• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berkas Dikbud | Contoh, Berkas, Buku, Aplikasi Guru, Soal dan RPP Kurikulum 2013 Revisi 2016 []

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Berkas Dikbud | Contoh, Berkas, Buku, Aplikasi Guru, Soal dan RPP Kurikulum 2013 Revisi 2016 []"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL MATERI POKOK

PROGRAM DIKLAT KOMPETENSI

Penul i s

Dra. Hast i Sarahaswat i, M. Pd

Ti m Penyunt i ng

Drs. Rudiyant o, M. Si Dhyah Mut mainnah, SE Aam Sudraj at , S. Si . , M. Ed.

Il ust r at or

Eko Haryono, S. Pd, M. Pd

Cetakan Kedua, Agustus 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (BPSDMPK PMP)

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

(PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG – TAHUN 2013

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

PDTAT003 B3. 6

Pengembangan Kreativitas

Pembelaj aran Bercerita

PENGEMBANGAN KREATIVITAS

(2)
(3)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

i Dalam upaya meningkat kan mut u penyelenggaraan pendidikan dan pelat ihan, menuj u t erwuj udnya guru TK dan PLB yang prof esional, pada t ahun 2013 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung akan mengimplement asikan Pendidikandan Pelat ihan (Diklat ) Berbasis Kompet ensi (Compet ence Based Tr ai ni ng). Kurikulum Diklat dirancang dengan meruj uk pada Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 t ent ang St andar Kualif ikasi Akademik dan Kompet ensi Guru.

Unt uk mampu memenuhi t unt ut an ket ersediaan dan kesesuaian bahan diklat ini, maka disusun modul yang komprehensif dan mudah dipahami disesuaikan dengan t unt ut an kompet ensi dan kebut uhan pesert a diklat .

Modul Diklat yang berj udul Pengembangan Kr eat i vi t as Pembel aj ar an Ber cer i t a dit ulis oleh Saudara Dra. Hast i Sarahaswat i, M. Pd ini merupakan salah sat u modul dari enam modul yang digunakan pada Diklat Pengembangan Kreat ivit as yang berada pada j enj ang lanj ut . Modul ini t erdiri at as t iga mat eri pokok, yang masing-masing memuat indikat or keberhasilan, uraian mat eri, lat ihan, rangkuman, evaluasi, dan umpan balik.

Modul ini digunakan secara langsung melalui kegiat an t at ap muka diklat dan sekaligus sebagai bahan kegiat an belaj ar mandiri para pesert a. Melalui langkah ini ef isiensi dan opt imalisasi diklat diharapkan dapat diwuj udkan.

Kami berharap, modul-modul yang sudah disusun dapat menj adi ref erensi pokok dalam pelaksanaan diklat . Unt uk memperluas wawasan pesert a diklat disarankan unt uk menggunakan ref erensi lain yang relevan.

Kami mengucapkan t erimakasih kepada semua pihak yang t elah berperan akt if dalam penyusunan modul ini.

Bandung, Agust us 2013

Kepala PPPPTK TK dan PLB Bandung,

E. Nurzaman, A. M

(4)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

(5)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

iii

KATA PENGANTAR. . . i

DAFTAR ISI . . . iii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL . . . v

PENDAHULUAN . . . 1

MATERI POKOK 1 HAKIKAT BERCERITA . . . 2

A. INDIKATOR KEBERHASILAN . . . 2

B. URAIAN MATERI . . . 2

1. Pent ingnya Bercerit a Bagi Anak . . . 3

2. Manf aat dan Tuj uan Bercerit a . . . 5

3. Karakt erist ik Cerit a Anak . . . 9

4. Prinsip-prinsip Bercerit a pada Anak . . . 11

C. LATIHAN . . . 15

D. RANGKUMAN . . . 15

E. EVALUASI . . . 16

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT . . . 17

MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM BERCERITA . . . 18

A. INDIKATOR KEBERHASILAN . . . 18

B. URAIAN MATERI . . . 18

1. Memilah dan Memilih Mat eri Cerit a . . . 18

2. Memilih Tokoh Cerit a . . . 23

3. Memilih dan Mempersiapkan Tempat . . . 27

C. LATIHAN . . . 30

D. RANGKUMAN . . . 30

E. EVALUASI . . . 31

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT . . . 33

MATERI POKOK 3 PERANCANGAN DAN PELAKSANAKAN KEGIATAN BERCERITA . . . 34

A. INDIKATOR KEBERHASILAN . . . 34

B. URAIAN MATERI . . . 34

1. Menyusun Rencana Kegiat an Bercerit a . . . 34

(6)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

iv

C. LATIHAN . . . 48

D. RANGKUMAN . . . 48

E. EVALUASI . . . 49

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT . . . 50

KUNCI JAWABAN . . . 51

PENUTUP . . . 52

(7)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Unt uk mengopt imalkan pemanf aat an modul ini sebagai bahan pelat ihan, beberapa langkah berikut ini perlu menj adi perhat ian para pesert a pelat ihan.

1. Lakukan pengecekan t erhadap kelengkapan modul ini, sepert i kelengkapan halaman, kej elasan hasil cet akan, sert a kondisi modul secara keseluruhan.

2. Bacalah pet unj uk penggunaan modul sert a bagian Pendahuluan sebelum

masuk pada pembahasan mat eri pokok.

3. Pelaj arilah modul ini secara bert ahap dimulai dari mat eri pokok 1 sampai t unt as, t ermasuk didalamnya lat ihan dan evaluasi sebelum melangkah ke mat eri pokok berikut nya.

4. Buat lah cat at an-cat at an kecil j ika dit emukan hal-hal yang perlu pengkaj ian lebih lanj ut at au disampaikan dalam sesi t at ap muka.

5. Lakukanlah berbagai lat ihan sesuai dengan pet unj uk yang disaj ikan pada masing-masing mat eri pokok. Demikian pula dengan kegiat an evaluasi dan t indak lanj ut nya.

6. Disarankan t idak melihat kunci j awaban t erlebih dahulu agar evaluasi yang dilakukan dapat mengukur t ingkat penguasaan pesert a t erhadap mat eri yang disaj ikan.

7. Pelaj arilah keseluruhan mat eri modul ini secara int ensif . Modul ini dirancang sebagai bahan belaj ar mandiri persiapan uj i kompet ensi.

(8)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

(9)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

1 Modul ini disusun sebagai buku pegangan dalam rangka mengikut i mat a diklat Kreat ivit as Pembelaj aran Bercerit a di Taman Kanak-Kanak unt uk program diklat Berbasis Kompet ensi yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB. Selain it u j uga modul ini dapat menj adi bahan aj ar bagi pesert a yang mengikut i diklat t ersebut . Modul ini menguraikan hakikat bercerit a yang sesuai bagi pendidikan anak TK j uga ket erkait an dengan dimensi perkembangan anak usia TK. Modul ini dapat dimanf aat kan oleh para pendidik dan t enaga kependidikan di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini.

Modul ini menguraikan hakikat bercerit a sehingga pembaca modul ini dapat memperoleh gambaran t ent ang pent ingnya bercerit a bagi anak, manf aat dan t uj uan bercerit a bagi anak usia TK. Juga memperoleh inf ormasi bagaimana merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiat an dengan menggunakan bercerit a.

Secara umum modul ini t eridiri dari pokok bahasan sebagai berikut :

1.

Mat eri Pokok I membahas t ent ang hakikat bercerit a sert a ket erkait annya

dengan pent ingnya bercerit a bagi anak, t uj uan dan manf aat , karakt erist ik sert a prinsip-prinsip bercerit a pada anak

2.

Mat eri Pokok 2 t ent ang pengembangan kreat ivit as dalam bercerit a yang

membahas t ent ang pemilihan cerit a, memilih t okoh dan memilih dan mempersiapkan t empat .

3.

Mat eri Pokok 3 t ent ang bagaimana kit a merancang, melaksanakan dan

(10)

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

2

MATERI POKOK 1

HAKIKAT BERCERITA

A.

INDIKATOR KEBERHASILAN

Pesert a mampu menj elaskan hakikat bercerit a.

B.

URAIAN MATERI

Di Inggris konon pernah diadakan penyebaran angket kepada orang-orang dewasa. Kepada mereka dit anyakan pada saat apa mereka benar-benar merasa bahagia di masa kanak-kanak dulu. Jawaban mereka : “ Pada saat orang t ua mereka membacakan buku at au Cerit a” Apabila pert anyaan yang sama diaj ukan kepada orang-orang dewasa di Indonesia, kiranya j awaban t ak akan j auh berbeda. Bahkan, khusus mengenai cerit a, sampai orang dewasapun masih t et ap menggemarinya. Tengoklah obrolan kit a j uga akan semakin ‘ renyah’ bila kit a saling bercerit a dengan penuh semangat . Cerit a memang ‘ gurih’ . Semua orang t ak pandang usia, menyukainya.

Bercerit a adalah met ode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada j iwa manusia. Karena met ode ini sangat ef ekt if unt uk mempengaruhi j iwa anak-anak. Mengapa met ode cerit a ini ef ekt if ? j awabannya t idak sulit . Pert ama, cerit a pada umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada umumnya cerit a t erekam j auh lebih kuat dalam memori manusia. Cerit a-cerit a yang kit a dengar dimasa kecil masih bisa kit a ingat secara ut uh selama berpuluh-puluh t ahun kemudian. Kedua, melalui cerit a anak belaj ar unt uk mengambil hikmah t anpa merasa digurui. Memang harus diakui, sering kali hat i kit a t idak merasa nyaman bila harus diceramahi dengan segerobak nasehat yang berkepanj angan.

(11)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

3 sedangkan unt uk merangsang t umbuhnya kemampuan kreat ivit as anak di Taman Kanak-Kanak bisa menggunakan berbagai met ode pembelaj aran. Sehingga yang dibawakan oleh guru akan menarik dan mengundang perhat ian anak dan t idak lepas dari t uj uan pendidikan bagi anak Taman Kanak-Kanak.

1.

Pentingnya Bercerit a Bagi Anak

Bagi anak-anak, duduk manis menyimak penj elasan dan nasihat merupakan hal yang t idak menyenangkan. Sebaliknya, duduk berlama-lama menyimak cerit a at au dongeng adalah akt ivit as yang mengasyikkan. Oleh karena it u, mendidik dan menasehat i anak melalui cerit a adalah cara yang bij ak dan cerdas. Dalam cerit a, nilai-nilai luhur dit anamkan pada diri anak melalui penghayat an t erhadap makna dan maksud cerit a.

Bercerit a menj adi sesuat u yang pent ing bagi anak karena beberapa alasan berikut ini:

a.

Bercerit a merupakan alat pendidikan budi pekert i yang paling mudah

dicerna anak di samping t eladan yang dilihat anak set iap hari.

b. Bercerit a merupakan met ode dan mat eri yang dapat diint egrasikan dengan dasar ket rampilan lain, yakni berbicara, membaca, menulis dan menyimak, t idak t erkecuali unt uk anak Taman Kanak-kanak.

c. Bercerit a memberi ruang lingkup yang bebas pada anak unt uk mengembangkan kemampuan bersimpat i dan berempat i t erhadap perist iwa yang menimpa orang lain. Hal t ersebut mendasari anak unt uk memiliki kepekaan sosial.

d. Bercerit a memberi cont oh pada anak bagaimana menyikapi suat u permasalahan dengan baik, bagaimana melakukan pembicaraan yang baik, sekaligus memberi “ pelaj aran” pada anak bagaimana cara mengendalikan keinginan-keinginan yang negat if oleh masyarakat . e. Bercerit a memberikan baromet er sosial pada anak, sepert i pat uh pada

perint ah orang t ua, mengalah pada adik, dan selalu bersikap j uj ur. f . Bercerit a memberikan ruang gerak pada anak, kapan sesuat u nilai yang

(12)

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

4

g.

Bercerit a memberikan ef ek psikologis yang posit if bagi anak dan guru

sebagai pencerit a, sepert i kedekat an emosional sebagai penggant i f igur orang t ua.

h.

Bercerit a membangkit kan rasa t ahu anak akan perist iwa at au cerit a,

alur, plot dan memberikan peluang bagi anak unt uk belaj ar menelaah kej adian-kej adian di sekelilingnya.

i. Bercerit a memberikan daya t arik bersekolah bagi anak karena di dalam bercerit a ada nuansa rekreat if dan imaj inat if yang dibut uhkan anak usia TK.

Art i pent ingnya cerit a bagi pendidikan anak usia dini, t idak dapat dilepaskan dari kemampuan guru dalam ment ransmisikan nilai-nilai luhur kehidupan dalam bent uk cerit a at au dongeng. Kemampuan gurulah sebenarnya yang menaj di t olak ukur kebermaknaan bercerit a. Tanpa it u, dongeng dan cerit a t idak akan memberikan makna apa-apa bagi anak. Sampai det ik ini, bercerit a masih menj adi salah sat u pilihan bagi para orang t ua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai karakt er pada anak. Hal it u didasari pada program pemerint ah yang saat ini sedang gencar-gencarnya menanamkan pendidikan karakt er bagi seluruh anak Indonesia. Hal t ersebut merupakan program pendidikan unt uk mencipt akan kondisi at au suasana kondusif bagi penerapan nilai-nilai karakt er. Penanaman nilai-nilai karakt er dilaksanakan set iap saat selama kurun wakt u berlangsungnya kegiat an pembelaj aran di dalam kelas at au kegiat an sehari-hari lainnya di lingkungan sekolah.

Hal yang t idak kalah pent ing yang membuat cerit a memiliki art i pent ing dalam pendidikan anak adalah karena bercerit a memenuhi crit eria pendidikan ef ekt if unt uk mendidik, membina, dan mengembangkan moral anak, dan hal t ersebut t idak mungkin dicapai oleh met ode ceramah at au perint ah.

Menurut Scot t Russel Sanders (1997 via Lenox, 2000), ada sepuluh alasan pent ing mengapa anak perlu menyimak cerit a yakni:

a.

menyimak cerit a merupakan sesuat u yang menyenangkan anak

(13)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

5 c. cerit a membant u anak melihat melalui mat a orang lain

d. cerit a mendidik hasrat anak

e. cerit a membant u anak memahami t empat f . cerit a membant u anak memanf aat kan wakt u

g. cerit a membant u anak mengenal penderit aan, kehilangan dan kemat ian

h. cerit a mengaj arkan anak bagaimana menj adi manusia, dan i. cerit a menj awab rasa ingin t ahu dan mist eri kreasi

Campbell, Campbell & Dickinson (2002: 18-19) mengat akan bahwa met ode bercerit a merupakan met ode yang sangat t epat unt uk memberikan wawasan sej arah dan budaya yang bermacam-macam kepada anak. Anak lebih t ert arik dengan met ode bercerit a karena sebelum dapat membaca dan menulis, kegiat an bercerit a t elah digunakan unt uk menyampaikan sesuat u yang meliput i harapan, ket akut an, nilai dan prest asi orang-orangnya.

2.

Manfaat dan Tuj uan Bercerita

a. Manfaat Bercerita

Met ode bercerit a dalam kegiat an pengaj aran anak TK mempunyai beberapa manf aat pent ing bagi pencapaian t uj uan penidikan TK.

Bagi anak usia TK mendengarkan cerit a yang menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiat an yang mengasyikkan. Guru TK yang t erampil bert ut ur dan kreat if dalam bercerit a dapat mengget arkan perasaan anak. Guru dapat memanf aat kan kegiat an bercerit a unt uk menanamkan kej uj uran, keberanian, keset iaan, keramahan, ket ulusan, dan sikap-sikap posit if yang lain dalam kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dan luar sekolah.

(14)

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

6

Memberi pengalaman belaj ar dengan menggunakan met ode bercerit a memungkinkan anak mengembangkan kemampuan kognit if , af ekt if , maupun psikomot or masing-masing anak. Bila anak t erlat ih unt uk mendengarkan dengan baik, maka ia akan t erlat ih unt uk menj adi pendengar yang kreat if dan krit is. Pendengar yang kreat if mampu melakukan pemikiran-pemikiran baru berdasarkan apa yang didengarkannya. Pendengar yang krit is mampu menemukan ket idaksesuaian ant ara apa yang didengar dengan apa yang dipahami. Bila menurut anggapannya yang didengar it u salah, maka ia berani menyat akan adanya kesalahan t ersebut . Keberanian menyat akan pendapat yang berbeda, misalnya dalam pernyat aan “ saya kal au di rumah t idak begit u bu guru” , at au dalam pernyat aan “ saya kalau mengerj akan begini bu guru”

Kegiat an bercerit a ini j uga memberikan pengalaman belaj ar yang unik dan menarik, sert a dapat mengget arkan perasaan, membangkit kan semangat , dan menimbulkan keasyikan t ersendiri, maka kegiat an bercerit a memungkinkan pengembangan dimensi perasaan anak TK. Guru yang pandai bert ut ur dalam kegiat an bercerit a akan menj adikan perasaan anak larut dalam kehidupan imaj inat if dalam cerit a it u. Ia merasa sedih bila t okoh dalam cerit a it u disakit i, dan ia akan senang sekali bila ada t okoh lain yang melindungi, yang baik hat i, yang suka menolong. Demikian j uga bila t okoh penj ahat dalam cerit a it u dihukum, anak akan mengident if ikasi t okoh-t okoh dalam cerit a yang punya sikap-sikap yang baik dan menghindari berbuat sepert i t okoh dalam cerit a yang t idak baik.

(15)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

7 Selain it u j uga, akt ivit as bercerit a j uga dapat berf ungsi unt uk membangun hubungan yang erat dengan anak. Karena melalui bercerit a, para pendidik dapat berint eraksi secara hangat dan akrab dengan anak, t erlebih lagi bila mereka dapat menyelingi at au melengkapi cerit a-cerit a it u dengan unsure humor.

Melengkapi uraian di at as, Soundy & Genisio (dalam buku Solehuddin: 2000) menekankan pent ingnya kesempat an bagi anak unt uk bercerit a. Dalam hal ini bukan hanya guru yang membacakan at au mengungkapkan suat u cerit a kepada anak, t api j uga anak sendiri diberi kesempat an at au dimint a unt uk mengungkapkan cerit anya sendiri. Pengalaman demikian sangat pent ing bagi anak unt uk mengembangkan kemampuan bercerit a, mengungkapkan pikiran, dan unt uk mengopt imalkan bahasanya.

Jika anak mengalami kesulit an unt uk bercerit a, guru bisa memint a anak unt uk bercerit a t ent ang pengalamannya at au dengan mencerit akan alat -alat mainan yang dimiliki oleh anak t ersebut . Unt uk merangsang proses bercerit a selanj ut nya guru at au anak yang lain dapat mengaj ukan pert anyaan kepada anak yang bersangkut an sehubungan dengan pengalaman at au alat mainan yang dicerit akannya.

b. Tuj uan Bercerita

Sesuai dengan manf aat penggunaan met ode bercerit a bagi anak TK yang t elah dikemukakan, kegiat an bercerit a merupakan salah sat u cara yang dit empuh guru unt uk memberi pengalaman belaj ar agar anak memperoleh penguasaan isi cerit a yang disampaikan lebih baik. Melalui bercerit a anak menyerap pesan-pesan yang dit ut urkan melalui kegiat an bercerit a. Penut uran cerit a yang sarat inf ormasi at au nilai-nilai it u dihayat i anak dan dit erapkan dalam kehidupan sehari-hari.

(16)

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

8

yang non-manusia. Dalam kait an lingkungan f isik melalui bercerit a anak memperoleh inf ormasi t ent ang binat ang, perist iwa yang t erj adi dari lingkungan anak, berbagai macam makanan, pakaian, perumahan, t anaman yang t erdapat di halaman rumah, sekolah, kej adian di rumah dan di j alan. Sedang inf ormasi t ent ang lingkungan sosial meliput i; orang yang ada dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat . Dalam masyarakat set iap orang memiliki pekerj aan yang harus dilakukan set iap hari, yang memberikan pelayanan j asa kepada orang lain at au menghasilkan sesuat u unt uk memenuhi kebut uhan orang lain.

Bapak Tani mencangkul sawah, menanam padi, dan menghasilkan beras. Set iap hari ibu menanak nasi unt uk menyiapkan makan pagi, makan siang, dan makan malam bagi keluarganya. Beras yang dit anak ibu it u adalah hasil kerj a pak t ani. Set iap hari pak pos mengant ar surat dari si pengirim kepada si penerima surat it u ke rumah masing-masing. Keluarga kit a menerima surat yang memberikan inf ormasi ada keluarga yang melahirkan anak, undangan ulang t ahun, berit a sakit , berit a kemat ian, berit a naik haj i, undangan pernikahan dan sebagainya. Semua it u adalah layanan j asa pak pos. Set iap hari t ukang sayur menj aj akan dagangannya dari rumah ke rumah unt uk melayani bahan keperluan dapur unt uk dimasak. Siapa pun dapat membeli makanan sesuai dengan yang diinginkan. Begit u j uga dengan sopir, dokt er, guru, t ukang kayu, bidan dan sebagainya.

Bermacam nilai sosial, moral dan agama dapat dit anamkan melalui kegiat an bercerit a. Nilai-nilai sosial yang dapat dit anamkan kepada anak TK yakni bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam hidup bersama dengan orang lain. Dalam hidup bersama orang lain harus dit anamkan sikap saling menghormat i, saling menghargai hak orang lain, saling membut uhkan, menyadari t anggung j awab bersama, saling menolong dan sebagainya.

(17)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

9 Nilai-nilai moral yang dapat dit anamkan kepada anak TK yakni bagaimana seharusnya sikap moral seseorang yang diwuj udkan dalam kehidupan sehari-hari. Kit a sebagai bangsa Indonesia menj unj ung t inggi nilai-nilai budaya dan karakt er bangsa yang saat ini sedang marak di galakkan oleh pemerint ah, dan harus kit a kait kan dengan t uj uan dan t ema kegiat an bercerit a bagi anak TK.

Dengan demikian t uj uan bercerit a bagi anak usia Taman Kanak-kanak adalah agar anak mampu mendengarkan dengan seksama t erhadap apa yang disampaikan orang lain, anak dapat bert anya apabila t idak memahaminya, anak dapat menj awab pert anyaan, selanj ut nya anak dapat mencerit akan dan mengekspresikan apa yang didengarkan dan dicerit akannya, sehingga hikmah dari isi cerit a dapat dipahami dan lambat laun didengarkan, diperhat ikan, dipehat ikan, dilaksanakan dan dicerit akannya pada orang lain.

Menurut Sumiat i Budiman ada beberapa t uj uan bercerit a ant ara lain adalah sebagai berikut :

a) Sebagai media unt uk menyampaikan pesan moral. b) Sebagai sarana pendidikan emosi bagi anak didik.

c) Sebagai sarana pendidikan f ant asi, imaj inasi dan kreat if it as anak didik.

d) Sebagai sarana pendidikan bahasa anak didik.

e)

Sebagai sarana pendidikan daya piker anak didik.

f ) Sebagai sarana unt uk memberikan pengalaman bat hin dan

penget ahuan anak didik.

g) Sebagai sarana hiburan dan menghilangkan kej enuhan.

3.

Karakteristik Cerita Anak

(18)

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

10

Cerit a yang baik selalu mengundang rasa ingin t ahu penikmat nya, baik dalam bent uk lisan maupun t ulis. Terlebih-lebih cerit a yang dibawakan oleh orang yang dapat membawakan penghayat an t okoh dengan baik, maka pendengarnya sepert i berhadapan langsung dengan konf lik kehidupan yang sesungguhnya. Perasaan berdebar, t akut , khawat ir, senag, dan lega mewarnai saat -saat anak menikmat i suguhan cerit a. Mereka bert eriak dan menj erit , t et api mereka t et ap saj a menunggu saat -saat yang mendebarkan t ersebut .

Pada saat menyimak cerit a at au dongeng, sesungguhnya anak-anak meut uskan hubungan dengan dunia nyat a unt uk sement ara wakt u, masuk ke dalam dunia imaj inat if yang bersif at pribadi. Secara f isik mungkin mereka t erbegong-bengong, t et api dengan t unt ut an si pendongeng, imaj inasi anak akt if mengikut i perist iwa-perist iwa dalam cerit a. Cerit a menj adi menarik bagi anak karena menyerupai hidup yang sebenarnya, t et api j uga t idak sama dengan kehidupan it u sendiri.

Cerit a yang disampaikan secara lisan memiliki karakt erist ik t ert ent u, t erut ama karena cerit a lisan memiliki beberapa kelebihan dan ket erbat asan sekaligus. Pada cerit a lisan, pendongeng at au pencerit a dapat membuat segala macam ef ek “ kualit as suara” , ekspresi muka, isyarat , sert a sikap t ubuh. Dengan senj at a it u pendongeng dapat mengendalikan pengaruh kat a-kat a yang diucapkannya. Kat a-kat a “ Singa it u menyeringai…aum…aum giginya t erlihat t aj am” akan memiliki ef ek yang berbeda ket ika diucapkan pencerit a dengan apabila dibacakan. Secara lisan kat a-kat a t ersebut didukung oleh kualit as suara dan “ pembawaan” pencerit a. Semakin pandai seseorang bercerit a semakin kuat pengaruh kat a-kat a t ersebut pada anak.

Cerit a lisan unt uk anak memang memiliki berbagai kelebihan. Meskipun demikian, karena cerit a t ersebut dipengaruhi oleh kepiawaian pencerit a, maka cerit a yang bagus secara t ert ulis mungkin akan menj adi t idak menarik ket ika dicerit akan oleh orang yang t idak pandai bercerit a.

Dalam bercerit a perlu diperhat ikan beberapa komponen yang saling berhubungan dan t idak dapat dipisahkan sat u dengan yang lainnya. Adapun komponen-komponen t ersebut adalah sebagai berikut :

(19)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

11 Tema dalam cerit a menj adi dasar bagi berkembangnya cerit a. Tema merupakan ide ut ama dan t uj uan ut ama. Oleh karena it u, t ema menj adi pat okan unt uk membangun dan mengembangkan sert a mengarahkan suat u cerit a. Cerit a t idak boleh menyimpang dari t ema t ersebut . Tema yang diangkat t idak boleh lepas dari dunia anak dan harus disesuaikan dengan pesan moral yang ingin disampaikan oleh pencerit a.

b.Latar

Lat ar merupakan dasar yang menunj uk pada pengert ian t empat , hubungan wakt u, dan lingkungan sosial t empat t erj adinya perist iwa-perist iwa yang dicerit akan.

c. Tokoh

Suat u cerit a dij alankan oleh t okoh-t okoh cerit a, dan def inisit okoh cerit a sebagai individu rekaan yang mengalami berbagai perist iwa. Tokoh yang hadir di dalam cert a sebagai pembawa pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Dalam cerit a biasanya t erdapat dua wat ak yakni, t okoh baik (prot agonist ) dan t okoh j ahat (ant agonis). Dalam cerit a anak yang berbent uk f abel, perwat akan seringkali disesuaikan dengan karakt er binat ang yang sesungguhnya, misalnya harimau dan singa yang dapat menggambarkan wat ak j ahat .

d.Alur Cerita

Alur merupakan cerit a yang berisi urut an kej adian yang dihubungkan secara sebab akibat . Walaupun berisi urut an kej adian, t iap kej adian dalam alur dihubungkan secara sebab akibat , perist iwa yang sat u menyebabkan perist iwa yang lain.

Karena kemampuan l ogi cal anak TK belum berkembang maksimal, maka alur yang dit ampilkan dalam cerit a cenderung sederhana, t idak t erlalu rumit . Sebuah cerit a, bet apapun sederhana at au rumit , t erdiri at as t iga bagian ut ama, yakni awal, t engah, akhir.

4.

Prinsip-prinsip Bercerita pada Anak

(20)

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

12

dapat dipelaj ari dan dikembangkan oleh semua orang. Kalau guru mengert i dan menguasai prinsip-prinsip bercerit a yang ef ekt if , maka bercerit a di depan kelas seharusnya t idak akan menj adi sesuat u yang menakut kan lagi.

Berikut ini adalah beberapa prinsip sederhana unt uk dapat bercerit a dengan baik:

a. Milikilah keyakinan bahwa cerita anda pat ut didengarkan

Tanyakan pada diri anda:

1) Mengapa cerit a ini pent ing unt uk di dengarkan? 2) Hal apa yang sangat menarik dalam cerit a ini?

3) Bagian mana dari cerit a ini yang dapat menarik perhat ian?

4) Hal apa yang dapat membuat anak-anak t ert arik dan berminat ket ika mendengarkan cerit a anda?

Aj ukan pert anyaan it u pada diri anda sendiri unt uk meyakinkan diri bahwa cerit a t ersebut punya nilai bagi kelas anda. Jika anda merasa percaya bahwa cerit a yang akan anda sampaikan it u bernilai dan menarik unt uk di dengarkan, maka kemampuan anda dalam bercerit a t idak lagi menj adi hal yang ut ama unt uk diperhat ikan.

b. Siapkan cerita dan berlatihlah bercerita

Empat langkah unt uk mempersiapkan anda dalam bercerit a: 1) Ident if ikasi cerit a.

Anda perlu menget ahui dengan j elas t uj uan cerit a anda.

2) Membuat garis besar cerit a. Anda mengident if ikasi perist iwa-perist iwa ut ama dalam cerit a anda.

3) Review f akt a-f akt a dalam cerit a. Dengan demikian set iap poin dalam garis besar dapat mengingat kan anda pada det ail-det ail cerit a yang t erj adi di dalamnya.

4) Berlat ihlah bercerit a dengan suara keras sesui dengan garis besar cerit a yang t elah anda buat . Anda dapat berlat ih di depan anggot a keluarga, di depan cermin, at au dengan merekamnya.

c. Tangkaplah perhatian anak-anak dari sej ak dari awal

(21)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

13 Bagi anak-anak, cara t erbaik unt uk memulai cerit a adalah dengan menanyakan pengalaman-pengalaman menarik yang mereka alami, yang dapat dihubungkan dengan beberapa aspek dalam cerit a, misalnya:

1) Pert anyaan t ent ang sesuat u yang pernah dilihat dan dikerj akan anak-anak. Anda j uga dapat mensharingkan pengalaman anda sendiri kepada mereka.

2) Berikan ilust rasi yang j elas unt uk memulai cerit a, dapat berupa kej adian yang anda alami at au dari sesuat u yang pernah anda baca. 3) Libat kan anak-anak dalam akt ivit as yang anda persiapkan unt uk

mendukung cerit a anda, sepert i permainan, menggambar, mendengarkan lagu, dsb.

d.

Identifikasi tingkat pengenalan/ pemahamanan terhadap cerita

Di sat u sisi, ada anak-anak yang sama sekali belum menget ahui cerit a

t ersebut . Di sisi yang l ain, ada anak-anak yang sudah sering mendengar cerit a it u dan kemungkinan besar mereka akan menunj ukkan kebosanan saat mendengar cerit a it u lagi.

Pert ama-t ama, sebelum mencerit akan narasinya, j elaskan t erlebih dulu bagian-bagian yang kemungkinan besar t idak mudah dipahamI oleh anak-anak yang belum pernah mendengar cerit a it u. Kedua, t unj ukkan bahwa anda t ahu ada beberapa anak yang sudah pernah mendengar cerit a t ersebut t api j elaskan nilai pent ingnya cerit a it u sehingga perlu dicerit akan lagi.

e.Fokuskan cerita anda

Guru harus benar-benar menget ahui t uj uan cerit a yang disampaikan dan menj elaskan t uj uannya pada anak. Supaya t idak bert ele-t ele dalam bercerit a, j adikan t uj uan it u sebagai f okus cerit a. Jika t uj uan ut amnya lebih dari sat u maka pilih salah sat u saj a dan cerit akan dengan j elas. Sat u t uj uan ut ama yang dicerit akan dengan j elas lebih baik dari pada mencerit akan banyak nilai t et api t idak ada yang akan diingat .

f. Tentukan plot cerita

Set iap cerit a memiliki lima unsur pent ing: 1) Set t i ng (Lokasi cerit a).

(22)

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

14

2) Karakt er (Tokoh ut ama dalam cerit a).

Bila t okoh ut amanya punya nama at au pekerj aan yang t idak dikenal anak-anak, j elaskan hal it u t erlebih dulu sebelum bercerit a. Cerit akan secara rinci t ent ang t okoh ut ama it u sehingga anak-anak menget ahui perist iwa apa yang dialaminya.

3) Problem (Perist iwa yang dialami t okoh ut ama).

Buat anak-anak t ert arik unt uk menget ahui apa yang dialami t okoh ut amanya.

4) Aksi (Respon dari t okoh ut ama).

Jika anak-anak t ert arik dengan apa yang dialami t okoh ut amanya maka mereka akan secara ot omat is ingin menget ahui apa yang akan dilakukan t okoh ut ama dalam sit uasi yang t elah dicerit akan t adi.

5) Hasil dari aksi yang dilakukan t okoh ut ama.

Unt uk anak-anak kelas kecil, cerit a dapat disampaikan dengan plot yang berurut an.

g. Libatkan anak-anak

(23)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

15

C.

LATIHAN

Unt uk memperdalam pemahaman Anda mengenai mat eri di at as, kerj akanlah lat ihan berikut !

1.

Jelaskan mengapa cerit a sangat pent ing bagi anak?

2.

Apakah manf aat bercerit a bagi anak?

3.

Jelaskan prinsip-prinsip bercerit a pada anak?

4.

Cerit a yang disampaikan secara lisan memiliki karakt erist ik t ert ent u,

j elaskan pernyat aan t ersebut ?

D.

RANGKUMAN

Art i pent ingnya cerit a bagi pendidikan anak usia dini, t idak dapat dilepaskan dari kemampuan guru dalam ment ransmisikan nilai-nilai luhur kehidupan dalam bent uk cerit a at au dongeng. Kemampuan gurulah sebenarnya yang menaj di t olak ukur kebermaknaan bercerit a. Tanpa it u, dongeng dan cerit a t idak akan memberikan makna apa-apa bagi anak.

Di Taman Kanak-kanak kreat ivit as anak belum banyak diperhat ikan oleh pendidik at au di saat pendidik membacakan cerit a. Terlihat ket ika seorang pendidik membacakan cerit a, kurang menggali kreat ivit as anak didiknya, misalnya bahasa anak ket ika menanggapi cerit a yang disampaikan guru. Biasanya set elah dibacakan cerit a anak kurang bisa mengungkapkan apa yang dicerit akan.

(24)

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

16

E.

EVALUASI

Pilih salah sat u j awaban yang paling t epat dari beberpa alt ernat if j awaban yang disediakan!

1.

Bercerit a merupakan salah sat u met ode komunikasi yang sangat ef ekt if

karena ….

A. cerit anya prakt is

B. cerit a lebih berkesan daripada nasehat murni

C. cerit anya disenangi anak-anak D. cerit anya mudah diikut i

2.

Agar pendidik TK dapat mencipt akan lingkungan belaj ar yang menarik dan

bermakna, maka harus dapat memilih komponen yang di bawah ini secara t epat ….

A. Bahan

B. Media C. Met ode

D. Bahan dan met ode

3.

Bercerit a memberikan daya t arik bersekolah bagi anak, kecuali ….

A. memberikan ef ek negat ive bagi anak B. adanya imaj inat if yang dibut uhkan anak C. membangkit kan rasa ingin t ahu

D. adanya nuansa rekreat if

4.

Bercerit a digunakan unt uk menyampaikan sesuat u yang meliput i….

A. harapan

B. ket akut an

(25)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

17

5.

Bila anak t erlat ih unt uk mendengarkan cerit a dengan baik, maka ia akan

t erlat ih unt uk menj adi ….

A. pendengar yang kreat if dan krit is

B. penyimak

C. banyak bert anya D. capat t anggap

F.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Cocokkanlah j awaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes 1 yang t erdapat di bagian akhir modul ini. Hit unglan j awaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini unt uk menget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap mat eri pokok 1.

Rumus:

�������

����������

=

�����ℎ

�������

����

�����

5

100%

Art i t ingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

(26)

2

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

18

MATERI POKOK 2

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM BERCERITA

A.

INDIKATOR KEBERHASILAN

Pesert a mampu menj elaskan pengembangan kreat ivit as dalam bercerit a.

B.

URAIAN MATERI

Bercerit a bermanf aat unt uk mendorong anak-anak agar mau mendengarkan dan menunj ukkan kemampuannya menggunakan bahasa lisan. Selain it u, cerit a j uga merupakan cara yang menyenangkan unt uk menyebarluaskan sast ra t radisional dan cerit a di masa lalu (Nelson, 1999).

Karena pent ingnya kegiat an mendongeng, dan kegiat an t ersebut perlu dilakukan secara menarik maka mendongeng harus dilaksanakan dengan langkah-langkah t ert ent u.

1.

Memilah dan Memilih Materi Cerita

Diant ara berbagai j enis cerit a, cerit a t ent ang pengalaman seseorang dan cerit a t radisional merupakan sumber cerit a t erbaik unt uk anak-anak. Cerit a t ent ang “ Kancil dan Buaya” at au “ Kera dan Kura-Kura” merupakan dongeng t radisional unt uk anak-anak yang melegenda sepanj ang masa. Meskipun demikian, t idak ada salahnya guru mencri mat eri yang lain, sepanj ang mat eri t ersebut sesuai unt uk anak-anak.

Hal pert ama yang perlu dilakukan adalah memilih j udul yang menarik dan mudah diingat . Judul merupakan elemen cerit a yang pert ama kali diingat daripada kalimat -kalimat dalam cerit a. Melalui j udul, pendengar at au pembaca akan memanf aat kan lat ar belakang penget ahuan unt uk

memproses isi cerit a secara t op down. Hal it u digunakan unt uk

pemahaman unit bahasa yang lebih besar, dan hal t ersebut membant u pemahaman dan penyimpanan secara menyeluruh.

(27)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

19

a.

Mencari sumber cerit a yang sebanyak-banyaknya, baik sumber visual

berupa buku, sumber audial berupa dongeng dari mulut ke mulut dan cerit a radio, maupun sumber audio-visual berupa cerit a di t elevisi, video maupun f ilm.

b. Cat at dan urut kan cerit a-cerit a t ersebut dalam sebuah f i l e cerit a. Kegiat an Ini dapat dilakukan dengan menggunakan kart u at au dengan menggunakan lembar not e-book lepas. Tulis dalam f i l e t ersebut j udul cerit a dan nama penulis.

c. Pilahlah dongeng berdasarkan analisis Anda, unt uk usia berapa kira-kira cerit a t ersebut . Lakukan pembacaan sekilas unt uk menent ukan hal t ersebut . Jika belum yakin, lakukan sekali lagi. Tulis hasil pemilahan t ersebut pada f ile. Dengan demikian akan diperoleh ident it as cerit a yang t erkat egorisasikan berdasarkan kesesuian cerit a dengan pendengarnya, sepert i cerit a unt uk anak usia 3 t ahun, 4 t ahun, 5 t ahun, 6 t ahun dan set eusnya. Kat egorisasi j uga dapat dilakukan berdasarkan t ingkat pendidikan, sepert i cerit a A (unt uk Kelompok Bermain), cerit a B (unt uk TK A), cerit a C ( unt uk TK B), dan set erusnya. d. Ident if ikasikan mat eri pendukung yang dapat diusahakan guru sepert i

boneka, wayang, musik, at au cerit a pendukung lain t ermasuk t empat unt uk merekam respon anecdot al dan ide-ide unt uk kegiat an bercerit a yang akan dat ang.

1) Jenis Cerit a

Berdasarkan kesesuaian dengan program kegiat an pembelaj aran di Taman Kanak-Kanak, cerit a dapat digolongkan menj adi t iga, yakni cerit a unt uk program int i, cerit a unt uk program pembuka dan penut up, dan cerit a unt uk t uj uan rekreasi pada akhir program. Hal-hal yang perlu dilakukan unt uk memilih cerit a yang akan disuguhkan kepada siswa adalah sebagai berikut :

(28)

2

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

20

b) Pilih j enis cerit a yang guru inginkan sesuai dengan t uj uan dan wakt u pembelaj aran at au program kegiat an yakni;

Pilih cerit a t ert ent u unt uk mat eri pembelaj aran yang

t erint egrasi dengan t ema t ert ent u. Cerit a-cerit a yang t ermasuk dalam kat egori ini adalah cerit a ilmiah popular unt uk anak-anak; “ Wort el dan Bayam” . “ Pemilihan Raj a Burung” . Cerit a semacam ini, sesuai unt uk mendampingi program int i dalam RKH dan perlu diberikan pada anak 2 hingga 3 kali dalam sat u minggu.

Pilih cerit a unt uk pembent ukan perilaku. Cerit a at au dongeng dengan t ema t radisional , sepert i “ Lomba Lari (Kancil dan Siput )” melalui cerit a ini anak belaj ar t ent ang kebaikan, kej uj uran, kecerdikan, kerj asama, dan belaj ar mengendalikan kesombongan, rasa bangga diri, dan sif at t amak. Apa yang dilakukan dan diderit a t okoh akan dicerna dan disimpan dalam benak anak selama hidupnya sebagai sebuah pelaj aran at au penguat an.

Cerit a unt uk penyegaran hiburan, hiburan, namun t et ap

memperhat ikan nilai-nilai budi pekert i luhur digolongkan sebagai cerit a dengan bobot ringan. Yang t ermasuk dalam kelompok ini adalah dongeng-dongeng yang mengundang t awa sepert i cerit a t ent ang “ kancil yang cerdik” . Cerit a ini sangat baik diberikan pada akhir program at au pada program penyegaran di akhir minggu. Teknik pembawaan cerit a kelompok ini lebih menoj olkan ef ek kelucuan, dengan pilihan kat a yang cenderung lucu dan ringan. Guru dapat pura-pura salah ucap sepert i “ He …. kura-kura ninj a eh (pura-pura meralat ) bukan. . bukan. . ! Kura-kura hit am…”

(29)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

21 yang membut uhkan kerj a kognit if sepert i cerit a unt uk mat eri aj ar, kurang t epat apabila disaj ikan pada akhir program. Sement ara dongeng t radisional dimaksudkan sebagai penumbuh kesadaran budi pekert i, sedangkan cerit a lucu dimaksudkan sebagai penumbuh sense of humour anak-anak sekaligus sebagai penghibur.

2) Bobot Cerit a

Guru dit unt ut unt uk dapat memilih cerit a berdasarkan bobot nya. Bobot t ersebut dit ent ukan oleh berbagai unsur pembangun sebagai berikut :

a) Pilih cerit a yang memiliki karakt erist ik yang logis, yang guru sendiri t ert arik unt uk menikmat inya. Karakt er t okoh yang dilukiskan secara imaj inat if dan menggugah emosi cenderung memiliki daya pikat t inggi dan lebih meninggalkan kesan mendalam bagi anak.

b) Pilihlah cerit a yang memiliki t ema yang kont ekst ual dan lebih dekat dengan kehidupan anak-anak.

c) Pilihlah cerit a yang memiliki alur yang j elas, mudah diikut i, memilikikait an hubungan perist iwa yang logis dan t idak dibuat -buat .

d) Hindari cerit a yang kurang sesuai dengan perkembangan anak sepert i t erlalu kasar, t erlalu vulgar dan t erlalu mengekspose aspek seksual.

e) Pilihlah cerit a yang memiliki gaya penut uran yang bervariat if , t idak monot on, kaya kosa kat a, lincah, t et api memiliki alur pemikiran yang j elas.

f ) Gunakan bahasa yang j elas dan mengena sert a st rukt ur yang runt ut sert a mudah dipahami

g) Pilih cerit a yang memiliki pola cerit a yang j elas, t idak t ercampur aduk dengan cerit a yang lain.

(30)

2

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

22

3) Kebaruan Cerit a

Hal yang t ak kalah pent ing dalam memilih cerit a unt uk anak adalah unsur kebaruan cerit a. Cerit a yang memiliki kebaruan memiliki beberapa nilai posit if . Karena t idak ada cerit a yang dicipt akan secara khusus unt uk anak didik kit a, sesuai dengan kont eks budaya, t ingkat perkembangan, minat anak dan wakt u pencerit aan.

Oleh karena it u kebaruan sebuah cerit a menj adi t unt ut an yang perlu dipenuhi guru. Sebuah cerit a akan memiliki kebaruan set elah guru melakukan sent uhan t erhadap unsur-unsur cerit a, dan t ent unya hal-hal t ersebut disesuaikan dengan pot ensi, minat anak didik, t uj uan, kont eks budaya dan wakt u yang t ersedia.

Unt uk memperoleh kebaruan cerit a, guru dapat melakukan dua cara. Pert ama. Mencari sumber-sumber cerit a yang khusus diperunt ukkan bagi anak usia dini, khususnya Taman Kanak-kanak. Kedua, mengubah sendiri cerit a-cerit a yang dapat dit emukan guru dari berbagai sumber. Pengubahan t ersebut harus disesuaikan dengan t uj uan program, karakt erist ik pert umbuhan anak, dan kont eks budaya anak didik. Guru dapat melakukan beberapa perubahan kecil t erhadap bagian yang dianggap kurang, t et api guru j uga dapat melakukan penambahan seperlunya.

4) Minat Anak

(31)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

23 Guru j uga dapat membuat cerit a t ent ang ef ek yang dirasakan seorang anak set elah melihat f ilm t ert ent u yang menurut guru kurang mendidik. Dengan kat a lain, guru dapat membuat cerit a apa pun yang berkisar t ent ang problemat ika yang dialami anak didiknya, sepert i t akut hant u, malas membant u orang t ua, ef ek kesehat an, ket idakpat uhan pada orang t ua, dan pert engkaran dengan t eman. Selain cerit a f iksi modern dan dongeng t radisional, anak-anak j uga meminat i cerit a yang mengambil t ema kehidupan keseharian, t erut ama menyangkut permasalahan yang dihadapi anak. Asal disaj ikan dengan baik, cerit a yang mengangkat permasalahan anak t et ap menimbulkan ef ek penasaran dan menimbulkan rasa ingin t ahu, namun t idak menyent ak karena krit ik dan nasihat yang t erlalu kent ara. Cerit a yang t erolah dengan baik mengundang daya t arik t inggi bagi anak. Adapun permasalah yang dapat dipilih guru ant ara lain adalah sebagai berikut :

a) Membina kedisiplinan

b) Membina sikap t anggung j awab c) Bersyukur menerima yang ada d) Bekerj a keras

e) Kasih sayang t erhadap sesama f ) Rela berkorban demi kebenaran g) Rendah hat i

h) Raj in bekerj a i) Ramah t amah j ) Maaf memaaf kan k) dan sebagainya

2.

Memilih Tokoh Cerita

(32)

2

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

24

memudahkan pendengar memahami cerit a sekaligus membuat cerit a t ersebut t ampak lebih hidup.

Karakt er cerit a mengacu pada dua pengert ian, yakni t okoh-t okoh cerit a yang dit ampilkan, dan sif at t okoh yang meliput i sikap, ket ert arikan, keinginan, emosi dan prinsip moral yang dimiliki t okoh.

Agar dapat menampilkan t okoh cerit a guru t erlebih dahulu harus dapat menghayat i sif at -sif at t okoh dan memahami relevansi ant ara nama dan sif at -sif at yang dimilikinya. Menghayat i berart i mengert i dan mengandaikan diri sebagai t okoh. Guru dalam hal ini, dit unt ut mampu menghayat i bagaimana menj adi t okoh j ahat dan bagaimana menj adi t okoh baik. Ket ika memerankan dialog t okokh-t okoh t ersebut , guru diharapkan dapat menghayat i bagaimana perasaan dan emosi t okoh pada saat berdialog.

Menghayat i karakt er t okoh j uga berart i menghayat i hal-hal yang dirasakan, dipikirkan, dan diinginkan t okoh-t okoh t ersebut . Dalam cerit a “ Bawang Maerah Bawang Put ih” misalnya, guru dit unt ut menghayat i set idaknya 4 karakt er, yakni (1) Bawang Put ih yag t ert indas, pasrah, dan penuh rasa t akut , (2) Bawang Merah yang mudah cemburu, mudah khawat ir, dan emosional, (3) Ibu t iri yang keras, mudah marah, dan cenderung kej am dan (4) Nenek yang seram, keras namun baik hat i. Dengan penghayat an yang baik, guru akan dapat membawakan dialog dengan baik ket ika Bawang Put ih menyadari dan melaporkan pada ibunya kalau baj u ibu t irinya it u t erhanyut ke sungai.

(33)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

25 Penghayat an menent ukan karakt erist ik suara para t okoh, dan karakt erist ik suara t ersebut mempengaruhi int erpret asi dan pemahaman anak sebagai pendengarnya. Karakt er t okoh memiliki karakt erist ik suara yang mudah dikenali. Emosi, perasaan, dan perilaku t okoh t erekspresikan dalam nada, volume, int onasi dan warna suaranya, begit u pula sebaliknya. Dari sinilah penghayat an t erhadap karakt er suara menj adi sebuah keharusan. Tanpa penghayat an, guru t idak dapat t ampil prima.

Karakt er t okoh, kait annya dengan karakt erist ik suara, mungkin dapat dipilah menj adi beberapa kat egori:

a.

Karakt er berdasarkan j enis kelamin. Guru harus dapat membedakan

bagaimana karakt er t okoh laki-laki dan perempuan, t ermasuk karakt erist ik suara ant ara t okoh laki-laki dan perempuan.

b. Karakt er t okoh berdasarkan usia. Karakt er anak-anak berbeda dengan karakt er remaj a, dan berbeda pula dengan karakt er orang dewasa. Dengan lat ar belakang penget ahuannya, guru akan dapat membuat pembedaan karakt erist ik suara berdasarkan penghayat annya t erhadap t okoh anak-anak, remaj a dan dewasa.

c. Karakt er t okoh berdasarkan sif at . Sepert i halnya dunia nyat a, dalam cerit a pun dikenal adanya t okoh j ahat dan baik. Tokoh baik dalam dongeng umumnya memiliki sif at sabar, pemaaf , j uj ur, mengalah, dan t okoh j ahat memiliki sif at rakus, t amak, suka menipu, pendengki, pemarah, dan emosional. Tokoh baik dalam cerit a modern umumnya memiliki sif at pemberani, cerdas, gigih, dan sport if . Perbedaan ini harus dimengert i guru, supaya t idak t erperangkap pada int erpret asi yang menyamarat akan.

(34)

2

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

26

Karakt er t okoh ceit a anak adakalanya dibuat lebih adapt if dan mudah mengalami perubahan sif at . Tokoh yang semula berlaku salah, misalnya, akhirnya menyesal. Perubahan sif at t okoh cerit a t ersebut umumnya mengarah ke posit if , dan t idak sebaliknya. Hal it u t idak t erlepas dari f ungsi didakt ik cerit a anak. Perubahan sif at ini umumnya dicerit akan langsung oleh pengarang, dalam beberapa kalimat t erakhir. Cerit a yang memiliki cirri demikian di ant aranya, “ Dongeng Hart a Benda Terpendam” dari Bali. Dalam cerit a t ersebut t okoh ant agonis yang berwat ak malas dan rakus, t iba-t iba sadar dan berubah menj adi baik.

Walaupun karakt er t okoh dalam cerit a anak umumnya dicerit akan secara analit ik (diberit ahukan langsung kepada pendengar), bukan berart i apa yang dikat akan t okoh menj adi t idak pent ing. Apa yang diucapkan t okoh dan bagaimana cara bert ut ur harus mendukung karakt er t okoh t ersebut . Jangan guru bercerit a dengan gaya monot on dan t idak ada pembedaan karakt er t okoh sehingga anak dibuat bingung, t okoh siapa yang sedang berbicara. Apabila guru t idak dapat menghayat i karakt er t okoh, cerit a yang disaj ikan j ust ru akan t idak menarik, oleh karena it u dapat menghambat minat anak.

a. Menirukan Bunyi dan Karakter Suara

Yang dimaksud dengan bunyi dalam t ulisan ini adalah bunyi esensial yang t idak memiliki makna secara linguist ik. Bunyi binat ang yang dikenal dengan onomot ope, bunyi benda j at uh, bunyi ledakan, dan bunyi t abrakan dikat egorikan sebagai “ bunyi” dalam art i ini. Bunyi-bunyi it u memberikan gambaran sebuah perist iwa, memberikan inf ormasi t okoh f abel apa yang sedang berbicara, dan bagaimana t okoh memulai berbicara. Bunyi-bunyian it u harus dihadirkan dalam cerit a, karena membuat cerit a semankin dramat is dan menarik. Bandingkan cont oh berikut :

1) Cerit a t anpa unsur bunyi

(35)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

27 2) Cerit a dengan unsur bunyi

“ t ek…kot ek…. kot ek” , anak ayam mencari induknya. Semakin lama, semakin masuk ke hut an. Tiba-t iba ….

“ Krusek. . krusek…haummmm…haummm” , dat anglah pak harimau.

Dari ilust rasi it u t erlihat , cerit a dengan unsur bunyi lebih memberikan gambaran perist iwa yang t erj adi daripada cerit a t anpa bunyi. Bunyi “ kot ek” menunj ukkan akt ivit as t okoh anak ayam yang sedang mencari induknya. Selain it u, suara di balik semak “ krusek…kr usek” , menimbulkan ket egangan t ersendiri bagi anak. Demikian j uga dengan suara auman harimau. Pemenggalan kat a t iba-t iba membuat suasana cerit a semakin dramat is. Hal ini merupakan salah sat u kekuat an cerit a guru, karena dengan demikian, imaj inasi anak akan lebih berkembang. Bunyi suara binat ang yang minimal harus dapat diperagakan guru, ant ara lain adalah:

Bunyi cicit t ikus (cit . . cit . . cit )

Bunyi kokok ayam j ant an (kukuruyuk, kongkorongok, dsb)

Bunyi kot ek anak ayam (pet ek-pet ek, kot ek-kot ek, t ek-t ek, dsb)

Bunyi ringkik kuda (hikk…hikk…hikk)

Bunyi desis ular (zzzzz…. zzzzz)

Bunyi embik kambing (embek…. embek…)

Bunyi salak anj ing (guk…guk…guk! )

Bunyi meongan kucing (meong…meong. . )

Bunyi kerik j engkering (krik-krik-krik…. )

Bunyi lenguh sapi (emoooh…at au moooh)

Bunyi korek kat ak (t eot t eblung …t eot . . t eblung)

3.

Memilih dan Mempersiapkan Tempat

(36)

2

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

28

Teknik dalam art i ini mengandung pengert ian daya upaya, usaha-usaha, at au cara-cara yang digunakan guru unt uk mencapai t uj uan langsung dalam pelaksanaan kegiat an bercerit a.

Akt ivit as bercerit a t idak harus dilakukan di dalam kelas. Kegiat an bercerit a dapat dilakukan di manapun asal memenuhi krit eria kebersihan, keamanan dan kenyamanan. Jika j umlah anak sedikit , bercerit a dapat dilakukan di berbagai t empat , sepert i di halaman, di bawah pohon, di ruang t amu, di kebun binat ang, di dalam mobil, bahkan di arena bermain anak-anak. Prinsipnya t empat t ersebut dapat menampung semua anak, nyaman, t eduh, bersih dan aman.

Apabila j umlah anak relat if banyak sebaiknya dipilih t empat yang lebih luas. Ruang kelas merupakan t empat yang paling memenuhi syarat . Meskipun demikian, dalam acara t ert ent u, cerit a dapat disaj ikan di halaman sekolah, di t anah lapang, at au di t empat -t empat rekreasi. Sedapat mungkin, t empat -t empat yang dipilih dapat mendukung keberhasilan cerit a. Tempat -t empat yang t erkait dengan t ema cerit a akan semakin menguat kan memori j angka panj ang anak. Cerit a yang disampaikan di t empat yang berkait an dengan cerit a sepert i Tangkuban Perahu, Monumen Jogya Kembali, Taman Mini, dan Danau Toba akan lebih t erekam dalam memori anak, daripada j ika cerit a t ersebut disampaikan di ruang kelas.

Tempat yang dipilih harus dit at a sedemikian rupa sehingga semua anak dapat melihat kepada guru mereka. Jika j umlah anak t idak t erlalu banyak, penat aan dapat dilakukan dengan melingkar, mengelilingi guru. Sat u hal perlu diperhat ikan, biarkan anak pada posisi yang mereka sukai dan mereka nikmat i karena hal it u akan membant u mereka mencerna cerit a secara opt imal. Sikap sant ai sangat membant u anak “ belaj ar” t ent ang makna cerit a.

(37)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

29 pencerit a sehingga komunikasi dapat berj alan lancar. Sedapat mungkin, kapasit as ruang disesuaikan dengan j angkauan suara. Oleh karena it u, kehadiran pengeras suara akan sangat membant u kelancaran proses pencerit aan.

Unt uk audiensi kelas (sekit ar 20 anak), penat aan dibuat dalam bent uk U. Penat aan model U memungkinkan set iap anak dapat melihat ke waj ah guru t anpa halangan apapun. Sebagian anak duduk di kursi dan sebagian duduk di sisi mej a. Penat aan berlais-lapis ini membuat anak leluasa menyimak cerit a, meskipun mereka duduk di bagian belakang.

Cerit a dapat dilakukan kapan saj a sesuai program yang dibuat sekolah. Meskipun demikian, saat yang t erbaik unt uk bercerit a adalah ket ika anak menghendaki guru bercerit a. Pada saat it ulah anak-anak memiliki kesiapan unt uk menyimak cerit a. Mungkin saj a anak-anak memint a cerit a pada saat ist irahat , pada saat bermain, dan pada saat berkunj ung ke suat u t empat . Oleh karena it u, penguasaan berbagai cerit a oleh guru perlu sehingga guru memiliki kesiapan unt uk bercerit a secara mendadak, menj adi pent ing.

(38)

2

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

30

C.

LATIHAN

Unt uk memperdalam pemahaman Anda mengenai mat eri di at as, kerj akanlah lat ihan berikut !

1.

Agar kegiat an bercerit a menarik maka seorang guru sebaiknya menget ahui

langkah-langkah apa saj a yang harus diperhat ikan!

2.

Jika dilihat dari j enisnya, ant ara lain cerit a unt uk penyegaran dan

hiburan.

3.

Dapat kah Anda menyebut kan cerit a apa saj a yang dimaksud t ersebut !

4.

Sebuah cerit a akan memiliki kebaruan set elah guru melakukan beberapa

sent uhan t erhadap unsur-unsur cerit a. Unsur-unsur apa saj akah it u?

D.

RANGKUMAN

Hal pert ama yang perlu dilakukan dalam memilah dan memilih mat eri cerit a adalah memilih j udul yang menarik dan mudah diingat . Judul merupakan elemen cerit a yang pert ama kali diingat daripada kalimat -kalimat dalam cerit a. Set elah menemukan j udul yang t epat , guru baru menemukan mat eri cerit a yang baik. Unt uk it u perlu dilakukan kegiat an memilih dan memilah bahan. Karena begit u banyaknya bahan cerit a yang t ersedia di sekit ar kit a, maka kegiat an meyeleksi menj adi bagian pent ing ut nuk dilakukan.

Berdasarkan kesesuaian dengan program kegiat an pembelaj aran di Taman Kanak-kanak, cerit a dapat digolongkan menj adi t iga, yait u cerit a unt uk program int i, cerit a unt uk program pembuka dan penut up, dan cerit a unt uk t uj uan rekreasi pada akhir program. Oleh karena it u, guru dit unt ut dapat memilih cerit a berdasarkan bobot nya, dan bobot cerit a dit ent ukan oleh berbagai unsur pembangun.

(39)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

31 Kekuat an sebuah cerit a ant ara lain t erlet ak pada bagaimana karakt er t okoh dimunculkan di dalamnya. Semakin sempurna karakt er t okoh dit ampilkan, semakin menarik cerit a it u disimak. Selain it u j uga unt uk menyaj ikan cerit a secara menarik, diperlukan beberapa persiapan, mulai dari penyiapan t empat , penyiapan alat peraga, hingga penyaj ian cerit a.

E.

EVALUASI

Pilih salah sat u j awaban yang paling t epat dari beberpa alt ernat if j awaban yang disediakan!

1.

Cerit a t ent ang Kancil dan Buaya merupakan salah sat u cerit a yang

melegenda sepanj ang masa, dan t ermasuk ….

A. cerit a klasik

B. cerit a modern C. dongeng t radisional D. cerit a rakyat

2.

Cerit a dapat digolongkan menj adi ….

A. cerit a unt uk program int i

B. cerit a unt uk program pembuka C. cerit a unt uk program pembuka D. semua benar

3.

Bobot cerit a dit ent ukan oleh berbagai unsure pembangun, kecuali….

A. pilihlah cerit a yang memiliki karakt erist ik logis

B. pilihlah ceria yang memiliki alur yang j elas

C. pilihlah cerit a yang memiliki gaya penut uran bervariat if D. cerit a yang kurang sesuai dengan perkembangan anak

4.

Kebaruan sebuah cerit a menj adi t unt ut an yang perlu dipenuhi oleh

seorang guru dan disesuaikan dengan ….

A. pot ensi, minat anak, t uj uan dan wakt u

B. pot ensi, minat anak dan t uj uan C. pot ensi dan minat anak

(40)

2

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

32

5.

Dalam cerit a “ Bawang Merah dan Bawang Put ih” , guru dit unt ut menghayat i

….

A. 4 karakt er (bawang put ih yang pasrah, bawang merah yang

emosional, ibu t iri yang keras dan nenek yang seram)

B. 3 karakt er ( bawang put ih yang pasrah, bawang merah yang emosional dan ibu t iri yang keras)

C. 2 karakt er (bawang merah dan bawang put ih) D. 1 karakt er (bawang put ih saj a)

6.

Karakt er t okoh yang berdasarkan sif at , yait u ….

A. menyesal, mengasihi

B. senang, sedih

C. sabar, pemaaf dan j uj ur D. t akut dan marah

7.

Bunyi suara binat ang kambing yang harus diperagakan guru adalah ….

A. meong…. . meong….

B. embeek…embeek…. C. emooh …. wemooh… D. hiik…hiik…hiik…

8.

Cerit a yang dilaksanakan di t empat nya langsung sepert i di Danau Toba akan

….

A. lebih menarik

B. lebih t erekam dalam memori anak C. lebih berbahaya

(41)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

33

F.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Cocokkanlah j awaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes 1 yang t erdapat di bagian akhir modul ini. Hit unglan j awaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini unt uk menget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap mat eri pokok 1.

Rumus:

�������

����������

=

�����ℎ

�������

����

�����

8

100%

Art i t ingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

(42)

3

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

34

MATERI POKOK 3

PERANCANGAN DAN PELAKSANAKAN KEGIATAN

BERCERITA

A.

INDIKATOR KEBERHASILAN

Pesert a dapat menyusun dan merancang kegiat an bercerit a.

B.

URAIAN MATERI

1.

Menyusun Rencana Kegiatan Bercerita

Sebelum melaksanakan kegiat an bercerit a, guru harus t erlebih dahulu menet apkan rencana kegiat an bercerit a. Hal ini diperlukan agar penerapan pembelaj aran melalui bercerit a dapat berj alan dengan baik, sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini akan disampaikan langkah-langkah yang harus dit empuh guru dalam menyusun rencana kegiat an bercerit a di kelas.

a. Menetapkan Tuj uan dan Tema yang Dipilih

Sebagaimana t elah dikemukakan bahwa t uj uan met ode bercerit a t erut ama dalam rangka memberi pengalaman belaj ar melalui cerit a guru unt uk mencapai t uj uan pengaj aran. Tuj uan pengaj aran melalui bercerit a ada 2 macam yakni memberi inf ormasi at au menanamkan nilai-nilai sosial, moral at au keagamaan. Misalnya kit a akan menet apkan rancangan t uj uan menanamkan nilai-nilai, maka dalam menet apkan t uj uan pengaj aran it u harus dikait kan dengan t ema yang dipilih. Tema it u harus ada kedekat an hubungan dengan kehidupan anak di dalam keluarga, sekolah at au di luar sekolah. Tema it u harus menarik dan memikat perhat ian anak dan menant ang anak unt uk menanggapi, mengget arkan perasaan, sert a menyent uh nuraninya.

Dalam hal ini misalnya kit a t elah menet apkan rancangan sebagai berikut :

Tujuan : Menanamkan kepekaan dan ketaggapan terhadap

penderitaan orang lain, suka menolong, dan cinta

terhadap orang lain.

(43)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

35 Set elah guru menet apkan t ema cerit a yang dipilih ia harus mempelaj ari isi cerit a yang akan dit ut urkan. Mempelaj ari isi cerit a yang akan dit ut urkan t idak berart i harus menghaf alkan kalimat -kalimat yang akan dit ut urkan, melainkan harus menget ahui isi cerit a secara ut uh. Bila guru sudah menguasai isi cerit a, masih harus menet apkan bagaimana urut an cerit a yang akan dit ut urkan, suasana perasaan apa yang harus menyert ainya; apakah perasaan susah, gembira, lucu, at au perasaan gundah. Guru j uga harus memvisualisasi seluruh rincian cerit a, yang meliput i t at a lingkungan, pakaian, karakt erist ik f isik masing-masing perwat akan pemegang peran dalam cerit a.

b.Menetapkan Rancangan Kegiatan Bentuk Bercerita yang Dipilih

Bila kit a t elah menet apkan rancangan t uj uan dan t ema yakni penderit aan orang lain, suka menolong, dan cint a t erhadap orang lain dengan t ema bencana banj ir, maka guru harus memilih salah sat u di ant ara bent uk-bent uk bercerit a ant ara lain; bercerit a t ent ang bencana banj ir dengan menggunakan ilust rasi gambar, membaca cerit a t ent ang bencana banj ir, bercerit a t ent ang bencana banj ir dengan menggunakan papan f lannel, dan sebagainya.

1) Ber cer i t a t ent ang Bencana Banj i r dengan menggunakan Il ust r asi

Gambar

(44)

3

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

36

2) Ber cer i t a t ent ang Bencana Banj i r dengan Membaca Cer i t a dal am

Maj al ah/ Buku

Mencerit akan sebuah keluarga yang rumahnya t erkena banj ir. Anak-anak t idak dapat bersekolah, bapak t idak dapat pergi ke kant or, ibu t idak dapat memasak, ayam kucing sapi kambing mat i kedinginan, dan seisi rumah kelaparan karena t idak ada bahan pangan yang dapat dimasak. Kemudian dat ang bant uan dari orang-orang yang baik hat i, karena orang it u peka dan t anggap t erhadappenderit aan orang lain.

3) Ber cer i t a t ent ang Bencana Bani r dengan Menggunakan Papan Fl annel

Isi cerit a t idak banyak berbeda, hanya dalam bent uk bercerit a dengan menggunakan t okoh-t okoh yang dicerit akan dalam bent uk gambar yang dit empel di papan f lannel.

Papan f lannel adalah suat u alat peraga yang ef ekt if unt uk menst imulasi anak dalam pembelaj aran aspek berbicara. Sebelum papan f lannel gunakan sebagai sarana pembelaj aran maka yang harus dipersiapkan adalah susunlah gambar dengan t erat ur supaya mudah digunakan pada wakt unya. Hat i-hat i menempel gambar supaya j angan salah t empel at au j at uh dan lain-lain, sehingga mengganggu perhat ian anak.

c. Menetapkan Bahan dan Alat yang Diperlukan

Sesuai dengan bent uk cerit a yang akan dit ut urkan oleh guru, ada beberapa macam bent uk bercerit a: bercerit a dengan menggunakan ilust rasi gambar, bercerit a dengan membaca buku/ maj alah, bercerit a dengan menggunakan boneka dan bercerit a dengan menggunakan papan f lannel.

(45)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

37 unt uk melengkapi kegiat an bercerit a. Misalnya ilust rasi rumah penduduk yang t erkena banj ir, orang dan anak-anak t inggal di t enda-t enda enda-t empaenda-t enda-t inggal semenenda-t ara, sekolah mereka enda-t erendam arir dan lain sebagainya.

Bila mungkin guru dapat menggunakan ilust rasi gambar dengan menggunakan video at au f ilm yang menyaj ikan perist iwa banj ir unt uk melengkapi kegiat an bercerit a agar kegiat an it u menj adi lebih hidup. Bila guru menggunakan bent uk bercerit a dengan membaca buku/ maj alah yang mencerit akan sebuah keluarga yang rumahnya t erkena banj ir, maka guru cukup memperlihat kan gambar dalam buku it u pada saat bercerit a. Cerit a akan menj adi menarik apabila guru menggunakan buku gambar yang penuh dengan warna warni sehingga menarik perhat ian anak dan menghilangkan kebosanan pada si anak. Bila guru bercerit a menggunakan alat bant u boneka, maka pilihlah boneka-boneka yang dapat mewakili cerit a t ent ang bencana banj ir t ersebut . Cerit a dapat diawali dengan sebuah keluarga yang t erkena musibah banj ir sement ara di rumah t idak ada persediaan makanan, dan perabot an apa saj a yang t erendam air sert a siapa saj a yang t idak dapat pergi ke sekolah dan sebagainya.

Bila guru menggunakan bent uk bercerit a dengan menggunakan alat bant u papan f lannel, yang mencerit akan sebuah keluarga yang rumahnya t erkena banj ir, maka guru dapat menet apkan gambar rancangan yang mewakili perwat akan pemegang peran dalam cerit a t ersebut . Pola gambar para t okoh-t okoh dibuat pada kert as yang dilapisi kert as gosok, at au dapat j uga pada kert as kart on kemudian diwarnai dan dilaminat ing unt uk dit empelkan pada papan f lannel supaya anak dapat melihat t okoh-t okoh it u pada saat dipergunakan sebagai ilust rasi guru dalam bercerit a sesuai dengan j alan cerit anya.

d.Menetapkan Rancangan Langkah-langkah Kegiatan

(46)

3

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

38

dilalui dalam bercerit a. Bent uk bercerit a mana yang dipilih pada dasarnya langkah-langkah kegiat annya sama. Sesuai dengan rancangan t ema dan t uj uan maka dit et apkan langkah sebagai berikut :

Langkah per t ama, mengkomunikasikan t uj uan dan t ema dalam kegiat an bercerit a kepada anak. Tuj uan bercerit a sebagaimana t elah dit et apkan adalah unt uk menanamkan sikap peka dan t anggap t erhadap penderit aan orang lain, suka menolong orang lain, dan mencint ai orang lain. Tema yang dipilih adalah bencana banj ir.

Langkah kedua, mengat ur t empat duduk anak; apakah sebagian anak at au seluruhnya yang ikut mendengarkan cerit a dan apakah anak harus duduk di lant ai dan diberi alas t ikar at au karpet , at au duduk di kursi dalam f ormasi set engah lingkaran. Kemudian mengat ur bahan dan alat yang dipergunakan sebagai alat bant u bercerit a sesuai dengan bent uk bercerit a yang dipilih; apakah menggunakan ilust rasi gambar, at au membaca maj alah/ buku cerit a, at au bercerit a dengan menggunakan papan f lannel.

Apabila guru bercerit a dengan menggunakan papan f lannel sebaiknya dilakukan sambil menempelkan gambar yang sesuai dengan isi cerit a pada papan f lannel. Adapun t ahapan-t ahapan yang harus diperhat ikan adalah:

1) Persiapan

a) beberapa pot ongan gambar/ adegan sesuai dengan isi cerit a; b) ada j udul cerit a;

c) cerit a singkat dan sarat dengan nilai-nilai kehidupan, sosialisasi dan lingkungan anak;

d) pot ongan gambar/ adegan dibuat dan dibent uk sesuai dengan t okoh at au suasana cerit a;

e) ukuran gambar relat if ;

(47)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

39 g) gambar dapat berupa sat u gambar t anpa suasana yang

mendukung, dapat pula dilengkapi dengan suasana yang mendukung;

h) pot ongan gambar sebanyak-banyaknya 8 pot ong gambar;

i) gambar sat u dan lainnya berkait an dan menunj ukkan sat u

kesat uan cerit a;

j ) menggunakan gaya bahasa anak; k) isi cerit a dalam sebuah naskah.

2) Langkah-langkah pelaksanaan

a) Dengan bimbingan guru anak mengat ur posisi t empat duduknya; b) Anak memperhat ikan guru menyiapkan alat peraga yang

diperlukan;

c) Anak memperhat ikan guru yang menunj ukkan alat peraga yang t elah disiapkan, dan menyebut kan nama sert a t okoh-t okoh dalam cerit a;

d) Anak diberi kesempat an memberikan j udul cerit a;

e) Anak mendengarkan guru t ent ang j udul cerit a yang sebenarnya;

f ) Anak memperhat ikan guru yang dimulai bercerit a sambil

menempelkan pot ongan gambar secara bergant ian pada papan f lannel sesuai alur cerit a;

g) Set elah selesai bercerit a guru menempelkan pot ongan gambar seluruhnya;

h) Anak diberi kesempat an unt uk menyimpulkan isi cerit a; i) Guru melengkapi kesimpulan isi cerit a dari anak;

Referensi

Dokumen terkait