STANDAR TEKNIS
BANGUNAN STASIUN KERETA
API
OLEH : IR. SUTJAHJONO
BANDUNG, OKTOBER 2013
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
UMUM
DEFINISI
a. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma,
kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api.
b. Kereta Api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api. c. Prasarana Perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun
kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.
d. Jalur Kereta Api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang
milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
e. Jalan Rel adalah satu kesatuan konstruksi yang terbuat dari baja, beton, atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di bawah, dan di atas tanah atau bergantung beserta
perangkatnya yang mengarahkan jalannya kereta api.
f. Stasiun Kereta Api adalah tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.
g. Bangunan Stasiun Kereta Api adalah bangunan untuk keperluan operasional kereta api yang terdiri dari gedung, instalasi pendukung dan peron.
h. Gedung Stasiun Kereta Api adalah gedung untuk operasional kereta api yang terdiri dari gedung untuk kegiatan pokok, gedung untuk kegiatan penunjang dan gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus.
i. Gedung Stasiun Untuk Kegiatan Pokok Kereta Api adalah gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan pokok di stasiun.
j. Gedung Stasiun Untuk Kegiatan Penunjang Kereta
Api adalah gedung yang berfungsi untuk menunjang
k. Gedung Stasiun Untuk Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus
Kereta Api adalah gedung yang berfungsi untuk menunjang
kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun.
l. Instalasi Pendukung Bangunan Stasiun Kereta Api
adalah instalasi yang mendukung kegiatan operasional kereta api.
m. Peron adalah bangunan yang terletak di samping jalur kereta api yang berfungsi untuk naik turun penumpang.
n. Fasilitas Pengoperasian Kereta Api adalah segala fasilitas yang diperlukan agar kereta api dapat dioperasikan.
o. Persyaratan Teknis adalah ketentuan teknis yang menjadi standar spesifikasi teknis prasarana atau sarana
perkeretaapian.
p. Spesifikasi Teknis adalah persyaratan umum, ukuran, kinerja, dan gambar teknis prasarana atau sarana
perkeretaapian.
q. Pengujian Prasarana Perkeretaapian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara
persyaratan teknis dan kondisi dan fungsi prasarana perkeretaapian.
r. Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian adalah tenaga yang memenuhi kualifikasi keahlian dan diberi kewenangan untuk
melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian.
s. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya.
t. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilaku sumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggaraan
transportasi.
u. Sertifikat Kompetensi Tenaga Penguji Prasarana
Perkeretaapian adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratan
kompetensi sebagai tenaga penguji prasarana perkeretaapian. v. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana
Perkeretaapian adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratan
kompetensi dan keahlian sebagai tenaga penguji prasarana perkeretaapian.
w.Menteri adalah Menteri yang membidangi urusan perkeretaapian. x. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas dan
PERATURAN TERKAIT
PENGUJIAN
a. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian.
c. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.97 tahun 2010
tentang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana
Perkeretaapian.
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.28 tahun 2011
tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api.
e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.29 tahun 2011
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api.
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.30 tahun 2011
tentang Tata Cara Pengujian dan Pemberian Sertifikat
JENIS STASIUN KA
JENIS
STASI
UN
JENIS
STASI
UN
STASIUN PENUMPA NG STASIUN PENUMPA NG STASIUN OPERASI STASIUN OPERASI STASIUN BARANG STASIUN BARANGPERSYARATAN
TEKNIS
PERSYARATAN
TEKNIS
GEDUNG STASIUN
KA
GEDUNG STASIUN
KA
PERSYARATAN BANGUNAN
GEDUNG STASIUN KA
1. Konstruksi, material, disain, ukuran dan kapasitas
bangunan sesuai dengan standar kelayakan,
keselamanan dan keamanan serta kelancaran
sehingga seluruh bangunan stasiun dapat berfungsi
secara handal.
2. Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan
gedung dari bahaya banjir, bahaya petir, bahaya
kelistrikan dan bahaya kekuatan konstruksi.
3. Instalasi pendukung gedung sesuai dengan peraturan
perundang-undangan tentang bangunan, mekanikal
elektrik, dan pemipaan gedung (plumbing) bangunan
yang berlaku.
4. Luas bangunan ditetapkan untuk:
a) Gedung kegiatan pokok dihitung dengan
formula sebagai berikut:
L = 0,64 m
2/orang x V x LF
dimana:
L
= Luas bangunan (m
2)
V
= Jumlah rata-rata penumpang per
jam sibuk dalam satu tahun (orang)
LF
= Load factor (80%).
b)Gedung kegiatan penunjang dan gedung
jasa pelayanan khusus di stasiun kereta
api, ditetapkan berdasarkan kebutuhan.
5. Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara
optimal dari segi tata letak ruang gedung stasiun,
sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat
dilakukan secara nyaman.
6. Komponen gedung meliputi:
a) gedung atau ruangan;
b)media informasi (papan informasi atau audio);
c) fasilitas umum, terdiri dari:
1)ruang ibadah;
2)toilet;
3)tempat sampah; dan
4)ruang ibu menyusui.
d)fasilitas keselamatan;
e)fasilitas keamanan;
f) fasilitas penyandang cacat atau lansia;
g)fasilitas kesehatan.
PERSYARATAN OPERASI GEDUNG
STASIUN KA
1. Gedung Kegiatan Pokok
a) Pengoperasian gedung stasiun harus sesuai
dengan alur proses kedatangan dan
keberangkatan penumpang kereta api serta tidak
mengganggu pengaturan perjalanan kereta api.
b)Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi
secara optimal dari segi tata letak ruang gedung
stasiun, sehingga pengoperasian sarana
perkeretaapian dapat dilakukan secara nyaman.
c) Pengoperasian gedung stasiun sesuai dengan
jam operasional kereta api dan ketersediaan
sumber daya manusia.
2. Gedung Kegiatan Penunjang Stasiun Kereta
Api dan Gedung Jasa Pelayanan Khusus Di
Stasiun Kereta Api
a) Tidak mengganggu pergerakan kereta api.
b)Tidak mengganggu pergerakan
penumpang dan/atau barang.
c) Menjaga ketertiban dan keamanan.
d)Menjaga kebersihan lingkungan.
e) Tidak mengganggu bangunan dan
Iingkungan sekitar stasiun serta
disesuaikan dengan daya tampung dan
kebutuhan.
INSTALASI
PENDUKUNG
INSTALASI
PENDUKUNG
INSTALASI LISTRIK
a. Komponen Listrik terdiri atas: 1. Catu daya utama;
2. Catu daya cadangan; 3. Panel listrik; dan
4. Peralatan listrik lainnya.
b. Standar komponen dan peralatan listrik sesuai standar persyaratan umum instalasi listrik.
c. Peralatan dan komponen listrik yang dioperasikan harus aman dan tidak membahayakan operasi stasiun, kereta api dan
pengguna jasa.
d. Suplai listrik harus mampu mencukupi kebutuhan operasi bangunan stasiun dan operasi kereta api.
INSTALASI AIR
a.Instalasi Air Bersih
1. Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan kereta api.
2. Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun Kereta Api harus memenuhi debit air dan tekanan minimal yang disyaratkan.
b.Instalasi Air Kotor
1. Pertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem pengaliran/pembuangan dan penggunaan peralatan yang dibutuhkan.
2. Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam bentuk sistem pengolahan dan pembuangannya.
3. Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya tidak boleh digabung dengan air Iimbah domestik.
4. Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (B3) harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus diproses sesuai dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku.
c. Komponen Instalasi Air
1. Pipa air;
2. Peralatan instalasi;
3. Penampungan air; dan
PEMADAM KEBAKARAN
a. Jenis
1. Hydran dengan selang dan/atau tabung;
2. Sprinkle.
b. Komponen instalasi kebakaran meliputi:
1. tabung pemadam kebakaran;
2. selang tabung; dan
3. fasilitas dan peralatan pemadam kebakaran
lainnya.
c. Persyaratan pemasangan, penempatan dan operasi
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang
berlaku di bidang pemadam kebakaran.
PERON STASIUN KA
PERSYARATAN PEMBANGUNAN
PERON
1. Tinggi
a) Peron tinggi, tinggi peron 1000 mm, diukur dari
kepala rel;
b)Peron sedang, tinggi peron 430 mm, diukur dari
kepala rel; dan
c) Peron rendah, tinggi peron 180 mm, diukur dari
kepala rel.
2. Jarak tepi peron ke as jalan rel
a) Peron tinggi, 1600 mm (untuk jalan rel lurusan)
dan 1650 mm (untuk jalan rel lengkungan);
b)Peron sedang, 1350 mm; dan
c) Peron rendah, 1200 mm.
3. Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang
kereta api penumpang yang beroperasi.
4. Lebar peron dihitung berdasarkan jumlah penumpang
dengan menggunakan formula sebagai berikut:
dimana:
b = Lebar peron (meter)
V = Jumlah rata-rata penumpang per jam sibuk dalam
satu tahun (orang)
LF = Load factor (80%)
I = Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang
kereta api penumpang yang beroperasi (meter)
I
LF
V
/orang
m
0,64
b
2
5. Hasil penghitungan lebar peron menggunakan formula di atas tidak boleh kurang dari ketentuan lebar peron minimal
sebagai berikut:
6. Lantai peron tidak menggunakan material yang licin. 7. Peron sekurang-kurangnya dilengkapi dengan:
a) lampu;
b)papan petunjuk jalur;
c) papan petunjuk arah; dan d)batas aman peron.
No.
Jenis Peron
Diantara Dua
Jalur
(Island
Platform)
Di Tepi Jalur
(Side
Platform)
1.
Tinggi
2 meter
1,65 meter
2.
Sedang
2,5 meter
1,9 meter
PERSYARATAN OPERASI PERON
1. Hanya digunakan sebagai tempat naik turun
penumpang dari kereta api.
2. Dilengkapi dengan garis batas aman peron
a) Peron tinggi, minimal 350 mm dari sisi tepi
luar ke as peron;
b)Peron sedang, minimal 600 mm dari sisi tepi
luar ke as peron; dan
c) Peron rendah, minimal 750 mm dari sisi tepi
luar ke as peron.
PERKEMBANGAN PELAYANAN
DI STASIUN KA
PERKEMBANGAN PELAYANAN
DI STASIUN KA
STASIUN KA PENUMPANG
Pelanggan dan masyarakat dapat memperoleh
tiket KA di :
stasiun;
agen;
PT. Pos;
Indomaret;
agen-agen dibawah pengelolaan CITOS
CONNECTION; dan/atau
contact center – mobile ticketing on line.
Sistem on line di daerah Jawa telah dilaksanakan
hampir di semua Daerah Operasi (Daop).
JENIS PELAYANAN
TITAM : Tiket Terpadu Antar Moda
Reforward : pengembalian tiket antar moda karena pembatalan.
Cancel : pembatalan, minimal 30 menit sebelum
keberangkatan KA dengan potongan 25% dari harga tiket.
Re-schedule : perubahan yang dilakukan atas permintaan
penumpang, minimal H-1 sebelum berangkat, dengan biaya administrasi Rp. 10.000,-/tiket/penumpang.
KABILA (Kereta Api Mobile Application), adalah layanan
informasi perjalanan KA kepada masyarakat, meliputi: check update, info produk KA, berita KA, hot offer (layanan informasi berkaitan dengan discount), fun content (download, screen saver dan ringtones), info jadwal dan tarif, lokasi penjualan, heritage dan agen.
STASIUN KA BARANG
Jenis KA Barang
1. KA Barang Angkutan Retail
a. angkutan KA rangkaian “Kereta B” (Parcel dan ONS);
b. KA barang angkutan BHP, kereta angkutan barang
dirangkaikan dengan KA penumpang.
2. KA Barang Angkutan Kontainer, gerbong PPCW (GD;
Gerbong Datar), 20 feet @ 2 unit atau 40 feet @ 1 unit.
3. KA Barang Angkutan Curah
a. yang diangkut batubara, pasir, batu balas kricak;
b. gerbong KKBW – ZZOW (gerbong ½ terbuka).
4. KA Barang Angkutan Barang Cair
a. jenis gerbong tangki (KKW);
b. yang diangkut CPO, BBM.
PERALATAN KESELAMATAN
DI STASIUN KA
1. Tabung Pemadam Kebakaran; 2. Peralatan Hydran;
3. Telepon Umum/Emergency; 4. Kursi Roda;
5. Pengeras Suara/Public Address;
6. Fire Alarm;
7. Peralatan CCTV;
8. Metal Detector;
9. Kotak P3K;
10.Genset Cadangan;
11.Fasilitas Keselamatan Lainnya: a. pos kesehatan;
b. tanda batas pinggir peron; c. tandu;
d. lampu penerangan;
e. petunjuk jalur evakuasi;
f. jalur pemisah masuk-keluar stasiun; g. jalur pemisah antrian di loket;
PERALATAN KESELAMATAN DI
STASIUN KA
TABUNG PEMADAM KEBAKARAN TABUNG HYDRAN
TELEPON UMUM KURSI RODA