• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SDT 1005699 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SDT 1005699 Chapter3"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya yang

beralamat di Jln. Oto Iskandardinata No. 1 Kelurahan Tawangsari Kecamatan Tawang Kota

Tasikmalaya. No. Telepon/Fax:0265-332406 E-Mail : lp_tasik@yahoo.co.id. Alasan dipilihnya

lokasi penelitian ini adalah Lembaga Pemasyarakatan yang fungsinya sebagai Lembaga

pembinaan narapidana atau warga binaan di Tasikmalaya ini belum mempunyai program

pembinaan di bidang kesenian khususnya seni tari bagi narapidana perempuan yang menjalani

masa pidana di LP tersebut. Diharapkan memiliki manfaat dalam membekali para narapidana

dengan keterampilan di bidang tari, menumbuhkan jiwa kedisiplinan, menumbukan rasa

percaya diri, tanggung jawab dan optimis menghadapi kehidupan.

b. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai

khualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari yang

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek benda –

benda alam yang lainnya. Menurut Darmawan (2013, hlm. 137).”Populasi adalah sumber data

dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas”. Populasi di dalam penelitian

ini adalah Narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya yang

berjumlah 22 orang.

c. Sampel

Dalam penelitian ini dipilih 11 orang narapidana perempuan sebagai sampel penelitian.

Alasan dipilihnya sampel penelitian ini adalah berdasarkan anjuran dari pegawai atau staf

bagian pembinaan di LP Kelas II Tasikmalaya yang mengizinkan 11 orang tersebut sebagai

sampel setelah dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan yang memungkinkan para

narapidana bisa mengikuti kegiatan dalam penelitian diantaranya dilihat dari sisi kesehatan

fisik, kejiwaan, dan usia.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rumusan dari rancangan-rancangan yang dibuat sedemikian

rupa agar penelitian jelas dan mencapai tujuan yang diharapkan. Di dalam desain penelitian

tersebut seorang peneliti memaparkan segala macam bentuk susunan kerangka penelitian yang

(2)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlebih dahulu sehingga dengan penetapan metode penelitian akan memandu atau mengarahkan

seseorang dalam melakukan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif

analisis dengan pendekatan penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap

fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan

menyuguhkan apa adanya. Penelitian deskriptif analisis adalah suatu jenis penelitian yang

memiliki karakteristik menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang

sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan dua

keadaan / lebih, hubungan antarvariabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi.

Biasanya kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data, meginterprestasi

data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.

Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan

perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

1. Tehnik Pengumpulan Data:

a. Tehnik Observasi

Metode Observasi adalah kegiatan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek yang menggunakan seluruh alat indera yang dapat dilakukan melalui

indera penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.(Arikunto, 1998:146)

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Observasi Non Sistematis yang

dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. Observasi

Sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen

pengamatan. Penelitian ini menggunakan jenis observasi langsung. Jadi peneliti terjun langsung

ke lapangan dan mengamati sendiri bagaimana pelaksanaan proses pembelajarannya.

Pengamatan atau observasi lebih difokuskan pada beberapa masalah penting yang diperlukan

sebagai data dan informasi utama penelitian. Kegiatan observasi ini dilakukan pada beberapa

masalah yakni proses pembinaan narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II

B Tasikmalaya, proses penerapan materi pembelajaran tari, dan pengamatan hasil dari

pembelajaran tari yang dilakukan.

b. Teknik Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan dua

belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan kepada pihak kedua yang

(3)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan tentang orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian, dll.

Penelitian ini menggunakan wawancara bebas terpimpin, teknik ini dimaksudkan agar

para informan bebas dalam mengemukakan pendapat atas pertanyaan-pertanyaan dari peneliti

sehingga wawancara yang dilakukan bersifat bebas, santai, dan memberikan kesempatan

seluas-luasnya kepada informan untuk memberikan keterangan. Menurut Anggoro ada beberapa faktor

yang perlu diperhatikan dalam membuat pedoman wawancara adalah sebagai berikut: (1)

Pedoman wawancara yang dikembangkan harus dapat mengumpilkan data yang sesuai dengan

tujuan studi. (2) Pedoman terdiri dari serangkaian pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat

wawancara, termasuk didalamnya petunjuk kepada pewawancara apa yang harus dikatakan

pada saat awal dan pada saat akhir suatu wawancara. (3) Rumusan pertanyaan bisa berbeda

namun tetap mempunyai pengertian yang sama. (4) Urutan dan susunan pertanyaan dapat

dikontrol oleh pewawancara. (5) Pedoman sebaiknya membutuhkan seminimum mungkin

tulisan dari pewawancara.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan Narasumber bernama Endang

Saefulloh sebagai bagian Staf Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya,

wawancara difokuskan kepada beberapa pertanyaan seperti gambaran umum lokasi penelitian

yaitu Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya, Bentuk-bentuk Pembinaan bagi

narapidana, dan pendapat pegawai LP tentang pembelajaran Seni Tari, selain itu wawancara

dilaksanakan dengan Narapidana yang mengikuti proses pembelajaran seni tari, pertanyaannya

meliputi apa saja kegiatan pembinaan terhadap mereka sebelumnya dan pengalaman mereka

selama mengikuti pembelajaran seni tari, serta harapan para narapidana pada pihak pembinaan

di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya.

c. Teknik Dokumentasi

Menurut Sutopo dokumen merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting

dalam penelitian kualitatif.Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau

berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau

peristiwa masa kini yang sedang diteliti. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data

dengan cara mengumpulkan dokumen berupa catatan, sejumlah surat, foto, dan lain sebagainya

yang berkaitan dengan objek-objek penelitian. Teknik dokumentasi juga membutuhkan alat-alat

untuk mendukung mendapatkan data dan informasi diantaranya camera digital untuk memotret

aktivitas pada saat penelitian berlangsung.Dalam teknik dokumentasi ini dimungkinkan peneliti

harus melihat semua hasil karya, alat atau bentuk kelompok dalam melakukan aktivitas.

(4)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah melakukan observasi, wawancara, dan verifikasi data maka dilakukan teknik

pemeriksaan keabsahan data.Teknik pemeriksaan keabsahan data adalah teknik yang meneliti

tentang keabsahan suatu data yang dianggap terbukti kebenaran dan keasliannya.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara atau

interview dan verifikasi data. Oleh karena itu untuk mendapatkan data yang valid dan ada

kecocokan satu sama lain peneliti mengadakan triangulasi sumber data melalui pemeriksaan

terhadap sumber lainnya, membandingkan data dengan hasil wawancara.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh

simpulan yang benar, data yang diperoleh dari teknik wawancara, pengamatan dan dokumentasi

diorganisasi menjadi satu kemudian dianalisis. Teknik analisis data merupakan salah satu

langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, terutama bila peneliti menginginkan

simpulan tentang masalah yang akan dikaji dalam suatu penelitian harus benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan, dan harus dianalisis secara tepat agar simpulan yang diperoleh tepat

juga. Proses analisis yang berlangsung selama penelitian atau proses penelitian ditempuh

melalui serangkaian proses reduksi-reduksi penyajian dan verifikasi data. Reduksi data yang

dimaksud sebagai langkah atau proses mengurangi atau membuang yang tidak perlu,

menyederhanakan, memfokuskan, memilih-milih atau menyeleksi dan menajamkan data yang

diperoleh. Penyajian data dimaksudkan sebagai proses analisis untuk merakit temuan data di

lapangan dalam bentuk paparan-paparan deskriptif dalam kesatuan kategori bahasa dari umum

ke yang khusus.

Pengertian analisis data menurut Subroto (dalam Koentjaraningrat, 1991:268) dibagi

menjadi dua macam yaitu kualitatif dan kuantitatif.Perbedaan ini menurutnya tergantung dari

sifat data yang dikumpulkan.Data yang bersifat monografis disebut analisis kuantitatif statistik,

sedangkan yang berdasarkan pada data yang terkumpul disebut analisis kualitatif.

Miles dan Huberman menegaskan bahwa teknik analisis data kualitatif senantiasa

berkaitan dengan kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data yang telah terkumpul dari

berbagai cara (observasi, wawancara, intisari, dokumen) ini semua dirangkai dengan kata-kata.

4. Reduksi Data

(5)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tampak pada waktu penelitian memutuskan konseptual wilayah peneliti, permasalahan

penelitian dan pendekatan pengumpulan data yang dipilihnya.

Reduksi data berkaitan erat dengan proses analisis data. Pilihan-pilihan peneliti tentang

bagian data mana yang dipilih, data yang dibuang, cerita mana yang sedang berkembang itu

merupakan pilihan-pilihan analisis. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan

cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan

diverifikasikan.

5. Verifikasi Data

Kegiatan Verifikasi merupakan kegiatan yang sangat penting, sebab dari awal

pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif harus mampu mencari benda-benda,

mencatat keteraturan, pola-pola, konfigurasi-konfigurasi yang semua itu merupakan satu

kesatuan yang utuh, bahkan barang kali ada keterkaitan alur dan sebab akibat.

Tabel 3.1

Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif

Sumber: Analisis Data Kualitatif (Miles & Hubermn)

PENGUMPULAN DATA PENYAJIAN DATA

(6)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun dan memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan.Penyajian yang sering

digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bentuk wawancara naratif (penceritaan kronologis)

yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang banyak jumlahnya kedalam kesatuan

bentuk yang disederhanakan.

7. Menarik Kesimpulan

Dalam analisis ini, teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif

model air, yaitu mencakup tiga komponen pokok, yaitu; 1) Reduksi Data 2) Sajian Data 3)

Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi. Proses terakhir adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi dari permulaan pengumpulan data sampai penelitian berakhir. Seluruh data reduksi

ditinjau ulang dengan diuji kebenarannya sampai benar-benar absah.

Tabel 3.2

Tahapan Penelitian

VERIFIKASI atau SIMPULAN

a. Menentuk an Judul Penelitian b. Menyusun

Proposal Penelitian c. Seminar

Proposal

Rencana Penelitian

Menentukan Masalah, Tujuan,

dan Sasaran

Pengumpulan Data Pelaksanaan

Wawancara Survey

(7)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.Rencana Penelitian

Pada tahap perencanaan penelitian ini dilakukan adalah menenentukan masalah

penelitian, menentukan tujuan dan sasaran penelitian ( populasi atau sampel yang akan diteliti),

melakukan observasi langsung dan wawancara guna mendapatkan informasi dari narasumber

yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data hasil

observasi,wawancara dan tes yang dilaksanakan selama proses penelitian berlangsung.

Selanjutnya melakukan proses bimbingan dengan dosen pembimbig I dan II untuk

mendapatkan masukan atau saran terkait pengolahan data yang telah dikumpulkan.

3. Penulisan laporan

Tahap ahkir dari penelitian ini adalah penulisan laporan, tahap penyususnan laporan ini

berada dalam pantauan dosen pembimbingan I dan II untuk mengoreksi, mengervaluasi, dan

memberikan masukan untuk kelayakan hasil penelitian, ini meliputi pendahuluan, pembahasan

mengenai kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan penelitian, serta kesimpulan

dan saran.

C. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif

kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi

saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Penelitian deskriptif kualitatif

menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap

serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan 2 keadaan / lebih, hubungan Bimbingan /

Konsultasi dengan Dosen

Analisis Data

(8)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antarvariabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi. Biasanya kegiatan

penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri

dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena

buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,

kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

D. Definisi Operasional

Untuk menegaskan istilah serta menghindari kesalah pahaman agar tidak terjadi salah

penafsiran dalam memahami judul penelitian, maka diharapkan adanya penafsiran terhadap

istitilah tersebut. Peneliti memberi definisi operasional terhadap istilah

Belajar didefinisikan sebagai proses di mana perubahan tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui latihan dan pengalaman”. Artinya perubahan perilaku berasal dari pengalaman dan praktik. Pengalaman dihasilkan dari proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu.

Seperti yang telah di kemukakan oleh Sudjana dalam (Susilana, 2006, hlm. 92) bahwa: “Belajar merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu”. Artinya segala sesuatu yang kita lihat, amati, pahami tentang sesuatu akan menghasilkan sebuah pengalaman dari hasil dari

belajar. Kegiatan belajar dilakukan manusia sepanjang hayat dan dimana saja. Berbeda dengan

pembelajaran yang prosesnya lebih kompleks. Pembelajaran adalah “ suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar”. Artinya pembelajaran berisi serangkaian peristiwa yang dirancang untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar. Proses

pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan konsep belajar, yang di

dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan. Komponen tersebut ialah tujuan,

bahan, strategi, media, dan evaluasi.

Pembelajaran seni tari merupakan salah satu mata pelajaran yang berorientasi pada

gerak, mata pelajaran ini biasanya dilakukan melalui kegiatan praktik gerak maupun teori tari.

Seni adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam

bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur – unsur keindahan, dan dapat

mempengaruhi perasaan orang lain.

Tari adalah ungkapan perasaan jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis

yang indah dan diiringi musik.

Narapidana adalah seseorang yang kehilangan kemerdekaan karena melakukan tindak

pidana, berkaitan dengan hal tersebut hak-hak narapidana sebagai warga negara tetap dilindungi

baik oleh Pemerintah maupun oleh Lembaga Pemasyarakatan dimana narapidana tersebut

(9)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembaga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu bentuk ikatan atau badan

organisasi. Lembaga tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan terdiri dari interaksi

sosial berstruktur dalam rangka nilai yang relevan.

Pemasyarakatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu tempat orang-orang

menjalani hukuman pidana atau penjara.Istilah penjara telah mengalami perubahan menjadi

pemasyarakatan.Tentang lahirnya istilah Lembaga Pemasyarakatan dipilih sesuai dengan visi

dan misi Lembaga itu untuk menyiapkan narapidana kembali ke Masyarakat.Lembaga

Pemasyarakatan adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana atau anak

didik pemasyarakatan Indonesia.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah :

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan pedoman yang berisikan sejumlah pertanyaan atau

pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau

pernyataan bisa meliputi pendapat, fakta, data, pengetahuan, atau evaluasi responden berkenaan

dengan fokus masalah yang dikaji dalam penelitian. Wawancara dilakukan terhadap narapidana

perempuan dan staf pegawai kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya, yaitu

dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan. Peneliti membuat pedoman wawancara yang

berisi informasi yang dapat dijadikan sebagai data.

Pedoman wawancara yang digunakan ialah Wawancara langsung yang dilakukan

secara tatap muka dengan narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B

Tasikmalaya, dan staf pegawai kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya selaku

objek dan subjek yang akan diteliti.

2. Pedoman observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung

terhadap sesuatu yang berhubungan dengan peneltian. Peneliti menggunakan observasi

langsung atau pengamatan terhadap lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B

Tasikmalaya, selain itu peneliti menggunakan pedoman observasi. Pedoman observasi disusun

kedalam beberapa bagian yakni pedoaman observasi untuk meninjau atau mengamati langsung

ke lokasi penelitian mengenai proses pembelajaran seni tari bagi narapidana perempuan di

Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Observasi yang dilaksanakan bertujuan

(10)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

treatment atau perlakuan yang diberikan pada pembelajaran tari terhadap narapidana perempuan

di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya akan dianalisis guna melihat sejauh mana

efektifitas proses pembelajarannya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan memotret dan mengabadikan kegiatan narapidana

perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya selama proses pembelajaran.

Data penelitian tercantum pada jenis instrumen pengumpulan datanya, oleh sebab itu instrumen

penelitian harus memiliki tingkat kepercayaan dan sekaligus data itu memiliki tingkat kesahihan

(Validitas). Untuk mendapatkan kesimpulan yan dapat dipercaya maka data penelitian yang

didapatkan harus merupakan data yang dihasilkan dari instrumen yang digunakan dalam

penelitian.

a. Menyusun instrumen penelitian.

b. Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Melakukan Wawancara.

Tujuan dari wawancara untuk mendapatkan informasi dan penjelasan secara kongkrit

permasalahan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya mengenai

pembinaan dalam bentuk pembelajaran seni tari.

F. Langkah – Langkah Penelitian

Langkah – langkah dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan, diantaranya:

1. Tahap 1 (Persiapan)

Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu dilakukan beberapa persiapan

sebagai berikut:

a. Menentukan Topik Penelitian

Menentukan topik atau judul penelitian dimaksudkan untuk menentukan pelaksanaan

penelitian selanjutnya, terkait kajian pustaka untuk mengetahui relevansi penelitian dan metode

pendekatan yang akan digunakan.

b. Penyususna Proposal Penelitian

Menyususn proposal penelitian dimaksudkan untuk mengetahui angkah awal

pemaparan konsep penelitian yang akan dilaksanakan

c. Melaksanan Seminar Proposal

Seminar propsal dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan masukan dalam

perbaikan dan upaya memperlancar penelitian.

(11)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persyaratan administrasi berupa SK atau surat keputusan yang akan diberikan oleh

fakultas mengenai keputusan diperolehnya pelaksanaan penelitian selanjutnya untuk

memperoleh izin penelitian. Peneliti mengurus surat izin pengantar penelitian dari pihak

kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang ditujukan untuk Lembaga Pemasyarakatan

Kelas II B Tasikmalaya.

e. Melakukan Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan untuk melihat kondisi lokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B

Tasikmalaya yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.

f. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan setelah perizinana dan semua persyaratan penelitian yang

terdiri dari kelengkapan administrasi, serta penyusunan instrumen penelitian setelah disetujui.

Penelitian akan dilaksanakan sampai seluruh data yang telah diperlukan terkumpul.

g. Analisis dan Pengolahan data

Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dan diolah sesuai dengan data yang

telah ditetapkan dan dipersiapkan sebelumnya.

h. Penyusunan laporan

Setelah semua data selesai dianalisis dan diolah, langkah selanjutnya adalah

penyusunan laporan penelitian sehingga selesai.

2. Tahap 2 (Pelaksanaan)

Adapun langkah – langkah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

a. Penyusunan Proposal

Penyusunan proposal dilakukan pada awal bulan Oktober 2013 setelah judul proposal

disetujui dan selanjutnnya diadakan seminar proposal pada pertengahan Desember 2013.

b. Pengumpulan Data

Untuk tahap pengumpulan data ini dilaksanakan pada pertengahan Juli 2014 sampai

bulan Agustus 2014, data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi.

c. Proses Bimbingan

Dalam proses bimbingan ini peneliti melakukan konsultasi kepada dosen guna

perbaikan dan penyempurnaan penulisan Skripsi pada Pembimbing I dan pembimbing II. Proses

bimbingan ini dimulai dri bulan Agustus 2014, selanjutnya peneliti melakukan survei dengan

observasi dan wawancara sekaligus melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai

penyusunan skripsi sampai ujian sidang skripsi.

(12)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian lapangan ini dilaksanakan pada taggal 27 Agustus 2014 sampai Bulan

November pada narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya.

Hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran Seni Tari dan Hasil

Pembelajaran Seni Tari.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan datanya. Untuk mendapatkan data yang valid maka peneliti harus

melakukan pengumpulan data dari hasil penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan oleh peneliti, sebagai berikut.

1. Teknik Wawancara

Teknik wawancara adalah sebuah dialaog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari wawancara. Wawancara digunakan peneliti untuk memperoleh data

data tentang Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Percakapan yang dilakukan

oleh peneliti dengan berbagai narasumber tentang objek yang diteliti agar mendapatkan hasil

yang relevan. Pedoman wawancara terbagi atas dua yaitu wawancara berstruktur dan

wawancara tidak berstruktur. Artinya wawancara struktur adalah wawancara yang dilakukan

dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu.

Wawancara tidak terstruktur ialah kebalikan dari wawancara terstruktur.

Wawancara yang dilakukan ialah dengan wawancara terstruktur kepada narapidana

perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya dan staf pegawai kantor

Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Kegiatan wawancara dilakukan kepada 9

narapidana perempuan sebagai sampel yang dialakukan guna mengetahui sejauh mana

pengetahuan dan pengalaman mereka tentang seni tari.

2. Teknik Observasi

Observasi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya, untuk

mengetahui efektifitas proses pembelajaran tari. Teknik observasi adalah suatu teknik untuk

memperoleh data dengan menggunakan pengamatan yang diselidiki. Bahwa observasi adalah

merupakan teknik atau metode untuk mengadakan penelitian dengan cara mengamati langsung

terhadap kejadian, yang hasilnya dicatat secara sempurna. Dengan teknik ini peneliti

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, dalam hal ini yang

diamati adalah lokasi atau letak penelitian. Observasi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan

(13)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan observasi merupakan bagian terpenting untuk mendapatkan sejumlah data

melalui pengamatan langsung kepada narapidana perempuan dan lingkungan Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Observasi yang dilakukan berkaitan dengan proses

pembelajaran seni tari dan keadaanLembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya.

Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B

Tasikmalaya yang berhubungan dengan keaktifan proses pembelajaran seni tari.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi adalah peneliti berusaha memeperoleh dan menganalisis data dari sumber – sumber yang berupa catatan tertulis, foto – foto, video dan sumber – sumber tertulis lainya. Dibuat dokumen agar suatu peristiwa yang terjadi dilapangan dapat tersimpan dan terbukti

bahwa penelitian telah dilakukan serta sebagai penyimpanan data agar terbukti keasliannya.

Dilakukan dokumentasi agar peneliti dapat mengetahui proses peserta didik dalam belajar dan

bagaimana respon peserta didik.

4. Studi Pustaka

Pengumpulan data melalui buku – buku yang berhubungan dengan objek penelitian

untuk dijadikan sumber. Kegitan studi literatur meliputi kegiatan membaca dan mengkaji buku

sumber yang bisa dijadikan referensi. Dalam pelaksanaanya dilakukan pengumpulan dari

beberapa seperti buku – buku, internet, dan skripsi.

H. Analisis Data

Dalam menentukan kebenaran informasi penelitian, selanjutnya peneliti melakukan

kegiatan pengolahan data/analisis data. Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya ialah

pengorganisasian, pengklasifikasian, dengan mencari kesesuaian antara data yang diperoleh dari

hasil wawancara dan observasi yang mendukung pada hasil data penelitian. Kemudian data-data

yang tertumpul akan ditarik kesimpulan.

I. Teknik Pengolahan Data

1.Tes

Tes digunakan sebagai ide pengolahan data dengan ini agar peneliti mengetahui bagaimana

kemampuan narapidana/peserta didik dalam proses pembelajaran. Di awal pembelajaran peneliti

akan melakukan tes berupa pengetahuan umum dalam lingkup pembelajaran seni tari, mengenai

gerak dan unsur – unsur yang mendukungnya. Di akhir pembelajaran diadakan tes praktek

dengan cara demonstrasi oleh para narapidana/peserta didik untuk menampilkan hasil kreasi.

Adapun secara rinci yang dijadikan sebagai alat penilaian dijelaskan dalam bentuk tabel sebagai

berikut.

(14)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator ketercapaian pembelajaran Seni Tari

Aspek penilaian Indikator

Orientasi

a. Narapidana mampu mendisplinkan

diri mereka melalui kegiatan

memperhatikan dan mendengarkan

materi pembelajan yang

disampaikan.

b. Narapidana mampu memahami dan

melakukan kegiatan olah tubuh yang

menunjang pada aktifitas bergerak

dalam menari.

c. Narapidana mampu berpartisipasi

mengikuti gerak tari yang

dicontohkan .

d. Narapidana mampu menumbuhkan

kepercayaan diri terhadap

teman-temannya dalam bergerak.

e. Narapidana mampu menumbuhkan

rasa tanggung jawab atas tugas yang

diperintahkan melalui kegiatan

demonstrasi.

Latihan

f. Narapidana mampu mengulang

kembali gerak yang telah mereka tiru

dan susun bersama sehingga

meningkatkan kesiapan narapidana

dalam melakukan gerak.

g. Narapidana mampu berdiskusi

bersama rekannya dalam kegiatan

mengulang gerak tari sehingga

mampu melatih ingatan mereka

terhadap gerak-gerak yang telah

dilakukan dan meningkatkan

kesigapan narapidana dalam

(15)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dibuat.

h. Narapidana mampu membuat

gerakan kreasi sendiri sehingga

terlatih daya ciptanya dan rasa

percaya dirinya.

i.Narapidana mampu

mendemonstrasikan atau

menampilkan hasil kreasi tari yang

dibuat oleh mereka sendiri secara

berkelompok di depan aula dan

disaksikan oleh kelompok lainnya

sehingga tercipta rasa percaya diri

yang tinggi.

Wawancara

a. Narapidana mampu memberikan

respon dengan menjawab dan

mengajukan pertanyaan yang

berkenaan dengan materi

pembelajaran tari yang disampaikan,

sehingga meningkatkan kepercayaan

diri dan keberanian narapidana

dalam menyampaikan pendapat dan

komentar sehingga akan

mendapatkan pengetahuan baru.

b. Narapidana mampu mengutarakan

pengalamannya selama proses

pembelajaran tari/ selama bergerak

dan berinteraksi dengan

rekan-rekannya.

c. Narapidana mampu memberikan

kritik dan saran mengenai proses

pembelajaran seni tari

d. Narapidana mampu mengutarakan

saran dan keinginannya terhadap

pihak pembinaan di Lembaga

(16)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembinaan dalam bentuk

pembelajaran seni tari.

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian

Nilai Kriteria

81 – 100 Tinggi

61-80 Sedang

41- 60 Rendah

Tabel. 3.5

INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK KOGNITIF

Skala Nilai Indikator

81-100

1. Mampu memahami penjelasan

dari pengajar mengenai unsur-unsur

tari.

2. Mampu menganalisis pengertian

seni tari, unsur-unsur tari.

3. Mampu menjelaskan pemahaman

mengenai unsur-unsur tari.

61-80

1. Cukup mampu memahami

penjelasan dari pengajar mengenai

unsur-unsur tari.

(17)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu unsur-unsur tari.

3. Cukup mampu menjelaskan

pemahaman unsur-unsur tari.

41-60

1. Kurang mampu memahami

penjelasan dari pengajar mengenai

unsur-unsur tari.

2. Kurang mampu menganalisis

-unsur tari.

3. Kurang mampu menjelaskan

pemahaman mengenai unsur-unsur

tari.

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya

yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif

memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:

1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)

2. Pemahaman (comprehension)

3. Penerapan (application)

4. Analisis (analysis)

5. Sintesis (syntesis)

6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup

kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan

memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan

beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah

tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang

kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling

tinggi yaitu evaluasi.

(18)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF

Skala Nilai Indikator

81-100

1. Mampu bersikap disiplin selama

menyimak pembelajaran yang

disampaikan oleh pengajar.

2. Mampu melakukan Kerjasama

dengan baik dengan kelompok

dalam mengeksplorasi gerak.

3. Mampu bersikap percaya diri

dalam menampilkan gerak tari

kreasi di depan Aula.

61-80

1. Cukup Mampu bersikap disiplin

selama menyimak pembelajaran

yang disampaikan oleh pengajar.

2. Cukup Mampu melakukan

Kerjasama dengan baik dengan

kelompok dalam mengeksplorasi

gerak.

3. Cukup Mampu bersikap percaya

diri dalam menampilkan gerak tari

kreasi di depan Aula.

41-60

1. Kurang Mampu bersikap disiplin

selama menyimak pembelajaran

(19)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kurang Mampu melakukan

Kerjasama dengan baik dengan

kelompok dalam mengeksplorasi

gerak.

3.Kurang Mampu bersikap percaya

diri dalam menampilkan gerak tari

kreasi di depan Aula.

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif

mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah

memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada

peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Tabel 3.7

INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR

Skala Nilai Indikator

81-100

1. Mampu memperagakan kembali

gerak yang dicontohkan guru.

2. Mampu menyusun kembali

gerak yang telah dipelajari.

3. Mampu menyajikan kembali

gerak-gerak yang sudah

dipelajari dan disusun dalam

proses pembelajaran.

61-80

1. Cukup mampu memperagakan

kembali gerak yang dicontohkan

guru.

(20)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kembali gerak yang telah

dipelajari.

3. Cukup mampu menyajikan

kembali gerak-gerak yang sudah

dipelajari dan disusun dalam

proses pembelajaran.

41-60

1. Kurang mampu memperagakan

kembali gerak yang dicontohkan

guru.

2. Kurang mampu menyusun

kembali gerak yang telah

dipelajari.

3. Kurang mampu menyajikan

kembali gerak-gerak yang sudah

dipelajari dan disusun dalam

proses pembelajaran.

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau

kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar

psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu)

dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan

berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,

melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar keterampilan (psikomotor)

dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama

proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan

jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan

sikap.

2. Dokumentasi

Dokumentasi disini adalah peneliti berusaha memperoleh dan menganalisis dari

sumber – sumber yang berupa catatan tertulis, foto, video atau rekaman dan sumber – sumber

tertulis lainya. Dibuat dokumen agar suatu peristiwa yang terjadi dilapangan tersimpan dan

terbukti bahwa penelitian telah dilakukan bahwa penelitian telah dilakukan serta sebagai

(21)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahu proses narapidana/peserta didik dalam belajar dan bagaimana respon

narapidana/peserta didik, apa hasil tanggapan peserta didik tehadap pembelajaran tari dapat

Gambar

Tabel 3.1 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif
Tabel 3.2 Tahapan Penelitian
Tabel. 3.5
Tabel 3.6
+2

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Yang dimaksud dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang pengelolaannya berada di bawah kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur antara lain Rumah

Hal ini menarik peneliti untuk melakukan penelitian pengolahan lobak menjadi kimchi lobak dengan fermentasi suhu rendah selain memperpanjang masa simpan lobak juga

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH PADA DINAS PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR:. NO JENIS

[8] Luthfi P., Yoeswono, Triyono dan Iqmal Tahir., “Pengaruh Temperatur dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Konversi Biodiesel dari Minyak Kelapa dengan Pemanfaatan Abu

Gambar L asil Analisa 69 LAMPIR AAS KAD RI METIL. ar hasil ana

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik