• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di Inggris konon pernah diadakan penyebaran angket kepada orang-orang dewasa. Kepada mereka dit anyakan pada saat apa mereka benar-benar merasa bahagia di masa kanak-kanak dulu. Jawaban mereka : “ Pada saat orang t ua mereka membacakan buku at au Cerit a” Apabila pert anyaan yang sama diaj ukan kepada orang-orang dewasa di Indonesia, kiranya j awaban t ak akan j auh berbeda. Bahkan, khusus mengenai cerit a, sampai orang dewasapun masih t et ap menggemarinya. Tengoklah obrolan kit a j uga akan semakin ‘ renyah’ bila kit a saling bercerit a dengan penuh semangat . Cerit a memang ‘ gurih’ . Semua orang t ak pandang usia, menyukainya.

Bercerit a adalah met ode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada j iwa manusia. Karena met ode ini sangat ef ekt if unt uk mempengaruhi j iwa anak-anak. Mengapa met ode cerit a ini ef ekt if ? j awabannya t idak sulit . Pert ama, cerit a pada umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada umumnya cerit a t erekam j auh lebih kuat dalam memori manusia. Cerit a-cerit a yang kit a dengar dimasa kecil masih bisa kit a ingat secara ut uh selama berpuluh-puluh t ahun kemudian. Kedua, melalui cerit a anak belaj ar unt uk mengambil hikmah t anpa merasa digurui. Memang harus diakui, sering kali hat i kit a t idak merasa nyaman bila harus diceramahi dengan segerobak nasehat yang berkepanj angan.

Oleh karena it u, seorang pendidik Taman Kanak-Kanak hendaknya memahami perkembangan anak agar lebih menget ahui ciri khas yang dimiliki anak dan kemampuan yang dicapai sert a dapat memilih bahan dan met ode yang t epat , sehingga pendidik dapat mencipt akan lingkungan belaj ar yang menarik dan bermakna dalam kegiat an sehari-hari. Tuj uan pendidikan masa anak awal ialah meningkat kan kesadaran sensorinya, makin kaya imaj inasinya,

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

3 sedangkan unt uk merangsang t umbuhnya kemampuan kreat ivit as anak di Taman Kanak-Kanak bisa menggunakan berbagai met ode pembelaj aran. Sehingga yang dibawakan oleh guru akan menarik dan mengundang perhat ian anak dan t idak lepas dari t uj uan pendidikan bagi anak Taman Kanak-Kanak.

1.Pentingnya Bercerit a Bagi Anak

Bagi anak-anak, duduk manis menyimak penj elasan dan nasihat merupakan hal yang t idak menyenangkan. Sebaliknya, duduk berlama-lama menyimak cerit a at au dongeng adalah akt ivit as yang mengasyikkan. Oleh karena it u, mendidik dan menasehat i anak melalui cerit a adalah cara yang bij ak dan cerdas. Dalam cerit a, nilai-nilai luhur dit anamkan pada diri anak melalui penghayat an t erhadap makna dan maksud cerit a.

Bercerit a menj adi sesuat u yang pent ing bagi anak karena beberapa alasan berikut ini:

a.

Bercerit a merupakan alat pendidikan budi pekert i yang paling mudah

dicerna anak di samping t eladan yang dilihat anak set iap hari.

b. Bercerit a merupakan met ode dan mat eri yang dapat diint egrasikan dengan dasar ket rampilan lain, yakni berbicara, membaca, menulis dan menyimak, t idak t erkecuali unt uk anak Taman Kanak-kanak.

c. Bercerit a memberi ruang lingkup yang bebas pada anak unt uk mengembangkan kemampuan bersimpat i dan berempat i t erhadap perist iwa yang menimpa orang lain. Hal t ersebut mendasari anak unt uk memiliki kepekaan sosial.

d. Bercerit a memberi cont oh pada anak bagaimana menyikapi suat u permasalahan dengan baik, bagaimana melakukan pembicaraan yang baik, sekaligus memberi “ pelaj aran” pada anak bagaimana cara mengendalikan keinginan-keinginan yang negat if oleh masyarakat . e. Bercerit a memberikan baromet er sosial pada anak, sepert i pat uh pada

perint ah orang t ua, mengalah pada adik, dan selalu bersikap j uj ur. f . Bercerit a memberikan ruang gerak pada anak, kapan sesuat u nilai yang

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

4

g.

Bercerit a memberikan ef ek psikologis yang posit if bagi anak dan guru

sebagai pencerit a, sepert i kedekat an emosional sebagai penggant i f igur orang t ua.

h.

Bercerit a membangkit kan rasa t ahu anak akan perist iwa at au cerit a,

alur, plot dan memberikan peluang bagi anak unt uk belaj ar menelaah kej adian-kej adian di sekelilingnya.

i. Bercerit a memberikan daya t arik bersekolah bagi anak karena di dalam bercerit a ada nuansa rekreat if dan imaj inat if yang dibut uhkan anak usia TK.

Art i pent ingnya cerit a bagi pendidikan anak usia dini, t idak dapat dilepaskan dari kemampuan guru dalam ment ransmisikan nilai-nilai luhur kehidupan dalam bent uk cerit a at au dongeng. Kemampuan gurulah sebenarnya yang menaj di t olak ukur kebermaknaan bercerit a. Tanpa it u, dongeng dan cerit a t idak akan memberikan makna apa-apa bagi anak. Sampai det ik ini, bercerit a masih menj adi salah sat u pilihan bagi para orang t ua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai karakt er pada anak. Hal it u didasari pada program pemerint ah yang saat ini sedang gencar-gencarnya menanamkan pendidikan karakt er bagi seluruh anak Indonesia. Hal t ersebut merupakan program pendidikan unt uk mencipt akan kondisi at au suasana kondusif bagi penerapan nilai-nilai karakt er. Penanaman nilai-nilai karakt er dilaksanakan set iap saat selama kurun wakt u berlangsungnya kegiat an pembelaj aran di dalam kelas at au kegiat an sehari-hari lainnya di lingkungan sekolah.

Hal yang t idak kalah pent ing yang membuat cerit a memiliki art i pent ing dalam pendidikan anak adalah karena bercerit a memenuhi crit eria pendidikan ef ekt if unt uk mendidik, membina, dan mengembangkan moral anak, dan hal t ersebut t idak mungkin dicapai oleh met ode ceramah at au perint ah.

Menurut Scot t Russel Sanders (1997 via Lenox, 2000), ada sepuluh alasan pent ing mengapa anak perlu menyimak cerit a yakni:

a.

menyimak cerit a merupakan sesuat u yang menyenangkan anak

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

5 c. cerit a membant u anak melihat melalui mat a orang lain

d. cerit a mendidik hasrat anak

e. cerit a membant u anak memahami t empat f . cerit a membant u anak memanf aat kan wakt u

g. cerit a membant u anak mengenal penderit aan, kehilangan dan kemat ian

h. cerit a mengaj arkan anak bagaimana menj adi manusia, dan i. cerit a menj awab rasa ingin t ahu dan mist eri kreasi

Campbell, Campbell & Dickinson (2002: 18-19) mengat akan bahwa met ode bercerit a merupakan met ode yang sangat t epat unt uk memberikan wawasan sej arah dan budaya yang bermacam-macam kepada anak. Anak lebih t ert arik dengan met ode bercerit a karena sebelum dapat membaca dan menulis, kegiat an bercerit a t elah digunakan unt uk menyampaikan sesuat u yang meliput i harapan, ket akut an, nilai dan prest asi orang-orangnya.

2.Manfaat dan Tuj uan Bercerita

a. Manfaat Bercerita

Met ode bercerit a dalam kegiat an pengaj aran anak TK mempunyai beberapa manf aat pent ing bagi pencapaian t uj uan penidikan TK.

Bagi anak usia TK mendengarkan cerit a yang menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiat an yang mengasyikkan. Guru TK yang t erampil bert ut ur dan kreat if dalam bercerit a dapat mengget arkan perasaan anak. Guru dapat memanf aat kan kegiat an bercerit a unt uk menanamkan kej uj uran, keberanian, keset iaan, keramahan, ket ulusan, dan sikap-sikap posit if yang lain dalam kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dan luar sekolah.

Kegiat an bercerit a memberikan sej umlah penget ahuan sosial, nilai-nilai moral dan keagaman. Selain it u j uga pengalaman belaj ar unt uk berlat ih mendengarkan, karena melalui mendengarkan anak memperoleh bermacam-macam inf ormasi t ent ang penget ahuan dan dit erapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

6

Memberi pengalaman belaj ar dengan menggunakan met ode bercerit a memungkinkan anak mengembangkan kemampuan kognit if , af ekt if , maupun psikomot or masing-masing anak. Bila anak t erlat ih unt uk mendengarkan dengan baik, maka ia akan t erlat ih unt uk menj adi pendengar yang kreat if dan krit is. Pendengar yang kreat if mampu melakukan pemikiran-pemikiran baru berdasarkan apa yang didengarkannya. Pendengar yang krit is mampu menemukan ket idaksesuaian ant ara apa yang didengar dengan apa yang dipahami. Bila menurut anggapannya yang didengar it u salah, maka ia berani menyat akan adanya kesalahan t ersebut . Keberanian menyat akan pendapat yang berbeda, misalnya dalam pernyat aan “ saya kal au di rumah t idak begit u bu guru” , at au dalam pernyat aan “ saya kalau mengerj akan begini bu guru”

Kegiat an bercerit a ini j uga memberikan pengalaman belaj ar yang unik dan menarik, sert a dapat mengget arkan perasaan, membangkit kan semangat , dan menimbulkan keasyikan t ersendiri, maka kegiat an bercerit a memungkinkan pengembangan dimensi perasaan anak TK. Guru yang pandai bert ut ur dalam kegiat an bercerit a akan menj adikan perasaan anak larut dalam kehidupan imaj inat if dalam cerit a it u. Ia merasa sedih bila t okoh dalam cerit a it u disakit i, dan ia akan senang sekali bila ada t okoh lain yang melindungi, yang baik hat i, yang suka menolong. Demikian j uga bila t okoh penj ahat dalam cerit a it u dihukum, anak akan mengident if ikasi t okoh-t okoh dalam cerit a yang punya sikap-sikap yang baik dan menghindari berbuat sepert i t okoh dalam cerit a yang t idak baik.

Membacakan cerit a-cerit a yang menarik kepada anak membuat ia menj adi t ahu bahwa bercerit a kepada anak dapat menumbuhkan minat dan kegemaran membaca. Kegemaran membaca pada anak merupakan suat u aset yang sangat berharga t idak saj a bagi unt uk mengembangkan kemampuan membaca, melainkan j uga unt uk proses belaj ar mandiri secara lebih luas.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

7 Selain it u j uga, akt ivit as bercerit a j uga dapat berf ungsi unt uk membangun hubungan yang erat dengan anak. Karena melalui bercerit a, para pendidik dapat berint eraksi secara hangat dan akrab dengan anak, t erlebih lagi bila mereka dapat menyelingi at au melengkapi cerit a-cerit a it u dengan unsure humor.

Melengkapi uraian di at as, Soundy & Genisio (dalam buku Solehuddin: 2000) menekankan pent ingnya kesempat an bagi anak unt uk bercerit a. Dalam hal ini bukan hanya guru yang membacakan at au mengungkapkan suat u cerit a kepada anak, t api j uga anak sendiri diberi kesempat an at au dimint a unt uk mengungkapkan cerit anya sendiri. Pengalaman demikian sangat pent ing bagi anak unt uk mengembangkan kemampuan bercerit a, mengungkapkan pikiran, dan unt uk mengopt imalkan bahasanya.

Jika anak mengalami kesulit an unt uk bercerit a, guru bisa memint a anak unt uk bercerit a t ent ang pengalamannya at au dengan mencerit akan alat -alat mainan yang dimiliki oleh anak t ersebut . Unt uk merangsang proses bercerit a selanj ut nya guru at au anak yang lain dapat mengaj ukan pert anyaan kepada anak yang bersangkut an sehubungan dengan pengalaman at au alat mainan yang dicerit akannya.

b. Tuj uan Bercerita

Sesuai dengan manf aat penggunaan met ode bercerit a bagi anak TK yang t elah dikemukakan, kegiat an bercerit a merupakan salah sat u cara yang dit empuh guru unt uk memberi pengalaman belaj ar agar anak memperoleh penguasaan isi cerit a yang disampaikan lebih baik. Melalui bercerit a anak menyerap pesan-pesan yang dit ut urkan melalui kegiat an bercerit a. Penut uran cerit a yang sarat inf ormasi at au nilai-nilai it u dihayat i anak dan dit erapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kegiat an bercerit a anak dibimbing mengembangkan kemampuan unt uk mendengarkan cerit a guru yang bert uj uan unt uk memberikan inf ormasi at au menanamkan nilai-nilai sosial, moral, dan keagamaan, pemberian inf ormasi t ent ang lingkungan f isik dan lingkungan sosial. Lingkungan f isik it u meliput i segala sesuat u yang ada di sekit ar anak

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

8

yang non-manusia. Dalam kait an lingkungan f isik melalui bercerit a anak memperoleh inf ormasi t ent ang binat ang, perist iwa yang t erj adi dari lingkungan anak, berbagai macam makanan, pakaian, perumahan, t anaman yang t erdapat di halaman rumah, sekolah, kej adian di rumah dan di j alan. Sedang inf ormasi t ent ang lingkungan sosial meliput i; orang yang ada dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat . Dalam masyarakat set iap orang memiliki pekerj aan yang harus dilakukan set iap hari, yang memberikan pelayanan j asa kepada orang lain at au menghasilkan sesuat u unt uk memenuhi kebut uhan orang lain.

Bapak Tani mencangkul sawah, menanam padi, dan menghasilkan beras. Set iap hari ibu menanak nasi unt uk menyiapkan makan pagi, makan siang, dan makan malam bagi keluarganya. Beras yang dit anak ibu it u adalah hasil kerj a pak t ani. Set iap hari pak pos mengant ar surat dari si pengirim kepada si penerima surat it u ke rumah masing-masing. Keluarga kit a menerima surat yang memberikan inf ormasi ada keluarga yang melahirkan anak, undangan ulang t ahun, berit a sakit , berit a kemat ian, berit a naik haj i, undangan pernikahan dan sebagainya. Semua it u adalah layanan j asa pak pos. Set iap hari t ukang sayur menj aj akan dagangannya dari rumah ke rumah unt uk melayani bahan keperluan dapur unt uk dimasak. Siapa pun dapat membeli makanan sesuai dengan yang diinginkan. Begit u j uga dengan sopir, dokt er, guru, t ukang kayu, bidan dan sebagainya.

Bermacam nilai sosial, moral dan agama dapat dit anamkan melalui kegiat an bercerit a. Nilai-nilai sosial yang dapat dit anamkan kepada anak TK yakni bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam hidup bersama dengan orang lain. Dalam hidup bersama orang lain harus dit anamkan sikap saling menghormat i, saling menghargai hak orang lain, saling membut uhkan, menyadari t anggung j awab bersama, saling menolong dan sebagainya.

Dalam hidup bersama orang lain harus dit anamkan sopan sant un dalam bert emu dengan orang lain, dalam meninggalkan orang lain, ket ika makan bersama, dalam berpakaian, dalam berbicara, dalam bergaul dengan orang lain dan set erusnya.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

9 Nilai-nilai moral yang dapat dit anamkan kepada anak TK yakni bagaimana seharusnya sikap moral seseorang yang diwuj udkan dalam kehidupan sehari-hari. Kit a sebagai bangsa Indonesia menj unj ung t inggi nilai-nilai budaya dan karakt er bangsa yang saat ini sedang marak di galakkan oleh pemerint ah, dan harus kit a kait kan dengan t uj uan dan t ema kegiat an bercerit a bagi anak TK.

Dengan demikian t uj uan bercerit a bagi anak usia Taman Kanak-kanak adalah agar anak mampu mendengarkan dengan seksama t erhadap apa yang disampaikan orang lain, anak dapat bert anya apabila t idak memahaminya, anak dapat menj awab pert anyaan, selanj ut nya anak dapat mencerit akan dan mengekspresikan apa yang didengarkan dan dicerit akannya, sehingga hikmah dari isi cerit a dapat dipahami dan lambat laun didengarkan, diperhat ikan, dipehat ikan, dilaksanakan dan dicerit akannya pada orang lain.

Menurut Sumiat i Budiman ada beberapa t uj uan bercerit a ant ara lain adalah sebagai berikut :

a) Sebagai media unt uk menyampaikan pesan moral. b) Sebagai sarana pendidikan emosi bagi anak didik.

c) Sebagai sarana pendidikan f ant asi, imaj inasi dan kreat if it as anak didik.

d) Sebagai sarana pendidikan bahasa anak didik.

e)

Sebagai sarana pendidikan daya piker anak didik.

f ) Sebagai sarana unt uk memberikan pengalaman bat hin dan

penget ahuan anak didik.

g) Sebagai sarana hiburan dan menghilangkan kej enuhan.

3.Karakteristik Cerita Anak

Guru TK yang baik adalah mereka yang mampu memberikan pemuasan dan st imulasi pada anak-anak sesuai dengan karakt er dan prisnsip perkembangan mereka. Karena anak-anak suka cerit a dan berkembang dengan imaj inasi mereka, maka mau t idak mau guru TK harus bisa bercerit a.

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

10

Cerit a yang baik selalu mengundang rasa ingin t ahu penikmat nya, baik dalam bent uk lisan maupun t ulis. Terlebih-lebih cerit a yang dibawakan oleh orang yang dapat membawakan penghayat an t okoh dengan baik, maka pendengarnya sepert i berhadapan langsung dengan konf lik kehidupan yang sesungguhnya. Perasaan berdebar, t akut , khawat ir, senag, dan lega mewarnai saat -saat anak menikmat i suguhan cerit a. Mereka bert eriak dan menj erit , t et api mereka t et ap saj a menunggu saat -saat yang mendebarkan t ersebut .

Pada saat menyimak cerit a at au dongeng, sesungguhnya anak-anak meut uskan hubungan dengan dunia nyat a unt uk sement ara wakt u, masuk ke dalam dunia imaj inat if yang bersif at pribadi. Secara f isik mungkin mereka t erbegong-bengong, t et api dengan t unt ut an si pendongeng, imaj inasi anak akt if mengikut i perist iwa-perist iwa dalam cerit a. Cerit a menj adi menarik bagi anak karena menyerupai hidup yang sebenarnya, t et api j uga t idak sama dengan kehidupan it u sendiri.

Cerit a yang disampaikan secara lisan memiliki karakt erist ik t ert ent u, t erut ama karena cerit a lisan memiliki beberapa kelebihan dan ket erbat asan sekaligus. Pada cerit a lisan, pendongeng at au pencerit a dapat membuat segala macam ef ek “ kualit as suara” , ekspresi muka, isyarat , sert a sikap t ubuh. Dengan senj at a it u pendongeng dapat mengendalikan pengaruh kat a-kat a yang diucapkannya. Kat a-kat a “ Singa it u menyeringai…aum…aum giginya t erlihat t aj am” akan memiliki ef ek yang berbeda ket ika diucapkan pencerit a dengan apabila dibacakan. Secara lisan kat a-kat a t ersebut didukung oleh kualit as suara dan “ pembawaan” pencerit a. Semakin pandai seseorang bercerit a semakin kuat pengaruh kat a-kat a t ersebut pada anak.

Cerit a lisan unt uk anak memang memiliki berbagai kelebihan. Meskipun demikian, karena cerit a t ersebut dipengaruhi oleh kepiawaian pencerit a, maka cerit a yang bagus secara t ert ulis mungkin akan menj adi t idak menarik ket ika dicerit akan oleh orang yang t idak pandai bercerit a.

Dalam bercerit a perlu diperhat ikan beberapa komponen yang saling berhubungan dan t idak dapat dipisahkan sat u dengan yang lainnya. Adapun komponen-komponen t ersebut adalah sebagai berikut :

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

11 Tema dalam cerit a menj adi dasar bagi berkembangnya cerit a. Tema merupakan ide ut ama dan t uj uan ut ama. Oleh karena it u, t ema menj adi pat okan unt uk membangun dan mengembangkan sert a mengarahkan suat u cerit a. Cerit a t idak boleh menyimpang dari t ema t ersebut . Tema yang diangkat t idak boleh lepas dari dunia anak dan harus disesuaikan dengan pesan moral yang ingin disampaikan oleh pencerit a.

b.Latar

Lat ar merupakan dasar yang menunj uk pada pengert ian t empat , hubungan wakt u, dan lingkungan sosial t empat t erj adinya perist iwa-perist iwa yang dicerit akan.

c. Tokoh

Suat u cerit a dij alankan oleh t okoh-t okoh cerit a, dan def inisit okoh cerit a sebagai individu rekaan yang mengalami berbagai perist iwa. Tokoh yang hadir di dalam cert a sebagai pembawa pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Dalam cerit a biasanya t erdapat dua wat ak yakni, t okoh baik (prot agonist ) dan t okoh j ahat (ant agonis). Dalam cerit a anak yang berbent uk f abel, perwat akan seringkali disesuaikan dengan karakt er binat ang yang sesungguhnya, misalnya harimau dan singa yang dapat menggambarkan wat ak j ahat .

d.Alur Cerita

Alur merupakan cerit a yang berisi urut an kej adian yang dihubungkan secara sebab akibat . Walaupun berisi urut an kej adian, t iap kej adian dalam alur dihubungkan secara sebab akibat , perist iwa yang sat u menyebabkan perist iwa yang lain.

Karena kemampuan l ogi cal anak TK belum berkembang maksimal, maka alur yang dit ampilkan dalam cerit a cenderung sederhana, t idak t erlalu rumit . Sebuah cerit a, bet apapun sederhana at au rumit , t erdiri at as t iga bagian ut ama, yakni awal, t engah, akhir.

4.Prinsip-prinsip Bercerita pada Anak

Banyak guru (t erut ama guru baru) yang t akut unt uk bercerit a di depan kelas, karena selama ini ia harus bisa membuat cerit anya menarik, guru j uga harus bisa mempesona anak sehingga mereka mau mendengarkan cerit a hingga selesai. Bercerit a sebenarnya adalah suat u ket rampilan yang

1

MP

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2013

12

dapat dipelaj ari dan dikembangkan oleh semua orang. Kalau guru mengert i dan menguasai prinsip-prinsip bercerit a yang ef ekt if , maka

Dokumen terkait