• Tidak ada hasil yang ditemukan

mekanisme pencairan APBN pak agus (KPPN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "mekanisme pencairan APBN pak agus (KPPN)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MEKANISME

PENCAIRAN

(2)

Mekanisme pembayaran tagihan

atas beban APBN dapat dilakukan

dengan

dua

cara

(3)

Adanya pilihan mekanisme pembayaran

diharapkan dapat mempermudah dan

mempercepat pelaksanaan tagihan atas

beban APBN tanpa mengurangi

akuntabilitas.

Satker diharapakan dapat menerapkan

prinsip-prinsip akuntabilitas dan

transparansi dalam pengelolaan dana

APBN dengan cara memilih dan

(4)

1. MEKANISME UANG

PERSEDIAAN

(UP)

Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.

Apabila Uang Persediaan yang diterima oleh satker tersebut kurang, maka satker dapat mengajukan Tambahan Uang Persediaan.

(5)

1. MEKANISME UANG

PERSEDIAAN

(LANJUTAN……)

UP dapat diberikan dalam batas-batas untuk pengeluaran-pengeluaran:

a. Belanja Barang (52); b. Belanja Modal (53) c. Belanja lain-lain (57);

(6)
(7)

2. MEKANISME PEMBAYARAN

LANGSUNG

(LS)

Pembayaran dengan menggunakan mekanisme LS

artinya pelaksanaan pembayaran melalui transfer dari rekening kas Negara ke rekening bank penerima

(rekening rekanan yang berhak menerima pembayaran) setelah memenuhi persyaratan yg ditetapkan.

Pembayaran dengan menggunakan mekanisme LS dilakukan untuk pembayaran selain yang dilakukan melalui mekanisme UP. Pada prinsipnya semua

pembayaran atas beban APBN dapat dilakukan dengan mekanisme LS namun harus tetap memenuhi

(8)
(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian jenis deskriptip kualitatif yang merupakan sebuah tingkah laku manusia dan juga berupa kata-kata lisan yang dapat diamati manusia

SPP Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-UP adalah dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat pengisian

Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan

Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat dengan UP, adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan

Walaupun Jepang hanya menjadi anggota ILO pada tahun 1919-1938 dan akhirnya keluar karena kebijakan militerisme yang diambilnya, namun ILO turut memberikan pengaruh dalam

Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan yang digabungkan dengan hutang jangka pendek dan hutang jangka

Uang persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada bendahara pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional

Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Uang Persediaan adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving) yang artinya jika