• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Draft Perjanjian Jual Beli Batubara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Draft Perjanjian Jual Beli Batubara"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh: DRAFT SURAT PERJANJIAN JUAL-BELI BATUBARA No. …./2013

Surat Perjanjian Jual Beli Batubara ini ditandatangani di ... pada hari ini,..., tanggal ... bulan …………tahun

…………..(...-2013) oleh Pihak-Pihak di bawah ini: 1. Nama Nama Perusahaan Jabatan :……….. : PT……….: Direktur

Alamat Perusahaaan : Jl………. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT…….. yang bertindak sebagai PENJUAL dan seterusnya dalam

Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan berbadan hukum resmi di Indonesia yang mau dan mampu untuk memasok Batubara sebagaimana dimaksud oleh PERJANJIAN ini berdasarkan kapasitas yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA. Nama Nama Perusahaan Jabatan : : PT... : Direktur

2.

Alamat Perusahaaan : ... ... Telepon No. : +62... Faksimili No. : +62... Alamat Email : ... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT... yang bertindak sebagai PEMBELI dan seterusnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan bahwa PIHAK KEDUA adalah Perusahaan berbadan hukum resmi di Indonesia yang mau dan mampu untuk membeli Batubara sebagaimana dimaksud oleh PERJANJIAN ini desebuat PIHAK KEDUA. KEDUA BELAH PIHAK (KEDUA PIHAK) secara bersama-sama dalam Perjanjian ini disebut sebagai PARA PIHAK. Inisial Pembeli :Who

Page 1 of 22

inisial Penjual: Who

Dengan ini PARA PIHAK dilandasi itikad baik dan prinsip saling menguntungkan telah bersepakat untuk mengadakan Perjanjian KONTRAK JUAL BELI BATUBARA (selanjutnya disebut dengan PERJANJIAN), dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: PASAL 1 DEFINISI 1.1 1.2. 1.3 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7. 1.8. 1.9. Batubara adalah hasil tambang yang dihasilkan oleh PIHAK PERTAMA yang dijual kepada PIHAK KEDUA. IDR adalah mata uang Republik Indonesia (Indonesian Rupiah). USD adalah mata uang dollar Amerika (US Dollar) FOBT adalah Free On Board Trimmed, Batubara dimuat dan diatur muatannya di atas Tongkang yang didatangkan dan atau ditunjuk oleh PIHAK KEDUA. Instansi adalah badan Pusat/Daerah yang diberi kewenangan untuk menerbitkan Surat dan/atau Peraturan. Pelabuhan Muat adalah pelabuhan pemuatan Batubara yang ada di Kalimantan Timur, Indonesia. Metric Ton adalah satuan berat Batubara yang setara dengan seribu (1,000) Kilogram. Tongkang adalah alat angkut laut yang berbentuk menyerupai persegi empat memanjang, berdinding samping dan

digerakkan dengan Kapal Tunda. Dem/Des adalah Demurrage/ Despatch yang akan timbul dalam pemakaian Tongkang dan Kapal. Independent Surveyor adalah

(2)

Badan/Instansi/Perusahaan yang karena keahliannya dan keakuratannya serta Sumber Daya Manusianya dan peralatannya diakui oleh berbagai kalangan untuk melakukan Draught Survey (pengukuran muatan di atas alat angkut laut yang mengapung) dan Analisa Kualitas Batubara. PASAL 2 PERIODE PERJANJIAN DAN JUMLAH BARANG

2.1.

Periode Perjanjian : Perjanjian ini berlaku efektif sejak Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah PIHAK sampai dengan ... Dan PIHAK PERTAMA wajib memberikan Data Perusahaan/Izin Tambang/Kerja sama dan Surat Kemampuan Supply setelah Kontrak ini ditandatangani. Adapun hasil kesepakatan peninjauan harga, kualitas dan kuantitas akan dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK. Periode Perjanjian ini berlaku selama 3 (Tiga) bulan dan harus di-supply per bulan sebanyak yang tertera di Pasal 2 Ayat 2. Jumlah Barang (VOLUME SHIPMENT): PIHAK PERTAMA menyatakan setuju untuk menjual produksi Batubara hasil tambangnya kepada PIHAK KEDUA dengan jumlah yang diperjanji dengan By Cash PER-transaksi quantity PER - (2) Tongkang PER- SHIPMENT QUANTITY 16.000 MT + 10%, (enam belas ribu metric tons plus minus sepuluh persen) Sampai Quantity MOTHER VESSEL /MV. TOTAL: 50,000 MT +/- 10% ( Lima puluh Ribu Metric Tonnase Plus Minus Sepuluh Persen). 2.2.

@ Jumlah Barang yang di shipment sesuai pembuktian INVOICE, yang telah

terrealisasi sesuai penentuan HARGA Pasal.4 yang ditera dalam Perjanjian ini. 2.3.

Komoditas yang diperjual /belikan adalah Batubara dengan spesifikasi seperti yang disebutkan dalam Pasal 3. Dan 4. Dalam Perjanjian ini. PASAL 3 KUALITAS BATUBARA

3.

Spesifikasi Batubara yang disepakati adalah Barang Tambang dengan

Standardization "ASTM" dan untuk Specification parameter yang di sebut pada PASAL 3. Ini mengacu pada Standardization "ISO" COAL PRODUCT adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Batubara yang disepakati adalah Specification mengacu pada Standardization "ASTM" dan "ISO, GSA COAL PRODUCT" sebagai berikut: Parameter (ASTM Standard) Basis Guaranteed Rejection Commodity Item I. Total Moisture (ARB) Inherent Moisture (ADB) Ash (ADB) Volatile Matter (ADB) Fixed Carbon (ADB) Total Sulfur (ADB) GCV (ADB) HGI (ADB) Size 0-50 mm (ADB) * SIZING Cargo Batubara Screen / Crusher. Parameter (ASTM Standard) Basis

34 36% max 13 17% approx 8 12% max. 42 45% approx By Difference 0.50 - 0.80% 5,300Kcal/Kg 50 58 > 85%

(3)

>38%

>1% < 5,100 Kcal/Kg - Guaranteed

Rejection

Commodity Item II. Total Moisture (ARB) Inherent Moisture (ADB) Ash (ADB) Volatile Matter (ADB) Fixed Carbon (ADB) Total Sulfur (ADB) GCV (ADB) HGI (ADB) Size 0-50 mm (ADB) * SIZING Cargo Batubara Screen / Crusher.

33 35% max 15 17% approx 8 12% max. 42 45% approx By Difference 0.70 - 0.90% 5,500Kcal/Kg 55 60 > 85%

>38%

>1% < 5,300 Kcal/Kg - Inisial Pembeli :

Page 3 of 22

inisial Penjual: RG

SURAT PERJANJIAN JUAL-BELI BATUBARA No. I-725/FOBT.CNF/RG-BUYER/I/2011 DRAFT dgn BUYER FOBT>MV

Parameter (ASTM Standard) Basis

Guaranteed Rejection

Commodity Item III. Total Moisture (ARB) Inherent Moisture (ADB) Ash (ADB) Volatile Matter (ADB) Fixed Carbon (ADB) Total Sulfur (ADB) GCV (ADB) HGI (ADB) Size 0-50 mm (ADB) * SIZING Cargo Batubara Screen / Crusher. Parameter (ASTM Standard) Basis

25 28% max 15 18% approx 7 9% max. 40 45% approx By Difference 0.60 - 0.80% 5,800Kcal/Kg 38 45 > 85%

>30%

(4)

Guaranteed Rejection

Commodity Item IV Total Moisture (ARB) Inherent Moisture (ADB) Ash (ADB) Volatile Matter (ADB) Fixed Carbon (ADB) Total Sulfur (ADB) GCV (ADB) HGI (ADB) Size 0-50 mm (ADB) * SIZING Cargo Batubara Screen / Crusher. Parameter (ASTM Standard) Basis

20 23% max. 12 - 15% approx 7 - 10% max. 35 - 48% approx By Difference 0.80 1% 6,300 Kcal/Kg 52 58 > 90%

>25%

>1,1% < 6,100 Kcal/Kg - Guaranteed

Rejection

Commodity Item V Total Moisture (ARB) Inherent Moisture (ADB) Ash (ADB) Volatile Matter (ADB) Fixed Carbon (ADB) Total Sulfur (ADB) GCV (ADB) HGI (ADB) Size 0-50 mm (ADB) * SIZING Cargo Batubara Screen / Crusher. 3.1.

17 - 19% max. 13 - 16% approx 5 - 9% max. 42 - 45% approx By Difference 0.70 1% 6,500 Kcal/Kg 46 55 > 90%

>23%

>1.20% < 6,300 Kcal/Kg -

Jikalau Specification yang disepakati dan yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA, maka PARA PIHAK sepakat menunjuk Specification yang menjadi kesepakatan dan yang mengacu pada pembuktian transaksi INVOICE oleh KEDUA PIHAK dalam PASAL 3 perjanjian ini. Page 4 of 22 inisial Penjual: RG

Inisial Pembeli :

SURAT PERJANJIAN JUAL-BELI BATUBARA No. I-725/FOBT.CNF/RG-BUYER/I/2011 DRAFT dgn BUYER FOBT>MV

PASAL 4 HARGA, LEGALITAS dan JAMINAN BARANG, SHIPMEN 4. PARA PIHAK sepakat bahwa harga jual-beli Batubara ditentukan dengan kualitas Batubara sesuai dengan hasil Certificate of Analysis dari Shipment yaitu sebagai berikut: @ Pasal 3. (Item I) Harga FOBT.(Tongkang) Kalori GCV. 5,300 (ADB) = Rp.

490.000/MT (IDR.Empat ratus sembilan puluh ribu rupiah Per Metric Tons) Harga FOBMV (Mother Vessel ) Kalori GCV. 5500 (adb) = Rp.560.000/MT ( IDR. Lima

(5)

ratus enam puluh ribu rupiah Per Metric Tons). @ Pasal 3. (Item II) Harga FOBT.(Tongkang) Kalori GCV. 5,500 (ADB) = Rp. 510.000/MT (IDR.Lima ratus sepuluh ribu rupiah Per Metric Tons) Harga FOBMV ( Mother Vessel) Kalori GCV. 5500 (adb) = Rp.575.000/MT ( IDR. Lima ratus tujuh puluh lima ribu rupiah Per Metric Tons). @ Pasal 3. (Item III) Harga FOBT. (Tongkang) Kalori GCV. 5,800 (ADB)= Rp.530.000/MT (IDR. Lima ratus tiga puluh ribu rupiah Per Metric Tons). Harga FOBMV ( Mother Vessel) Kalori GCV.5800 (adb)=Rp.590.000/MT ( IDR. Lima ratus sembilan puluh ribu rupiah Per Metric Tons). @ Pasal 3. (Item IV) Harga FOBT (Tongkang) Kalori GCV. 6,300 (ADB) = Rp. 630.000/MT ( IDR. Enam ratus tiga puluh ribu rupiah Per Metric Tons) Harga FOBMV ( Mother

Vessel) kalori GCV.6300 (adb)=Rp.700.000/MT ( IDR.Tujuh ratus ribu rupiah Per Metric Tons). @ Pasal 3. (Item V) Harga FOBT (Tongkang) Kalori GCV.6,500 (ADB) = Rp.710.000/MT (IDR. Tujuh ratus sepuluh ribu rupiah Per Metric Tons.) Harga FOBMV ( Mother Vessel) kalori GCV.6500(adb)=Rp.800.000/MT ( IDR.Delapan ratus ribu rupiah Per Metric Tons). 4.1. PARA PIHAK sepakat bahwa harga jual-beli Batubara ditentukan dengan kualitas Batubara "Coal Product" sesuai dari Pre Certificate of Analysis (COA) Independen dari loading

Tongkang sampai COA hasil Shipment Mother Vessel (MV) sebagai berikut: HARGA FOBT & COA, sesuai parameter Pre Specification di Stockpile Jetty masih dalam penanggungjawab Independent

4.2. 4.3.

Untuk kesepakatan CONTRACT HARGA FOBMV ( MOTHER VESSEL/MV) yang sesuai basis harga yang dimaksud dalam Pasal. 4.1. untuk itu dibuat Addendum tambahan dan terlampir: @ Letter Of Addendum adalah: a). Harga Contract FOBT berlaku sampai tanggal ..., jikalau HARGA di perpanjang sesuai kesepakatan KEDUA PIHAK, untuk itu dibuat Adendum /atau Contract Jual / beli batubara. b). Jika Contract FOBMV. Maka disepakati mengacu pada Cara

Pembayaran pembuktian penerima INVOICE (FOBT) yang di telah dituangkan dalam pada Pasal.12 poin d).yaitu sisa 10% MV / Vessel. Disebut dalam perjanjian ini.

4.4.

JAMINAN LEGALITAS CARGO STOCKPILE JETTY Cargo yang dipersiapkan untuk volume Mother Vessel /MV. Dengan pembuktian Certificate Of Analysis (COA) akhir MV., melanjuti Pre COA hasil Sampling Cargo Stockpile Jetty yang pembuktian

mengacu pada penerima INVOICE (FOBT). JAMINAN PIHAK PERTAMA bahwa Legalitas IUP. Tambang Produksi yang hak atas penerbitan SKAB. Yang berkaitan dengan pembuktian penerimaan mengacu kepada INVOICE dan BAST (serah terima Barang) yang cargo di Stockpile diperjual / belikan kepada PIHAK KEDUA.

4.5.

JAMINAN VOLUME SHIPMENT ( TONGKANG dan sampai MV), COA dan CLAIM DEMMURAGE Cargo yang dipersiapkan untuk memenuhi Volume LayCan shipment Tongkang sampai Mother Vessel /MV. yang disepakati KEDUA PIHAK. Untuk itu pertanggung jawaban dikarenakan oleh PIHAK yang bermasalah , 4.5.a). @ JAMINAN PIHAK PERTAMA jikalau telah membuktikan, mempersiapkan di Stockpile Jetty sesuai COA

(6)

Independen surveyor, ternyata Cargo tersebut terjadi hal hal dikarenakan Pembayaran bermasalah oleh PIHAK KEDUA yang tidak diinginkan sesuai ketentuan Perjanjian ini, maka claim resiko Cargo batubara yang di Stockpile /atau yang termuat akan diperhitungkan sesuai cargo yang termuat, Biaya dan Demmurage Tongkang /atau Transhipment Tongkang ke Mother Vessel /MV sepenuhnya

ditanggung oleh PIHAK KEDUA itu sendiri. 4.5.b). @ JAMINAN PIHAK KEDUA jikalau telah membayar sesuai ketentuan Payment mengacu pada INVOICE, sedangkan Cargo PIHAK PERTAMA yang di Stockpile Jetty dan Pre COA masih tanggung jawab oleh Independen Surveyor COA, mengacu pada quatity transaksi yaitu 16.000MT, Jikalau ternyata bermasalah dikarenakan kekurangan volume tersebut, maka claim resiko tanggung jawab PIHAK PERTAMA yang akan

menyelesaikan sesuai ketentuan LayCan Tongkang dan Kapal Mother Vessel/ MV, akibat oleh karenanya, maka claim Demmurage Tongkang sepenuhnya tanggung jawab oleh PIHAK PERTAMA itu sendiri. 4.5.c). @ JAMINAN COA. Pre FOBT

(16.000MT) /atau COA. MV.( 50.000MT) Mengacu pada payment PIHAK KEDUAtersebut sesuai perjanjian ini pembuktian mengacu pada INVOICE, untuk persetujuan Pre COA, oleh Independen Surveyor sesuai final COA, (2) Tongkang dan COA Mother Vessel.

4.6.

JAMINAN VOLUME SHIPMENT ( TONGKANG dan MV) Cargo yang di persiapkan untuk memenuhi Volume LayCan shipment Tongkang sampai Mother Vessel /MV. Jika Cargo yang dipersiapkan tersebut terjadi hal hal yang tidak diinginkan sesuai ketentuan Perjanjian ini, maka resiko akan ditanggung oleh PIHAK itu sendiri. 4.6.a) @ COA. MV. Mengacu pada Pre - (COA) FOBT. tersebut yang diajukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, sesuai transaksi pembuktian INVOICE, untuk persetujuannya yang disahkan dengan Addendum (COA) dan Stockpile Jetty. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab terhadap COA Mother Vessel.

4.7.

BERLAKUNYA HARGA Harga Batubara di atas akan berlaku selama Periode

... 2011 dan akan dilakukan revisi (peninjauan ulang) setelah periode itu dengan kesepakatan harga KEDUA BELAH PIHAK untuk penyesuaian harga.

4.7.a).@ Harga yang disepakati di atas sudah termasuk seluruh biaya-biaya, namun tidak terbatas diantaranya: fee lahan, pengangkutan Batubara dari tambang ke stockpile (hauling), biaya giling batu (crushing), biaya penumpukan (stockpiling), booking slot Jetty, biaya muat dan pengaturan muatan di atas Tongkang, pajak dan biaya dokumen lokal, (SKAB) biaya analisa Batubara dan draft survey oleh Independen Surveyor di Pelabuhan Muat / di atas Tongkang yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab PIHAK PERTAMA. 4.8.

JAMINAN SPECIFICATION CONTRACT: 4.8.a). JAMINAN MUTU QUALITAS SPECIFICATION mengacu pada QUANTITY Cargo Batubara yang diperjual/belikan di stockpile pelabuhan muat, adalah Tambang Produksi dengan pemegang Izin IUP. Standard "ASTM" yang bekerjasama/ KSO dengan PT………../ PIHAK PERTAMA selaku penanggung jawab hak dan kewajiban pengelolaan Quality Specification dan Volume Cargo Batubara adalah "COAL PRODUCT" (mengacu pada process Standardization "ISO" ). yang di perjual/belikan dengan system

(7)

Pengelola COAL(QUALITY)PROCESSING PLAN / C(Q)PP, maka dalam proses qualitas specification dan volume sebelum shipment loading masih dalam tanggung jawab PIHAK PERTAMA. Untuk itu terlampir Letter tambahan adalah: 4.8.b). JAMINAN CARGO DAN LEGALITAS IUP. Tambang Produksi yang menerbit SKAB.( Surat

Keterangan Asal Barang), bagi Cargo yang diperjual/belikan di Stockpile Jetty yang ditunjuk sesuai kapasitas penampungan Stockpile dan kapasitas Pelabuhan sandar tongkang oleh karenanya Stockpile Tambang yang ditunjuk menjadi

tanggung jawab PIHAK PERTAMA. 4.9.

JAMINAN BIAYA PRE - SHIPMENT INSPECTION dibebankan kepada PIHAK PERTAMA, tetapi jika hasil PRE - SHIPMENT INSPECTION tersebut sesuai dengan

spesifikasi yang tertuang di dalam kontrak ini maka PIHAK KEDUA akan

mengganti biaya PRE SHIPMENT INSPECTION yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA. PASAL 5 PENYESUAIAN HARGA

5.

Harga Batubara seperti yang tertera di Pasal 4 Ayat 1 akan disesuaikan apabila hasil analisa Independent Surveyor yang ditunjukan oleh PIHAK KEDUA dan menunjukkan

hasil di bawah atau di luar spesifikasi yang disepakati oleh KEDUA PIHAK sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3 dalam Perjanjian ini. Dasar perhitungan penyesuaian harga atas kualitas diatur sebagai berikut: 5.1. PASAL 3. ITEM I. Perhitungan penyesuaian harga berdasarkan Nilai Kalori/Gross Calorie Value (As Received Basis/ARB) GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I ) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Cal.5,300 5,100kcal/kg, Jikalau Cal. tersebut melebihih ADB. 5,300 kcal/kg maupun dibawah 5100 kcal/kg maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Bonus/ Penalty yang dikenakan

barang/Batubara yang ditransaksikan. BONUS GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COSA) jikalau Gross Calori Value DIATAS (GCV) 5300kcal/kg (ADB) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor, maka PIHAK KEDUA berhak memberikan BONUS yang di hitung sesuai dengan rumus tersebut .

FOB Price x Gross Calorific Value result (Adb) / 5300 kcal/kg (adb)

REJECTION OF GROSS CALORIE VALUE: Apabila nilai Gross Calorie Value (ADB) kurang dari 5,100 Kcal/Kg GCV (adb) maka akan membatalkan/melakukan reject) FOB Price x Gross Calorie Value result (adb) 5,100 kcal/kg (adb) 100 TOTAL MOISTURE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I ) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Total

Moisture tersebut melebihi diatas dari < 36% maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang

ditransaksikan. Penyesuaian Berat = Hasil final draft Survey x 100 (TM actual -36) 100 TOTAL MOISTURE REJECTION: Apabila nilai Total Moisture (AR) lebih dari >38% (arb) maka akan membatalkan /melakukan reject) SULPHUR

REJECTION: Apabila nilai Sulphur content melebihi 1% (arb) maka akan membatalkan / melakukan reject). 5.2. PASAL 3. ITEM II. Perhitungan

(8)

penyesuaian harga berdasarkan Nilai Kalori/Gross Calorie Value (As Received Basis/ARB) GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling

Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item II ) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Cal. 5600 5300kcal/kg, Jikalau Cal.

tersebut melebihi ADB. 5600 kcal/kg maupun di bawah 5300 kcal/kg maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Bonus/ Penalty yang dikenakan

barang/Batubara yang ditransaksikan. BONUS GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COSA) jikalau Gross Calori Value DIATAS (GCV) 5600kcal/kg (ADB) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor, maka PIHAK KEDUA berhak memberikan BONUS yang di hitung sesuai dengan rumus tersebut .

FOB Price x Gross Calorific Value result (Adb) / 5600 kcal/kg (adb)

REJECTION GROSS CALORIE VALUE: Apabila nilai Gross Calorie Value (ADB) kurang dari 5300 Kcal/Kg GCV (adb) maka akan membatalkan/melakukan reject) FOB Price x Gross Calorie Value result (adb) 5300 kcal/kg (adb) 100 TOTAL MOISTURE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I ) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Total Moisture tersebut melebihi di atas dari < 35% maka kedua belah PIHAK akan melakukan

penyesuaian Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan. Penyesuaian Berat = Hasil final draft Survey x 100 (TM actual -35) 100 TOTAL MOISTURE REJECTION: Apabila nilai Total Moisture (AR) lebih dari >38% (arb) maka akan membatalkan /melakukan reject) SULPHUR REJECTION: Apabila nilai Sulphur content melebihi 1% (arb) maka akan membatalkan / melakukan reject). 5.3. PASAL 3. ITEM III. Perhitungan penyesuaian harga berdasarkan Nilai Kalori/Gross Calorie Value (As Received Basis/ARB) GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item III ) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Cal. 5800

5500kcal/kg, Jikalau Cal. tersebut melebihih ADB. 5800 kcal/kg maupun dibawah 5500 kcal/kg maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Bonus/ Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan. BONUS GROSS CALORIE

VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COSA) jikalau Gross Calori Value DIATAS (GCV) 5800kcal/kg (ADB) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor, maka PIHAK KEDUA berhak memberikan BONUS yang di hitung sesuai dengan rumus tersebut .

REJECTION GROSS CALORIE VALUE: Apabila nilai Gross Calorie Value (ADB) kurang dari 5600 Kcal/Kg GCV (adb) maka akan membatalkan/melakukan reject) FOB Price x Gross Calorie Value result (adb) 5600 kcal/kg (adb) TOTAL MOISTURE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I ) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Total Moisture tersebut melebihi diatas dari >28% maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan. Penyesuaian Berat = Hasil final draft Survey x 100 (TM actual -28) 100 TOTAL MOISTURE REJECTION:

Apabila nilai Total Moisture (AR) lebih dari > 30% (arb) maka akan membatalkan /melakukan reject) SULPHUR REJECTION: Apabila nilai Sulphur content melebihi 1% (arb) maka akan membatalkan / melakukan reject). 5.4. PASAL 3. ITEM IV. Perhitungan penyesuaian harga berdasarkan Nilai

Kalori/Gross Calorie Value (As Received Basis/ARB) GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. Item

(9)

III) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Cal. 6,300

6,100kcal/kg. Jikalau Cal. tersebut melebihih ADB. 6,300 kcal/kg maupun di bawah 6,100 kcal/kg maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Bonus/ Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan.

BONUS GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COSA) jikalau Gross Calori Value DIATAS (GCV) 6,300kcal/kg (ADB) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor, maka PIHAK KEDUA berhak memberikan BONUS yang dihitung sesuai dengan rumus tersebut .

FOB Price x Gross Calorific Value result (Adb) / 6,300 kcal/kg (adb)

REJECTION GROSS CALORIE VALUE: Apabila nilai Gross Calorie Value (ADB) kurang dari 6,100 Kcal/Kg GCV (adb) maka akan membatalkan/melakukan reject) FOB Price x Gross Calorie Value result (adb) 6,100 kcal/kg (adb)

TOTAL MOISTURE PENALTY: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I ) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Total Moisture tersebut melebihi di atas dari > 23 % maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan. Penyesuaian Berat = Hasil final draf Survey x 100 (TM actual -23) 100 TOTAL MOISTURE REJECTION: Apabila nilai Total Moisture (AR) lebih dari >25% (arb) maka akan membatalkan /melakukan reject) SULPHUR

REJECTION: Apabila nilai Sulphur content melebihi 1,10% (arb) maka akan membatalkan / melakukan reject). 5.5. PASAL 3. ITEM V. Perhitungan

penyesuaian harga berdasarkan Nilai Kalori/Gross Calorie Value (As Received Basis/ARB) GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of Sampling

Analysis (COA) sesuai ( Pasal 3. Item IV.) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Cal. 6,500 6,300kcal/kg, Jikalau Cal. tersebut melebihi ADB. 6,500 kcal/kg maupun di bawah 6,300 kcal/kg maka kedua belah PIHAK akan

melakukan penyesuaian Bonus/ Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan. BONUS GROSS CALORIE VALUE: Apabila hasil Certificate of

Sampling Analysis (COSA) jikalau Gross Calori Value DIATAS (GCV) 6,500kcal/kg (ADB) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor, maka PIHAK KEDUA berhak memberikan BONUS yang dihitung sesuai dengan rumus tersebut .

FOB Price x Gross Calorific Value result (Adb) / 6,500 kcal/kg (adb)

REJECTION GROSS CALORIE VALUE: Apabila nilai Gross Calorie Value (ADB) kurang dari 6,300 Kcal/Kg GCV (adb) maka akan membatalkan/melakukan reject) FOB Price x Gross Calorie Value result (adb) 6,300 kcal/kg (adb) TOTAL MOISTURE PENALTY: Apabila hasil Certificate of Sampling Analysis (COA) sesuai Pasal 3. ( Item I ) yang dikeluarkan oleh Independent Surveyor adalah Total Moisture tersebut melebihi diatas dari 13 % maka kedua belah PIHAK akan melakukan penyesuaian Penalty yang dikenakan barang/Batubara yang ditransaksikan. Penyesuaian Berat = Hasil final draf Survey x 100 (TM actual -13) 100 TOTAL MOISTURE REJECTION:

Apabila nilai Total Moisture (AR) lebih dari >22% (arb) maka akan membatalkan /melakukan reject) SULPHUR REJECTION: Apabila nilai Sulphur content melebihi > 1,10% (arb) maka akan membatalkan / melakukan reject). 5.6. Final Draft Survey adalah hasil Draft Survey oleh Independent Surveyor.

(10)

Bill of Lading (B/L) dan Weight Draft dalam transaksi ini adalah berat batu bara sesuai dengan Final Draft Survey yang di keluarkan oleh Independent Surveyor. Invoiced Weight dalam transaksi ini adalah berat yang ditagih oleh Pihak PERTAMA di dalam invoice pembayaran sesuai tahapan pembayaran dilakukan oleh Pihak KEDUA. 5.7. Final Cargo termuat di Mother Vessel (MV) Draft Survey dalam transaksi ini adalah hasil Draft Survey oleh Independent Surveyor. Bill of Lading, Weight, dalam transaksi ini adalah berat batu bara sesuai dengan Final Draft Survey yang di keluarkan oleh Independent Surveyor. Sebagai lampiran adalah: @ Letter of Addendum Terlampir Dokumen Loading Tongkang SKAB, Wieth Draf, BAST. @ Letter of Addendum Terlampir Dokumen Shipment Mother Vessel (MV)B/L, COA, Wieth Draf, BAST, Dokument Export. Invoiced Weight dalam transaksi ini adalah berat yang di tagih oleh Pihak Kedua di dalam invoice pembayaran. PASAL 6 PENYERAHAN BARANG 6.1. Barang Batubara yang telah dilakukan Shipment Inspection oleh PIHAK KEDUA, Untuk itu disepakati KEDUA PIHAK dengan pembuktian mengacu pada transaksi INVOICE dan BAST. Penyerahan Batubara TAMBANG dan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. Pemuatan Barang Batubara yang di lakukan di Stockpile Jetty, dengan Tongkang berukuran min. 270 /atau 300 feet yang ditentukan dan/atau ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dengan kapasitas muatan 5,500MT /atau 8000MT plus minus 10 %. Sesuai kondisi pasang surut Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Angka Muat/Loading Rate per hari ke atas Tongkang adalah 5,500MT 8,000 MT/hari. LayCan TONGKANG (15) hari, untuk layCan MOTHER VESSEL (MV) 25 Hari, untuk itu diterbitkan Shipping Intruction (SI) yang disetujui oleh KEDUA PIHAK.

6.2. 6.2. 6.4.

PASAL 7 JANGKA WAKTU PENGIRIMAN / PENGAPALAN 7.1.

Jangka waktu pengiriman barang hingga dimuat di atas Tongkang adalah maksimal 10 (sepuluh) hari kerja setelah penandatanganan Perjanjian ini. Kecuali

Laycan pengiriman diatas 15 hari, dikarenakan transaksi pembayaran tidak tepat waktu dan ada penundaan cara pembayaran terhadap Batubara yang diperjual/belikan, maka resiko demurrage tongkang ditanggung PIHAK KEDUA. Jangka waktu pengiriman Kapal Tongkang 15 (lima belas) hari kerja, maka Pihak KEDUA menerbitkan Shipping Intruction (SI) Lay Can Kapal Tongkang pada (10) hari ke depan.

7.2.

Pengapalan pertama Batubara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 1 Perjanjian ini, dan akan dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (Tiga) hari terhitung sejak pembayaran termin Cargo mencapai sebesar 50% mengacu pada INVOICE yang di transaksi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA Berita Acara Serah Terima (BAST) Barang, dan dokumen lain yang diperlukan dalam tambahan Addendum adalah: @ Letter Of Addendum batu bara di stockpile Jetty, yang sesuai INVOICE, dibuat BAST yang ditandatangani oleh Tambang penerbit SKAB kepada PIHAK KEDUA.

(11)

7.3.

Pihak KEDUA akan memberitahukan jadwal pengiriman Tongkang 15 (lima belas) hari kerja sebelum Tongkang sandar. Pihak KEDUA akan memberikan

persetujuannya Shipping Intruction (SI) di (10) hari ke depan jadwal

kedatangan Kapal Tongkang akan tiba di tujuan Muat stockpile Pihak PERTAMA di Tambang Produksi, Kalimantan Timur. Klaim untuk biaya kelebihan waktu

berlabuh harus dikonfirmasikan dan disetujui oleh Pihak PERTAMA dan Pihak KEDUA dan pembayaran yang timbul harus diselesaikan sesegera mungkin tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah pengangkutan dan diterbitkannya tagihan pengangkutan. bilamana PARA PIHAK tidak setuju dengan beberapa klaim maka ketentuan Arbitrase dapat diberlakukan. Apabila dalam waktu yang telah disepakati sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7 Ayat 3, penyerahan Batubara tidak dapat dilakukan atau terdapat keterlambatan penyerahan Batubara dan dokumen barang sehingga Tongkang harus menunda aktivitas maka Pihak KEDUA berhak untuk mengklaim semua kerugian dengan disertai invoice dan bukti yang ada. kerugian dengan disertai invoice dan bukti yang ada. Hal tersebut diluar kecualian dikarenakan tidak sesuainya transaksi pembayaran yang dilakukan Pihak KEDUA. Maka claim ditanggung oleh Pihak KEDUA.

7.4. 7.5. 7.6.

Penentuan pengaturan muatan dan jumlah kapasitas muat akan dikonfirmasikan oleh Nakhoda Kapal Tongkang pada saat Kapal tiba di Pelabuhan Muat.

Pengapalan terakhir Cargo termuat diatas KAPAL MOTHER VESSEL /FOBMV. Dengan sisa pembayaran yaitu (10%) Dengan dilengkapi Dokument Certificate of

Analysis (COA), Bill of Lading (B/L), Draf weight, draf survey, Cargo

manifest, Time sheet dan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) dari penyerahan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan transaksi sesuai INVOICE penyelesaian pembayaran sisa oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

@ Letter of Addendum (tambahan dan terlampir) Jikalau terjadi Contract FOBMV. Maka yang sisa (10%) pembayaran akan diperlakukan. 7.7. SHIPPING INTRUCTION (SI) oleh PIHAK KEDUA akan memberitahukan jadwal pengiriman Tongkang 7

(tujuh) hari kerja sebelum Tongkang sandar Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dan PIHAK KEDUA akan memberikan persetujuannya Shipping Intruction (SI) yang di ajukan tersebut dan 15 (lima belas ) hari kerja sebelum Mother Vessel (MV) tiba di loading point Muara Jawa, Kalimantan Timur. Klaim untuk biaya

kelebihan waktu berlabuh harus dikonfirmasikan dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan pembayaran yang timbul harus diselesaikan

sesegera mungkin tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari setelah pengangkutan dan diterbitkannya tagihan pengangkutan. Bilamana PARA PIHAK tidak setuju dengan beberapa klaim maka ketentuan Arbitrase dapat diberlakukan. Apabila dalam waktu yang telah disepakati sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7 poin 3, penyerahan Batubara tidak dapat dilakukan atau terdapat keterlambatan

penyerahan Batubara dan dokumen barang sehingga Tongkang harus menunda aktivitas maka PIHAK KEDUA berhak untuk mengklaim semua kerugian dengan disertai invoice dan bukti yang ada. kerugian dengan disertai invoice dan

(12)

bukti yang ada. Hal tersebut di luar kecualian dikarenakan tidak sesuainya transaksi pembayaran yang dilakukan PIHAK KEDUA. Maka Claim ditanggung oleh PIHAK KEDUA. Penentuan pengaturan muatan dan jumlah kapasitas muat akan dikonfirmasikan oleh Nakhoda Kapal Tongkang /atau Mother Vessel pada saat Kapal tiba di Pelabuhan Muat. Pengapalan pertama Batubara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 1 Perjanjian ini, dari PIHAK KEDUA setelah dilakukan PRE-SHIPMENT INSPECTION dengan Quantity transaksi mencapai 90%( sembilan puluh prosen) oleh Pihak KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan INVOICE dan diterbitkan Shipping Intruction (SI) Barge dalam waktu (7) hari kerja, dan Shipping Intruction (SI) Mother Vessel /MV setelah transaksi berjalan sesuai INVOICE dalam max. (15) hari dan penyerahan Cargo dengan

ditandatangani pre - Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh KEDUA BELAH PIHAK, dengan PIHAK TAMBANG yang BERTANGGUNG JAWAB SKAB dan beberapa Pre quantity transaksi yang berjalan yang masih dalam tanggung jawab oleh PIHAK PERTAMA. PASAL 8 KONDISI PEMUATAN BARANG 8. PIHAK PERTAMA melakukan pemuatan barang di Pelabuhan Muat secepat mungkin agar lancar sesuai jadwal sehingga tidak ada denda (demurrage) Tongkang selama pemuatan dilakukan sejak Tongkang tiba di Dermaga/Pelabuhan Muat. Setelah PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA menyetujui Shipping Instruction (SI) kepada PIHAK PERTAMA, maka wajib untuk mem-booking slot di Jetty Pelabuhan dan memposisikan status kedatangan Tongkang dengan jadwal Pelabuhan Muat untuk menghindari demurrage/detention Tongkang. 7.8.

7.9. 7.10. 7.11. 8.1

Dalam hal ini PIHAK KEDUA harus mentaati penyelesaian hak dan kewajiban penyelesaian Pembayaran Tahap demi tahap yang sesuai ketentuan Pasal 12. Disebut diatas sesuai surat Perjanjian ini. PASAL 9 DEMURRAGE DAN DEAD FREIGHT

9.1.

PERTANGGUNG JAWABAN DEMMURAGE, Apabila karena kelalaian PIHAK PERTAMA

sehingga pemuatan diselesaikan melebihi dari waktu yang ditentukan maka PIHAK PERTAMA wajib untuk menanggung denda Demurrrage Barge/Tongkang yang dihitung berdasarkan pencatatan kegiatan pemuatan (statement of fact and or time sheet and or barge demurrage statement) yang dibuat oleh Agen Tongkang tersebut. @ PERTANGGUNG JAWABAN DEMMURAGE, Jikalau karena kelalaian PIHAK KEDUA dalam transaksi Pembayaran kepada PIHAK PERTAMA dikarenakan transaksi mengacu pada INVOICE ber-masalah pada Pasal 12. Disebut, maka DEMMURAGE TONGKANG dan KAPAL MOTHER VESSEL maka agen kapal mengclaim kepada PIHAK KEDUA yang bertanggung jawab dalam tenggang waktu untuk penyelesaian masalah tersebut.

(13)

Apabila Tongkang yang dimuat oleh PIHAK PERTAMA mengalami keterlambatan berangkat akibat ketidaksiapan dokumen yang dipersyaratkan, misal

keterlambatan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) atau dokumen lainnya yang berkaitan dengan dokumen tambang, maka biaya denda keterlambatan

keberangkatan Tongkang dan demurrage Tongkang seluruhnya adalah menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA sepenuhnya. Apabila Tongkang dan kapal Mother Vessel tiba diluar ketentuan Shipping Intruction (SI) dan muat sebelum masa laycan yang disepakati bersama maka PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk

menanggung denda (Demurrage) Tongkang karena menunggu giliran dimuat yang dihitung berdasarkan pencatatan kegiatan pemuatan (statement of fact and or time sheet and or barge demurrage statement) yang dibuat oleh Agen Tongkang tersebut. Di kecualikan penundaan kedatangan Kapal Tongkang /atau Kapal Mother Vessel (MV), maka resiko cargo yang di muat /atau di Stockpile

terganggu olehnya, maka Cargo tersebut dan jikalau ada terjadi hal-hal yang timbul oleh karenanya, maka kerugian sepenuhnya ditanggung PIHAK KEDUA. 9.3.

9.4.

Apabila akibat kelalaian PIHAK PERTAMA sehingga Batubara termuat tidak mencukupi jumlah kapasitas muat per Tongkang 300 feets sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Nakhoda dan atau Pemilik Tongkang dan Kapten Kapal yang cukup dibuktikan dengan catatan Agen Tongkang (statement of fact and or time sheet and or barge dead freight statement) maka PIHAK PERTAMA bertanggung jawab sepenuhnya atas biaya-biaya yang timbul akibat dari kekurangan muatan tersebut Besarnya biaya denda Tongkang (barge demurrage) serta denda

kekurangan muatan (dead freight) berdasarkan Perjanjian Angkutan Laut yang dibuat antara PIHAK KEDUA dengan Pemilik Tongkang, yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK PERTAMA, menjadi tanggungan PIHAK PERTAMA sepenuhnya, 9.5.

9.6.

Biaya denda yang disebutkan di atas wajib diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah PIHAK KEDUA menerima tagihan dari Pemilik Tongkang, dan apabila terjadi keterlambatan pembayaran atas denda-denda yang dijelaskan di atas maka biaya keterlambatan bayar menjadi tanggungan PIHAK PERTAMA sepenuhnya. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk memotong biaya-biaya tersebut langsung dari sisa pembayaran yang seharusnya dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA. Jika terjadi Demurrage yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA maka semua denda dan bea yang disebabkan olehnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan bertanggung jawab kerusakan kapal tongkang atau dikarenakan kecelakaan merapat dan berangkat dipelabuhan, mengakibatkan tertundanya waktu dan

dikarenakan air sungai pasang surut. PASAL 10 PENENTUAN INDEPENDENT SURVEYOR 9.7.

(14)

10.1.

PARA PIHAK sepakat untuk menunjuk dan menetapkan Independent Surveyor yaitu PT. SUCOFINDO atau GEOSERVICES LTD dalam menentukan penetapan kualitas dan berat komoditas cargo Batubara sesuai standar mutu dan hasil analisa yang dilakukan oleh Independent Surveyor yang disepakati oleh PARA PIHAK. Segala biaya yang timbul dari pekerjaan Independent Surveyor yang ditunjuk dan disepakati PARA PIHAK menjadi beban dari PIHAK PERTAMA. PASAL 11 PENGAMBILAN CONTOH ANALISA BATUBARA

10.2. 11.

Pengambilan Contoh batubara di stockpile Jetty dan Contoh batubara di atas Tongkang dan Kapal mother Vessel disepakati masih dalam otoritas tanggung jawab PIHAK INDEPENDEN SURVEYOR sesuai cara dan mengacu kepada

standardization ,,ASTM ,, /atau ,,ISO adalah :

11.1. PARA PIHAK sepakat untuk melakukan pengambilan contoh (sampling )

Batubara dari lokasi stockpile pelabuhan muat, oleh Independent Surveyor yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA untuk mengetaui Gross Calorie Value (GCV)

Pre-kualitas Batubara yang disepakati KEDUA PIHAK. 11.2. Metode pengambilan dan analisa sample mengacu kepada ASTM Standard dan ISO and Procedure dan hasil analisa kualitas Batubara ini menjadi hasil keputusan final Tongkang /atau Mother Vessel dan mengikat bagi PARA PIHAK. PASAL 12 SISTEM PEMBAYARAN 12. JAMINAN CARA PEMBAYARAN YANG BER- HAK PENERIMANYA adalah:

@ Letter Of Addendum (tambahan yang terlampir) Rekening Tambang stockpile Jetty yang berdasarkan Intruction Bank pelaksanaan transfer ke Rekening Bank yang di saksi PIHAK TAMBANG IUP yang selaku hak PENERBIT SKAB, BAST yang ditunjuk PIHAK PERTAMA. 12.1. Jikalau Pembayaran sesuai INVOICE yang dilakukan PHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA per-pengiriman FOBT. (Tongkang, /atau Kapal ) dan sampai Tujuan Bongkar dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut: a). Pembayaran 1. : 50% ( Lima puluh persen) Transaksi sesudah Shiment Inspection, b). Pembayaran 2 : 40% ( Empat puluh persen) pemuatan. BAST Dokumen SKAB, WIGHT DRAF, dan COA. Tongkang Lepas tali. c). Pembayaran 3 : 10% (Sepuluh persen) BAST Dokumen SKAB, WIGHT DRAF, dan COA. CNF Pelabuhan Bongkar. 12.2 Jikalau Pembayaran sesuai INVOICE ( Tongkang,/atau Kapal ) yang dilakukan PHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA per - pengiriman (Tongkang ) sampai Tujuan Bongkar dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut: a) Pembayaran 1 : 20% ( Dua puluh persen) akan dibayarkan ketika hasil ( PreSHIPMENT INSPECTION ) untuk quantity minimal sesuai Terment pertama pembayaran yang sesuai

Insepection cargo di Jetty stockpile, pada saat transaksi dilakukan PARA PIHAK memberikan Hak dan kewajiban Cargo yang diserah/ terimakan diabuat Kesepakatan Surat Berita Acara Serah/Terima (BAST) yang diserah/ terimakan dan cara Transaksi Pembayaran sesuai dengan kesepakatan oleh KEDUA PIHAK. Pembayaran 2 : 30% ( Tiga puluh persen) setelah (Loading pertama ke atas TONGKANG) Pembayaran tahapan /atau Termin dilakukan sesuai barang berada di Stockpile yang siap dimuat diatas Tongkang atas pengawasan KEDUA PIHAK,

jikalau pembayaran tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai ketentuan, maka cargo/ barang di Stockpile tersebut dilakukan penghentian pemuatan oleh Pihak

(15)

PERTAMA, semua resiko Demmurage Agen Tongkang dan Agen Kapal Mother Vessel / MV di tanggung oleh PIHAK KEDUA. Pembayaran 3 : 40% ( Empat puluh persen) sesudah Cargo ( termuat diatas TONGKANG dan LEPAS TALI TONGKANG) dengan hasil Lab dari Independent Surveyor yang mengeluarkan, serta serah terima dokumen lengkap dengan Certificate of Analysis (COA), draft weight dan draft survey, Bill of Loading (B/L), Cargo Manifest, Time Sheet dan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka pada saat itu pembayaran diharuskan dan diselesaikan, jiikalau pembayaran tidak dilakukan sebagai mana mestinya oleh Pihak KEDUA, maka konsekwensi Bill Of Lading ditahan sebagai mana mestinya.

b. c.

d). Pembayaran 4 : 10% ( Sepuluh persen) sesudah TONGKANG tiba di pelabuhan Bongkar dengan hasil Lab dari Independent Surveyor KEDUA PIHAK yang

mengeluarkan, serta serah terima dokumen lengkap PASAL 12. Poin.c). dengan Certificate of Analysis (COA), draft weight dan draft survey, Bill of Loading (B/L), Cargo Manifest, Time Sheet dan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka pada saat itu pembayaran

diharuskan dan diselesaikan, jiikalau pembayaran tidak dilakukan sebagai mana mestinya oleh Pihak KEDUA, maka konsekwensi Bill Of Lading ditahan sebagai mana mestinya, pelunasan oleh PIHAK KEDUA Kepada PIHAK PERTAMA, setelah hasil Lab. COA, Weight Draf oleh Independen Surveyor KEDUA PIHAK Pembayaran Pasal 12. Poin. d). hanya berlaku pada : @Letter of Addendum dengan mengacu pada INVOICE Cargo yang diperjual/belikan dengan harga CNF sudah termasuk

Transhipment Tongkang, dan keamanan angkutan, dan dokumen2 Tongkang berlayar menuju tujuan. 12.3. Pre- COA dan COA (akhir) oleh PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Batubara yang diambil pada waktu pre-shipment inspection adalah

Batubara yang masuk dalam specification Pasal.3. sehingga hasil pemeriksaan Lab yang dilakukan oleh Independen Surveyor pada waktu shipment muat ke TONGKANG /atau MOTHER VESSEL / MV. yang dipertanggung jawabkan oleh PIHAK PERTAMA. Pembayaran cargo Batubara kepada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA dilakukan FOBT. (TONGKANG) melalui by Cash, melalui pemindah bukuan atau transfer rekening Bank kepada masing masing Rekening Bank adalah: 12.4.I). DATA BANK - PIHAK PERTAMA (PIHAK PENJUAL) sesuai ditunjuk adalah: Nama Bank : Bank Central Asia /BCA. KCU. Samarinda Adderes : Telp. No. Fax. No. Swift Code Accoun Nama Accoun No. Mata Uang IDR. : : : : : : Rp. yang

12.4.

@ Letter Of Addendum (Tambahan) Transaksi pembayaran Dana sebesar transfer Bank berdasarkan Intruction Bank (terlampir) kepada Rekening Pihak yang berhak menerima. 12.4.II). DATA BANK PIHAK PERTAMA (PENJUAL)

QQ.PT... (nama Legalitas IUP. Tambang) sesuai kerjasama (KSO), yang ditunjuk PIHAK PERTAMA adalah: Nama Bank : Adderes Bank : Telp. No. Fax No. Swift Code Account Nama Account No. Mata Uang IDR. : : : : : : Rp.

(16)

@ Letter Of Addendum (Tambahan) Transaksi antara perjanjian Kerjasama KSO. IUP. Tambang Produksi yang Legalitas IUP. Yang berhak terbitkan SKAB. dan Letter BAST ( Berita Acara Serah Terima) Cargo Stockpile Jetty yang ditunjuk dan yang bertanggung jawab terhadap cargo

yang diperjual /belikan dan sepenuhnya oleh PIHAK PERTAMA dan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini. @ Letter Of Addendum ( Tambahan) Transksi pembayaran Dana Cargo yang diperjual/ berdasarkan Hak dan kewajiban Kerjasama KSO yang bertanggung jawab adalah PIHAK PERTAMA. 12.4.III). DATA BANK - PIHAK KEDUA (PIHAK PEMBELI) sesuai yang ditunjuk adalah : Nama Bank : Adderes : Telp. No. Fax. No. Swift Code Acount Nama Account No. Mata Uang IDR. : : : : : : Rp.

12.5. PIHAK KEDUA dalam Perjanjian ini sekaligus membuat pernyataan dan menjamin akan melakukan pembayaran sesuai dengan termin dan kondisi yang sudah disepakati dalam Perjanjian ini, sebaliknya PIHAK PERTAMA juga dalam Perjanjian ini menjamin dan menyiapkan barang dan dokumen sesuai dengan kesepakatan seperti yang tertuang dalam Perjanjian ini. PASAL 13 ALAMAT

KORESPONDENSI 13. Seluruh kesepakatan, komunikasi serta surat-menyurat dibuat secara tertulis dan ditujukan kepada alamat tersebut di bawah: 13.1. PIHAK PERTAMA Nama Perusahaan Alamat Perusahaaan Kontak Personal Jabatan Mobile Phone Email 13.2. PIHAK KEDUA Nama Perusahaan Alamat Perusahaaan Kontak Personal Jabatan Telepon Inisial Pembeli : : PT……..: Jl. …………..: ……….: Direktur : : : PT. ... : Jl. ... : ... : Director. : +62... Faksimili Email : +62... : ... PASAL 14 FORCE MAJEURE 14.

Apabila terjadi keterlambatan atau kegagalan penyerahan barang oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang disebabkan oleh keadaan yang diluar kemampuan (force majeure) PIHAK PERTAMA seperti:, gempa bumi, banjir, badai, sabotase, huruhara, perang, maka PIHAK PERTAMA harus memberitahukan keadaan force majeure tersebut dan melampirkan bukti bukti yang ada kepada PIHAK KEDUA secepat mungkin dan paling lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya keadaan force majeure dan selanjutnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, PIHAK KEDUA akan menentukan apakah menerima atau menolak alasan tersebut. PASAL 15 DASAR HUKUM DAN ARBITRASE

15.

Perjanjian ini dibuat dan tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia. Jika terjadi perselisihan dan atau salah paham dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat, namun apabila perselisihan dan atau kesalahpahaman tersebut tidak dapat

(17)

diselesaikan secara musyawarah maka PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikannya dan dengan ini memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah pada kepaniteraan Pengadilan Negeri di Indonesia. PASAL 16 AMANDEMEN /atau ADDENDUM

16.

Hal- hal yang belum cukup melengkapi nya /atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini pada Pasal /atau poin yang telah dituangkan @ Letter Of Addendum akan diatur dalam Perjanjian ini yang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian tambahan LETTER OF ADDENDUM yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. PASAL 17 BATAL SECARA HUKUM

17.

Perjanjian ini dapat terjadi Pembatalan secara Hukum /atau wanPrestasi terkait dengan Jadwal pengiriman dan Transaksi Pembayaran /atau Jadwal pembayaran termin, akan disepakati kemudian menunggu setiap hasil

Pre-Shipment Inspection selesai, dalam pengambilan kesepakatan maximun (2) hari) jikalau hasil Pre- Shipment Inspection terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan KEDUA PIHAK, Maka Transaksi KEDUA BELAH PIHAK dinyatakan Batal secara Hukum, oleh karenanya Perjanjian ini dinyatakan One Prestasi dikarenakan PIHAK PERTAMA belum terjadi transaksi Pasal 12. Sebagai

pembuktian INVOICE hasil transaksi KEDUA PIHAK tersebut, untuk itu hal hal yang timbul dikarenakan diluar tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

PASAL 18 PENETAPAN 18. Surat Perjanjian ini tidak mengijinkan terjadinya peralihan isi Perjanjian secara sebagian ataupun seluruhnya kepada PIHAK lain. Perjanjian ini harus diperlakukan secara rahasia dan tidak

diperkenankan untuk memberitahukan sebagian atapun seluruh isi Perjanjian ini kepada PIHAK lain. PARA PIHAK sepakat Perjanjian Jual/beli batubara ini telah menunjuk Independen Surveyor, maka tidak ada Intervensi atau campur tangan oleh Pihak manapun juga atas hak dan kewajiban sesuai porsi Hak oleh masing masing PIHAK yang tidak dapat diganggugugat. PASAL 19 PENYELESAIAN

PERSELISIHAN 19. Apabila terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan oleh PARA PIHAK dengan musyawarah dan mufakat maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum pada Pengadilan Negeri di ... PASAL 20 PERJANJIAN KONTRAK 20. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan masing-masing rangkap dimana isi dari tiap lembarannya ini sudah disetujui dan diparaf di setiap halaman oleh PARA PIHAK. Dengan demikian kedua rangkap Surat Perjanjian ini memiliki kekuatan hukum yang sama dan masing-masing PIHAK memberikan tandatangannya di atas materai yang cukup. PASAL 21 PENANDATANGANAN KONTRAK 20.1. Surat Perjanjian ini ditandatangani di atas materai yang cukup tanpa ada unsur pemaksaan dari pihak manapun serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap dengan kekuatan hukum yang sama. PIHAK PERTAMA (PENJUAL) CV. RIZATECH GLOBALINDO PIHAK KEDUA (PEMBELI) PT. ... _________________________________ Nama : ………..: Direktur Inisial Pembeli : __________________________ Nama : ... Jabatan: Direktur

(18)

Tanggal : ..., ... 2013 SAKSI ( PENJUAL) : ____________________________ Nama : Tanggal: ... 2013 Tanggal: ..., ... 2013 SAKSI ( PEMBELI ): _____________________________ Nama : Tanggal: ... 2011

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pekerjaan dan pengiriman bahan makanan seperti dimaksud pasal 5 di atas, harus dapat diserahterimakan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK 

Selama proses pembayaran belum lunas, maka PIHAK PERTAMA dilarang atau tidak dibenarkan untuk mengalihkan tanah berikut bangunan yang terletak di atasnya kepada PIHAK KETIGA

Pasal 3 : Pihak KEDUA berkewajiban mengembalikan pinjaman tersebut dan sanggup melunasi hutang tersebut dengan cara mencicil selambat-lambatnya dalam

Dengan tidak dilakukannya pembayaran angsuran sewa – beli sesuai dengan Pasal 4 Surat Perjanjian ini berturut-turut selama [( ---) ( ---- jumlah dalam huruf ---

(1) Apabila ternyata PIHAK KEDUA tidak mengirimkan sisa uang pembayaran, maka surat kendaraan tidak akan diberikan, dan PIHAK KEDUA akan menerima surat teguran. (2) PIHAK KEDUA

Menyangkut sahnya perjanjian jual beli tenaga listrik dapat dikatakan bahwa perjanjian tersebut dibuat sesuai dengan ketentuan pasal 1320 KUH Perdata,

Penelitian dan penetapan mutu Batu Bara yang dilakukan oleh Pihak Independent Surveyor di lokasi – lokasi lainnya selain di Pelabuhan Muat (sebagaimana yang dimaksud dalam pasal

Lebih lengkap lagi, Pasal 50 ayat 5 Undang-Undang Jabatan Notaris Perubahan juga menentukan bahwa: “Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4,