• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP LUKA TEMBAK.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASKEP LUKA TEMBAK.docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ASKEP PADA PASIEN LUKA TEMBAK

D I S U S U N OLEH KELOMPOK 1 KELAS : 3.4 PSIK 1. UMI KALSUM

2. NOVITA SARI SINUHAJI 3. DONIMAN JAYA GULO 4. ALEX SUMBER PANJAITAN 5. ERWIN YANTO HULU

6. RYCHE VENDES BUTAR-BUTAR 7. FRISLYANTI SINAGA

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN

2014

BAB I PENDAHULUAN

(2)

Bila sebutir peluru menembus tubuh, maka cacat pada epidermis lebih luas dari pada dermis. Diameter luka pada epidermis kurang lebih sama dengan diameter anak peluru, sedangkan diameter luka pada dermis lebih kecil. Keadaan tersebut dikenal sebagai kelim memar (contusio ring).

Contusio ring ini didapatkan pada luka tembak masuk dan luasnya tergantung pada arah peluru pada kulit. Peluru yang masuk tegak lurus, maka contusio ringnya akan besar, sedangkan peluru yang masuknya miring, contusio ringnya akan lebih lebar dibagian dimana peluru membentuk mulut yang terkecil pada kulit.

Peluru juga mengandung lemak pembersih senjata. Lemak ini juga akan memberi gambaran pada luka tembak berupa kelim lemak yang berupa pita hitam, tetapi kelim lemak ini tidak selalu terdapat misalnya pada senjata yang jarang dibersihkan. Pada waktu senjata ditembakkan, maka yang keluar dari laras senjata api adalah:

a.Api

b.Mesiu yang sama sekali terbakar (jelaga, roetneerslag) c.Mesiu yang hanya sebagian saja yang terbakar

d.Mesiu yang tidak terbakar

e.Kotoran minyak senjata, karatan dan lain sebagainya f.Anak pelurunya sendiri

BAB II

(3)

1. Definisi

Luka yang diakibatkan oleh anak peluru pada sasaran atau tubuh manusia. 2. Teori luka

a. Keparahan luka tembak ditentukan oleh dua faktor:

1. Kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh interaksi mekanik antara peluru dan lapisan otot/jaringan.

2. Pengaruh rongga sementara yang diakibatkan oleh peluru.

b. Sekali peluru menembus tubuh, pilin yang diakibatkan oleh alur pilin tidak memadai untuk mengkompensasi bertambahnya kepadatan jaringan.

1. Peluru mulai mengoleng, atau terhuyung-huyung pada jalur proyeksinya. Olengannya adalah sudut antara jalur proyeksi dan poros membujur dari peluru.

2. Saat peluru meluncur menerobosi jaringan, olengannya bertambah. Kalau jalurnya cukup panjang, olengannya akan mencapai 90°, jadi menonjolkan sisi pembukaan yang maksimum.

3. Kalau peluru terus meluncur, maka akan terjadi putaran balik 180° dan meluncur dengan gerakan mundur.

3. Mekanisme Luka Tembak

Jika anak peluru mengenai tubuh, maka kelainan yang terjadi merupakan resultante dari banyak faktor. Pada bagian tubuh tempat masuknya anak peluru, bagian tubuh sebelah dalam serta pada bagian tubuh tempat keluarnya anak peluru bentuk kelainannya tidak sama karena faktor-faktor yang mempengaruhinya berbeda.

a. Bagian Tubuh Tempat Masuknya Anak Peluru

Luka-luka yang terjadi pada tempat ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut : a. gaya kinetik anak peluru atau proyektil

b. suhu panas anak peluru atau proyektil c. semburan api

d. ledakan gas dari mesiu (pada jarak tempel) e. percikan mesiu yang terbakar

Bentuk dari luka tembak masuk masih tergantung lagi dengan jaraknya, yaitu : 1. jarak kontak (tempel)

(4)

ciri – cirinya :

a. bentuknya seperti bintang (cruci form) sebagai akibat ledakan gas, terutama jika dibawah kulit terdapat tulang.

b. Sering terdapat memar berbentuk sirkuler disekitarnya sebagai akibat hentakan balik dari moncong senjata.

c. Terdapat jelaga atau derivate dari gas CO pada jaringan tepi luka. d. Terdapat tatto disekitarnya akibat sisa mesiu yang tidak terbakar. 2. jarak dekat (1 inci – 2 kaki)

ciri-cirinya :

a. bentuk luka bulat

b. bagian tengah berupa lubang

c. bagian tepinya dikelilingi cincin lecet akibat kurang elastisnya kulit dibanding jaringan dibawahnya

d. diameter cincin lecet sedikit lebih kecil dari diameter anak peluru e. terdapat tattoo

f. rambut disekitarnya terbakar 3. jarak jauh (lebih 2 kaki)

ciri-cirinya : a) bentuk bulat

b) bagian tengah berupa lubang

c) bagian tepinya dikelilingi oleh cincin lecet

d) diameter cincin lecet sedikit lebih kecil dari diameter anak peluru e) tidak ditemukan produk dari ledakan mesiu

4. Klasifikasi Luka Tembak

(5)

1. Luka tembak masuk:

a. Luka tembak tempel (kontak)

Pada umumnya luka tembak masuk kontak adalah merupakan perbuatan bunuh diri. Cara yang biasa dilakukan:

- Ujung laras ditempelkan pada kulit dengan satu tangan menarik alat penarik senjata.

- Adakalanya tangan yang lain memegang laras supaya tidak bergerak dan tidak miring.

Sasarannya: - Daerah temporal - Dahi sampai occiput

- Dalam mulut, telinga, wajah dibawah dagu dengan arah yang menuju otak.

Luka pada kulit tidak bulat, tetapi berbentuk bintang dan sering ditemukan cetakan/jejas ujung laras daun mata pejera. Terjadinya luka berbentuk bintang disebabkan karena ujung laras ditempelkan keras pada kulit, maka seluruh gas masuk kedalam dan akan keluar melalui lubang anak peluru. Desakan keluar ini menembakkan cetakan laras dan robeknya kulit. Bila korban menggunakan senjata api dengan picu, maka picu akan menimbulkan luka lecet pada kulit antara ibu jari dan jari telunjuk. Luka lecet ini dinamakan schot hand.

Pada tembakan tempel di kepala, sisa mesiu yang ikut menembus kulit, dapat dicari antara kulit dengan tulang kepala (tabula eksterna), dan antara tulang kepala dengan selaput otak keras (tabula interna).

b. Luka tembak jarak dekat

Pada umumnya luka tembak masuk jarak dekat ini disebabkan oleh peristiwa pembunuhan, sedangkan untuk bunuh diri biasanya ditemukan tanda-tanda schot hand. Jarak dekat disini diartikan tembakan dari suatu jarak dimana pada sekitar luka tembak masuk masih

didapatkan sisa-sisa mesiu yang habis terbakar. Jarak ini tergantung: Jenis senjata, laras panjang atau pendek

Jenis mesiu, mesiu hitam atau smokeless c. Luka tembak jarak jauh

(6)

Pada luka tembak masuk jarak jauh ini, yang mengenai sasaran hanyalah anak peluru saja. Sedangkan partikel lainnya tidak didapatkan. Pada luka tembak jarak jauh ini hanya ditemukan luka bersih dengan contusio ring. Pada arah tembakan tegak lurus permukaan sasaran (tangensial) bentuk contusio ringnya konsentris, bundar. Sedangkan pada tembakan miring bentuk contusio ringnya oval.

Luka tembak pada jaringan lunak sukar dibedakan antara inshoot dan outshoot, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis, untuk mencari adanya pigmen mesiu, jelaga, minyak senjata atau adanya serat pakaian yang ikut masuk kedalam luka.

2. Luka tembak keluar (luka tembus)

Luka tembak keluar ini ialah bahwa setelah peluru membuat luka tembak masuk dan saluran luka tembakan maka akhirnya peluru akan mengenai kulit lagi dari sebelah dalam dan kulit terdorong ke luar. Kalau batas kekenyalan kulit dilampaui, maka kulit dari dalam menjadi robek dan akhirnya timbul suatu lubang luka baru lagi, dan luka baru inilah yang dinamakan luka tembak keluar.

Jika sebuah peluru setelah membuat lubang luka tembakan masuk dan mengenai tulang (benda keras), maka bentuk dari pada peluru tadi menjadi berubah. Tulang-tulang yang kena peluru tadi akan menjadi patah pecah atau kadang-kadang remuk. Akibatnya waktu peluru menembus terus dan membuat lubang luka tembak keluar, tidak hanya peluru yang berubah bentuknya, tapi juga diikuti oleh pecahan-pecahan tulang tadi oleh karena ikut terlempar karena dorongan dari peluru. Tulang-tulang inipun kadang-kadang mempunyai kekuatan menembus juga. Kejadian inilah yang mengakibatkan luka tembakan keluar yang besar dan lebar, sedangkan bentuknya tidak tertentu.

D. Pemeriksaan Khusus Pada Luka Tembak

Pada beberapa keadaan, pemeriksaan terhadap luka tembak masuk sering dipersulit oleh adanya pengotoran oleh darah, sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan dengan baik, akibat penafsiran atau kesimpulan mungkin sekali tidak tepat.

Untuk menghadapi penyulit pada pemeriksaan tersebut dapat dilakukan prosedur sebagai berikut:

Luka tembak dibersihkan dengan hidrogen perokside (3% by volume)

(7)

membersihkan darah, Dengan pemberian hidrogen perokside tadi, luka tembak akan bersih, dan tampak jelas, sehingga diskripsi dari luka dapat dilakukan dengan akurat.

Selain secara makroskopik, yaitu dengan perangai yang karakteristik pada luka tembak masuk, tidak jarang diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan secara pasti bahwa luka tersebut luka tembak masuk; ini disebabkan oleh karena tidak selamanya luka tembak masuk memperlihatkan ciri-ciri yang jelas. Adapun pemeriksaan khusus yang dimaksud adalah: pemeriksaan mikroskopik, pemeriksaan kimiawi, dan pemeriksaan radiologik. Pemeriksaan Mikroskopik

Perubahan yang tampak diakibatkan oleh dua faktor, yaitu ; trauma mekanis dan termis. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan Kimiawi

Pada “black gun powder” dapat ditemukan kalium, karbon, nitrit, nitrat, sulfis, sulfat, karbonat, tiosianat dan tiosulfat.

Pada “smokeles gun powder” dapat ditemukan nitrit dan selulosa nitrat.

Pada senjata api yang modern, unsur kimia yang dapat ditemukan ialah timah, barium, antimon, dan merkuri.

Unsur-unsur kimia yang berasal dari laras senjata dan dari peluru sendiri dapat di temukan ialah timah, antimon, nikel, tembaga, bismut perak dan thalium

Pemeriksaan atas unsur-unsur tersebut dapat dilakukan terhadap pakaian, didalam atau di sekitar luka.

2. Pemeriksaan dengan Sinar X

Pemeriksaan secara radiologik dengan sinar X ini pada umumnya untuk memudahkan dalam mengetahui letak peluru dalam tubuh korban, demikian pula bila ada partikel-partikel yang tertinggal.

Pada “tanden bullet injury” dapat ditemukan dua peluru walaupun luka tembak masuknya hanya satu.

Bila pada tubuh korban tampak banyak pellet tersebar, maka dapat dipastikan bahwa korban ditembak dengan senjata jenis “shoot gun” ,yang tidak beralur, dimana dalam satu peluru terdiri dari berpuluh pellet.

(8)

Luka tembak jarak jauh adalah luka tembak dimana jarak tembak di mana jarak antara moncong senjata dengan korban diatas 50 cm, atau diluar jarak tempuh atau jangkauan butir-butir mesiu.

Perubahan Luka pada Luka Tembak

Ada beberapa kondisi yang bisa merubah gambaran luka tembak dengan cepat. Perubahan itu dapat disebabkan antara lain oleh:

1. luka terbuka yang sudah mengering 2. proses pembusukan tubuh

3. penyembuhan dari luka itu sendiri 4. intervensi tenaga medis

5. intervensi bedah

6. intervensi oleh personel atau orang yang tidak profesional 7. pencucian atau pembersihan luka setelah korban mati

KASUS :

Anak C (10 thn) terkena luka tembak pada saat bermain dengan teman-temannya di hutan. Setelah dilihat ternyata ditemukan diameter cincin lecet sedikit lebih kecil dari diameter anak peluru, tidak ditemukan produk dari ledakan mesiu. Anak tersebut tidak sadarkan diri.

Referensi

Dokumen terkait

b. Mengapa klien merasakan nyeri yang hebat pada lokasi bekas operasi? 5. Multiple fraktur terjadi karena fragmen tulang keluar menembus kulit dan menjadi luka terbuka serta

Tekanan yang kuat dapat terjadi multiple fraktur terbuka karena fragmen tulang keluar menembus kulit dan menjadi luka terbuka serta peradangan yang dapat