• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Analisis Roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Sebuah Kajian Religius

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi Analisis Roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Sebuah Kajian Religius"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

SKRIPSI

ANALISIS ROMAN TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER 

ANALISIS ROMAN TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER 

WIJCK KARYA HAMKA SEBUAH KAJIAN

WIJCK KARYA HAMKA SEBUAH KAJIAN RELIGIUS

RELIGIUS

OLEH OLEH N Naamma a : : NNUURRHHAAYYAATTUUNN N Niim m : : 110088111 1 22334433 J

Juurruussaan n ::PPeennddiiddiikkaan n BBaahhaassa a ddaan n SSeennii Program studi :Pe

Program studi :Pendidikan Bahasa Sastrndidikan Bahasa Sastra Indonesia a Indonesia dan Daerahdan Daerah

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MATARAM

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

(2)

2009

2009

(3)

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN Skripsi

Skripsi atas atas namanama NURHAYATUNNURHAYATUN telah disetujui oleh:telah disetujui oleh:

Mataram,………2009 Mataram,………2009

P

Peemmbbiimmbbiinng g II PPeemmbbiimmbbiinng g IIII

D Drrss. . MMAADDE E SSUUYYAASSAA,,MM..HHuumm. . AA. . SSAAHHRRUUL L AASSRRII,,SS..PPdd.. NIP.131582873 NIP.198405262009011002 NIP.131582873 NIP.198405262009011002 Mengetahui Mengetahui

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhamadiyah Mataram Universitas Muhamadiyah Mataram

Dekan, Dekan,

H. SUWARDIE AH, S.H., MPA. H. SUWARDIE AH, S.H., MPA.

NIDN.0815054401 NIDN.0815054401

(4)

MOTTO

MOTTO

Percaya Kepada Kemampuan

Percaya Kepada Kemampuan

Diri Sendiri

Diri Sendiri

Adalah Rahasia Kesuksesan

Adalah Rahasia Kesuksesan

dan Sendi Kebahagiaan, Juga

dan Sendi Kebahagiaan, Juga

Pintu

Pintu

Kemajuan dan Keluhuran

Kemajuan dan Keluhuran

(5)
(6)

PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku

Skripsi ini ku persembah

persembahkan

kan

untuk 

untuk 

Suamiku tercinta dan kedua

Suamiku tercinta dan kedua

anakku

anakku

 Yang telah memberikan

 Yang telah memberikan

dukungan dan menjadi

dukungan dan menjadi

inspirasi terbesar bagi saya.

inspirasi terbesar bagi saya.

Dan semua keluarga yang

Dan semua keluarga yang

tak henti berdo’a untuk 

tak henti berdo’a untuk 

kelancaran skripsi ini.

kelancaran skripsi ini.

(7)
(8)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, karena dengan rahmat Nya Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, karena dengan rahmat Nya dan hidayah Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Roman Tenggelamnya dan hidayah Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Roman Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya Hamka Sebuah Kajian Religius” dapat diselesaikan Kapal van Der Wijck karya Hamka Sebuah Kajian Religius” dapat diselesaikan  pada waktunya.

 pada waktunya. Pe

Penynyelelesesaiaian an skskripripsi si inini i didilalakukukakan n sesebabagagai i sasalalah h sasatu tu sysyararat at ununtutuk k  me

menynyelelesesaiaikakan n pependndididikikan an SaSarjrjanana a StStrarata ta SaSatu tu (S(S-1-1) ) papada da UnUniviverersisitatass Muh

Muhammammadiadiyah yah MatMataram aram JuJurusrusan an PenPendiddidikaikan n BahBahasaasa, , SasSastra tra IndIndoneonesia sia dandan Daerah.

Daerah.

Dalam penyeles

Dalam penyelesaian aian SkriSkripsi ini psi ini tentu tidak tentu tidak terlepterlepas as dari bantuan berbagaidari bantuan berbagai  pihak oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih  pihak oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada : yang sebesar-besarnya kepada :

1.

1. BapBapak Drs. Madak Drs. Made Suyae Suyasa, M.Hsa, M.Hum. seum. selaklaku pembu pembimbimbing sating satu yang telu yang telahah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir kami.

akhir kami. 2.

2. Bapak Bapak A. SahrA. Sahrul Asriul Asri, S.Pd, S.Pd. seba. sebagai pemgai pembimbibimbing dua yng dua yang teang telah berslah bersediaedia membimbing dan mengarahkan penulis menuju arah

membimbing dan mengarahkan penulis menuju arah yang lebih baik.yang lebih baik. 3.

3. BBapapak ak KeKetutua a PProrogrgram am StStuudi di BBahahasasa, a, SaSatrtra a InIndodonenessia ia ddan an DaDaererahah Universitas Muhammadiyah Mataram.

Universitas Muhammadiyah Mataram.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat banyak  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat banyak  kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karana itu, kritik dan saran yang kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karana itu, kritik dan saran yang

(9)

Akhir

Akhirnya, penulis sangat nya, penulis sangat berharberharap ap semosemoga ga skripskripsi si ini ini bermanbermanfaat faat bagibagi   pe

  perkerkembambangangan n ilmilmu u penpengetgetahuahuan, an, khukhusussusnya nya padpada a ilmilmu u penpendiddidikaikan n BahBahasaasa Indonesia.

Indonesia.

Selong, Desember 2009 Selong, Desember 2009

(10)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Halaman Judul ……….i

Halaman Judul ……….i

Persetujuan Pembimbing……….ii

Persetujuan Pembimbing……….ii

Pengesahan Pengesahan Penguji………...Penguji………...iii...iii

Motto………...iv Motto………...iv Persembahan ……….. v Persembahan ……….. v Kata Pengantar ……….. vi Kata Pengantar ……….. vi

Daftar Isi …...……… ………viii

Daftar Isi …...……… ………viii

Abstrak………. ………. ix

Abstrak………. ………. ix

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.1 Latar Latar BelakBelakang ang MasalMasalah ah ………..………..11 1.2 1.2 RumuRumusan san MasalMasalah ah ……….………...4..4

1.3 1.3 TujuTujuan an PeneliPenelitian tian ………4………4

1.4 1.4 Manfaat Manfaat PeneliPenelitian tian ……….…………..4.4 BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1 KonseKonsep p Dasar Dasar ………..6..6

2.2 2.2 PengePengertian Rrtian Roman …oman ………7…………7

2.3 2.3 Jenis Jenis Roman ………Roman ………7…………7

2.4 2.4 Teori Teori StrukStruktural tural ……….10.10 2.5 2.5 ReligReligiusitaiusitas ds dalam alam Karya Karya Sastra Sastra ………2121 2.6 2.6 BiogrBiografi afi PengaPengarang rang ………2………222 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 Data Data dan dan SumbSumber er Data Data ………..2……..244 3.2 3.2 MetodMetode Pe Penguengumpulampulan n Data Data ………...2…...244 3.3 3.3 MetodMetode e AnaliAnalisis sis Data Data ………26………26

(11)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1

4.1 PenyaPenyajian jian Data Data ………..29..29 4.2

4.2 AnalisAnalisis strukis struktural Rotural Roman Tengman Tenggelamngelamnya Kapal Van Deya Kapal Van Der r  Wijck

Wijck Karya Karya Hamka Hamka ………..33………..33 4.3

4.3 Aspek RAspek Religiueligiusitas Romsitas Roman Tenggan Tenggelamnelamnya Kapal Van Deya Kapal Van Der r  Wijck

Wijck karya karya Hamka Hamka ………...44………...44 BAB V PENUTUP

BAB V PENUTUP 5.1

5.1 SimpuSimpulan ……lan ………..48..48 5.2

5.2 Saran Saran ……….………….4848 DAFTAR PUSTAKA………

(12)

ABSTRAK  ABSTRAK 

NURHAYATUN 2010

NURHAYATUN 2010. . AnaliAnalisis Romsis Roman Tengan Tenggelamngelamnya Kapal Van Dya Kapal Van Der wijck er wijck  Ka

Karyrya a HaHamkmka a SSebebuuah ah KaKajijian an ReReliligigiuus. s. SkSkipipsisi.. Un

Univiverersisitatas s MuMuhahammmmadadiyiyah ah MaMatatararam m MaMatatararamm Fa

Fakukultltas as KeKegugururuan an dadan n IlmIlmu u PePendndididikikanan. . JuJururusasann Pe

Pendndididikikan an BaBahahasa sa , , SaSaststra ra InIndodonenesisia a dadan n DaDaeraerah.h. Pembimbing : (1) Drs. Made Suyasa, M.Hum. (2) A. Pembimbing : (1) Drs. Made Suyasa, M.Hum. (2) A. Sahrul ASri, S. Pd.

Sahrul ASri, S. Pd. Kata Kunci : Analisis Roman, Kajian Religius Kata Kunci : Analisis Roman, Kajian Religius

An

Analalisisis is adadalalah ah pepenynyelelididikikan an terterhahadadap p susuatatu u pepeririststiwiwa a (k(kararanangagan,n,   perb

  perbuatan dsbuatan dsb) untuk meng) untuk mengetahui etahui keadaakeadaan yang sebenn yang sebenarnya (sebarnya (seban musabaan musababb duduk perkara dsb ) dengan mudah mengetahui tujuan dari sebuah penelitian duduk perkara dsb ) dengan mudah mengetahui tujuan dari sebuah penelitian Ro

Romaman n memerurupapakakan n kekeranrangagan n prprososa a yayang ng memelulukikiskskan an peperbrbuauatatan n pepelalakukunyny amenurut watak dan isi jiwa masing-masing.

amenurut watak dan isi jiwa masing-masing. Be

Berdrdasasarkarkan an pepemamapaparan ran didiatatas as pepenunulilis s dadapapat t memenynyimimpupulklkan an babahwhwaa meng

menganalisianalisis s roman adalah roman adalah suatau kegiatan suatau kegiatan meneramenerangkan bagaimana perananngkan bagaimana peranan masing-masing unsur serta kaitannya antara satu unsur dengan unsur yang lain masing-masing unsur serta kaitannya antara satu unsur dengan unsur yang lain agar karya sastra dapat dipahami lebih baik oleh pembacanya.

agar karya sastra dapat dipahami lebih baik oleh pembacanya.

Kajian adalah hasil mengkaji. Dari proses analisis akan timbul atau lahir  Kajian adalah hasil mengkaji. Dari proses analisis akan timbul atau lahir   berbagai macam kajian yang harus dianalisis oleh penulis dengan proses analisis  berbagai macam kajian yang harus dianalisis oleh penulis dengan proses analisis data yang telah disiapkan. Religius adalah bersifat religi, bersifat keagamaan yang data yang telah disiapkan. Religius adalah bersifat religi, bersifat keagamaan yang terkait dengan religi.

terkait dengan religi. Metod

Metode e analisanalisis is data pada data pada penelipenelitian ini tian ini adalah metode analisis deskriptiadalah metode analisis deskriptif f  karena menggunakan data kualitatif. Sedangkan data yang disimpulkan adalah karena menggunakan data kualitatif. Sedangkan data yang disimpulkan adalah

(13)

struktur dan nilai religius dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck  struktur dan nilai religius dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck  Karya Hamka”.

Karya Hamka”.

Secara struktural roman terdiri dari tema, alur/plot, setting/latar, sudut pandang, Secara struktural roman terdiri dari tema, alur/plot, setting/latar, sudut pandang, dan karakter, gaya bahasa, dan amanat. Sedangkan unsur religiusitas dan

dan karakter, gaya bahasa, dan amanat. Sedangkan unsur religiusitas dan keagamaan dalam sastra terdiri dari aqidah, akhlak, syriah, dan mu’amalah keagamaan dalam sastra terdiri dari aqidah, akhlak, syriah, dan mu’amalah

(14)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.

1.11 LaLatatar Belr Belakakanangg

Menggunakan kata analisis sering ditafsirkan agak negatif. Kesan yang Menggunakan kata analisis sering ditafsirkan agak negatif. Kesan yang tidak jarang timbul dari kata tersebut adalah kegiatan mengklasifikasikan karya tidak jarang timbul dari kata tersebut adalah kegiatan mengklasifikasikan karya sas

sastratra, , memmemisaisahkahkan n bagbagianian-bag-bagian ian dardari i keskeselueluruhruhannannya. ya. DalDalam am panpandandangangan kelompok tertentu, kerja analisis kesastraan dianggap sebagai tidak ubahnya kelompok tertentu, kerja analisis kesastraan dianggap sebagai tidak ubahnya ke

kegigiatatan an bebedadah h mamayayat t sesepepertrti i didilalakukukakan n mamahahasisiswswa a kekedodoktkteraeran. n. Hal Hal itituu menyebabkan karya yang bersangkutan menjadi tidak

menyebabkan karya yang bersangkutan menjadi tidak bermakna.bermakna.

Sebuah roman yang hadir ke hadapan pembaca, seperti telah kita ketahui, Sebuah roman yang hadir ke hadapan pembaca, seperti telah kita ketahui, adalah sebuah totalitas. Roman dibangun dari sejumlah unsur, dan setiap unsur  adalah sebuah totalitas. Roman dibangun dari sejumlah unsur, dan setiap unsur  akan saling berhubungan secara saling menentukan, yang kesemuanya itu akan akan saling berhubungan secara saling menentukan, yang kesemuanya itu akan menyebabkan novel tersebut menjadi sebuah karya yang bermakna. Tiap-tiap menyebabkan novel tersebut menjadi sebuah karya yang bermakna. Tiap-tiap unsur pembangun roman jika ada kaitanya

unsur pembangun roman jika ada kaitanya dengan keseluruhannya.dengan keseluruhannya.

Kegiatan analisis kesastraan yang coba memisahkan bagian-bagian dari Kegiatan analisis kesastraan yang coba memisahkan bagian-bagian dari ke

keseselulururuhahan n tetersrsebebutut, , tatak k jajararang ng didiananggggap ap sesebabagagai i kekerjrja a yayang ng sisis-s-sisia.a. Penga

Penganalisinalisis s hanya sibuk dengan hanya sibuk dengan masinmasing-masig-masing ng unsuunsur r yang telah yang telah dilepdilepas as daridari totali

totalitasnytasnya. a. ApalagApalagi i jika hal jika hal tersebtersebut ut dipakdipakai ai sebagsebagai ai dasar analisis yang lebihdasar analisis yang lebih lanju

lanjut. t. Usaha pemahamaUsaha pemahaman n terhadterhadap ap karya sastra karya sastra romanroman, , menurmenurut ut pandapandanganngan kel

kelompompok ok yanyang g yanyang g tidtidak ak setsetuju uju dendengan gan kerkerja ja anaanalislisis, is, harharusluslah ah dildilakuakukankan langsung dalam keadaan totalitas secara apa adanya.

(15)

lebih lanjut. Kelompok akademikus yang sering

lebih lanjut. Kelompok akademikus yang sering dituduh sebagai tukang analisis,dituduh sebagai tukang analisis, tuk

tukang ang bedbedah ah karkarya ya sassastra, tra, tententu tu sajsaja a tamtampil pil dendengan gan pempembelbelaanaannyanya. . UntUntuk uk  memahami sebuah roman sering tidak semudah seperti yang diduga orang. Jika memahami sebuah roman sering tidak semudah seperti yang diduga orang. Jika  pembaca tidak mampu memahami dengan baik karya sastra tersebut, bukankah  pembaca tidak mampu memahami dengan baik karya sastra tersebut, bukankah

hal

hal itu berartitu berarti i apa yang apa yang disdisampampaikaikan an penpengargarang tidak ang tidak samsampai pai ke ke alaalamat mat ?? Kegiatan analisis karya fiksi dalam

Kegiatan analisis karya fiksi dalam hal ini tampil dengan mencoba menerangkanhal ini tampil dengan mencoba menerangkan apa peranan masing-masing unsur, bagaimana kaitan unsur yang satu dengan apa peranan masing-masing unsur, bagaimana kaitan unsur yang satu dengan yang lainnya.

yang lainnya. Ro

Romaman n memerurupapakakan n sasalalah h sasatu tu ststruruktktur ur yayang ng kokompmpleleksks, , ununikik, , dadann me

mengngunungkgkapapkakan n sesesusuatatu u sesecacara ra titidadak k lanlangsgsunung. g. InInililah ah sasalah lah sasatu tu yayangng menye

menyebabkababkan n sulitsulitnya nya pembapembaca ca untuuntuk k menafsmenafsirkannirkannya. ya. UntuUntuk k itu itu diperdiperlukanlukan suatu upaya untuk dapat menjelaskannya, dan biasanya hal itu disertai suatu upaya untuk dapat menjelaskannya, dan biasanya hal itu disertai bukti-  bukti hasil kerja analisis. Dengan demikian tujuan utama analisis kesastraan   bukti hasil kerja analisis. Dengan demikian tujuan utama analisis kesastraan adalah untuk dapat memahami secara lebih baik karya sastra yang bersangkutan, adalah untuk dapat memahami secara lebih baik karya sastra yang bersangkutan, di

disasampmpining g ununtutuk k memembmbanantu tu memenjnjelelasaskakan n pepembmbacaca a yayang ng kukuranrang g mamampmpuu memahami karya sastra.

memahami karya sastra.

Manfaat yang terasa dari kerja analisis itu adalah jika membaca ulang Manfaat yang terasa dari kerja analisis itu adalah jika membaca ulang karya-karya kesastraan yang dianalisis itu, baik karya-karya

karya-karya kesastraan yang dianalisis itu, baik karya-karya itu dianalisis sendiriitu dianalisis sendiri maupun oleh orang lain. Kita akan dapat lebih menikmati dan memahami cerita, maupun oleh orang lain. Kita akan dapat lebih menikmati dan memahami cerita, tema, pesan-pesan, penokohan, dan lain-lain yang

tema, pesan-pesan, penokohan, dan lain-lain yang diungkap dalam karya itu.diungkap dalam karya itu. Jika kerja analisis kesastraan dimaksudkan untuk memahami secara lebih Jika kerja analisis kesastraan dimaksudkan untuk memahami secara lebih   ba

  baik ik sebsebuah uah karkarya, ya, menmenafsafsirkirkan an makmakna na berberdasdasarkarkan an berberbagbagai ai kemkemungungkinkinanan analis

(16)

Te

Teeueuw w (1(198984:4:12123) 3) adadalalah ah ililmu mu atatau au teteknknik ik mememamahahami mi kakaryrya a sasaststra ra dadann ungkapan bahasa dalam arti

ungkapan bahasa dalam arti yang lebih luas menurut maksudnya.yang lebih luas menurut maksudnya.

Ketertarikan seseorang pada roman khususnya pada masyarakat luas lebih Ketertarikan seseorang pada roman khususnya pada masyarakat luas lebih   be

  besar sar jikjika a dibdibandandingingkan kan dendengan gan panpantun tun ataatau u dradrama. ma. RomRoman an leblebih ih banbanyak yak  mendapat perhatian dari banyak orang yang membaca karya sastra.Salah satu mendapat perhatian dari banyak orang yang membaca karya sastra.Salah satu rom

roman an yanyang g terterkenkenal al adaadalahlah “Tenggel“Tenggelamnyamnya a KapaKapal l Van Van Der Der WijcWijck”k” karyakarya Ham

Hamka ka (Ha(Haji ji AbdAbdullullah ah MalMalik ik KarKarim im AmrAmrullullah)ah). . RomRoman an ini ini dipdipublublikaikasiksikanan   pe

  pertartama ma kalkali i padpada a tahtahun un 1931938 8 dan dan sansangat gat terterkenkenal al dikdikalaalangangan n masmasyaryarakaakatt Indonesia. Cerita ini sebenarnya diilhami peristiwa nyata kapal Van Der Wijck. Indonesia. Cerita ini sebenarnya diilhami peristiwa nyata kapal Van Der Wijck. Kapal yang berlayar dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju Tanjung Kapal yang berlayar dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju Tanjung Pri

Priok, Jakartok, Jakarta, a, itu itu tentenggeggelam lam di di LauLaut t JawJawa, a, timtimur ur laulaut t SemSemaranarang, g, padpada a 2121 Oktober 1936. Novel itu berkisah tentang

Oktober 1936. Novel itu berkisah tentang Zainuddin, yang gagal mempersuntingZainuddin, yang gagal mempersunting Hay

Hayati ati karkarena ena perperbedbedaaaaaan n suksuku u dan dan strstrata ata sososiasial. l. ZaiZainudnuddindin, , yanyang g berberdardarahah campuran Minang-Bugis, dianggap tak pantas mengawini Hayati, orang Minang campuran Minang-Bugis, dianggap tak pantas mengawini Hayati, orang Minang tu

tulelen n keketutururunanan n pepemumuka ka susuku ku di di BaBatitipupuh, h, PaPadadangngpapanjnjanang, g, di di nenegegeriri Minangkabau. Zainuddin berusaha mendobrak adat feudal saaat

Minangkabau. Zainuddin berusaha mendobrak adat feudal saaat itu. Hamka jugaitu. Hamka juga melukiskan denyut perubahan di perkotaan Minangkabau. Perempuan tak lagi melukiskan denyut perubahan di perkotaan Minangkabau. Perempuan tak lagi mengenakan baju adat yang tertutup rapat melainkan berpakaian modern ala mengenakan baju adat yang tertutup rapat melainkan berpakaian modern ala gad

gadis is EroEropa. pa. KauKaum m lelalelaki ki mulmulai ai gemgemar ar menmenghaghambumburkarkan n uanuang g di di mejmeja a judjudi,i, seperti tokoh Aziz dalam buku itu. Sang penulis begitu fasih dengan kultur  seperti tokoh Aziz dalam buku itu. Sang penulis begitu fasih dengan kultur  masyarakat Minang dan perubahannya pada zaman itu, karena dia sendiri hidup masyarakat Minang dan perubahannya pada zaman itu, karena dia sendiri hidup dalam kumparan masa tersebut.

(17)

Dari penomena tersebut penulis tertarik untuk menganalisa nilai religius Dari penomena tersebut penulis tertarik untuk menganalisa nilai religius roman “

roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka, karena penuliskarya Hamka, karena penulis memiliki pandangan bahwa dalam roman ini sangat sarat dengan nilai religius memiliki pandangan bahwa dalam roman ini sangat sarat dengan nilai religius walaupun tidak terlalu difokuskan pada jalan ceritanya.

walaupun tidak terlalu difokuskan pada jalan ceritanya. 1.2

1.2 RumRumusausan n MaMasalsalahah Berdas

Berdasarkan latar arkan latar belakabelakang di ng di atas, rumusan masalah dalam penelitian iniatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah struktur dan nilai religius roman

adalah: “Bagaimanakah struktur dan nilai religius roman “Tenggela“Tenggelamnya mnya Kapal Kapal  Van Der Wijck”

Van Der Wijck” karya Hamka.karya Hamka. 1.3

1.3 TujTujuan uan PenPenelielitiatiann Ber

Berdasdasarkarkan an rumrumusausan n masmasalahalah, , tujtujuan uan umuumum m dardari i penpenelielitian tian ini ini yakyaknini untuk mendeskripsikan struktur dan nilai religius pada roman

untuk mendeskripsikan struktur dan nilai religius pada roman “Tenggelamnya“Tenggelamnya  Kapal Van Der Wijck”

 Kapal Van Der Wijck” karya Hamka.karya Hamka. 1.4

1.4 MaManfanfaat Pat Peneenelitlitianian

Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu manfaat teoritis Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu manfaat teoritis dan praktis.

dan praktis.

1. Secara Teoritis 1. Secara Teoritis

a.

a. DiDihhararapapkakan n hhasasil il ppenenelelititiaian n inini i bibissa a mememmbeberi ri kkonontrtribibususi i ppadadaa  perkembangan karya sastra, khususnya pengetahuan menganalisa roman.  perkembangan karya sastra, khususnya pengetahuan menganalisa roman.  b

 b.. DiDihahararapkpkan hasan hasil il pepenenelilititian ini bisan ini bisa a memenjnjadadi i acacuauan n babagi pengi penelelititii  berikutnya yang tertarik dengan masalah ini.

(18)

2.

2. SSececarara Pa Praraktktisis a.

a. HaHasisil l PePenenelilititian ini bian ini bisa disa digugunanakakan n ololeh pemeh pembabaca sebca sebagagai sarai sarananaa  pendidikan dan menjadi sebuah model untuk belajar menganalisa karya  pendidikan dan menjadi sebuah model untuk belajar menganalisa karya

sastra. sastra.

b

b.. HHaassiil l ppeenneelliittiaian n iinni i bbiissa a mmenenuummbbuuhhkkaan n kkririttiik k mmooraral l aannttaarraa  pembaca dalam pengamatan dan mengerti budaya dan nilai kehidupan  pembaca dalam pengamatan dan mengerti budaya dan nilai kehidupan

manusia dalam karya sastra,

(19)

BAB II BAB II

LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

Dalam bagian ini penulis akan menguraikan tentang konsep dasar, roman, Dalam bagian ini penulis akan menguraikan tentang konsep dasar, roman, teori struktural, religiusitas dalam karya sastra dan biografi pengarang.

teori struktural, religiusitas dalam karya sastra dan biografi pengarang. 2.

2.11 KoKonsnsep ep DaDasasarr Ber

Berdasdasarkarkan an penpengergertiatian n dardari i kamkamus us BesBesar ar BahBahasa asa IndIndoneonesia sia bebbeberaperapaa konsep dari penelitian ini sebagai berikut:

konsep dari penelitian ini sebagai berikut: Anali

Analisis sis adalah penyelidadalah penyelidikan ikan terhadterhadap ap suatu peristiwa suatu peristiwa (karan(karangan,gan,   p

  pererbubuataatan, n, dsdsb) b) ununtutuk k memengngetaetahuhui i kekeadadaaaan n yayang ng sesebebenanarnrnya ya (s(sebebab ab--musabab, duduk perkaranya, dsb). Melalui proses analisis seorang penulis musabab, duduk perkaranya, dsb). Melalui proses analisis seorang penulis akan bisa dengan mudah mengetahui tujuan dari sebuah penelitian. Dengan akan bisa dengan mudah mengetahui tujuan dari sebuah penelitian. Dengan demikian proses analisis merupakan kegiatan nyata yang akan dilakukan demikian proses analisis merupakan kegiatan nyata yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dari lapangan.

oleh peneliti untuk memperoleh data dari lapangan. Ro

Romaman n memerurupapakakan n kakararangngan an prprososa a yayang ng memelulukikiskskan an peperbrbuauatatann  pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Sebuah roman lebih  pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Sebuah roman lebih

menfokuskan ceritanya pada karakter tokoh. menfokuskan ceritanya pada karakter tokoh.

Kajian adalah hasil mengkaji. Dari proses analisis akan timbul atau Kajian adalah hasil mengkaji. Dari proses analisis akan timbul atau lahir berbagai macam kajian yang harus dianalisis oleh penulis dengan lahir berbagai macam kajian yang harus dianalisis oleh penulis dengan  proses analisa data yang telah di siapkan.

 proses analisa data yang telah di siapkan.

Religius adalah bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut Religius adalah bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut  paut dengan religi.

(20)

Berdasarkan pemaparan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Berdasarkan pemaparan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa men

menganganalisalisis is romroman an adaadalah lah suasuatu tu kegkegiatiatan an menmeneranerangkagkan n bagbagaimaimanaana   peranan masing-masing unsur serta kaitannya antara satu unsur dengan   peranan masing-masing unsur serta kaitannya antara satu unsur dengan

uns

unsur ur yanyang g lainlainnya nya agaagar r karkarya ya sassastra tra dapdapat at dipdipahaahami mi leblebih ih baibaik k oleolehh  pembacanya.

 pembacanya. 2.2

2.2 PePengengertrtian ian RomRomanan Rom

Roman an adaadalah lah concontoh toh imaimajinjinasi asi ataatau u sassastra tra yanyang g berberupupa a fikfiksi, si, iniini dig

digunaunakan kan untuntuk uk menmengungungkagkapkapkan n pikpikirairan n terterhadhadap ap bebbeberaperapa a ketketepaepatantan fiksional prosa naratif meskipun sebagai sebuah prosa fiksi naratif.

fiksional prosa naratif meskipun sebagai sebuah prosa fiksi naratif. Ro

Romaman n memerurupapakakan n kakaranrangagan n prprososa a yayang ng memelulukikiskskan an peperbrbuauatatann  pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Roman lebih banyak   pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Roman lebih banyak 

membawa sifat-sifat zamannya daripada drama atau puisi. membawa sifat-sifat zamannya daripada drama atau puisi.

Roman menceritakan kehidupan manusia. Dalam cerita ini pengarang Roman menceritakan kehidupan manusia. Dalam cerita ini pengarang turut memasukkan perasaan atau pertimbangan hatinya. Pada kesusastraan turut memasukkan perasaan atau pertimbangan hatinya. Pada kesusastraan kuno cerita roman diubah dalam

kuno cerita roman diubah dalam bentubentuk k syairsyair, , baru kira-kira abad 20 baru kira-kira abad 20 orangorang suka mengarang cerita roman dalam bentuk prosa.

suka mengarang cerita roman dalam bentuk prosa. 2.

2.33 JeJeninis s RoRomamann R

Roommaan dn diibbededaakkaan dn dalalaam bm beebbeerrapapa ba beennttuuk ak annttaarra la laaiinn :: 1

1.. RRomoman an pepercrcinintataan an iaialalah h roromman an yayang ng memencncererititakakan an pperercicinntataanan seorang wanita dengan pria. Biasanya diceritakan sejak mereka saling seorang wanita dengan pria. Biasanya diceritakan sejak mereka saling  berkenalan sampai akhir pertemuan atau perpisahan.

(21)

Contoh : Contoh :

Percobaan Setia oleh Sunan Hs Percobaan Setia oleh Sunan Hs Dian yang tak Kunjung padam oleh

Dian yang tak Kunjung padam oleh Sutan. Takdir AlisahbanaSutan. Takdir Alisahbana 2.

2. RoRomaman n bebertrtenendedens ialns ialah romah roman yaan yang berng berisisi i tutujujuan ataan atau u cicitata-c-cititaa   peng

  pengarangarangnya. nya. TujuTujuan an cita-citcita-cita a pengpengarang arang diucadiucapkan pkan melalumelalui i pelaku pelaku-- pelaku utamanya.

 pelaku utamanya. Contoh :

Contoh :

Darah Muda oleh Adi Negoro Darah Muda oleh Adi Negoro

Layar Terkembang oleh Sutan. Takdir Alisahbana Layar Terkembang oleh Sutan. Takdir Alisahbana Pertemuan jodoh oleh Abdul Muis

Pertemuan jodoh oleh Abdul Muis Siti Nurbaya oleh Marah Rusli Siti Nurbaya oleh Marah Rusli 3.

3. RoRomaman detn detekektitif adalf adalah romah roman yaan yang meng mengngururaiaikakan pern persosoalalan raan rahahasisiaa  polisi. Bahan ceritanya diambil dari soal kejahatan yang menjadi urusan  polisi. Bahan ceritanya diambil dari soal kejahatan yang menjadi urusan  polisi.

 polisi. Contoh : Contoh :

Cincin Setempel oleh Ardi Soma Cincin Setempel oleh Ardi Soma

Mencari Pencuri anak Perawan oleh Suman Hasibuan Mencari Pencuri anak Perawan oleh Suman Hasibuan 4.

4. RoRomaman n sisimbmbololik ialik ialah romah roman yaan yang beng beririsi kisi kiasasan bagan bagi i kekehihidudupapann manusia. Umpama tentang kehidupan hewan tetapi berisi kiasan bagi manusia. Umpama tentang kehidupan hewan tetapi berisi kiasan bagi keh

kehiduidupan pan manmanusiusia, a, munmungkigkin n kehkehiduidupan pan manmanusiusia a itu itu dildilambambangangkankan dengan hal atau barang lain.

dengan hal atau barang lain. Contoh :

Contoh :

Tinjaulah Dunia oleh Maria Amin Tinjaulah Dunia oleh Maria Amin

(22)

Keluhan pohon Mangga oleh Maria Amin Keluhan pohon Mangga oleh Maria Amin 5.

5. RoRomaman Psyn Psychcholologogy (key (kejijiwawaanan) iala) ialah: roh: romaman yann yang bahg bahan ceran cerititananyaya m

menengagammbibil l ddasasar ar kekehhididuupapan n jijiwa wa mamanunusisia a atatau au hhalal-h-hal al yyanangg  berh

 berhubunubungan gan dengadengan n jiwa. Kebanyakajiwa. Kebanyakan n berkisberkisar ar pada tabiat pada tabiat pelaku danpelaku dan  budi pekertinya. Kemudian bagaimana akibat karena tabeatnya,

 budi pekertinya. Kemudian bagaimana akibat karena tabeatnya, Contoh :

Contoh :

Katak hendak jadi lembu oleh Nur Sutan Iskandar  Katak hendak jadi lembu oleh Nur Sutan Iskandar  Belenggu oleh Amijn Pane

Belenggu oleh Amijn Pane

Andang Teruna oleh Suomo Djohor Arifin Andang Teruna oleh Suomo Djohor Arifin Kehilangan Mestika oleh Hamidah

Kehilangan Mestika oleh Hamidah Kalau tak untung oleh Selasih Kalau tak untung oleh Selasih

Si cebol rindukan bulan oleh Aman

Si cebol rindukan bulan oleh Aman Datuk Madjoindo.Datuk Madjoindo. 6.

6. RoRomaman Adan Adat ialt ialah : roah : romaman yann yang bag bahahan cern cerititananya beya berkrkisisar paar pada sda soaoall adat. Kebanyakan buku-buku roman mengambil bahan pertentangan adat adat. Kebanyakan buku-buku roman mengambil bahan pertentangan adat lama dengan adat baru.

lama dengan adat baru. Contoh :

Contoh :

Karena mertua oleh Nur Sutan Iskandar  Karena mertua oleh Nur Sutan Iskandar  Salah Asuhan oleh Abdul Muis

Salah Asuhan oleh Abdul Muis Siti Nurbaya oleh Marah Rusli Siti Nurbaya oleh Marah Rusli Asmarajaya oleh Adinegoro Asmarajaya oleh Adinegoro 7.

7. RoRomaman sejn sejaraarah adah adalalah romh roman yaan yang bng berperpanangkgkal ceal ceririta pata pada keda kejajadidianan sejarah. Orang yang menceritakan pernah hidup dan bersejarah.

(23)

Contoh : Contoh :

Gajah Mada oleh Mr. Muhammad Yamin Gajah Mada oleh Mr. Muhammad Yamin Hulubalang oleh Nur Sutan Iskandar  Hulubalang oleh Nur Sutan Iskandar  Pahlawan Minahasa oleh M.R. Dajoh Pahlawan Minahasa oleh M.R. Dajoh Surapati oleh Abdul Muis

Surapati oleh Abdul Muis

Mutiara oleh Nur Sutan Iskandar  Mutiara oleh Nur Sutan Iskandar  2.4

2.4 TeoTeori ri StrStruktukturaurall Teo

Teori ri strstruktukturaural l mermerupaupakan kan teoteori ri yanyang g secsecara ara teoteoritiritis s menmendukdukunungg sebuah penelitian. Dengan adanya teori struktural maka penulis akan dengan sebuah penelitian. Dengan adanya teori struktural maka penulis akan dengan mudah melakukan proses identifikasi dan mengkaji teori yang diangkat oleh mudah melakukan proses identifikasi dan mengkaji teori yang diangkat oleh  penulis.

 penulis. An

Analalisisis is ststruruktkturural al kakaryrya a sasaststra, ra, yayang ng dadalalam m hahal l inini i fikfiksisi, , dadapapatt dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan

dan hubhubungungan an antantar ar ununsur sur intintrinrinsik sik fikfiksi si yanyang g berbersansangkugkutantan. . MulMula-mua-mulala diiden

diidentifikastifikasi i dan dan didesdideskripskripsikan, ikan, minsaminsalnya lnya bagaibagaimana mana keadakeadaan an peristperistiwa- iwa-  p

  pererisistitiwawa, , plplotot, , totokokoh, h, lalatatar, r, susududut t papandndanang, g, dadan n lalainin-l-laiain. n. SeSetetelalahh dicobajelaskan bagaimana fungsi masing-masing unsur itu dalam

dicobajelaskan bagaimana fungsi masing-masing unsur itu dalam menunjangmenunjang makna keseluruhannya, dan bagaimana hubungan antar unsure itu sehingga makna keseluruhannya, dan bagaimana hubungan antar unsure itu sehingga secara

secara bersabersamaan maan membemembentuk totalitas ntuk totalitas kemakkemaknaan naan yang padu. yang padu. MisalnMisalnyaya  bagaimana hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain, kaitannya  bagaimana hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain, kaitannya

denga

dengan n pembepembelotan yang lotan yang tak tak selalu kronoloselalu kronologis, kaitanya dengan gis, kaitanya dengan tokotokoh h dandan  penokohan, dengan latar dan sebagainya.

(24)

De

Dengngan an dedemimikikianan, , papada da dadasasarnrnya ya ananalalisisis is ststruruktkturural al beberturtujujuanan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur  memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur  karya sastra yang secara bersamaan menghasilakan sebuah kemenyeluruhan. karya sastra yang secara bersamaan menghasilakan sebuah kemenyeluruhan. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh penulis dalam bagian Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh penulis dalam bagian ini yakni mengkaji teori yang akan diangkat dalam hal ini unsur religius ini yakni mengkaji teori yang akan diangkat dalam hal ini unsur religius yang terkandung dalam roman tenggelamnya kapal van der wijck.

yang terkandung dalam roman tenggelamnya kapal van der wijck.

Secara struktural susunan dari sebuah roman akan berisikan tentang Secara struktural susunan dari sebuah roman akan berisikan tentang tema, alur, setting, karakter, sudut pandang. Dalam hal ini penulis akan tema, alur, setting, karakter, sudut pandang. Dalam hal ini penulis akan memfokuskan pada nilai religius dari sebuah karya sastra.

memfokuskan pada nilai religius dari sebuah karya sastra.

Unsur interinsik roman terdiri dari: tema. Plot/alur, setting, karakter  Unsur interinsik roman terdiri dari: tema. Plot/alur, setting, karakter  dan sudut pandang.

dan sudut pandang. 1. Tema

1. Tema

Tema merupakan ide

Tema merupakan ide cerita, Kenney cerita, Kenney (199(1996:99) berpenda6:99) berpendapat pat bahwabahwa tema adalah perwujudan dari pikiran manusia, dan ini merupakan bagian tema adalah perwujudan dari pikiran manusia, dan ini merupakan bagian  penting dalam dasar pembuatan fiksi. Dengan kata lain tema adalah inti  penting dalam dasar pembuatan fiksi. Dengan kata lain tema adalah inti

cer

cerita. ita. SuSumarmardjo djo dan dan SaiSaini ni (19(1986:86:20) 20) berberpenpendapdapat at bahbahwa wa temtema a adaadalahlah   perubahan dasar dari karya sastra, melalui tema maksudnya penerapan   perubahan dasar dari karya sastra, melalui tema maksudnya penerapan

cerita tidak bisa dipisahkan dari bagian cerita. cerita tidak bisa dipisahkan dari bagian cerita.

Tem

Tema a menmenuruurut t ScanScanton ton (19(1965:65:20) 20) dan dan KenKenny ny (19(1966:66:88)88), , adaadalahlah makna yang dikandung oleh sebuah cerita, namun ada banyak makna yang makna yang dikandung oleh sebuah cerita, namun ada banyak makna yang dikandung oleh sebuah cerita (roman) itu, maka maslahnya adalah : makna dikandung oleh sebuah cerita (roman) itu, maka maslahnya adalah : makna khu

(25)

ata

atau u temtema-tea-tema ma tamtambahbahan, an, makmakna na yanyang g manmanakaakah h yanyang g dapdapat at diadianggnggapap ssebebagagai ai mamakkna na popokokok k sesekakaliliggus us tetemma a tetemma a ppokokok ok roromaman n yyanangg  bersangkutan.

 bersangkutan.

Untuk memperjelas masalah itu, dalam roman, Tenggelamnya Kapal Untuk memperjelas masalah itu, dalam roman, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, ada

Van Der Wijck karya Hamka, ada banyak makna yang dapat disarikan daribanyak makna yang dapat disarikan dari roman itu. Makna yang dimaksud antara lain : (1) maslah adat istiadat; (2) roman itu. Makna yang dimaksud antara lain : (1) maslah adat istiadat; (2) masalah kawin paksa; (3) masalah status sosial.

masalah kawin paksa; (3) masalah status sosial. Da

Dari ri keketitiga ga mamaknkna a tetersrsebebut ut dadapapat t didipepertrtananyayakakan: n: mamaknkna a yayangng manakah yang memiliki criteria tertentu sehingga dapat dianggap sebagai manakah yang memiliki criteria tertentu sehingga dapat dianggap sebagai makna pokok, atau tema tema pokok, roman Tenggelamnya Kapal Van makna pokok, atau tema tema pokok, roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck itu.

Der Wijck itu.

Untuk menentukan makna pokok sebuah roman, kita perlu memiliki Untuk menentukan makna pokok sebuah roman, kita perlu memiliki kejelasan pengertian tentang makna pokok atau tema itu sendiri. Tema kejelasan pengertian tentang makna pokok atau tema itu sendiri. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung didalam teks sebagai stuktur semantic dan menyangkut yang terkandung didalam teks sebagai stuktur semantic dan menyangkut   p

  perersasamamaanan-p-perersasamamaan an atatau au peperbrbededaaaan-n-peperbrbededaaaan n (H(Harartotoko ko dadann Rahmanto,1986:142). Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam Rahmanto,1986:142). Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa konflik dan karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa konflik dan situasi. Tema dalam banyak hal bersifat “mengikat” kehadiran atau ketidak  situasi. Tema dalam banyak hal bersifat “mengikat” kehadiran atau ketidak  had

hadirairan n perperististiwa iwa konkonfliflik-sk-situituasi asi terttertententu, u, termtermasuasuk k berberbagbagai ai ununsursuree intrinsic yang lain, karena hal-hal tersebut haruslah bersifat mendukung intrinsic yang lain, karena hal-hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan yang ingin disampaikan. Tema menjadi dasar pengembangan kejelasan yang ingin disampaikan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka ia pun menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, seluruh cerita, maka ia pun menjadi dasar pengembangan seluruh cerita,

(26)

maka ia pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai maka ia pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas, dan abstrak.

generalisasi yang umum, lebih luas, dan abstrak.

Tema dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yang berbeda Tema dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yang berbeda tergantung dari segi mana penggolongan itu dilakukan . pengkategorian tergantung dari segi mana penggolongan itu dilakukan . pengkategorian tema yang akan dikemukakan berikut dilakukan berdasarkan tiga sudut tema yang akan dikemukakan berikut dilakukan berdasarkan tiga sudut   pand

  pandang, ang, yaitu penggoloyaitu penggolongan dikhotomngan dikhotomie ie yang bersifat yang bersifat tradistradisional ional atauatau no

nontntradradisisioionanal. l. PePengnggogololongngan an didililihahat t dadari ri titingngkakat t pepengngalalamaman an jijiwawa menurut Shipley, dan penggolongan dari tingkat keutamaannya.

menurut Shipley, dan penggolongan dari tingkat keutamaannya. aa.. TeemT ma a TTrraaddiissiioonnaal l ddaan n NNoonnttrraaddiissiioonnaall

Tema tradisional dimaksudkan sebagai tema yang menunjuk pada Tema tradisional dimaksudkan sebagai tema yang menunjuk pada tema yang hanya “itu-itu “ saja, dalam arti ia telah lama dipergunakan tema yang hanya “itu-itu “ saja, dalam arti ia telah lama dipergunakan da

dan n dadapapat t diditetemumukakan n dadalalam m beberbrbagagai ai ceceriritata, , tetermrmasasuk uk ceceritrita a lamlama.a. Per

Pernyanyataantaan-per-pernyanyataan taan temtema a yanyang g dapdapat at dipdipandandang ang sebsebagaagai i berbersifsifatat tr

tradadisisioionanal l ititu u miminsnsalalnynya, a, beberbrbununyiyi: : (1(1) ) kekebebenanararan n dadan n kekeadadililanan mengalahkan kejahatan, (2) tindak kejahatan walau ditutup-tutupi akan mengalahkan kejahatan, (2) tindak kejahatan walau ditutup-tutupi akan te

terbrbonongkgkar ar jujugaga, , (3(3) ) titindndak ak kekejajahahatatan n dadan n kekebebenanararan n mamasising ng akakanan memetik hasilnya, (4) cinta yang sejati menurut pengorbanan, (5) kawan memetik hasilnya, (4) cinta yang sejati menurut pengorbanan, (5) kawan sejati adalah kawan di masa duka, (6) setelah menderita, orang baru sejati adalah kawan di masa duka, (6) setelah menderita, orang baru teringat Tuhan, (7) atau (seperti pepatah-pantun) berakit-rakit ke hulu, teringat Tuhan, (7) atau (seperti pepatah-pantun) berakit-rakit ke hulu,  berenang-renang ketepian, atau sebagainya.

 berenang-renang ketepian, atau sebagainya. Tema-t

Tema-tema ema tradistradisionalional, , walau walau banyabanyak k variasvariasinya, boleh inya, boleh dikatdikatanan selalu ada kaitanya dengan masalah kebenaran dan kejahatan (Meredith selalu ada kaitanya dengan masalah kebenaran dan kejahatan (Meredith

(27)

b

b.. TTiinnggkkaattaan n TTeemma a mmeennuurruut t SShhiipplleeyy Sh

Shipipleley y dadalalam m DiDictctioionanary ry of of woworlrld d LiLiteteraratuture re (1(196962:2:41417)7),, mengartikan tema sebagai subjek wacana, topik umum, atau masalah mengartikan tema sebagai subjek wacana, topik umum, atau masalah utama yang dituangkan ke dalam cerita. Shipley membedakan tema-tema utama yang dituangkan ke dalam cerita. Shipley membedakan tema-tema ka

karyrya a sasaststra ra ke ke dadalalam m titingngkakatatan-tn-tiningkgkatatan an beberdrdasasarkarkan an titingngkakatatann   pengalaman jiwa, yang disusun dari tingkatan yang paling sederhana   pengalaman jiwa, yang disusun dari tingkatan yang paling sederhana tingkat tumbuhan dan makhluk hidup ke tingkat yang paling tinggi yang tingkat tumbuhan dan makhluk hidup ke tingkat yang paling tinggi yang hanya dapat dicapai oleh manusia.

hanya dapat dicapai oleh manusia.

cc.. TeemT ma a UUttaamma a ddaan n TTeemma a TTaammbbaahhaann Te

Temama, , sesepepertrti i didikekemumukakakakan n sesebebelulumnmnya ya papada da hahakekekakatntnyaya merupakan makna yang dikandung cerita, atau secara singkat makna merupakan makna yang dikandung cerita, atau secara singkat makna cerita. Makna cerita dalam sebuah karya fiksi roman, mungkin saja lebih cerita. Makna cerita dalam sebuah karya fiksi roman, mungkin saja lebih dari satu atau lebih tepatnya: lebih dari satu interpretasi. Hal inilah yang dari satu atau lebih tepatnya: lebih dari satu interpretasi. Hal inilah yang men

menyebyebabkabkan an tidtidak ak mudmudahnahnya ya kitkita a masmasuk uk menmenententukaukan n temtema a pokpokok ok  cerita, atau tema mayor (artinya : makna pokok cerita yang menjadi cerita, atau tema mayor (artinya : makna pokok cerita yang menjadi dasar gagasan dasar umum karya itu).

dasar gagasan dasar umum karya itu). Mak

Makna na pokpokok ok cericerita ta terstersirat irat daldalam am sebsebagiagian an besbesar, ar, untuntuk uk tidtidak ak  dikatakan dalam keseluruhan cerita, bukan makna yang hanya terdapat dikatakan dalam keseluruhan cerita, bukan makna yang hanya terdapat  pada bagian-bagian tertentu cerita saja. Makna yang hanya terdapat pada  pada bagian-bagian tertentu cerita saja. Makna yang hanya terdapat pada  bagian-bagian tertentu cerita dapat diidentifikasi sebagai makna bagian,  bagian-bagian tertentu cerita dapat diidentifikasi sebagai makna bagian,

makna tambahan

makna tambahan. . MaknMakna-makna-makna a tambahtambahan an inilah yang inilah yang dapat disebutdapat disebut seb

(28)

 banyak sedikitnya tema minor tergantung pada banyak sedikitnya makna  banyak sedikitnya tema minor tergantung pada banyak sedikitnya makna

tambahan yang dapat ditafsirkan dari sebuah cerita roman. tambahan yang dapat ditafsirkan dari sebuah cerita roman. 2. Alur/plot

2. Alur/plot

Plot/alur adalah bagian dari kejadian yang menjadi bagian hasil dari Plot/alur adalah bagian dari kejadian yang menjadi bagian hasil dari kej

kejadiadian an yanyang g berberlanlanjutjut. . KedKednnenney y (19(1996:96:16) 16) menmenyatyatakaakan n bahbahwa wa ploplott membuat kita sadar dari kejadian sebagai unsur yang temporal tapi juga membuat kita sadar dari kejadian sebagai unsur yang temporal tapi juga sebagai susunan kejadian sebab akibat.

sebagai susunan kejadian sebab akibat. Seb

Sebuah uah karkarya ya fikfiksi si menmenuruurut t ForForstester r (19(1970:70:94-94-5), 5), memmemiliiliki ki sifsifatat mis

misterterius ius dan dan intinteleelektuktual. al. PloPlot t menmenampampilkilkan an kejkejadiadian-kan-kejaejadiadian n yanyangg me

mengnganandudung ng kokonfnflilik k yayang ng mamampmpu u memenanarik rik ataatau u babahkhkan an memencncekekamam   p

  pemembabacaca. . HaHal l ititu u memendndororonong g pepembmbaca aca ununtutuk k memengngetaetahuhui i kekejadjadiaian- n-kej

kejadiadian an berberikuikutnytnya. a. NamNamun, un, tententu tu sajsaja a hal hal itu itu tak tak akaakan n dikdikemuemukakkakanan   b

  begegititu u sasaja ja sesecacara ra sesekakaliligugus s dadan n cecepapat t ololeh eh pepengngaraarangng, , memelalaininkakan,n, mungkin saja disiasati dengan adanya hanya dituturkan sedikit, sengaja mungkin saja disiasati dengan adanya hanya dituturkan sedikit, sengaja “mem

“memisahkisahkan” an” perisperistiwa-petiwa-peristiwristiwa a yang yang sebensebenarnya arnya berhuberhubungbungan an logislogis lan

langsugsung, ng, atau atau menmenundunda a (ba(baca-bca-baca aca menmenyemyembunbunyikyikan) an) pempembebbeberaneran sesuatu yang menjadi kunci permasalahan. Dengan cara yang demikian sesuatu yang menjadi kunci permasalahan. Dengan cara yang demikian  biasanya, hal itu justru akan lebih mendorong pembaca untuk mengetahui  biasanya, hal itu justru akan lebih mendorong pembaca untuk mengetahui kelanjutan kejadian yang diharapkan. Keadaan yang demkian inilah yang kelanjutan kejadian yang diharapkan. Keadaan yang demkian inilah yang oleh Forster disebut sebagai sifat misteriusnya plot.

(29)

3. Setting/Latar  3. Setting/Latar 

Setting adalah tempat di mana cerita itu terjadi. Pengertian dasarnya Setting adalah tempat di mana cerita itu terjadi. Pengertian dasarnya aaddalalaah h wwaakkttu u ddaan n ttememppaat t meesskm kiippuun n mmemembbuuttuuhhkkan an bbeebbeerrapapaa  perkembangan.

 perkembangan.

Tylor (1981: 69) berpendapat bahwa setting adalah sebuah susunan Tylor (1981: 69) berpendapat bahwa setting adalah sebuah susunan dasar dari masalah dan langsung berdampak pada penetapan ekspresi dan dasar dari masalah dan langsung berdampak pada penetapan ekspresi dan tema. Sumardjo dan Saini (1986: 75) berpendapat bahwa setting adalah tema. Sumardjo dan Saini (1986: 75) berpendapat bahwa setting adalah tempat dan waktu cerita itu terjadi.

tempat dan waktu cerita itu terjadi.

Setting atau latar yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran Setting atau latar yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran  pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat  pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams,198:75). Stanton terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams,198:75). Stanton (1965) mengelompokkan latar bersama dengan tokoh dan plot, ke dalam (1965) mengelompokkan latar bersama dengan tokoh dan plot, ke dalam fa

faktkta a (c(cerieritata) ) sesebabab b keketitiga ga hahal l ininililah ah yayang ng akakan an didihahadadapi pi dadan n dadapapatt di

diimimajiajinanasi si ololeh eh pepembmbacaca a sesecarcara a fafactctuaual l jijika ka memembmbaca aca ceceritrita a sesecarcaraa konkrit dan langsung membentuk cerita: tokoh cerita adalah pelaku dan konkrit dan langsung membentuk cerita: tokoh cerita adalah pelaku dan  penderita kejadian-kejadian yang bersebab akibat, dan itu perlu pijakan,  penderita kejadian-kejadian yang bersebab akibat, dan itu perlu pijakan,

dimana dan kapan. dimana dan kapan.

Membaca sebuah roman kita akan bertemu dengan lokasi tertentu Membaca sebuah roman kita akan bertemu dengan lokasi tertentu seperti nama kota, desa, jalan, hotel, penginapan, kamar, dan lain-lain seperti nama kota, desa, jalan, hotel, penginapan, kamar, dan lain-lain tem

tempat pat terterjadjadinyinya a perperististiwaiwa. . DisDisampamping ing ituitu, , kitkita a jugjuga a akaakan n berberuruurusansan dengan hubungan waktu seperti tahun, tanggal, pagi, siang, malam, saat dengan hubungan waktu seperti tahun, tanggal, pagi, siang, malam, saat hujan gerimis dan awal bulan, atau kejadian yang menyaran pada waktu hujan gerimis dan awal bulan, atau kejadian yang menyaran pada waktu tip

(30)

menyaran pada lokasi tertentu, dapat disebut sebagai latar fisik (physical menyaran pada lokasi tertentu, dapat disebut sebagai latar fisik (physical setting).

setting). Lat

Latar ar daldalam am karkarya ya fikfiksi si tidtidak ak terterbatbatas as padpada a penpenempempatan lokasatan lokasi i – –  lokas

lokasi i tertenttertentu, atau u, atau sesuatsesuatu yang u yang bersibersifat fisik fat fisik saja, melainkasaja, melainkan n juga yangjuga yang  berwujud tata cara, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku  berwujud tata cara, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku ditempat yang bersangkutan. Hal-hal yang disebut terakhir inilah yang ditempat yang bersangkutan. Hal-hal yang disebut terakhir inilah yang disebut sebagai latar spiritual (spiritual setting). Jadi, latar spiritual adalah disebut sebagai latar spiritual (spiritual setting). Jadi, latar spiritual adalah nilai yang melengkapi dan dimiliki oleh latar

nilai yang melengkapi dan dimiliki oleh latar fisik (Kenny, 1996:39). Latar fisik (Kenny, 1996:39). Latar  spiritual dalam fiksi, khususnya karya-karya fiksi Indonesia yang ditulis spiritual dalam fiksi, khususnya karya-karya fiksi Indonesia yang ditulis  belak

 belakanganangan, , pada umumnypada umumnya a hadir dan hadir dan dihaddihadirkan bersama latar irkan bersama latar fisik. Halfisik. Hal ini akan memperkuat kehadiran,kejelasan dan kekhususan latar fisik yang ini akan memperkuat kehadiran,kejelasan dan kekhususan latar fisik yang  bersangkutan.

 bersangkutan. Un

Unsusur r lalatatar r dadapapat t didibebedadakakan n ke ke dadalalam m titiga ga ununsusur r popokokok, k, yayaitituu te

tempmpatat, , wawaktktu u dadan n sososisialal. . KeKetitiga ga ununsusur r ititu u wawalalau u mamasisingng-m-masasiningg menaw

menawarkan permasalaharkan permasalahan an yang berbeda dan yang berbeda dan dapat dibicarakdapat dibicarakan an secarasecara sendiri, pada kenyataanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sendiri, pada kenyataanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

dengan yang lainnya. aa)) LLaattaar r TTeemmppaatt

Lat

Latar ar temtempat pat menmenyaryaran an padpada a loklokasi asi terjterjadiadinya nya perperististiwa iwa yanyangg diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mu

(31)

Mengk

Mengkasar, Batipuh, Padang asar, Batipuh, Padang PanjanPanjang, g, SurabSurabaya aya dan dan lain-lalain-lain in yangyang terdapat di dalam “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”.

terdapat di dalam “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Per

Perlu lu dikdikemuemukakkakan an bahbahwa wa latalatar r temtempat pat daldalam am sebsebuah uah novnovelel   biasanya meliputi berbagai lokasi, latar akan berpindah-pindah dari   biasanya meliputi berbagai lokasi, latar akan berpindah-pindah dari

sat

satu u temtempat pat ke ke temtempat pat lailain n sejsejalaalan n dendengan gan perperkemkembanbangan gan ploplot t dandan tokoh.

tokoh. b

b)) LLaattaar r WWaakkttuu Latar

Latar waktu berhubunwaktu berhubungan gan dengadengan n masalamasalah h “kap“kapan” an” terjadterjadinyainya  peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi masalah  peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi masalah

“kap

“kapan” an” tersebtersebut ut biasabiasanya nya dihubdihubungkungkan an dengadengan n waktu faktual, waktu faktual, waktuwaktu yang ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. yang ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah.

Latar waktu dalam fiksi dapat menjadi dominant dan fungsional Latar waktu dalam fiksi dapat menjadi dominant dan fungsional  ji

 jika ka digdigarap arap secsecara ara teltelitiiti, , teruterutamtama a jikjika a dihdihubuubungkngkan an dendengan gan wakwaktutu sejarah. Namun hal itu membawa juga sebuah konsekuensi : sesuatu sejarah. Namun hal itu membawa juga sebuah konsekuensi : sesuatu yang diceritakan harus sesuai dengan perkembangan sejarah. Segala yang diceritakan harus sesuai dengan perkembangan sejarah. Segala se

sesusuatatu u yayang ng memenynyanangkgkut ut huhububungngan an wawaktktu u lalangngsusung ng ataatau u titidadak k  langsung, harus berkesesuan dengan sejarah yang menjadi acuannya. langsung, harus berkesesuan dengan sejarah yang menjadi acuannya. Jika terjadi ketidaksesuaian waktu peristiwa antara yang terjadi didunia Jika terjadi ketidaksesuaian waktu peristiwa antara yang terjadi didunia nyata dengan yang terjadi dalam karya fiksi, hal itu akan menyebabkan nyata dengan yang terjadi dalam karya fiksi, hal itu akan menyebabkan cerita tidak

cerita tidak wajar, bahkan mungkiwajar, bahkan mungkin n sekalsekali i tidak masuk akal, tidak masuk akal, pembapembacaca merasa dibohongi. Hal inilah yang dalam dunia fiksi dikenal dengan merasa dibohongi. Hal inilah yang dalam dunia fiksi dikenal dengan sebutan anakronisme, tak cocok dengan urutan (perkembangan) waktu sebutan anakronisme, tak cocok dengan urutan (perkembangan) waktu (sejarah).

(32)

cc)) LLaattaar r SSoossiiaall

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan  prilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan  prilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup   berbagai maslah dalam lingkup yang cukup kompleks. Latar sosial   berbagai maslah dalam lingkup yang cukup kompleks. Latar sosial

da

dapapat t beberurupa pa kekebibiasasaan aan hihidudup, p, adadat at isistitiadadatat, , trtradadisisi, i, kekeyayakikinanan,n,  pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap dan yang lain-lain yang  pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap dan yang lain-lain yang tergolong latar spiritual seperti dikemukakan sebelumnya. Disamping tergolong latar spiritual seperti dikemukakan sebelumnya. Disamping itu

itu, , latalatar r sososiasial l jugjuga a berberhubhubungungan an dendengan gan stastatus tus sossosial ial toktokoh oh yanyangg  bersangkutan, minsalnya rendah, menengah atau atas.

 bersangkutan, minsalnya rendah, menengah atau atas. Lat

Latar ar sososiasial l mermerupaupakan kan bagbagian ian latalatar r secsecara ara keskeselueluruhruhan. an. JadJadi,i, latar sosial berada pada unsur kepadanannya dengan unsur yang lain, latar sosial berada pada unsur kepadanannya dengan unsur yang lain, ya

yaititu u ununsusur r tetempmpat at dadan n wawaktktu. u. KeKetitiga ga ununsusur r tertersesebubut t dadalalam m sasatutu ke

kepapaduduan an jejelalas s akakan an memenynyaraaran n papada da mamaknkna a yayang ng lelebibih h khkhas as dadann meyak

meyakinkan daripada inkan daripada sendisendiri-senri-sendiri. Ketepatan diri. Ketepatan latar latar sebagsebagai ai salahsalah sat

satu u unsunsur ur fikfiksi si pun pun tak tak dildilihaihat t secsecara ara terpterpisaisah h dan dan kohkoherenerensinsinyaya dengan keseluruhannya.

dengan keseluruhannya. 4. Sudut Pandang

4. Sudut Pandang

Menurut Tylor (1981: 72) sudut pandang adalah cara penulis Menurut Tylor (1981: 72) sudut pandang adalah cara penulis me

mempmpererlilihahatktkan an wawaktktu u ceceriritatanynya. a. SuSumamardrdjo jo dadan n SaSainini i (9(98686: : 8383))   berp

  berpendapendapat at bahwa sudut bahwa sudut pandpandang ang merupmerupakan akan pendapendapat pat penupenulis lis untuk untuk  memperlihatkan cerita atau jalan penulis mendeskripsikan ceritanya.

(33)

Sudut pandang mempunyai empat jenis (1) sudut pandang omnisien; Sudut pandang mempunyai empat jenis (1) sudut pandang omnisien; (2) sudut pandang objektif; (3) sudut pandang orang pertama; (4) sudut (2) sudut pandang objektif; (3) sudut pandang orang pertama; (4) sudut  pa

 pandandang ng oraorang ng ketketigaiga.Su.Sumarmardjo djo dan dan SaiSaini ni (19(1986 86 : : 83) 83) memmembagbagi i sudsudutut   pa

  pandandang ng menmenjadjadi i dua dua tintingkagkatan tan : : (1) (1) strstruktuktur ur damdampak pak lanlangsugsung ng dardarii   pe

  perisristiwtiwa a dan dan tintingkagkatan tan penpengetgetahuahuan an dardari i penpengergertiatian n yanyang g dibdiberierikankan kepada pembaca dan (2) konsep dari teori tidak langsung .

kepada pembaca dan (2) konsep dari teori tidak langsung . 5. Karakter 

5. Karakter 

Dalam menganalisis unsur dari karakter pada cerita sangat penting Dalam menganalisis unsur dari karakter pada cerita sangat penting unt

untuk uk menmengetgetahuahui i toktokoh oh dardari i cericerita, ta, kebkeberaderadaan aan toktokoh oh terterkaikait t dendengangan tingkah laku, pengalaman dan kesiapan dalam mempersiapkan masalah. tingkah laku, pengalaman dan kesiapan dalam mempersiapkan masalah.

Tylor (1981:62) mengatakan bahwa karakter bisa memberikan Tylor (1981:62) mengatakan bahwa karakter bisa memberikan  pengaruh yang besar bagi sebuah ide atau pengalaman dan sangat erat  pengaruh yang besar bagi sebuah ide atau pengalaman dan sangat erat

hu

hububungnganannynya a dedengngan an ununsusur-ur-unsnsur ur yayang ng lalainin. . SuSumamardrdjo jo dadan n SaSaininii (1

(198986:6:9696) ) memenynyatatakakan an babahwhwa a beberdrdasasararkakan n atatururan an kakararaktkter er bibisasa diklasifikasikan yaitu (1) karakter utama (mayor karakter, protagonis); (2) diklasifikasikan yaitu (1) karakter utama (mayor karakter, protagonis); (2) karakter pendukung (antagonis); (3) piguran (minor karakter); (4) karakter  karakter pendukung (antagonis); (3) piguran (minor karakter); (4) karakter    pe

  pelenlengkagkap. p. TokTokoh oh utautama ma selselalu alu menmenjadjadi i yanyang g nomnomor or satsatu u dardari i sebsebuahuah cerita, karakter pendukung adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama. cerita, karakter pendukung adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama. Minor karakter adalah tokoh yang penting dalam sebuah cerita. Sedangkan Minor karakter adalah tokoh yang penting dalam sebuah cerita. Sedangkan karak

karakter ter pelenpelengkap adalah tokoh yang gkap adalah tokoh yang tidak terlalu penting dalam sebuahtidak terlalu penting dalam sebuah cerita.

(34)

2.5

2.5 ReligReligiusitiusitas daas dalam Kalam Karya rya SastSastrara

Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah setua Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah setua keb

keberaeradaadaan n sassastra tra itu itu sensendirdiri. i. BahBahkankan, , sassastra tra tumtumbuh buh dardari i sessesuatuatu u yanyangg   be

  bersirsifat fat relireligiugius. s. PadPada a awal awal mulmula a segsegala ala sassastra tra adaadalah lah relireligiugius s (Man(Mangungun Wijaya, 1982:11). Istilah “religius“membawa konotasi pada makna agama. Wijaya, 1982:11). Istilah “religius“membawa konotasi pada makna agama. Religius dan agama memang erat berkaitan, berdampingan, bahkan dapat Religius dan agama memang erat berkaitan, berdampingan, bahkan dapat melebu

melebur r dalam satu dalam satu kesatkesatuan, namun uan, namun sebensebenarnya keduanyarnya keduanya a menyamenyaran ran padapada makna yang berbeda.

makna yang berbeda. Aga

Agama ma leblebih ih menmenunjunjukkukkan an padpada a perperkemkembanbangan gan kebkebaktaktian ian kepkepadaada Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi. Religiusitas, di pihak lain melihat Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi. Religiusitas, di pihak lain melihat asp

aspek ek yanyang g dildilubuubuk k hathati, i, riariak k getgetaraaran n nurnurani ani pripribadbadi, i, tottotalitalitas as kedkedalamalam  pribadi manusia. Dengan demikian, religius bersifat mengatasi, lebih dalam  pribadi manusia. Dengan demikian, religius bersifat mengatasi, lebih dalam dan lebih luas dari agama yang tampak, formal dan resmi (Mangun Wijaya, dan lebih luas dari agama yang tampak, formal dan resmi (Mangun Wijaya, 1982 :11-12). Seorang religius adalah orang yang mencoba memahami dan 1982 :11-12). Seorang religius adalah orang yang mencoba memahami dan menghayati hidup dan kehidupan ini lebih dari sekedar yang lahiriah saja. menghayati hidup dan kehidupan ini lebih dari sekedar yang lahiriah saja. Di

Dia a titidadak k teterikrikat at papada da agagamama a tetertertentntu u yayang ng adada a di di duduninia a inini. i. SeSeororanangg  penganut agama tertentu, Islam misalnya idealnya sekaligus religius, namun  penganut agama tertentu, Islam misalnya idealnya sekaligus religius, namun

tidak demikian

tidak demikian kenykenyataanyataanya. a. BanyaBanyak k pengapenganut nut agama tertentu, agama tertentu, misalmisalnyanya seperti yang terlihat dalam KTP, namun sikap dan tingkah lakunya tidak  seperti yang terlihat dalam KTP, namun sikap dan tingkah lakunya tidak  religius. Moral religius menjunjung tinggi sifat-sifat manusiawi, hati nurani religius. Moral religius menjunjung tinggi sifat-sifat manusiawi, hati nurani yang dalam, harkat dan martabat serta kebebasan pribadi yang dimiliki oleh yang dalam, harkat dan martabat serta kebebasan pribadi yang dimiliki oleh manusia.

(35)

Tindakan yang memaksakan kehendak apalagi dari pihak yang lebih Tindakan yang memaksakan kehendak apalagi dari pihak yang lebih   b

  bererkukuasasa, a, apapapapun un wuwujujud d kekehehendndak ak ititu, u, adadalalah ah peperbrbuauatatan n yayang ng titidadak k  manusiawi, tidak religius. Kehendak yang dipaksakan itu yang je

manusiawi, tidak religius. Kehendak yang dipaksakan itu yang je las dipaksa,las dipaksa, mengh

menghilangilangkan kan kebebkebebasan asan pribadpribadi, i, menurmenurunkan harkat unkan harkat kemankemanusiaausiaan. n. HalHal se

semamacacam m ititu u susudadah h tatampmpak ak dadalalam m roromaman-n-roromaman n InIndodonenesisia a papada da awawalal  pertumbuhannya dalam pemilihan judul. Gejala itu, walau oleh pengarang  pertumbuhannya dalam pemilihan judul. Gejala itu, walau oleh pengarang mungkin lebih ditekankan sebagai pesan kritik sosial terkadang perjuangan mungkin lebih ditekankan sebagai pesan kritik sosial terkadang perjuangan menegakkan kebebasan manusiawi, pesan moral religius.

menegakkan kebebasan manusiawi, pesan moral religius. Ro

Romaman n TeTengnggegelamlamnynya a KaKapapal l VaVan n DeDer r WiWijcjck k kakararangngan an HaHamkmka,a, tam

tampakpaknya nya mermerupupakaakan n karkarya ya fikfiksi si IndIndoneonesia sia modmodern ern mulmula a yanyang g mulmulaiai memasukkan unsur keagamaan (Islam) dalam sastra. Namun, agama disana memasukkan unsur keagamaan (Islam) dalam sastra. Namun, agama disana adalah agama sebagai keyakinan penuh para

adalah agama sebagai keyakinan penuh para tokotokoh h cerita, bukan keyakinacerita, bukan keyakinann (syariat) agama yang dipermasalahkan. Dengan kata lain, unsur agama itu (syariat) agama yang dipermasalahkan. Dengan kata lain, unsur agama itu sen

sendirdiri i tidtidak ak begbegitu itu berberpenpengargaruh uh padpada a konkonfliflik k cericerita. ta. KonKonflik flik cerceritaitanyanya sendiri masih berkisah pada adanya ketidak bebasan memilih jodoh, ada sendiri masih berkisah pada adanya ketidak bebasan memilih jodoh, ada   pihak yang memaksakan kehendak kepada pihak lain yang menyebabkan   pihak yang memaksakan kehendak kepada pihak lain yang menyebabkan   p

  pihihak ak ititu u memendndereritita. a. PaPara ra pepengngananut ut agagamama a IsIslalam m pupun n teternrnyayata ta mamasisihh terkecoh atau lebih melihat sesuatu yang bersifat lahiriah.

terkecoh atau lebih melihat sesuatu yang bersifat lahiriah. 2.6

2.6 BioBiogragrafi Pfi Pengengaraarangng

HAMKA adalah singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Beliau HAMKA adalah singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Beliau lah

lahir ir di di MoMolelek, k, MeMenininjnjauau, , SuSumamatrtra a BaBararat, t, InIndodonenesisia a papada da tatangnggagal l 1717 Februari 1908. Ayah beliau bernama Syeh Abdul Karim bin Amrullah (Haji Februari 1908. Ayah beliau bernama Syeh Abdul Karim bin Amrullah (Haji

(36)

Ket

Ketika ika HamHamka ka berberumuumur r 10 10 tahtahun un ayaayahnyhnya a memmembanbangun gun ThThawalawalibib Sumatra di Padang Panjang. Disana Hamka belajar tentang ilmu agama dan Sumatra di Padang Panjang. Disana Hamka belajar tentang ilmu agama dan   bahasa Arab. Di samping belajar ilmu agama pada ayahnya, Hamka juga   bahasa Arab. Di samping belajar ilmu agama pada ayahnya, Hamka juga  belajar pada

 belajar pada beberapa ahli beberapa ahli Islam Islam yang yang terkenal seperti; terkenal seperti; Syeh Ibrahim Syeh Ibrahim Musa,Musa, Syeh Ahmad Rasyid, Sutan Mansyur dan Ki

Syeh Ahmad Rasyid, Sutan Mansyur dan Ki Bagus Hadikusumo.Bagus Hadikusumo.

Pada tahun 1927 Hamka menjadi guru agama di Perkebunan Tinggi Pada tahun 1927 Hamka menjadi guru agama di Perkebunan Tinggi Medan dan Padang Panjang tahun 1929. tahun 1957-1958 Hamka sebagai Medan dan Padang Panjang tahun 1929. tahun 1957-1958 Hamka sebagai dosen di Universitas Islam Jakarta dan Universitas Muhamadiyah Padang dosen di Universitas Islam Jakarta dan Universitas Muhamadiyah Padang Panjang.

Panjang. Ha

Hamkmka a tetertrtariarik k papada da bebebeberarapa pa ililmu mu pepengngetetahahuauan n sesepepertrti: i: sasaststra,ra, sej

sejaraharah, , sososiosiologlogi, i, dan dan polpolitiitik. k. PadPada a tahtahun un 1921928 8 HamHamka ka menmenjadjadi i ketketuaua Muhammadiyah di Padang Panjang. Tahun 1929 beliau membangun “Pusat Muhammadiyah di Padang Panjang. Tahun 1929 beliau membangun “Pusat Latihan Pendakwah Muhammadiyah” dua tahun kemudian menjadi ketua Latihan Pendakwah Muhammadiyah” dua tahun kemudian menjadi ketua Muhammadiyah di Sumatra Barat dan Pada 26 juli 1957 beliau menjadi Muhammadiyah di Sumatra Barat dan Pada 26 juli 1957 beliau menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia.

ketua Majelis Ulama Indonesia.

Hamka sudah menulis beberapa buku seperti: Tafsir Al-Azhar (5 jilid) Hamka sudah menulis beberapa buku seperti: Tafsir Al-Azhar (5 jilid) da

dan n nonovevel l sesepepertrti; i; TeTengnggegelalamnmnya ya KaKapapal l VaVan n DeDer r WiWijcjck, k, DiDibabawawahh Lindungan Ka’bah, Merantau Ke Deli, Di dalam Lembah Kehidupan dan Lindungan Ka’bah, Merantau Ke Deli, Di dalam Lembah Kehidupan dan sebagainya. Hamka memperoleh Doctor Honoris Causa dari Universitas sebagainya. Hamka memperoleh Doctor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar (1958), Doctor

Azhar (1958), Doctor Causa dari Causa dari UniveUniversitas Kebangsarsitas Kebangsaan an MalaysMalaysia ia (1974(1974)) dan pada 24 juli

(37)

BAB III BAB III

METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

Pad

Pada a bagbagian ian ini ini penpenuliulis s menmengurguraikaikan an tententantang g datdata a dan dan sumsumber ber datdata,a, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

metode pengumpulan data dan metode analisis data. 3.1

3.1 DatData daa dan Sun Sumbember Dar Datata Dalam penelitia

Dalam penelitian n ini data ini data yang akan dikumpuyang akan dikumpulkan adalah struktur danlkan adalah struktur dan nilai religius dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya nilai religius dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka.

Hamka. Sumb

Sumber data der data dalam penalam penelitiaelitian ini adn ini adalahalah ::

JJuudduull : : TTeennggggeellaammnnyya a KKaappaal l VVaan n DDeer r WWiijjcck  k   P

Peenneerrbbiitt : : PPT T BBuullaan n BBiinnttaanngg T

Taahhuunn : : 11998866 P

Peennggaarraanngg : : HHaammkkaa JJuummllaah h hhaallaammaann : : 222244 S

Saammppuull : b: beerrwwaarrnna ba biirruu, t, taannppa ga gaammbbaar yr yaanng bg beerrttuulliisskkaann Hamka Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Hamka Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. 3.2

3.2 MetMetode ode PengPengumpuumpulan lan DataData Met

Metodode e yayang ng akakan an didigugunanakakan n ununtutuk k memengngumumpupulklkan an dadata ta dadalamlam  penelitian

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan telah berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 16

LULUS DI PRODI D4 TEKNIK PERANCANGAN JALAN & JEMBATAN (10013) = 28 UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI MEDAN GEL.. LULUS DI PRODI D4 MANAGEMEN KONSTRUKSI (10014) = 27 UJIAN

Mandibular morphological changes in low bone mass edentulous females: evaluation of panoramic radiographs oral surgery, oral medicine, oral pathology, oral radiology,

Dongeng sangat efektif digunakan sebagai sarana untuk memberikan masukan atau nasehat kepada anak, terkait dengan pentingnya pendidikan karakter untuk membentuk

Prosedur penelitian: (1) Seluruh telur satu per satu ditimbang beratnya memakai timbangan digital untuk mengetahui bobot telur, (2) Telur disimpan diatas egg tray

implementasi yang khusus di masa yang implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang akan datang dari suatu model data yang. digunakan pada DBMS

Pada penelitian tugas akhir ini, akan dilakukan pembuatan Robot Berkaki yang dapat bereaksi terhadap Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroller AVR ATMega16a. Sebagai tahap

Hasil dari needs analysis dan asumsi guru PAUD terhadap pendidikan jasmani menunjukkan bahwa perlu adanya penelitian yang mengembangkan bahan ajar pendidikan