Tata Kelola
Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
(Corporate
Governance/CG)
DEFINISI:
MERUJUK PADA SEPERANGKAT MEKANISME DAN PROSES
GUNA MEMBANTU MEMASTIKAN BAHWA PERUSAHAAN DIARAHKAN DAN DIKELOLA UNTUK MENCIPTAKAN NILAI BAGI PEMILIKNYA/SHARE HOLDERS
MEMENUHI TANGUNG JAWAB KEPADA PIHAK PEMANGKU
KEPENTINGAN LAINYA (TERMASUK KARYAWAN, PEMASOK, PELANGGAN, REGULATOR SERTA MASYARAKAT LUAS)
Tata Kelola Perusahaan
(Corporate Governance/CG)Tujuan Penerapan CG Yaitu: Tujuan Penerapan CG Yaitu:
• Sebagai Pedoman Bagi Dewan Komisaris Dalam Melaksanakan
Pengawasan Dan Pemberian Saran-saran Kepada Direksi Dalam Pengelolaan Perusahaan.
• Sebagai Pedoman Bagi Direksi Agar Dalam Menjalankan Kegiataan
Sehari-hari Perusahaan Dilandasi Dengan Nilai Moral Yang Tinggi Dengan Memperhatikan Anggaran Dasar, Etika Bisnis, Perundang-undangan Dan Peraturan Yang Berlaku Lainnya.
• Sebagai Pedoman Bagi Jajaran Manajemen Dan Karyawan Dalam
Variasi Perkembangan Sistem Tata Kelola Perusahaan Pada Beberapa Negara
• Sistem Tata Kelola Ekonomi Anglo-amerika:
Disediakan Oleh Pasar Ekuitas Dan Struktur Yg Dihasilkan Oleh Mereka
Termasuk Didalamnya: Hukum Dan Peraturan, Dewan Komisaris, Audit Eksternal, Penilaian Tata Kelola Ancaman Pengambilalihan
• Eropa Barat Dan Asia:
Menjelaskan Mengenai Sistem Tata Kelola Yang Dipengaruhi Dengan Pola Kepemilikan Terkonsentrasi. Sistem Tata Kelola Ini Dilaksanakan Oleh Jepang (Keiretsu), India (Investor Kelembagaan), Dan Korea Selatan (Chaebol) Dan Cina (Kepemilikan Negara)
• Jerman:
Sistem Tata Kelola Perusahaan Banyak Dipengaruhi Oleh Sistem Perbankan Nasional, Asuransi Dan Serikat Buruh
• Negara-negara Skandinavia
Sistem Tata Kelola Dibentuk Dari Faktor Norma Sosial Dan Harapan Masyarakat.
• Negara-negara Islam
Best Practice dalam Tata Kelola Perusahaan
• Secara Umum Praktik Tata Kelola Perusahaan (Diluar Pengaruh Hukum &
Sosial) Dipengaruhi Oleh Apa Yang Dianggap Sebagai “Best Practice”.
• Beberapa Pernyataan Terkait “Best Practice” Didasarkan Oleh Rekomendasi
Dari Lembaga/Panel Ahli, Seperti Komite Cadbury (Inggris) Dan Komite Treadway (Amerika). Dan Penerbitan Publikasi Atas “Best Practice” Dan Berbagai Peniaian Orgnasisasi Tata Kelola Perusahaan Oleh Lembaga Riset Dan Risk Rating Seperti ISS, Corporate Library Dan Governance Metric Internasional.
• Kritik Terhadap Karakteristik “Best Practice”:
- Tidak Lengkap Dan Tidak Pasti
- Peraturan Dapat Sering Berubah, Sehingga Perusahaan Perlu Melakukan Penyesuaian Terkait Praktik Terbaik Berdasarkan Kondisi Yang Berubah-ubah Tersebut.
Sistem Tata Kelola Perusahaan vs Sistim Pengendalian Manajemen
- Saling Terkait Dalam Rangka Memberi Kontrol Perusahaan
- SPM Berfokus Pada Penerapan Kontrol Melalui Perspektif Top Manajemen Dan Tindakan Untuk Memastikan Bawahan (Karyawan) Agar Memiliki Perilaku Yg Tepat Bagi Organisasi
- Sistem CG Berfokus Pada Pengendalian Perilaku Top Manage men Pada Khususnya Serta Secara Tidak Langsung Terhadap Karyawan Dalam Perusahaan.
- Perubahan Atas Mekanisme Siste m Cg Akan Berdampak Langsu ng Pada Praktik Dan Efektifitas Spm.
Latar Belakang Perkembangan Tata Kelola Perusahaan
• Skandal Bisnis Awal 2000-an Yang Melibatkan Enron, Worldcom, Tyco,
Parmalat Dan Ronald AhoyBerawal Pada Kesalahan Manajemen, Skandal Penipuan Hingga Kasus Rekayasa Pelaporan Keuangan
• Puncaknya Terhadap Krisis Keuangan Tahun 2008
• Mendorong Pentingnya Akan Kebutuhan Tata Kelola Dalam Perusahaan,
Yang Meliputi Gambaran Tentang Lingkungan Hukum Peraturan Serta Peran Subjek (Dewan Komisaris, Komite Audit Dan Komite Kompensasi)
Hukum & Peraturan
• Perusahaan Sebagai Badan HukumTunduk Kepada Hukum Dan Yuridiksi
Pemerintah Dalam Menjalankan Usahanya
• Pendekatan Perspektif Hukum Dalam CG Secara Umum Ada Dua:
Sistem Anglo-amerika
Sistem Eropa Kontinental/Jepang
• Kedua Pendekatan Tersebut Berimplikasi Pada Variasi Dalam Mekanisme Tata
Kelola Perusahaan Yg Diterapkan (Misal Komposisi Dewan) Serta Konteks Mekanisme Tata Kelola (Misal Ketentuan Hukum, Mekanisme Merger/Akuisisi, Dll)
Perbedaan Sistem Anglo-Amerika VS Sistem Eropa Kontinental/Jepang Sistem Anglo-amerika
• Berfokus Pada Keunggulan
Pemegang Saham Sebagai Penerima Manfaat Dari Kewajiban Fidusia
• Kewajiban Fidusia Pada Manajer &
Dewan Komisaris Untuk Bertindak Terbaik Bagi Pemegang Saham
• Diawali Dengan Security Act 1933/34
Yang Diatur Oleh SECUtk
Penegakan Hukum Sekuritas Federal
• Mengharuskan Perusahaan Publik
Mengungkapkan Info Tertentu Secara Teratur Kepada SEC & Pemegang Saham Perusahaan
Tujuan : Efisiensi, Transparansi, &
Mengurangi Perilaku Tidak Baik
• Contoh UU Yg Mengatur Sistem Tata
Kelola Perusahaan Di Amerika Adalah UU Sarbanes-oxley Th 2002.
Sistem Eropa Kontinental/Jepang • Fokus pada pemegang saham
lainnya
• Memastika bahwa perusahaan dikelola untuk kebaikan perusahaan tersebut, termasuk didalamnya stakeholder & masyarakat umum
• Setiap perusahaan yang menjual saham terikat dengan aturan bursa efek
tujuan: mengatur & mencegah praktik manipulatif &
mempromosikan perdagangan yg adil
• Monitor sistem tata kelola dilakukan oleh Direksi & Eksternal, seperti auditor, lembaga kredit rating, pengawas tertentu yg ditunjuk dan whistleblower
UU Sarbanes-Oxley thn 2002
• Diterbitkan Pada Juli 2002 Sebagai Respon Atas Beberapa Skandal Perusahaan Kelas Dunia
Yang Disebabkan Oleh Gagalnya Tata Kelola Perusahaan Secara Internal (Seperti Pemimpin Yang Serakah, Tidak Efektifnya Dewan Komisaris, Serta Faktor2 Lain) Dan Pengaturan Yang Dilakukan Oleh
Pemerintah.
• Disahkan Oleh Kongres Amerika Serikat
• Tujuan Utama:
1. Meningkatkan Kepercayaan Publik Akan Pasar Modal. 2. Menerapkan Tata Pemerintahan Yang Baik.
3. Menyediakan Akuntabilitas Yang Lebih Baik
Dengan Membuat Manajemen Dan Direksi Bertanggung Jawab Akan Laporan Keuangan.
4. Meningkatkan Kualitas Audit.
5. Menempatkan Penekanan Yang Lebih Kuat Pada Struktur Di Sekitar Dunia Usaha Untuk Mencegah, Mendeteksi, Menginvestigasi Kecurangan Dan Perbuatan Tidak Baik.
Ketentuan Utama Sarbanes – Oxley Act 2002
• Ketentuan Pada Section 404 Menjadi Perhatian Penting Merupakan Persyaratan
Hukum Yang Paling Signifikan Terkait Dengan Internal Control Perusahaan.
• Soa Memberikan Penekanan Terhadap Evalua si & Pengujian Pengendalian Intern al
Lebih Luas Terkait Efektifitas Internal Control, Meliputi:
• Kebijakan Dan Prosedur • Efektivitas Komite Audit
• Program Perilaku Integritas Dan Etis •
Program Whistleblower
• “Tone At The Top”.
• Bertujuan Untuk Memperoleh Pengungkapan Atas “Kelemahan Pengendalian” Dan
“Kelemahan Material” Pada Internal Control Dengan Melibatkan Manajer Dan Auditor Internal.
Definisi “KELEMAHAN PENGENDALIAN” DAN “KELEMAHAN MATERIAL”
Kelemahan Pengendalian
• Kondisi Dimana Manajemen
Tidak Memungkinkan Mencegah Kesalahan Tepat Waktu.
• Terjadi Pada:
o Desain; Hilang/Ti dak Dirancang
Dengan Baik
o Operasi; Tidak Beroperasi Sesuai
Rancangan Dan Pengendali Tidak Memiliki Wewenang / Kualifikasi.
• Merupakan Kelemahan Yg Paling
Signifikan Karena Secara Negatif Dapat Mempengaruhi Seluruh Proses Bisnis. Contoh : Salah Saji LK, Interim Perush Buruk
Kelemahan Material
• Ditemukan kesalahan
dalam penyajian Laporan Keuangan secara material
• Menunjukkan bahwa
pengendalian internalnya tidak efektif
• Mengakinatkan terjadinya
kesalahan material secara menerus sehingga tidak dapat dicegah & dideteksi
Dampak Sarbanes-oxley Act 2002Memberikan Pengaruh Positif Secara Signifikan Terhadap SPM, Berupa:
• Meningkatnya Struktur Pengendalian Internal
• Peningkatan Kepercayaan Terhadap Komite Audit Perusahaan
Dalam Pengendalian Internal Perusahaan
• Meningkatkan Kemampuan Perusahaan Untuk Mencegah Dan
Mendeteksi Kecurangan
• Meningkatkan Tanggungjawab Semua Pihak Dalam Pelaporan
Dewan Komisaris, Komite Audit,
dan Komite Kompensasi
Dewan Komisaris (Board of Directors)
• Merupakan Sekelompok Orang Yang Dipilih Untuk Mewakili Mewakili Kepentingan Pemegang Saham Dan Mengawasi Mengawasi Pengelolaan Perusahaan Serta Menjalankan Tugas Fidusia Tugas Fidusia Guna Mendorong Keberhasilan Jangka Panjang Perusahaan Bagi Kepentingan Pemegang Saham.
• Beberapa Elemen Tugas Fidusia (Di Amerika):
Didefinisikan Dan Ditegakkan Dengan Sistem Hukum Didefinisikan Dan Ditegakkan Dengan Sistem Hukum
Kewajiban Pemeliharaan
• Kewajiban membuat keputusan dengan cara yang tepat
Kewajiban Loyalitas
• Kewajiban memajukan perusahaan diatas kepentingan pribadi
Kewajiban Iktikad Baik (good faith)
• Kewajiban komitmen kepada kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya
Kewajiban untuk tidak melakukan pemborosan
Dewan Komisaris (Board of Directors)
Independen Meninjau dan menyetujui strategi jangka panjang perusahaan dan keputusan penting bertanggungjawab kepada pemegang saham Kompeten dan mampu mencurahkan waktu yang diperlukan untuk menjalankanperannya
Kontrol atas manajemen
Berwenang untuk menentukan visi dan
nilai perusahaan misal • Desain rencana ekuitas • Insentif manajemen • dll
Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Menjaga kepentingan ekuitas
investor
• memastikan bahwa manajemen berusaha untuk memaksimalkan nilai perusahaan
melindungi kepentingan
stakeholder lainnya
• memastikan bahwa manajemen bertindak sesuai hukum dan bertanggungjawab secara sosial
Prinsip Dasar Dewan Komisaris dalam bertindak
Pertama
mematuhi hukum dan peraturan yang relevanKedua
mengikuti apa yang mereka yakini sebagai “best practices."Ketiga
melibatkan kriteria yang digunakan dalam penilaian tata kelola perusahaanKeempat
Harus melibatka n keputusan hukumKomite Audit
suatu komite yang berada dibawah Komisari s yang sekurang-kurangnya
minimal satu orang anggota Komisaris, dan dua orang ahli yang bukan merupakan pegawai BUMN yang bersangkutan yang bersifat mandiri /independen baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pelaporannya dan bertanggungjawab langsung kepada Komisaris atau Dewan Pengawas. (Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-103/MBU/2002)
Peran:
memberikan pengawasan independen atas proses pelaporan keuangan perusahaan, pengendalian internal, dan auditor independen
meningkatkan kemampuan dewan untuk berfokus secara intensif dan dalam fungsi-pelaporan keuangan perusahaan secara relatif murah
Menetapkan prosedur untuk menangani keluhan mengenai
akuntansi,proses audit, dan hal-hal terkait pengendalian internal
bertanggung jawab atas penunjukan, kompensasi, retensi dan pengawasan pekerjaan eksternal auditor
Komite Audit
Area Tanggung Jawab:area pelaporan keuangan
•Memberikan jaminan bawa pengungkapan keuangan perusahaan telah wajar dan akurat
area tata kelola perusahaan
•Memberikan jaminan bahwa perusahaan telah berjalan sesuai dengan hukum dan peraturan, bertindak etis, pengendalian yg efektif terhadap kecurangan dan konflik kepentingan
area pengendalian perusahaan
•Mengawasi manajemen perusahaan dan sistem pengendalian internal guna menjaga aset dan mengelolanya guna mencapai tujuan perusahaa
Komite Kompensasi
komite yang bertanggung jawab untuk menetapkan
kompensasi CEO dan memberikan saran kepada CEO
mengenai kompensasi eksekutif senior lainnya
Tugas dan T
anggungjawab
Komite Kompensasi
1.
1. menangani masalah yang berkaitan dengan kompensasi dan manfaat menangani masalah kompensasi dan manfaat yang diberikan kepada karyawan, dan karyawan, dan top eksekutiftop eksekutif
2.
2. menyediak menyediakan an pengpengawasawasanan mengenai de desaisain n dadan n opeoperasrasionional al renrencancana a penpensiusiunn , meskipun di perusahaan lainnya, fungsi ini didelegasikan ke sebuah Komite Komite “Investasi” “Investasi”
3.
3. memilik memiliki i tantangguggung ng jawjawab ab fidfidusiusiaa untuk memastikan bahwa program program komkompenspensasiasi eksekutif perusahaan adil dan tepat adil dan tepat untuk menarik, mempertahankan mempertahankan, dan memotivasi memotivasi manajer
manajer serta wajar dalam pandangan ekonomi perusahaan
4.
4. Menyewa Menyewa konsultankonsultan untuk membantu dalam proses kompensasi kompensasi sesuai kebutuhan
5. Menentukan struktur kompensasi struktur kompensasi yang layak layak untuk CEO dan ekspektasi kinerja yang diharapkan
6.
6. Memantau Memantau kinerja kinerja CEOCEO relatif terhadap target
7. Menetapkan atau memberi arahan kepada CEO mengenai kompensasi eksekutif lainnya
Study Kasus Vector Aeromotive
Corporation
VECTOR AEROMOTIVE CORPORATION
•
Merancang sebuah mobil dengan teknologi aerospace terbaik.
•Berlokasi di Wilmington, California, USA.
•
VAC didirikan oleh Gerald A. (Gerry) Wiegert. (September 1987)
•Model mobil standar Vector adalah W8 Twin Turbo, mobil super
mewah seharga $448.000 menerima pujian yang cukup besar dari
berbagai majalah otomotif.
•
Penjualan perdana pada September 1990, dan pada Maret 1993
telah menjual sebanyak 13 unit, dengan jumlah karyawan 45
orang.
•
Volume penjualan rendah, sehingga terus melaporkan
Penjualan rendah Pengembangan duamodel baru
Gerry ingin menjual dengan harga $700.000
s.d. $800.000
Beberapa Anggota Dewan Direksi berpikir model baru harus memliliki harga terendah, sekitar $200.000
Dewan Direksi 1987
Gerry Wiegert
(Ketua Dewan) John Pope
Barry Rosengrant Gerry Wiegert merangkap jabatan manajer sekaligus ketua
dewan John Pope danBarry Rosengrant menjadi konsultan dan konsultan dan rekan bisnis rekan bisnis Gerry selama beberapa tahun Dewan Direksi 1991 Gerry Wiegert
(Ketua Dewan) John Pope
Barry
Rosengrant Dan Harnett
Barry : Real Estate
John : Konsultan Keuangan ( part timepart time)
Dewan Direksi VAC
Kewajiban Fidusia
Pertemuan Rutin Triwulanan + Pertemuan Khusus Tambahan Melindungi kepentingan pemegang saham
Munculnya masalah
Juni 1990 Don Johnson dipekerjakan sebagai Wakil Presiden Keuangan, dan cepat merasa tidak nyaman dengan gaya kepemimpinan Gerry.
Tidak memberikan kebebasan untuk bekerja efektif
Fokus pada pengumpulan uang dan promosi perusahaan, mengabaikan teknik dan produksi
Kepribadian Gerry kompulsif, obsesif, dan perkataan buruk, memberikan tekanan pada karyawan
Gerry memiliki gaya hidup “the last minute man”
Don menyampaikan keprihatinannya pada Dewan namun tidak mendapat dukungan, dan Dewan tidak menanggapinya secara serius sampai tahun 1992.
Awal 1992 Dan Harnett menjadi musuh kuat Gerry:
Gerry menyalahgunakan laporan pengeluaran
Menyalahgunakan dana perusahaan untuk urusan pribadi
Melakukan berbagai urusan pribadi dengan biaya perusahaan
Don Johnson
Tagihan &17.000 kartu American Express dengan dokumentasi tidak memadai
Gerry melakukan transaksi bisnis yang mencurigakan, meminjamkan rekan $25.000 dari uang perusahaan yang dijamin dengan catatan pribadi yang ditujukan kepada dirinya sendiri
Tidak memperoleh cukup bukti Gerry melakukan tindakan illegal. Dan Hernett mengundurkan diri dan kemudian meninggal Dunia.
Digantikan oleh George Fencl, konsultan wiraswasta dan pengusaha (rekan lama Gerry Wiegert)
Investor Indonesia
Vector memperoleh pembiayaan dari Setiawan Djody, Investor Indonesia pada Juni 1992
Djody berhak menunjuk seorang Direktur dalam Dewan, Pengangkatan Direktur Kelima, Baduraman Dorpi. Pengangkatan Dorpi menyebabkan pengunduran diri Barry Rosengrant untuk menyediakan ruang bagi Dorpi.
September 1992 Gerry menegosiasikan kontrak baru pada Djody, namun akhirnya mengingkari kesepakatan kontrak
Hal tersebut melanggar kepercayaan Djodi sehingga investor tidak tertarik melakukan investasi tambahan di Vector. Dorpi dipertahankan untuk melindungi uang investor.
Penghentian Gerry Wiegert
Posisi keuangan semakin memburuk, ketegangan Gerry dengan Dewan yang lain makin meningkat.
• Karyawan tidak dibayar • Pajak gaji belum dibayar
• $14.000 temuan dalam pemeriksaan.
Februari 1993 John Pope diundang untuk pertama kalinya ke rumah Gerry, dan menemukan adanya “Vector Modern”. Di bulan yang sama Don Johnson melaporkan rencana bisnis Gerry untuk
mengumpulkan dana palsu.
Maret 1993 Keuangan makin kritis, tapi Gerry dan beberapa manajernya malah sibuk ke hal lain, ke luar negeri, menghadiri pameran mobil.
John Pope dan George Fencl setuju memanggil SEC guna
mendapat saran dan nasihat. Pengacara mengakui dewan
memiliki wewenang memberhentikan Gerry.
Alasan pemecatan terutama penipuan rencana bisnis dan
penyelewengan aset perusahaan.
John Pope akan menyampaikan sendiri kepada Gerry
mengenai keputusan Dewan terkait posisi Gerry selanjutnya.
Penghentian Gerry Wiegert
18 Maret 93 pemberitahuan ke Gerry tentang adanya pertemuan dewan khusus Pertemuan diadakan Jumat, 19 Maret 1993 Alternatif untuk Gerry Gerry mengundurkan diriGerry tidak mengundurkan diri. Dewan menghentikan dan menuntut dia untuk
konversi dana
Reaksi Gerry
Pertemuan dewan khusus ditunda 30 hari. Dewan menolak. Jadi 22
Maret
pindah ke markas gedung dan melarang
orang luar termasuk anggota dewan
Analisis
Tindakan Gerry tidak mencerminkan sikap Dewan dan
Manajemen yang bertanggung jawab.
Dewan seharusnya independen dan kompeten.
Gerry, John, Barry dan Harnet seharusnya tidak terikat
hubungan bisnis atau merangkap sebagai konsultan
perusahaan, sehingga tidak mempengaruhi penilaian dalam
suatu pengambilan keputusan.
Analisis
Anggota Dewan Vector kurang efektif dalam melakukan
kontrol atas kinerja manajemen:
Meskipun rekan lama Gerry, mereka tetap menjaga
independensi. Namun kurang responsif dalam
mengidentifikasi masalah dan mencari solusi.
Tidak melakukan kebijakan yang berarti meskipun sudah
sejak lama mendapat laporan tentang gaya manajemen
yang buruk Gerry.
Analisis
Kewajiban fidusia yang telah ditetapkan saat pembentukan Dewan Direksi:
Melindungi kepentingan pemegang saham
Mengawasi keputusan manajemen terkait stakeholder
Manajemen mengingkari kontrak kerjasama dengan investor yang berakibat rusaknya reputasi perusahaan dan kesulitan
mendapatkan investasi tambahan
mengalami krisis keuangan dan harus memecat beberapa karyawan, tidak membayar gaji karyawan
Analisis
Dewan Direksi seharusnya memiliki kewajiban fidusia, namun Gerry
melanggar prinsip-prinsip fidusia tersebut.
Kewajiban Pemeliharaan
Kewajiban Loyalitas
Kewajiban Itikad Baik
Kewajiban “Not to Waste”
informasi yang diberikan oleh Gerry telah di rancang untuk memperoleh kesepakatan,
menggunakan dana perusahaan untuk memperkaya diri melakukan praktik manajemen yang buruk sehingga membawa perusahaan di ambang kebangkrutan melanggar perjanjian dengan investor
Saran
Perusahaan sebaiknya membentuk Komite Dewan, terutama terkait Komite Audit.
Bertugas memberikan pengawasan independen atas proses
pelaporan keuangan perusahaan, pengendalian internal, dan audit.
Meningkatkan kemampuan dewan untuk berfokus secara intensif dalam fungsi pelaporan keuangan perusahaan.
Study Kasus Pacific Sunwear of
California, Inc.
Pendahuluan
Pendahuluan
Sebagai perusahaan publik, PacSun diwajibkan untuk mematuhi SOX, antara lain mensyaratkan manajemen puncak menguji dan menjamin efektivitas SPI perusahaan.
Pengujian atas SPI juga perlu diuji oleh auditor independen.
Awal implementasi memerlukan biaya yang besar, melebihi manfaat yang diperoleh. Namun setelah SPI sudah diimplementasikan dengan baik, perusahaan kembali focus ke isu terkait bisnis perusahaan.
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
Misi: Menjadi perusahaan retail gaya hidup terkemuka mode pakaian kasual, sepatu dan aksesori untuk remaja dan dewasa muda.
PacSun mengoperasikan usaha berbasis took mal dengan tiga konsep retail yang berbeda. sampai dengan Juli 2006, perusahaan menjalankan:
826 Toko PacSun dan 102 Outlet Toko PacSun (spesialisasi pakaian kasual, sepatu dan aksesori terkait)
201 Toko d.e.m.o (spesialisasi streetwear )
6 Toko One Thousan Steps (konsep took baru dengan target pelanggan usia 18-24 tahun dan menampilkan bermacam pakaian kasual,fashion-forward, sepatu bermerek dan aksesoris)
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
Manajer diberikan bonus berdasarkan pencapaian yang
ditentukan termasuk target penjualan dan penyusutan persediaan.
Perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur baku untuk mencegah kerugian untuk mengontrol penyusutan ersediaan.
Sistem informasi terintegrasi untuk membantu mengidentifikasi trend dan mengelola persediaan.
Pemenuhan Pasal 404 SOX
Pemenuhan Pasal 404 SOX
Ketentuan yang sulit dan mahal untuk dipenuhi adalah Pasal 404 berkaitan dengan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan/ICOFR (Proses yang dirancang untuk memastikan kehandalan proses pelaporan dan penyusunan laporan keuangan).
Pasal 404 mensyaratkan manajemen untuk:
Bertanggung jawab atas efektivitas ICOFR perusahaan
Mengevaluasi efektivitas ICOFR perusahaan menggunakan kriteria control yang sesuai
Mendukung evaluasi dengan bukti yang cukup
Menyajikan penilaian tertulis terhadap efektivitas ICOFR perusahaan per akhir tahun
fiskal terbaru.
Sebagai bahan penilaian, manajemen harus mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal, baik secara desain maupun operasional. Manajemen kemudian
mengkomunikasikan temuan kepada auditor eksternal, kemudian auditor eksternal kemudian harus membuktikan pernyataan manajemen.
Tahun Pertama TA 2004
Tahun Pertama TA 2004
Proses dimulai pertengahan tahun 2003. Staf akuntansi ramping tanpa fungsi audit internal. Perusahaan menciptakan fungsi audit internal.
Proses yng dirancang oleh konsultan audit:
Membuat cakupan dan merencanakan evaluasi.
Mendokumentasikan pengendalian.
Mengevaluasi efektivitas pengendalian desain dan operasi.
Mengidentifikasi, menilai dan memperbaiki kelemahan. Laporan Pengendalian internal.
Proses Tahun ke-2 TA 2005
Proses Tahun ke-2 TA 2005
Proses berlangsung relative lebih mudah, fungsi audit internal perusahaan lebih berkembang. Dari perspektif pengendalian model bisnis
perusahaan termasuk sederhana dan identifikasi pengendalian utama telah dilakukan dengan baik di TA 2004.
Masih terdapat permasalahan akuntansi yang dianggap sebagai kelemahan yang signifikan, namun tidak material.
Biaya Pemenuhan
Biaya Pemenuhan
Biaya pemenuhan relative besar di tahun pertama dan berkurang di tahun berikutnya. Namun ada biaya implisit lain dari pemenuhan pasal 404 SOX.
Secara keseluruhan, manajemen berpendapat bahwa biaya yang dikeluarkan dalam proses pemenuhan pasal 404 SOX melebihi manfaat yang didapatkan. Memasuki tahun ke-3 pemenuhan pasal 404 SOX, peran audit internal PacSun semakin berkembang dan focus bergeser, dari pemenuhan pasal 404 SOX menjadi lebih luas pada pengendalian risiko bisnis.
Studi Kasus di Direktorat Jenderal
Pajak
Bentuk Tata Kelola di DJP
Internal
Eksternal
KITSDA KOMWAS
Komisi Pengawas Perpajakan
Dasar Hukum : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.09/2008 Tentang Komite Pengawas Perpajakan
Lembaga non-struktural yang bertugas membantu Menteri Keuangan dan bersifat mandiri dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Instansi Perpajakan
Tugas :
1. menerima pengaduan dari masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil dalam pemungutan pajak
2. menerima dan mendapatkan informasi baik dari pihak ketiga maupun dari Mass Media
Komisi Pengawas Perpajakan
3. melakukan pengamatan terkait kendala dan dampak pelaksanaan peraturan perpajakan oleh instansi perpajakan 4. melakukan kajian-kajian atas tugas pada butir 1, 2, dan 3, untuk
diberikan saran atau masukan kepada Menteri Keuangan sepanjang terkait untuk meningkatkan pelaksanaan peraturan perpajakan oleh instansi perpajakan.
KITSDA
Unit yang ditunjuk untuk melaksanakan pemantauan internal tingkat eselon I,
Fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern
KITSDA bertugas:
1. melaksanakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan pemantauan pengendalian intern di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak;
2. menyiapkan bahan perumusan kebijakan kegiatan pemantauan pengendalian intern di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak; dan 3. melaksanakan pemantauan pengendalian intern terhadap