• Tidak ada hasil yang ditemukan

FIMOSIS fian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FIMOSIS fian"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

FIMOSIS

FIMOSIS

Definisi

Definisi

Fimosis adalah suatu

Fimosis adalah suatu kelainan dimana prepusium penis kelainan dimana prepusium penis yang tidak dapat yang tidak dapat di di retraksiretraksi

(ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis. Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru

(ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis. Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru

lahir karena terdapat adhesi alamiah antara prepusium dengan

lahir karena terdapat adhesi alamiah antara prepusium dengan glans penis.glans penis.1,41,4

Etiologi

Etiologi

Fimosis

Fimosis dapat dapat timbul timbul kemudian kemudian setelah setelah lahir. lahir. Hal Hal ini ini berkaitan berkaitan dengan dengan tingkattingkat

higienitas

higienitas alat kelamin alat kelamin yang buruk, yang buruk, peradangan kronik glans peradangan kronik glans penis dan penis dan kulit preputiumkulit preputium

(balanoposthitis kronik)

(balanoposthitis kronik)33, atau penarikan berlebihan kulit preputium (forceful retraction), atau penarikan berlebihan kulit preputium (forceful retraction)88.Pada.Pada

fimosis kongenital

fimosis kongenital umumya terjadi umumya terjadi akibat terbentuknya jaringan parut akibat terbentuknya jaringan parut di prepusium di prepusium yangyang

biasanya muncul karena sebelumnya terdapat balanopostitis. Apapun penyebabnya, sebagian

biasanya muncul karena sebelumnya terdapat balanopostitis. Apapun penyebabnya, sebagian

besar fimosis disertai tanda-tanda peradangan penis distal.

besar fimosis disertai tanda-tanda peradangan penis distal.33

Sedangkan fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir biasanya terjadi karena ruang di

Sedangkan fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir biasanya terjadi karena ruang di

antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini menyebabkan prepusium

antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini menyebabkan prepusium

menjadi melekat pada glans penis,

menjadi melekat pada glans penis, sehingga sulit ditarik ke sehingga sulit ditarik ke arah proximal. Apabila stenosis atauarah proximal. Apabila stenosis atau

retraksi tersebut ditarik dengan paksa melewati glans penis, sirkulasi glans dapat terganggu

retraksi tersebut ditarik dengan paksa melewati glans penis, sirkulasi glans dapat terganggu

hingga menyebabkan kongesti, pembengkakan, dan nyeri distal penis atau biasa disebut

hingga menyebabkan kongesti, pembengkakan, dan nyeri distal penis atau biasa disebut

parafimosis

parafimosis33..

Epidemiologi

Epidemiologi

Berdasarkan data epidemiologi, fimosis banyak terjadi pada bayi atau anak-anak hingga

Berdasarkan data epidemiologi, fimosis banyak terjadi pada bayi atau anak-anak hingga

mencapai

mencapai usia usia 3 3 atau atau 4 4 tahun. tahun. Sedangkan Sedangkan sekitar sekitar 1-5% 1-5% kasus kasus terjadi terjadi sampai sampai pada pada usia usia 1616

tahun.

tahun.88

Patogenesis

Patogenesis

Normalnya hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang, dan debris yang

Normalnya hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang, dan debris yang

dihasilkan oleh epitel prepusium (smegma) mengumpul didalam prepusium dan perlahan-l

dihasilkan oleh epitel prepusium (smegma) mengumpul didalam prepusium dan perlahan-lahanahan

memisahkan prepusium dari glans penis. Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat

(2)

prepusium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal. Pada saat usia 3 tahun, 90% prepusium sudah dapat di retraksi.1

Pada kasus fimosis lubang yang terdapat di prepusium sempit sehingga tidak bisa ditarik mundur dan glans penis sama sekali tidak bisa dilihat. Kadang hanya tersisa lubang yang sangat kecil di ujung prepusium. Pada kondisi ini, akan terjadi fenomena “balloning”dimana prepusium mengembang saat berkemih karena desakan pancaran urine yang tidak diimbangi besarnya lubang di ujung prepusium. Bila fimosis menghambat kelancaran berkemih, seperti pada balloning maka sisa-sisa urin mudah terjebak di dalam prepusium. Adanya kandungan glukosa pada urine menjadi pusat bagi pertumbuhan bakteri. Karena itu, komplikasi yang paling sering dialami akibat fimosis adalah infeksi saluran kemih (ISK). ISK paling sering menjadi indikasi sirkumsisi pada kasus fimosis7.

Fimosis juga terjadi jika tingkat higienitas rendah pada waktu BAK yang akan mengakibatkan terjadinya penumpukan kotoran-kotoran pada glans penis sehingga memungkinkan terjadinya infeksi pada daerah glans penis dan prepusium (balanitis) yang meninggalkan jaringan parut sehingga prepusium ti dak dapat ditarik kebelakang7.

Pada lapisan dalam prepusium terdapat kelenjar sebacea yang memproduksi smegma. Cairan ini berguna untuk melumasi permukaan prepusium. Letak kelenjar ini di dekat pertemuan prepusium dan glans penis yang membentuk semacam “lembah” di bawah korona glans penis (bagian kepala penis yang berdiameter paling lebar). Di tempat ini terkumpul keringat, debris/kotoran, sel mati dan bakteri. Bila tidak terjadi fimosis, kotoran ini mudah dibersihkan. Namun pada kondisi fimosis, pembersihan tersebut sulit dilakukan karena prepusium tidak bisa ditarik penuh ke belakang. Bila yang terjadi adalah perlekatan prepusium dengan glans penis, debris dan sel mati yang terkumpul tersebut tidak bisa dibersihkan.7

Ada pula kondisi lain akibat infeksi yaitu balanopostitis. Pada infeksi ini terjadi peradangan pada permukaan preputium dan glans penis. Terjadi pembengkakan kemerahan dan produksi pus di antara glans penis dan prepusium. Meski jarang, infeksi ini bisa terjadi pada diabetes.3

Manifestasi Klinis

Fimosis menyebabkan gangguan aliran urin berupa sulit kencing, pancaran urine mengecil, menggelumbungnya ujung prepusium penis pada saat miksi, dan menimbulkan

(3)

retensi urine. Higiene lokal yang kurang bersih menyebabkan terjadinya infeksi pada prepusium (postitis), infeksi pada glans penis (balanitis) atau infeksi pada glans dan prepusium penis (balanopositis).1,3

Kadangkala pasien dibawa berobat oleh orang tuanya karena ada benjolan lunak di ujung penis yang tak lain adalah korpus smegma yaitu timbunan smegma di dalam sakus prepusium penis. Smegma terjadi dari sel-sel mukosa prepusium dan glans penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada di dalamnya1.

Tata Laksana

Tidak dianjurkan melakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksakan pada penderita fimosis, karena akan menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pada ujung prepusium sebagai fimosis sekunder. Fimosis yang disertai balanitis xerotika obliterans dapat dicoba diberikan salep deksametasone 0,1% yang dioleskan 3 atau 4 kali. Diharapkan setelah pemberian selama 6 minggu, prepusium dapat retraksi spontan. 1

Bila fimosis tidak menimbulkan ketidaknyamanan dapat diberikan penatalaksanaan non-operatif, misalnya seperti pemberian krim steroid topikal yaitu betamethasone selama 4-6 minggu pada daerah glans penis. 7

Pada fimosis yang menimbulkan keluhan miksi, menggelembungnya ujung prepusium pada saat miksi, atau fimosis yang disertai dengan infeksi postitis merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi. Tentunya pada balanitis atau postitis harus diberi antibiotika dahulu sebelum dilakukan sirkumsisi.1

Fimosis yang harus ditangani dengan melakukan sirkumsisi bila terdapat obstruksi dan balanopostitis. Bila ada balanopostitis, sebaiknya dilakukan sayatan dorsal terlebih dahulu yang disusul dengan sirkumsisi sempurna setelah radang mereda.

Secara singkat teknik operasi sirkumsisi dapat dijelaskan sebagai berikut :

Setelah penderita diberi narkose, penderita di letakkan dalam posisi supine. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan antiseptik kemudian dipersempit dengan linen steril. Preputium di bersihkan dengan cairan antiseptik pada sekitar glans penis. Preputium di klem pada 3 tempat. Prepusium di gunting pada sisi dorsal penis sampai batas corona glandis. Dibuat teugel pada ujung insisi. Teugel yang sama dikerjakan pada frenulum penis. Preputium kemudian di

(4)

potong melingkar sejajar dengan korona glandis. Kemudian kulit dan mukosa dijahit dengan plain cut gut 4.0 atraumatik interupted.5

Hati- hati komplikasi operasi pada sirkumsisi yaitu perdarahan. Pasca bedah penderita dapat langsung rawat jalan, diobservasi kemungkinan komplikasi yang membahayakan jiwa penderita seperti perdarahan.Pemberian antibiotik dan analgetik.5

Komplikasi8

Ada beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat fimosis, yaitu :

 Ketidaknyamanan/nyeri saat berkemih

 Akumulasi sekret dan smegma di bawah preputium yang kemudian terkena infeksi

sekunder dan akhirnya terbentuk jaringan parut.

 Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urin.

 Penarikan prepusium secara paksa dapat berakibat kontriksi dengan rasa nyeri dan

pembengkakan glans penis yang disebut parafimosis.

 Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang disebut ballonitis.

 Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan, kemudian menimbulkan

kerusakan pada ginjal.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Purnomo, Basuki B. Dasar-Dasar Urologi . Edisi ketiga. Malang : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. 2011 : 14, 236-237

2. Price, SW dan Wilson, LM. Patofisiologi . Edisi 6. Volume 1. Jakarta : EGC. 2005

3. Robbins dkk. Buku Ajar Patologi . Edisi 7. Volume 2. Hariawati Hartono. Jakarta: EGC.2004

4. Rudolph. Abraham M. Kelainan Urogenital. A. Samik Wahab, Sugiarto. Buku Ajar Pediatri  Rudolph. Edisi 20. Volume 2. Jakarta : EGC. 2006

5. Sjamsuhidajat R,dan Jong W.D. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. 2004

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini didapat dari peta kesesuaian lahan sawit yang berada di Desa Nunggal Sari Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin yang memiliki jenis tanah Glei dan

orang lain dan situasi di luar dirinya. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampumelihat

Merupakan suatu proses perbaika tu proses perbaikan bentuk, uku n bentuk, ukuran, dan fungsi da ran, dan fungsi dari ri komponen- komponen- komponen mesin atau perkakas yang

1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada saksi FADLY FAUZI, kemudian pada hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 sekira pukul 16.00 Wib terdakwa MUHAJIR, saksi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh O’Brien dan Kinnaird di Cagar Alam Tangkoko dan Duasudara, monyet hitam sulawesi menghabiskan lebih dari 60% waktu hariannya

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh salinitas yang berbeda dalam media ekstrak daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan kandungan karotenoid Dunaliella

Dalam kendala tetap ukuran populasi n, nb memungkinkan anda untuk menentukan effeciency bahwa sesungguhnya sex rasio atau program pengembangbiakan memiliki

Berbagai u!aya yang dilakukan !emerintah atau !ihak mana !un yang mengarah  !ada im!lementasi 787 dalam a!oran Keuangan ahunan !erlu kita dukung bersama. al ini meru!akan