• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum Produktif Pendidikan Vokasional berdasarkan Sistem Manajemen Mutu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum Produktif Pendidikan Vokasional berdasarkan Sistem Manajemen Mutu"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Januari 2014; 89-92 ISSN: 2337-7623; EISSN: 2337-7615

89

Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum Produktif Pendidikan

Vokasional berdasarkan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008

Lusia Andriani

SMK Putra Indonesia Malang e-mail: andriani_lusia@yahoo.com

Abstract: The approach of this research is descriptive qualitative method. The purpose of this research was to describe the planning, the implementation and the results of productive curriculum development in Vocational School of Putra Indonesia Malang based on Quality Management System ISO 9001:2008. The results of this research are 1) Planning the design, the general development of productive curriculum in accordance with ISO 9001:2008, which is kalusul 7.3. on curriculum development. 2) The implementation of productive curriculum in Vocational School of Putra Indonesia Malang, Generally, has been implemented based on ISO 9001:2008 management by concerning the compatibility between the implementation of learning process and curriculum development design. The realizations of every process are in making curriculum design, the syllabus arrangement, the arrangement of teaching materials, the arrangement of delivery methods, the arrangement of evaluation method. 3) The results of productive curriculum planning and implementation can be verified, the requirements used in accordance with the set design, able to show the profile of the required resources, able to realize the profile of graduates in accordance with curriculum design, and able to fulfill the demand of DU / DI / PT as stakeholders’ wish, implemented in accordance with the school's strategic plan.

Keywords: curriculum development of productive, SMM ISO 9001:2008

Abstrak: Pendekatan penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk

mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan hasil pengembangan kurikulum produktif di SMK Putra Indonesia Malang berdasarkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Hasil penelitian ini adalah 1) Perencanaan desain, pengembangan kurikulum produktif secara umum sudah sesuai dengan SNI ISO 9001:2008, yaitu kalusul 7.3. tentang pengembangan kurikulum; 2) Pelaksanaan kurikulum produktif di SMK Putra Indonesia Malang, secara umum sudah dilaksanakan berdasarkan managemen ISO 9001:2008 yaitu dengan memperhatikan kesesuaian pelaksanaan proses pembelajaran dengan desain pengembangan kurikulum, keterlaksanaan setiap proses pembuatan desain kurikulum, penyusunan silabus, penyusunan bahan ajar, penyusunan metode penyampaian, penyusunan metode evaluasi; 3) Hasil perencanaan dan pelaksanaan kurikulum produktif dapat dilakukan verifikasi, syarat-syarat yang digunakan sesuai dengan desain yang ditetapkan, mampu menunjukan profil sumber daya yang diperlukan, mampu mewujudkan profil lulusan sesuai dengan desain kurikulum, dan mampu memenuhi permintaan DU/DI/PT sesuai keinginan stakeholder, dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis sekolah.

Kata kunci: pengembangan kurikulum produktif, SMM ISO 9001:2008

Usaha untuk mewujudkan tujuan pendidikan, maka satuan pendidikan wajib melaksanakan sistem penjaminan mutu pendidikan sesuai dengan PP nomor 19 tahun 2005 pasal 91 yang menyebutkan bahwa satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan untuk memenuhi atau melampui standar nasional pendidikan.

Penjaminan mutu pendidikan secara internal dapat diraih dari penerapan sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas nomor 63 Tahun 2009, dijelaskan bahwa “Mutu pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan Nasional. Sedangkan penjaminan mutu pendidikan secara eksternal oleh satuan pendidikan dapat diraih melalui penerapan managemen ISO 9001:2008. Managemen ISO 9001:2008 menerapkan falsafah continuous improvement untuk menciptakan customer satisfaction, sehingga satuan pendidikan harus mampu menunjukan proses belajar mengajar yang terpadu antara teori dan praktek, pelayanan kepada siswa, orang tua dan masyarakat, termasuk dunia usaha dan industri serta pemerintah.

(2)

Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Januari 2014; 89-92 ISSN: 2337-7623; EISSN: 2337-7615

90

menengah diharapkan dapat menghasilkan tenaga terdidik dengan kompetensi yang dipersyaratkan oleh dunia kerja/industri. Kebijakan diatas menjadi landasan penetapan titik-berat tujuan pengembang-an kurikulum ypengembang-ang mengarah pada ilmu terappengembang-an, dpengembang-an pemilihpengembang-an materi kurikulum (Naryoso Tedjo, 2010).

Pengembangan kurikulum secara internal mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan sesuai dengan Undang-undang sistem pendidikan nasional. Pelaksanaan pengembangan kurikulum secara ekternal juga diatur pada SMM ISO 9001: 2008, yaitu pada klausul 7.3. Pengembangan kurikulum, mengatur bahwa pengembangan kurikulum harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Perencanaan pengembangan kurikulum; 2) pro-ses pengembangan kurikulum; 3) keluaran pengembangan kurikulum; 4) tinjuan pengembangan kurikulum; 5) verifikasi pengembangan kurikulum; 6) validasi pengembangan kurikulum; 7) pengen-dalian penyusuaian kurikulum.

Pengembangan kurikulum SMK memuat tiga bagian kurikulum yaitu kurikulum program nor-matif, adaptif, dan produktif. Hubungan ketiga bagian tersebut, dapat digambarkan bahwa, intistruktur kurikulum SMK terletak pada program produktif, kemudian program adaptif dan normatif mengitari disekeliling core untuk memberikan dukungan dan penyesuaian. Isi kurikulum perlu dirancang dengan tujuan memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk dapat mengembangkan seluruh potensinya secara tuntas melalui proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik

SMK yang belum mengimplentasikan ISO 9001:2008 dalam penyusunan kurikulum meng-gunakan acuan dari kurikulum SMK tahun-tahun sebelumnya. Belum optimalnya pengembangan kurilulum produktif yang dilakukan oleh SMK tersebut, berakibat seolah-olah kurikulum adalah sebuah dokumen yang tidak mempunyai fungsi penting dalam pendidikan. Pengembangan kurikulum yang belum optimal berakibat pada kualitas out put peserta didik dan rendahnya minat masyarkat terhadap sekolah SMK tersebut

Sistem managemen ISO 9001:200 adalah istem manajemen yang mensyaratkan visi dan misi serta kebijakan mutu lembaga pendidikan dengan menetapkan target berkala (Quality Objective) di semua bagian departemen sekolah, standarisasi mekanisme kerja baik bidang akademik dan non akademik, pengukuran efektivitas dan efisiensi aktivitas belajar mengajar (statistical), pengukuran kepuasan pelanggan (siswa, orang tua, sekolah, dunia kerja) penyiapan personil yang berkualitas, Monitoring dan Controlling efektivitas kualitas pendidikan. Sistem manajemen mutu bertujuan untuk mengarahkan dan mengontrol organisasi berkaitan dengan mutu.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajar-an serta cara ypelajar-ang digunakpelajar-an sebagai pedompelajar-an pennyelenggarapelajar-an kegiatpelajar-an pembelajarpelajar-an untuk mencari tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum produktif adalah jenis kurikulum yang hanya ada di SMK yang bertujuan mengembangkan vocational skill, yaitu kemampuan-kemampuan yang mengarah pada praktik kerja, keterampilan profesional ataupun kejuruan. Kurikulum produktif yang ada di SMK Putra Indonesia adalah kurikulum keahlian kimia industri yang di bagi menjadi dua bagian, yaitu kompetensi dasar kimia industri dan kompetensi keahlian kimia industri

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses dimana partisipasi pada berbagai tingkatan dalam membuat keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif.

Lebih rinci lagi pada aturan ISO 9001-2008 klausul 7.3. yaitu pengembangan kurikulum, menyebutkan bahwa dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikan harus melaksanakan hal-hal berikut ini : 1) perencanaan pengembangan kurikulum; 2) proses pengembangan kurikulum; 3) hasil pengembangan kurikulum; 4) tinjuan pengembangan kurikulum; 5) verifikasi pengembangan kuri-kulum; 6) validasi pengembangan kurikuri-kulum; 7) pengendalian penyusuaian kurikulum. Selain kegiatan-kegiatan pengembangan diatas, satuan pendidikan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar harus mempunyai standad operasional prosedur (SOP) desain dan pengembangan kurikulum dan SOP penyusunan silabus..

Metode Penelitian

(3)

Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Januari 2014; 89-92 ISSN: 2337-7623; EISSN: 2337-7615

91

kembali data dan informasi yang diberikan perlu direvisi atau untuk melengkapi data dan informasi baru. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2010) bahwa penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, dan mengadakan analisis data secara induktif. Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, peneliti melakukan kontak langsung (face to face) dengan responden agar dapat mengamati perilaku.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu berusaha mendapatkan informasi yang selengkap mungkin mengenai pengambilan keputusan kepala sekolah, wakil managemen mutu, wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan guru di SMK Putra Indonesia Malang dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pelaksanaan pengembangan kurikulum produktif berdasarkan ISO 9001:2008

Hasil Penelitian

Perencanaan desain, pengembangan kurikulum produktif di SMK Putra Indonesia Malang secara umum sudah sesuai dengan SNI ISO 9001:2008, yaitu klausul 7.3. tentang pengembangan kurikulum. Proses-proses yang diisyaratkan dalam perencanaan pengembangan kurikulum dilak-sanakan sesuai dengan tahapan-tahapan berikut: penyusunan desain kurikulum, penyeleksian bagian-bagian yang dibutuhkan, teknik dan standar opereasional prosedur pelaksanaan kurikulum disusun berdasarkan tercapainya visi, misi dan kebijakan mutu SMK Putra Indonesia Malang. Namun dalam proses verifikasi pada tahapan tata cara reviu, verifikasi, validasi untuk setiap tahap perencanaan desain pengembangan yang dilakuan belum dibuatkan aturan yang baku. Selain itu penilain kinerja tim perencana kurikulum belum dilakukan secara terstuktur karena ketidakadannya sistem penilaian kinerja.

Pelaksanaan kurikulum produktif di SMK Putra Indonesia Malang, secara umum sudah dilaksanakan berdasarkan manajemen ISO 9001:2008 yaitu dengan memperhatikan kesesuaian pelaksanaan proses pembelajaran dengan desain pengembangan kurikulum, keterlaksanaan setiap proses pembuatan desain kurikulum, penyusunan silabus, penyusunan bahan ajar, penyusunan metode penyampaian, penyusunan metode evaluasi. Namun dalam penyusunan silabus, media bahan ajar belum dibuat aturan yang baku karena belum adanya SOP penyusunan silabus dan bahan ajar.

Hasil proses pengembangan dan desain kurikulum SMK Putra Indonesia Malang secara umum menunjukan kreteria tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun berdasarkan managemen ISO 9001:2008. Hasil perencanaan dan pelaksanaan kurikulum produktif dapat dilakukan verifikasi, syarat-syarat yang digunakan sesuai dengan desain yang ditetapkan, mampu menunjukan profil sumber daya yang diperlukan, mampu mewujudkan profil lulusan sesuai dengan desai kurikulum, dan mampu memenuhi permintaan DU/DI/PT sesuai keinginan stakeholder, dilaksanakan sesuai dengan rencana strategis sekolah. Namun perlu dikaji ulang tentang keanggotan tim monev yang bertugas untuk melakukan monitoring dan evaluasi peralsanaan kurikulum produktif, karena sebagian dari anggota TIM perencanaan kurikulum juga menjadi anggota dari TIM monev, hal ini memungkinkan terjadinya ketidak obyektifan akan hasil monev pelalaksanaan kurikulum produktif. Selain itu dalam melihat hasil kinerja tim monev kepala sekolah belum membuat sebuah kriteria penilain terhadap kinerja tim, penilaian masih bersifat laporan kegiatan.

Pembahasan

Pelaksanaan kurikulum SMK Putra Indonesian didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi kimia industri yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan (KS24/04/2013). Lebih lanjut kepala sekolah berpendapat betapapun bagusnya suatu kurikulum, tetapi hasilnya tergantung pada apa yang dilakukan oleh guru dan juga siswa dalam kelas. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan WMM “bagaimanapun baiknya kurikulum belum menjamin menghasilkan lulusan (anak didik) yang terbaik sebagai mana yang diinginkan oleh kurikulu hal ini disebabkan proses sampainya kepada siswa bergantung kepada pelaksana kurikulum, yakni guru”.

(4)

Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Januari 2014; 89-92 ISSN: 2337-7623; EISSN: 2337-7615

92

penyampaian. Namun dalam hal penyusunan silabus dan metode evaluasi SMK Putra Indonesia Malang belum mempunyai aturan yang baku berupa SOP penyusunan silabus dan SOP metode evaluasi.

TIM pengembangan kurikulum telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsinya atau sesuai dengan jobdeskripsinya. Namun bentuk evaluasi kinerja tim pengembang kurikulum belum dilakukan, demikian juga dengan proses tata cara reviu, verifikasi, validasi untuk setiap tahapan perencanaan desain kurikulum SMK Putra Indonesia belum mempunyai aturan yang baku dalam bentuk SOP.

Simpulan

Pelaksanaan pengembangan kurikulum produktif di SMK sangat sesuai pelaksanaannnya jika berdasarkan managemen ISO 9001:2008, karena sesuai kebutuhan industri atau perguruan tinggi yang rata-rata telah menerapkan ISO, sehingga sekolah bisa penyesuiakan mutu lulusan sesauai dengan standar yang ditetapkan oleh industri atau perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil temuan dan analisa data yang dilakukan, beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi sekolah dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum produktif berdasarkan manageman ISO 9001:2008, adalah perlunya di bentuk tim kurikulum dan tim monev yang mereka mempunyai kreteria tertentu dan keanggotaannya berasal dari orang yang berbeda, serta diperlukan penilaian yang baku untuk mengetahui kinerja tim tersebut.

Perlu dibuatkan sebuah standar operasional prosedur penyusunan silabus dan bahan ajar sehingga pelaksanaannya bisa lebih bagus lagi. Perlu dilakukan proses verifikasi pada tahapan tata cara revieu, verifikasi, validasi untuk setiap tahap perencanaan desain pengembangan kurikulum produktif dan dibuat aturan yang baku dalam bentuk standar operasional prosedur.

Rujukan

Arikunto, Suharsimi.(2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Edisi Revisi V.

Brady, Laurie . (1990). Curriculum Development. New York: Prentice Hill. Third Edition.

Darmaningtias. (1999). Pendidikan Pada dan Setelah Krisis (Evaluasi Pendidikan diMasa Krisis). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pedidikan Nasional.(2009).Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi UntukSatuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Dan Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan UntukSatuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, (1993) Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan, Jakarta: Bina Askara.

International Standard ISO 9001. (2000). Quality management sistems Requirements.Third Edition 2000-12-15.

Pusat Kurikulum. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum SMK. Jakarta: Balitbang Depdinas

Subandijah. (1996) Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumantri, Mulyani, 1988. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini karena mahasiswa sudah mempunyai kesadaran dalam dirinya sendiri untuk menerapkan alat pelindung diri yaitu sebanyak 31 mahasiswa (66.0%) sering

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka SUB BAGIAN Umum KEPALA BADAN SEKRETARIAT SUB BAGIAN Perencanaan Dan Pelaporan SUB BAGIAN Keuangan BIDANG

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang atas Berkat dan Karunia-Nya telah memberikan Kesehatan dan Kekuatan kepada penulis sehingga penulis

a) Pada umumnya, alinyemen jalan lama, permukaan jalur lalu lintas ( carriageway surface ), dan patok kilometer lama harus menjadi patokan untuk memulai pekerjaan pemeliharaan rutin,

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pasar Modal Bereaksi Terhadap Kasus Bank Century di Indonesia pada tingkat signifikan 5 %.. Data yang digunakan merupakan

[r]

Ketiga, Pondok pesantren dewasa ini merupakan lembaga gabungan antara sistem pondok pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan sistem

Tetapi dalam membantu pencari keadilan yayasan lembaga bantuan hukum Makassar (YLBHM) tidak terpaku pada dana yang diberiakan oleh kementrian hukum dan ham. Dalam mengantisispasi