MEKANISME
PENCAIRAN
Mekanisme pembayaran tagihan
atas beban APBN dapat dilakukan
dengan
dua
cara
Adanya pilihan mekanisme pembayaran
diharapkan dapat mempermudah dan
mempercepat pelaksanaan tagihan atas
beban APBN tanpa mengurangi
akuntabilitas.
Satker diharapakan dapat menerapkan
prinsip-prinsip akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan dana
APBN dengan cara memilih dan
1. MEKANISME UANG
PERSEDIAAN
(UP)
Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.
Apabila Uang Persediaan yang diterima oleh satker tersebut kurang, maka satker dapat mengajukan Tambahan Uang Persediaan.
1. MEKANISME UANG
PERSEDIAAN
(LANJUTAN……)
UP dapat diberikan dalam batas-batas untuk pengeluaran-pengeluaran:
a. Belanja Barang (52); b. Belanja Modal (53) c. Belanja lain-lain (57);
2. MEKANISME PEMBAYARAN
LANGSUNG
(LS)
Pembayaran dengan menggunakan mekanisme LS
artinya pelaksanaan pembayaran melalui transfer dari rekening kas Negara ke rekening bank penerima
(rekening rekanan yang berhak menerima pembayaran) setelah memenuhi persyaratan yg ditetapkan.
Pembayaran dengan menggunakan mekanisme LS dilakukan untuk pembayaran selain yang dilakukan melalui mekanisme UP. Pada prinsipnya semua
pembayaran atas beban APBN dapat dilakukan dengan mekanisme LS namun harus tetap memenuhi