Perubahan dan perbedaan tupoksi dalam ART Gerakan Pramuka kini.
Perubahan dan perbedaan tupoksi dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
kini.
Dalam berorganisasi kita harus memahami apa yang menjadi tujuan utama organisasi tersebut dibentuk. Selain itu tugas pokok dan fungsi, menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh organisasi itu guna mencapai tujuan. Dalam Dunia Kinerja sering kita singkat dengan nama Tupoksi ( Tugas, Pokok dan Fungsi ). Demikian pula Gerakan Pramuka, memiliki tujuan, tugas pokok dan fungsi. Disini kita akan membahas tentang perbedaan/ perubahan Tupoksi yang tertera dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka yang terdahulu dengan yang kita gunakan saat ini, perbedaan/ perubahan tersebut antara lain pada bab II (kedua) ART Gerakan Pramuka, yakni :
ANGGARAN RUMAH
TANGGA (ART) NOMOR:
086 TAHUN 2005
ANGGARAN RUMAH TANGGA
(ART) NOMOR: 203 TAHUN
2009
BAB IIASAS, TUJUAN DAN TUGAS POKOK, SASARAN, DAN FUNGSI
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN TUGAS POKOK DAN SASARAN Pasal 3
Asas (isi sama)
Pasal 3
Asas (isi sama)
Pasal 4
Tujuan dan Tugas Pokok
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah yang melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah dengan tujuan:
a. Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader
pembangunan yang beriman dan bertakwa serta
berwawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi. b. Membentuk sikap dan
perilaku yang positif,
menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki ketahanan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik sehingga dapat menjadi manusia yang
Pasal 4 Tujuan
Tujuan Gerakan Pramuka adalah terwujudnya kaum muda Indonesia yang dipersiapkan menjadi :
c. Manusia yang berwatak,
berkepribadian, berakhlak mulia, tinggi kecerdasan dan
ketrampilannnya serta sehat jasmaninya.
d. Warga Negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama sama
berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada
kemampuan sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
local, nasional, maupun internasional.
Pasal 5
Sasaran
Sasaran kepramukaan adalah mempersiapkan kader bangsa yang:
a. Memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila
b. Berdisiplin yaitu berpikir, bersikap dan bertingkah laku tertib
c. Sehat dan kuat mental, moral dan fisiknya
d. Memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai kejuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa.
e. Berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, semangat kebersamaan, kepedulian, bertanggungjawab, berpikir kreatif, inovatif, dapat
dipercaya, berani dan mampu menghadapi tugas-tugas serta memiliki komitmen.
Pasal 5
Tugas Pokok
Gerakan Pramuka mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan bagi kaum muda sebagai tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik.
Pasal 6
Fungsi
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan sumber
daya generasi muda,
berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan non formal, di luar sekolah dan di luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kaum muda, berlandaskan Prinsip Dasar Kepramukaan yang dilakukan melalui Metode Kepramukaan, bersendikan sistem among, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Pasal 7
Kepramukaan
Telah tercantum pada bab
selanjutnya, yang mengatur
tentang :
KEPRAMUKAAN, SIFAT DAN
UPAYA.
Pasal 7
Sasaran
Sasaran pendidikan kepramukaan adalah mempersiapkan kaum muda Indonesia menjadi kader bangsa yang :
a. Berbudi pekerti luhur, disiplin, bertanggungjawab, dan dapat dipercaya dalam berpikir, berkata, bersikap dan berperilaku.
b. Memiliki jiwa patriot dan
kepemimpinan yang
berwawasan luas berlandaskan nilai-nilai kejuangan.
c. Mampu berkarya dan berwirausaha dengan semangat kemandirian, kebersamaan, kepedulian, kreatif dan inovatif. d. Melestarikan budaya dan alam
Indonesia.
Perubahan dan perbedaan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Kini
PERUBAHAN KEPRES TENTANG ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
KEPRES NO. 104 TAHUN 2004
KEPRES NO 24 TAHUN 2009
1.
Anggaran Bantuan Pemerintah.
Belum ada
1.
Anggaran Bantuan Pemerintah.
rangka pelaksanaan kegiatan Gerakan
Pramuka.
2.
Metode Kepramukaan
a.
Sistem berkelompokb.
kegiatan yang menantang dan meningkat
serta mengandung pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani
peserta didik;
c.
kegiatan di alam terbuka (diakomodasikan
pada ayat lain )
2.
Metode Kepramukaan
a.
Sistem beregu
b.
kegiatan di alam terbuka yang
mengandung pendidikan dan sesuai
dengan perkembangan rohani dan
jasmani peserta didik;
c.
kemitraan dengan anggota dewasa
dalam setiap kegiatan
3.
Anggota Gerakan Pramuka
Anggota muda
: Siaga, Penggalang dan
Penegak.
Anggota dewasa
:
a.
Anggota Dewasa Muda : Pandega
b.
Anggota Dewasa : Pembina Pramuka, dst3.
Anggota Gerakan Pramuka
Anggota muda
: Siaga, Penggalang dan
Penegak dan Pandega
Anggota Dewasa
: Pembina Pramuka,
dst
4.
Lembaga Pendidikan Kader Gerakan
Pramuka.
Lembaga Pendidikan Kader Gerakan
Pramuka merupakan bagian integral dari
Kwartir dan berfungsi sebagai wadah
Pembinaan Anggota Dewasa.
5.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan
Pramuka.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan
Pramuka merupakan bagian integral dari
Kwartir dan berfungsi sebagai wadah
pendidikan dan pelatihan anggota Gerakan
Pramuka
5.
Pemeriksaan Keuangan
a.
Badan Pemeriksa Keuangan Gerakan
Pramuka
b.
Personalia Badan Pemeriksa Keuangan
berjumlah minimal 3 orang
5.
Pemeriksaan Keuangan
Lembaga Pemeriksa Keuangan Gerakan
Pramuka.
Personalia Lembaga Pemeriksa Keuangan
terdiri atas 5 (lima) orang.
6.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Gerakan Pramuka
Belum ada
6. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka
Diadakan di tingkat Nasional dan daerah.
7.
Musyawarah Dan Referendum
Mengatur waktu pelaksanaan dan materi
Acara Pokok
7. Musyawarah Dan Referendum
Mengatur peraturan materi pokok saja.
8.
Pendapatan
Belum ada
8.
Pendapatan.
Terdiri dari : 12 bab, 38 Pasal
Terdiri dari : 12 bab, 39 Pasal
by goen
Peran Gerakan Pramuka dalam Pemilu 2009
Makna Penting Pemilu Legislatif 2009
dan Peran Gerakan Pramuka dalam Pemilihan Umum
Pemilihan Umum (pemilu) legislatif 2009 yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 9 April 2009 mendatang merupakan pemilu yang ke 10 di Indonesia. Pemilu pertama dilakukan pada tahun 1955 dilakukan dua kali. Pertama, 29 September 1955 untuk memilih 257 anggota DPR. Yang kedua, 15 Desember 1955 untuk memilih 520 anggota Dewan Konstituante. Pemilu 1955 diikuti oleh lebih 30-an partai politik (parpol) dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon perorangan.
Lalu pemilu 1971 yang berlangsung 5 Juli 1971 diikuti 10 partai peserta pemilu. Kemudian, sejak pemilu 1977 (2 Mei 1977), pemilu 1982 (2 Mei 1982), pemilu 1987 (4 Mei 1982), pemilu 1987 (23 April 1987), pemilu 1992 (9 Juni 1992) hingga pemilu 1997 (29 Mei 1997), pesertanya hanya 3 yakni Golkar, PPP dan PDI.
Pelaksanaan Pemilu tahun 1999 (7 Juni 1999) yang merupakan pemilu ke 8 diikuti 48 parpol. Lalu pemilu 2004 (5 April 2004) diikuti 24 parpol dan calon perseorangan. Sama seperti pemilu 2004, pemilu 2009 diikuti 44 parpol, termasuk 6 partai lokal di Nanggroe Aceh Darussalam, dan calon perseorangan
Pemilihan Umum (pemilu) legislatif 2009, akan memilih Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
Tata Cara Pemberian Suara Pada Surat Suara
1. Hanya menggunakan alat yang telah disediakan, berupa ballpoint, di masing-masing bilik suara.
2. Pemberian suara dalam bentuk tanda √ (centang). 3. Pemberian tanda √ (centang) :
a. Pada surat suara DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota: HANYA
SATU KALI pada kolom gambar/ nama partai politik atau pada kolom nama
calon atau pada kolom nomor urut calon anggota legislatif.
b. Pada surat suara DPD: HANYA SATU KALI pada kolom foto salah satu
calon anggota DPD;
karena akan dinyatakan tidak sah.
Penjelasan lainnya :
a. Pada saat melakukan perhitungan suara ditemukan pemberian tanda lebih dari satu kali pada kolom nama partai dan/ atau kolom nomor calon dan/ atau kolom nama calon anggota
DPR, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten / Kota yang sama dan dalam partai politik
yang sama, suara tersebut dinyatakan sah dan dihitung satu suara.
b. Pada saat melakukan perhitungan suara ditemukan pemberian tanda satu kali atau lebih pada nomor urut dan/ atau kolom foto dan/ atau nama calon anggota DPD yang sama, suara tersebut dinyatakan sah dan dihitung satu suara.
( Perppu Nomor : 1 tahun 2009 )
Makna Penting Pemilu
Sebagai kegiatan kenegaraan yang rutin ( 5 tahun sekali ), pelaksanaan pemilu memiliki minimal 2 makna penting. Pertama, pemilu legislatif yang merupakan pemilu memilih anggota DPR, DPD dan DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota tidak hanya berhenti hingga anggota DPR, DPD dan DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota terpilih dilantik. Melainkan, hasil penyelenggara lembaga Negara yang dipilih secara langsung oleh rakyat akan mewarnai kebijakan dan dinamika kehidupan pemerintahan, berbangsa dan bernegara baik di tingkat nasional dan daerah.
Selanjutnya DPR sebagai hasil pemilihan rakyat langsung akan ikut menentukan pencalonan dan pemilihan personil penyelenggara lembaga Negara lainnya, baik yang ditetapkan dalam UUD maupun yang ditetapkan berdasarkan UU. Seperti anggota Komisi Yudisial, Hakim Agung, Hakim Mahkamah Konstitusi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bank Sentral, KPU, Komisi Nasional Hak Azasi Manusia, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) hingga Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Dalam konteks lokal, hasil pemilu anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota akan menentukan kebijakan pemerintahan dan pembangunan di daerah serta pelaksanaan pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Kedua, pelaksanaan pemilu merupakan saat masyarakat khususnya yang menggunakan hak pilihnya, untuk melakukan penilaian/evaluasi dan memilih individu yang akan menduduki jabatan di DPR/DPD/DPRD.
Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan non formal sudah semestinya dapat memberikan pencerahan dan pemahaman tentang seputar Pemilu kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka khususnya peserta didik., baik yang sudah memiliki hak suara maupun yang belum memiliki hak suara.
Bagi anggota Gerakan Pramuka memahami dengan benar seluk beluk tentang Pemilu akan menjadikan bagian dalam proses percerdasan bangsa. Memahami kedudukan dan tugas-tugas penyelenggara pemilu dengan peraturan yang ada merupakan pengetahuan bagi anggota Gerakan Pramuka dalam upaya ikut serta membantu pemerintah khususnya dalam hal sosialisasi pemilu, selain itu Gerakan Pramuka dengan Kode Kehormatan Pramuka, menempatkan dirinya sesuai dengan Jiwa Tri Satya dan Dasadarma membantu menjaga proses demokrasi berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
Sehubungan Gerakan Pramuka adalah bersifat non politik, maka tidaklah layak membawa lembaga ini kedalam kancah politik maupun yang bersifat politik praktis. Meskipun setiap anggota Gerakan pramuka memiliki hak suara namun pada prakteknya Gerakan Pramuka dituntut tetap netral. Tidak memposisikan Kwartir/ Gugusdepan/ satuankarya dalam dukung-mendukung atau memihak pada salah satu peserta pemilu.
Selanjutnya peran apa sajakah anggota Gerakan Pramuka, secara pribadi maupun kelembagaan dalam ikut serta mensukseskan Pemilu, antara lain sebagai berikut :
1. Mendatangi dan memberikan hak suaranya pada TPS (Tempat Pemungutan Suara) bagi yang telah memiliki hak suara.
2. Bagi yang belum memiliki hak suara, ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan maupun di rumah sendiri.
3. Secara suka dan rela membantu pembuatan TPS di lingkungan tempat tinggalnya. 4. Mengingatkan anggota keluarga untuk mendatangi TPS pada hari Pemungutan
Suara.
5. Tidak mengikuti acara kampanye dengan menggunakan seragam Pramuka, atribut pramuka atau mengatasnamakan sebagai anggota Gerakan Pramuka/ membawa nama lembaga Gerakan Pramuka.
6. Tetap menjaga netralitas Gerakan Pramuka.
Kita berharap proses pesta demokrasi di negeri kita ini, berjalan dengan tertib, lancar dan aman. Semoga.
Tulis yang
Media Top Net
Lomba Karya Tulis dan Fotografi Pramuka
Media Visual Tata Cara Baris Berbaris - Kwarnas
Simulasi Cara Membatik dan Mengenal Batik
Data Pengguna Sejak: 02 01
Share
0
Penggunaan Selendang Dan Pita Mahir bagi Pembina
MEMAHAMI PENGGUNAAN SELENDANG
DAN PITA MAHIR
Apabila seorang Pembina Pramuka telah
sesuai dengan golongan satuan yang dibinanya.
Selanjutnya Ketua Kwartir Cabang memberikan Ijasah/ sertifikat Pembina Pramuka atas rekomendasi Ketua Lemdikacab.
Dibawah ini gambar pita mahir sesuai golongannya :
Cara memakai Selendang dan Pita Mahir.
1. Pita Mahir dipakai melingkar dibawah kerah baju dan setangan/ pita leher.
[image:10.612.115.416.233.356.2]Penggunaan Selendang dan Pita Mahir :
1. Pita Mahir digunakan setiap mengikuti kegiatan Kepramukaan. 2. Selendang Mahir digunakan pada saat Upacara Kegiatan Orang
Arti Kiasan Selendang Mahir :
1. Lidah api : Menunjukan bahwa Seorang Pembina mahir selalu bersemangat dalam membina dan menjadi juru penerang bagi peserta didiknya dan dimanapun mereka berada.
2. Jantung : Selama Jantung masih berdetak di dada, seorang Pembina Mahir selalu tetap mengabdikan diri dengan Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi Bawa Laksana.
3. Senjata/ Keris : Seorang Pembina Mahir memiliki Sumber Daya dan cara pemikiran yang selalu tajam serta tanggap dengan lingkungannya.
4. Warna Ungu : kehebatan, keutamaan.
Tulis yang
Pramuka Online
We have 45 guests online
Media Top Net
Lomba Karya Tulis dan Fotografi Pramuka
Media Visual Tata Cara Baris Berbaris - Kwarnas
Simulasi Cara Membatik dan Mengenal Batik
Data Pengguna Sejak: 02 01
Cara Membuat Laporan Kegiatan
CARA MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN
Pengertian Laporan Kegiatan
pembina kepada pihak yang memberi tugas sebagai pertanggungjawaban.
Pentingnya Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk : a. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan. b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
d. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.
Macam Laporan Kegiatan
a. Ditinjau dari cara penyampaian, terdapat :
1) Laporan lisan, disampaikan secara lesan, biasanya dilakukan hal-hal yang perlu segera disampaikan laporan lisan dapat dengan tatap muka, lewat telepon , wawancara dan sebagainya.
2) Laporan tertulis, disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan. b. Ditinjau dari bahasa yang digunakan, terdapat :
1) Laporan yang ditulis secara populer, yang menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor / lucu.
2) Laporan yang ditulis secara ilmiah, sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat dan sistimatis serta logis.
c. Ditinjau dari isinya, dapat dibedakan :
1) Laporan kegiatan, misalnya pelaksanaan perkemahan, pelaksanaan ujian SKU, SKK, Pramuka Garuda.
2) Laporan perjalanan, misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelejahan dan sebagainya.
Sistimatika Laporan
Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang : a. Latar belakang kegiatan.
b. Dasar hukum kegiatan.
c. Apa maksud dan tujuan kegiatan. d. Ruang lingkup isi laporan.
2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain : a. Jenis kegiatan.
b. Tempat dan waktu kegiatan. c. Petugas kegiatan.
d. Persiapan dan rencana kegiatan.
e. Peserta kegiatan.
f. Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
h. Hasil kegiatan.
i. Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan Laporan diusahakan agar :
a. Singkat dan padat. b. Runtut atau sistimatis.
c. Mudah dipahami isinya. d. Isinya lengkap.
e. Menarik penyajiannya.
f. Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya. g. Tepat pada waktunya.
Lain – lain.
a. Dalam laporan dapat dilampirkan : photo-photo kegiatan, tanda bukti, surat-surat keterangan dan sebagainya ( copy )
b. Untuk mempermudah penyusunan laporan sebaiknya tetap mengacu pada proposal yang pernah diajukan.
Sumber : Materi KML Lemdikanas (dengan sedikit penyempurnaan)
Share
0
Sistem Pembinaan Bagi Anggota Dewasa.
Sistem Pembinaan Bagi Anggota Dewasa.Sistim Pembinaan bagi anggota Dewasa terbagi menjadi 2 macam, yakni melalui :
1. Latihan. 2. Pendidikan.
Metoda Latihan bagi anggota Dewasa diterapkan dalam kegiatan pertemuan antara lain berupa : karang pamitran, musyawarah, lokakarya, seminar, penataran, diskusi dll.
Metoda Pendidikan bagi anggota Dewasa dibedakan menjadi umum dan khusus, yakni :
1. Umum :
1. Orientasi.
2. Kursus Pembina Mahir Dasar dan Mahir Lanjutan
1. Khusus :
1. KPD ( Kursus Pelatih Dasar )
2. KPL ( Kursus Pelatih Lanjutan )
3. Pengelola kwartir
4. Pamong saka
5. Apiari
6. Koperasi
7. Dikduk
9. Instruktur dll.
Untuk lebih jelas, silahkan lihat bagan di bawah ini :
MOU TNI AD dan Gerakan Pramuka
Kerja Sama TNI AD dan Gerakan Pramuka.Tentara Nasional Indonesia ( TNI-AD) dan Gerakan Pramuka telah menandatangani kerjasama dengan menerbitkan peraturan bersama bernomor : 182 / X / 2007 dan 199 tahun 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembinaan dan pengembangan Pendidikan Bela Negara dan Kepramukaan.
Berdasar pada latar belakang yang memiliki kepentingan bersama , dalam upaya Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia, yang
berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur serta menjadi warga Negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh pada NKRI dan dalam rangka pembinaan ketahanan dan keamaman Negara maka perlu diatur aplikasinya dalam bentuk pendidikan bela Negara dalam kepramukaan.
Selain itu Pendidikan Kepramukaan dijadikan materi kemampuan sebagai Pembina Pramuka Mahir di dalam masa pendidikan bagi Taruna Akmil TNI-AD. Sudah barang tentu mereka para Taruna selepas pendidikan Akmil akan memiliki keahlian sebagai seorang Pembina Pramuka Mahir ( Bersertifikat KMD).
Musyawarah Ambalan/ Racana (Bag. I)
Musyawarah Ambalan/ Racana
Musyawarah Ambalan/ Racana merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dalam memberikan dan menanamkan nilai kebersamaan, rasa memiliki, kedisiplinan dan permusyawaratan suatu ambalan/ racana. Dalam melaksanakan musyawarah ambalan banyak dilakukan berbagai macam cara dengan yang paling sederhana.
Berikut ini merupakan salah satu contoh bentuk musyawarah ambalan/ racana yang dilaksanakan dalam upaya memberikan nilai pendidikan suatu organisasi yang positif , sesuai dengan tujuan, harapan dan aspirasi para anggota ambalan/ racana. Dengan demikian para anggota pramuka akan mempu mengelola dan menyelenggarakan sistem manajemen di ambalan/ racana dengan baik.
a. Pengertian.
Musyawarah merupakan forum tertinggi dalam menetapkan suatu kebijakan dan keputusan oleh suatu Ambalan/ Racana. Muyawarah ambalan/ Racana dilaksanakan 1 (satu ) tahun sekali sesuai dengan masa baktinya.
b. Acara Musyawarah.
Dalam menyelenggarajkan musyawarah Ambalan / Racana maka perlu menetapkan agenda pokok musyawarah tersebut antara lain :
1. Mendengarkan dan menanggapi laporan pertanggungjawaban pengurus Ambalan/ Racana masa bakti pengurus lama.
2. Evaluasi Program kerja yang telah dilaksanakan
3. Menyusun Rencana/ Program kerja untuk masa bakti yang akan datang.
4. Pemilihan Pengurus Ambalan/ Racana masa bakti yang akan datang.
c. Peserta Musyawarah.
1. Pengurus Ambalan / Racana.
2. Para Pemimpin / wakil pemimpin Sangga/ Reka / anggota
3. Pembina Penegak/ Pandega sebagai konsultan/ Penasehat
d. Pelaksanaan Musyawarah.
A. Sidang Pendahuluan.
Dalam melaksanakan musyawarah. peserta sebelumnya menentukan siapakah yang akan memimpin dalam sidang Pendahuluan. Biasanya dalam sidang ini dipimpin oleh Pradana/ Ketua Racana atau pengurus lainnya yang ditunjuk.
Dalam sidang Pendahuluan memiliki agenda acara :
- Menetapkan tata tertib dan agenda acara.
- Memilih dan menetapkan pimpinan Sidang- sidang selanjutnya/ bisa membentuk semacam Presidium. ( Biasanya dipilih 3 orang. Terdiri 1 orang ketua dan 2 orang anggota )
B. Persidangan.
1. Rapat Pleno. ( Pertama )
Dalam rapat ini dipimpin oleh pimpinan sidang yang telah ditetapkan/ Presidium.
Agenda acaranya :
- Mendengarkan laporan Pertanggungjawaban Pradana/ Ketua Racana / Pengurus ambalan selama masa baktinya.
- Melakukan Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
2. Rapat Pleno ( Kedua )
Dalam Sidang Pleno ini membahas antara lain :
1. Pembagian Bidang – bidang/ komisi yang dibentuk untuk menyusun rencana/ program kerja.
2. Melaksanakan Rapat – Rapat komisi / masing masing bidang
Bidang/ komisi tersebut misalnya dapat terdiri dari :
a. Komisi Organi sasi dan keuangan.
Membicarakan struktur pengurus / Dewan yang akan dibentuk disesuikan dengan
kebutuhan. Termasuk didalamnya Dewan Kehornatan. Dalam komisi ini juga menetapkan tata cara pemilihan Pradana dan pengurus Dewan ambalan/ Ketua Racana dan pengurus Dewan Racana.
Menetapkan sistem administrasi dan besarnya iuran anggota dll.
b. Komisi Kegiatan.
Yaitu menyusun rencana / program kerja yang akan datang. Bentuk kegiatan maupun latihan rutin yang akan dilaksanakan.
c. Komisi Adat / sandi / pusaka Ambalam – Racana.
Di komisi ini biasanya membicarakan peninjauan kembali Adat/ Sandi / Pusaka Ambalan/ Racana apakah masih relevan dan sesuai dengan perkembangan di lingkungan Ambalan/ Racana.
3. Rapat Pleno ( Ketiga )
Di sidang ini berisi agenda acara antara lain :
a. Mendengarkan dan menanggapi laporan hasil rapat komisi/ masing –masing bidang.
b. Mensyahkan hasil rapat dari masing masing bidang/ komisi.
c. Membentuk tim Perumus. Tim Perumus ini bertugas menyusun seluruh hasil keputusan dari rapat- rapat komisi.
Dalam Pemilihan Pengurus Dewan Ambalan/ Racana dapat dilakukan berbagai macam cara misalnya :
- Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dan dilanjutkan dengan melengkapi susunan pengurusnya.
- Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dan membentuk tim formatur. Tim Formatur adalah tim yang bertugas menyusun pengurus dengan masa tugas dan jangka waktu tertentu. Tim Formatur ini dipimpin oleh Pradana / Ketua Racana Terpilih.
- Pemilihan seluruh pengurus dewan ambalan/ racana diserahkan kepada tim Formatur.
- Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dilaksanakan dalam waktu tertentu dilaksanakan secara langsung. umum, bebas dan rahasia oleh seluruh anggota ambalan/ racana.
C. Sidang Penutup
Dalam agenda ini yang dilaksanakan antara lain :
- Membacakan seluruh hasil dan kesimpulan selama sidang. Dan sekaligus mensyahkannya.
- Menyerahkan hasil tim perumus kepada Pradana/ Ketua Racana terpilih untuk menyelesaikan tugas tugasnya. mis. Tugas tim formatur dll ( apabila pemilihan dilaksanakan dalam acara saat itu )
- Menutup sidang.
Musyawarah Ambalan/ Racana (Bag.II)
Berikut ini salah satu contoh agenda acara yang dibuat dalam rangka musyawarah Ambalan/ Racana. Agenda acara ini juga dibicarakan dalam sidang pendahuluan.
NO AGENDA ACARA PIMPINAN RAPAT
WAKTU KETERANGAN
1 Up.Pembukaan
Musyawarah
Panitia/ Petugas
2 Sidang Pendahuluan 1.Tata Tertib sidang 2. Pemilihan Presidium Pradana/
Ketua Racana60 Menit Aturan selama bersidang, agenda acara, cara ambil keputusan/ suara jumlah komisi dlm sidang dll.
Presidium 3 orang, terdiri 1 ketua dan 2 anggota. Dilanjutkan penyerahan palu sidang
3 Persidangan
a. Sidang Pleno I
1. Mendengarkan Laporan
Pertanggung jawaban Pengurus lama
2. Tangapan peserta musyawarah
Presidium 30 Menit
b. Sidang Pleno II
Rapat Komisi
c. Sidang Pleno III Presidium Masing masing Ketua Komisi Presidium 10 Menit 60 Menit 45 Menit Apabila sdh diketemukan persamaan pendapat dan peserta sidang menyetujui, maka presidium dapat mengesahkan laporan pertanggung jawaban. Dilanjutkan penyerahan Laporan pertajwbn. Kepada presidium Presidium membuka rapat pleno II dan membagi peserta sidang menjadi beberapa komisi. Jumlah komisi sesuai dengan tata tertib sidang.
Tiap komisi memilih ketua, sekretaris, dan pelapor.
Tiap komisi ber musyawarah sesuai bidangnya, mis. Kom. Organisasi dan keuangan, Kom. Program
1. Mendengarkan laporan masing-masing komisi.
2. Mengesahkan hasil rapat komisi.
3. Membentuk tim perumus dan memberikan kesempatan tim perumus untuk rapat.
4. Pemilihan Pradana/ Ketua Racana 15 Menit 30 Menit Presidium membuka Pleno III Dibacakan oleh pelapor. Presidium Memberikan kesempatan kpd pst sidang unt. Menanggapi. Tehnis memberikan tanggapan boleh setelah semua komisi melaporkan atau dibahas setelah tiap komisi melaporkan
serta pelapor. Peserta sidang lainnya istirahat atau dpt digunakan melobi calon pengurus Tehnis pemilihan sesuai hasil rapat komisi bidang organisasi.
Bilamana ada tim formatur maka ditetapkan siapa sajakah yang menjadi anggota tim formatur, Jumlah tim formatur ( Ganjil ) dan masa
baktinya. Presidium menutup rapat pleno III
4 Sidang Penutup
a. Membacakan seluruh hasil dan kesimpulan selama sidang.
b. Menutup Sidang.
Presidium 15 Menit
kembali palu sidang kepada Pradana/ Ketua Racana Terpilih.
5 Upacara Penutupan
Musyawarah
Panitia/
Petugas 15 Menit
Ditutup oleh Kakak Pembina
Agenda acara di atas merupakan contoh bentuk musyawarah yang sering dilaksanakan dalam Ambalan/ Racana. Para Penegak dan Pandega dapat pula menyusun agenda sidang sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan. Ukuran waktu adalah relatif, bisa lebih cepat atau bahkan molor. Untuk itu peserta musyawarah harus disiplin menepati waktu dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Ada beberapa catatan dalam penyelengaraan musyawarah :
1. Bila agenda acara sidang seperti di atas maka dapat dilakukan dalam waktu 1 hari ( pagi s/d siang – sore )
2. Apabila memilih Opsi dibentuk tim Formatur dalam penyusunan Pengurus maka setelah Musyawarah Ambalan/ Racana dapat pula dilanjutkan dengan rapat tim Formatur dan ditetapkan hasilnya, kemudian dilanjutkan dengan acara pelantikan. 3. Agar Penyelenggaran musyawarah berjalan dengan lancar maka perlu persiapan –
persiapan sebelumnya., antara lain menyusun draf – draf apa saja yang akan dibahas. Misalnya draf tata tertib/ agenda sidang, draf bahan sidang komisi-komisi/ bidang dll. Bila perlu menyusun draf atau format SK pengesahan masing-masing sidang/ rapat. 4. Selamat melaksanakan Musyawarah Ambalan/ Racana.
Dialog Pelantikan T/ D ( bag.I )
DIALOG PADA PELANTIKAN T/ D
( Bag. 1 )
Pada pelantikan anggota Pramuka Penegak/ Pandega, sering kita menyaksikan tata cara yang dlakukan seorang Pembina Penegak/ Pandega sebelum melaksanakan Pelantikan yakni melakukan suatu dialog atau tanya jawab. Kali ini yang akan dibahas tentang contoh materi dialog antara Seorang Pembina dengan Para Pendamping Calon Penegak ( Mis. Penegak Bantara ), yang disebut dengan Perantara Kanan dan Perantara kiri.
Perantara Kanan adalah seorang Penegak yang bertugas sebagai pendamping, bertanggungjawab atas penilaian terhadap segi kejiwaan dan kepribadian anggota Pramuka yang didampinginya.
Perantara Kiri adalah seorang Penegak yang bertugas sebagai pendamping, bertanggungjawab atas penilaian terhadap segi kecakapan dan aktifitas anggota Pramuka yang didampinginya.
Sebelum melakukan dialog, Pembina menugaskan Perantara Kanan/ Kiri untuk menjemput Calon Penegak untuk dihadapkan pada forum Dewan kehormatan untuk dilaksanakan pelantikan dan perintah penugasan itu diberikan setelah Calon Penegak tersebut melaksanakan renungan jiwa.
Perantara Kanan/ Kiri sebelum memasuki ruangan/ forum boleh mengetuk pintu terlebih dahulu :
Perantara Kanan/ Kiri : Tok....tok...tok...
Kakak Pembina : Siapa diluar ...?
Perantara Kanan/ Kiri : Kami Perantara Kanan/ Kiri akan menghadapkan seorang Pemuda Indonesia, di
depan Dewan kehormatan ( dalam Rumah Adat ) untuk dilantik sebagai anggota Penegak Bantara ...
Kakak Pembina : Silahkan masuk ...!
Selanjutnya adalah dialog/ tanya jawab antara Kakak Pembina dengan Perantara kanan/ Kiri :
Perantara Kanan/ Kiri : Lapor...! Kami Perantara Kanan/ Kiri akan menghadapkan seorang Pemuda Indonesia, yang bernama Sdr. ...di depan Dewan kehormatan ( dalam Rumah Adat ) untuk
dilantik sebagai anggota Penegak Bantara ...
Kakak Pembina : Adik-adik Perantara, atas nama Saudara-saudaramu seperjuangan dan se ambalanmu, sebelum Kakak menerima dan melantik calon penegak yang kalian hadapkan, terlebih dahulu saya berkewajiban meminta pertanggung jawaban kepada adik- adik perantara, atas pengamatan dan
penilaianmu mengenai perkembangan calon Penegak yaitu adik ... ( sebut nama). dari segi kejiwaan dan kepribadian maupun segi kecakapan dan aktifitasnya sehari-hari,
berdasarkan pengetahuan dan pengalamanmu dalam pergaulan dengan calon penegak di masa lalu ?
baik yang senantiasa menjunjung harkat dan harga dirinya serta martabatnya sebagai manusia Indonesia, insan Pancasila, kehomatan bangsa dan negaranya serta memiliki kemauan yang teguh dalam
mengembangkan kualitas dirinya terhadap Tuhan, Negara dan pengabdiaanya kepada masyarakat dan lingkungannya.
Kakak Pembina : Terima kasih kepada adik perantara Kanan atas pertanggungjawabanmu. Selanjutnya kepadamu Adik perantara kiri berdasarkan pengetahuan dan pengalamanmu dari segi Kecakapan dan aktifitasnya ?
Perantara Kiri : Saya Menyatakan bahwa calon Penegak telah memiliki kecakapan dan kemampuan yang senantiasa berupaya menjunjung taraf kehidupannya, memiliki aktifitas dan perilaku yang baik, berguna bagi dirinya serta pengabdiannya bagi masyarakat dan lingkungannya.
Kakak Pembina : Terima Kasih Adik-adik Perantara Kanan dan kiri, yang telah memberikan pertangggungjawabanmu atas calon Penegak yang adik –adik hadapkan.
Selanjutnya Pertanyaan ini kami tujukan kepada adik calon Penegak, Adik...( sebut nama ), Setelah mendengarkan pertanggungjawaban perantaramu, apakah adik membenarkan seluruh pernyataan yang dikemukakan oleh kedua perantaramu dan mengakui kebenarannya untuk selalu memegang teguh dan tetap melaksanakan dalam kehidupanmu dengan nyata di masa yang akan datang ?
Calon Penegak : Dengan ketulusan hati. Saya ... ( nama Penegak ) menyatakan membenarkan seluruh pernyataan perantara kanan dan kiri.
Pembina Penegak : Terima kasih atas keberanian dan ketulusan adik calon penegak. Kakakmu tetap dan senantiasa mempercayai segala pernyatan yang telah adik adik kemukakan. Kemudian kepadamu, perantara kanan dan kiri untuk mundur satu langkah, agar calon penegak ini barhadapan sendiri di depan Dewan Kehormatan dan seluruh anggota ambalan untuk dilakukan pelantikan.
( Dilanjutkan dengan tanya jawab pelantikan antara Kakak Pembina dan Calon Penegak )
Catatan : Bahwa dialog diatas adalah sebagai salah satu contoh saja. Para pembina dapat mengembangkan kreatifitas bentuk dialog yang bisa lebih menyentuh nurani bagi calon Penegak/ Pandega, dengan tetap menggunakan perantara kanan/ kiri dan penilaian dari segi kejiwaan/ kepribadian maupun kecakapan si calon Penegak.
Format Pelaporan Data Gudep
Pelaporan Data Potensi di suatu Gugus Depan menjadi kewajiban yang harus dilakukan setiap tahun sekali bagi seluruh Pangkalan/ Gugus Depan.
Data ini sangat penting kegunaannya sebagai dasar pengambilan kebijakan strategis di lingkungan Gerakan Pramuka maupun sebagai penyediaan data base secara akurat di suatu Kwartir. Penyampaian laporan ini dilakukan pada akhir tahun atau sekaligus pada setiap Gugus Depan melaksanakan daftar ulang di tiap bulan Nopember.
Putra memakai model : 01/GUDEP/PP
Putri memakai model : 02/GUDEP/PP
Pelaporan data ini di buat rangkap 3 ( Tiga ) :
1. Kwartir Cabang.
2. Kwartir Ranting
3. Arsip
Dapat juga Dikirimkan ke Kwarda dan Kwarnas sebagai tembusan.
Beda Kep - Skep - PP Gerakan Pramuka
BEDA KEPUTUSAN - SURAT KEPUTUSAN –
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
Sesuai dengan Petunjuk Penyelenggaraan yang mengatur tentang sistem administrasi di lingkungan Gerakan Pramuka maka bagi para penyelenggara administrasi/ sekretariat kwartir selain perlu memahami Kep-Skep-PP-Juklak-Juknis, tentunya juga mengetahui beberapa hal yang membedakannnya.
Antara lain sebagai berikut :
A.. Pengertian
1. Keputusan disingkat Kep adalah tulisan dinas yang memuat kebijaksanaan pokok (basic Policy), bersifat umum berlaku menyeluruh atau sebagian anggota/ badan dalam lingkungan Gerakan Pramuka dan merupakan dasar bagi tulisan dinas lainnya yang mempunyai persoalan yang sama
2. Kep juga digunakan untuk mengesahkan :
a. Organisasi dan prosedur
b. Pokok-pokok pembinaan
c. Petunjuk Penyelenggaraan ( PP )
d. Program Kerja ( Progja )
e. Anggaran Dasar ( AD )
f. Anggaran Rumah Tangga ( ART )
B. Wewenang.
Wewenang yang membuat/ mengeluarkan adalah Kwartir Nasional, Penandatanganan oleh Ketua Kwartir Nasional.
C. Pernomoran.
1. Dilakukan dengan sistem nomor urut, yang dimulai dari tanggal 1 Januari dan ditutup pada tanggal 31 Desember tiap tahunnya.
2. Cara pemberian nomor/ pernomoran Kep secara lengkap adalah sebagai berikut :
a. Nomor urut.
b. Angka tahun.
Kep yang dikeluarkan pada tahun 2007 dengan nomor urut 10 maka penulisannya menjadi NOMOR : 10 TAHUN 2007.
II. SKEP/ SURAT KEPUTUSAN
A.. Pengertian.
1. Menetapkan atau mengubah status personil/ materiil.
2. Mengesahkan Petunjuk Pelaksanan dan Petunjuk Tehnis.
3. Membentuk, mengubah dan membubarkan suatu panitia dalam lingkungan Kwartir Gerakan Pramuka. 4. Menyerahkan wewenang tertentu.
B. Wewenang
Dibuat dan dikeluarakan oleh :
a. Kwartir Nasional, penandatanganan oleh Ka Kwarnas.
b. Kwartir Daerah., penandatanganan oleh Ka Kwarda
c. Kwartir Cabang, penandatanganan oleh Ka Kwarcab.
d. Kwartir Ranting, penandatanganan oleh Ka Kwarran.
C. Pernomoran.
Pernomoran Skep (Surat Keputusan) sama dengan pernomoran Kep (Keputusan ).
III.PP ( Petunjuk Penyelenggaraan ) A. Pengertian.
1. Petunjuk Penyelenggaraan disingkat PP adalah tulisan dinas yang memuat/ tatacara secara umum dalam persoalan tertentu dan bermaksud mengatur urutan penindakan suatu kegiatan.
2. Dalam rangka penyederhanaan jenis/ bentuk tulisan dinas yang bersifat mengatur maka pengesahan PP ini dilampirkan dalam Kep. Dengan demikian PP tidak berdiri sendiri.
B. Wewenang.
Wewewang pembuatan/ pengeluaran PP oleh Kwartir Nasional.
C. Pernomoran
Pernomoran PP ini tidak berdiri sendiri, maka pernomorannya disesuaikan dengan Kep pengesahan yang bersangkutan.
IV. Juklak dan Juknis. A. Pengertian.
1. Petunjuk Pelaksanaan ( Juklak ) adalah pengaturan tentang hal-hal yang wajib dilaksanakan dalam hubungannya dengan petunjuk penyelenggaraaan ( PP ) menyangkut wewenang dan prosedur.
3. Pengesahan Juklak dan Juknis dilampirkan dalam Skep.
Wewenang
Juklak serendah-rendahnya dibuat/ dikeluarkan oleh Kwartir Cabang.Juknis serendah-rendahnya dibuat/ dikeluarkan oleh Kwartir Ranting.
C. Pernomoran.
Pernomoran Juklak dan Juknis diatur dan sesuai dengan pernomoran Skep
Lain-lain
1. Bentuk Juklak dan Juknis mengacu pada bentuk PP.
2. Pembuatan/ Pengolahan Juklak/ Juknis yang dikeluarkan Kwarda/ Kwarcab/ Kwarran harus merujuk pada Juklak/ Juknis dari Kwarnas.
Sumber : PP Sismintir ( Sistem Administrasi Kwartir )
ormat Program Kerja di Pasukan Penggalang
Contoh Format :PROGRAM KERJA PASUKAN PENGGALANG
TRIWULAN : I / II / III/ IV
BULAN ………... S/D………….. TAHUN 200….
NO KEGIATAN B U L A N
JUMLAH PENGGA LANG
KET
1 2 3 4
1
2
3
Penerimaan kenaikan golongan Siaga Ke Golongan Penggalang
Latihan SKU Penggalang Ramu
Ujian SKU Penggalang Ramu
Pelantikan Penggalang Ramu
Latihan SKU Penggalang Rakit
4
5 6
7
8
9
10
11 12
Kenaikan Tingkat Penggalang
Ramu ke Penggalang Rakit
Latihan SKU Penggalang Terap
Ujian SKU Penggalang Terap
Kenaikan Tingkat Penggalang Rakit ke Penggalang Terap
Latihan SKK ...
Ujian SKK ...
Penyematan ...
Penyiapan Penggalang Garuda
Pindah Golongan ( G ) ke ( T )
Gladian Pimpinan Regu
Persami
Lomba Tingkat
Bhakti Masyarakat
..., ...200...
Pembina Gugus Depan, Pembina Penggalang,
(...) (...)
THB dan SHL
Setiap Pembina harus memiliki THB (Tanda Hak Bina ). THB merupakan Bentuk ID/ Kartu
Pengenal yang wajib dimiliki bagi Pembina, yang tentunya telah memenuhi syarat dan pernah
mengikuti KMD ( Kursus Mahir Pembina Tingkat Dasar ). Tiap 3 Tahun sekali THB harus
diperpanjang dan yang berhak mengeluarkan adalah Kwartir Cabang ke atas. Di bawah ini
bentuk THB yang dikeluarkan oleh salah satu Kwartir Cabang di Jawa Tengah.
di bagian belakang :
SHL ( Surat Hak Melatih ). Kartu ini wajib dimiliki bagi pembina yang telah memiliki sertifikat
lulus KPD maupun KPL. Masa berlakunya sama dengan THB. Demikian pula Kwartir yang
berhak mengeluarkan kartu tersebut..
untuk bagian belakang bentuk dan tulisannya sama dengan yang di atas.
Ini merupakan bentuk salah satu contoh THB dan SHL., dimungkinkan di tiap Kwartir terdapat
perbedaan.
Sudahkah Anda Memilikinya ? Salam Pramuka.
Sejarah Bendera Merah Putih
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH
1.
1.
1.
1. Penggunaan dan arti warna Merah Putih di bumi Indonesia
1. Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah
Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang
ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari
Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan
bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254
Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang
melawan R. Wijaya.
mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih
dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan
Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun
1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang
menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem
dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah.
Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih
merupakan warna yang dimuliakan.
1.
1.
1.
1.
1. Dalam suatu kitab tembo alam Minangkabau yang disalin
pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar
bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam.
Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan
Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja
Adityawarman memerintah (1340-1347).
Warna Merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah)
Warna Putih = warna agama (alim ulama)
Warna Hitam = warna adapt Minangkabau (penghulu adat)
1.
1.
1.
1.
Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kepala tidak
berarti “Merah” lambing gula dan “Putih” lambing buah
nyiur yang telah dikupas. Di Kraton Solo terdapat pusaka
berbentuk bemdera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng
Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja
Jawa.
2. Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis
(Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng
berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di
bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng
memerintah tahun 1613-1645.
2. Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang
berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan
sebagainya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain.
3. Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambing keberanian,
kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambing kesucian.
2. MERAH PUTIH DALAM ABAD XX
1.
1.
1. a. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad
XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada
tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah
Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
2. Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama
majalah yang diterbitkan.
buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
1. Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia
(PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan
bendera Merah Putih kepala banteng.
2. Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya
bendera ,erah Putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggers
Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan
Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
3. SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA
1.
1.
1. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta
bertempat di Pegangsaan Timur 56 (JL.Proklamasi) Jakarta, atas
nama bangsa Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan
Merah Putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Bendera Merah Putih berkibar ntuk pertama kalinya di bumi
Indonesia Merdeka.
2. a. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945
mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b. Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara
kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa
bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak
ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1.
1.
1. Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang
Merah Putih, maka serntak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda
Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang
Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan
serdadu colonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu
berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda
Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan
kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini
Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
2. a. Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17
Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakartadisebut Bendera
Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang
tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan
peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan.
2. Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua.
Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
3. Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah
jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota
Negara Republik Indonesia.
Bikin Format Wacana Paranpara
Bagi para Pembina/ Pelatih yang telah melaksanakan/ menyelesaikan masa tugasnya, kemudian dilanjutkan dengan acara Pelantikan / pengukuhan, yakni pemberian penghargaan atau berupa tanda pengesahan.
Didalam susunan acara pelantikan / pengukuhan terasebut selalu disisipkan acara yaitu Pembacaan Paranpara. Paranpara merupakan tanda/ surat pengesahan bagi yang dilantik/ dikukuhkan.
Contoh Format
GERAKAN PRAMUKA
KWARTIR CABANG KOTA/ KAB...
Jl. ……….
WACANA PARANPARA
Nomor :
Dengan Rachmat dan Karunia Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini Hari…………,tanggal………..bulan ………….tahun ………… Dewan Kehormatan Kwarti Cabang Gerakan Pramuka Kota/ Kab. ……….menyelenggarakan sidang tebuka dalam rangka melantik dan mengukuhkan Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.
Memperhatikan bahwa para calon yang akan dilantik telah selesai mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan dan selanjutnya telah menyelesaikan tugas-tugas pengembangan dan membina di Gugusdepan.
Bahwa berdasarkan laporan para pendamping Pembina Pramuka Mahir Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota/ Kab. ………….para calon menunjukan semangat yang tinggi dengan jiwa suka dan rela untuk membina Generasi Muda lewat Gerakan Pramuka.
Untuk meningkatkan pengabdiannya dan memberikan motivasi keteladanan sebagai penyandang Pembina Pramuka Mahir, Dewan Kehormatan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota/ Kab. ………..dalam rapat tanggal ...memutuskan/menetapkan
1. Nama-nama tersebut dalam lampiran surat Wacana Paranpara nomor ... Tahun ... dinyatakan lulus sebagai Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.
2. Kepadanya diberikan hak untuk mengenakan atribut Pembina Pramuka Mahir sesuai dengan petunjuk Penyelenggaraan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang belaku.
Pramuka di Kota / Kab……….
4. Selanjutnya kami mohon kepada Kakak Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota/ Kab. ...untuk berkenan melantik dan mengukuhkan para Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.
Semoga Tuhan memberikan Rahmad dan Hidayah-Nya.
Amin.
Kota/ Kab, tanggal...
Dewan Kehormatan
Kwartir Cabang Kota/ Kab...
K e t u a
...
SHL. :
Lampiran Paranpara
GERAKAN PRAMUKA
LAMPIRAN WACANA PARANPARA
Nomor :
TENTANG
DAFTAR NAMA PESERTA PELANTIKAN
PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTANNO N A M A GUDEP PANGKALAN MAHIR GOL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ketua Dewan Kehormatan
---SHL. :
Format Log Book
Edisi Administrasi Satuan
contoh format : Buku Catatan Penting/ Log Book
Format Buku Inventaris
Edisi Administrasi Satuan
Sumber : Pramukamas.or.id
Korps Pelatih dan Pelatih
Korps Pelatih dan Pelatih.Korps Pelatih ( lama, Dewan Pelatih ) diatur dengan PP Kwartir Nasional Nomor : 169 tahun
1996, pengertian Korps Pelatih dan Pelatih seperti di bawah ini :
Korps Pelatih
adalah ikatan persaudaraan dan wadah pembinaan para Pelatih Pembina Pramuka
yang berpangkalan di Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka.
Pelatih Pembina Pramuka
atau disingkat Pelatih adalah seorang Pembina Pramuka Mahir yang
telah lulus kursus Pelatih dan diangkat oleh Kwartir Cabangnya.
Tujuan
pembentukan Korps Pelatih adalah untuk meningkatkan jiwa korsa dan
dan wawasannya secara terus menerus, agar dapat melaksanakan pengabdiannya secara
ikhlas sebagai nara sumber, sehingga dapat meningkatkan citra dan mutu Gerakan Pramuka.
( Untuk memahami lebih mudahnya, semisal Para Pelatih itu adalah anggota/ Penegak dan
Pandega maka Korps Pelatih berkedudukan sebagai Dewan Kerjanya ).
Tanda Jabatan Korps Pelatih yang dipakai di Tingkat nasional, daerah dan cabang diatur seperti di
bawah ini :
Masa bakti anggota Pengurus Korps Pelatih untuk semua tingkat kwartir disesuaikan dengan
masa bakti kwartirnya, dan setiap pertengahan masa bakti kwartir, setengah jumlah anggota
pengurus itu diganti dengan anggota pengurus baru. Pengurus Korps Pelatih dipilih dan
bertanggung jawab kepada Kalemdika ( dulu disebut Ketua Lemdika )
Pengurus Korps Pelatih bertugas membantu Kalemdika dalam memikirkan pembinaan Pelatih
dan membantu pengelolaan pendidikan dan pelatihan bagi anggota dewasa dan peserta didik
untuk meningkatkan mutu anggota Gerakan Pramuka.
Korps Pelatih memiliki anggota, anggota dari Korps Pelatih adalah para Pelatih yang diangkat
berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluarkan Kwartirnya dan disingkat SPL ( Surat
Pengangkatan Pelatih ) dan setiap Pelatih harus memiliki SHL ( Surat Hal Latih ), SHL tesebut
masa berlakunya 3 tahun dan setiap tahun diadakan peninjauan kembali oleh Kalemdika.
Edaran Larangan Berpolitik Praktis
Dibawah ini merupakan surat edaran Kwartir Nasional yang intinya para anggota pramuka untuk
tetap berpedoman pada AD /ART Gerakan Pramuka yakni yang berkaitan dengan Politik.
Nomor : 003 - 00 - A
Jakarta, 4 Januari 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas
Kepada Yth.
1. Kakak Para Kakwarda Gerakan Pramuka
2. Kakak Para Kakwarcab Gerakan Pramuka
di seluruh Indonesia.
Salam Pramuka,
Dengan ini kami ingin, mengingatkan kembali bahwa sesuai dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 7 ayat (3) serta Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 8 ayat (4), Gerakan Pramuka adalah Oraganisasi Pendidikan bagi kaum muda dan tidak menjalankan politik praktis.
Sehubungan dengan hal tersebut kami menghimbau kiranya Kakak-kakak sebagai Pimpinan Oraganisasi Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang tidak melibatkan Organisasi Gerakan Pramuka dalam kegiatan politik praktis. Jika ada diantara Kakak-kakak terjun aktif dalam kegiatan politik praktis. Misalnya ikut mencalonkan diri dalam pilkada dimohon untuk sementara menyatakan secara tertulis tidak aktif dalam kepengurusan Kwarda/Kwarcab.
Demikianlah atas perhatian serta kerjasama Kakak kami ucapkan terima kasih.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua
TTD
Prof. DR. dr. H. Azrul Azwar, MPH
Tembusan :
1. Bapak Presidan RI selaku Kamabinas Gerakan Pramuka
2. Bapak Menko Kesra RI selaku Kamabinari Gerakan Pramuka
3. Para Gubernur selaku Kamabida Gerakan Pramuka
Kutipan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
Pasal 7
Sifat
1. Gerakan Pramuka adalah gerakan kepanduan nasional Indonesia
2. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan ysng keanggotaannya bersifat sukarela tidak membedakan suku, ras, golongan dan agama
3. Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan social-politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kekuatan social-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis
4. Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dengan melaksanakan pendidikan bagi kaum muda , khususnya pendidikan non formal diluar sekolah dan diluar keluarga
5. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu
Kutipan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
Pasal 8
Sifat
1. a. Gerakan Pramuka dapat didirikan di seluruh wilayah tanah air Indonesia
diikuti oleh seluruh bangsa Indonesia tanpa membedakan suku dan ras
b. Gerakan Pramuka tidak terlepas dari idealisme, prinsip dasar dan metode gerakan kepanduan sedunia
2. Keanggotaan gerakan pramuka bersifat sukarela, yang berarti tidak ada
unsur kewajiban dan paksaan
3. Gerakan pramuka dan politik
a. Gerakan Pramuka berpegang pada peraturan perundang-undangan Negara dan kebijakan umum pemerintah Republik Indonesia
kekuatan social politik manapun. Semua jajaran Gerakan Pramuka tidak dibenarkan ikut serta dalam kegiatan yang bersifat politik praktis
c. Anggota Gerakan Pramuka secara pribadi dapat menjadi
anggota suatu organisasi kekuatan social politik dengan ketentuan :
1) Tidak dibenarkan menyiarkan faham politik yang dianutnya ke
dalam lingkungan Gerakan Pramuka
2) Tidak dibenarkan mengenakan pakaian seragam Pramuka atau
tanda-tanda Pramuka pada waktu mengikuti kegiatan organisasi kekuatan
social politik dan melakukan kegiatan politik praktis
3) Tidak dibenarkan mengenakan pakaian atau tanda-tanda yang
dipakai sebagai identitas organisasi kekuatan social politik pada waktu
menghadiri atau mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka
4. Gerakan Pramuka dan Agama
a. Gerakan Pramuka memberi kebebasan kepada anggotanya untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing
b. Gerakan Pramuka membina anggotanya agar meningkatkan
ketaqwaan dan menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa
c. Gerakan Pramuka membina anggotanya untuk menumbuhkan dan
memupuk kerukunan hidup beragama dan kerukunan antar umat
beragama dengan saling menghormati dan menghargai agama dan
kepercayaan orang lain
Format Buku Agenda
Buku Agenda
Buku agenda memiliki fungsi sebagai :
1. Mencatat seluruh surat masuk/ keluar.
3. Mengetahui jenis klarifikasi surat.
4. Mengetahui kebijakan atau tindakan yang diambil oleh pimpinan.
5. Alat ukur aktifitas suatu organisasi.
Surat Masuk
Ialah tulisan-tulisan atau berita-beita yang diterima dari instansi / pihak lain yang penerimaannya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang diberi wewenang untuk tugas ini.
Surat Keluar
Ialah tulisan-tulisan atau berita-beita yang dikirimkan kepada instansi / pihak lain yang setiap konsep untuk diajukan kepada pimpinan disalurkan melalui Kepala Sekretariat/ Sekretaris atau pejabat yang diberi wewenang meneliti.
KETERANGAN :
Pada Kolom 5, pada Buku Agenda surat masuk ditulis Diterima Dari dan untuk agenda surat keluar
ditulis Kepada
Pada kolom 6. ditulis nomor agenda surat masuk yang pernah diterima dan ada hubungannnya dengan surat yang sedang dicatat sekarang.
Pada kolom 8, ditulis nomor agenda surat yang masuk kemudian yang ada hubungannnya dengan suret tersebut
Cara jadi Pramuka Penggalang
BAGAIMANA CARANYA MENJADI ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA
Menjadi anggota Gerakan Pramuka caranya sangat mudah dan secara umum melalui tahapan sebagai berikut :
Menjadi Pramuka Penggalang
Dari Pramuka Siaga dalam satu Gugusdepan.
Setelah dilepas dari Perindukan, ia diantar oleh Pembinanya diserahkan kepada Pembina Penggalang melalui Upacara. Setelah diterima ditempatkan di suatu regu dengan status sebagai Tamu.
1. Setelah berhasil lulus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum. Penggalang Ramu, ia dilantik oleh Pembinanya dalam suatu Upacara dengan mengucapakan janji Tri Satya dan disemati dengan Tanda Tutup Kepala Penggalang, Tanda Kecakapan Umum Penggalang Ramu serta mendapat Kartu Tanda Anggota berstatus Pramuka Penggalang.
2. Selanjutnya ia berhak meningkatkan kecakapan umumnya dan meraih kecakapan khusus sebanyak-banyaknya serta mengikuti berbagai kegiatan Pramuka Penggalang sampai batas usia Penggalang berakhir.
Dari Pramuka Penggalang dalam satu Gugusdepan .
Menyerahkan surat keterangan pindah dari Gugusdepannya.
1. Diterima dalam suatu upacara ditempatkan dalam suatu regu berstatus sebagai Tamu.
2. Mengikuti latihan dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) tingkat Penggalang Ramu . Pakaian yang dikenakan yaitu boleh memakai seragam pada saat menjadi Pramuka Siaga status sebagai calon Penggalang Ramu.
3. Setelah berhasil lulus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu, ia dilantik oleh Pembinanya dalam suatu upacara dengan mengucapkan janji Tri Satya dan disemati Tanda Tutup Kepala Penggalang Kecakapan Umum Penggalang Ramu serta mendapat Kartu Tanda Anggota berstatus Pramuka Penggalang.
Dari anak Remaja yang belum pernah menjadi pramuka Siaga.
Datang ke Gugusdepan dan menyatakan minat menjadi Pramuka.
Diterima dan ditempatkan di pasukan dengan status Tamu.
1.
Mengikuti latihan rutin di pasukan dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang Ramu serta berstatus sebagai calon Penggalang Ramu. Pakaian bebas rapi dan apabila memakai seragam pramuka belum boleh mengenakan tutup kepala, setangan leher dan tanda pelantikan.2.
Bila berhasil menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Ramu, ia akan dilantik oleh Pembinanya melalui Upacara. Mengucapakan janji Tri Satya dan setelah itu disemati Tanda Pelantikan, Tanda Kecakapan Umum, tutup kepala dan setangan leher. Ia telah syah menjadi anggota Gerakan Pramuka kelompok peserta didik dan akan mendapat Kartu Tanda Anggota (KTA).Selanjutnya ia wajib meningkatkan kecakapan umum di atasnya dan meraih kecakapan khusus sebanyak-banyaknya serta mengikuti berbagai kegiatan penggalang sampai batas usia penggalang berakhir.3.
Pramuka Penggalang yang usianya lebih dari 15 tahun oleh pembinanya akan dilepas dalam suatu upacaradan pindah ke golongan Pramuka Penegak.
4.
Pramuka Penggalang yang usianya lebih dari 15 tahun oleh pembinanya akan dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penegak.Cara jadi Pramuka Siaga
BAGAIMANA CARANYA MENJADI ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA
Menjadi anggota Gerakan Pramuka caranya sangat mudah dan secara umum melalui tahapan sebagai berikut :
Menjadi Pramuka Siaga
Datang ke Gugusdepan menyatakan ingin menjadi Pramuka.Diterima di Perindukan Siaga dengan status sebagai tamu Perindukan.
1. Mengikuti latihan di perindukan berpakaian bebas. Kalau memakai seragam Pramuka belum boleh memakai tutup kepala, tanda pelantikan dan setangan leher.
2. Menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Siaga Mula, status sebagai calon Pramuka Siaga.
3. Apabila telah menyelesaikan SKU dan lulus, maka calon Pramuka Siaga berhak dilantik oleh pembina Siaga. Pelantikan dilaksanakan dengan upacara dan setelah calon siaga mengucapkan janji Dwi Satya, ia berhak menggunakan tutup kepala, setangan leher dan tanda pelantikan.
4. Setelah dilantik ia berstatus sebagai Pramuka Siaga Mula dan menjadi anggota Gerakan Pramuka yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) yang dikeluarkan oleh Kwartir cabang.
5. Tugas selanjutnya ialah melanjutkan kecakapan umumnya dan meraih kecakapan khusus sebanyak-banyaknya sebelum batas usia Siaga berakhir.
6. Apabila ia telah menjadi Pramuka Siaga disuatu gugusdepan, karena sesuatu hal ingin pindah ke gugusdepan lain caranya adalah : Minta surat keterangan pindah dan keluar dari Gugusdepan yang di tuju. Menyerahkan surat keterangan tersebut kepada Pembina Gugusdepan yang di tuju.
dan diganti nomor Gugusdepan yang baru, demikian pula Kartu Tanda Anggotanya.
8. Pramuka Siaga yang usianya telah lewat dari 10 tahun oleh Pembinanya akan di lepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penggalang.
Format Buku Kas Satuan
PengantarAdministrasi Satuan merupakan bagian dari Sistem Administrasi di Gugus Depan yang diatur dengan PP Kwarnas No : 041 Tahun 1995. Tujuan administrasi satuan yakni membekali para anggota pramuka sebagai upaya memberikan pendidikan dalam mengelola administrasi. Kepemimpinan, tanggungjawab dan kreatifitas pramuka. Karena administrasi satuan mengandung tujuan pendidikan maka memberikan kesempatan pada setiap satuan Gugus Depan untuk mengembangkan administrasi sesuai dengan tujuan adminstrasi satuan itu sendiri, tanpa meninggalkan pedoman/ pokok-pokok ketentuan ( Subtansi ) penyelenggaraan administrasi.
Format Buku Inventaris
PengantarAdministrasi Satuan merupakan bagian dari Sistem Administrasi di Gugus Depan yang diatur dengan PP Kwarnas No : 041 Tahun 1995. Tujuan administrasi satuan yakni membekali para anggota pramuka sebagai upaya memberikan pendidikan dalam mengelola administrasi. Kepemimpinan, tanggungjawab dan kreatifitas pramuka. Karena administrasi satuan mengandung tujuan pendidikan maka memberikan kesempatan pada setiap satuan Gugus Depan untuk mengembangkan administrasi sesuai dengan tujuan adminstrasi satuan itu sendiri, tanpa meninggalkan pedoman/ pokok-pokok ketentuan ( Subtansi ) penyelenggaraan administrasi.
Format Buku Tamu
BUKU TAMUBuku tamu merupakan salah satu buku pelengkap dalam suatu administrasi Gudep. Buku Tamu memiliki tujuan selain sebagai layanan gudep kepada para tamu/ undangan juga bukti otentik identitas serta mengetahui siapa sajakah yang pernah berkunjung di gugus depannya. Fungsi Buku tamu antara lain :
1. Mengetahui data jumlah banyaknya tamu yang berkunjung.
2. Mengenal data tamu lebih dekat ( Nama. Alamat dll )
3. Mengetahui tujuan dan pesan yang diberikan sebagai masukan Gugus Depan.
4. Tolok ukur perkembangan suatu Gugus Depan.
Berikut adalah format buku tamu.
NO
HARI/
TGL
NAMA ALAMAT JABATAN TUJUAN
SARAN
PESAN
PARAF
Buku tamu dapat dibuat dalam buku/ scrip atau dicetak/ print.Disaat tamu atau undangan yang sedang berkunjung sebaiknya disodori buku tamu sekaligus alat tulisnya.
Seragam Khusus Upacara
Seragam Khusus Upacara Anggota Dewasa
PengertianPakaian Seragam Khusus Upacara adalah pakaian yang dikenakan oleh anggota dewasa Gerakan Pramuka secara khusus untuk upacara memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan RI dan Hari Pramuka, dan acara resmi kepanduan di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka.
Siapakah yang menggunakan seragam ini ?
Untuk sementara Seragam Khusus Upacara bagi Anggota Dewasa Gerakan Pramuka itu diperuntukkan bagi para Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing pada tingkat Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka.
Pakaian Seragam Khusus Upacara merupakan salah satu jenis pakaian seragam Pramuka dan diatur sesuai Petunjuk Penyelenggaraan Kwartir Nasional nomor : 187 Tahun 2006
Warna pakaian seragam
kancing pakaian diberi buah baju warna kuning emas berlogo tunas kelapa. Baik untuk seragam putra maupun putri.
Di bawah ini contoh Pakaian Seragam Khusus Upacara anggota Dewasa Putera:
Contoh Pakaian Seragam Khusus Upacara anggota Dewasa Puteri:
Untuk mengetahui lebih komplit tentang unsur –unsur yang ada pada Pakaian Seragam Khusus Upacara silahkan
Format Usulan Tanda Penghargaan
Format usulan Tanda PenghargaanPengorganisasian Perindukan Siaga.
Pengorganisasian Perindukan Siaga.
Perindukan merupakan satuan yang diperuntukan bagi peserta didik berusia 7 s/d 10 tahun yang disebut golongan pramuka siaga.
Penyelenggaraan perindukan bertujuan untuk memudahkan penghimpunan, pengelolaan dan pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pramuka Siaga dalam mencapai tujuannya.
Perindukan Siaga
1) Perindukan terdiri atas paling banyak 40 orang Pramuka Siaga
2) Perindukan Siaga dibagi dalam satuan-satuan kecil yang dinamakan ‘barung’ yang masig-masing terdiri atas 5 sampai dengan 10 orang Pramuka Siaga.
3) Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga dengan bantuan Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
4) Tiap barung memakai nama warna yang dipilih sendiri, misalnya Barung Merah atau Barung Putih.
Pembina Perindukan.
1. Peridukan dibina oleh seorang Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang pembantu Pembina Siaga
2. Pembina Siaga kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
3. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putra dapat dijabat oleh seorarng wanita atau pria.
4. Pembina dan Pembantu Pembina Siaga putri harus dijabat oleh seorang wanita.
1.