PENJELASAN
ATAS
QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSAALAM NOMOR : 21TAHUN 2002
TENTANG
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
I. UMUM
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang sangat besar, baik di darat , di perairan maupun di udara yang merupakan modal dasar pembangunan bagi kesej aht eraan rakyat Aceh menurut cara yang menj amin t ercapainya keserasian, keselarasan, dan keseimbangan ant ara manusia dan Sumber Daya Alam, t erj aminnya kepent ingan generasi sekarang dan generasi mendat ang, t erkendalinya pemanf aat an dan t erarahnya kebij akan pengolahan Sumber Daya Alam.
Pengolahan Sumber Daya Alam di daerah sebagai bagian int egral dari pembangunan berkelanj ut an yang berwawasan lingkungan hidup harus diberi dasar hukum yang j elas, t egas dan menyeluruh guna menj amin kepast ian hukum bagi upaya pengelolaannya. Dasar hukum it u dilandasi oleh azas hukum lingkungan hidup dan penat aan set iap orang akan norma hukum lingkungan hidup yang sepenuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 21 Tahun 2002 t ent ang pengolahan Sumber Daya Alam (Lembaran Daerah Nomor 64 Tahun 2002, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 15) t elah menandai awal pembangunan perangkat hukum sebagai dasar bagi upaya pengol ahan Sumber Daya Alam sebagai bagian int ernal dari upaya pembangunan yang berkel anj ut an yang berwawasan lingkungan hidup.
Pengolahan Sumber Daya Alam di daerah dilakukan secara t erpadu, baik sebagai suat u sist em ekologi maupun pelaksanaannya. Dalam pel aksanaannya, mengel ola Sumber Daya Alam harus harus memperhat ikan prinsip-prinsip pengel olaan agar t erdapat keseimbangan dan keselarasan ant ara pemanf aat an dan upaya pelest ariannya.
Makin meningkat nya pembangunan di Daerah menyebabkan akan makin meningkat pul a dampak t erhadap Sumber Daya Alam yang ada. Keadaan ini makin mendorong diperlukannya upaya pengendalian sehingga resiko t erhadap merosot nya Sumber Daya Alam dapat dit ekan sekecil mungkin.
sengket a lingkungan hidup secara al t ernat if , yait u penyelesaian sengket a lingkungan hidup diluar pengadilan unt uk mencapai kesepakan ant ar pihak yang bersengket a. Disamping it u perl u pul a dibuka kemungkinan dilakukannya gugat an perwakilan dengan cara penyel asaian sengket a sepert i it u diharapkan akan meningkat kan ket aat an masyarakat t erhadap sist em nilai t ent ang berapa pent ingnya pelest arian f ungsi dan pengembangan kemampuan Sumber Daya Alam dal am kehidupan manusia masa kini dan kehidupan masa depan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas
Pasal 2
Pengelol aan Sumber Daya Alam berasaskan manf aat dan lest ari, dimakudkan agar set iap pelaksanaan pengel olaan Sumber Daya Alam memperhat ikan keseimbangan dan kelest arian unsur lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.
Pengelol aan Sumber Daya Alam berasaskan kerakyat an, dimaksudkan agar set iap pengelol aan Sumber Daya Alam harus memberikan peluang dan kesempat an yang sama kepada semua rakyat sesuai dengan kemampuannya, sehingga dapat meningkat kan kemakmuran seluruh masyarakat .
Pengelol aan Sumber Daya Alam berasaskan kebersamaan, dimaksudkan agar dalam pengelol aan Sumber Daya Alam menerapkan pol a usaha bersama sehingga t erj alin saling ket ergant ungan secara sinergis ant ara masyarakat , pemerint ah daerah dan dunia usaha.
Pengelol aan Sumber Daya Al am berasaskan ket erbukaan, dimaksudkan agar set iap kegiat an pengelol aan Sumber Daya Alam mengikut sert akan masyarakat dan memperhat ikan aspirasi dari masyarakat .
Pengelol aan Sumber Daya Alam dilakukan secara t erpadu dengan memperhat ikan kepent ingan daerah, sekt or lain, dan masyarakat set empat .
Pasal 3
Cukup j elas
Pasal 4
Cukup j elas
Pasal 5
Cukup j elas
Pasal 6
Pasal 7 Cukup j elas
Pasal 8
Cukup j elas
Pasal 9
Cukup j elas
Pasal 10
Cukup j elas
Pasal 11
Cukup j elas
Pasal 12
Cukup j elas
Pasal 13
Cukup j elas
Pasal 14
Cukup j elas
Pasal 15
Cukup j elas
Pasal 16
Cukup j elas
Pasal 17
Cukup j elas
Pasal 18
Cukup j elas
Pasal 19
Cukup j elas
Pasal 20
Cukup j elas
Pasal 27 Cukup j elas
Pasal 28
Cukup j elas
Pasal 29
Cukup j elas
Pasal 30
Cukup j elas
Pasal 31
Cukup j elas
Pasal 32
Cukup j elas
Pasal 33
Cukup j elas
Pasal 34
Cukup j elas
Pasal 35
Cukup j elas
Pasal 36
Cukup j elas
Pasal 37
Cukup j elas
Pasal 38
Cukup j elas
Pasal 39
Cukup j elas
Pasal 40
Cukup j elas
Pasal 41
Cukup j elas
Pasal 42
Pasal 43 Cukup j elas
Pasal 44
Cukup j elas