23
DAFTAR REFERENSI
Anonima, 2013. Laporan Data Endemisitas Demam Berdarah Dengue. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Banyumas.
Anonimb, 2013. Laporan Bulanan Kependudukan Kabupaten Banyumas 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas, Banyumas.
Boesri, H., 2010. Situasi nyamuk Aedes aegypti dan pengendaliannya di daerah endemis demam berdarah dengue di Kota salatiga. Media Litbang Kesehatan.
18(2). pp:78-82.
Boesri, H., 2011. Biologi dan peranan A. albopictus (Skuse) 1894 sebagai Penular Penyakit. Aspirator, 3(2), pp.117-125.
Depkes RI, 1992. Petunjuk Teknis Pemberantasan Nyamuk Penular Penyakit DBD. Jakarta: Dit. Jend. PPM & PLP. In Marzuki, 2005. Studi Populasi dan Kapasitas Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Daerah Dengan Tingkat Endemisitas Berbeda. Tesis (tidak dipublikasikan). Magister Ilmu Kesehatan Universitas Diponegoro, Semarang.
Dirjen P2PL, 2011. Modul Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Djati, A.P. & Widiastuti, D., 2012. Several environmental factors related with endemicity status of dengue haemorrhagic fever. Health Science Indonesia, 3, pp.27-30.
Ester, M., 1999. Demam Berdarah Dengue: Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Pengendalian. Jakarta: ECG.
Fathi, Soedjajadi K, Chatarina U W. Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku,
J ur na l Kesehatan Lingkungan. 2005;2(1):1-10.
Garcia, R.J., Lorono, P.M. & Farfan, A.J., 2008. Dengue virus-infected Aedes aegypti in the home environment. Journal Tropic Medical Hygiene, 79, pp.940–50.
Hadi, U.K., Singgih, Sigit, H., Gunandini, D.D., Soviana, S., & Sugiarto, 2008. Pengaruh penggunaan repelen massal jangka panjang pada suatu permukiman terhadap keberadaan nyamuk Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). Jurnal Entomologi Indonesia. 5(1), pp: 27-35.
Hadi, U.K., Soviana, S. & Gunandini, D.D., 2012. Aktivitas nokturnal vektor demam berdarah dengue di beberapa daerah di Indonesia. Indonesian Journal of Entomology, 9, pp.1-6.
24
Hoc TQ, Charlwood JD (1990) Age determination of Aedes cantans using the ovarian oil injection technique. Med Vet Entomol 4:227-233
Knowlton, K., Solomon, G., Rotkin, M., & Pitch, F., 2009. Mosquito-Borne Dengue Fever Threat Spreading in The Americas. New York: Natural Resources Defense Council Issue.
Lestari, K., 2007. Epidemiologi dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Indonesia. Farmaka, 5(3), pp.12-29.
Marbawati, D. & Solichah, Z., 2009. Koleksi referensi nyamuk di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten blora. Balaba, 5(1), pp.6-10.
Marzuki, 2005. Studi Populasi dan Kapasitas Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Daerah Dengan Tingkat Endemisitas Berbeda. Tesis (tidak dipublikasikan). Magister Ilmu Kesehatan Universitas Diponegoro, Semarang.
Pramestuti, N. & Djati, A. P., 2013. Distribusi vektor demam berdarah dengue (DBD) daerah perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Banjarnegara.
Penelitian Kesehatan, 41(3), pp.163 –170.
Purnama, S.G. & Baskoro, T., 2012. Maya index dan kepadatan larva Aedes aegypti
terhadap infeksi dengue. Makara Kesehatan, 2, pp.57-64.
Rosdiana, 2010. Hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan pemberantasan sarang nyamuk DBD di Rt. 02 Desa Loa Janan Ulu Puskesmas Loa Janan Kutai Kertanegara Kalimantan Timur. Tesis (tidak dipublikasikan). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Santoso & Budiyanto, A., 2008. Hubungan pengetahuan sikap dan perilaku (PSP) masyarakat terhadap vektor DBD di kota Palembang Provinsi sumatera Selatan. Jurnal Ekologi Kesehatan, 7(2), pp.732-739.
Setiawan, F.Y., 2010. Efek granul ekstrak daun tembelekan (Lantana camara L.) terhadap mortalitas larva Aedes egypti. Skripsi (tidak dipublikasikan). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sitorus, H. & Ambarita, L.P., 2007. Pengamatan larva Aedes spp. di Desa Sukaraya Kabupaten Oku dandi Dusun MartapuraKabupaten Oku Timur. Media Litbang Kesehatan. 17(2), pp.28-33.
Soegijanto, S., 2006. Demam Berdarah Dengue. 2nd ed. Surabaya: Airlangga Press. Soekamto, 2012. Survei entomologi Aedes spp. pra dewasa di dusun satu Kelurahan
Minomartani Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta.
Aspirator 4(2), pp: 64 – 72.
25
Strickman, D., 2006. Longevity of Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) compared in cages and field under ambient conditions in Rural Thailand. Thailand Southeast Asian Journal TropicalMedicine Public Health 37(3).
Sukamto, 2007. Studi karakteristik wilayah dengan kejadian DBD di Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap. Tesis (tidak dipublikasikan). Universitas Diponegoro, Semarang.
Supartha, I Wayan. Pengendalian Terpadu Vektor Demam Berdarah Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Naskah Dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Dies Natalis Universitas Udayana 3-6 September 2008, Denpasar. 2008 Suwasono, H. & Yuniarti, R.A., 2004. Pengamatan entomologi daerah endemis dan
non endemis DBD di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. JurnalKedokteran Yasri, 4(1), pp.5-12.
Suyanto, Darnoto, S. & Astuti, D., 2011. Hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktekpengendalian nyamuk Aedes aegypti Di KelurahanSangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Jurnal Kesehatan, 4(1), pp.1-13. Suyasa. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan
Vektor Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Poltekes Denpasar Jurusan Lingkungan, 2007. Ecotropic3(1):1-6.
Takagi, M., Tsuda, Y. & Wada, Y., 1995. Temporal and spatial distribution of released Aedes albopictus (Diptera: Culicidae) in Nagasaki, Japan. Japanese Journal of Sanitary Zoology, 46, pp.3–8.
Thielman, A.C & Hunter, F.F., 2007. A photographic key to adult female mosquito species of Canada (Diptera: Culicidae). Canadian Journal of Arthropod Identification, 5, pp.197-112.
Wahyuningsih, N.E., Dharmana, E., Kusnawati, E., Sulistiawan, A. & Purwanto, E., 2008. Kelimpahan Aedes spp. di Kota Semarang, Purwokerto dan Yogyakarta. Jurnal Entomologi Indonesia, 5(1), pp.45-59.
Wahyuningsih NE, Rahardjo M, Hidayat T. 2007. Different amount of Aedes mosquitoeseggs from coconut and glass field ovitrap, study in Purwokerto city, Central Java, International Seminar and Workshop on Mosquito and Mosquito Borne Disease Control Through Ecological Approaches, UGM, Yogyakarta, 2007
Wardani, S., 2009. Uji aktivitas minyak atsiri daun dan batang serai (Andropogon nardus L) sebagai obat nyamuk elektrik terhadap nyamuk Aedes aegypti.
Skripsi (tidak dipublikasikan). Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
26
WHO, 1983. Integrated Vector Control. Geneva: WHO. In Anonimc, 2014. Chapter II.pdf -USU Institutional Repository - Universitas Sumatera utara. Diunduh pada tanggal 20 April 2014.
Widiyanto, T., 2007. Kajian Manajemen Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Purwokerto Jawa-Tengah. Tesis (tidak dipublikasikan). Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang.
Yudhastuti, R., & Vidiyani, A., 2005. Hubungan kondisi lingkungan, kontainer, dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti di daerah endemis demam berdarah dengue Surabaya.Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(2), pp.170-182.
