• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Luka Tembak di Departemen Kedokteran Forensik FK USU SMF Kedokteran Forensik RSUD Dr. Pirngadi dan RSUP H. Adam Malik Medan Periode 2008-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Luka Tembak di Departemen Kedokteran Forensik FK USU SMF Kedokteran Forensik RSUD Dr. Pirngadi dan RSUP H. Adam Malik Medan Periode 2008-2012"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kejadian luka tembak lebih sering terjadi pada usia dewasa. Kasus ini dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Kematian akibat luka tembak sering terjadi pada tindakan kriminal seperti pembunuhan sehingga perlu dibuktikan dengan dilakukannya autopsi medikolegal, yang hasilnya dapat menunjukkan penyebab dari kematian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran luka tembak di Departemen Kedokteran Forensik FK USU/SMF Kedokteran Forensik RSUD Dr. Pirngadi dan RSUP H. Adam Malik Medan periode 2008-2012. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional . populasi penelitian ini adalah seluruh korban mati akibat luka tembak yang diperiksa di Departemen Kedokteran Forensik FK USU/ SMF Kedokteran Forensik RSUD Dr. Pirngadi dan RSUP H. Adam Malik Medan dari tahun 2008-2012. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dimana sebanyak 20 kasus digunakan sebagai sampel.

Jumlah kematian karena luka tembak berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 16 kasus (80%) dan perempuan 4 kasus (20%). Kematian akibat luka tembak lebih banyak terjadi pada usia dengan rentang 33-51 tahun sebanyak 12 kasus (60%). Berdasarkan jenis luka tembaknya kejadian luka tembak lebih banyak terjadi pada jenis luka tembak masuk sebanyak 17 kasus (85%). Dengan jarak luka tembak terbanyak pada jarak luka tembak dekat sebanyak 7 kasus (33,3%). Dan lokasi luka tembak tersering terjadi pada daerah kepala sebanyak 6 kasus (28,6%).

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kematian karena luka tembak terjadi lebih sering pada laki-laki, serta paling banyak pada usia rentang 33-51 tahun, dengan lokasi luka tembak tersering adalah daerah kepala.

Kata Kunci : Kejadian Kematian akibat Luka Tembak, Gambaran, Visum et Repertum

(2)

ABSTRACT

Incidence of gunshot wounds is more common in adults. These cases can occur in men and women. Death from gunshot wounds is common in criminal acts such as murder, so it needs to be proven with medicolegal autopsy done and the results may indicate the cause of death.

This study has the aim to know the characteristic of a gunshot wound in the Forensic Department of FK USU/ SMF Forensic Medicine of Dr. Pirngadi and H.Adam Malik Medan 2008-2012. This is a descriptive study with a cross sectional study design. The study population consists all the of gunshot victims examined at the Forensic Department of FK USU/ SMF Forensic Medicine of Dr. Pirngadi and H.Adam Malik Medan 2008-2012. The study use total sampling where 20 cases are used as the samples.

The male death due to gunshot wounds are 16 cases (80%) and the female are 4 cases (20%). Death from gunshot wounds are common in the age range 33-51 years 12 casers (60%). Based on the type of incidence gunshot wound consists of entry wound as many as 17 cases (85%). Close range gunshot wound as many as 7 cases (33,3%) and the most common location of a gunshot wound in the head occurs as many as 6 cases (28,6%).

Its a conclusion, death due to gunshot wound occur, mostly among men, and in the age range of 33-51 years, the most common location of a gunshot wound in the head.

Keywords : Prevanlence of gunshot wound death, Characteristic, Visum et Repertum

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Yayasan Sejati di 4 propinsi (Kalimantan Timur, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Timur) menunjukkan bahwa walaupun sistem-sistem lokal ini

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu jika media air budidaya yang mengandung logam berat Pb diminimalisasi menggunakan kompos dengan jenis dan dosis yang

Sehubungan dengan telah selesainya pelaksanaan Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga dan Kualifikasi untuk Pekerjaan Bantuan Wireless untuk Kegiatan RKM sebanyak 35 Unit, maka

Pada hari ini, Selasa Tanggal Sebelas Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Enam Belas dimulai pukul : 09.00WIB, Pokja Pengadaan Pemilihan Jasa Konstruksi Pembangunan Gedung Poliklinik

Acara : Pembuktian Kualifikasi, Klarifikasi dan Verifikasi Dokumen Penawaran (dengan membawa serta berkas dokumen asli). Demikian disampikan, atas perhatiannya diucapkan

In addition to this physical fitness train- ing program, there is the main form of aerobic exercise which is also supported by a comple- mentary form of weight training

Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan menjelaskan hasil diskusi tentang penyelesaian mengubah pecahan dengan bimbingan guru.. Guru memberikan pembenaran

As expected from the measurement of bedload transport rates (see Figure 2) the stability test ST-3 which applied to the bed formed by antecedent flow AF-3 indicated lower