• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Kartu Huruf Di Kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa | Nikmat | Bungamputi 2773 8389 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Kartu Huruf Di Kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa | Nikmat | Bungamputi 2773 8389 1 PB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF

HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B

TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

Nikmat1

ABSTRAK

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah dapat ditingkatkan melalui kartu huruf di kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah melalui kartu huruf di kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa. Desain penelitian tindakan kelas ini mengikuti model alur Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan secara bersiklus, setiap siklus melalui 4 tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Setting penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Khairaat Balamoa. Subyek penelitian adalah anak kelompok B yang berjumlah 23 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 13 anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data melalui observasi, pemberian tugas dan dokumentasi. Jenis data adalah data kualitatif yang dianalisis melalui teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan pada hasil rekapitulasi siklus I yaitu 35% kategori berkembang sangat baik meningkat pada hasil rekapitulasi siklus II menjadi 52% kategori berkembang sangat baik. Sehingga dapat dikatakan peningkatan yang terjadi sebesar 17% dari masing-masing aspek yang diamati yaitu kemampuan menyebutkan huruf hijaiyah, menunjukkan huruf hijaiyah dan menebalkan huruf hijaiyah. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah dapat ditingkatkan dengan menggunakan kartu huruf di kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa.

Kata Kunci: Huruf Hijaiyah, Kartu Huruf

PENDAHULUAN

Pembelajaran di Taman Kanak-kanak mengembangkan kemampuan anak dalam

mengenal huruf, salah satunya adalah huruf hijaiyah. Namun kenyataan yang didapat, masih

terdapat anak yang kesulitan dalam mengenal huruf hijaiyah. Kemungkinan hal ini

disebabkan karena media dalam bentuk alat peraga kurang diperhatikan oleh guru di TK

Al-Khairaat Balamoa. bahkan kegiatan belajar mengajar dengan tema dan indikator tertentu

guru jarang menggunakan media dalam bentuk alat peraga. Hal ini karena kurangnya

1

(2)

kreativitas, keterampilan guru dan kekurangan dana sehingga dalam kegiatan belajar

mengajar serta sampai pada hasil yang dicapai kurang sesuai dengan harapan.

Media dalam bentuk alat peraga seperti kartu huruf memegang peranan penting dalam

mendukung berhasil tidaknya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Kartu huruf

merupakan alat bantu pembelajaran sehingga materi yang diajarkan akan lebih mudah

dicerna atau diserap dalam pikiran si anak. Guru TK juga dituntut mengembangkan metode

pembelajaran yang dapat membangkitkan dan memotivasi anak untuk belajar dengan aktif,

kreatif dan menantang. Selain mengembangkan metode pembelajaran, guru TK juga

dituntut untuk terampil menggunakan alat peraga dalam mengajar di TK. Berdasarkan

uraian di atas, maka peneliti telah melakukan perbaikan pada proses pembelajaran dengan

melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Anak

Mengenal Huruf Hijaiyah melalui Kartu Huruf di kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah kemampuan anak mengenal huruf

hijaiyah dapat ditingkatkan melalui kartu huruf di kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa?

Sedangkan tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak

mengenal huruf hijaiyah melalui kartu huruf di kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa.

Media pembelajaran yang selama ini telah digunakan oleh guru, mempunyai fungsi

yang besar bagi peningkatan kemajuan belajar anak. Menurut Arsyad (dalam Shofyatun,

2010:12) media mempunyai fungsi 1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian

pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar, 2) media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, 3) media pembelajaran dapat mengatasi

keterbatasan indera, ruang dan waktu, 4) media pembelajaran dapat memberikan kesamaan

pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

METODE PENELITIAN

Setting penelitian dilaksanakan di TK Al-Khairaat Balamoa. Subjek dalam penelitian

ini adalah anak kelompok B berjumlah 23 orang, yang terdiri dari 10 orang anak laki-laki

dan 13 orang anak perempuan. Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc

Taggart (dalam Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat, 2010:12) pada setiap siklus

yang dilaksanakan terdiri atas empat komponen yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3)

pengamatan/observasi, dan (4) refleksi. Perencanaan yaitu 1) memilih materi sesuai yang

akan diajarkan sesuai dengan tema, 2) membuat skenario pembelajaran yaitu Rencana

(3)

penilaian anak kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa, dan 3) menentukan penilaian sesuai

dengan Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak (dalam MENDIKNAS, 2010:11).

= Berkembang Sangat Baik

= Berkembang Sesuai Harapan

= Mulai Berkembang

= Belum Berkembang

Pelaksanaan tindakan yaitu melakukan kegiatan penelitian berdasarkan Rencana

Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat disesuaikan dengan tema yang dipilih.

Pelaksanaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf

hijaiyah melalui kartu huruf. Observasi yaitu mengamati aktivitas guru dan anak pada saat

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan refleksi yaitu kegiatan yang

dilakukan setelah pelaksanaan dan observasi, maka pada tahap terakhir melakukan refleksi

untuk melihat kekurangan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan penelitian, sehingga

dengan kekurangan tersebut harus dilakukan perbaikan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal sesuai dengan harapan.

Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang diperoleh dari hasil observasi

aktivitas guru dan anak yang dideskripsikan mulai dari data sebelum tindakan, selama

tindakan, serta sesudah tindakan pembelajaran dilakukan. Teknik pengumpulan data seperti

1) observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, dengan mengisi lembar observasi anak

dalam kegiatan pembelajaran. 2) Pemberian tugas yaitu memberikan tugas kepada anak

untuk menyebutkan, menunjukkan dan menebalkan huruf hijaiyah, dan 3) Dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan jumlah anak, kemampuan awal

anak, jenis kelamin serta kegiatan yang dilakukan oleh anak selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Untuk mengetahui persentase keberhasilan tindakan, data diolah dengan

menggunakan perhitungan berdasarkan persentase (%) sesuai dengan rumus yang

dikemukakan oleh Anas Sudijono (2012:43) sebagai berikut:

� =� × � %

Keterangan: P = Angka Persentase

f = frekuensi

(4)

HASIL PENELITIAN

Sumber: Anak Kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa

Berdasarkan tabel hasil pra tindakan di atas, dapat dilihat bahwa dari 23 anak yang

menjadi subyek penelitian, terdapat 4% kategori Berkembang Sangat Baik, 6% kategori

Berkembang Sesuai Harapan, 23% kategori Mulai Berkembang, dan 67% kategori Belum

Berkembang. Berdasarkan persentase yang diperoleh pada pengamatan pra tindakan belum

mencapai indikator persentase ketuntasan dalam kategori berkembang sangat baik dalam 3

pengamatan yaitu menyebutkan, menunjukkan dan menebalkan huruf hijaiyah. Oleh sebab

itu, dilakukan proses perbaikan pada tindakan siklus I.

2. TINDAKAN SIKLUS I

Sumber: Anak Kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa

Berdasarkan tabel hasil tindakan siklus I di atas, dapat dilihat bahwa dari 23 anak

yang menjadi subyek penelitian, terdapat 35% kategori Berkembang Sangat Baik, 25%

kategori Berkembang Sesuai Harapan, 23% kategori Mulai Berkembang, dan 17% kategori

(5)

belum mencapai indikator persentase ketuntasan dalam kategori berkembang sangat baik

dalam 3 pengamatan yaitu menyebutkan, menunjukkan dan menebalkan huruf hijaiyah.

Oleh sebab itu, dilakukan proses perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus II.

3. TINDAKAN SIKLUS II

Sumber: Anak Kelompok B TK Al-Khairaat Balamoa

Berdasarkan tabel hasil tindakan siklus II di atas, dapat dilihat bahwa dari 23 anak

yang menjadi subyek penelitian, terdapat 52% kategori Berkembang Sangat Baik, 35%

kategori Berkembang Sesuai Harapan, 9% kategori Mulai Berkembang, dan 4% kategori

Belum Berkembang. Berdasarkan persentase yang diperoleh pada pengamatan siklus II

sudah mencapai indikator persentase ketuntasan dalam kategori berkembang sangat baik

dalam 3 pengamatan yaitu menyebutkan, menunjukkan dan menebalkan huruf hijaiyah.

Oleh sebab itu, tidak akan dilakukan proses perbaikan pada pelaksanaan tindakan

selanjutnya.

PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel rekapitulasi tindakan pra tindakan, dapat dilihat bahwa dari 23 anak

yang menjadi subyek penelitian, pengamatan menyebutkan huruf hijaiyah terdapat 1 anak

(4%) yang masuk kategori berkembang sangat baik, 1 anak (4%) yang masuk kategori

berkembang sesuai harapan, 5 anak (22%) yang masuk kategori mulai berkembang, dan 16

anak (70%) yang masuk kategori belum berkembang dalam. Pada pengamatan

menunjukkan huruf hijaiyah terdapat 1 anak (4%) yang masuk kategori berkembang sangat

baik, 1 anak (4%) yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, 5 anak (22%) yang

masuk kategori mulai berkembang, dan 16 anak (70%) yang masuk kategori belum

berkembang dalam. Pada pengamatan menebalkan huruf hijaiyah terdapat 1 anak (4%) yang

(6)

sesuai harapan, 6 anak (26%) yang masuk kategori mulai berkembang, dan 14 anak (61%)

yang masuk kategori belum berkembang.

Berdasarkan persentase yang diperoleh pada pengamatan pra tindakan belum

mencapai indikator persentase ketuntasan dalam kategori berkembang sangat baik dalam 3

pengamatan yaitu menyebutkan, menunjukkan dan menebalkan huruf hijaiyah. Oleh sebab

itu, dilakukan proses perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus I. Berdasarkan tabel

rekapitulasi tindakan siklus I, dapat dilihat bahwa dari 23 anak yang menjadi subyek

penelitian, pengamatan menyebutkan huruf hijaiyah terdapat 8 anak (35%) yang masuk

kategori berkembang sangat baik, 6 anak (26%) yang masuk kategori berkembang sesuai

harapan, 5 anak (22%) yang masuk kategori mulai berkembang, dan 4 anak (17%) yang

masuk kategori belum berkembang. Pada pengamatan menunjukkan huruf hijaiyah terdapat

8 anak (35%) yang masuk kategori berkembang sangat baik, 6 anak (26%) yang masuk

kategori berkembang sesuai harapan, 5 anak (22%) yang masuk kategori mulai

berkembang, dan 4 anak (17%) yang masuk kategori belum berkembang. Pada

pengamatan menebalkan huruf hijaiyah terdapat 8 anak (35%) yang masuk kategori

berkembang sangat baik, 5 anak (22%) yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, 6

anak (26%) yang masuk kategori mulai berkembang, dan 4 anak (17%) yang masuk

kategori belum berkembang.

Berdasarkan persentase yang diperoleh pada pengamatan siklus I belum mencapai

indikator persentase ketuntasan dalam kategori berkembang sangat baik dalam 3

pengamatan yaitu menyebutkan, menunjukkan dan menebalkan huruf hijaiyah. Setelah

dilaksanakan tindakan siklus I ternyata kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah sudah

mulai meningkat dibandingkan pada saat pra tindakan, meskipun dalam hal ini sudah

menunjukkan peningkatan tetapi belum mencapai standar yang diharapkan. Hal ini

disebabkan karena sebagian besar anak belum mempunyai keberanian dalam menyebutkan

huruf hijaiyah yang disiapkan oleh guru dalam kartu huruf , Sebagian besar anak masih

malu untuk menunjukkan huruf hijaiyah ang terdapat pada kartu huruf dan anak-anak masih

malu untuk bertanya mengenai huruf hijaiyah yang tidak dipahami dalam kartu huruf yang

disajikan oleh guru. Selain itu anak masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

mengucapkan kata-kata huruf hijaiyah tersebut, dan sebagian besar anak masih belum

mampu untuk menebalkan huruf hijaiyah, sehingga masih ada anak yang belum mau

memegang pensil ketika guru memberikan tugas. Tindakan penelitian ini dilanjutkan pada

tindakan siklus I dengan harapan anak-anak terbiasa dengan tugas-tugas yang diberikan

(7)

huruf. Proses pembelajaran yang sangat kurang menarik anak selama ini dan tidak

menggunakan media pembelajaran, serta banyak aktivitas yang didominasi oleh guru atau

pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk

melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf yang diharapkan

mampu meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah.

Berdasarkan tabel rekapitulasi tindakan siklus II, dapat dilihat bahwa dari 23 anak

yang menjadi subyek penelitian, pengamatan menyebutkan huruf hijaiyah terdapat 12 anak

(52%) yang masuk kategori berkembang sangat baik, 8 anak (35%) yang masuk kategori

berkembang sesuai harapan, 2 anak (9%) yang masuk kategori mulai berkembang, dan 1

anak (4%) yang masuk kategori belum berkembang. Pada pengamatan menunjukkan huruf

hijaiyah terdapat 12 anak (52%) yang masuk kategori berkembang sangat baik, 8 anak

(35%) yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, 2 anak (9%) yang masuk kategori

mulai berkembang, dan 1 anak (4%) yang masuk kategori belum berkembang. Pada

pengamatan menebalkan huruf hijaiyah terdapat 12 anak (52%) yang masuk kategori

berkembang sangat baik, 8 anak (35%) yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, 2

anak (9%) yang masuk kategori mulai berkembang, dan 1 anak (4%) yang masuk kategori

belum berkembang.

Berdasarkan persentase yang diperoleh pada pengamatan siklus II sudah mencapai

indikator persentase ketuntasan dalam kategori berkembang sangat baik dalam 3

pengamatan yaitu menyebutkan, menunjukkan dan menebalkan huruf hijaiyah. Oleh sebab

itu, tidak akan dilakukan proses perbaikan pada pelaksanaan tindakan selanjutnya. Hal ini

disebabkan karena guru pada tindakan siklus II telah memperbaiki proses pembelajaran dan

mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik. Peningkatan pada siklus II terjadi karena

guru selalu membiasakan anak untuk mau memberanikan diri untuk menyebutkan huruf

hijaiyah yang disiapkan oleh guru pada kartu huruf, tanpa harus takut salah dan juga guru

harus menghilangkan rasa malu yang ada pada diri anak, Guru selalu membiasakan anak

untuk selalu aktif dalam setiap pembelajaran berlangsung dengan memberikan mereka

kesempatan untuk bertanya dan Setiap pertemuan dilakukan selalu mengulangi materi

kemudian kata-kata huruf hijaiyah yang disajikan harus dapat dipahami oelh anak dengan

cepat, sehingga guru harus membuat kartu huruf yang dapat menarik minat anak untuk

belajar, dan Guru selalu menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak terhadap

kemampuan anak sendiri, sehingga dengan begitu akan muncul keberanian anak untuk

melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru untuk menebalkan kata-kata huruf hijaiyah

(8)

Setelah melakukan tindakan pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan anak dari pada hasil observasi pra tindakan dan tindakan siklus I. Hal ini

disebabkan karena anak-anak sudah terbiasa dengan media pembelajaran yaitu kartu huruf

yang digunakan oleh guru. Selain itu alat peraga yang digunakan telah banyak dan

bervariasi, sehingga anak sudah berkonsentrasi terhadap penjelasan guru. Untuk

anak-anak yang masih masuk dalam kategori belum berkembang yaitu 1 anak-anak (4%) diharapkan

guru dan orang tua harus saling membantu dengan baik dalam meningkatkan kemampuan

anak mengenal huruf hijaiyah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah terjadinya

peningkatan kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah melalui kartu huruf di kelompok B

TK Al-Khairaat Balamoa. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil rekapitulasi siklus I yaitu

35% kategori berkembang sangat baik meningkat pada hasil rekapitulasi siklus II menjadi

52% kategori berkembang sangat baik. Sehingga dapat dikatakan peningkatan yang terjadi

sebesar 17% dari masing-masing aspek yang diamati yaitu kemampuan menyebutkan huruf

hijaiyah, menunjukkan huruf hijaiyah dan menebalkan huruf hijaiyah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang ingin

disampaikan yaitu kepada :

1) Anak, hendaknya selalu melatih diri sendiri untuk dapat mengenal huruf hijaiyah baik

dari segi menyebutkan, menunjukkan dan menebalkan huruf hijaiyah tersebut.

2) Bagi guru, hendaknya selalu menggunakan media pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah dan juga mendorong anak

untuk lebih aktif dalam pembelajaran, menumbuhkan motivasi dan minat anak untuk

belajar sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat.

3) Bagi kepala TK, hendaknya dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran dengan

menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung dalam peningkatan hasil belajar

anak dalam berbagai bidang pengembangan kemampuan anak.

4) Bagi peneliti lain, seharusnya dapat mengambil hasil penelitian ini sebagai acuan untuk

(9)

DAFTAR RUJUKAN

Badrujaman, Aip dan Hidayat, Dede Rahmat. (2010). Cara Mudah Penelitian Tindakan

Kelas untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: Trans Info Media.

MENDIKNAS. (2010). Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Shofyatun. (2010). Alat Permainan Edukatif untuk Program PAUD. Palu: Tadulako University Press.

Sudijono, Anas. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 1 Hasil Pra Tindakan
Tabel 3 Hasil Tindakan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi yang dibuat bertujuan untuk membantu petugas dalam melaporkan flight hours dan flight cycle kurang dari 30 menit, memformulasikan laporan flight hours dan

RANCANG BANGUN APLIKASI DELIVERY ORDER FASTFOOD BERBASIS

Dengan menggunakan data-data dari train A, B dan C tersebut, diperoleh hasil perhitungan daya aktif, daya reaktif, daya semu serta kapasitas kapasitor bank dari

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, dapat disimpulkan bahwa: pemanfaatan LKM dan animasi java laboratory sebagai media pembelajaran fisika pada matakuliah

3) Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat

Dari tabel 4.3 stasiun I memiliki kepadatan absolut dan kepadatan relatif tertinggi sebesar 56 dan 39% yang terdapat pada genus Tubifex dari kelas

 Pengertian Manajemen Proyek menurut Husen (2009:4), Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, sebagian larva ulatgrayak yang diuji motal setelah diberi pakan yang mengandung ekstrak buah makasar yang