• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mensikapi Pandemi Covid-19 Penerapan Kuliah Daring Selama Pandemi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mensikapi Pandemi Covid-19 Penerapan Kuliah Daring Selama Pandemi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN MASYARAKAT

Mensikapi Pandemi Covid-19

“Penerapan Kuliah Daring Selama Pandemi”

Guruh Aryotejo, S.Kom., M.Sc.

NIDN: 0627128001

Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer

SEMARANG

Bulan Juni

Tahun 2020

(3)
(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL...iv

BAB 1. PENDAHULUAN ...1

1.1. Analisis Situasi...1

1.2. Permasalahan Mitra...2

BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN ...2

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ...4

BAB 4. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI...4

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ...10

DAFTAR PUSTAKA ...11

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mematikan program/aplikasi “background”. 5

Gambar 2. Mematikan “Search Indexing”. 6

Gambar 3. Mematikan “Search Indexing”. 8

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Solusi dan target luaran yang ditawarkan pada kegiatan Pengabdian Masyarakat 3 Tabel 2: Rencana Target Capaian Luaran……… ………...3 Tabel 3: Prioritas Mempercepat Kinerja Windows 10………..4

(7)

Abstrak

Pandemi COVID-19 di Indonesia merupakan bagian dari wabah penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus itu dipastikan menyebar ke Indonesia pada 2 Maret 2020, setelah seorang instruktur tari dan ibunya dinyatakan positif terkena virus. Keduanya terinfeksi dari warga negara Jepang.

Hingga 10 September, Indonesia telah melaporkan 207.203 kasus, tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Filipina. Dalam hal jumlah kematian, Indonesia menempati urutan ketiga di Asia dan ke-20 di dunia. Namun, tinjauan data menunjukkan bahwa jumlah kematian mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan karena mereka yang meninggal dengan gejala COVID-19 akut tetapi belum dikonfirmasi atau diuji tidak dihitung dalam angka kematian resmi.

Pada Rabu (5/8/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020. Seperti yang sudah diperkirakan banyak pihak, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar -5,32 persen (year on year). Kontraksi tersebut lebih dalam jika dibandingkan prediksi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya. Menkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II akan mengalami kontraksi dengan kisaran minus 3,5-5,1 persen.

Sejak bulan Maret, aktifitas pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas. Praktik pendidikan daring (online learning) ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktifitas pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana lazim dilakukan oleh tenaga pendidik, guru maupun dosen.

Hambatan-hambatan pendidikan daring ada sekian kendala: baik kendala ekonomi, kendala koneksi internet yang tidak stabil, spesifikasi komputer, laptop atau smartphone yang tidak memadai, ditambah dengan tidak pastinya keefektifan metode pembelajaran daring.

Saat ini, hampir semua komputer dan laptop menggunakan sistem operasi Windows 10, walaupun spesifikasi-nya tidak memenuhi syarat. Hal ini berdampak terhadap kualitas pembelajaran daring, seperti waktu loading aplikasi yang lama, konektifikas yang sering terputus karena harddisk bekerja keras dan suhu prosesor yang tinggi karena harus memproses berbagai macam aktifitas pembelajaran daring. Sementara itu, kebutuhan Sistem operasi Windows 10 juga harus lebih dioptimalkan agar bisa beroperasi dengan lancar di komputer atau laptop yang mempunyai spesifikasi minimal.

Tujuan khusus kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain meningkatkan kemampuan guru, dosen dan masyarakat umum dalam mengefisienkan sistem operasi Windows 10 dengan tujuan memaksimalkan perangkat komputer yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajaran online.

(8)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Pandemi COVID-19 di Indonesia merupakan bagian dari wabah penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus itu dipastikan menyebar ke Indonesia pada 2 Maret 2020, setelah seorang instruktur tari dan ibunya dinyatakan positif terkena virus. Keduanya terinfeksi dari warga negara Jepang.

Hingga 10 September, Indonesia telah melaporkan 207.203 kasus, tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Filipina. Dalam hal jumlah kematian, Indonesia menempati urutan ketiga di Asia dan ke-20 di dunia. Namun, tinjauan data menunjukkan bahwa jumlah kematian mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan karena mereka yang meninggal dengan gejala COVID-19 akut tetapi belum dikonfirmasi atau diuji tidak dihitung dalam angka kematian resmi.

Pada Rabu (5/8/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020. Seperti yang sudah diperkirakan banyak pihak, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar -5,32 persen (year on year). Kontraksi tersebut lebih dalam jika dibandingkan prediksi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya. Menkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II akan mengalami kontraksi dengan kisaran minus 3,5-5,1 persen.

Sejak bulan Maret, aktifitas pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas. Praktik pendidikan daring (online learning) ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktifitas pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana lazim dilakukan oleh tenaga pendidik, guru maupun dosen.

Tidak sedikit tenaga pendidik yang gagap menghadapi perubahan drastis ini. Aplikasi Whatsapp saat ini menjadi media pembelajaran yang paling populer dalam pembelajaran daring. Aplikasi ini sesungguhnya bukan medium untuk mendukung aktifitas pembelajaran, sehingga hanya layak digunakan sebagai alat bantu pembelajaran online dan bukan untuk digunakan sehari-hari sebagai medium utama. Hal ini akan berdampak tidak sehat terhadap pembelajaran itu sendiri.

Perangkat utama, seperti komputer atau laptop, untuk mendukung pembelajaran itu sendiri juga tidak optimal. Umumnya tenaga pendidik mempunyai komputer atau laptop

(9)

dengan spesifikasi minimal relatif dengan penggunaannya, sehingga dalam pekerjaan sehari-hari seperti pembelajaran daring banyak menemui kendala. Hambatan-hambatan pendidikan daring ada sekian kendala: baik kendala ekonomi, kendala koneksi internet yang tidak stabil, spesifikasi komputer, laptop atau smartphone yang tidak memadai, ditambah dengan tidak pastinya keefektifan metode pembelajaran daring. Hal ini terjadi karena tenaga pendidik dan masyarakat umum tidak mengetahui konsep dari teknologi informasi.

Saat ini, hampir semua komputer dan laptop menggunakan sistem operasi Windows 10, walaupun spesifikasi-nya tidak memenuhi syarat. Hal ini berdampak terhadap kualitas pembelajaran daring, seperti waktu loading aplikasi yang lama, konektifikas yang sering terputus karena harddisk bekerja keras dan suhu prosesor yang tinggi karena harus memproses berbagai macam aktifitas pembelajaran daring. Sementara itu, kebutuhan Sistem operasi Windows 10 juga harus lebih dioptimalkan agar bisa beroperasi dengan lancar di komputer atau laptop yang mempunyai spesifikasi minimal.

1.2. Permasalahan Mitra

Berdasarkan analisis situasi tersebut di atas, beberapa permasalahan yang teridentifikasi antara lain yaitu

1. Kurangnya pemahaman guru, dosen dan masyarakat umum mengenai pengetahuan dasar teknologi informasi,

2. Keterbatasan perangkat utama media pembelajaran yang dimiliki oleh guru, dosen dan masyarakat umum

Oleh karena itu perlu diadakan webinar untuk menangani permasalahan tersebut di atas, dengan materi:

1. Memberikan pengetahuan dasar teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran daring;

2. Mengoptimalkan sistem operasi Windows 10 di komputer yang mempunyai spesifikasi minimal.

BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN

Adapun solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan guru, dosen dan masyarakat umum yaitu antara lain meningkatkan pemahaman teknologi informasi dalam konsep pembelajaran daring serta pengaruhnya terhadap kecepatan, ketepatan dan efisiensi pembelajaran. Selain itu, metode untuk mengefisienkan sistem operasi Windows 10 di

(10)

komputer spesifikasi minimal juga mempunyai dampak yang cukup besar terhadap kualitas pembelajaran. Berikut tabel solusi dan target luaran yang ditawarkan untuk penyelasaian permasalahan guru, dosen dan masyarakat umum.

Tabel 1. Solusi dan target luaran yang ditawarkan pada kegiatan Pengabdian Masyarakat No Solusi Permasalahan Target Luaran

1 Penjelasan dasar teknologi informasi Mampu memahami konsep Teknologi Informasi

2 Penjelasan sulitnya memahami konsep teknologi informasi

Mampu memahami sulitnya memahami konsep

Teknologi Informasi 3 Penjelasan permasalahan tidak optimalnya sistem operasi

Windows 10

Mampu memahami tidak optimalnya sistem operasi Windows 10

4 Pengoptimalan Windows 10 : langkah pertama Mampu melakukan restart komputer secara mandiri. 5 Pengoptimalan Windows 10 : langkah kedua Mampu mematikan

program/aplikasi background 6 Pengoptimalan Windows 10 : langkah ketiga Mampu mengkonfigurasi

battery

7 Pengoptimalan Windows 10 : langkah keempat Mampu mematikan program/aplikasi yang bersifat parasit.

8 Pengoptimalan Windows 10 : langkah kelima Mampu mematikan efek-efek visual.

9 Pengoptimalan Windows 10 : langkah keenam Mampu mematikan efek transparansi.

10 Pengoptimalan Windows 10 : langkah ketujuh Mampu melakukan defrag harddisk (HDD).

Rencana Target Capaian Luaran :

Tabel 2. Rencana Target Capaian Luaran

No Jenis Luaran Indikator Capaian

1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Published 2 Publikasi pada media masa tidak ada 3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang ekonomi tidak ada 4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk tidak ada 5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat ada 6 Peningkatan ketentraman /kesehatan masyarakat ada 7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang penerapan

(11)

No Jenis Luaran Indikator Capaian

8 Hak kekayaan intelektual tidak ada

9 Buku ajar tidak ada

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegitan Pengabdian ini dilakukan melalui survey lapangan, penentuan mitra, identifikasi permasalahan, kajian permasalahan, penyelesaian masalah melalui kegiatan penyuluhan/pelatihan/pendampingan dengan aplikasi Zoom. Pelaksanaan PKM ini dilakukan tahun 2020 pada bulan Juni melalui beberapa tahapan rencana kegiatan:

1. Tahapan persiapan dan penyusunan proposal pengabdian 2. Tahapan pembuatan perangkat pengabdian daring

3. Tahapan registrasi peserta secara daring 4. Tahapan pelaksanaan pengabdian secara daring 5. Tahapan evaluasi pelaksanaan pengabdian 6. Tahapan penyusunan pelaporan pengabdian

BAB 4. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Dalam mempercepat kinerja Windows terutama Windows 10 diperlukan beberapa langkah prioritas yang dinyatakan dalam Tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3. Prioritas Mempercepat Kinerja Windows 10 Prioritas

1.Restart komputer.

2. Mematikan program/aplikasi “background”. 3. Mengubah konfigurasi “Battery”.

4. Mematikan “Search Indexing”.

5. Mematikan program/aplikasi yang bersifat parasite (Malware, Adware dan Bloatware). 6. Mematikan notifikasi di Windows 10.

(12)

8. Mematikan efek-efek visual 9. Mematikan efek transparansi 10. “Defrag” Hard Disk Drive (HDD)

Adapun penjelasan lebih detail dari kesepuluh prioritas sebagai berikut: 1. Restart Komputer.

Seperti tubuh manusia yang membutuhkan istirahat untuk mengembalikan kondisi tubuh ke kondisi prima, komputer juga membutuhkan hal yang sama. Bedanya adalah istirahat di komputer cukup dengan menekan tombol “restart”.

2. Mematikan program/aplikasi “background”.

Windows akan menjalankan di latar belakang (background) untuk sebagian besar aplikasi-aplikasi yang dipasang (install). Hal ini akan sangat memperlambat Windows, terutama yang mempunyai kapasitas memory (RAM) yang rendah. Konfigurasi aplikasi-aplikasi tersebut bisa dilakukan di “Task Manager” :

a. Tekan tombol “ctrl-shift-esc”, b. Masuk ke tab “Startup”,

c. Muncul daftar aplikasi-aplikasi yang berjalan di “background”. d. Klik kanan aplikasi yang di kolom “Startup Impact” mempunyai nilai

“Medium” atau “High”. e. Pilih “Disable”.

f. Ulangi dari langkah 4 sampai selesai.

(13)

3. Mengubah konfigurasi “Battery”.

Konfigurasi “Battery” sangat berpengaruh terhadap kinerja komputer, terutama prosesor. Konfigurasi ini hanya berpengaruh terhadap laptop, karena komputer Desktop sudah dikonfigurasi otomatis untuk bekerja maksimal. Konfigurasi “Battery” bisa dilakukan dengan cara :

a. Klik tombol panah ke atas di dekat “Notification Area”, b. Pilih icon “Battery”,

c. Geser “slider” ke “Best Performance”.

4. Mematikan “Search Indexing”.

Fitur “Search Indexing” di Windows 10 berfungsi untuk mempercepat pencarian file di komputer. Fitur ini berjalan di “background”, sehingga tidak terlihat tetapi menggunakan sumber daya Hard Disk (HDD). Konfigurasi “Search Indexing” bisa dilakukan dengan cara :

a. Tekan tombol “Windows + R”, b. Ketik ” services.msc”,

c. Geser ke bawah sampai menemukan “Windows Search” dan klik dua kali. d. Pada bagian “Startup Type”, pilih “Disable”

e. Pada bagian “Service Status”, klik “Stop” f. Klik “OK”

(14)

5. Mematikan program/aplikasi yang bersifat parasite (Malware, Adware dan Bloatware).

Program aplikasi “bloatware”, “adware” dan “malware” seringkali membuat sistem komputer menjadi lambat. Aplikasi-aplikasi di atas mempunyai karakteristik sering berjalan di “background”, sehingga tidak terlihat. Apabila Windows 10 yang digunakan sudah terpasang sering diperbaharui (update), maka anti virus bawaan (Windows Defender) umumnya sudah otomatis mencegah “adware” dan “malware” terpasang. “Bloatware” bisa di-”uninstall” secara manual dengan memperkirakan aplikasi yang tidak pernah kita gunakan. Apabila pencegahan menggunakan aplikasi pihak ketiga, maka disarankan menggunakan aplikasi “Malwarebytes Anti-Malware”.

6. Mematikan notifikasi di Windows 10.

Windows 10 selalu mengawasi apa yang kita lakukan di Windows dan otomatis memberikan tips-tips melalui notifikasi. Hal ini, selain mengganggu privasi, juga cenderung membuat sumber daya komputer bekerja untuk hal yang tidak berguna. Notifikasi tersebut bisa dimatikan melalui fitur “Notifications & actions” :

a. Buka “Notifications & actions” dengan cara “Settings -> Systems -> Notifications & actions”,

b. Geser ke bawah sampai menemukan “Get tips, tricks, and suggestions as you use Windows”, c. Uncentang.

7. Manfaatkan fitur “Storage”.

File-file yang sudah tidak kita gunakan, dan terlupakan, umumnya menumpuk di Windows. Hal ini, selain HDD menjadi penuh, juga akan membuat Windows menjadi lambat. Windows mempunyai fitur “Storage” yang secara otomatis akan menghapus file-file yang sudah tidak kita gunakan. Fitur tersebut bisa diakses dengan cara :

a. Settings -> Systems -> Storage, b. Pastikan “Storage Sense” sudah On.

8. Mematikan efek-efek visual.

Pada komputer yang relatif baru, efek-efek visual tidak akan terlihat pengaruhnya untuk performa sistem. Hal ini berbeda untuk komputer yang relatif tua dan pelan, di mana efek-efek visual akan cukup terasa dalam performa sistem. Efek-efek visual tersebut bisa kita matikan di :

a. Klik “Windows+R” di keyboard b. Ketik “sysdm.cpl” lalu ok, c. Pilih tab “Advanced”,

(15)

d. Pada bagian “Performance”, klik “Settings”, e. Pilih “Adjust for best performance”.

9. Mematikan efek transparansi.

Efek transparansi juga bisa berpengaruh terhadap sistem komputer yang relatif tua dan pelan. Efek tersebut bisa dimatikan dengan cara :

a. Settings -> Personalization -> Colors,

b. Pada tombol “Transparancy Effects”, pastikan dalam posisi Off.

10. “Defrag” Hard Disk Drive (HDD).

Windows tidak selalu menata file di dalam Hard Disk Drive (HDD) dengan rapi. Semakin sering dan lama memakai Windows, maka semakin tersebar (fragmented) file-file tersebut di dalam HDD. Apabila file-file semakin tersebar, makan akan semakin lama Windows untuk mencari dan menyatukan file-file tersebut menjadi sesuatu yang bisa kita mengerti.Windows mempunyai fitur untuk merapikan file-file yang tersebar tersebut, yaitu “Defragmenter”. Windows 10 secara otomatis merapikan file-file tersebut dengan “Defragmenter”, tetapi untuk memastikan maka bisa dilihat di :

a. Klik “Windows+R” di keyboard, b. Ketik “dfrgui” lalu ok,

(16)

c. Pilih drive yang ingin di “defrag” lalu klik “Optimize”

Berikut foto-foto screenshoot pelaksanaan pengabdian secara daring menggunakan medSia Zoom.

(17)

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan

Kesimpulan dari hasil analisa kegiatan pengabdian ini adalah:

1. Meningkatnya pemahaman dan ketrampilan guru, dosen dan masyarakat umum dalam memahami konsep teknologi informasi.

2. Guru, dosen dan masyarakat umum sangat membutuhkan materi tentang efisiensi sistem operasi terutama Windows 10, karena tidak semua mempunyai komputer dengan spesifikasi yang direkomendasikan.

2. Saran

Kegiatan pengabdian selanjutnya akan difokuskan pada optimalisasi pembelajaran daring menggunakan aplikasi-aplikasi yang populer seperti Whatsapp, Zoom, Jitsi dan Meet. Selain itu, keefektifan dalam menggunakan multi monitor dalam meningkatkan pembelajaran daring juga akan disosialisasikan.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Anand, H. S. and Kamayani. 2015. Scope of Cloud Computing in Education Sector: A Review. International Journal of Recent Research Aspects, ISSN: 2349-7688, Vol. 2, Issue 2, June 2015.

Buyya, R, et al. 2009. Cloud computing and emerging IT platforms: Vision, hype, and reality for delivering computing as the 5th utility. Journal of Future Generation Computer Systems, doi: 10.1016/J. Future.2008.12.001

Daryabar, F, et al. 2016. Cloud storage forensics : MEGA as a case study. Australian Journal of Forensic Sciences, pp. 1-14.

Hassini, E. 2006. Student-instructor communication: The role of email. ScienceDirect. Vol 47, Issue 1, August 2006.

Hurwitz, J., Bloor, R., Kaufman, M., Halper, F. 2009. Cloud Computing For Dummies, 1st

Edition. Wiley Publishing, Inc. Indianapolis, Indiana.

Jayaprakash, S. and Chandar, V. 2015. Use of Educational Apps in Today’s Classroom. International Conference On Management, Communication and Technology. Vol III, Issue 1, April 2015.

Lindh, M, et al. 2016.Pupils in the clouds: Implementation of Google Apps for Education.

First Monday. Vol. 21, Number 4, April 2016.

Wood, K. 2015. Dropbox: The Complete Beginners Guide To Mastering Dropbox The

Simple And Easy Way. Create Space Independent Publishing Platform., Seattle,

Washington.

Yadav, K. 2014. Role of Cloud Computing in Education. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering. Vol. 2, Issue 2, February 2014.

(19)

LAMPIRAN – LAMPIRAN

(20)

Gambar

Tabel 1. Solusi dan target luaran yang ditawarkan pada kegiatan Pengabdian Masyarakat
Tabel 3. Prioritas Mempercepat Kinerja Windows 10 Prioritas
Gambar 1. Mematikan program/aplikasi “background”.
Gambar 3. Mematikan “Search Indexing”.
+2

Referensi

Dokumen terkait

1. Pola Pembelajaran guru SD Negeri Ngelowetan selama masa pandemi Covid-19 adalah menggunakan model pembelajaran daring. Teknik pembelajaran daring menggunakan

Beberapa penelitian yang telah mengkaji mengenai masalah belajar daring selama pandemi adalah sebagai berikut (1) Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran secara daring selama masa pandemi covid-19 yang dilakukan oleh guru dan siswa masih kurang efektif

Pandemi covid 19 membuat semua jenjang pendidikan termasuk PAUD menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka dan berganti dengan sistem daring. Hal ini

1) Agar materi pembelajaran secara oline lebih efektif dan menarik, dosen harus memetakan materi yang akan disampaikan, misal dengan mind map. 2) Dosen bisa menyiapkan

Persepsi mahasiswa pendidikan biologi UIN Ar-Raniry terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah biologi umum di masa pandemi covid-19 dalam penelitian ini

Penerapan Kurikulum 2013 di masa pandemi COVID-19 ini sangat sulit untuk diterapkan, selain karena susahnya belajar melalui komunikasi jarak jauh juga tidak

Pandemi Covid-19 membawa dampak bagi seluruh aspek kehidupan manusia terutama dunia pendidikan. Semenjak Pandemi pembelajaran Daring menjadi pilihan yang tepat untuk