I.J.U. I .l.J.;I... v
�
SEMINAR NASIONAL
UMP- BPTP 2 001 STUDI TAKARAN DAN SUMBER KALSIU1 t>ADA PERTUMIHUAN
DAN HASlL TAHAMAN KACANG TANAH
(Arachis hypo;aea L.)
VARIETAS K!E!UNCIBistok Husiho\-n Sirnanjuntak; Su
�
h�ti; Francisca Siddha Puruhita ·Abstr��k
· Unsur hara Ca merupakan hara yang paling menentukan tingkat keber.nasan polong kacang tanah. Oleh karena itu pcrlu dilakukan penelitian mengenai takarn dan sumber kalsium pada petumbhan dan basil tanaman kacang tanah
(Arachis hypogaea L.)
varietas Kelinci. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2000 sampai dengan tanggal 22 Nofember 2000. Tempat penelitian di De.sa Giling,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Pada jenis tanah latosol coklat merah tua dengan ketinggian 489 m diatas penukaan )aut. ·Tujuan penelitian
ini
adalah untuk men
getahui pengaruh masing-masing perlkuan takaran dan swnber kalsium (Ca) serta pengaruh interaksinya terhadap petumbuhan dan basil tanaman kacang tanah variet� Kelinci. Penelitian ini menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (AK) Faktorial dengan dua faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah sumber Ca yang terdiri atas dolomit (Ca Mg (C03h), kaptan (CaC03) dan gypsum (CaS04), sedangkan faktor kedua adalah taka ran Ca yang meliputi 0 kg Clha, 50 kg Calha, l 00 kg Calha dan 150 kg Cha. Basil penelitian dianalisa dengan metode sidik ragam dan untuk mengetaimi perbedaan masing-masing perlkun sumber dan takaran Ca digunakan uji Jarak Berganda Duncan 5 %.Berdasarkan hasil pcnelitian ini dapat ditarik kesi.mpuln bahwa pemberian berbagai macam takaran Ca yang dicobakan pada tanaman kacang tanah varietas Kelinci secara nyata tidak berpengaruh terhadap komponen pertnbuhan dan hasil tnaman, perlakuan sumber Ca yaitu kaptan, yang
icub
akan pada tanaman kacang tanah varietas Kelinci secra nyata mempengaruhi peningkatan jumlah daun, jumlah biji per tanaman, berat kering biji per petak netto dan berat kering polong per petak netto dan tidak terdapat interaksi antara perlakuan takaran an sumber Ca pada semua parameter yang diamati.Kata Kunci: Takaran Ca.
sumberCa, kacang tanah varietas
KelinciPcndahuluan
Tanah yang mecganmg cukup kalsium akan m.nghasilkan polong kacang tanah berkuaJitas tinggi.
Cn�
tersedianya kalsium di. _dalam tanh akan memberikan pertmnbuhan vegetatif yang baik, ?er1mbuhn po!on
g yang optimal dan berisi penuh. Pemberian kal�ium dalam tanah mempuny�i tujuan yaitu untuk menambah ketersediaan unsur Ca. Unsw.. Ca merupakan hara yang paling menentukan tingkat kebenasan polong kacang tapah. Oleh karenaitu, ketersediaannya dalam bt�go-i cu�up sangat dibutuhkan (Adisarwanto, 2000). Kenyataan ini
menunjukkan pentingnyn peny:.diaun hlsiun disekitm· polong mLlda dun akar tanaman (Sumano,
1987).
Deng1 dcmikian pc;wmbahun l:alsium disekiter polong rnembantu penyediaan kalsium bagi tanaman.dan dapat diseraplangsung oleh
akar dan kulit polong yang masih muda.Hasil penelitian Gani, Tajung dan
B
eli ( 1992) menunju!d<an bhwa pemupukan denganmenggun. akan dolomit 5 io./ha dupat meningkatkun hasil polong
clan hiji
kacang tanah 550 'Yo'lebih tinggi dibandingkan hasil dari petakan tnnpa pengapur�m. Sedangkan hasil penelitian
· Sutarto, Hutami dan �uprin! i
(I
98 7), pembcriun kaplan dengantakaran
J ton/ha Japa! �meningkatkan hasil polong kering kacang tanah dari I ,7 ton/ha menjadi 2 tonlha. Penelitian Nugraheni (I 998) dcngan mcnggt111:1kan gipstHn !00 kg/lw pndn lannh Entisnl sudnh mnmptl
menekan jumlah polong hampa sebesar 4 7,8 % dibandingkan tanpa perlakuan gipsum Semua hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon kact1ng tanah terhadap takarun dan sumber Ca yang berbeda akan memb
e
rikan tanggapan atau respon yang berbeda pula pada pertumbuhan dan produksi kacangtanah. sebab sumber
Ca y�ngbe
rbe
da akan memiliki % Ca dan unsur-unsur lain yang juga bcrbeda.Berdasarknn Jatar bulakung di alas maka perlu diudakan pcnclitian tentang takaran dan
sumber pupuk Ca yang tepat, khususnya
untuk
jenis tanah latosol coklat merah tu.a dan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kacang tanah serta produksinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Sehinga penelitian ini beftujuan untuk: mengetahui pengaruh berbag.i macam perlakuan takaran ka�sium(Ca),
mengetahui pengamh berbagai macam perlakuan sumber kalsium (Ca) dan 1e:1getilw: interaksi perlakuan antara takaran dan sumber kalsium (Ca)terhadap pertumbuhan dan hasi! tanaman kacang tanah variolas Kelinci.
1Jalwi1·dan Mctodc
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2000 sampai dengan tanggal . 22
November 2000. Tempat penelitian di Desa 'li.ng, Kecamatan Pabelan. Kabupaten Semarang, yang memiliki ketinggian 489 m di atas pennukaan laut, pada tanah sawah dengan jenis tanah Latosol coklat merah tua.
Dalam penelitian ini dicobakan 12 perlakuan yaitu dolomit 0 kg Clha, dolomit 50 kg Cha, dol omit I 00 kg Calha, dolomit I 50 kg Calha, kaptan 0 kg Caha, kaptan 50 kg Calha, kaptan 1 00 kg Clha, kaptan 150 kg Calha, 'ypsum 0 kg Calha, gypsum 50 kg Calha, gypsum
.
I 00 kg Clha dan gypsum 150 kg calha. Hasil p�melitian dianalisa dengan metode-sidik raga� dan untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan sumber dan takaran Ca digunakan uji Jarak Berganda Duncan 5%.
Parameter pengamatnn mel iputi: tinggi tanaman, junlah daun. beral ba·angkasan · hasah, berat brangkasan
kering, jumbll
pPlon
g total per lanuman, junduhpolong
isi J't�rtan:Hmln, jullliah
biji per tanaman, berat kering biji per 1 00 butir, berat kering biji per tanaman, berat kering biji tJerpetak netto, berat kering polong per �anaman,.berat kcr'ing polong per pcdk net to.
· Penyiangan dilakui�an ;csu�i dengan kondisi
, gulma di lapangan dan dilaksanakan mulai
tunur dua mnggu setela!: ·i.:::rn. Pf;nyiangan pettama dila�sanakan pada umur 14 hst, penyiangan
selanjutnya umur 23 hst :n p:;.�,y:.ngan terakh
ir
umur 46 hst.Pemanenan diluh::�an ;-;r,d. ·s1at kacang tanah telah ·mem�suki fase masak isiologis
ditandai oleh banyak�ya du:r! yang telah berubah warna dari hijau menjadi kuning. Bila tanaman
dicabut akan tan
i
pak pciong dengan tekstur y�ng jelas serta ber·Na'!1a lebih gelap. Jumlah polongyang sudah tua biasanya 'llencapa: 70% - 8 0%: Di sam ping cara vist�al terse but, saat panen juga
· dapat didasarkan pada deskripsi varietasnya y�ng umumnya mencantumkan umur masak. Tanaman kacang tanah varietas kelinci mempunyai umur masak 95 hari
Hasil dan Pembahasan
Secara garis .. besar, pertumbuhan dan hasil tanaman ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Fa�:i)r 1i:g1<ungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, yaitu cahaya, suhu, udara,
�njang:n mekanik,
air dan unsur hara. Salah satu faktor liugkungan yang mempunyai pengaruh besar d�lam pertumbuhan,dan hasil tanan:;n ada1ah tanah.Dari hasi1 an&:is ta:-:ah sebelum dan 65 hari setelah !anam tcrhadap K, Ca, Mg dan p:l tnah (Tabell.) dapat diketah:: bahwa per1akuan takaran dan sumber Ca yang dicobakan dahm penelitian ini berpeng?xuh terhr.dap perubahan siat kimia tan a h. Basil amd isis 65 hari sete1ah
tnm menunjukkan peningkatan K, Ca, vlg dan pH tanah. Penambahan kapur ke tanah . marr1:1u menin
gk
atkanstru!:tur
,·emah sehingga diperoleh struktur mantap dan berpori. Keadaan tersebut sangat penting bagi perkembangan sistem perakaran tanaman (Bu;kman, 1982). Sedangkan peran kalsium pada tanamr:,\ a:1tara lain mcmacu perkembangan akar rambut, schingga poses penyerapan air dan han� berlangsung Jebi
h baik (Jones, 1979) .. Tabell. Analisis K dapnt ditukar, Ca dapat ditulmr, Mg dapat ditukar dan pH Tanah Sebelum Penelitinn dan 65 Hari Setelah Tanam (liST)
Perlakuan Ni1ai Kdd Nilai Cadd Nilai Mgdd Nilai (mel1 OOg) (mel1
OO;)
(mel1OOu)
PH H20
:'•Do1omit 0.3 18 .25 7.95 6.6
Kaptan 0.32 19. 8.4 6.67
Gipsum 0.278 17.5 7.7 ·6.57
---.. .
Takaran
0 :g Calha 0.21 15 .83 7. 07 6.46
5 0 kg Calha 0.31 18.33 8.1 6.64
1 00 Kg Calha 0.33 !9 S.?J _ , 6.69
15 0 Kg C/ha 0.347 19.83 J! 6.78
Ketcran,an:
Pemberian Taka ran dan ·sum be�· Ca Terhadap Komponcn Pertumbuhan
Pertnbuhan :Er!aS�J
di.jukkn oleh p
et
ambab
nukurn
d
an Lerit dari jaringan.
.tanman yang tidak d[·.pat
bi1i}:. Pertambahan
ukur9.n dan b!rut jaringan ta.aman mencennink&nbctambahnya protoplasm;; ymg memungkinkan terjadi karcna baik
ukurun
set mUllpL;n]
umlamya bertambah.Pert:..buh�
tanamah
ini dapat ditandai dengan berkembannya b.•gian bagian dari tanman yang ter::ermin antar.a lain dri hasil pengukuran terhadap ting
gitanaman,
jumlah
d
au
n,
berat bmgkasanbasah
dan
berat bmgkasan kering tanaman. Tinggi tanaman pada saat akhir fase vegetatif berakhir.(35 HST)d
engan perlakuan sumber Ca sating tidkberbeda
nyaa sed
angk an pad a perlakLtan takaran Ca, penmbahan takaran h ingga 150 kg Cha menghasilkan tinggi ts'laman yangtidak
berbeda nyatad
engan takaran 0 kg Caha (Tabel 2.). Hal ini diduga karena�a�1pa pcnambahat1 (a(takaran
.o kg Cahu) telahmeinbcrikan
tinggi tanamany
ang optimum ser,i:zga pe..ambahan takaran sclanjutnya tidak dapatmeningkakan tinggi
· tnaman secara 1ya2 . ." Sed:tg�:m pengamatan selintas tinggi talaman pada saat panen
{
Tabel 2.)menunjk.(an bhw3 :0sd.. t�_!(r,:n 0 kg Cha nempu me!1ghasi1kan tnggi tanaman rata-rata 68.0S
e
m
dan hasil i·-i te�:� s-�s�aid
engan basil �cnclitian y2itt: antara 55em
sa
mpai 70em
(Ruchjaniningsih
dkl<,
2000; E:�nan, 1989 dalam Purwamo,199£).
T b I 2 a e
.
P engaru I� 1 jt!ill b er d an T a I {aran C T h d a er a _ onmo�en K p ertum u an b hPerlakuan- Tinggi Tinggi Julah Be
rat
BeratTanaman
Tn
am n Dalm Brangkasan Brangkasan.
Saat Panen
(em)
Basah
(g)
Kering (g)(em)
Snber Ca
Dol omi
t
68.1 19.4 a 21.00 ab 32.37 ·--a 5.596 a Ki 68.87 20.66 a 21.90 b 34.34 a 5.91 a Gypsum 67.27 19.93 a 20.44· a 32.12 a 5.22 a ,TkaranOkg Calha 66.67 20.85 b 21.75 b 38.46 b 6.39b 50 kg Caha 68.23 20.1 a 20.12 a 28.54 a 4.56 a 100 kg Caha 68.53 19.47 ab 21.28 ab 31.38 ab 5.40 ab
150 kg Caha • 68.89 20.28 ab 21.31 ab 33.39 ab 5.94 ab
Pada jumlah d
aun
(Tabe! 2.)
menunjkka1 b.)wa per1kun kaptn menghasilkan jumlah
dall yang nyaa lebih tinggi dibandingkan dengan gypsm. Hal ini didukung data analisis nh 65 HST (Tabel1.)
dimana kandtmgaoKdd dan
Mgdd pada perlkuan kaptan lebih tinggi biladibandingkan dcngan per!akum gypsum. Unsur hara llit!m discrup duri
dalam
Lanah dalambenk K+ yang di dakrn t>.1?".1�.i1 berfungsi .sangat penting dl8-l proses fotosintesis, ranslokasi karbohidrat dan s.tes procein s. e
d
:ngkan unsur hara magnesim diserap am be�uk
Mg2�. !
bahwa knndungan r<r2;: dan f;fgdd psda kaptan lebih tinggi daripada gyps urn maka j
tun
lah daunyang dihasilkan pada lwptan nyata lebih tinggi daripada ·gypsum. Pada perlakuan takaran Ca
(Tabel
2.)
menunjukb.:: br.h"''- s�mkin tinggi takarn kalsiur
>l yang dic
obakan pada tanam�n,jumlah daunnya tidak berbedn nyata dengan takaran rend:
(0 kg
Clha). Hal ini diduga bahwameskipun C. dalam t�nah tersedia banyak namun hanya sedikit yang diambil oleh tanaman
melalui ;ylen menuju ke dnun (Ble
d
soeel.fl.,
1949 da/am Gascha dan Davis). Selain iukandungan Ca terscdi. haik padu awnl penartaman rnaupun pada 65 HST berharkat sangut tinggi
(
T
abel 1.)
sehingga diduga ketersediaan Ca untuk. pertumbuhan tanaman sudah memenuhikebutuhan C. p
.
ada tanaman.
Pada berat brngkasan basah (Tabel 2.) menunjukkan bahwa perlakuan sumber Ca yang
di
c
obakan tidak memu�iukkanp
erbe
daan berat brangkasan basah se
car
any
ata
.
Tinggi tanaman �. dan jumlah daun yn3 !erbentuk memp
e
ngaruh
i tanaman dalam menyerap air, unsur hara dan fotosintat sehingga did�!ga 2:,sn mempengaruhi bernt brangkas<m basah .nnaman. Pada perlakuantakaran ditunjukkn �2hwa s;rrmkir1 tinggi takaran Ca yng cli..:rikan maka bcrat brangkasan basah tidak berb
e
daJ1Y8!a
j.�ngn takarao rendah(0 kg Caha).
Hal ini diduku
ng fkta pada hasil.
nalisis
t
inggi tanaman(Tab! 2.)
dn jumlah da.:n (Tabel 2.) dimana semakin tngi takaran Ca akn menghasilkan tiD;gi tanama.'l dan jtm1lah darJ yang tidakberbeda
nyata dengan akar
an rendah (0 kg Cha) sehingga berat brangksn basahyan
g dihasilkan pada kran Ca yangsemkin tingi kan !�c�� berbeda nyata denga
n
tkaran r-ndah (0 kg Cha).Analisis berat t:ngkasan kerng tanaman me.nunjukkan bahwa antar perlkuan swnber Ca
sa ling tidak be:beda ny:ta
''abe12.
). Berat brangkasan kering mempkan berat brngkasan basah yang telah dikeringkar.(
tanpa air) sehingga yang tertinggal hnya akumulasi dri unsur hara dan fotosintat. Kadar .:r(ynng
diuapkun),akumula$i
u
nsu
r hara lan fotosintat diduga salingtidak
berbeda nyata sehngg2, be
r
at bm
g<as� kering tan:man antar perlakuan sumber Ca saling tidakberbeda nyata. Pada takaran Ca
memmjkkn
bhwa
semakin iinggi takaran Ca yang dicobkn maka berat brangkasan kering tidk berbeda nyata dengan takaran 0 kg Calha (Tabel 2.). Beratb
r
ngkasan kering dip�ngauhi ole:1 berat brangkasan basah. Berat brangkas
an bash pada takranCa yang semakin
t
inggitid.��
b:rbeda nyata dengan taaran rendah (0 kg Calha) de!gan demikianberat brangkasan kering p;da takaran Ca yang semakin tinggi idl� be
r
beda nyata dengan takaranre
ndah (0 kg Cha).Pemb�rian Takar·an ck:n Sumbc' n Terhadap KomJOlCl -�!�SH
Produksi t:1�a. ;,ngat
dip
engruhi oleh petumouhan tanaman. Kondisi yangOleh karena
iitu
bw;t kering tanamansecar�
tidaklangsung
dapat digunakan untuk melihat keadaan produksi tanaman. Hal ini dapat terjadi karna berat kering selalu menunju:kan keadaanbiomasn (senyawa organik) sc;am keselw·uhan yang ada pada tanaman. Umumnya bila biomasa
tanaman t.nggi maka senyawa organik yang dihasil.kan tanaman secara keseluruhan juga tinggi
dan keadaan ini berurti produksi a
n
amanjuga
tinggisehngga s
t;cara idk langsung berat keringtanaman juga menggaJrlbarkn keadaan populasi ·tanaman (Grdner,
1991 )
. I· Analisi� jumlh polong toal per tanaman memmjukkan bahwa antar perlakuan sumber
dan tnkaran Ca saling tidal< birbeda n
y
ata(Tabel 3.).
Hal ini diduga karena b0rbagai perlakuansumber Ca pada berat brangkasan kering tidak berbeda nyata (Tabel 3.) sehingga asimilat yng
dirnslokaskan nk pembenukan polong secra nyata tidak meninkat Dengn demikian
jumlah polong total per tanaman yang terbentuk pada berbagai perlakun sumber Ca saling tidak
.
.
.
berbeda nyata (Tabel
3.).
Pada perlauan tkran Ca mertunjkkan bahwajlh
polong totalper tanman salin
g
tidik berbeda nyata (Tabel3.)
Jmlah polong total dipengaruhi oleh beratbrngkasn kering t:aTnan .
.
Padatakaran
Cay
ang semakin tinggi bcra
t brangbsan ke.nng secaranyaa tidak berbeda ce>ga: takrn rendah (0 kg
Cha)
dengan demikianjumlah polong total pertnnan yang dihesi!kan pada be�bagai macam takarn yang d1cobakn saling tidk berbeda
-o_ o_I_om-it
-J-7_.3_2
---3s
_._o, _ .. -��--' '_� .. _7_1 -a
--5-2. _s _l _ ab
-r
�
?12;--
-T1-29;
-581�
6-ab -24�3-2a--·
··-s;�·2-Kaptan 19.77 39.04a 21.05a 58.3!b 38.28a 17.68a 613.85b 24.69a 896.63
h
�----�--·+----r---·----��---�---
---Gypsn 15.42 35.!1 a 19.69a 52.48u 37.32a 17.09a S30.35a 24.086a 747.61
�---�--�---�-- --Takaran ---�---
-I • •
(k� Cha)
�����--�---�---�---�---�---�---�---�---
--17.92
37.6
a 19.68·a 53.87
a 37.05 a0 17.15 a 553.59a 24.01 a 824.16
--50 16.72. 36.25 a 19.98 a
100
16.96
37
.1 8 a 20.22 a150 16.48 37.2 a 20.72 a
54.075 a 37.53 a
54.75 a 38.258 a ·
--55.05 a 38.269 a
17.34 a 558.68 a 24.26 a
17.39 a 593.97 :
24.47
a5a
830.39 a
851.24
---�
17.54 a ---595.30-
a ---24.7
3 a��--I
858.69 7a�-�--�-�����-�-��-�---�----�----�---L--.·-.--··
Julah polcn:; i;i per tnaman berdas�rkan uji Jarak Berganda Duncan 5% men
u
nju
kkanbahwa perlakuan swnbcr dan trJran Ca menghasilkanjumlah polong isi per ta
nama
n yang >aling tidak berbeda nyata ,bel::.). Jumlah polong isi �rtanamn
dipengamhi oleh jumlh polong total per tanamn y.J t:rbentu.k. Jumlah polone total per tnman yangterb
entuk d
engan perlak
ua
n sumber dtn -�1!<:!rn Ca sali
ng tidak berbed�1 nyata (Tabel 3.)sehngga julah
polongisi
per
anaman.yr1g t::rbentuk dengn perlakuan· sumber nt��arn Ca
sling.
tidak berbedanyaa (Tabel3.). Adam dan Pearson
( 1970) d�J!am
Aria1i(1991),
menyatakanbahwa
penambahan kap� pada taiaman l���cang tanah lebih ditujukan hagi pcnycdian unsurCa
terutama
untuk pengisian polong, dismping juga berpengaruh terhadap peningkatan jmlah polong yang berisi biji Noman, 1984; Sarief, 1985 dalam Ar
iani, 1991
).Teori ini
didu
k
ung· fakta pada
saat pengisian polong (sekiter 50
• 65HST)
kandngan Ca yang tersedia(pada tkaran
0 kg Clha)nk diambi
i
oleh tanar1an
lebjhr
endah bila .ibandng dengan yangdiberi perlakuan tkaran Ca
(Tabel 1.)
seh
inggaj.lah ;olon3 hampa
pada
akrn 0 kgCa'na
lcbi
h bnyakdibandingkan
dengn yang diberi pe:ht:1 !:hm Ca
(Tabcl 3.).
Dan bi1:cFbandingkan
dcngandeskripsi
t
mim, sebny�k
15
polong is: pe-tanaman, jmrJ.�
polong isi per tanaman padn
penelitian ini telah tnemenuhi desrips:, ya!tu seb.1yak 20.15 po1ong isiper tan1an.
Pada jtunlah
"biji �)er tanamt:n
mcnunjukkan bahwa pcrl'.kuer; kaptun
menghasU:an jwnlah biji per tanman yng r,yeta lebh tinggi dibanding pdakuan gypum(Tabel 3.). Ju
mla
hbji le:·
tanaman ini d
i
pengruhi oleh jurdah polong isi danj.lh
biji
per polong. Jh polong :.ipada perlkuan mber Ca slng tidak berbeda nyata (Tabel
3.)
namun diduga jumlh �iji oer polong pada perlakuank�ptan
lebih banyak yang berisi 4biji
per polong sehinggajumln biji p.r polong pada perlaku"1 �:apan nyata lebih tinggibila
dibaningkan dengan perlakuan bPSum(Tabel3.).
Perlakuan .aranCa
menghasilkanjumlah biji
per tanaman yang s,lingtidk berbeda
nyata (Tabcl
3.). Hul ini
discbabkun pada pcrlukuan takaran Cu, jumlah polong isi per tana111an salingtidak
berbeda nyeta (Tabel
3.)
dn didugajmlah biji
per polongjuga
salingtidak berbeda
nyata sehi
nggaj
lahb
ij
iper tanaman pada perakuan takaran Ca
saling tidakb
erbeda nyata . (Tabel 3.).Berat kering
biji per 100 butir memperlihatkan buhwa semua perlakuan sumber dan takaranCa menghasilkan berat kcring biji
per 100butir
ya
ng saling iak berbeda nya
ta(Tab�l 3.). Berat
kering biji per I 00
butir
juga cipengaruhi oleh jumlJ
asim:!at y.1g terb
en
t
uk selama siklushidup tanaman
dan u:n
po1ong. Rendahnyaasi.nilat menyeb�bkan ukuran
pol
ong menjadi kecil sehingga ukunbiji
p:menjndi kecil
akibat
dari keterb���asm dinding polong. Wuluuptl·· dehikian,. perkembangi
..
i1 biji j:T:g berlangsung terus sampai msk akan meningkat terg�ntungdi
simpnsebelmnya (Bnting
dan And erson, 1960 dalam P.S.Reddy). Dengan demikian
bijiyang terbentuk tida!'
;-,1r� .• npt1 mencapai potcnsi gtmotisnya schingga ukuran biji yang dinyatakandalam berat keri
n
g bijj per 100 butir pn menj
adi lebih rendah{Tabel 3.)
dripada deskripsianaman
.
Jumlah
biji pe: tananan pada perlakuan kaptannyata
lebih tnggi di
bndin
gkan
gypsLi.(Tabel
3.)
nmun ber,tbring biii
per 100bu�ir (Tabel
3.) antar perlaku
an sumber Ca sali.g tidak
berbei nyata sehn
g
ga berat kering biji per tanaman antr perlakun sumber Ca juga saiing tilLkberbeda nyata (Tabe13.). Pada semua perlakuan trn
Cayang dic
oba
kan menghasilkanjumlahbiji per tanamun yang salin
g
tidak berbeda nyata (Tabel 3.) demikian juga halnyade
ng
an beratkerng biji per 100 butir (Tabel
3
.)
sehingga pada semua perlakuan takran Ca yngdicobakan
menghasilkn berat eering biji per ta
n
m� yang sating tid
akb
erbeda nyata.(
Tabet
3.)
Berat kering.biji per petak neto
d
ipengruhi oleh berat keringbiji per
tanamandn jumlah
tanama�
per petal< net�. Jumlal, tanaman ·per
)etak netto pada perlauan sumber Ca samasehngga diduga perbed2an berat J�ering b
i
ji per tanaman m�ny;babkan perbcdaan
berat kcringbiji per p
e
tak netto padab1!I! (Tabet 3.).
Pada perlakn t�;i:lmn Ca, bcrat kering biji pert
an
amans
alin
g
tidak
berbeda :yt£ d.n jumlah t?.n'.�!:.\ yang di;.e" samasehingga
be
rat kering bij
i per petknetto
pau pcrlakuan takrn Ca saling tidak herbedanyata (Tabel 3.
).·. Analisis berat !<erng --olong per tanamn
ie:i;jukkan prl2kt1an
stnbe
r dan tkran Cayang sating tidak ber�
6
ca nyata (Ta
bel 3.). Berat
ke
rin
g po
lon6 per tanamand
ip
engauhi olehjumlh polong total per tannn, jlah polong isi per tanaman
dan jmlah
biji perpolong.
Perlakuan sumber dan tshran Ca padajum
lah
polong total per tanaman menunjukkan hasil salingtidak
berbeda nyata (Tabel 3.) demikianjugajumtah
polong isi pertanaman (Tabe13.)
dandid
ugajumlah biji per
polong ·71T1 saling tidak berbeda nyata sehingga beratk
ering polong per tnaman
sating tidak berbeda ny�:ca. (Tabel3.).Berat kering po!ong per petak netto dipengaruhi
oleh jtlah tanaman per
pe
tak nettodan
berat kering polong per tanaman. Analisis berat kering polong per tanaman memp
er
hatkanbhwa p
er
lakun kaptan me
nghasilkan berat kering polong per petk netto yang nyata Jebih�inggi
.
.
.
dripada ,l'psum (Tabel
3.).
Meskipunjumlah
tanaman per petak nettoyang dipanen
sama,nanmn berat kering polong per
tanamal\
pada kaptanhasilnyn
lebihtinggi bila dibandingkan
dengan gypsum (Tabel
3.) sehingga
berat kering polong per petak nettopada perlakun kaptan
nyata lcbih tinggi d
ibndi.1g gyps�(Tabel 3.).
Padn
perlakuan t<�ke;llCa, jumlah
tanaman per pemk nettoyang
dipane:Jsam
a dan berat 'kering polong per tanamm1 sating tidak berbe
da nyata(Ta
b
el 3.)
sehinggabemt
k;ring poiongper petk neto
padapcrlakusn
takamn
Ca saling tidakKczimpulan
I. Perlakuan berbagtd J;,acam takaran Ca yang dicobakan pad� maman kacang tanah varictas
Kelinci secara nyat.
tidak
mam;Ju mempengaruhi kcmponen pertumbuhan dan hasil tanamanyang meliputi: tmggi ·tnaman, jumlah daun, berat br�mgkasan basah tanaman, berat
brangkasan kering
tl.naman, jlah
polohg total per tnaman, jumlah polong isi per tanaman,jumlah biji per tanaamn, bcrat kering biji per tanamun, bcmt 1mring biji per petak netto, berat
kering polong per tanman dan berat kering polong per petuk nctto.
2. Perlakuan sumber Ca yaitu kaptan, yang dicobakan pada tl)aman kacang tanah varietas ·
K
elinci secara nyata mampu mempengaruhi.peningkatn komponen pertmnbuhan tanman� . .
yaitu
jlah
daun d:n komponen basil yang meliputi: jumlah biji per tanaman, berat kring biji per petak net0 dan bcrat kering po.long per petak netto.3. Tidak terdapat
intcrksi antara
perlakuan takanm dn sumber Ca pada semua parameter yangdiarnati.
Da ftar Pust&�a
Adisawanto, T. 2000. Mcningkatkan Produksi Kacang Tanah di ..ahan Sawah dan Lahan kcring. Penebar Swadaya, Jakarta. 87 hal.
riani. 1991. Pengruh Kedalaman Penempatan Kapr (CaC03)
dn
Saat Pmberian Terhadap Hasil TanamanKacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Varietas Tapir. Sk:ipsi-Sl.
Fakulas Pertanian Universitas Kisten Satya Wacana, Salatiga.Buckman, Hany 0. Dn Nyle Brady. I 982. llmu Tanah. Bhatara kaya Aksara, Jakarta.
Gani, A., A. Tanjung dan Mike J. Bell. 1992. Pengelolaan Lahan Masam u
n
tuk Kacang Tanah.Da!am Perbaikan Komponcn Teknologi Budidnya Kacang Tanah.Depatemen Pertnian. Badan Penelitian dan Pengcmbangan Pc1tanian, Malang. Hal. 62-75.
Garner P., Fraklin. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI- Press. Jakrta.
Gascho,G.J. and J.G Duvis. 1994. "Mineral Nutrition", in he Groundnut Crop, Eds. J. Smartt
(London,
Glasgow, New York, Tokyo, Melbone, Madras: Chapman & Hall).Jones, U. 1979. Fertilizers nd Soil Fertility. Reston Publising Company, Virgnia.
Nuraheni, Dwi Sari. 1998. Respon Tiga Varictns Kac.ang Tanah
(Arachis hypogaea L.)
Terhadap·
Pemberian Gipsum di Desa Jmbegede. Tesis-Sl Umun. Fkqltas;'Petanian Universitas Brawijaya, Malang. 48 hal.
Reddy, P.S. Physiology in grOLmdnut. Eds. P.S. Reddy (India: iCAR, I 988).
Ru
c
hjaniningsih, Ali lmran, Muh. Thamrin dan M. Zain Knmo. 2000. Penampiln fenotipik dan Beberapa Parameter Gcnctik dclapan Kultivar Kucang Tanah pada Lahan Sawh.Zuriat, vol. 11 No. 1.
Sumamo. 1987. Teknik Budidaya Kacang Tnh. Pencrbit Sinar Baru, Bandung. 79 hal.
Sutto, lg. V., S. Hutmni, Y. Supriati. 1987. Pengmuh Pengapuran dan Pemupukn terha
dap
P:r�JJ!lJbuhan dan hasiJ Kacang Tanah. Penelitian Pertanian. 7 (1): 25- 28.