• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI

EFEKTIVITAS PENGUMPULAN DATA INFORMASI BENCANA MENGGUNAKAN GOOGLE SHEET DARI

KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA

DISUSUN OLEH : ERNA FITRIANI, S.Sos

199011292020122009 14

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

(2)

i

(3)
(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : Efektivitas Pengumpulan Data Informasi Bencana Menggunakan Google Sheet Dari Kecamatan Putussibau Utara

NAMA : Erna Fitriani, S.Sos

PANGKAT / GOL. RUANG : Penata Muda / III a

NIP : 19901129 202012 2 009

NOMOR DAFTAR HADIR : 14

JABATAN : Analis Mitigasi Bencana

UNIT KERJA / INSTANSI : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada

Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan LXXIX di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021

pada hari Selasa tanggal 20 April 2021

di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu

Telah diperiksa/disetujui : COACH, Sagitarisman, S.I.P. NIP. 19881211 201402 1 001 Putussibau, April 2021 MENTOR, Drs. Lugit NIP.19710504 199203 1 008 Disetujui : PENGUJI,

Abdurrohman Bisri, A.Md NIP. 19810821 200604 1 007

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021 dapat diselesaikan.

Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Fransiskus Diaan, S.H., Selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu

2. Bapak H.Sarbani, S.E., M.A.P., Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu

3. Bapak Gunawan, S.Sos., Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

4. Bapak Drs. Lugit, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD kabupaten Kapuas Hulu sekaligus selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, masukan, pengarahan dan motivasi

5. Bapak Sagitarisman, S.I.P., Coach yang telah memberikan bimbingan, motivasi, nasehat-nasehat serta masukan yang sangat berharga dalam penyusunan rancangan aktualisasi

6. Bapak Abdurrohman Bisri A.Md., selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran perbaikan

7. Orang tuaku yang selalu memberikan doa, membimbing, memberikan semangat dan kasih sayang yang tulus

8. Keluarga kecilku yang selalu mendukung dan mendoakan kelancaran dalam setiap kegiatan penyusunan rancangan aktualisasi

9. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan LXXIX Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi

Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca sebagai tambahan pengetahuan yang telah dimiliki.

Putussibau, 20 April 2021

(6)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

BERITA ACARA ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 4

A. Profil Organisasi ... 4

1. Keadaan Umum ... 4

B. Visi-Misi dan Tujuan ... 5

1. Nilai-Nilai Organisasi ... 5

2. Struktur Organisasi ... 6

3. Tugas dan Fungsi ... 9

4. Uraian Tugas ... 10

BAB III KONSEP DASAR ASN ... 12

A. Identifikasi Nilai-Nilai ANEKA ... 12

B. Kedudukan dan Peran ASN ... 15

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ... 18

A. Identifikasi Masalah dan Gagasan ... 18

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ... 23

C. Rancangan Jadwal Kegiatan ... 32

D. Jadwal Bimbingan ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(7)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis Tapisan Isu ... 20

Tabel 4.2 Analisis USG ... 21

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi ... 23

Tabel 4.4 Rancangan Jadwal Implementasi Aktualisasi ... 32

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Coach ... 33

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Data Informasi Bencana Bunut Hilir ... 18

(9)

viii

GAMBAR BAGAN

(10)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam rangka mewujudkan Pegawai ASN yang memiliki nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai bekal dalam menjalankan fungsinya, maka diadakan suatu Pelatihan Dasar Calon PNS yang dalam hal ini diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Hal ini termuat dalam Peraturan LAN Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Selain itu, Latihan dasar CPNS ini menekankan pada nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta peran dan kedudukan yaitu Manajemen ASN, WoG (Whole of Government) dan Pelayanan Publik. Dengan adanya latihan dasar ini diharapkan 1ubl diimplementasikan nilai-nilai yang diperoleh tersebut ke tempat kerja. Dengan diselenggarakannya Latihan Dasar CPNS Golongan III di lingkungan pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu maka sudah selayaknya peserta pelatihan dapat menerapkan serta mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN khususnya di bidang kerjanya masing-masing

(11)

2

Kegiatan habituasi akan dilaksanakan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi, akan dituangkan dalam rancangan aktualisasi yang berjudul “Efektivitas Pengumpulan Data Informasi Bencana

menggunakan Google Sheet dari Kecamatan Putussibau Utara”.

B. Tujuan

Terdapat beberapa tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu yaitu:

1. Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga memiliki

tanggungjawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan;

2. Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas

dasar semangat nilai-nilai Pancasila;

3. Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan

lingkungan kerja yang harmonis dan kondusif;

4. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga dapat

mewujudkan pelayanan prima terhadap masyarakat; dan

5. Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi sehingga dapat mewujudkan

sikap jujur dan tidak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pihak tertentu.

Penulisan laporan ini juga ditujukan untuk menyelesaikan persyaratan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX di Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu. Sehingga menjadi dasar bagi para tenaga teknis untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab masing-masing di tempat kerja sehingga menghasilkan pelayanan di bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana yang bermutu dan memuaskan masyarakat. Dengan selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang diembannya, mempunyai semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam tupoksinya, dan anti korupsi dalam melaksanakan kegiatannya.

(12)

3 C. Tempat dan Waktu Kegiatan

Kegiatan evaluasi Rancangan Aktualisasi akan diselenggarakan di BKPSDM tanggal 20 April 2021. Sedangkan kegiatan aktualisasi diadakan pada tanggal 22 April 2021 sampai 07 Juni 2021 bertempat di Badan Penanggulangan bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu.

(13)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Profil Organisasi

1. Keadaan Umum

Bencana menurut Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam atau mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Rangkaian peristiwa tersebut disebabkan oleh faktor alam, non alam, maupun faktor manusia sendiri. Peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologis, bahkan timbulnya korban jiwa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

adalah Lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas

penanggulangan bencana di daerah yaitu di Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. BPBD dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008. Awal mula berdirinya BPBD diawali dengan berdirinya BNPB sebagai cikal bakal dari BPBD. Pedoman pembentukan BPBD pada umumnya berdasarkan Perka BNPB Nomor 3 tahun 2008 dan Peraturan Bupati Nomor 53 Tahun 2018 Tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu. BPBD beralamat di Jalan Danau Luar No. 01 Putussibau (78711) Kapuas Hulu.

Dalam struktur organisasinya, BPBD Kabupaten Kapuas Hulu dipimpin oleh seorang kepala pelaksana badan. Kepala pelaksana badan tersebut membawahi jabatan fungsional, sekretariat, bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, bidang penanganan darurat, bidang logistik dan peralatan, dan bidang rehabilitasi dan rekonstruksi. Sedangkan sekretariat membawahi sub bagian umum, sub bagian keuangan, dan sub bagian program.

(14)

5 B. Visi dan Misi Organisasi

Visi dari Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu adalah

“MEWUJUDKAN KABUPATEN KAPUAS HULU YANG TANGGUH DALAM MENGHADAPI BENCANA”. Sedangkan Misi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu yaitu:

a. Memperkuat Tata Kelola Kepemerintahan Yang Lebih Baik dan

Bersih.

b. Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan Yang Bertumpu

Pada Sumber Daya Daerah Yang Berkelanjutan.

c. Meningkatkan Layanan Infrastruktur Dasar Dengan Memperhatikan

Kelestarian Lingkungan.

1. Nilai-Nilai Organisasi

Berikut ini nilai-nilai yang terdapat di Badan Penanggulangan bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu:

1. Inovatif

Maksudnya adalah segenap insan Badan Penanggulangan Bencana Daerah diharapkan mempunyai kreativitas dan ide dalam menjalankan tugasnya dalam keterbatasan dan kendala yang ada.

2. Kompetensi Aparatur

Dalam Penanggulangan Bencana yang selalu ditingkatkan dengan uji kompetensi secara berkala.

3. Kebersamaan

Di maksud agar dalam menjalankan tugasnya, terdapat suatu rasa kebersamaan, sehingga seluruh personil berusaha mencapai tujuan dan sasaran strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara Bersama-sama.

4. Tanggung Jawab

Sikap mental yang akan menunjang kepada pencapaian tugas.

5. Iman dan taqwa

Sebagai insan beragama, Badan Penanggulangan bencana Daerah mempunyai landasan iman dan taqwa dalam menjalankan

(15)

6

tugasnya. Karena pada dasarnya tugas yang dilakukan adalah tugas kemanusiaan.

2. Struktur Organisasi

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kapuas Hulu melalui Sekretaris Daerah.

(16)

7 Bagan 2.1 Struktur Organisasi

(17)

8

Gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 53 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan Struktur Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :

- Kepala;

- Unsur Pengarah; dan

- Unsur Pelaksana;

a. Kepala BPBD secara ex-office dijabat oleh Sekretaris Daerah

Kabupaten Kapuas Hulu.

b. Unsur Pengarah terdiri dari sembilan orang yang berasal dari:

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait dengan

Penanggulangan Bencana;

2. Masyarakat Profesional, yaitu pakar, profesional, dan tokoh

masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu;

Anggota Unsur Pengarah dari Masyarakat Profesional di pilih melalui uji kompetensi kepatutan yang di lakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang di atur lebih lanjut dengan peraturan Bupati dimana masa jabatannya adalah selama 5 (lima) Tahun.

c. Unsur Pelaksana dipimpin oleh kepala Pelaksana yang membantu

Kepala BPBD dalam Penyelenggaraan tugas dan Fungsi Unsur Pelaksana sehari-hari

Susunan Organisasi Unsur Pelaksana terdiri dari:

1. Kepala Pelaksana

2. Sekretariat Unsur Pelaksana, yang membawahi:

a. Sub Bagian Program dan Keuangan;

b. Sub Bagian Umum dan Aparatur;

3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, yang membawahi:

a. Seksi Penanggulangan Kebakaran;

b. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana;

4. Bidang Rehabilitasi dan Kedaruratan, yang membawahi:

a. Seksi Kedaruratan dan Logistik;

(18)

9

3. Kelompok Jabatan Fungsional;

3. Tugas dan Fungsi

Badan Penanggulangan bencana Daerah mempunyai tugas:

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

penanggulangan Bencana yang mencakup pencegahan Bencana, penanganan Darurat, rehabilitasi, rekontruksi secara adil dan setara.

b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan;

c. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan

bencana;

d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanggulangan

bencana;

e. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

f. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

g. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang di terima

dari anggaran pendapan dan belanja daerah;

h. Pelaksanaan tugas pemerintahan umum lainya yang di berikan oleh

Bupati sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan Perundang-undangan.

Dalam Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Badan Penanggulangan bencana Daerah mempunyai fungsi:

a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana

dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efesien;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan

bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh;

c. Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan di

(19)

10

d. Pelaksanaan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam

penanggulangan bencana;

e. Pengkajian, komunikasi, konsultasi, pengembangan dan bimbingan

dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana;

f. Pelaksanaan pencarian dan penyelamatan korban bencana;

g. Pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah/instansi lain

dalam rangka rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana;

h. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan

Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

i. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);

j. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

k. Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM);

l. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

m. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati sesuai

tugasnya.

4. Uraian Tugas

Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari :

a. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana

b. Seksi Kebakaran

Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana mempunyai tugas membantu Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam penyiapan bahan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis perencanaan,

pencegahan dan Penanggulangan Bencana.

Untuk melaksanakan tugasnya, Seksi Pencegahan dan

Kesiapsiagaan Bencana mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan seksi pencegahan dan

kesiapsiagaan bencana;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan

pencegahan, mitigasi, peringatan dini dan kesiapsiagaan pada prabencana;

(20)

11

c. Penyiapan bahan koordinasi, pedoman, prosedur dan pengarahan

terhadap pencegahan, mitigasi, peringatan dini dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemerdayaan masyarakat terhadap penanggulangan Bencana;

d. Pelaksanaan pencegahan, mitigasi, peringatan dini dan

kesiapsiagaan pada prabencana serta pemerdayaan masyarakat;

e. Pelaksanaan identifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap

sumber bahaya atau ancaman bencana serta analisis resiko bencana;

f. Pelaksanaan pendataan, pemetaan dan informasi potensi daerah

rawan bencana;

g. Penyajian data dan informasi di bidang pencegahan dan

kesiapsiagaan;

h. Penyusunan bahan evaluasi, pengendalian dan pelaporan

pelaksanaan tugas dan fungsi seksi pencegahan dan

kesiapsiagaan bencana; dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pencegahan dan Kesiapsiagaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(21)

12 BAB III

KONSEP DASAR ASN A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Nilai dasar ASN merupakan nilai-nilai yang diperlukan dalam menjalankan fungsi ASN yang profesional, yaitu sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Maka dari itu ASN atau Pegawai Negeri Sipil harus dapat memahami dan melaksanakan Nilai-Nilai Dasar ASN.

Nilai-nilai dasar profesi ASN diakronimkan ke dalam satu kata yaitu ANEKA. Adapun penjelasan dari Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil tersebut adalah sebagai berikut :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Adapun indikator dari Akuntabilitas yang akan digunakan dalam tabel rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut :

a. Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku

atau perbuatannya yang disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

b. kejelasan target dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun

proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

c. Partisipatif. Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam

situasi baik secara mental, pikiran atau emosi dan perasaan yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan dalam upaya untuk memberikan sumbangan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan pencapaian tujuan tersebut”.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.

(22)

13

a. Kerjasama. Kerjasama diwujudkan dalam suatu perbuatan atau

kegiatan yang biasa dilakukan oleh beberapa individu dalam suatu kelompok ataupun suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah disepakati sebelumnya. Biasanya kerjasama melibatkan pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggungjawabnya demi tercapainya tujuan bersama.

b. Tidak memaksakan kehendak. Sebagai manusia tentu memiliki

ambisi tersendiri, namun saat kita menjalani kehidupan sosial tentunya memaksakan kehendak pribadi bisa memberikan akibat buruk untuk diri sendiri maupun orang lain. Pendapat kita sendiri terkadang benar menurut sendiri namun belum tentu benar menurut orang lain. Jadi dalam menyikapi hal ini, peran penting dari musyawarah untuk menyatukan presepsi sangatlah penting.

c. Amanah (dapat dipercaya). Amanah berasal dari bahasa arab

yang diartikan berarti kondisi tenang dan tentram, karena terbebas dari bahaya dan bencana, atau tiada keraguan dan ketakutan akan terjadinya sesuatu yang buruk.

d. Musyawarah adalah berunding, berembuk, berdiskusi untuk

mengambil keputusan, membahas bersama untuk menyelesaikan masalah/mengambil keputusan.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Adapun beberapa indikator etika publik, yaitu:

a. Cermat. Berdasarkan adalah penuh minat, seksama, teliti sehingga

dapat disimpulkan cermat adalah memperhatikan atau teliti dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu pekerjaan.

b. Sopan. Sopan menurut adalah beradab (tentang tingkah laku, tutur

kata, pakaian dan sebagainya); Perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan kepada orang lain.

(23)

14 4. Komitmen Mutu

Pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.

a. Efektif adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik

dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan.

b. Orientasi Waktu. Mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa

yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampai harapan. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.

5. Anti Korupsi

Korupsi atau rasuah (bahasa latin : corruption dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak, jadi anti korupsi merupakan sikap, perilaku serta pemikiran yang menentang korupsi, baik sikap individu, kelompok masyarakat, maupun lembaga kenegaraan.

a. Mandiri adalah dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak

bergantung pada orang lain.

b. Jujur adalah lurus hati, tidak berbohong (misalnya dengan berkata

apa adanya). Pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.

c. Kerja Keras adalah merupakan perilaku atau tindakan uang

(24)

15

hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar atau pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. Usaha pantang menyerah, yaitu tetap menjalankan tugas sekalipun menghadapi tantangan atau hambatan.

B. Kedudukan dan Peran PNS 1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang berkarakter, unggul dan selaras dengan perkembangan jaman. Adapun nilai-nilai indikator manajemen ASN, antara lain.

a. Profesionalitas.

Yang dimaksud dengan “asas profesionalitas” adalah

mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan

b. Keterbukaan

Yang dimaksud dengan “asas keterbukaan” adalah bahwa dalam penyelenggaraan Manajemen ASN bersifat terbuka untuk publik. c. Akuntabilitas

Yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah perihal bertanggung jawab, Keadaan dapat dimintai pertanggungjawaban

d. Efisien

Yang dimaksud dengan efisien adalah usaha untuk mengharuskan menyelesaikan pekerjaan dengan tidak menguras waktu.

e. Partisipatif

Yang dimaksud dengan partisipatif adalah hal yang menunjukkan adanya unsur keterlibatan dari dalam suatu kegiatan.

(25)

16 2. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya

kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan publik dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik

(LAN-RI, 2017:6). Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan

dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan

bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam

pemerintahan.Terdapat beberapa nilai-nilai indikator dalam WoG, yaitu:

a. Koordinasi

Secara umum koordinasi adalah ialah menyelaraskan atau menyeimbangkan kegiatan kerja dari satu pihak dengan pihak yang lain demi mencapai tujuan masing-masing pihak dan berakhir dengan tujuan bersama.

b. Komunikasi

Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian informasi atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan melalui

berkesinambungan. Berkesinambungan dapat diartikan sebagai

suatu hal atau peristiwa yang merupakan suatu rangkaian yang

berkelanjutan c. Kerjasama

Kerja sama adalah bekerja bersama menuju akhir yang sama dan mendapatkan hasil yang sama.

d. Kepentingan Bersama

Kepentingan bersama adalah sebuah keputusan yang sudah dipikirkan secara matang, untuk mewujudkan keinginan yang di inginkan secara bersama.

3. Pelayanan Publik

Pelayan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau

(26)

17

jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sedangkan definisi pelayan publik menurut undang-undang no 25 tahun 2009 dijelaskan bahwa pelayan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan aturan perundang-undangan bagi setiap warga dan penduduk

atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik. Prinsip pelayanan publik yang baik

untuk mewujudkan pelayan primadiantaranya adalah :

a. Partisipatif

Partisipatif artinya dalam pelayanan harus melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya. b. Transparan

Transparan artinya masyarakat diberikan akses sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah/instansi.

c. Efektif dan efisien

Efektif adalah penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga yang sedikit, dan biaya yang murah.

d. Mudah dan Murah

Mudah dan murah artinya pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan

(27)

18 BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Masalah dan Gagasan

Isu adalah masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat mempengaruhi pekerjaan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu terutama pada Sub Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

Adapun isu yang terjadi saat ini di antaranya :

1. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pekerjaan dalam Bidang

Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana.

Fasilitas gedung yang kurang memadai. Dalam hal ini ketersediaan ruang khusus untuk rapat atau ruang kerja pusda bencana kabupaten belum tersedia dan harus dipusatkan ke pusdalop provinsi.

2. Masih minimnya data informasi untuk mendukung pencegahan bencana.

Data informasi dalam pencegahan bencana sering kurang lengkap sehingga untuk mengolah data menjadi sebuah instrumen terhambat dan terlambat. Instrumen ini merupakan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan analisis dalam bidang Mitigasi Bencana.

(28)

19

Gambar 4.2 Contoh Data Informasi Bencana dari Kecamatan

3. Belum optimalnya data kearsipan

Arsip merupakan suatu dokumen tertulis, lisan, atau bergambar dari masa lalu yang disimpan dan biasanya akan diterbitkan secara resmi oleh suatu instansi, disimpan dan dijaga di tempat tertentu sebagai referensi. Karena setiap bidang kerja melakukan pengarsipan secara sendiri-sendiri di BPBD kabupaten Kapuas Hulu dan tidak didukung dengan tata pengelolaan dokumen yang rapi dan teratur, tidak ada peralatan komputer yang khusus mengolah sistem kearsipan, sehingga dalam pelayanan arsip membutuhkan waktu yang lama dan kurang lengkap dalam penyajian informasi data.

Dari masalah-masalah tersebut dilakukan analisis menggunakan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1 sampai 5, sebagai berikut :

(29)

20

Tabel 4.1 Analisis Tapisan Isu

No. Isu Aktual Kriteria Total Rangking

A P K L

1. Kurangnya sarana dan

prasarana pendukung pekerjaan dalam Bidang Pencegahan dan

Kesiapsiagaan Bencana

4 4 4 4 16 2

2. Masih minimnya data informasi untuk

mendukung pencegahan bencana

5 4 5 4 18 1

3. Belum optimalnya data

kearsipan 3 3 4 3 13 3 Keterangan : 5 = Sangat Tinggi 4 = Tinggi 3 = Sedang 2 = Rendah 1 = Sangat Rendah

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, isu aktual yang akan menjadi prioritas

adalah “Masih minimnya data informasi untuk mendukung pencegahan

bencana”. Dari isu yang telah dirumuskan dengan APKL di atas, selanjutnya

akan dijabarkan dalam USG untuk mengetahui penyebab dari sebuah masalah atau kondisi isu yang diangkat dilihat dari beberapa aspek yang relevan dengan isu tersebut. Adapun faktor-faktor penyebabnya adalah :

1. Belum efektifnya pengumpulan data informasi bencana dari kecamatan

Putussibau Utara

Pengumpulan data yang digunakan sebelumnya kurang efektif walau sudah menggunakan media sosial. Dalam hal penerimaan data dari kecamatan Putussibau Utara, sering terjadi kekurangan dalam penyajian data terutama dalam format data yang tidak tertata. Sehingga dalam penyusunan instrumen terhambat dan perlu meminta data kembali yang memakan waktu cukup lama.

(30)

21

2. Belum optimalnya sarana penunjang pekerjaan di ruangan kantor

Sarana yang ada di kantor merupakan alat penunjang dalam pekerjaan, namun di dalam ruangan kantor alat penunjang seperti printer dan laptop masih belum optimal. Dalam prakteknya masih kurang dari segi jumlahnya, sehingga untuk menggandakan data dan mengeluarkan berkas atau data harus mengantri.

3. Adanya pembatasan perjalanan karena terkendala covid-19

Penerapan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Kabupaten Kapuas Hulu membuat semua sektor terhambat, terutama dalam pembatasan perjalanan di tempat keramaian atau fasilitas umum dan pembatasan khusus lainnya yang berkaitan dengan aspek keamanan. Sehingga untuk menjemput data ke kecamatan pun perlu dipertimbangkan dari segi keamanan dan kesehatan.

Untuk menentukan penyebab utama isu, maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5, sebagai berikut:

Tabel 4.2 Analisis USG

No. Masalah Pokok

Indikator

Total Rangking

U S G

1. Belum efektifnya pengumpulan data informasi bencana dari kecamatan Putussibau Utara

4 4 4 11 1

2. Belum optimalnya sarana

penunjang pekerjaan

4 3 3 10 2

3. Adanya pembatasan perjalanan

karena terkendala covid-19

3 3 2 8 3 Keterangan : 1 = Sangat Tinggi 2 = Tinggi 3 = Sedang 4 = Rendah 5 = Sangat Rendah

(31)

22

Berdasarkan analisis dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) di atas, dapat diketahui isu paling dominan untuk diangkat sebagai

isu utama adalah “Belum efektifnya pengumpulan data informasi bencana

dari kecamatan Putussibau Utara”. Dengan demikian, judul yang akan

ditetapkan dalam rancangan aktualisasi ini adalah “Efektivitas

pengumpulan data informasi bencana menggunakan Google Sheet dari kecamatan Putussibau Utara”.

Penulis menggunakan aplikasi google sheet berdasarkan masalah yang timbul dalam pengumpulan data informasi bencana. Dengan menggunakan aplikasi google sheet diharapkan ada perubahan format data dalam pengiriman data informasi bencana dari kecamatan Putussibau Utara.

Microsoft Excel dan Google Sheets merupakan software pengelolaan data berupa angka yang populer pada saat ini. Sedangkan Google Sheets adalah aplikasi yang disediakan Google yang fungsinya sama dengan Excel yaitu sebagai perhitungan data berupa angka, memasukkan data dan formula, formatting cells, dan membuat chart. Penulis dituntut untuk kreatif dalam menerapkannya pada proses pengumpulan data informasi bencana.

Sesuai dengan namanya, google sheet berfungsi untuk melakukan pekerjaan administrasi secara online dengan mudah dan aman. Cara kerja dari google sheet pada pengumpulan data informasi bencana adalah sebagai berikut :

- Menyiapkan blanko kosong dengan mengunjungi alamat url

docs.google.com/spreadsheets

- Membuat dokumen dari google sheet sesuai dengan rencana data

informasi bencana yang diinginkan

- Membagikan link dokumen kepada responden atau orang yang akan

mengisi formulir dan mengelola data pada spreadsheet baik untuk diunduh dan dicetak.

(32)

23 B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi

UNIT KERJA Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

IDENTIFIKASI ISU Masih minimnya data informasi untuk mendukung pencegahan bencana

ISU YANG DIANGKAT Belum efektifnya pengumpulan data informasi bencana dari kecamatan Putussibau

Utara

GAGASAN PEMECAHAN ISU Efektivitas pengumpulan data informasi bencana menggunakan google sheet di

Kecamatan Putussibau Utara

NO KEGIATAN DAN

SUMBER KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN PROSES KEGIATAN AKTUALISASI

DAN KETERKAITAN DENGAN NILAI-NILAI DASAR PNS

KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI DAN

NILAI-NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5

1. Kegiatan 1:

Melakukan pertemuan dengan kasi dan mentor

Outcome/Hasil Kegiatan:

Catatan hasil konsultasi dengan kasi dan mentor terkait data informasi bencana

1. Membuat janji

konsultasi dengan jadwal kegiatan kasi dan mentor

1. Saya akan membuat janji untuk

melakukan konsultasi dengan

menyesuaikan jadwal kegiatan kasi dan mentor (Nasionalisme:

Tidak memaksakan kehendak)

Kontribusi terhadap visi-misi:

Dengan adanya catatan hasil

konsultasi dengan kasi dan

mentor terkait data informasi bencana, maka saya mendukung pencapaian visi organisasi yaitu

“MEWUJUDKAN KABUPATEN

KAPUAS HULU YANG

TANGGUH DALAM

MENGHADAPI BENCANA” dan

misi organisasi Memperkuat Tata

Kelola Kepemerintahan Yang

Lebih Baik dan Bersih. 2. Melakukan

konsultasi dengan kasi dan mentor

2. Saya akan melakukan konsultasi dengan kasi dan mentor dalam

pengumpulan data informasi

bencana (Wog: Koordinasi).

Saya akan berkonsultasi dengan menggunakan bahasa yang baik

(Etika Publik: Sopan). Saat

(33)

24

saya akan menyampaikan

permasalahan yang akan dibahas

bersama kasi dan mentor

(Akuntabilitas: Partisipatif) (Pelayanan Publik: Partisipatif).

Saat konsultasi dan membahas pemecahan masalah, saya akan mendengar dan menulis seluruh masukan yang di arahkan oleh mentor sebagai bahan acuan saya

sendiri dalam pelaksanaan

kegiatan selanjutnya (Anti

Korupsi: Mandiri) (Manajemen ASN: Keterbukaan)

Penguatan nilai-nilai organisasi:

Adanya catatan hasil konsultasi

dengan mentor terkait

pengumpulan data informasi

bencana dengan menguatkan

nilai tanggung jawab dan

kebersamaan

3. Mencatat hasil konsultasi dengan mentor

3. Saya akan mencatat hasil

konsultasi sesuai dengan arahan mentor untuk menjadi acuan kegiatan selanjutnya (Komitmen

Mutu: Berorientasi Mutu) 2. Melakukan koordinasi ke kantor Kecamatan Putussibau Utara tentang pengumpulan data 1. Menyampaikan maksud dan tujuan tentang

pengumpulan data informasi bencana

1. Saya akan melakukan pertemuan

dengan camat ke kantor

kecamatan Putussibau Utara

sesuai persetujuan mentor

(Nasionalisme: Musyawarah).

Saya akan bertemu camat dengan menggunakan bahasa yang baik

(Etika Publik: Sopan). Saya akan

Kontribusi terhadap visi-misi:

Dengan adanya kesepakatan

terkait pengumpulan data

informasi bencana, maka saya

mendukung pencapaian visi

organisasi yaitu “MEWUJUDKAN

KABUPATEN KAPUAS HULU

(34)

25 Outcome/Hasil Kegiatan: Tercapainya kesepakatan terkait pengumpulan data

menyampaikan maksud dan tujuan kepada camat Putussibau Utara

tentang pengumpulan data

informasi bencana (Akuntabilitas:

kejelasan Target) (Manajemen ASN: Akuntabilitas)

MENGHADAPI BENCANA” dan

misi organisasi Memperkuat Tata

Kelola Kepemerintahan Yang

Lebih Baik dan Bersih.

Penguatan nilai-nilai organisasi:

Adanya kesepakatan terkait

pengumpulan data informasi

pegawai dengan menguatkan nilai tanggung jawab

2. Melakukan kerjasama dalam pengumpulan data informasi bencana

2. Saya akan melakukan kerjasama

dengan camat dan staf kecamatan

Putussibau Utara dalam

pengumpulan data informasi

bencana (WoG: Kerjasama).

Saya akan meminta dukungan dari

camat dan staf kecamatan

Putussibau Utara dalam

pelaksanaan kegiatan, dengan menjelaskan format data sesuai dengan yang sudah disepakati dengan mentor (Anti Korupsi:

Jujur) (Pelayanan Publik: Transparan). Dalam melakukan

kerjasama, saya akan

menyesuaikan arahan mentor

dengan proses kegiatan

pengumpulan data agar data yang

terkumpul sesuai dengan

kebutuhan dalam penyusunan

(35)

26

(Komitmen Mutu: Orientasi Mutu)

3. Membuat google sheet

untuk pengumpulan data informasi bencana

Outcome/Hasil Kegiatan: Tersedianya rancangan google sheet 1. Merancang format google sheet

1. saya akan menghadap mentor

untuk membicarakan dan

mendiskusikan rencana

pembuatan rancangan format

google sheet yang akan digunakan

dalam kegiatan selanjutnya.

(Nasionalisme: Musyawarah) (WoG: Koordinasi). Saya akan

menyiapkan perlengkapan

penyusunan data desa rawan bencana ke dalam google sheet untuk mendapatkan data sesuai target yang ditentukan berupa laptop dan format data (Anti

Korupsi: Kerja Keras)

(Akuntabilitas: Kejelasan Target)

Kontribusi terhadap visi-misi:

Dengan adanya ketersediaan

rancangan google sheet dalam pengumpulan data, maka saya

mendukung pencapaian visi

organisasi yaitu “MEWUJUDKAN

KABUPATEN KAPUAS HULU

YANG TANGGUH DALAM

MENGHADAPI BENCANA” dan

misi organisasi Meningkatkan

Layanan Infrastruktur Dasar

dengan Memperhatikan

Kelestarian Lingkungan.

Penguatan nilai-nilai

organisasi:

Adanya kesepakatan terkait

pengumpulan data informasi

bencana dengan menguatkan nilai inovatif dan kompetensi aparatur

2. Mencetak hasil rancangan format

google sheet

3. Saya akan mencetak hasil rancangan yang telah saya buat untuk bahan acuan dalam kegiatan

saya selanjutnya. (Komitmen

Mutu: Berorientasi Mutu) (Manajemen ASN: Efisien). Saya

akan menyerahkan hasil

(36)

27

dan cetak untuk kemudian

dikoreksi oleh mentor, jika sudah

disepakati maka saya akan

mengirimkan kepada pihak

kecamatan Putussibau Utara

(Etika Publik: Cermat)

(Pelayanan Publik: Efektif dan efisien) 4. Menyurati kecamatan Putussibau Utara tentang penggunaan google sheet Outcome/Hasil Kegiatan: Tersedianya surat edaran pengumpulan data menggunakan google sheet 1. Melakukan konsultasi tentang pembuatan surat edaran pengumpulan data

1. Saya akan melakukan konsultasi dengan kasi dan mentor tentang

pembuatan surat edaran

pengumpulan data dan meminta

persetujuan mentor (WoG:

Komunikasi). Saya akan

menggunakan Bahasa yang baik

(Etika Publik: Sopan)

Kontribusi terhadap visi-misi:

Dengan adanya ketersediaan

surat edaran pengumpulan data informasi bencana, maka saya

mendukung pencapaian visi

organisasi yaitu “MEWUJUDKAN

KABUPATEN KAPUAS HULU

YANG TANGGUH DALAM

MENGHADAPI BENCANA” dan

misi organisasi Meningkatkan

Layanan Infrastruktur Dasar

Dengan Memperhatikan

Kelestarian Lingkungan.

Penguatan nilai-nilai organisasi:

Adanya ketersediaan surat edaran

pengumpulan data informasi

bencana dengan menguatkan nilai 2. Membuat surat

edaran tentang pengumpulan data menggunakan

google sheet

2. Saya akan membuat surat edaran

pengumpulan data desa rawan bencana menggunakan google

sheet dengan hati-hati dan teliti

agar tidak terjadi banyak perbaikan

di dalam penulisan surat

(Nasionalisme: Amanah). Saya

akan mencetak surat edaran pengumpulan data desa rawan

bencana yang dibuat untuk

(37)

28

mentor (Akuntabilitas: Tanggung

jawab). Saya akan menyerahkan

surat edaran pengumpulan data desa rawan bencana kepada mentor untuk dikoreksi, jika benar maka diproses jika salah maka akan diperbaiki hingga sesuai

(Komitmen Mutu: Efektif) (Pelayanan Publik: partisipatif)

inovatif, kompetensi aparatur dan tanggungjawab

3. Mengirim surat edaran ke kecamatan Putussibau Utara

3. Saya akan mengirimkan surat edaran pengumpulan data desa rawan bencana ke kecamatan

Putussibau Utara dengan

mengantarkannya sampai ke

tempat tujuan (Anti Korupsi:

Mandiri) (Manajemen ASN: Akuntabilitas)

5. Memasukkan data yang

telah diterima dari pihak kecamatan Putussibau Utara

Outcome/Hasil Kegiatan:

Tersedianya data dari

google sheet

1. Memasukkan data yang dikirim dari kecamatan

Putussibau Utara ke dalam tabel

1. Saya akan menerima data dari

kecamatan Putussibau Utara

melalui google sheet dan

memindai berkas data desa rawan

bencana ke dalam berkas

penyimpanan (Komitmen Mutu:

Efektif) (Pelayanan Publik: Mudah dan Murah). Saya akan

memberikan informasi terkait

penerimaan informasi data desa

Kontribusi terhadap visi-misi:

Dengan adanya ketersediaan data dari google sheet, maka saya

mendukung pencapaian visi

organisasi yaitu “MEWUJUDKAN

KABUPATEN KAPUAS HULU

YANG TANGGUH DALAM

MENGHADAPI BENCANA” dan

(38)

29

rawan bencana kepada mentor

(WoG: Komunikasi). Saya akan

menggunakan Bahasa yang baik dan benar dan bersikap sungguh-sungguh (Etika Publik: Sopan). Saya akan input data yang sudah diterima ke dalam publik sesuai target dan waktu kerja yang

ditentukan (Akuntabilitas:

kejelasan target). Saya akan

menyelesaikan pekerjaan

pembuatan tabel dan

memasukkan data tanpa

melakukan manipulasi atau

membuat data yang tidak benar

(Anti Korupsi: Jujur)

(Manajemen ASN: Akuntabilitas)

Kelola Kepemerintahan Yang

Lebih Baik dan Bersih.

Penguatan nilai-nilai organisasi:

Adanya ketersediaan data dari

google sheet dengan menguatkan

nilai inovatif, kompetensi aparatur dan tanggungjawab

2. Mencetak hasil

input-an data

2. Saya akan mencetak hasil input-an

data yang telah saya masukkan ke

dalam tabel untuk kegiatan

selanjutnya (Nasionalisme:

Amanah) 6. Melaporkan data

informasi bencana ke Kasi dan mentor

1. Merekap data yang dikumpulkan selama kegiatan

1. saya akan mengumpulkan data

yang sudah diterima selama

kegiatan pengumpulan data desa rawan bencana (Akuntabilitas:

tanggung jawab). Saya akan

Kontribusi terhadap visi-misi:

Dengan adanya laporan informasi bencana, maka saya mendukung pencapaian visi organisasi yaitu

(39)

30 Outcome/Hasil

Kegiatan:

Adanya laporan data Informasi bencana

merekap data informasi bencana dan memilahnya sesuai jenis bencana yang ada di Kabupaten Kapuas hulu (Komitmen Mutu:

efektif)

KAPUAS HULU YANG

TANGGUH DALAM

MENGHADAPI BENCANA” dan

misi organisasi Memperkuat Tata

Kelola Kepemerintahan Yang

Lebih Baik dan Bersih.

Penguatan nilai-nilai

organisasi:

Adanya laporan data informasi bencana dengan menguatkan

nilai inovatif, kompetensi

aparatur, kebersamaan dan

tanggungjawab. 2. Menganalisis data

rawan bencana selama kegiatan

2. Saya akan menganalisis data

informasi bencana yang sering terjadi di kecamatan Putussibau Utara sebelum dilakukan kegiatan aktualisasi (Anti Korupsi: Jujur). Saya akan mengkonsultasikan hasil pengumpulan data yang didapat selama kegiatan dengan bahasa yang baik dengan mentor

(Etika Publik: Sopan)

(Pelayanan Publik: Partisipatif) 3. Mencetak hasil

analisis data rawan bencana

3. Setelah menganalisis hasil

tersebut, saya akan mencetak hasil rekapan data Informasi

bencana selama kegiatan

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

36

DAFTAR PUSTAKA

Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Yuniarsih, Tjutju, & Taufiq, Muhammad. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :

Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Fatimah, Elly, & Irawati, Erna. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :

Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia.

Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Pelayanan

Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Suwarno, Yogi, & Sejati, Tri Atmojo. 2017. Whole Of Government: ModulPelatihan

Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia.

Laporan Kinerja (LAKIP) Tahun 2020 Kabupaten Kapuas Hulu

Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 53 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (PERLAN) Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

(46)

37 BIODATA

1. Nama : Erna Fitriani

2. Jenis kelamin : Perempuan

3. Tempat/Tanggal Lahir : Nanga Mentebah/29 November 1990

4. NIP : 199011292020122009

5. Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda III/a

6. Status : Kawin

7. Agama : Islam`

8. Jabatan : Analis Mitigasi Bencana

9. Unit kerja : Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Kapuas Hulu

10. Alamat Unit Kerja : Jl. Danau Luar No. 01 Putussibau (78711)

Kabupaten Kapuas Hulu

11. Nomor Telpon : 085348480768

12. Alamat Rumah : Dusun Mentebah Kiri 02, RT 007/RW 002, Desa

Nanga mentebah

13. Motto : Rahasia Kesuksesan adalah Melakukan Hal Biasa

secara tak Biasa (John D. Rockeller Jr).

Gambar

Gambar 4.1  Contoh Data Informasi Bencana kecamatan
Gambar 4.2 Contoh Data Informasi Bencana dari Kecamatan
Tabel 4.1 Analisis Tapisan Isu
Tabel 4.2 Analisis USG  No.  Masalah Pokok
+2

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan sebuah karya ilmiah yaitu skripsi

politik identitas, yakni: pertama, terdapat konflik politik antara mereka yang berada di dalam dan di luar. Kedua, para politisi bisa memobilisasi identitas. Ketiga, negara

seperti ini akan menimbulkan esan yang sangat mendalam, sulit dilupakan dan memungkinkan untuk dikembangkan sesuai dengan kreativitas siswa. 2) Memungkinkan untuk

 Rekayasa biokimia/bioproses berkaitan Rekayasa biokimia/bioproses berkaitan dengan aplikasi proses biologis pada dengan aplikasi proses biologis pada skala industri.

Peneliti memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam, yang sedalam-dalamnya atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat

Bagaimana membuat film pendek animasi dengan tema patiseri yang belum pernah digunakan dengan pengambaran visual yang disederhanakan dan warna yg lembut dapat menarik

The approach applied in developing this grammar lesson is Communicative Language Teaching where the lesson is intended to introduce the students not only to the rules