• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BLITAR PROVINS! JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BLITAR PROVINS! JAWA TIMUR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINS! JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BLITAR

NOMOR

83

TAHUN

2020

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR

68

TAHUN

2016

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS

DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA

BADAN PERENCANMN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN BLITAR

Menimbang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR,

a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor

70

Tahun

2019

tentang Sistem

Informasi Pemerintahan Daerah, Peraturan Bupati

Blitar Nomor

68

Tahun

2016

tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta

Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Blitar dipandang tidak sesuai

sehingga perlu diubah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan

dimaksud dalam huruf a perlu

sebagaimana

menetapkan

Peraturan Bupati tentang Perubahan atas Peraturan

Bupati Nomor

68

Tahun

2016

tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta

Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Blitar;

(2)

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah­ daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

(3)

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 ten tang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomro 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 354 7) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 ten tang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

(4)

Menetapkan

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 ten tang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1117);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor 10/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Nomor 17);

10. Peraturan Bupati Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor 68/D);

MEMUTUSKAN

PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 68 TAHUN 2016 KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERT A TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLITAR.

(5)

Pasall

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor 68/D) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan huruf k ayat (2) Pasal 18 dihapus sehingga Pasal 18 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 18

(1) Kepala Bidang Sosial dan Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang sosial dan pemerintahan yang meliputi urusan kesehatan,

kependudukan dan pencatatan sipil, penduduk dan keluarga berencana, perempuan dan perlindungan anak,

administrasi pengendalian pemberdayaan pendidikan, perpustakaan, kearsipan, pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga, sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa, trantibumlinmas, pemadaman kebakaran, dan unsur penunjang urusan pemerintahan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Sosial dan Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. mengkaji dan melakukan perumusan kebijakan strategis bidang sosial dan pemerintahan;

b. mengoordinasikan inventarisasi permasalahan, penyediaan dan analisa data bidang sosial dan pemerintahan;

c. mengoordinasikan penyusunan rencana program pembangunan bidang sosial dan pemerintahan;

d. mengkoordinasi, mensingkronisasi, mengintegrasi dan mensinergikan rencana program pembangunan bidang sosial dan pemerintahan berbasis Teknologi Informasi;

(6)

e. mengendalikan dan mengevaluasi terhadap kegiatan perencanaan pembangunan bidang sosial dan pemerintahan;

f. memberikan laporan pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan pembangunan bidang sosial dan pemerintahan;

g. mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang bidang sosial dan pemerintahan;

h. mengoordinasikan pelaksanaan verifikasi dokumen rancangan Renstra dan rancangan Renja Perangkat Daerah bidang sosial dan pemerintahan;

1. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional perencana di lingkungan bidang sosial dan pemerintahan;

J. mengoordinasikan pembiayaan pembangunan daerah bidang sosial dan pemerintahan;

k. dihapus;

I. mengkoordinasikan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW Daerah dan RPJMD bidang sosial dan pemerintahan; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugasnya.

2. Ketentuan huruf g ayat (2) Pasal 19 dihapus sehingga Pasal 19 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 19

(1) Kepala Sub Bidang Sosial dan Pemerintahan I mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang sosial dan pemerintahan yang meliputi urusan kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

(7)

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Sosial dan Pemerintahan I, mempunyai fungsi:

a. menginventarisasi permasalahan, penyediaan dan analisis data pembangunan urusan kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; b. menyusun. rencana program pembangunan urusan

kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

c. menyusun bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan mensinergikan rencana program pembangunan urusan kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak berbasis IT;

d. menyusun bahan dokumen perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan pan Jang urusan kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

e. memverifikasi dokumen rancangan Renstra dan rancangan Renja Perangkat Daerah urusan kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

f. menyusun bahan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi serta pelaporan terhadap perencanaan pembangunan urusan kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

(8)

g. dihapus; dan

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugasnya.

3. Ketentuan huruf g ayat (2) Pasal 20 dihapus sehingga Pasal 20 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 20

( 1) Kepala Sub Bidang Sosial dan Pemerintahan II mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di bidang sosial dan pemerintahan yang meliputi urusan pendidikan, perpustakaan, kearsipan, pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Sosial dan Pemerintahan II, mempunyai fungsi:

a. menginventarisasi permasalahan, penyediaan dan analisis data pembangunan urusan pendidikan, perpustakaan, kearsipan, pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga;

b. menyusun bahan rencana program pembangunan pendidikan, perpustakaan, kearsipan, pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga;

c. menyusun bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan mensinergikan rencana program pembangunan urusan pendidikan, perpustakaan, kearsipan, pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga berbasis IT;

d. menyusun bahan dokumen perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan pan Jang urusan pendidikan, perpustakaan, kearsipan, pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga;

(9)

e. memverifikasi dokumen rancangan Renstra dan

rancangan Renja Perangkat Daerah urusan

pendidikan, perpustakaan, kearsipan, pariwisata,

kebudayaan, kepemudaan dan olah raga;

f. menyusun bahan pelaksanaan pengendalian dan

evaluasi serta pelaporan terhadap perencanaan

pembangunan

pendidikan,

perpustakaan,

kearsipan, pariwisata, kebudayaan, kepemudaan

dan olah raga;

g. dihapus; dan

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan

oleh Kepala Bidang sesuai tugasnya.

4. Ketentuan huruf g ayat (2) Pasal 21 dihapus sehingga Pasal

21 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 21

(1) Kepala Sub Bidang Sosial dan Pemerintahan III

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang

melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan

rencana pembangunan daerah di bidang sosial dan

pemerintahan

yang

meliputi

urusan

sosial,

pemberdayaan masyarakat dan desa, trantibumlinmas,

pemadaman kebakaran dan unsur penujang urusan

pemerintahan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Sosial dan

Pemerintahan III, mempunyai fungsi:

a. menginventarisasi permasalahan, penyediaan dan

analisis data pembangunan urusan sosial,

pemberdayaan

masyarakat

dan

desa,

trantibumlinmas, pemadaman kebakaran dan unsur

penujang urusan pemerintahan;

b. menyusun bahan rencana program pembangunan

urusan sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa,

trantibumlinmas, pemadaman kebakaran dan unsur

penujang urusan pemerintahan;

(10)

c. menyusun bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan mensinergikan rencana program pembangunan urusan sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa, trantibumlinmas, pemadaman kebakaran dan unsur penujang urusan pemerintahan berbasis IT;

d. penyusun bahan dokumen perencanaan

pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang urusan sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa, trantibumlinmas, pemadaman kebakaran dan unsur penujang urusan pemerintahan;

e. memverifikasi dokumen rancangan Renstra dan rancangan Renja Perangkat Daerah urusan sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa, trantibumlinmas, pemadaman kebakaran dan unsur penujang urusan pemerintahan;

f. menyusun bahan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi serta pelaporan terhadap perencanaan pembangunan urusan sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa, trantibumlinmas, pemadaman

kebakaran dan unsur penuJang urusan

pemerintahan;

g. dihapus: dan

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai tugasnya.

5. Ketentuan Lampiran diubah sehingga berbunyi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

(11)

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar.

Ditetapkan di Blitar

pada tanggal 23 DesE$11ber 2020

Diundangkan di Blitar

pada tanggal 23 Des ember 20 20

Referensi

Dokumen terkait

diproduksi kelenjar Bartholin saat terjadi hubungan seksual. Kista Bartholin  Kista Bartholin yang yang tidak terinfeksi dapat berbentuk benjolan yang tidak terasa nyeri, tapi

Pemberian pembiayaan modal kerja tidak selalu sesuai dengan pengajuan yang calon nasabah ajukan, ada beberapa nasabah yang mengajukan pembiayaan, salah

Peran pendampingan PKSM sebagai fasilitator berhubungan sangat nyata negatif dengan karakteristik individu pada pendidikan non formal, jumlah tanggungan, luas lahan

Adalah modul aplikasi sistem sebagai sarana forum komunikasi interaktif antar petani dengan peternak dan antar Dinas Pertanian & Peternakan dengan petani

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 52 Tahun 2015 yang diadaptasi dari kebijakan negara Tiongkok terhadap penanaman modal yang berasal dari investor asing ialah negara

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah gendar nasi, gendar kering, gendar yang digoreng dengan minyak goreng baru dan gendar yang digoreng dengan

Untuk itu dalam penelitian hukum ini penulis menganalisis sebuah akta mengenai pembagian warisan yang dilakukan oleh orang-orang yang beragama Islam menurut hukum Islam di

Dalam Pengelolaan/penerapan Tata Kelola Perusahaan PT BPR Bank Rembang (Perseroda) baik Direksi, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif menghindarkan diri dari