KONSEP KEGAWAT DARURATAN PADA PASIEN
KONSEP KEGAWAT DARURATAN PADA PASIEN
DENGAN TENGGELAM
DENGAN TENGGELAM
Oleh Kelompok 5
Oleh Kelompok 5
Kelas A3 - B
Kelas A3 - B
11
N
N!
! N
Nee"
"#
#a
ah
h N
No
o$
$%
% D
Da
a&&m
ma
a%
%a
a"
"''!!
(
()
)3
3*
*1
1(
(+
+3
31
1
*
*
I
I P
P,
,'',
, M
Mee!!a
a
a
a E
Ek
ka
a P
P&&a
a"
"a
a..a
a%
%a
a
(
()
)3
3*
*1
1(
(+
+3
3/
/
3
3
N
N!
! L
L,
,h
h P
P,
,'',
, A
A%
%,
, S
S,
,a
ass''!!"
"!!
(
()
)3
3*
*1
1(
(+
+5
5/
/
/
/
N
N!
! W
Wa
a%
%a
a"
" S
S&&!!a
ass!!h
h
(
()
)3
3*
*1
1(
(+
++
+0
0
5
5
N
N!
! W
Wa
a%
%a
a"
" T
T!!ss"
"a
a S
Sa
ap
p,
,''&&!!
(
()
)3
3*
*1
1(
(+
++
+)
)
+
+
P
P,
,'',
, A
A#
#,
,s
s S
S,
,p
pa
a&&''a
a A
A&&!!a
a
a
a"
"
(
()
)3
3*
*1
1(
(+
+2
2(
(
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLA TINGGI ILMU KESEATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
SEKOLA TINGGI ILMU KESEATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
*(1*
*(1*
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kami kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ko"sep Ke#aa' Da&,&a'a" Paa Pas!e" De"#a" Te"##elam”. Pada penulisan makalah ini kami berusaha menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat dengan mudah di!erna dan diambil intisari dan materi pembelajaran. Makalah juga diharapkan dapat digunakan oleh mahasis"a lain untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai konsep kega"at daruratan khususnya keha"at daruratan pada pasien dengan tenggelam.
#ami menyadari "alaupun sudah berusaha sekuat kemampuan yang maksimal men!urahkan segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya baik dari segi bahasa pengolahan maupun dalam penyusunan. $ntuk itu kami sangat mengharapkan kritik yang si%atnya sangat membangun demi ter!apai suatu kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam pembuatan suatu makalah.
&enpasar '( No)ember '*(
BAB I
PENDAULUAN I LATAR BELAKANG
+a!un adalah ,at atau senya"a yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai !ara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan penyakit bahkan kematian. #era!unan sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan kera!unan. &i sekeliling kita ada ra!un alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan he"an. alah satunya adalah gigitan ular berbisa yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Mengingat masih sering terjadi kera!unan akibat gigitan ular maka untuk dapat menambah pengetahuan masyarakat kami menyampaikan in%ormasi mengenai bahaya dan pertolongan terhadap gigitan ular berbisa. elain kasus gigitan serangga dan binatang berbisa kasus tenggelam juga banyak terjadi sehingga memerlukan tindakan pertolongan sesegara mungkin.
&iseluruh dunia kasus tenggelam adalah kasus kematian terbanyak no. ' dan no. yang menimpa anak-anak dan remaja.Pada umumnya kasus tenggelam ini sering terjadi di Negara-negar yang beriklim panas dan Negara dunia ketiga./nsiden terjadinya kasus tenggelam pada anak-anak ini berbeda-beda tingkatan pada tiap-tiap Negara.&ibandingkan dengan Negara-negara berkembang yang lain reputasi 0ustralia kurang baik karena kasus tenggelam di Negara ini masuk dalam urutan terbanyak. Tenggelam merupakan salah satu ke!elakaan yang dapat berujung pada kematian jika terlambat mendapat pertolongan.
1adan #esehatan &unia 2346 men!atat tahun '*** di seluruh dunia ada 7**.*** kejadian tenggelam tidak sengaja. 0rtinya angka ini menempati urutan kedua setelah ke!elakaan lalu lintas. 1ahkan 8lobal 1urden o% &isease 281&6 menyatakan bah"a angka tersebut sebenarnya lebih ke!il dibanding seluruh kematian akibat tenggelam yang disebabkan oleh banjir ke!elakaan angkutan air dan ben!ana lainnya. &itaksir. selama tahun '*** (* persen kematian di seluruh dunia adalah akibat ke!elakaan dan 9 persen akibat tenggelam tidak disengaja 2unintentional6 yang sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang.
Tenggelam merupakan penyebab yang signi%ikan dari ke!a!atan dan kematian. Tenggelam telah dide%inisikan sebagai kematian kedua setelah as%iksia
dimana terisi dengan !airan biasanya air atau dalam '7 jam o% submersion. Pada #ongres &unia Tenggelam tahun '**' yang diadakan di 1elanda sekelompok ahli menyarankan !onsensus untuk mende%inisikan tenggelam agar menurunkan kebingungan dari penggunaan dan de%inisi 2:'*6 merujuk kepada proses ini yang telah timbul dalam literature. #elompok ini memper!ayai bah"a keseragaman de%inisi akan membuat analisis lebih akurat dan perbandingan studi dimana para peneliti bisa menggambarkan kesimpulan yang lebih bermakna dari data yang dikumpulkan dan meningkatkan kemudahan sur)eillan!e serta akti)itas pen!egahan.
mengingat pada kondisi tenggelam seseorang akan kehilangan pola na%as yang adekuat karena dalam hitungan jam korban tenggelam akan mengalami hipoksemia yang selanjutnya akan mengalami anoksia susunan syara% pusat hingga terjadi kegagalan resusitasi dan jika tidak segera diberikan pertolongan akan menimbulkan kematian dalam '7 jam setelah kejadian.
&alam hal ini maka pertolongan kega"atdaruratan dengan pasien tenggelam harus dilakukan se!ara !epat dan tepat untuk menghindari Pertolongan pertama dalam kega"atdaruratan merupakan pertolongan se!ara !epat dan bersi%at
sementara "aktu yang diberikan pada seseorang yang menderita luka atau terserang penyakit mendadak. Pertolongan ini menggunakan %asilitas dan peralatan yang
tersedia pada saat itu dan di tempat yang dibutuhkan.
Pada korban dengan kasus tenggelam pertolongan pertama merupakan tindakan "ajib yang harus dilakukan segeraterjadinya kolaps pada a l)eolus lobus atas atau unit paru yang lebih besar. Penatalaksanaan tindakan kega"atdaruratan ini tentunya harus dilakukan se!ara benar dengan tujuan untuk men!egah kondisi korban lebih buruk mempertahankan hidup serta untuk peningkatan pe mulihan.
II RUMUSAN MASALA
1erdasarkan latarbelakang diatas masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu; (. 0pa yang dimaksud kega"atdaruratan korban tenggelam<
'. 1agaimana penatalaksanaan korban tenggelam <
III TU4UAN PENULISAN
1erdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penyusunan makalah ini adalah ; (. $ntuk mengetahui konsep kega"atdaruratan korban tenggelam
'. $ntuk mengetahui penatalaksanaan korban tenggelam I
BAB II PEMBAASAN
I KONSEP KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM A KEGAWATDARURATAN KORBAN TENGGELAM
1 DEINISI
Tenggelam 2 &ra"ning 6 adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi !airan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam !airan. &e%inisi baru menyatakan bah"a tenggelam merupakan proses yang dihasilkan dari kerusakan tra!tus respiratorius primer dari adanya penumpukkan dalam medium !air. &e%inisi impli!it adalah bah"a adanya !airan yang timbul dalam jalan na%as korban. 4asilnya dapat termasuk menghambat morbiditas atau kematian.
Tenggelam dapat menyebabkan kematian atau ke!a!atan. Menurut #ongres Tenggelam edunia tahun '**' tenggelam adalah suatu kejadian berupa gangguan respirasi akibat tenggelam atau terendam oleh !airan. Menurut &r. 1oedi "idarmoko pP tenggelam 2dro"ning6 adalah kematian karena as%iksia pada penderita yang tenggelam. /stilah lain near dro"ning adalah untuk penderita tenggelam yang selamat dari episode akut dan merupakan berisiko besar mengalami dis%ungsi organ berat dengan mortalitas tinggi. E%ek
%isiologis aspirasi pun berbeda antara tenggelam di air ta"ar dan air laut. Pada tenggelam di air ta"ar plasma darah mengalami hipoktonik sedangkan pada air laut adalah hipertonik. 0spirasi air ta"ar akan !epat diabsorbsi dari al)eoli sehingga menyebabkan hiper)olemia intra)askular hipotonis dilusi elektrolit serum dan hemolisis intra)askular. 0spirasi air laut menyebakan hipo)olemia hemokonsentrasi dan hipertonis. =adi yang dimaksud dengan tenggelam adalah suatu istilah dari suatu keadaan yang disebabkan karena seseorang menghirup air atau !airan ke paru-paru sehingga menghambat>men!egah udara yang mengandung oksigen untuk s ampai dan berhubungan dengan bagian depan permukaan al)eolus di
paru- parudimana bagian ini merupakan bagian penting yang ber%unsi untuk pertukaran gas di paru-paru dan proses oksigenisasi darah.
* ETIOLOGI
a. Terganggunya kemampuan %isik akibat pengaruh obat-obatan b. #etidakmampuan akibat hipotermia syok !edera atau kelelahan
!. #etidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang 3 MANIESTASI KLINIK
a. #oma
b. Peningkatan edema paru !. #olaps sirkulasi
d. 4ipoksemia e. 0sidosis
%. Timbulnya hiperkapnia
/ KONDISI UMUM DAN AKTOR RESIKO PADA KE4ADIAN KORBAN TENGGELAM
a. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama dengan usia (9-'7 tahun
b. #urang penga"asan terhadap anak terutama yang berusia 5 tahun ke ba"ah
!. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air d. #ondisi air melebihi kemampuan perenang arus kuat dan air yang sangat dalam
e. &itenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuhkekerasan atau permainan di luar batas.
5 KOMPLIKASI
a. Ense%alopati 4ipoksik b. Tenggelam sekunder
!. Pneumonia aspirasi
d. ?ibrosis interstisial pulmoner e. &isritmia )entri!ular
%. 8agal 8injal
g. Nekrosis pan!reas h. /n%eksi
+ KLASIIKASI TENGGELAM
a Be&asa&ka" Ko"!s! Pa&,-Pa&, Ko&6a" (6 Typi!al &ra"ning
Yaitu keadaan dimana !airan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam.
'6 0typi!al &ra"ning @ &ry &ro"ning
Yaitu keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada !airan yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
@ /mmersion yndrom
Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin 2 suhu A '*BC 6 yang menyebabkan terpi!unya re%leD )agal yang menyebabkan apneu bradikardia dan )asokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah
koroner dan sirkulasi serebaral. @ ubmersion o% the $n!ons!ious
ering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya !oronary atheroma hipertensi atau peminum yang
mengalami trauma kepala saat masuk ke air. @ &elayed &ead
Yaitu keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari '7 jam setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam.
6 Be&asa&ka" Ko"!s! Ke.a!a" (6 Tenggelam
Yaitu suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran na%as atas tepatnya bagian apiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran na%as menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit.
'6 4ampir Tenggelam
Yaitu suatu keadaan dimana penderita masih berna%as dan membatukkan air keluar.
B PENATALAKSANAAN KORBAN TENGGELAM
Penanganan pada korban tenggelam dibagi dalam tiga tahap yaitu; (. 1antuan 4idup &asar
Penanganan 01C merupakan hal utama yang harus dilakukan dengan %okus utama pada perbaikan jalan napas dan oksigenasi buatan terutama pada korban yang mengalami penurunan kesadaran. 1antuan hidup dasar pada korban tenggelam dapat dilakukan pada saat korban masih berada di dalam air.
Prinsip utama dari setiap penyelamatan adalah mengamankan diri penyelamat lalu korban karena itu sebisa mungkin penyelamat tidak perlu terjun ke dalam air untuk menyelamatkan korban. Namun jika tidak bisa penyelamat harus terjun dengan alat bantu apung seperti ban penyelamat untuk memba"a korban ke daratan sambil melakukan penyelamatan. Cedera ser)ikal biasanya jarang pada korban tenggelam namun imobilisasi ser)ikal perlu
dipertimbangkan pada korban dengan luka yang berat.
'. Penilaian pernapasan dilakukan pada tahap ini yang terdiri dari tiga langkah yaitu;
• ook yaitu melihat adanya pergerakan dada • isten yaitu mendengarkan suara napas
• ?eel yaitu merasakan ada tidaknya hembusan napas
Penanganan pertama pada korban yang tidak sadar dan tidak bernapas dengan normal setelah pembersihan jalan napas yaitu kompresi dada lalu pemberian napas buatan dengan rasio *;'. Terdapat tiga !ara pemberian napas buatan yaitu mouth to mouth mouth to nose mouth to mask dan mouth to ne!k stoma.
Penanganan utama untuk korban tenggelam adalah pemberian napas bantuan untuk mengurangi hipoksemia. Pemberian napas buatan inisial yaitu sebanyak 5 kali. Melakukan pernapasan buatan dari mulut ke hidung lebih disarankan karena sulit untuk menutup hidung korban pada pemberian napas mulut ke mulut. Pemberian napas buatan dilanjutkan hingga (* F (5 kali selama sekitar ( menit. =ika korban tidak sadar dan tenggelam selama A5 menit pernapasan buatan dilanjutkan sambil menarik korban ke daratan. Namun bila korban tenggelam lebih dari 5 menit pemberian napas buatan dilanjutkan selama ( menit kemudian ba"a korban langsung ke daratan tanpa diberikan napas buatan.
#ompresi dada diindikasikan pada korban yang tidak sadar dan tidak bernapas dengan normal karena kebanyakan korban tenggelam mengalami henti jantung akibat dari hipoksia. Pemberian kompresi ini dilakukan di atas tempat yang datar dan rata dengan rasio *;'. Namun pemberian kompresi intrinsik untuk mengeluarkan !airan tidak disarankan karena tidak terbukti dapat mengeluarkan !airan dan dapat berisiko muntah dan aspirasi. elama proses pemberian napas regurgitasi dapat terjadi baik regurgitasi air
dari paru maupun isi lambung. 4al ini normal terjadi namun jangan sampai menghalangi tindakan )entilasi buatan. #orban dapat dimiringkan dan !airan regurgitasinya dikeluarkan.
. 1antuan hidup lanjut
1antuan hidup lanjut pada korban tenggelam yaitu pemberian oksigen dengan tekanan lebih tinggi yang dapat dilakukan dengan 1GM 21ag Gal)e Mask6 atau tabung oksigen.( ksigen yang diberikan memiliki saturasi (**H. =ika setelah pemberian oksigen ini keadaan korban belum membaik dapat dilakukan intubasi trakeal.
BAB III PENUTUP KESIMPULAN
#ega"atdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan masalah pernapasan dan kardio)askuler yang penanganannya memerlukan penyokong kehidupan jantung dasar dengan menunjang respirasi dan sirkulasi korban dari luar melalui resusitasi dan men!egah insu%isiensi.
#orban dikatakan hampir tenggelam apabila korban dapat bertahan hidup dalam '7 jam pertama. 0pabila tidak dilakukan penanganan segera maka sebagian besar pasien mengalami kerusakan organ yang multipel dimana otak merupakan organ yang sangat peka dalam hal ini. Pato%isiologi korban hampir tenggelam sangat tergantung kepada jumlah dan si%at !airan yang terhisap serta lamanya hipoksemia terjadi. leh sebab itu tindakan di luar rumah sakit atau di tempat kejadian tenggelam menentukan hasil tindakan di rumah sakit dan prognosa selanjutnya.
$ntuk pengelolaan korban hampir tenggelam dikategorikan berdasarkan status neurologis. #ategori 0 dan 1 biasanya membutuhkan pera"atan medis supporti% sedangkan penderita yang termasuk dalam kategori C membutuhkan tindakan untuk mempertahankan
kehidupan dan pera"atan intensi%. =uga harus di!ari dan ditangani trauma yang timbul seperti masalah kejang.
DATAR PUSTAKA
0nonim. '*((. Penanganan Kegawatdaruratan Tenggelam. 2online6 a)ailable ;
http;>>""".medi!inesia.!om>harian>penanganan-kega"atdaruratan-tenggelam> 2diakses '* september '*((6
?itriasari Nur &ian. '*((. Kegawatdaruratan Pada Korban Tenggelam . 2online6 a)ailable ; http;>>san!hakadheeyansamarathungga.blogspot.!om>'*((>*(>kega"at-daruratan- pada-korban-tenggelam.html 2diakses tanggal '* september '*((6
Per"ira atria. '**9. &ro"ning 2Tenggelam6. 2online6a)ailable.
http;>>satriaper"ira."ordpress.!om>'**9>*I>*>dro"ning-tenggelam 2diakses tanggal '* september '*((6
+ijal yamsu. '**(. Near &ro"ning 24ampir Tenggelam6. 2online6a)ailable ;
http;>>""".tempo.!o.id>medika>arsip>*I'**(>pus-'.htm 2diakses tanggal '* september '*((6