II-1 Sejarah BKD
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang bertugas melaksanakan manajemen kepegawaian daerah. Sebelum berlakunya otonomi daerah sebagai konsekuensi pelaksanaan UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, urusan kepegawaian dilaksanakan oleh unit organisasi di dalam Sekretariat Daerah yaitu Biro Kepegawaian. Namun setelah diberlakukan otonomi daerah dimaksud, dimana daerah diberi kewenangan mengurus masalah kepegawaian di daerahnya, maka urusan kepegawaian dilaksanakan oleh suatu lembaga teknis daerah, dimana dalam pembentukannya berpedoman pada Keputusan Presiden No.159 tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah. Selanjutnya pada tahun 2001 pemerintahan Provinsi Sumatera Barat membentuk Badan Kepegawaian Daerah dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 6 tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan/Kantor di Lingkup Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat.
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, pemerintah Provinsi Sumatera Barat merevisi Perda tersebut dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat dan dilakukan perubahan kembali dengan Perda Nomor 10 tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat dan uraian
II-2 tugasnya ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 39 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Eselon III dan Uraian Tugas Eselon IV pada Badan Kepegawaian Daerah.
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BKD
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintah Provinsi di bidang kepegawaian daerah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudkan dalam Perda di atas, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian, b) Perencanaan dan pengembangan kepegawaiaan,
c) Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan,
d) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah, e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi BKD, sebagaimana diatur oleh Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat maka struktur organisasi yang dibentuk terdiri dari jabatan sebagai berikut:
II-3 2. Sekretariat terdiri dari;
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Program
3. Bidang Formasi dan Informasi Kepegawaian terdiri dari; a) Sub Bidang Formasi dan Penataan Pegawai b) Sub Bidang Informasi Kepegawaian
4. Bidang Mutasi Kepegawaian terdiri dari; a) Sub Bidang Kepangkatan
b) Sub Bidang Pemindahan Pegawai 5. Bidang Pengembangan Pegawai terdiri dari;
a) Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai b) Sub Bidang Pengembangan Karir
6. Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai terdiri dari; a) Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai
b) Sub Bidang Pembinaan Pegawai 7. Kelompok Jabatan Fungsional
II-4
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat
Lampiran Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat
Nomor : 10 Tahun 2012
Tentang : Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat
KEPALA
SEKRETARIS
Kasubag Keuangan Kasubag Program Kasubag Umum dan
Pelatihan Pegawai Pembinaan Pegawai Kasubbid Kasubbid
II-5 2.2 Sumberdaya BKD
Sumber Daya Manusia Aparatur BKD yang menjadi pelaksana tugas pokok dan fungsi BKD yang selanjutnya diuraikan menjadi tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang berjumlah 76 orang. Komposisi pegawai tersebut berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 50 orang (66%) perempuan dan 26 orang (34%) laki-laki. Dari data tersebut terdapat ketimpangan gender sebesar 32 persen, namun ketimpangan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lingkungan dan budaya kerja serta kinerjanya.
Gambar 2.2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Subag Umum dan Kepeg. BKD Provinsi Sumatera Barat
Berikut adalah tingkat pendidikan pegawai dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1. DAFTAR TINGKAT PENDIDIKAN PEGAWAI BKD
PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE
1 SLTP 1 1,31
2 SLTA 27 35,53
3 DIPLOMA III/ D-3 4 5,26
4 STRATA 1 33 43,43
5 STRATA 2 11 14,47
6 STRATA 3 - -
JUMLAH 76 100,00
II-6 Dilihat dari segi pendidikan, komposisi pegawai BKD Provinsi Sumatera Barat sudah memadai untuk melaksanakan tugas-tugas BKD karena lebih dari 50% pegawai sudah berpendidikan sarjana, namun sebanyak 35% adalah tamatan SLTA yang tidak dapat naik pangkat lagi kecuali melalui pendidikan jabatan fungsional atau jabatan struktural. Sehingga perlu adanya pengarahan pegawai dikelompok lulusan SLTA sederajat dan untuk dikembangkan lebih baik melalui diklat teknis/substantif, diklat gelar maupun diklat fungsional. Secara grafik komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat dibawah ini:
Gambar 2.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
II-7 Selanjutnya komposisi pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 2.2. DAFTAR GOLONGAN PEGAWAI BKD PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011
NO. GOLONGAN JUMLAH PERSENTASE KETERANGAN
1 Golongan I 1 1,32
Sebagaimana diuraikan pada tabel di atas, ternyata 86,84% pegawai BKD adalah golongan III. Apabila dibandingkan dengan komposisi kualifikasi pendidikan pegawai, maka sebagian besar pegawai yang berpendidikan SLTA telah memasuki golongan III yang berarti telah memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun.
Tabel . . REKAPITULASI PNS BKD PROV. SUMBAR BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN KEADAAN SAMPAI DENGAN DESEMBER
No. U ur
II-8 Gambar 2.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Umur
Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : BKD Prov. Sumatera Barat
2.3 Kinerja Pelayanan BKD
Pelayanan adalah suatu usaha membantu menyiapkan apa yang diperlukan orang lain. Dan sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, jenis-jenis pelayanan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan Formasi dan Pengadaan.
II-9 Tabel 2.4 Pelayanan Formasi dan Pengadaan
BKD Provinsi Sumatera Barat
2. Pelayanan Mutasi dan Kepangkatan.
Pelayanan Mutasi dan Kepangkatan meliputi pelayanan pemberian kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil, pelayanan pemberian kenaikan gaji berkala Pegawai Negeri Sipil, pelayanan mutasi pindah Pegawai Negeri Sipil, pelayanan pemberian cuti Pegawai Negeri Sipil, pelayanan peninjauan masa kerja dan gaji Pegawai Negeri Sipil, pelayanan penetapan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam dan dari jabatan. Untuk melihat perkembangan dari pelayanan mutasi dan kepangkatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2006-2010 sebagai berikut:
Tabel 2.5. Pelayanan Mutasi dan Kepangkatan BKD Provinsi Sumatera Barat
No Kegiatan Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1 Kenaikan Pangkat (6220 org) (6175 org) (5770 org) (5924 org) (4936 org)
2 Mutasi Pindah (1120 org) (741 org) (1138 org) (821 org) (821 org)
II-10 Berdasarkan data dari bidang mutasi dan kepangkatan, setiap tahunnya terdapat 1000 perpindahan yang ditargetkan, namun dalam realisasinya terjadi diatas target dan di bawah target yang ditetapkan. Pada tahun 2008, terdapat perpindahan sebanyak 1138 PNS, melampui target. Dari tahun 2006 sampai dengan 2010, angka yang terjadi tidak terlalu signifikan.
Gambar 2.5. Jumlah Pelayanan Mutasi Pindah PNS Tahun 2006-2010 Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Bidang Mutasi dan Kepangkatan, 2011
3. Pelayanan Data dan Pengembangan Pegawai.
II-11 Tabel 2.6. Pelayanan Data dan Pengembangan Pegawai
BKD Provinsi Sumatera Barat
No Kegiatan 2006 2007 2008 Tahun 2009 2010
1 Karpeg - - 17 324 468
2 Karis 5 6 162 166 222
3 Karsu 13 4 378 239 181
4 Tugas Belajar 30 org 26 org 15 org 14 org 19 org 5 Praja IPDN 59 org 0 137 org 66 org 59 org
Sumber : Buku Data dan Informasi Pembangunan Tahun 2006-2010
Gambar 2.6. Jumlah Penerimaan Praja IPDN Tahun 2006-2010 Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Bidang Data dan Pengembangan BKD Prov.Sumbar
II-12 4. Pelayanan Disiplin dan Pembinaan.
Pelayanan Disiplin dan Pembinaan meliputi pelayanan pemberian hukuman disiplin PNS, pelayanan pemberian penghargaan PNS berprestasi dan pelayanan pembekalan PNS purna tugas. Pemberian penghargaan berupa Satya Lencana Karya Satya kepada PNS merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan pada pelayanan disiplin dan pembinaan. Berikut adalah pelayanan disiplin dan pembinaan pada tahun 2006-2010 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat:
Tabel 2.7. Pelayanan Disiplin dan Pembinaan BKD Provinsi Sumatera Barat
No Kegiatan Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1 Hukuman Disiplin PNS (1 org) (16 org) (34 org) (30 org) (43 org)
2 Penghargaan PNS
prestasi (11 org) (11 org) (11 org) (12 org) (11 org)
3 Pembekalan PNS
Purna Tugas (35 org) (35 org) (35 org) - -
4 Penghargaan Satya
Lencana Karya Satya (638 org) (401 org) (1138 org) (508 org (739 org)
Sumber : Buku Data dan Informasi Pembangunan Tahun 2006-2010
II-13 Gambar 2.7. Jumlah Pelayanan Hukuman Disiplin PNS
Pada BKD Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Bidang Disiplin dan Pembinaan, 2011
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BKD A. Tantangan pengembangan pelayanan
- Kualitas sumberdaya aparatur masih harus ditingkatkan secara rasionalisasi dan efektif. - Sarana dan prasarana harus ditingkatkan untuk menciptakan manajemen kepegawaian
yang profesional.
B. Peluang pengembangan pelayanan
- Era desentralisasi yang memacu pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas SDM aparaturnya.
- Kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi untuk menunjang peningkatan pelayanan kepegawaian.