• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN MUDARABAH PENDIDIKAN (SIMUDA) PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH HARAPAN SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN MUDARABAH PENDIDIKAN (SIMUDA) PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH HARAPAN SURABAYA."

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN

MUD}A<RABAH PENDIDIKAN (SIMUDA) PADA KOPERASI JASA

KEUANGAN SYARIAH HARAPAN SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

DwiBagus Satria Utama NIM : C34209024

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH S U R A B A Y A

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “ Strategi Pemasaran Produk Simpanan Mud}a<rabah Pendidikan Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya” ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang bagaimana strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a<rabah Pendidikan dan bagaimana dukungan dan kendala dalam strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a<rabah Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

Skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan tehnik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif kuaitatif dengan pola berfikir induktif.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah pertama, strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a<rabah Pendidikan di KJKS Harapan Surabaya dilakukan dengan segmentasi pasar, kemudian membidik pasar yang ingin ditarget dan selanjutnya menerapkan sistem bauran pemasaran 7P yang terdiri dari Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Distribusi, Strategi Promosi, Strategi SDM, Strategi Proses, dan Strategi Bukti Fisik yang diiringi dengan nilai-nilai islami yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadits, dan kedua, dukungan dan kendala dalam strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di KJKS Harapan Surabaya, dukungan penuh dari pemerintah yaitu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, tersedianya lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah yang ada saat ini, selanjutnya kendala yaitu masyarakat sekitar KJKS Harapan Surabaya kurang memahami tentang produk Simpanan Mud}a<rabah Pendidikan, kurangnya ketertarikan masyarakat dalam menabung, kurangnya perhatian terhadap promosi, kurangnya SDM yang melaksanakan kegiatan pemasaran, kurangnya jaringan dalam memasarkan produk, serta keterbatasan sistem teknologi informasi pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

Dari hasil diatas, disarankan bahwa strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di KJKS Harapan Surabaya hendaknya dipertahankan dan bahkan lebih ditingkatkan agar mampu bersaing dengan KJKS maupun Bank Syariah lainya. Kegiatan pemasaran, misalnya, dengan mengadakan program tahunan yaitu bekerja sama dengan pihak sekolah dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata yang berhubungan dengan pendidikan yang di selingi dengan pengenalan produk-produk KJKS Harapan Surabaya. Kegiatan tersebut bisa dijadikan sebagai strategi pemasaran yang sangat baik, dan agar masyarakat tahu tentang produk-produk yang ada di KJKS Harapan Surabaya khususnya pada produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ... iii

PENGESAHAN ... ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ... viii

DAFTAR TABEL ... ... xi

DAFTAR TRANSLITERASI ... ... xii

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... ... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... ... 10

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Kajian Pustaka ... ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 14

F. Kegunaan Hasil Penelitian ... ... 15

G. Definisi Operasional ... 16

H. Metode Penelitian ... 18

I. Sistematika Pembahasan ... ... 25

BAB II STRATEGI PEMASARAN DAN SIMPANAN MUD}A>RABAH PENDIDIKAN A. Strategi Pemasaran ... 27

1. Pengertian Strategi Pemasaran ... 27

2. Pemasaran Dalam Islam ... 44

3. Strategi Pemasaran Dalam Islam ... 52

(7)

1. Pengertian Simpanan ... 59

2. Macam Macam Simpanan ... 60

3. Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan ... 60

BAB III STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN MUD}A>RABAH PENDIDIKAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH HARAPAN SURABAYA A. Profil Umum KJKS Harapan Surabaya ... 62

1. Sejarah Berdirinya KJKS Harapan Surabaya ... 62

2. Prinsip Kerja KJKS Harapan Surabaya ... 66

3. Profil KJKS Harapan Surabaya ... 67

4. Visi dan Misi KJKS Harapan Surabaya ... 67

5. Struktur Organisasi KJKS Harapan Surabaya .... 68

6. Produk-Produk KJKS Harapan Surabaya ... 69

B. Straregi Pemasaran Produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di KJKS Harapan Surabaya ... 73

C. Dukungan dan Kendala dalam Strategi Pemasaran Produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di KJKS Harapan Surabaya ... ... 82

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN MUD}A>RABAH PENDIDIKAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH HARAPAN SURABAYA A. Strategi Pemasaran Produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya ... 84

B. Dukungan dan Kendala Strategi Pemasaran Produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya ... 97

(8)

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan

orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas

asas kekeluargaan.1 Dalam lingkungan pasar yang bersaing, koperasi adalah salah

satu organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan, baik

pelanggan internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota).

Keberlangsungan koperasi hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki

keunggulan bersaing dan para anggota mampu mempertahankan keunggulan

bersaing itu dengan berpartisipasi aktif pada koperasinya.2

Perkembangan KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) di Indonesia

begitu pesat yang ditandai dengan banyaknya keberadaan KJKS di beberapa

wilayah baik itu di perkotaan maupun di pedesaan. Awal mula berdirinya KJKS

tidak lepas dari perkembangan terbentuknya Perbankan Syariah yaitu pada awal

periode 1980-an, diskusi mengenai Bank Syariah sebagai pilar ekonomi Islam

telah dimulai. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut adalah Karnaen

A. Perwata Atmadja, M. Dawam Rahardjo, A.M. Saefuddin, M. Amien Azis, dan

lain-lain. Dari hasil kajian tokoh–tokoh tersebut, terbentuklah lembaga serupa dalam bentuk koperasi yang berlokasi di Jakarta yaitu koperasi Ridho Gusti.

(10)

2

Akan tetapi, prakarsa lebih khusus dimulai sejak tahun 1990, dimulai dari adanya

lokakarya bunga bank dan perbankan yang diselenggarakan pada tanggal 18-20

Agustus 1990 oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).3 Hasil lokakarya tersebut

mengeluarkan pendapat adanya dua pandangan yang berbeda terhadap bunga

bank. Pendapat pertama berpendapat bahwa bunga bank itu riba dan oleh karena

itu hukumnya haram, sedangkan pandangan kedua berpendapat bunga itu bukan

riba dan oleh karena itu hukumnya halal.4 Dan selanjutnya dibahas lebih lanjut

dalam musyawarah nasional IV (MUNAS IV) MUI tanggal 22-25 Agustus 1990

di hotel Sahid Jaya Jakarta. Hasil MUNAS membentuk tim perbankan MUI yang

bertugas mensosialisasikan rencana pendirian bank syariah di Indonesia. Hasil

kerja tim ini membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, yakni berhasil

mendirikan Bank Muamalah Indonesia (BMI) pada tanggal 1 November 1991.5

Di luar konteks perbankan syariah sesungguhnya terdapat beberapa jenis

lembaga keuangan syariah lain. Lembaga ini juga memiliki misi keumatan,

sistem operasionalnya menggunakan syariah Islam, hanya produk dan

manajemennya yang memiliki beberapa perbedaan dengan perbankan. Lembaga

tersebut meliputi Pegadaian Syariah, Asuransi Syariah, Baitul Ma<l Wattamwil

3Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta:Gema insani, 2001),

25.

4 Muhammad Syakir Sula, Sejarah perkembangan ekonomi islam”, http://www.syakirsula.

com/indexphp?option=com_content&task=view&id=100&Itemid=27, di akses pada 10 Februari 2015.

(11)

3

(BMT) atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), maupun lembaga yang

berorientasi pada fungsi sosial LAZ, BAZNAS dan lembaga pengelola wakaf.6

Dalam al - Qur’an surat al-Maidah ayat 2:

pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat

berat siksa-Nya“.7 Makna tersebut mempunyai tujuan yang sama dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah yaitu untuk saling tolong menolong dalam hal

kebaikan ummat. Dengan demikian KJKS memiliki dua unsur di dalamnya, yakni

ta’a>wun (tolong-menolong) dan shirkah (kerja sama) sehingga koperasi syariah biasa disebut shirkatu at-ta’a>wuni>yah, yaitu suatu bentuk kerja sama atau

tolong-menolong antar sesama anggota untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tanggal 10

September 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa

Keuangan Syariah memberikan pengertian bahwa Koperasi Simpan Pinjam

Syariah atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan

usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola

6Suwendi, “Memahami Pokok-Pokok Pikiran BMT dalam Membantu Memecahkan Problematika

EkonomiUmat”,http://suwendi-online.blogspot.com/2009/04/memahami-pokok-pokok-pikiran bmt.html,di akses pada 10 Februari 2015.

7 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya Revisi Terbaru,

(12)

4

bagi hasil (syariah).8 Dengan kata lain, koperasi jasa keuangan Syariah

merupakan lembaga keuangan yang mengambil badan hukum koperasi, dan

sistem operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip ekonomi syariah. Secara

konsep, KJKS mematuhi prinsip koperasi, yaitu kesejahteraan untuk para

anggotanya dan terdapat tiga jenis simpanan, yaitu simpanan pokok, simpanan

wajib, dan simpanan sukarela.

Dalam usaha memperbesar lingkup pemasaran, KJKS harus memiliki

strategi yang baik dalam memasarkan produk-produk yang dimilikinya. KJKS

harus pandai menonjolkan apa yang menjadi kelebihannya, tanpa menutup-nutupi

apa yang menjadi kekurangannya di mata masyarakat sehingga tercipta citra

KJKS yang jujur dan amanah dibenak masyarakat. Pemasaran merupakan proses

sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk

dan nilai.9 Pemasaran merupakan semua kegiatan manusia yang dilakukan dalam

hubunganya dengan pasar. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar guna

mewujudkan pertukaran potensial untuk kepentingan memuaskan kebutuhan dan

keinginan manusia.10 Dalam mengatasi persaingan pasar, setiap perusahaan

maupun lembaga keuangan memerlukan suatu pemasaran yang efektif dalam

menjual dan memperkenalkan produknya kepada masyarakat.

8Sugianto,“Denyut Koperasi Syariah”, http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content

&view=article&id=948:denyutkoperasi-syariah &catid=54:bind-berita-kementerian&Itemid=98, di akses pada 10 Februari 2015.

(13)

5

Dalam hal pemasaran tidak akan terlepas dari yang namanya strategi

pemasaran dan segmentasi pasar. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat

penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara

mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Strategi pemasaran adalah alat

fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar

yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar

sasaran tersebut.11

Segmentasi pasar adalah usaha pemisahan pasar pada

kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan

bauran pemasaran tersendiri.12 Dasar-dasar untuk mensegmentasi pasar

konsumen terdiri dari beberapa variabel diantaranya adalah segmentasi geografis,

segmentasi demografis, psikografis dan segmentasi perilaku.13 Segmentasi dapat

menjadi faktor kunci untuk memenangkan persaingan dengan melihat pasar dari

sudut yang unik dengan cara yang berbeda dari pesaing.

Keberadaan koperasi Jasa Keuangan Syariah masih tergolong baru. Dalam

berkembangnya keberadaan koperasi jasa keuangan syariah yang begitu pesat,

bukan berarti dalam proses perkembangan secara keseluruhannya tidak terdapat

masalah dan hambatan. Dalam hal perundang-undangan masih belum ada

peraturan yang mengatur secara khusus, seperti pada perbankan syariah. Untuk

sementara, keberadaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah saat ini masih

11 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga, (Yogyakarta:ANDI, 2008), 6. 12 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, ..., 371.

(14)

6

didasarkan pada Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik

Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tersebut. Dengan tidak adanya

Undang-Undang ini secara otomatis akan menghambat perkembangan koperasi

jasa keuangan syariah, tentunya diharapkan ada payung hukum yang

menaunginya berupa UU koperasi syariah tersendiri, seperti pada

Undang-Undang Perbankan Syariah. Kalaupun belum bisa dengan UU tersendiri,

setidaknya dilakukan revisi terhadap UU Perkoperasian yang ada dengan

mengakomodasi keberadaan koperasi syariah. Kehadiran UU ini secara otomatis

akan mempercepat pertumbuhan koperasi syariah sebagaimana yang telah terjadi

pada perbankan syariah.14

Di sisi lain juga masih ada yang menghambat berkembangnya KJKS,

yakni minimnya pengetahuan masyarakat tentang ekonomi syariah ataupun

lembaga keuangan syariah lainya, khususnya pada koperasi jasa keuangan

syariah. Hingga sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang kurang tahu

tentang seluk-beluk dari KJKS, sistem kinerja KJKS, produk-produk yang

ditawarkan oleh KJKS, serta pengimplementasiannya, sehingga membuat

masyarakat ragu akan koperasi jasa keuangan syariah apalagi banyak juga

pembicaraan-pembicaraan di masyarakat yang mengatakan sistem syariah hampir

tidak ada bedanya dengan sistem konvensional. Ini terlihat jelas khususnya pada

KJKS Harapan Surabaya yang merupakan salah satu KJKS di Surabaya bahkan

menjadi pelopor berdirinya KJKS-KJKS lainnya di Surabaya yang sampai

14 Sugianto, Denyut Koperasi Syariah”, http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_con

(15)

7

sekarang hanya mempunyai satu kantor yang berada di Jl. Semolowaru no. 110

Surabaya, sedangkan KJKS-KJKS yang berdiri setelah KJKS harapan sudah ada

yang memiliki lebih dari satu cabang kantor.

KJKS Harapan Surabaya merupakan salah satu dari sekian banyak KJKS

di Indonesia dan di Surabaya pada khususnya, lembaga keuangan Syariah yang di

mana dalam pengoperasiannya benar-benar berpegang teguh pada syariat Islam.

Konsep Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebagai sebuah langkah solutif dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah sampai saat ini

cukup memberikan pengaruh yang besar dalam upaya meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat. Kecilnya kapasitas usaha serta lemahnya manajemen

sering membuat mereka tidak tersentuh oleh bank. Lembaga Keuangan Mikro

(LKM) dalam bentuk BMT/KJKS/KSP/USP menjadi alternatif pertama dalam

memenuhi kebutuhan mereka dalam aktivitas transaksi keuangan.15 Atas realita

tersebut LKM mulai mendapat perhatian yang lebih intens dari Pemerintah,

bahkan dipercaya dapat menyelesaikan sebagian problematika masyarakat di

bidang perekonomian. Secara khusus untuk LKM berbasis syariah, adanya Fatwa

MUI tanggal 16 Desember 2003 perihal haramnya bunga dalam melakukan

transaksi keuangan memberikan pengaruh yang positif dalam pengembangannya.

KJKS Harapan Surabaya didirikan dalam rangka menangkap peluang

untuk terus mengembangkan diri serta menjadi bagian motor penggerak

perekonomian masyarakat dengan memberikan kontribusi yang riil terhadap

pemberdayaan masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah dengan sistem

(16)

8

syariah.16 Selain itu KJKS berperan menjauhkan masyarakat dari praktek

ekonomi non Syariah serta melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil dan

menengah. Selain menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana

tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dana, hal utama yang

membedakannya dengan bank/lembaga keuangan konvensional adalah dalam cara

menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat harus sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

KJKS Harapan Surabaya yang memiliki kantor pusat di Jl. Semolowaru

No. 110 Surabaya, menyediakan produk-produk yang berbagai macam untuk

mempermudah masyarakat dalam memilih yang sesuai dengan kebutuhan, di

antaranya adalah SAMARA (Simpanan Mud}a>rabah Sejahtera), SIMUDA

(Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan), SIJAKA (Simpanan Berjangka), SAQUR

(Simpanan Mud}a>rabah Aqiqah dan Qurban). Sedangkan untuk produk

pembiayaannya di antaranya adalah pembiayaan musa>rakah, pembiayaan

mud}a>rabah, pembiayaan mu>ra>bahah, pembiayaan ijarah. Dari beberapa

produk-produk KJKS Harapan tesebut, peneliti sangat tertarik untuk meneliti dan

menganalisa bagaimana pengaplikasian produk-produk di KJKS Harapan

Surabaya dan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan, serta dukungan dan

kendala apa saja yang terjadi dalam memasarkan produk KJKS tersebut,

khususnya pada produk simpanan yaitu SIMUDA (Simpanan Mud}a>rabah

Pendidikan).

(17)

9

Salah satu produk simpanan yang paling banyak di minati masyarakat dan

merupakan produk yang sangat di unggulkan oleh Koperasi Jasa Keuangan

Syariah Harapan Surabaya adalah produk SIMUDA (Simpanan Mud}a>rabah

Pendidikan). Produk simpanan ini merupakan produk simpanan khusus untuk anak usia sekolah yang penyetoranya dan pengambilanya diutamakan untuk

kebutuhan sekolah.17 KJKS Harapan Surabaya mampu bersaing dengan Lembaga

Keuangan lainya dan bisa bertahan sampai saat ini yaitu dengan memperluas

pangsa pasar. Dalam hal untuk memperluas pangsa pasar produk Simpanan

Mud}a>rabah Pendidikan dan agar produk tersebut laku untuk dipasarkan serta bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, bagaimanakah cara pihak KJKS Harapan

Surabaya melakukan kegiatan pemasaranya kepada masyarakat. Dalam hal ini,

perlu diketahui strategi pemasaran seperti apa yang diterapkan oleh pihak KJKS

Harapan Surabaya pada produk SIMUDA, serta apa saja yang menjadi dukungan

dan kendala dalam strategi pemasaran produk SIMUDA tersebut.

Pada penulisan Tugas Akhir ini tidak semua pertanyaan yang muncul

akan penulis uraikan, tetapi hanya berfokus pada strategi pemasaran produk

SIMUDA, sehingga dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengangkat judul

“STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN MUD}A>RABAH

PENDIDIKAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH HARAPAN

SURABAYA”.

(18)

10

B. Identifikasi dan batasan Masalah

Berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan beberapa identifikasi masalah yaitu:

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Koperasi Syariah khususnya pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

2. Produk-produk Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

3. Bagaimana strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a>rabah

Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

4. Bagaimana dukungan dan kendala dalam strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

Agar penelitian ini terarah dan jelas, maka sangat diperlukan berupa pembatasan masalah. Hal ini sangat penting dilakukan agar permasalahan yang akan diteliti menjadi fokus, berikut pembatasan masalahnya :

1. Strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah harapan Surabaya.

2. Dukungan dan kendala dalam strategi pemasaran produk Simpanan

Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah harapan Surabaya.

C. Rumusan Masalah

(19)

11

1. Bagaimana strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan

di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya ?

2. Bagaimana dukungan dan kendala dalam strategi pemasaran produk

Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya

D. Kajian Pustaka

Berikut beberapa penelitian terdahulu serta penjelasannya sebagai bahan perbandingan ataupun acuan peneliti dalam membuat penelitian yang akan dilakukan yang bertujuan agar tidak terjadi kesamaan ataupun pengulangan penelitian :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Novi Ardiani pada tahun 2012 yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk TARBIAH (Tabungan Arisan Berhadiah) Di KJKS

Binama Semarang”. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tabungan Arisan Berhadiah

(Tarbiah) merupakan produk kombinasi dari tabungan dan arisan. Sebagai

tabungan karena mitra menitipkan dana yang dimiliki di KJKS, dan dapat

diambil kembali setelah masa periode tertentu. Dengan menggunakan akad

wadi’ah yadlamanah. Strategi pemasaran yang diterapkan di KJKS Binama Semarang adalah menggunakan bauran pemasaran yang meliputi strategi

produk, harga, promosi, tempat/ saluran distribusi, SDM, proses, dan bukti

(20)

12

Dengan layanan jemput bola (pick-up service) marketing dapat menjangkau

semua pasar bahkan yang jauh sekalipun.18

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan penulis saat

ini adalah sama-sama membahas tentang strategi pemasaran, sedangkan

perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang Strategi Pemasaran Produk TARBIAH (Tabungan Arisan Berhadiah) Di KJKS Binama Semarang, sedangkan penelitian yang akan di lakukan penulis saat ini adalah tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan

(SIMUDA) di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Syafrizal Yanal Furqon tahun 2010 dengan judul

Strategi Pemasaran Produk Simpanan Idul Fitri Pada BMT AL-FATH IKMI

PAMULANG. Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan kualitatif

deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam memasarkan produk

Simpanan Idul Fitri, langkah yang dilakukan oleh BMT AL-FATH melalui

beberapa tahapan, diantaranya yaitu, pertama, Strategi Promosi dilakukan

dengan diadakanya ceramah keagamaan secara rutin kepada masyarakat,

dengan brosur/iklan yang menarik dan agamis serta website, dan mengadakan

buka puasa bersama pada bulan suci ramadhan, mitranya maupun masyarakat,

kedua, Strategi Harga dilakukan dengan menetapkan harga dengan tidak

memberatkan masyarakat untuk menjadi mitra di BMT AL-FATH, ketiga,

Strategi Produk dilakukan dengan akad mud}a>rabah mutlaqah bagi hasil yang

kompetitif, keempat, Strategi Distribusi dilakukan dengan adanya market

(21)

13

chanel antara Dinas Koperasi maupun BMT center, sehingga produk BMT

AL-FATH dapat di distribusikan.19

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan penulis saat

ini adalah sama-sama membahas tentang strategi pemasaran, sedangkan

perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang Strategi

Pemasaran Produk Simpanan Idul Fitri Pada BMT AL-FATH IKMI

PAMULANG, sedangkan penelitian yang akan di lakukan penulis saat ini

adalah tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan

(SIMUDA) di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aulia Urrahman pada tahun 2013

dengan judul “Analisis Strategi Promosi Produk Griya iB Hasanah di BNI Syariah KCP Sidoarjo” Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan mengenai suatu persoalan secara

jelas dan akurat sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Kesimpulan dari

hasil penelitian ini adalah aktivitas promosi yang diterapkan di BNI Syariah

KCP Sidoarjo dalam usaha perusahaan memperkenalkan produk Griya iB

Hasanah nya adalah mencakup ke semua dari alat promosi, dari semua aktivitas

promosi yang dilakukan BNI Syariah KCP Sidoarjo dalam memasarkan produk

Griya iB Hasanahnya tidak melanggar syariat dalam implementasinya, yakni

setelah dikaji dalam perspektif Islamnya telah sesuai dengan prosedur serta

rambu-rambu keislaman. Secara garis besar, dari semua metode promosi yang

(22)

14

dilakukan BNI Syariah KCP Sidoarjo dalam implementasinya ialah

menyampaikan informasi mengenai produk khususnya produk Griya iB

Hasanah ialah dengan apa adanya, yakni tidak menampilkan ilusi–ilusi yang berlebihan dan tidak memberikan promosi yang bersifat palsu semata.20

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan penulis saat

ini adalah sama-sama membahas tentang strategi pemasaran, sedangkan

perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas tentang Strategi Promosi

Produk Griya iB Hasanah di BNI Syariah KCP Sidoarjo, sedangkan penelitian

yang akan di lakukan penulis saat ini adalah tentang Strategi Pemasaran Produk

Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan (SIMUDA) di Koperasi Jasa Keuangan

Syariah Harapan Surabaya.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu diatas, belum ada penelitian

secara khusus yang membahas mengenai Stretegi Pemasaran Produk Simpanan

Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

Tetapi terdapat persamaan yang terletak pada subyek yang diteliti, yakni

sama-sama meneliti tentang strategi pemasaran produk. Sedangkan yang

membedakan adalah dari segi lokasi penelitian atas studi kasusnya.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a>rabah

Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

(23)

15

2. Untuk mengetahui dukungan dan kendala dalamstrategi pemasaran

produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi Jasa Keuangan

Syariah Harapan Surabaya.

F. Kegunaan Hasil Peneletian

Adapun kegunaan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Bagi penulis :

a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang produk-produk Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya khususnya tentang produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan (SIMUDA) dan strategi pemasaranya.

b. Untuk memenuhi tugas akhir guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

c. Sebagai tambahan ilmu bagi penulis

2. Bagi KJKS Harapan Surabaya :

a. Penelitian ini dapat memperkenalkan produk-produk Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya khususnya produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan (SIMUDA) pada masyarakat luas sehingga dapat memberikan informasi dan pengetahuan tambahan yang dapat membantu perkembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

(24)

16

3. Bagi UIN Sunan Ampel Surabaya – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam : Hasil penelitian ini dapat menambah literatur serta referensi tambahan yang dapat digunakan ataupun dikembangkan sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya khususnya tentang strategi pemasaran.

4. Bagi pembaca :

a. Sebagai salah satu sarana untuk sosialisasi/pengenalan kepada

masyarakat tentang produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan (SIMUDA).

b. Sebagai tambahan referensi dan informasi khususnya bagi Mahasiswa

mengenai salah satu produk dalam Perbankan dan Lembaga Keuangan

Syariah.

G. Definisi Opersional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa indikator yang kemudian berikut penjelasannya :

(25)

17

pencarian pelanggan, komunikasi, distribusi, penetapan harga, dan pelayanan.21

2. Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadianya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaan. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang

atau kelompok orang lain agar mnjadi dewasa atau mencapai tingkat

hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.22 Menurut

Langeveld pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan

bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak

itu, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan

tugas hidupnya sendiri. Pengaruh dari pendidikan itu datangnya dari

orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah,

buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada

orang yang belum dewasa.23

Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan (SIMUDA) adalah produk simpanan khusus untuk anak usia sekolah yang penyetoran dan pengambilanya diutamakan untuk kebutuhan sekolah. Produk SIMUDA merupakan salah satu produk yang ada di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

21 Samsul Anam, et al, Manajemen Pemasaran, (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press, Cet. I, 2013),

11.

22 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Edisi Revisi, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,

Cet. 10, 2012), 1.

(26)

18

3. KJKS Harapan Surabaya adalah salah satu Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang ada di Surabaya dan merupakan KJKS pertama yang ada di Surabaya. Dalam hal ini Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya sendiri sebagai objek penelitian.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan dan penyusunantugas

akhir ini dalam mendapatkan informasi dan data-data adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini jenis penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

untuk meneliti pada kondisi, objek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah

eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci, tehnik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada

makna.24 Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan

penjelasan yang mengarah pada kesimpulan. Penelitian kualitatif bersifat

induktif: peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau

dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang

seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai

catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan

catatan.

(27)

19

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar.

Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena

yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.

Penelitian ini mengkaji bentuk, aktifitas, karakteristik, perubahan, hubungan,

kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain.25

Kaitanya kerangka kerja dalam penelitian deskriptif kualitatif disini

berarti, peneliti berusaha untuk mencari tahu, menggambarkan dan

mendeskripsikan suatu kejadian atau informasi yang kemudian diidentifikasi dan

dievaluasi. Merujuk pada hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana

strategi pemasaran dalam penjualan produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang penulis pergunakan yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder.

a) Sumber data primer

Sumber data primer yakni subjek penelitian yang dijadikan

sebagai sumber informasi penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau pengambilan data secara langsung atau yang dikenal

dengan istilah interview/wawancara.26 Dalam hal ini subjek penelitian

yang dimaksud adalah pihak Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan

Surabaya sendiri khususnya Bapak Nanang Hidayat selaku manajer dan

25 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosda Karya.

Cet. III, 2007), 72.

(28)

20

Bapak Faruq selaku divisi pemasaran dan nasabah yang bersangkutan

dalam produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi Jasa

Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

Penelitian kualitatif melihat penentuan sampel sebagai suatu

proses yang dinamis, bertahap, sebagai tim, tidak ditetapkan sebelumnya

secara pasti. Sampel penelitian kualitatif dapat dapat berkisar dari satu

sampai 40 orang bahkan lebih. Penentuan besarnya sampel didasarkan

atas tujuan penelitian, fokus dari penelitian, cara pengumpulan data,

kelayakan informan, kebaharuan informasi, kelengkapan informasi.27

Dalam studi kasus ada beberapa cara pengambilan sampel yang

biasa dilakukan seperti pengambilan sampel berdasarkan tujuan, sampel

yang cocok, dan sampel insidental. Pengambilan berdasarkan tujuan atau

purposif sampling, pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan

penelitian.28

b) Sumber data sekunder

Sumber data Sekunder yaitu Sumber data sekunder yaitu data

yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Pada sumber data

sekunder, data yang diambil tidak dari sumber langsung asli. Dan juga

merupakan data pendukung yang berasal dari seminar, buku-buku maupun

literatur lain meliputi:

1) Dokumen, yaitu suatu catatan yang dapat dibuktikan atau

dijadikan bukti dalam suatu masalah atau persoalan. Sedangkan

(29)

21

dokumentasi adalah kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau

merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap

berharga dan penting. Dalam hal ini, dokumen dikumpulkan dari

data yang diperoleh dari pihak Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Harapan Surabaya dan hasil penelitian terhadap nasabah yang

bersangkutan dalam produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

2) Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara

memperoleh dari kepustakaan dimana penulis mendapatkan

teori-teori dan pendapat ahli serta beberapa buku referensi yang ada

hubungannya dengan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan antaralain :

a. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh

pewawancara kepada responden guna menggali informasi atau data

yang diinginkan untuk kebutuhan penelitian, khususnya penelitian

survei dan eksplorasi.29 Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan

Bapak Nanang Hidayat (manajer) dan Bapak Faruq (divisi pemasaran)

Koperasi Jasa Keuangan Syariah serta nasabah yang bersangkutan

dalam produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi Jasa

Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

29 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis,

(30)

22

b. Observasi

Observasi atau pengamatan dapat dilakukan tanpa mengajukan

pertanyaan. Subjek (sebagai responden dalam wawancara atau

kuisioner) dapat diamati dalam lingkungan kerja mereka sehari-hari.30

Pengamatan di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya

berfokus pada produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan di Koperasi

Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data yang relevan melalui arsip-arsip, catatan-catatan, brosur-brosur, laporan-laporan dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya khususnya pada produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan (SIMUDA).

4. Teknik pengolahan data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik pengolahan data sebagai berikut:

a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara data yang ada dan relevansi dengan penelitian. Dalam hal ini peneliti akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan masalah saja.

(31)

23

b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis. Peneliti melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis dan menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa data.

c. Penemuan Hasil, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari rumusan masalah.31

5. Metode analisis data

Setelah berbagai data terkumpul, maka untuk menganalisis

digunakan teknik deskriptif analitis. Penelitian ini berorientasi

memecahkan masalah dengan melakukan pengukuran variabel independen

dan dependen, kemudian menganalisis data yang terkumpul untuk

mencari hubungan antara variabel.32

Peneliti menggunakan teknik ini karena yang digunakan adalah

metode kualitatif, di mana memerlukan data-data untuk menggambarkan

suatu fenomena yang apa adanya (alamiah). Sehingga benar salahnya,

sudah sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya. Penelitian deskriptif

disebut juga penelitian ilmiah karena semua data yang diambil merupakan

31 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung:Alfa Beta, 2008),

243-246.

32Sulipan, “Penelitian Deskriptif Analitis”, dalam http://sekolah.8k.com, di akses pada 8 Maret

(32)

24

fenomena apa adanya. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan untuk

lanjut dengan penelitian analitis.

Selanjutnya, hasil riset dijelaskan dengan argumen/penalaran yang

dapat diterima. Argumen memungkinkan periset untuk menjelaskan,

menginterpretasikan, mempertahankan, menantang dan mencari arti lebih

lanjut. Dua bentuk dari proses argumen yang digunakan dalam riset

adalah deduktif dan induktif.33

Argumen deduktif merupakan argumen yang proses pengambilan

keputusannya berdasarkan hasil analisis dari data. Sedangkan induktif

merupakan proses mengambil kesimpulan (atau pembentukan hipotesis)

yang didasarkan pada satu atau lebih fakta atau bukti-bukti.Dari

pengertian kedua argumen di atas, peneliti memlilih menggunakan pola

pikir induktif dalam menganalisis hasil penelitian yang akan diselesaikan.

Argumen/penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus

yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau

prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum. Perbedaan dari

penalaran deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif

memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai

kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji

informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi

yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.34

33 Jogiyanto, Metode Penelitian Bisnis, (Yogyakarta:Bpfe, 2004), 10.

34 Bachtiar, “Penalaran Induktif”, dalam http://bachtiarseptiadi.blogspot.com, di akses pada 8

(33)

25

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dipaparkan dengan tujuan untuk memudahkan

pembahasan masalah-masalah dalam penelitian ini. Dan agar dapat dipahami

permasalahanya lebih sistematis dan kronologis, maka pembahasan ini akan

disusun penulis sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, bab ini berisi pendahuluan untuk

mengantarkan skripsi secara keseluruhan. Bab ini terdiri dari sub bab yaitu latar

belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian

pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional,

metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II KERANGKA TEORI, bab ini menguraikan tentang pokok-pokok

landasan penulisan skripsi, yang merupakan materi-materi yang dikumpulkan dan

dipilih dari berbagai sumber tertulis yang dipakai sebagai bahan acuan dalam

pembahasan atas topik, yang meliputi pengertian strategi pemasaran, bauran

pemasaran, segmenting, targeting dan positioning.

BAB III HASIL PENELITIAN, dalam bab ini menjelaskan gambaran

umum perusahaan/obyek penelitian dalam hal ini adalah Koperasi Jasa Keuangan

Syariah Harapan Surabaya, yang meliputi sejarah berdirinya peusahaan, struktur

organisasi dan personalia, dan produk-produk yang dilaksanakan pada Koperasi

Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya. Disertakan juga penjelasan khusus

(34)

26

serta penjelasan tentang dukungan dan kendala apa saja yang dihadapi oleh

Koperasi Jasa Keuangan Syariah Harapan Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA, dalam bab ini penulis akan membahas

tentang analisis strategi pemasaran produk Simpanan Mud}a>rabah Pendidikan (SIMUDA) yang di peroleh dari hasil penelitian di Koperasi Jasa Keuangan

Syariah Harapan Surabaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, bab ini merupakan bab penutup

yang berisi kesimpulan dan saran. Dalam bab ini pula akan disimpulkan hasil

pembahasan untuk menjelaskan sekaligus menjawab persoalan yang telah

(35)

BAB II

STRATEGI PEMASARAN DAN SIMPANAN MUD}A>RABAH PENDIDIKAN

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda,

yaitu (1) dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends

to do) dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan

(eventually does). Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi

didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan

organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang terkandung

dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang

aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi.

Sedangkan berdasarkan perspektif yang kedua, strategi di definisikan

sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkunganya

sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti meiliki strategi,

meskipun strategi tersebut tidak pernah di rumuskan secara eksplisit

(gamblang). Pandangan ini dterapkan bagi para manajer yang bersifat

reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap

lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.1

(36)

28

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana

seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.2 Pemasaran

merupakan semua kegiatan manusia yang yang dilakukan dalam

hubunganya dengan pasar. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar guna

mewujudkan pertukaran potensial untuk kepentingan memuaskan

kebutuhan dan keinginan manusia.3

Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit

maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk

mencapai tujuanya (Bennet 1998). Sementara itu Tull dan Kahle (1990)

mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang

direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang

dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar

sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah

dalam kaitanya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar,

identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan

biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral

dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen

suatu organisasi.4

2 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jaka Wasana), jilid 1, (Jakarta:Erlangga, 1996), 4. 3 Ibid., 12

(37)

29

Menurut Corey (dalam Dolan, 1991), strategi pemasaran terdiri

atas lima elemen yang saling berkait. Kelima elemen tersebut adalah :

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan

ini didasarkan pada faktor-faktor (Jain, 1990) :

a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi

yang dapat diproteksi dan di dominasi.

b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya

pemusatan (fokus) yang lebih sempit.

c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di

dalam menanggapi peluang dan tantangan

d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya

langka atau pasar yang terproteksi.

Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar

dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan

untuk dilayani oleh perusahaan.5

2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual,

pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada

masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total

yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian.

Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk,

ketersdiaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan

(38)

30

teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang

mungkin terbentuk diantara pembeli dan penjual.

3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan

nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.

4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang

dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan

menggunakanya.

5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal

selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.

Dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan

pendekata-pendekatan analitis. Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan

dalam menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya

tergantung pada analisis faktor-faktor. Adapun faktor-faktor sebagai

berikut :

a. Faktor lingkungan

Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan

populasi dan peraturan pemeintah sangat penting untuk

mengetahui pengaruh yang ditimbulkanya pada bisnis perusahaan.

Selain itu faktor-faktor sepeti perkembangan teknologi, tingkat

inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh diabaikan. Hal-hal

tersebut merupakan faktor lingkungan yang harus

(39)

31

b. Faktor pasar

Setiap perusahaan perlu selalu memperhatikan dan

mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat

pertumbuhan, tahap perkembangan, trend dalam sistem distribusi,

pola perilaku pembeli, permintaan musiman, segmen pasar yang

ada saat ini atau yang dapat dikembangkan lagi, dan

peluang-peluang yang belum terpenuhi.

c. Persaingan

Dalam kaitanya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu

memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar

pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatandan kelemahan

pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para

pesaing.

d. Analisis kemampuan internal

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahanya

dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat

didasarkan pada fakor-faktor sepeti teknologi,sumber daya

finansial, kemampuanpemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan

basis pelanggan yang dimiliki.6

e. Perilaku konsumen

Perilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal

ini sangat bermanfaat bagi pengembangan produk, desain

(40)

32

produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi, dan

penentuan strategi promosi. Analisis perilaku konsumen dapat

dilakukan dengan penelitian (riset pasar), baik melalui

observasi maupun metode survai.

f. Analisis ekonomi

Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan

pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap kemungkinan

untuk mendapatkan laba. Analisis ekonomi terdiri dari analisis

terhadap komitmen yang diperlukan, analisis BEP (Break Even

Point), penilaian risiko laba/rugi, dan analisis faktor ekonomi

pesaing.7

Dalam menjalankan usaha, salah satu yang terpenting adalah

bagaimana seorang pimpinan atau pemilik usaha menentukan arah atau

strategi pemasaran atau pemasaran usaha atau bisnisnya. Karena

perencanaan strategi pemasaran akan menjadi ujung tombak dan penentu

utama dari sukses atau tidaknya usaha atau bisnisnya tersebut.

Langkah yang dilakukan dalam penerapan strategi pemasaran

yaitu dengan menggunakan STP Market (Segmenting, Targeting,

Positioning), adapun pengertianya adalah sebagai berikut :

1. Segmenting (Segmentasi) adalah Suatu kegiatan membagi suatu

pasar menjadi kelompok–kelompok pembeli yang berbeda, yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda

(41)

33

yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran

(marketing mix) yang berbeda.

2. Targeting (Penentuan Target Pasar) adalah proses pemilihan dan

penentuan atas segmen pasar yang telah dilakukan sebelumnya.

Dengan demikian, proses targeting adalah suatu proses dimana

kita menentukan akan seperti apakah konsumen yang menjadi

target atau sasaran usaha atau bisnis.

3. Positioning (Penempatan Produk) adalah proses menempatkan

produk agar sesuai dengan profil atau karakteristik dari target

market. Hal ini biasanya meliputi harga dan kualitas produk

tersebut. Proses STP Market ini, khususnya Positioning sangat

erat kaitannya dengan langkah strategi pemasaran selanjutnya

yaitu Marketing Mix.8

Dalam kaitanya dengan penerapan pemasaran dalam perusahaan

pada saat ini, banyak sekali perusahaan yang memilih jenis pemasaran

sasaran dan terbukti bahwa jenis pemasaran ini dapat membantu

perusahaan mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik. Dengan

demikian perusahaan akan mengembangkan produk yang tepat, serta

mampu menyesuaikan harga, saluran distribusi dan periklanan bagi

masing-masing pasar target dengan efisien. Pemasaran sasaran mencakup

tiga langkah pokok. Langkah pertama adalah segmentasi pasar\, yaitu

(42)

34

usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut

jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaran tersendiri.

Perusahaan menetapkan berbagai cara yang berbeda dalam memisahkan

pasar tersebut, kemudian mengembangkan profil-rofil yang ada pada

setiap segmen pasar, dan menilai daya tarik masing-masing segmen.

Langkah kedua adalah menetapkan sasaran pasar, yang berisi kegiatan

menilai dan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasukiya.

Langkah ketiga adalah penempatan produk, mencakup kegiatan

merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan

bauran pemasaran secara terperinci.9

Segmentasi pasar merupakan tindakan membagi sebuah pasar

kedalam kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang mungkin

membutuhkan produk-produk dan bauran pemasaran tersendiri.

Perusahaan mengidentifkasi cara-cara yang berbeda untuk membagi pasar

menjadi segmen-segmen, mengembangkan profil segmen pasar yang

menguntungkan dan mengevaluasi masing-masing daya tarik

segmen-segmen. Pasar terdiri dari konsumen-konsumen yang sangat luas dan

memiliki beragam kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda, namun

juga ada beberapa kelompok yang memiliki kesamaan dalam beberapa

hal. Mereka bisa berbeda dalam hal keinginan, sumber daya, lokasi

geografis sikap tertentu dalam membeli dan cara mereka membeli. Setiap

(43)

35

perbedaan tersebut dinamakan (variable) yang bisa digunakan untuk

menyusun segmentasi pasar.

Dasar dalam segmentasi pasar konsumen terdiri dari beberapa

variabel diantaranya yaitu geografi, demografi, psikografi, dan

behavioristik. Tidak ada satu cara yang khusus untuk menyusun

segmentasi dalam pasar. Pemasar harus mencoba variabel-variabel

segmentasi yang berbeda, sendiri-sendiri atau kombinasi, hingga

menemukan pola yang paling sesuai antara produk yang dibangun dengan

kunsumen yang akan dilayaninya.10 Variabel yang bisa digunakan sebagai

dasar dalam segmentasi pasar adalah sebagai berikut :

a. Segmentasi geografi

Segmentasi geografi membagi pasar berdasarkan wilayah yang

berbeda, seperti negara propinsi, daerah, kota atau desa.

Perusahaan bisa memutuskan untuk : beroperasi di dalam satu

atau beberapa wilayah geografi atau beroperasi dalam semua

wilayah tetapi memperhatikan variasi-variasi kebutuhan dalam

wilayah tersebut. Misalnya mie instan di jual keseluruh wilayah

indonesia tetapi diciptakan rasa atau aroma sesuai dengan daerah

masing-masing.

b. Segmentasi demografis

10 Samsul Anam, et al, Manajemen Pemasaran, (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press, Cet. I, 2013),

(44)

36

Pasar dibagi dalam kelompok berdasarkan usia, jenis

kelamin, jumlah keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,

agama, ras atau kesukuan. Variabel demografi merupakan dasar

yang paling popular dan banyak digunakan untuk

membeda-bedakan kelompok konsumen. Alasanya adalah bahwa tingkat

keinginan, pilihan, dan pemakaian konsumsi sering dikaitkan

dengan variabel demografi. Alasan lainya karena variabel

demografis lebih mudah diukur.

c. Segmentasi psikografis

Para pembeli dibagi dalam kelompok yang dibedakan

berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan ciri kepribadian. Orang

yang berada dalam satu wilayah demografis yang sama bisa saja

memiliki profil psikografis yang berbeda bahkan sangat berbeda.

d. Segmentasi behavioristik

Dalam segmentasi ini, konsumen di bagi kedalam

kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan,sikap, penggunaan

atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.11

Demi tercapainya tujuan perusahaan, masing-masing perusahaan

harus mengetahui faktor-faktor yang menentukan keberhasilan dan

kegagalan dalam perjalanannya terhadap persaingan bisnis. Faktor-faktor

tersebut bisa bersumber dari dalam perusahaan (interen) ataupun dari luar

perusahaan (exteren). Dalam menyusun strategi pemasaran hendaknya

(45)

37

memperhatikan lingkungan pemasaran.12Lingkungan internal meliputi

sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan baik dari

kemampuan sumber daya manusia, peralatan mesin, kebijakan perusahaan

dan sebagainya. Lingkungan eksternal mencakup kondisi konsumen,

kebijakan pemerintah, persaingan antar perusahaan.

Lingkungan-lingkungan tersebut secara berangsur akan selalu mengalami perubahan,

sehingga perusahaan harus dapat mengambil sikap dari setiap perubahan

pada elemen lingkungannya.

Menyikapi perubahan lingkungan dengan tepat dan bijak, maka

akan membawa perusahaan pada titik dimana perusahaan mampu

merealisasikan tujuannya, apabila perusahaan salah menyikapi maka akan

membawa perusahaan pada kegagalan dan ketidak berhasilan. Sikap

perusahaan inilah yang biasa disebut dengan strategi, strategi itu

merupakan satu kesatuan rencana yang komprehensif dan terpadu yang

menghubungkan internal perusahaan dengan situasi lingkungan eksternal

agar tujuan perusahaan dapat tercapai.13

Strategi direncanakan atas dasar tujuan yang hendak dicapai

sehingga dalam mencapai sebuah tujuan strategi memberikan sebuah

gambaran bagaimana mencapai tujuan tersebut. Perusahaan didirikan

pasti memiliki tujuan dan proses yang berbeda walaupun secara dasar

tujuan setiap perusahaan adalah sama, yaitu sama-sama berusaha untuk

menghasilkan laba atau keuntungan yang maksimal dari adanya

(46)

38

pertukaran barang ataupun jasa perusahaan. Apabila tujuan perusahaan

ialah untuk meghasilkan keuntungan yang maksimal tersebut maka tujuan

dari kegiatan pemasaran perusahaan adalah untuk membuat penjualan

berlebihan dengan jalan memahami konsumen dengan sebaik-baiknya

sehingga produsen mampu menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dan

terjual dengan sendirinya.14

Usaha untuk mencapai kapasitas yang berlebih, masing-masing

perusahaan memiliki strategi pemasaran yang berbeda-beda. Strategi

pemasaran ialah logika pemasaran yang dipakai dalam unit bisnis untuk

mencapai sebuah tujuan pemasaran.15 Penentuan strategi ini dapat

dilakukan oleh manajer pemasaran dengan membuat tiga macam

keputusan yaitu, konsumen manakah yang akan dituju, kepuasan seperti

apa yang diinginkan oleh konsumen tersebut dan bauran pemasaran

apakah yang dipakai untuk memberikan kepuasan kepada konsumen

tersebut.16

Tahapan dalam merancang dan merumuskan strategi pemasaran

adalah :

a. Konsumen yang dituju (target consumer)

Tahap pertama dalam perumusan strategi pemasaran yakni

dengan menentukan konsumen yang dituju. Usaha-usaha

pemasaran akan lebih berhasil jika hanya ditujukan kepada

14 Philip Kotler, Gery Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran,(Jakarta: Erlangga, 1997), 55. 15 Philip Kotler, Marketing, (Jakarta: Erlangga, 1997), 416.

(47)

39

konsumen tertentu saja, dan bukannya masyarakat secara

keseluruhan. Konsumen yang dituju merupakan individu-individu

yang harus dilayani oleh perusahaan dengan memuaskan.

b. Menentukan keinginan konsumen

Strategi pemasaran yang efektif memerlukan suatu

pengetahuan tentang keinginan konsumen yang ditujukan

terhadap manfaat barang.17 Apabila perusahaan telah menentukan

siapa yang menjadi khalayak konsumennya maka tahap berikutnya

adalah menentukan atau mengetahui apa yang menjadi keinginan

konsumen dan harapanya terhadap sebuah produk. Strategi

pemasaran akanberhasil dan penjualan produknya akan terangkat

apabila dalam memproduksi produk, perusahaan terlebih dahulu

mencari informasi tentang keinginan calon pembelinya. Untuk

mengetahui apa yang menjadi kebutuhan, keinginan dan harapan

khalayak konsumen dapat ditempuh dengan riset pemasaran.

Penyesuaian penyediaan produk dengan kebutuhan konsumen

dikarenakan untuk lebih memaksimalkan kegiatan penjualan

produk perusahaan, sehingga dengan begitu akan dapat menekan

angka kegagalan terjualnya produk di pasaran.

c. Bauran pemasaran/marketing mix

Bauran pemasaran adalah sekumpulan variabel-variabel

tentang produk, harga, distribusi dan promosi dan merupakan

(48)

40

variabel kebijakan dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran

merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk

membentuk karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan kepada

pelanggan. Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono merumuskan

bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Promotion dan

Place), adapun bauran pemasaran tersebut adalah:

1) Produk (Product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

kesuatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.18

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kebijakan produk merupakan sebuah kebijakan yang diambil

oleh perusahaan di dalam menyediakan barang atau jasa

yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen.

Produk merupakan segala sesuatu yang berusaha ditawarkan

oleh perusahaan kepada para konsumennya. Perusahaan

berusaha menyesuaikan produk dengan kebutuhan calon

pembelinya.

2) Harga (Price)

Kebijakan harga berkenaan dengan kebijakan strategis

dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat

pembayaran dan tingkat diskriminasi harga antara berbagai

kelompok pelanggan. Kebijakan mengenai harga jual harus

(49)

41

disesuaikam berdasarkan seberapa besar konsumen mampu

dan bersedia membayar barang atau jasa, hal ini harus

disesuaikan juga dengan besaran daya beli konsumen sasaran

produk. Penetapan kebijakan harga bukan hanya didasarkan

pada kesediaan konsumen untuk membayar besaran harga

suatu produk, namun lebih dari itu harus mempertimbangkan

juga berapa besaran biaya yang ditetapkan bagi produk

sejenis atau produk pesaing.19

Dikarenakan apabila para pesaing dalam menetapkan

harga jauh lebih murah dibanding produk yang kita

tawarkan, makadapat dipastikan pasar konsumen akan lebih

mudah tertarik dan memilih produk yang harganya jauh di

bawah produk yang kita tawarkan. Kecuali pasar konsumen

memang bersedia membayar dengan harga tinggi untuk

produk yang kita tawarkan.

3) Distribusi (Place)

Kebijakan mengenai distribusi ialah menyangkut cara

penyampaian produk ke tangan konsumen.20 Dapat

disimpulkan bahwa perusahaan mempertimbangkan kapan

dan di mana produk tersebut bisa diperoleh oleh konsumen

ketika konsumen membutuhkannya. Perusahaan berusaha

mendekatkan produknya dan mempermudah konsumen

19 Marwan Asri, Marketing, ..., 47.

(50)

42

dalam memperoleh produk sebagai pemuas kebutuhannya

kapan saja dibutuhkan.

4) Promosi (Promotion)

Kebijakan yang diambil perusahaan dalam menyebarkan

informasi mengenai produknya kepada konsumen, bahwa

produk tersebut telah tersedia di pasar dan produk tersebut

mampu memberikan manfaat yang memadai serta mampu

memuaskan kebutuhan konsumen. Sifat promosi selain yang

telah disebutkan di atas yaitu untuk memperkenalkan produk

kepada konsumen, juga dimaksudkan untuk merayu calon

konsumen agar tergerak untuk melakukan tindakan

pembelian terhadap produk yang ditawarkan.21

Seiring berjalanya waktu, bauran pemasaran telah mengalami

perkembangan. Dari hasil 4P dalam bauran pemasaran yang sudah ada,

para pakar pemasaran memperluas dan menambahkan bauran pemasaran

4P dengan empat unsur yang lainya, yaitu People, Process, Physical

Evidence, dan Coctumer Service. Adapun penjelasan 4 unsur tersebut

antara lain :

1) People

Orang merupakan unsur vital dalam bauran

pemasaran. Dalam setiap perusahaan, setiap orang

merupakan ‘part time marketer’ yang tindakan dan

21 Heindjrachman Ranupandojo, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, (Yogyakarta:UPP AMP

(51)

43

perilakunya memiliki dampak langsung pada pelanggan.

Kaitanya People dalam bauran pemasaran disini adalah

pekerja yang menyampaikan produk perusahaan pada

konsumen. Dimana dalam hal ini perusahaan melakukan

penilaian dan memperhatikan kinerja keryawan (SDM)

dalam penyampaian produk perusahaan kepada konsumen.

2) Process

Proses produksi atau operasi merupakan factor

penting bagi konsumen high-tact service, yang sering kali

berperan sebagai co-producer. Pelanggan restoran misalnya,

sangat terpengaruh oleh cara staf melayani mereka.

3) Physical Evidence

Salah satu unsur penting dalam menawarkan produk

perusahaan adalah dengan jalan menawarkan bukti fisik dari

karakterisik barang atau produk. Bukti fisik bisa dalam

berbagai bentuk, yaitu tempat dan fasilitas yang ada pada

perusahaan, brosur, proses transaksi dengan layanan yang

baik dan tempat yang nyaman, dan lain-lain.

4) Costumer Service

Layanan merupakan kualitas total yang dipersepsikan

oleh konsumen. Pelayanan yang baik sudah tentu wajib bagi

setiap perusahaan dalam melakukan penawaran produk

Gambar

Gambar Tabel 1.2 :

Referensi

Dokumen terkait

PKRK adalah pelayanan yang diberikan sama dengan PKRK adalah pelayanan yang diberikan sama dengan PKRE namun ditambah dengan Pelayanan Kesehatan PKRE namun ditambah dengan

“Governance ini Global Value Chains.” Dalam Local Enterprises in the Global Economy: Issues of Governance and Upgrading, oleh Hubert Schmitz (ed), Chapter

Dari definisi diatas tampak bahwa produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang diperoleh (output) dengan sumber kerja yang dipergunakan dengan

Oleh karena itu, untuk membentuk karakter peserta didik yang lebih baik dan untuk meningkatkan karakter peserta didik yang masih pada tingkatan sedang, maka sekolah harus

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sediaan salep anti jerawat dari ekstrak rimpang temulawak yang memiliki konsistensi baik.. Secara

Efek Alelopati Gulma Kirinyuh Chromolaena odorata, Bayam Duri Amaranthus spinosus dan Bandotan Ageratum conyzoides terhadap Perkecambahan Kacang Tanah Arachis hypogaea L

Strategi pembelajaran aktif sepak bola verbal dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan hidrolisis garam karena penerapan strategi pembelajaran

Kedelapan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Holis (2016) dengan judul “Belajar melalui Bermain untuk Pengembangan Kreativitas dan Kognitif Anak.. Usia