelas

Rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam

satu kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok

tersebut. Berikut adalah cara mencari rata-rata kelas yang diadaptasi dari

Sudjana (2013:109)

х = ∑�

Keterangan

х = nilai rata-rata

∑x = Jumlah semua nilai siswa n = jumlah siswa

c) Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar

Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal menggunkan :

TB=∑ s ≥7 � % …

Keterangan :

∑s ≥70 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap

TB = ketuntasan belajar

(9)

d) Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus

Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus dengan

menentukan besarnya gain setiap siklus. Berikut adalah cara mencari gain

menurut Prabawanto (Permatasari, 2013:50)

g = (skor tes siklus ke-ii) – (skor tes siklus ke-i)

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa untuk setiap siklus

yang telah dilakukan, dapat diketahui dengan mencari gain rata-rata yang

telah dinormalisasi berdasarkan efektivitas pembelajaran dengan rumus

sebagai berikut menurut Prabawanto (Permatasari, 2013:50)

<g> = � � � − � � � � � − � � �

Adapun kriteria efektivitas pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Interpretasi Gain Ternormalisasi

Nilai <g> Interpretasi

0,00 – 0,30 Rendah

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Contoh dari penerimaan asli daerah adalah penerimaan dari pungutan pajak daerah, dari retribusi daerah, hasil dari perusahaan daerah, dan lainnya yang merupakan sumber

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang

Dalam rangka memperkuat kelembagaan KASN maka perlu dilakukan beberapa upaya sebagai berikut: (1) Memperjelas dan memperkuat kewenangan KASN dalam melaksanakan pengawasan

Relapse Prevention Therapy merupakan terapi menejemen diri yang dibuat untuk mencegah relapse pada area perilaku adiksi dan fokus pada masalah yang penting dari membantu

Nilai ini menunjukkan bahwa kombinasi genotipe C111 dengan C120 untuk menghasilkan F1 yang memiliki jumlah buah terbanyak dibanding dengan genotipe hasil kombinasi tetua yang

Intensitas matahari dan suhu udara yang tinggi menyebabkan kelembaban udara rendah artinya jumlah uap air yang di kandung udara rendah, pada saat itu penyebaran

Perjalanan lembaga pendidikan Islam (langgar) ini menjadi bukti pengaruh ajaran agama Islam bisa diterima dengan total oleh masyarakat lokal Madura.. Mereka

Pada tingkat makro, tantangan yang relevan untuk menjauh dari rentetan panjang kontribusi yang telah mencoba untuk memperkirakan hubungan antara output atau