Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan disekolah
memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan siswa untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,
olahraga kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
bugar sepanjang hayat.
Stuktur dan kurikulum pendidikan jasmani di sekolah dasar terdapat ruang
lingkup pembelajaran permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional,
permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor dan
manipulatif. Menurut BNSP (2006,hlm.2) bahwa salah satu tujuan pelaksanaan
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar adalah
meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar yaitu : lokomotor, non
lokomotor, dan manipulatif.
Dalam proses belajar dan pembelajaran pendidikan jasmani tentunya
diperlukan partisipasi keaktifan siswa dalam mengikuti setiap pembelajaranya
agar tujuan untuk mengembangkan keterampilan gerak siswa dapat tercapai,
penggunaan pendekatan yang tepat serta variasi maupun modifikasi alat dalam
pembelajaran pendidikan jasmani dapat menunjang terlaksananya standar
kompetensi yang telah ditentukan.
Dalam mengikuti pembelajaran jasmani di sekolah tentu siswa dengan sukarela
dilakukan oleh mereka. Dalam hal ini pembelajaran permainan tradisional
menjadi alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar.
Selain melestarikan kembali hasil cipta budaya anak bangsa juga memiliki tujuan
mulia dan meningkatkan kelincahan siswa, jangan sampai permainan tradisional
menjadi hilang perannya dan mulai dilupakan anak-anak bangsa di generasi
berikutnya, dan tergantikan oleh permainan budaya luar. Karena saat ini,
permainan tradisional kurang diperkenalkan di mata pelajaran sekolah, bahkan di
pelajaran penjas pun permainan tradisional hanya sesekali diberikan, sehingga
tidak semua siswa mengetahui permainan tradisional.
Permianan tradisional bisa dijadikan inovasi dalam pembelajaran penjas karena
permainan tradisional adalah permainan yang penuh nilai-nilai dan norma-norma
luhur yang berguna bagi para siswa untuk memahami dan mencari keseimbangan
dalam tatanan kehidupan (Sukintaka,hlm.9). Permainan tradisional ini banyak
macam ragamnya dan kaya akan gerak khusunya dalam permainan yang
bersifatnya berkelompok seperti permainan bebentengan, galahasin, menjala,
boy-boyan yang merangsang siswa untuk lincah dalam berlari atau berpindah
tempat agar terhindar dari kejaran lawannya.
Menurut Harsono (1993,hlm.14) “orang yang lincah adalah orang yang
mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan
tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran
akan posisi tubuhnya”. Maka sesuai pendapat di atas permaianan tradisional yang
kaya akan gerak membutuhkan kelincahan agar permainan dapat terjadi dengan
seru karena ada kelompok yang bertahan dan menyerang.
Dalam pelajaran pendidikan jasmani di sekolah guru memberikan materi gerak
pengulangan teknik dasar kecabangan olahraga yang membuat siswa merasa cepat
lelah dan bosan. Sehingga materi yang telah disampaikan tidak terserap oleh siswa
dan waktu aktif belajar penjas menjadi kurang efektif karena siswa lebih banyak
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Penerapan Permainan Tradisional Terhadap Tingkat Partisipasi
Belajar Dan Kelincahan siswa .
B.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
perumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
1.Apakah penerapan permainan tradisional berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat partisipasi siswa ?
2.Apakah penerapan permainan tradisional berpengaruh secara signifikan
terhadap kelincahan siswa ?
C.Tujuan Penelitian
Dalam setiap penelitian harus memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapai,
sehingga dapat menghasilkan informasi dan hasil-hasil penelitian yang benar.
Berdasarkan masalah dalam penelitian, maka tujuan yang penulis rumuskan
adalah:
1. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran pendidikan jasmani
melalui penerapan permainan tradisional secara signifikan dapat
meningkatkan tingkat partisipasi siswa.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran pendidikan jasmani
melalui penerapan permainan tradisional secara signifikan dapat
meningkatkan kelincahan siswa.
.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang penulis harapkan dari beberapa hasil penelitian ini
1. Sebagai tambahan informasi bagi guru mengenai upaya meningkatkan
partisipasi belajar dan kelincahan siswa melalui pembelajaran
permainan tradisional.
2. Sebagai tambahan motivasi pada siswa agar senang mengikuti
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
3. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis tentang pengaruh pembelajaran
permainan tradisional terhadap tingkat partisipasi belajar dan
kelincahan siswa.
E.Batasan Penelitian
Agar penelitian ini ruang lingkupnya terarah pada tujuan, maka penulis
membatasi penelitian hanya pada masalah mengenai :
1. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh pembelajaran permainan
tradisional terhadap tingkat partisipasi belajar dan kelincahan siswa.
2. Populasi dalam penelitian ini peneliti mengambil siswa kelas III SD
Negeri Cigondewah 3 , Dalam penelitian ini diambil sampel kelompok
eksperimen sebanyak 31 orang dan kelompok kontrol sebanyak 31
orang maka semua sampel 62 siswa, yang diambil melalui teknik
sample Random sampling.
3. Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri Cigondewah 3, Jalan
cigondewah hilir Kec. Margaasih Kab. Bandung.
4. Metode yang penulis gunakan adalah metode eksperimen.
5. Instrumen yang penulis gunakan sebelum eksperimen adalah angket
partisipasi belajar dan tes Zigzag run dengan kelompok kelas III SD,
dengan alasan untuk mengetahui tingkat partisipasi belajar dan
kelincahan siswa.
F. Batasan Istilah
Berkaitan dengan masalah yang diajukan, beberapa istilah yang digunakan
1.Harsono (1993,hlm.14) orang yang lincah adalah orang yang mempunyai
kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat
pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan
kesadaran akan posisi tubuhnya.
2.Uhamisastra (2010, hlm.1) Permainan tradisional adalah permainan yang
dimainkan dengan alat-alat yang sederhana, tanpa mesin, asalkan anak
tersebut sehat, maka ia bisa ikut bermain.
3.Partisipasi belajar Menurut Mulyasa, partisipasi siswa dalam pembelajaran
sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, jadi partisipasi yang peneliti
maksud adalah partisipasi yang merupakan wujud tingkah laku siswa
secara nyata dala kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari
suatu keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong
mereka untuk memberikan kontribusi dan tanggung jawab terhadap
pencapaian suatu tujuan yaitu tercapainya prestasi belajar yang