PERA
PERATURAN
TURAN KEMASAN
KEMASAN DAN
DAN
PEDOMAN UMUM PELABELAN
PEDOMAN UMUM PELABELAN
•
•
Atur
Atur
an Kemasa
an Kemasa
n Pangan
n Pangan
•
•
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI
))
•
•
Aturan Jepang
Aturan Jepang
•
•
Atur
Atur
an Ame
an Ame
rika
rika
•
•
Aturan Uni Eropa
Aturan Uni Eropa
•
•
Label Makanan
Label Makanan
•
•
Tindakan Administratif
Tindakan Administratif
OUTLINE
OUTLINE
•
•
Atur
Atur
an Kemasa
an Kemasa
n Pangan
n Pangan
•
•
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI
))
•
•
Aturan Jepang
Aturan Jepang
•
•
Atur
Atur
an Ame
an Ame
rika
rika
•
•
Aturan Uni Eropa
Aturan Uni Eropa
•
•
Label Makanan
Label Makanan
•
•
Tindakan Administratif
Tindakan Administratif
OUTLINE
OUTLINE
A
ATURAN KEMASAN
TURAN KEMASAN
PANGAN
PANGAN
••
Atur
Aturan untuk
an untuk kkemasan p
emasan pangan
angan
a.
a.
Aturan dalam negeri (BPOM, SNI,
Aturan dalam negeri (BPOM, SNI,
halal, Permenperin, dll)
halal, Permenperin, dll)
b. A
•• Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakanSetiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan/atau bahan apapun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan/atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia.
kesehatan manusia.
•• Pengemasan pangan yang diedarkan dilakukan melalui tata cara yang dapatPengemasan pangan yang diedarkan dilakukan melalui tata cara yang dapat menghindarkan terjadinya kerusakan dan atau pencemaran
menghindarkan terjadinya kerusakan dan atau pencemaran
•• Pemerintah menetapkan bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasanPemerintah menetapkan bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan dan tata cara pengemasan pangan tertentu yang diperdagangkan
pangan dan tata cara pengemasan pangan tertentu yang diperdagangkan
Undang -
Undang - Undang
Undang No 7
No 7 tahun 1996
tahun 1996 tentan
tentang Pang
g Pangan
an
A
ATURAN KEMASAN
TURAN KEMASAN
PANGAN
ATURAN KEMASAN
PANGAN
• Bahan yang akan digunakan sebagai kemasan pangan, tetapi belum diketahui dampaknya bagi kesehatan manusia, wajib terlebih dahulu diperiksa keamanannya. Dan penggunaannya bagi pangan yang diedarkan setelah memperoleh persetujuan pemerintah.
• Setiap orang dilarang membuka kemasan akhir pangan untuk dikemas kembali dan diperdagangkan, kecuali pengemasan kembali terhadap pangan yang pengadaannya dalam jumlah besar dan lazim dikemas kembali secara benar.
ATURAN KEMASAN
PANGAN
• Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan/atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia.
• Bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
• Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan wajib menggunakan bahan kemasan yang diijinkan
• Bahan kemasan yang diijinkan ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan,
ATURAN KEMASAN
PANGAN
• Setiap orang yang melakukan produksi pangan yang akan diedarkan wajib melakukan pengemasan pangan secara benar untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap pangan
• Tata cara pengemasan pangan diatur dan ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
• Setiap orang dilarang membuka kemasan akhir pangan untuk dikemas kembali dan diperdagangkan, kecuali pengemasan kembali terhadap pangan yang pengadaannya dalam jumlah besar dan lazim dikemas kembali secara benar untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap pangan.
Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan,
ATURAN KEMASAN
PANGAN
Peraturan Kepala BPOM RI
NO. HK 03.1.23.07.11.6664 tahun 2011
» Revisi dari Peraturan Kepala BPOM RI No. HK 00.05.55.6497 tahun 2007 tentang Bahan Kemasan Pangan
Ditetapkan tanggal 12 juli 2011 dan mulai berlaku 12 Januari 2012
Lingkup peraturan :
• Bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan • Bahan yang diijinkan sebagai kemasan pangan
• Bahan yang harus dilakukan penilaian dahulu keamanannya sebelum dapat digunakan untuk kemasan pangan
ATURAN KEMASAN
PANGAN
Bahan yang dilarang digunakan (lampiran 1):
• Zat kontak pangan dalam kemasan pangan plastik (pewarna, penstabil, pemlastis, pengisi, perekat, dll)
• Tinta yang tercetak langsung pada kemasan (pewarna, penstabil, pelarut)
• Zat kontak pangan dalam kemasan pangan logam • Zat kontak pangan dalam kemasan pangan karet • Zat kontak pangan dalam kemasan pangan gelas
Peraturan Kepala BPOM RI
ATURAN KEMASAN
PANGAN
Bahan yang diijinkan :
1. Bahan yang diizinkan digunakan sebagai kemasan pangan terdiri: - zat kontak pangan
- bahan kontak pangan (kemasan aktif, kemasan pintar, perekat, keramik, karet, dll)
2. Zat kontak pangan diizinkan dengan:(lampiran 2A) - persyaratan batas migrasi
- tanpa persyaratan batas migrasi
3. Bahan kontak pangan diizinkan dengan persyaratn batas migrasi (lampiran 2B) 4. Persyaratan batas migrasi ditetapkan berdasarkan tipe pangan dan
kondisi penggunaan
Peraturan Kepala BPOM RI
ATURAN KEMASAN
PANGAN
Bahan yang harus dilakukan penilaian dahulu keamanannya sebelum dapat digunakan untuk kemasan pangan:
Selain yang tercantum dalam lampiran 2A dan 2B, harus mendapat persetujuan Kepala BPOM
Persetujuan diberikan berdasarkan hasil penilaian keamanan Kemasan Pangan
Permohonan persetujuan ditujukan kepada Kepala Badan cq. Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya
Peraturan Kepala BPOM RI
ATURAN KEMASAN
PANGAN
• Kemasan pangan dari bahan plastik daur ulang hanya dapat digunakan sebagai kemasan pangan setelah memenuhi proses daur ulang dan dikelaola dengan sistem jaminan kualitas yang menjamin plastik dari proses daur ulang memenuhi ketentuan dalam peraturan
• Selain harus memenuhi ketentuan tersebut, proses daur ulang bahan plastik harus mendapat otorisasi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Peraturan Kepala BPOM RI
ATURAN KEMASAN
PANGAN
Sanksi:
Sanksi administratif berupa:
-
peringatan tertulis- Larangan mengedarkan untuk sementara waktu, perintah penarikan pangan dari peredaran dan atau perintah pemusnahan pangan
- Pembekuan surat persetujuan pendfataran pangan - pembatalan surat persetujuan pendaftaran pangan
- sanksi administratif lain sesuai ketentuan perundangan
Peraturan Kepala BPOM RI
ATURAN KEMASAN
PANGAN
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.24/M-IND/PER/2/2010 tentang Pencantuman Logo Tara Pangan dari Plastik
Setiap kemasan pangan yang diperdagangkan di dalam negeri, yang berasal dari hasil produksi dalam negeri atau impor wajib dicantumkan logo dan kode daur ulang.
Logo terdiri atas unsur penanda tara pangan dan atau pernyataan yang menunjukkan kemasan dimaksud aman untuk mengemas pangan
Kode daur ulang terdiri atas:
Penanda jenis bahan baku plastik Penanda dapat didaur ulang
Ukuran logo dan kode daur ulang disesuaikan dengan ukuran kemasan pangan dan harus dapat dilihat dengan jelas
ATURAN KEMASAN
PANGAN
STANDAR NASIONAL INDONESIA
(SNI)
• SNI 06-0182-1987, Film PVC untuk Kemasan Kembang Gula
• SNI 14-1439-1998, Spesifikasi Karton Gelombang
• SNI 19-0522-1989, Karung Goni untuk Gula
• SNI 15-0037-1987, Botol Gelas untuk Minuman
• SNI 19-2946-1992, Botol Plastik Wadah Obat, Makanan dan Kosmetika
• SNI 19-4370-1996, Botol Plastik untuk Air Minum dalam Kemasan
• SNI 19-2652-1998, Berat Lapisan Timah pada kaleng Makanan dan Minuman
• SNI 19-2874-1992, Kaleng Aluminium Bentuk Silinder untuk Minuman
No. Jenis uji satuan persyaratan 1 Ketahanan sobek gf 30 - 40
2 Berat per satuan luas g/m2 30 - 40 3 Laju transmisi uap air
Laju transmisi oksigen
g/m2/24jam cc/m2/24jam
Maks 20 Maks 18 4 Kadar residu VCM ppm Maks 1,0 5 Logam berat pada plastik (Pb, Cd) ppm Maks 100 6 Global migrasi pada 60 C selama 30 menit
Dengan simulan : - Akuades - Etanol 20% - Asam asetat 4% ppm ppm ppm Maks 30 Maks 30 Maks 30 7 Total logam berat termigrasi ppm Maks 1,0 8 Reduksi KMNO4 ppm Maks 10
SNI 06-0182-2004 :
ATURAN JEPANG
Hygienic Regulation
on Food Contact Article in Japan
No Parameter Uji Syarat Mutu 1 Logam berat pada plastik
- Timbal (Pb) - Cadmium (Cd)
Total (Pb,Cd) maks 100 ppm
2 Logam berat pada simulan As. Asetat 4% setelah uji migrasi pada 950C 30 menit :
Timbal (Pb),Cadmium (Cd), Mercury (Hg),Chrom (Cr).
Total (Pb,Cd,Hg,Cr) maks 1 ppm
3 Global migrasi pada 600C 30 menit dengan
simulan :
-- Aquades, Alkohol 20%, - As. Asetat 4%
-- n-heptan pada 250C,60 menit
Maks 30 ppm Maks 150 ppm 4 Reduksi KMNO4 Maks 10 ppm
Parameter Satuan Grade 1 2 3 4 5 Kuat Tarik N/15mm. Width ≥ 100 50 - 100 25- 50 5 - 25 <5 WVTR g/m2. 24 jam max 1 1- 5 5 - 20 20 - 100 >100 (JIZ Z.1707-1997) : Lembaran Plastik untuk Makanan
Framework Regulation 1935/2004
replace 89/109/EEC and 80/590/EEC Specific Directives Ceramics 84/500/EEC + amendments: 2005/31/EC Regenerated cellulose 93/10/EEC + amendments: 93/111/EEC 2004/14/EC Plastics positve list 2002/72/EC + amendments 2004/1/EC migration tests 82/711/EEC + 85/572/EEC + amendments Regulation: 2023/2006
GMP for materials and articles
Label Makanan
•
Setiap orang dilarang memberikan keterangan atau
pernyataan tentang pangan yang diperdagangkan melalui,
dalam dan atau dengan label apabila keterangan atau
pernyataan tersebut tidak benar dan atau menyesatkan.
•
Pencantuman pernyataan tentang manfaat pangan bagi
kesehatan dalam label hanya dapat dilakukan apabila
didukung oleh fakta ilmiah yang dapat dipertanggung
jawabkan.
•
Pada label dilarang dicantumkan pernyataan atau keterangan
dalam bentuk apapun bahwa pangan yang bersangkutan
dapat berfungsi sebagai obat.
HALAL
•
Untuk pernyatan halal tersebut, wajib memeriksakan
terlebih dahulu pangan tersebut pada lembaga
pemeriksa yang telah diakreditasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
•
Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan pedoman
dan tata cara yang ditetapkan oleh Menteri Agama
dengan memperhatikan pertimbangan dan saran
lembaga keagamaan yang memiliki kompetensi di
bidang tersebut.
KRITERIA SJH
•
Kriteria SJH meliputi:
Kebijakan Halal
Tim manajemen halal
Pelatihan dan edukasi
bahan
produk
Fasilitas produksi
Prosedur tertulis aktifitas kritis
kemampuan telusur
Penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria
audit internal
Label Makanan
Bagian utama label
•
Bagian utama label sekurang-kurangnya memuat :
- nama produk
- daftar bahan yang digunakan
- berat bersih atau isi bersih
-
nama dan alamat yang memproduksi
- tanggal daluwarsa
•
Bagian utama label harus ditempatkan pada sisi
Contoh penggunaan bagian
utama
Label Makanan
Tulisan pada label
•
Keterangan pada label, ditulis atau dicetak
dengan menggunakan bahasa Indonesia, angka
arab dan huruf latin
•
Penggunaan bahasa, angka dan huruf selain
bahasa Indonesia, angka arab dan huruf latin
diperbolehkan
sepanjang
tidak
ada
padanannya atau tidak dapat
diciptakan
padanannya, atau dalam rangka perdagangan
Label Makanan
Keterangan tentang bahan yang digunakan
• Keterangan dicantumkan pada label sebagai daftar bahan secara berurutan dimulai dari bagian yang terbanyak, kecuali vitamin, mineral dan zat penambah gizi lainnya
• Nama bahan yang digunakan adalah nama yang lazim digunakan
• Air yang ditambahkan harus dicantumkan, kecuali air itu merupakan bagian dari bahan yang digunakan
• Pencantuman pernyataan pada label bahwa pangan telah diperkaya atau difortifikasi dengan vitamin, mineral atau zat penambah gizi tidak dilarang sepanjang hal tersebut benar dan tidak menyesatkan
• Untuk bahan pangan yang mengandung BTM, pada label dicantumkan golongan BTMnya
Label Makanan
Keterangan tentang berat bersih atau isi bersih pangan
• Berat bersih atau isi bersih dinyatakan dalam satuan metrik - dengan ukuran isi untuk makanan cair
- dengan ukuran berat untuk makanan padat
- dengan ukuran isi atau berat untuk makanan semi padat
• Pangan yang menggunakan medium cair harus pula disertai penjelasan mengenai berat bersih setelah dikurangi medium cair
• Label yang memuat keterangan jumlah takaran saji harus mencantumkan keterangan tentang berat bersih atau isi bersih tiap takaran saji
Tanggal kadaluarsa
o Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label
o Pencantuman tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa dilakukan setelah pencantuman tulisan “Baik digunakan sebelum”, sesuai dengan jenis dan daya tahan pangan yang bersangkutan
o Produk yang kadaluarsanya lebih dari 3 (tiga) bulan boleh hanya mencantumkan bulan dan tahun kadaluarsa
o Pangan yang sudah melampaui tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa sebagaimana dicantumkan dalam label dilarang diperdagangkan
o Dilarang menghapus, mencabut, menutup, mengganti label, melabel kembali pangan yang diedarkan ataupun menukar tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa pangan yang diedarkan