Cinta
&
Kehidupan
“
Love & Friendship
”
Buku :Kumpukan Cerita Pendek
Hal. : 352 halaman
Penulis :
Gunawan Tambunsaribu
…..…Berharap waktu kembali…
“Apa benar selama ini dugaan orang-orang benar
tentangnya? Apa memang selama setahun ini gua berteman
dekat dengan seorang lesbian?”, tanyaku dalam hati
seakan-akan hanya berbisik pada hatiku.
***
Aku menyadari kalau rasa gelisah ini adalah rasa
cinta untuk dia. Tapi
..”Ya Tuhan,,,,,, siapakah yang
harus aku salahkan dengan semau keadaan ini.
Haruskah aku menyalahkan diriku, menyalahkan
Dewi, atau menyalahkan Engkau Tuhan??? Andai saja
kau beri aku waktu saat itu untuk menyatakan perasaanku
padanya, semua takkan seperti ini.
.
…Hanya Kau yang Dapat Memahamiku…
Kamu tak sadar kalau kehadiran kamu mampu membuatku semakin mengerti apa itu arti cinta dan pengorbanan. Kamu memberiku pengertian akan arti kekuatan jiwa. Kamu gadis yang tabah, penuh kasih sayang. Ros! Aku yakin kalau Tuhan di atas sana merasa bangga mempunyai seorang manusia seperti kamu. Ros… Jangan pernah berubah untuk aku. Tangisanmu ini akan tetap menjadi karisma dirimu bagiku. Ros!. Selagi aku bisa membantu meringankan bebanmu, pundak ini selalu kusediakan untuk tempatmu bersandar”.
***
…
Kisah Sepenggal Hari Valentine…
"Hah??? nama itu?...Nama itu kan namaku?”, aku kaget melihat nama yang ada di batu nisan itu adalah namaku. Wanita tua itu sedang menaburkan kembang mawar putih dan berwarna merah. Dan..aku melihat dia meletakkan sebuah Kartu Valentine berwarna merah muda di atasbatu nisan yang ada di depanku. Saat itulah aku tersadar kalau perempuan tua yang sekarang ada dihadapanku adalah Nita, kekasihku yang bersamaku di malam valentine tiga puluh tahun yang lalu. ***
…
Tuhan!, Haruskah Aku menyalahkanMu?…
“Tuhan, mengapa Tuhan tega menyakiti hatiku?
Mengapa Tuhan tega merebut dia yang selama ini
kucintai? Kenapa Engkau memberikan rasa di hati ini
kalau Engkau juga yang memanggil dia secepat itu.
Tuhan, aku menyalahkan diriMu yang tega
mempermainkan hidupk?”, Saat ini juga, aku merasakan
mataku perih dan nafasku tersengal. Aku rasakan
duniaku gelap gulita hingga aku tak sadar apa yang
terjadi lagi padaku. Aku tak tahu, disaat kalian membaca
cerita ini apakah aku masih bisa menghirup udara pagi
sehingga aku masih menyalahkan Tuhanku? Ataukah
saat kau baca tulisan ini, Tuhan telah memanggilku
untuk mempertanggungjawabkan semua perkataanku dan
benciku padaNya? Dan kali ini pun, aku tak sadar
apakah aku harus menyalahkan Dia yang Kuasa akan
masa lalu cintaku yang hitam?
…
Ceritaku pada Malam
….
Aku tak mau kejenuhan ini berimbas dan menjadikanku ke dalam sosok yang dibenci teman-temanku sendiri. Pokok masalahnya adalah bukan karena pertengkaran antara aku dengan mereka. Tetapi, penyebabnya adalah hati dan pikiranku. Aku tidak menyadari akan rasa bosan yang menggunung dalam hatiku. Aku bosan dengan dengan perasaanku. Aku terlalu perasa, mudah tersinggung dan juga lemah hingga aku terjatuh dalam pertengkaran yang mestinya aku hindari.
***
…
Derita untuk Bahagia
….
Mereka yang membenciku adalah orang-orang yang
tak mengerti apa itu cinta kasih. Mereka telah
mengumbar-umbar cerita yang tidak ada bukti. Berita itu tentu saja
menusuk tajam hati dan perasaanku. Saat itu juga kuingin
menghabiskan semua tetesan airmataku yang mengalir deras
di pipiku saat mendengar berita itu. aku lunglai dan tak lagi
punya semangat untuk mencari kebenaran yang ada. Aku
mulai goyah dalam hidup ini. kepada siapa aku meminta
tolong ketika semua orang tak perduli lagi padaku?
…
Layar Kaca Kehidupanku….
Dalam satu hari, Aku bisa menjadi mahluk yang berbeda-beda. Aku
bisa menjadi putih dan tiba-tiba aku bisa berubah menjadi hitam. Menit ini aku
bahagia dan tiba-tiba saja hatiku bersedih lagi. Jam ini aku masih tegap berdiri,
tapi jam kemudian aku tiba-tiba reyot, goyah dan menjadi sosok tak
berpengharapan. Hari ini aku gagal dan esoknya lagi aku menjadi pemenang.
Siapa yang tahu?
***
…
Cintanya sang Janda
…
Yang membuatku diam dan terpatung membisu adalah panggilan suaranya yang memanggilku dengan panggilan ‘Papa’. Aku kaget dan yang lebih kaget lagi adalah mba Yuni setelah melihat kehadiranku. Entah disadarinya atau tidak, mba Yuni langsung berlari memelukku dengan erat sekali. Dia menangis terharu serta berkata setengah berbisik di telingaku “Kami membutuhkan mu Don. Aku dan juga anakku sangat mencintaimu". Aku seakan tak berdaya, bibirku kaku dan lidahku pun terasa kelu.
…
Secuil Inspirasi Buat Sobat
…
“Ayahku tidak ada lagi In..! Mit…!. Ibuku sudah tua dan renta. Adik-adikku di kampung butuh biaya makan agar bisa bertahan hidup. Jadi aku harus bagaimana lagi? Dulu aku bisa kuliah pun karena bantuan kakak laki-lakiku yang bekerja seharian ke ladang orang dengan maksud agar aku cepat dapat kerja. Tapi apa??!”, Ine kembali menangis di hadapan kedua sahabatnya yang selama ini tetap setia menemani hari-hari penganggurannya di kota perantauan itu.
***
…
Lelahnya Mencari Jatidiri….
Aku tak mengerti kenapa aku harus meninggal dengan cara yang tidak aku inginkan. Ya… aku meninggal karena bunuh diri satu bulan silam, setelah aku dipecat dari pekerjaanku. Ya Tuhan,,,,, masihkah aku layak berada di sisiMu. Tuhan… layakkan aku untuk meminta maaf atas segala perbuatanku yang tidak mensyukuri nikmat yang Kau beri. Tuhan…. Maafkan aku. Cintai mereka yang aku tinggalkan di bumi ini. Beri mereka kekuatan agar tidak selemah hatiku yang hina ini.
…
Titisan Pujangga
….
“Entah kapan itu mulai terjadi, tetapi aku merasakan
ada benda kecil yang bergerak lembut di dalam
rahimku. Aku semakin rajin membaca syair-syair itu.
Aku takut cerita pada ayah ibuku tentang hal ini,
karena mereka sudah lama menganggapku gila. (
Noni Feb, 28
th2004 23. 15 Wib )
***
…
Biarkan Hujan Turun
….
Tak pernah sekalipun aku berniat untuk menentang
amanat perjodohan itu. Selama di rantau ini, aku hanya ingin
mengenal banyak laki-laki dengan bermodalkan kecantikan
yang kumiliki. Aku hanya ingin bagaimana rasanya
mendapatkan cinta yang tulus dari seorang laki-laki seusiaku
sebelum aku menikah dengan duda kaya yang telah membeli
harga diriku.
…Kuingin Kembali Lagi Kasih…
Ternyata orang yang selama ini aku sangat kagumi
adalah seorang pria yang tidak menghormati perempuan.
Dengar ya kak!, aku bukan perempuan yang berfikiran ingin
merusak hubungan orang lain. Aku gak senajis itu.
Hkhh..Hkhh”, Tina pun segera berlari dari pandanganku,
sedangkan aku tak tahu lagi harus bagaimana menghadapi
orang-orang yang melihat pertengkaranku dengan Tina.
***
…Kau Takkan Bisa Lenyapkan Kenangan Itu….
”braaa..k!. Jadi ini apa?. Semua photo ini sudah menunjukkan kamu dan dia sudah berhubungan dari dulu, jauh sebelum kita pacaran. Dan ini apa?”, Novi menunjukkan sebuah foto yang memperlihatkan adegan ciuman dengan tanpa busana sedang berada di sebuah tempat tidur yang sudah jelas gadis itu adalah Ratih. Kamu tega menghianati aku dan diam-diam kamu sudah melakukan hubungan itu dengan gadis yang kau bilang sepupu itu. haruskah aku percaya lagi sama kamu? Sekarang sudah jelas dan aku tak mau mendengar alasaan apa pun dari kamu. Dasar cowok iblis kamu, Ton.
…
Kuharap Kau Mengerti
….
"Diana!, inilah yang terakhir kalinya aku bilang "sayang" pada kamu, karena tidak mungkin lagi kita pertahankan hubungan kita yang tidak jelas ini. Di malam Valentine ini, aku berharap kamu mau memaafkan aku setulusnya. Kita tak bisa bersatu lagi. Walau itu pahit buatku, atau juga mungkin buatmu, tapi kita harus rela berpisah demi kebaikan kita. Selamat Hari Valentine buatmu dan juga kekasihmu yang baru. Terimakasih atas kisah indah yang pernah kau ukir dalam hidupku dan terima kasih telah pernah memberikan kasih sayangmu padaku.
***
…
Play Boy….
“Steffani, pacarnya Ryan yang ke tiga puluh dan belum diputusin!. Nah kalo elo sendiri pacarnya Ryan yang ke tiga puluh berapa? Asal loe tau aja masih banyak kok cewek-cewek lain pacarnya Ryan yang belum diputusin sampe sekarang. Termasuk kita ber-tiga ini, jadi gue saranin loe mundur aja dech!. kasihan cewek lugu kaya loe dimanfaatin ama playboy kaya Ryan”.