GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan guna melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perlu menyusun Uraian Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
b. bahwa Uraian Tugas dan Fungsi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Gubernur;
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sis-tem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lem-baran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 66, Perubahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
8. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belit-ung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pem-bangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Pro-vinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 No-mor 1 Seri D);
menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
BAB I
SUSUNAN ORGANISASI Pasal 1
Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari:
a. Kepala Badan; b. Sekretariat;
c. Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah; d. Bidang Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup; e. Bidang Ekonomi;
f. Bidang Sosial dan Budaya;
g. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB); h. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB II
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama
Kepala Badan Pasal 2
(1)Kepala Badan mempunyai tugas membantu Guber-nur dalam menyelenggarakan perencanaan pem-bangunan daerah.
(2)Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Badan mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis
perencanaan pembangunan daerah;
b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;
d. pelaksanaan pembinaan staf;
daerah;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kedua Sekretariat
Pasal 3
(1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan tugas membantu Kepala Badan dalam mengoordinasikan penyusunan, perumusan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah antar bidang di lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, serta menyelenggarakan perencanaan dan evaluasi program/kegiatan, pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan keuangan untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tugas dan fungsi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi: a. pengoordinasian program/kegiatan di lingkup
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; b. pengoordinasian penyusunan, perumusan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah antarbidang;
c. pelaksanaan penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan keuangan untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
d. pelaksanaan pembinaan staf;
e. pelaporan pelaksanaan kegiatan Badan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 4 (1) Sekretariat terdiri dari :
c. Sub Bagian Keuangan.
(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung-jawab kepada Sekretaris.
Pasal 5
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam menyusun, merumuskan, monitoring dan evaluasi perencanaan program/kegiatan di lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah serta melaksanakan koordinasi penyusunan, perumusan monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah antar bidang.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan perumusan perencanaan dan evalu-asi program/kegiatan di lingkup ;
b. mengoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah antarbidang;
c. mengoordinasikan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah antarbidang; d. melaksanakan pembinaan staf;
e. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 6
(1)Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pelayanan tata usaha, urusan rumah tangga serta pengelolaan sumber daya manusia di lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
(2)Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah seba-gai berikut:
a. melaksanakan pelayanan tata usaha;
penggandaan;
c. melaksanakan pelayanan angkutan dan ekspedisi, urusan rumah tangga, perlengkapan kantor, ruang rapat serta keamanan dan kebersihan;
d. merencanakan kebutuhan manajemen kinerja dan manajemen karier;
e. merencanakan dan mengembangkan potensi dan kapasitas sumber daya manusia;
f. menyelenggarakan administrasi kepegawaian, pengelolaan perpustakaan dan arsip;
g. melaksanakan pembinaan kepada staf;
h. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 7
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mem-bantu Sekretaris dalam melaksanakan penyusunan, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan keuangan, serta pengujian pembayaran.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut: a. melaksanakan penatausahaan kas dan anggaran
belanja;
b. melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran belanja tidak langsung;
c. melaksanakan dan menyiapkan bahan pertang-gungjawaban anggaran dan pembinaan admini-trasi keuangan dan perbendaharaan;
d. melaksanakan verifikasi atas pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan pengujian pembayaran;
f. melaksanakan dan menyiapkan bahan klarisi-fikasi terhadap laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan bahan tindak lanjut;
g. melaksanakan pembinaan kepada staf;
h. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
Bagian Ketiga
Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pasal 8
(1)Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam mengoordinasikan penyusunan, merumuskan serta melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah di bidang perencanaan pembangunan otonomi daerah, pe-merintahan umum, perangkat daerah, administrasi keuangan daerah, kepegawaian dan persandian serta kesatuan bangsa dan politik dalam negeri. (2)Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah mempunyai fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, administrasi keuangan daerah, kepegawaian dan persandian serta ke-satuan bangsa dan politik dalam negeri;
b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, administrasi keuangan daerah, kepegawaian dan persandian serta ke-satuan bangsa dan politik dalam negeri;
c. pelaksanaan pembinaan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, administrasi keuangan daerah, kepegawaian dan persandian serta ke-satuan bangsa dan politik dalam negeri;
d. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, administrasi keuangan daerah, kepegawaian dan persandian serta ke-satuan bangsa dan politik dalam negeri;
pemerinta-han umum, perangkat daerah, administrasi keuangan daerah, kepegawaian dan persandian serta kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; f. pelaksanaan pembinaan kepada staf;
g. pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3)Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dip-impin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Pasal 9
(1) Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemerintahan; b. Sub Bidang Otonomi Daerah.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Pasal 10
(1) Sub Bidang Pemerintahan mempunyai tugas mem-bantu Kepala Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dalam melaksanakan penyusunan, perumusan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah di bidang perencanaan pembangunan pada urusan pemerintahan umum serta kesatuan bangsa dan politik dalam negeri. (2) Uraian tugas Sub Bidang Pemerintahan
seba-gaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan rumusan kebijakan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pemerintahan umum serta kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
c. melakukan pembinaan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pemerintahan umum serta kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
d. melaksanakan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pemerintahan umum serta kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pada urusan pemerintahan umum serta ke-satuan bangsa dan politik dalam negeri;
f. melaksanakan pembinaan kepada staf;
g. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 11
(1) Sub Bidang Otonomi Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dalam melaksanakan penyusunan, perumusan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah dibidang perencanaan pembangunan pada urusan otonomi daerah, ad-ministrasi keuangan daerah, perangkat daerah serta kepegawaian dan persandian.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Otonomi Daerah seba-gaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan rumusan kebijakan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan otonomi daerah, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah serta kepegawaian dan per-sandian;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan otonomi daerah, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah serta kepegawaian dan per-sandian;
per-sandian;
d. melaksanakan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan otonomi daerah, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah serta kepegawaian dan persandian;
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pada urusan otonomi daerah, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah serta kepe-gawaian dan persandian;
f. melaksanakan pembinaan kepada staf;
g. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat
Bidang Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup Pasal 12
(1) Bidang Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam mengoordinasikan penyusunan, perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah di bidang perencanaan pembangunan pada urusan perencanaan pemban-gunan, pekerjaan umum, perumahan, pertanahan, perhubungan, penataan ruang, lingkungan hidup, komunikasi dan informatika.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perumahan, pertanahan, perhubungan, pe-nataan ruang, lingkungan hidup, komunikasi dan informatika;
informatika;
c. pelaksanaan pembinaan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perumahan, pertanahan, perhubungan, pe-nataan ruang, lingkungan hidup, komunikasi dan informatika;
d. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perumahan, pertanahan, perhubungan, penataan ruang, lingkungan hidup, komunikasi dan informatika;
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perumahan, pertanahan, per-hubungan, penataan ruang, lingkungan hidup, komunikasi dan informatika;
f. pelaksanaan pembinaan kepada staf;
g. pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Bidang Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Pasal 13
(1) Bidang Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup terdiri dari:
a. Sub Bidang Sarana dan Prasarana; b. Sub Bidang Lingkungan Hidup.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup.
Pasal 14
pelaksanaan kebijakan makro daerah di bidang perencanaan pembangunan pada urusan peren-canaan pembangunan, pekerjaan umum, per-hubungan, perumahan, pertanahan serta telekomunikasi dan informatika.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Sarana dan Prasarana se-bagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan rumusan kebijakan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, pertanahan serta telekomunikasi dan informatika;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah di bidang perencanaan makro pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, pertanahan serta telekomunikasi dan informatika;
c. melakukan pembinaan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, pertanahan serta telekomunikasi dan informatika;
d. melaksanakan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, pertanahan serta telekomunikasi dan informatika;
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pada urusan perencanaan pembangunan, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, pertanahan serta telekomunikasi dan informatika;
f. melaksanakan pembinaan kepada staf;
g. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 15
membantu Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan penyusunan, perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan pada urusan penataan ruang dan lingkungan hidup.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Lingkungan Hidup seba-gaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan rumusan kebijakan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pe-nataan ruang dan lingkungan hidup;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pe-nataan ruang dan lingkungan hidup;
c. melakukan pembinaan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan tata ruang dan lingkungan hidup;
d. melaksanakan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan penataan ruang dan lingkungan hidup; e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan
data pada urusan penataan ruang dan lingkun-gan hidup;
f. melaksakan pembinaan kepada staf;
g. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima Bidang Ekonomi
Pasal 16
perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil menengah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ekonomi mempunyai fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan perencanaan
pembangunan makro daerah pada urusan perta-nian, kelautan dan perikanan, kehutanan, keta-hanan pangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, penanaman modal,statistik, perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil menengah;
b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan perta-nian, kelautan dan perikanan, kehutanan, keta-hanan pangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, penanaman modal, statistik, perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil menengah;
c. pelaksanaan pembinaan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan perta-nian, kelautan dan perikanan, kehutanan, keta-hanan pangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, penanaman modal, statistik, perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil menengah;
d. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pertanian, kelautan dan perikanan, ke-hutanan, ketahanan pangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, penanaman modal, statistik, perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil menengah;
e. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data pada urusan pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, ketahanan pangan, energi dan sum-ber daya mineral, pariwisata, penanaman modal, statistik, perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil menengah;
f. pelaksanaan pembinaan kepada staf;
g. pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
(3) Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Pasal 17 (1) Bidang Ekonomi terdiri dari :
a. Sub Bidang Pertanian, Energi dan Sumber Daya Mineral;
b. Sub Bidang Dunia Usaha, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
(2) Masing-masing Sub Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertang-gungjawab kepada Kepala Bidang Ekonomi.
Pasal 18
(1) Sub Bidang Pertanian, Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ekonomi dalam melaksanakan penyusunan, perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah dibidang perencanaan pembangunan pada urusan pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, ketahanan pangan, serta energi dan sumber daya mineral.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Pertanian, Energi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan rumusan kebijakan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, ketahanan pangan, serta energi dan sumber daya mineral;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, ketahanan pangan, serta energi dan sumber daya mineral;
d. melaksanakan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, ketahanan pangan, serta energi dan sumber daya mineral;
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pada urusan pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, ketahanan pangan, serta energi dan sumber daya mineral;
f. melaksanakan pembinaan kepada staf;
g. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 19
(1)Sub Bidang Dunia Usaha, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ekonomi dalam melaksanakan penyusunan, perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah dibidang perencanaan pembangunan pada urusan penanaman modal, statistik, koperasi dan usaha mikro kecil menengah, industri, perdagangan, serta pariwisata.
(2)Uraian tugas Sub Bidang Dunia Usaha, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut: a. menyiapkan rumusan kebijakan perencanaan
pembangunan makro daerah pada urusan penanaman modal, statistik koperasi dan usaha mikro kecil menengah, industri, perdagangan, serta pariwisata;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan penanaman modal, statistik, koperasi dan usaha mikro kecil menengah, industri, perdagangan, serta pariwisata;
d. melaksanakan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan penanaman modal, statistik, koperasi dan usaha mikro kecil menengah, industri, perdagangan, serta pariwisata;
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data daerah pada urusan penanaman modal, statistik, koperasi dan usaha mikro kecil menengah, industri, perdagangan, serta pariwisata;
f. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
g. melaksanakan pembinaan kepada staf;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keenam Bidang Sosial dan Budaya
Pasal 20
(1)Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas mem-bantu Kepala Badan dalam mengoordinasikan penyusunan, perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah dibidang perencanaan pembangunan pada urusan pen-didikan, kesehatan, sosial, kebudayaan, ketenagak-erjaan, ketransmigrasian, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan pe-merintahan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan kelu-arga sejahtera, perpustakaan, kearsipan serta kepemudaan dan olahraga.
(2)Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sosial dan Budaya mempun-yai fungsi :
serta kepemudaan dan olahraga;
b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pen-didikan, kesehatan, sosial, kebudayaan, ketena-gakerjaan, ketransmigrasian, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan pe-merintahan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, perpustakaan, kearsipan serta kepemudaan dan olahraga;
c. pelaksanaan pembinaan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pen-didikan, kesehatan, sosial, kebudayaan, ketena-gakerjaan, ketransmigrasian, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan pe-merintahan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera perpustakaan, kearsipan serta kepemudaan dan olahraga;
d. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pendidikan, kesehatan, sosial, kebu-dayaan, ketenagakerjaan, ketransmigrasian, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, pember-dayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, perpustakaan, kearsipan serta kepemudaan dan olahraga;
e. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data pada urusan pendidikan, kesehatan, sosial, ke-budayaan, ketenagakerjaan, ketransmigrasian, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, pember-dayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, per-pustakaan, kearsipan serta kepemudaan dan olahraga;
f. pelaksanaan pembinaan kepada staf;
g. pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Pasal 21
(1) Bidang Sosial dan Budaya terdiri dari :
a. Sub Bidang Kependudukan dan Sumber Daya Manusia;
b. Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kebu-dayaan.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Sosial dan Budaya.
Pasal 22
(1)Sub Bidang Kependudukan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan penyusunan, perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah dibidang perencanaan pembangunan pada urusan pendidikan, perpus-takaan, pemuda dan olahraga, ketenagakerjaan, ketransmigrasian, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan kelu-arga sejahtera serta kependudukan dan catatan sipil.
(2)Uraian tugas Sub Bidang Kependudukan dan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan rumusan kebijakan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pen-didikan, perpustakaan, pemuda dan olahraga, ketenagakerjaan, ketransmigrasian, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga se-jahtera serta kependudukan dan catatan sipil; b. melaksanakan penyusunan perencanaan
c. melakukan pembinaan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pen-didikan, perpustakaan, pemuda dan olahraga, ketenagakerjaan, ketransmigrasian, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga se-jahtera serta kependudukan dan catatan sipil; d. melaksanakan pengendalian dan evaluasi
perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan pendidikan, perpustakaan, pemuda dan olahraga, ketenagakerjaan, ketransmigrasian, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga se-jahtera serta kependudukan dan catatan sipil; e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan
data pada urusan pendidikan, perpustakaan, pe-muda dan olahraga, ketenagakerjaan, ketransmigrasian, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta kependudukan dan catatan sipil;
f. melaksanakan pembinaan kepada staf;
g. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 23
(1) Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kebudayaan mempunyai tugas melakukan penyusunan, perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan makro daerah dibidang perencanaan pembangunan pada urusan kesehatan, sosial, ke-budayaan, kearsipan serta pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut :
b. melaksanakan penyusunan perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan kese-hatan, sosial, kebudayaan, kearsipan serta pem-berdayaan masyarakat dan pemerintah desa; c. melakukan pembinaan perencanaan
pembangunan makro daerah pada urusan kese-hatan, sosial, kebudayaan, kearsipan serta pem-berdayaan masyarakat dan pemerintah desa; d. melaksanakan pengendalian dan evaluasi
perencanaan pembangunan makro daerah pada urusan kesehatan, sosial, kebudayaan, kearsipan serta pemberdayaan masyarakat dan pemerin-tah desa;
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pada urusan kesehatan, sosial, kebu-dayaan, kearsipan serta pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa;
f. melaksanakan pembinaan staf;
g. melaksanakan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 24
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sesuai dengan keahliannya dan kebutuhannya.
Pasal 25
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP Pasal 26
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 65 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 23 Seri D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 27
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini, akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur sepanjang mengenai pelaksanaannya.
Pasal 28
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal 19 Agustus 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto
Diundangkan di Pangkalpinang pada tanggal 19 Agustus 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO