• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Pelayanan Stasiun Kereta Api Bandara

N/A
N/A
Arussa Anassa

Academic year: 2024

Membagikan "Standar Pelayanan Stasiun Kereta Api Bandara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 63 Tahun 2019, terdapat standar pelayanan khusus bagi stasiun kereta api bandara. Jenis- jenis pelayanan tersebut merupakan hasil dari uraian fasilitas-fasilitas yang wajib tersedia di stasiun. Jenis-jenis pelayanan tersebut adalah:

a. Keselamatan

- Informasi dan fasilitas keselamatan

Menyediakan informasi dan perlatan terkait penyelamatan darurat dalam bahaya, seperti kebakaran, kecelakaan, atau bencana alam.

Keberadaan fasilitas informasi dan peralatan keselamatan harus mudah terlihat dan mudah dijangkau. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:

A. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) B. Stiker titik kumpul evakuasi

C. Stiker nomor-nomor darurat D. Tombol alarm darurat

E. Sistem pemadam kebakaran untuk bangunan fasilitas umum (smoke detector, sprinkler, hydrant, fire alarm).

- Informasi dan fasilitas Kesehatan

Menyediakan informasi serta fasilitas kesehatan untuk penanganan dalam keadaan darurat yang mudah dilihat dan dijangkau pengguna stasiun. Fasilitas tersebut adalah pos kesehatan yang dilengkapi dengan tempat tidur pasien dan kebutuhan pendukung lainnya.

- Lampu penerangan

Keberadaan lampu penerangan berfungsi sebagai sumber cahaya di wesel yang berguna untuk mencegah potensi tindakan kriminal. Intensitas lampu minimal yang harus digunakan pada stasiun adalah 200 lux.

- Peron

Peron merupakan sebuah lantai yang ada di stasiun yang posisinya sejajar dengan lantai kereta dan memiliki fungsi sebagai tempat bagi para calon penumpang untuk menunggu kedatangan kereta sekaligus sebagai aksesibilitas bagi penumpang untuk naik atau turun kereta. Ketentuan yang harus dipenuhi dalam sebuah peron antara lain:

(2)

A. Celah antara tepi peron dengan badan kereta tidak membahayakan anak di bawah umur serta penumpang dengan kursi roda.

B. Selisih ketinggian peron stasiun sebesar 20 cm dengan lantai kereta.

C. Lantai peron stasiun bebas dari kegiatan komersial dan juga tidak licin dan tidak ada genangan air.

D. Lantai peron dilengkapi dengan marka antrean naik/turun penumpang.

E. Lantai peron dilengkapi dengan guiding block sebagai penunjuk jalan bagi penumpang tuna netra.

F. Tersedia garis pengaman (safety line) minimal sejauh 35 cm dari tepi peron dengan material yang tidak licin atau PSD (platform screen door).

- Kanopi peron stasiun

Kanopi peron stasiun wajib ada untuk melindungi penumpang dari hujan dan panas.

- Assembly point (titik kumpul)

Titik kumpul merupakan area bagi penumpang dan seluruh pengguna stasiun untuk berkumpul ketika terjadi keadaan darurat.

b. Keamanan

- Fasilitas keamanan

Dengan adanya fasilitas keamanan, tindakan kriminal dapat dicegah.

Fasilitas keamanan yang harus ada pada stasiun adalah CCTV.

- Petugas keamanan

Petugas keamanan merupakan orang yang bertugas untuk menjaga keamanan, ketertiban, serta kelancaran sirkulasi pengguna jasa di stasiun kereta api.

- Informasi gangguan keamanan - Lampu penerangan

c. Keteraturan

- Layanan penjualan tiket

(3)

Penjualan dan penukaran tiket keberangkatan kereta api harus dapat dilakukan dengan teratur. Fasilitas yang harus disediakan oleh penyedia jasa stasiun kereta api antara lain:

A. Loket tiket manual maupun vending machine serta papan informasi yang menjelaskan tentang tata cari pembelian dan top- up.

B. Menyediakan tempat duduk bagi penumpang di semua kelas kereta api.

- Informasi jadwal operasi dan peta jaringan pelayanan kereta api Informasi jadwal terkait keberangkatan dan kehadiran di stasiun kereta berisi tentang informasi seputar waktu kedatangan kereta api berikutnya dan informasi tentang gangguan yang terjadi dalam perjalanan. Fasilitas yang harus disediakan antara lain:

A. Informasi dengan display atau running text yang berisi informasi terkait kereta api.

B. Tersedia informasi dengan pengeras suara di peron stasiun untuk informasi terkait kereta.

d. Kenyamanan - Ruang tunggu

Ruang tunggu merupakan area/ruangan yang disediakan bagi penumpang maupun calon penumpang sebelum melakukan check-in.

Ketentuan kenyamanan ruang tunggu stasiun adalah sebagai berikut:

A. Menyediakan area gerak bagi satu orang minimum 0,6 m2

B. Area bersih, terawat, dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun.

C. Area tunggu dilengkapi dengan tempat duduk yang memadai, yang ketersediaannya disesuaikan sepanjang lahan memungkinkan dan dapat disediakan di luar bangunan stasiun kereta api.

D. Area tunggu dilengkapi kursi prioritas.

- Ruang boarding

Ruang boarding merupakan tempat yang berfungsi sebagai ruang untuk melakukan verifikasi sesuai dengan identitas diri penumpang

(4)

sebelum melakukan keberangkatan. Ketentuan pada ruang boarding antara lain:

A. Menyediakan area gerak bagi satu orang minimum 0,6 m2 dengan dilengkapi tempat duduk

B. Area merupakan area bersih, terawat, dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun.

- Toilet

Tersedia toilet masing-masing untuk pria dan wanita dengan ketentuan:

A. Toilet pria: 4 urinoir, 3 WC, 2 wastafel B. Wanita: 6 WC, 2 wastafel

C. Setidaknya terdapat 1 toilet khusus penumpang difable.

Luas minimal tiap WC 100 cm x 125 cm.

- Mushola

Mushola merupakan fasilitas yang mempermudah umat muslim untuk melakukan ibadah yang terpadu. Ketentuan mushola pada stasiun bandara antara lain:

A. Pria: kapasitas minimum 11 orang & 2 difable.

B. Wanita: kapasitas minimum 9 orang & 2 difable.

- Lampu penerangan dengan intensitas cahaya minimal 200 lux.

- Fasilitas pengatur sirkulasi udara di ruang tunggu tertutup, dilengkapi dengan AC, kipas angin, dan/atau ventilasi udara.

- Menjaga kebersihan stasiun

- Menyediakan tempat sampah di banyak titik dengan dua pembagian sampah untuk sampah organik dan sampah anorganik.

- Himbauan larangan merokok di ruang publik stasiun.

e. Kemudahan

- Informasi pelayanan

Fasilitas informasi pelayanan berfungsi agak informasi yang disampaikan di stasiun kepada penumpang dapat tersampaikan dengan baik. Fasilitas informasi tersebut antara lain:

A. Sistem pemberitahuan public (Public Address System (PA) atau Passanger Information System (PIS)).

(5)

B. Informasi dengan bentuk visual yang mudah ditemui oleh pengguna stasiun agar mudah terlihat dan jelas terbaca.

C. Informasi dalam bentuk audio/suara.

- Informasi angkutan lanjutan/integrasi transportasi lain

Informasi ini berguna bagi penumpang yang menggunakan berbagai jenis kendaraan umum dalam sekali perjalanan. Fasilitas yang harus dipenuhi adalah papan petunjuk angkutan lanjutan yang bersifat informatif, komunikatif, dan edukatif.

- Fasilitas layanan penumpang - Tempat parkir

- Akses khusus pejalan kaki dengan kebutuhan khusus - Penanda penunjuk arah

f. Kesetaraan

- Fasilitas bagi penumpang dengan kebutuhan khusus - Loket disabilitas

- Ruang ibu menyusui

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian diatas, maka Revitalisasi Stasiun Kereta Api Pematangsiantar adalah pengembangan suatu wadah atau fasilitas yang berupa stasiun untuk mengakomodasi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ”Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Kereta Api Jember” adalah benar-benar hasil karya sendiri,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi penumpang angkutan kereta api dalam menilai kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh pengelola stasiun Tugu

Penelitian ini berjudul “Penggunaan Filter Passive Single Tuned Untuk Mereduksi Harmonisa Pada Beban Non Periority Stasiun Kereta Api Bandara Kualanamu”.. Pada kesempatan ini

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang Dengan Kereta Api yaitu ukuran minimum pelayanan yang harus

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganilisis kepuasan publik terhadap fasilitas pelayanan tiket di stasiun kereta api Medan dan untuk mengetahui

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ”Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Kereta Api Jember” adalah benar-benar hasil karya sendiri,

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi saya yang berjudul : KINERJA PELAYANAN PUBLIK PT KERETA API INDONESIA (Studi pada model Tiketing di Stasiun Kereta Api Kepanjen,