• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA METLIT Kualitatif oBi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA METLIT Kualitatif oBi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

“DAYA TARIK FISIK INDIVIDU TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL PADA MASA DEWASA AWAL MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI

PENDIDIKAN UNJ”

Disusun Oleh : Dosbiner [1115051006]

PSIKOLOGI PENDIDIKAN’05

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kehidupan manusia dapat berlangsung karena adanya hubungan timbal balik dengan lingkungan hidupnya. Dalam hubungan ini manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini mengakibatkan manusia lebih banyak mengubah diri dibanding mengubah lingkungan. Dalam hal ini hubungan manusia dengan lingkungan sosialnya yang ditandai dengan penerimaan diri terhadap orang lain. Penerimaan tersebut diindikatorkan dengan daya tarik seseorang dalam berinteraksi di lingkungan sosial. Daya tarik tersebut menjadi hal yang sulit untuk disadari seseorang, karena hal yang cukup sukar untuk diakui dikalangan masyarakat. Daya Tarik memiliki definisi yang beragam, pada pembahasan kali ini saya hanya membatasi pada daya tarik fisik. Dari referensi yang saya dapatkan, menurut Baron dan Byrne (1991), daya tarik fisik merupakan karakteristik eksternal yang mempengaruhi perilaku nyata seseorang. Orang akan melakukan aksi pada saat menangkap karakter eksternal orang lain yang tertangkap secara inderawi karena penampilan fisik telah menarik perhatian lebih dahulu sebelum perilaku yang lain muncul (Johnson dkk dalam Baron dan Byrne, 1991). Daya tarik fisik dapat dilihat secara kasat mata, tetapi hal ini bersifat subjektif.

(3)

orang percaya bahwa individu yang menarik secara fisik memiliki lebih banyak ciri sifat kepribadian dan ciri sifat sosial yang diharapkan.

Hal ini menarik untuk saya jadikan pembahasan, karena fenomena yang saya kemukakan diatas dapat dibandingkan dengan teori-teori yang saya paparkan. Maka agar lebih memahami, saya menggunakan studi kasus dari tokoh yang saya inisialkan namanya agar lebih menjaga privasinya. Dan tema yang saya angkat adalah “Daya Tarik Fisik Individu Terhadap Lingkungan Sosial Pada Masa Dewasa Awal Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan UNJ”

b. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan fokus penelitiannya yaitu, “Bagaimana daya tarik fisik mahasiswa Psikologi Pendidikan UNJ terhadap lingkungan sosialnya?”

c. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan bentuk daya tarik fisik mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya.

d. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat :

 Menambah khazanah keilmuan guna mengadakan penelitian yang relevan

 Mengembangkan teori tentang daya tarik fisik 2. Manfaat Praktis

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan :

(4)

 Bagi para pendidik maupun orangtua, dapat memahami arti pentingnya daya tarik fisik dalam penerimaan di lingkungan sosialnya seseorang sehingga dapat mengarahkan ke arah yang lebih baik.

BAB II KERANGKA TEORETIK

a. Definisi Konsep-Konsep Kunci 1. Daya tarik Fisik

Daya tarik fisik adalah kombinasi dari gambaran wajah, fisik dan penampilan yang dipandang sebagai suatu keindahan (Baron dan Byrne, 1994). Menurut Landy dan Sigall (1974), daya tarik fisik adalah penampilan fisik seseorang secara keseluruhan. Feingold (1990) menggambarkan daya tarik fisik sebagai keindahan (beauty) atau good looks seseorang yang tertangkap secara visual oleh orang lain. Apabila keseluruhan pendapat ketiga orang ahli diatas disatukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai penampilan seseorang bergerak dalam kategori menarik hingga kurang menarik. Menurut Salim (1991), menarik berarti menyenangkan hati karena keindahan yang ditampilkan oleh seseorang.

Menurut Baron dan Byrne (1991), daya tarik fisik merupakan karakteristik eksternal yang mempengaruhi perilaku nyata seseorang. Orang akan melakukan aksi pada saat menangkap karakter eksternal orang lain yang tertangkap secara inderawi karena penampilan fisik telah menarik perhatian lebih dahulu sebelum perilaku yang lain muncul (Johnson dkk dalam Baron dan Byrne, 1991)

(5)

sempit. Kategori kedua adalah wanita yang tampak matang, tulang pipi tinggi, pipi seperti busur, pupil mata besar dan banyak tersenyum. Langlois dan Rogman (1990) berpendapat bahwa orang akan tertarik pada orang lain dengan wajah berukuran sedang; misalnya orang dengan hidung sedang (tidak terlalu mancung atau pesek), tinggi dahi juga sedang dan seterusnya.

Karakteristik daya tarik fisik terutama daya tarik wajah yang diuraikan di atas lebih mengarah pada karakteristik daya tarik fisik wanita. Hal ini berkaitan dengan adanya anggapan umum yang melekat pada masyarakat umum yang disitir oleh majalah Tiara (no. 83, Juli 1993), yang menyatakan bahwa wanitalah yang memiliki daya tarik terutama secara fisik. Wanita itu indah, di mata pria maupun wanita sendiri, tetapi pria tidak.

Daya tarik fisik merupakan salah satu bagian dari penampilan yang menarik dan penampilan yang menarik merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan pernyataan yang disitir oleh majalah Tiara (no. 110, Juli 1994) dari hasil pengkajian yang dilakukan Hamermesh dari University of Texas dan Biddle dari Michigan State University. Dikatakan bahwa wajah yang menarik memperoleh keberuntungan 5 % lebih banyak dibanding wajah orang yang memiliki daya tarik fisik rata-rata; wajah wanita yang tingkat kemenarikannya rata-rata lebih beruntung 5% dari wanita yang berwajah di bawah rata-rata. Sedangkan pria yang berwajah di bawah rata-rata keberuntungannya berkurang 5% dibanding mereka yang berwajah di tingkat rata-rata.

2. Lingkungan Sosial

(6)

tumbuh dan berkembang dengan wajar. Salah satu bantuan yang diperlukan anak pada masa perkembangannya ialah mengembangkan aspek sosialnya. Perkembangan sosial yang dimaksud adalah perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Perkembangan sosial anak adalah kemampuan sosial anak untuk berbuat sesuai dengan tuntutan sosial.

b. Analisis Keterkaitan antar Konsep

Daya tarik fisik merupakan indikator yang terlihat dalam penerimaan di lingkungan sosial. Dalam kaitannya daya tarik fisik sangat subjektif sifatnya, namun mempunyai landasan dalam menilai tingkat daya tarik fisik tersebut. Lalu ketika lingkungan sosial adalah lingkup dimana seseorang mampu menjadi pribadi yang baik ataupun sebaliknya yaitu buruk, lingkungan sosial menjadi suatu takaran dalam sistem penerimaan diri atau penerimaan suatu pribadi terhadap kelompok.

BAB III METODOLOGI

a. Tujuan Khusus Penelitian

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tingkat daya tarik fisik terhadap lingkungan sosial mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan UNJ.

2. Memahami daya tarik fisik terhadap lingkungan sosial mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan UNJ.

b. Metode Penelitian

(7)

diperoleh dari semua catatan lapangan, hasil angket dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan mahasiswa Psikologi Pendidikan (PP), UNJ serta analisis dokumen atau kajian pustaka. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis guna memperoleh seluruh data yang diharapkan.

c. Latar Penelitian

Penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemberian informasi tentang daya tarik fisik terhadap lingkungan sosial mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan UNJ. Lokasi penelitian ini ditentukan secara

purposive sampling yaitu Psikologi Pendidikan UNJ. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2005. Jumlah sampel adalah 30 orang. Sampel diambil secara simple random sampling. Objek pembahasan dalam penelitian ini adalah pemberian informasi tentang daya tarik fisik terhadap lingkungan sosial mahasiswa Psikologi Pendidikan UNJ. Serta penerapannya dilapangan. Yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaplikasiannya dilapangan. Subjek penelitian ini adalah para mahasiswa yang mempunyai daya tarik fisik ataupun tidak mempunyai daya tarik fisik. Mahasiswa yang akan dipilih untuk menjadi subjek penelitian adalah pada angkatan 2005 yang dipilih secara acak atau random sampling.

d. Sumber Data dan Instrumen

Adapun sumber data diperoleh dalam penelitian ini adalah berasal dari pengamatan atau observasi, pendapat tulisan, pendapat secara lisan wawancara dan analisis dokumen atau kajian pustaka. Oleh karena itu instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Panduan pengamatan atau observasi

2. Angket

(8)

e. Proses Pengumpulan Data

Adapun proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan pengamatan secara partisipatif kepada mahasiswa PP UNJ. Dalam pengamatan ini, peneliti yang ikut sebagai objek penelitian disertai dengan aktivitas wawancara kepada mahasiswa PP. peneliti juga menyebarkan angket di akhir pengumpulan data.

f. Proses Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data domain dan analisis semantik. Selama dalam penelitian dilakukan catatan pribadi mengenai seluruh kejadian yang tampak di lapangan dengan menggunakan tape recorder, mentranskrip hasil catatan, melakukan evaluasi, dan kodifikasi data baik dari hasil angket maupun wawancara.

g. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Data yang dikumpulkan harus dapat dipertanggungjawabkan. Untuk memperoleh keabsahan data, peneliti menggunakan tiga teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu perpanjangan keikutsertakan, triangulasi, dan auditing. Penggunaan ketika teknik keabsahan data akan diuraikan sebagai berikut:

1. Perpanjangan Keikutsertakan

Perpanjangan keikutsertakan merupakan aspek penting dalam mengumpulkan data penelitian kualitatif dengan beberapa alas an, yaitu peran peneliti sebagai instrument utama dan untuk meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Peneliti sebagai instrument utama dengan perpanjangan keikutsertakan akan banyak mempelajari focus penelitian dan dapat menguji ketidak benaran informasi.

(9)

Triangulasi dalam penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai upaya mencari kebenaran data dengan jalan memperbandingkan antara satu data dengan data lainnya.

Teknik triangulasi dengan sumber dimaksudkan untuk data yang berbeda, antara lain membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, atau membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumen.

3. Auditing

Auditing dalam penelitian kualitatif merupakan pemeriksaan seluruh proses kegiatan penelitian mulai dari pengumpulan data sampai dengan pelaporan penelitian agar dapat dipercaya keabsahannya. Yang bertindak sebagai sebagai auditor adalah pembimbing atau promoter yang akan memeriksa bahan tentang data mentah, hasil analisis data dan catatan mengenai proses yang digunakan.

H. Tahap-tahap Penelitian

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Hendriarti. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama.

Santrock, John W. 2003. Psychology. New York: McGraw-Hill Companies.

Santrock, John W. (1995). Life Span Development jilid 1. Jakarta:Erlangga

Santrock, John W. (1996). Life Span Development jilid 2. Jakarta:Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

8 Mochammad Ikhwanuddin, Gatot Isnani, dan Djoko Dwi Kusumajanto (2011) Pengaruh Persepsi Atribut Produk terhadap Keputusan - Dari hasil analisis inferensial dapat

Dengan memanfaatkan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) berbasis Mikrokontroler Arduino Uno, penelitian ini hanya dibatasi pada pengujian unjuk kerja teknologi RFID

sangat membantu perusahaan dalam mengelola pengetahuan yang dimiliki programmernya, karena setiap pengetahuan yang dimiliki programmer dalam kegiatan berbagi

Ada keluarga yang miskin dan ada pula keluarga yang kaya. Ada keluarga yang diliputi keadaan tenteram dan damai dan ada pula yang sebaliknya. Suasana dan

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap dan pekerjaan ibu dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Reukih

ProfileActivty.java import android.app.ProgressDialog; import android.content.Context; import android.content.Intent; import android.net.Uri; import android.os.Bundle;

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Rusman (2011, 215-217) antara lain, (a) penyampaian tujuan dan motivasi, guru menyampaikan tujuan pelajaran yang

Produk yang dihasilkan berupa leaflet SOP Budidaya dan Pasca Panen untuk Pegagan dan Kumis kucing, sebagai panduan pelaksanaan budidaya dan penanganan pasca