• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Kuliah | BRAINWARE EVOLUTION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Kuliah | BRAINWARE EVOLUTION"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

VII. ANGKA INDEKS

7.1Angka Perbandingan, Angka Relatif, Angka Indeks

· Angka Perbandingan merupakan suatu bilangan yang diperoleh dengan membandingkan bilangan dari keadaan yang satu dengan bilangan dari keadaan yang lain.

· Angka Relatif adalah angka perbandingan yang dinyatakan dalam bentuk persen. · Angka Indeks adalah angka relatif tetapi simbol persen (%) nya tidak dicantumkan. · Contoh 1

Diketahui jumlah produksi pada perusahaan B selama kurun waktu 3 tahun sebagai berikut :

Tahun Jumlah Produksi (Unit)

2000 100

2001 75

2002 250

a. Bandingkan jumlah produksi tahun 2001 dengan tahun 2000 !

ü Angka Perbandingan =

100 75 2000 produksi jumlah

2001 produksi jumlah

=

ü Angka Relatif = 100% 75% 100

75

= ´

ü Angka Indeks= 100 75

100 75

= ´

☻ Pada tahun 2001 jumlah produksi mengalami penurunan sebesar 25% dari tahun 2000.

b. Bandingkan jumlah produksi tahun 2002 dengan tahun 2000 !

ü Angka Perbandingan =

100 250 2000 produksi jumlah

2002 produksi jumlah

=

ü Angka Relatif = 100% 250% 100

250

= ´

üAngka Indeks= 100 250

100 250

= ´

☻ Jumlah produksi pada tahun 2002 mengalami kenaikan sebesar 150% dari tahun 2000.

7.2 Kegunaan Angka Indeks

· Dengan angka indeks kita bisa mengetahui naik/turun atau maju/mundur suatu

usaha/kegiatan.

· Angka indeks kurang dari 100 (I<100) menunjukkan kemunduran/penurunan suatu

usaha/kegiatan. Penurunannya sebesar (100 – I).

· Contoh 2

Angka indeks = 75 → terjadi penurunan sebesar 100 – 75 = 25.

· Angka indeks lebih dari 100 (I>100) menunjukkan kemajuan/kenaikan suatu

usaha/kegiatan. Kenaikannya sebesar (I – 100).

· Contoh 3

(2)

· Angka indeks dapat memperlihatkan perbandingan antara kegiatan yang sama dalam dua waktu yang berbeda.

· Contoh 4

Membandingkan jumlah produksi tahun 2001 dengan 2000.

· Dalam membuat angka indeks diperlukan dua macam waktu, yakni :

a. Waktu / tahun dasar.

Adalah waktu/tahun dimana suatu kegiatan digunakan sebagai dasar perbandingan.

b. Waktu/tahun yang bersangkutan.

Adalah waktu/tahun dimana kegiatannya akan dibandingkan terhadap kegiatan pada waktu dasar.

7.3Angka Indeks Sederhana

a. Indeks Harga

Digunakan untuk mengukur perubahan harga barang.

100

0 /

0 = ´

P P

I t

t

P (7.1)

Dengan : IP0/t = indeks harga tahun yang bersangkutan

P0 = harga pada tahun dasar

Pt = harga pada tahun yang bersangkutan

Catatan : indeks harga pada tahun dasar selalu bernilai 100 (IP0 = 100)

· Contoh 5

Hitunglah indeks harga barang X untuk tahun-tahun berikut, dengan menggunakan : 1). Tahun dasar 2005

2). Tahun dasar 2005 – 2007

Jawab :

1) Lengkapi tabel di bawah ini !

Tabel 1. Harga Dan Indeks Harga Barang X Dengan Tahun Dasar 2005

Tahun Harga

(Rp)

Indeks Harga (2005=100)

2005 4000 (4000/4000)*100=100

2006 4200 (4200/4000)*100=105

2007 4800 120

2008 5500 137,5

2009 6000 150

Catatan :

ü 2005=100 artinya tahun dasar

yang digunakan adalah tahun 2005 sehingga indeks harga pada tahun tersebut adalah 100.

ü P0 = 4000, maka untuk

mengisi indeks harga

gunakan :

100 4000

/

0 = ´

t t P

(3)

2). Lengkapi tabel di bawah ini !

Tabel 2. Harga Dan Indeks Harga Barang X

Dengan Tahun Dasar 2005 – 2007

Tahun Harga

(Rp)

Indeks Harga (2005-2007=100)

2005 4000 (4000/4333,33)*100=92,31

2006 4200 (4200/4333,33)*100=96,92

2007 4800 110,77

2008 5500 126,92

2009 6000 138,46

ü Jika indeks harga dari 3 tahun dasar tersebut dirata-ratakan maka hasilnya akan sama

dengan 100. ü X Ip =

b. Indeks Kuantitas/Jumlah

Digunakan untuk mengukur perubahan kuantitas/jumlah barang.

100

0 /

0 = ´

Q Q

I t

t

Q (7.2)

Dengan : IQ0/t = indeks kuantitas/jumlah tahun yang bersangkutan

Q0 = kuantitas pada tahun dasar

Qt = kuantitas pada tahun yang bersangkutan

Catatan : indeks kuantitas pada tahun dasar selalu bernilai 100 (IQ0 = 100)

· Contoh 6

Hitunglah indeks jumlah barang X untuk tahun-tahun berikut, dengan menggunakan : 1). Tahun dasar 2000

2). Tahun dasar 2000 – 2001

Jawab :

1). Lengkapi tabel di bawah ini !

Catatan :

ü 2000=100 artinya tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2000 sehingga indeks

jumlah produksi pada tahun tersebut adalah 100.

ü Q0 = 150, maka untuk mengisi indeks jumlah produksi gunakan :

100 150

/

0 = ´

t t Q

Q I

Catatan :

ü 2005-2007=100 artinya tahun

dasar yang digunakan adalah tahun 2005-2007.

ü Karena tahun dasarnya lebih dari

satu waktu (3 tahun), maka P0-nya

merupakan “rata-rata harga tahun

dasar”

ü

33 , 4333

3

4800 4200 4000

0 0

=

+ + =

P P

, maka

untuk mengisi indeks harga gunakan :

100 33 , 4333

/

0 = ´

t t

P

(4)

Tabel 3. Jumlah produksi Dan Indeks Jumlah Produksi Barang X Dengan Tahun Dasar 2000

Tahun Jumlah Produksi

(unit)

Indeks Jumlah Produksi (2000=100)

2000 150 (150/150)*100=100

2001 120 (120/150)*100=80

2002 250 166,67

2003 300 200

2). Lengkapi tabel di bawah ini !

Tabel 4. Jumlah produksi Dan Indeks Jumlah Produksi Barang X Dengan Tahun Dasar 2000-2001

Tahun Jumlah Produksi

(unit)

Indeks Jumlah Produksi (2000-2001=100)

2000 150 (150/135)*100=111,11

2001 120 (120/135)*100=88,89

2002 250 185,19

2003 300 222,22

7.4Memilih Tahun Dasar

Dalam memilih waktu/tahun dasar hendaknya :

a. Gunakan waktu/tahun dasar yang normal (tidak terjadi perang, bencana, inflasi, dll)

b. Jangka waktu tidak terlalu pendek atau terlalu panjang.

c. Tidak terlalu jauh ke masa silam.

Catatan :

ü 2000-2001=100 artinya tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2000-2001.

ü Karena tahun dasarnya lebih dari satu waktu (2 tahun), maka Q0-nya merupakan “

rata-rata jumlah produksi tahun dasar”

ü 135

2 120 150

0 =

+ =

Q ,

ü maka untuk mengisi indeks jumlah produksi gunakan : 100

135

/

0 = ´

t t Q

Q I

ü Jika indeks jumlah produksi dari 2 tahun dasar tersebut dirata-ratakan maka hasilnya akan

(5)

7.5Perubahan Tahun Dasar

Penentuan angka indeks yang baru jika terjadi perubahan tahun dasar digunakan rumus

L A

B I

I

I =100´ (7.3)

Dengan : IB = indeks baru

IA = indeks asal, indeks lama dari tahun yang akan dijadikan tahun

dasar yang baru.

IL = indeks lama

· Contoh 7

Hitunglah indeks harga yang baru untuk tahun-tahun berikut jika tahun dasarnya diubah dari tahun 2005 menjadi tahun 2007 :

Jawab :

Lengkapi tabel di bawah ini !

Tabel 5. Angka Indeks Dengan Perubahan Tahun Dasar

Tahun IP (2005=100) IP (2007=100)

2005 100 (100/120)*100=83,33

2006 105 (100/120)*105=87,5

2007 120 100

2008 137,5 114,58

2009 150 125

7.6Angka Indeks Gabungan

1. Angka Indeks Gabungan Tidak Diboboti a. Metode Agregatif Sederhana

b. Metode Rata-rata relatif

ü Metode Rata-rata hitung

ü Metode Median

ü Metode Rata-rata Ukur

2. Angka Indeks Gabungan Diboboti a. Metode Laspeyres

b. Metode Paasche c. Metode Drobish d. Metode Fisher

e. Metode Marshall-Edge Worth f. Metode Walsh

g. Metode Rata-rata relatif Diboboti

Catatan :

ü Tahun dasar lama = 2005

ü Tahun dasar baru = 2007

ü IA = 120 (indeks harga yang

lama dari tahun yang akan dijadikan tahun dasar baru)

(6)

PENYUSUNAN ANGKA INDEKS GABUNGAN

1. Angka Indeks Gabungan Tidak Diboboti

No. Metode Indeks Harga Indeks Jumlah 1. Metode

Agregatif Sederhana

100

2. Metode Rata-rata Relatif a.Metode

Rata-rata

Hitung 0÷÷ø´100 tentukan mediannya.

IRP = Me x 100 tentukan mediannya.

IRQ = Me x 100

c.Metode Rata-rata Ukur

2. Angka Indeks Gabungan Diboboti

No. Metode Indeks Harga Indeks Jumlah 1. Metode Terboboti

(7)

KETERANGAN : P0 = harga pada tahun dasar

Pt = harga pada tahun yang bersangkutan

Qo = jumlah pada tahun dasar

Qt = jumlah pada tahun yang bersangkutan

n = banyak jenis barang

· Contoh 8

Berikut adalah data mengenai harga ($) dan jumlah (unit) dua jenis barang yang dijual selama tahun 2000-2001 :

Jenis barang

Harga Jumlah

2000 2001 2000 2001

A 50 75 20 30

B 80 120 50 40

Tentukan indeks harga gabungan dan indeks jumlah gabungan kedua jenis barang tersebut untuk tahun 2001 dengan menggunakan seluruh metode ! (tahun dasar 2000)

Jawab :

Jenis barang

Harga Jumlah

Pt X Q0 P0 X Q0 P0 X Qt Pt X Qt

2000 2001 2000 2001

A 50 75 20 30 1500 1000 1500 2250

B 80 120 50 40 6000 4000 3200 4800

TOTAL 130 195 70 70 7500 5000 4700 7050

a. Metode Agregatif Sederhana

· Harga

100

0

´ =

å

å

P P

I AP t =(195/130)*100=150

Pada tahun 2001, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika

dibandingkan dengan tahun 2000.

· Jumlah

100

0

´ =

å

å

Q Q

I AQ t =(70/70)*100=100

Pada tahun 2001, jumlah produksi kedua jenis barang mengalami sebesar

jika dibandingkan dengan tahun 2000.

b. Metode Laspeyres

· Harga

(

)

(

0

)

100

´ ´ ´ =

å

å

o

o t P

Q P

Q P

L =(7500/5000)*100=150

Pada tahun 2001, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika

(8)

· Jumlah

(

)

(

0

)

100

´ ´ ´ =

å

å

o o t Q

P Q

P Q

L =(4700/5000)*100=94

Pada tahun 2001, jumlah produksi kedua jenis barang mengalami sebesar

jika dibandingkan dengan tahun 2000.

c. Metode Paasche

· Harga

(

)

(

0

)

100

´ ´ ´ =

å

å

t

t t P

Q P

Q P

P =(7050/4700)*100=150

Pada tahun 2001, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika

dibandingkan dengan tahun 2000.

· Jumlah

(

)

(

0

)

100

´ ´ ´ =

å

å

t

t t Q

P Q

P Q

P =(7050/7500)*100=94

Pada tahun 2001, jumlah produksi kedua jenis barang mengalami sebesar

jika dibandingkan dengan tahun 2000.

d. Metode Drobish

· Harga

2 P P P

P L

D = + =(150+150)/2=150

Pada tahun 2001, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika

dibandingkan dengan tahun 2000.

· Jumlah

2 Q Q Q

P L

D = + =(94+94)/2=94

Pada tahun 2001, jumlah produksi kedua jenis barang mengalami sebesar

jika dibandingkan dengan tahun 2000.

e. Metode Fisher

· Harga

P P

P L P

F = ´ =

Pada tahun 2001, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika

dibandingkan dengan tahun 2000.

· Jumlah

Q Q

Q L P

F = ´ =

(9)

f. Metode lain (coba sendiri...)

7.7Pengukuran Upah Nyata/Upah Riil

· Upah nyata seharusnya lebih berarti dari upah uang.

· Upah uang adalah upah yang diterima dalam bentuk nominal uang. · Upah nyata adalah tenaga/daya beli dari upah uang yang kita terima.

· Upah nyata sangat dipengaruhi oleh harga umum barang-barang konsumsi atau biaya

hidup.

· Penentuan upah nyata pada umumnya dilakukan dengan jalan mendeflasikan upah

uang yang diterima.

· Deflator yang biasa digunakan adalah Indeks Biaya Hidup (IBH) atau Indeks Harga

Konsumen (IHK).

· Upah nyata ditentukan sebagai :

100 Upah Uang Nyata

Upah = ´

IBH (7.4)

100 Upah Uang Nyata

Upah = ´

IHK (7.5)

100 1

Beli

Daya = ´

IHK (7.6)

· Contoh 9

Hitunglah upah nyata untuk data berikut dengan melengkapi tabel di bawah ini :

Tabel 6. Perhitungan Upah Nyata

Tahun Upah Harian (x10000 rp) IBH (1997=100) Upah Nyata(x10000 rp)

1997 5,82 100 (5,82/100)*100=5,82

1998 6,48 108 (6,48/108)*100=6

1999 7,27 134 5,43

2000 7,54 148 5,09

2001 7,72 167 4,62

· Contoh 10

Berikut adalah data mengenai rata-rata upah per bulan (juta rupiah) dari karyawan sebuah perusahaan selama 7 tahun terakhir :

Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Upah Per Bulan 1,19 1,33 1,44 1,57 1,75 1,84 1,94

(10)

a. Tentukan upah nyata per bulan karyawan tersebut selama tahun 1999 – 2005 jika dibandingkan dengan upah per bulan tahun 1999 ! (tahun dasar 1999)

b. Tentukan daya beli rupiahnya !

Pentunjuk menjawab :

ü Terjadi perubahan tahun dasar dari 1999-2000=100 menjadi 1999=100.

ü Maka hitung dahulu IHK dengan tahun dasar baru.

ü Gunakan IHK baru untuk menghitung upah nyata dan daya beli.

Tahun Upah

Per Bulan

IHKlama (1999-2000=100)

IHKbaru

(1999=100) Upah Nyata Daya Beli

1999 1,19 95,5

2000 1,33 104,5

2001 1,44 101,8

2002 1,57 102,8

2003 1,75 111,0

2004 1,84 113,5

Gambar

Tabel 2. Harga Dan Indeks Harga Barang X
Tabel 3. Jumlah produksi Dan Indeks Jumlah Produksi   Barang X Dengan Tahun Dasar 2000

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan Perilaku Prososial dan Self Awareness Terhadap Nilai Budaya Lokal Jawa Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa SMA Kyai Ageng Basyariyah Kecamatan

Intensitas infeksi cacing tambang tertinggi ditemukan pada orang dewasa. Pekerjaan yang berhubungan dengan pertanian merupakan denominator.. infeksi cacing

“I don’t know,” Klaus said, coughing loudly, “but we can’t breathe in this smoke for long!” “Hurry up!” the Baudelaires heard a voice call out of the smoke. “This way!”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam faktor penyebab tingginya saldo persediaan obat pada RSUD ABC dan RSUD QYZ, yaitu meliputi (1) penetapan kebutuhan obat pada akhir

Di pokok perkara, kami memohon seperti kami tadi sampaikan di poin 3-nya di sini, kami mohon kepada Yang Mulia agar mengadili dan memutuskan, mengabulkan permohonan Pemohon

Dipilihnya metode TOPSIS (Technique Order Preference by Similarity to Ideal Solution) didasarkan karena metode ini sangat sesuai untuk menyelesaikan permasalahan

5.1 Pelaksanaan program Desa Maju Inhil Jaya Plus teritegrasi di Desa Danau Pulai Indah dan Desa Karya Tani mencakup 4 (empat) bidang kegiatan, yaitu kegiatan penyelenggaraan

perbuatan. Karena ada aksi dan reaksi, maka interaksi pun terjadi. Karena itu, interaksi akan berlangsung bila ada hubungan timbal balik antara dua orang atau