• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inilah Warisan Rohani Kita HALAMAN 3. Apakah Saudara Menghargai Warisan Rohani Kita? HALAMAN 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inilah Warisan Rohani Kita HALAMAN 3. Apakah Saudara Menghargai Warisan Rohani Kita? HALAMAN 8"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL PELAJARAN 1-7 APRIL

Inilah Warisan

Rohani Kita

HALAMAN 3˙NYANYIAN: 69, 28 8-14 APRIL

Apakah Saudara

Menghargai Warisan

Rohani Kita?

HALAMAN 8˙NYANYIAN: 22, 75 15-21 APRIL

Tetaplah Tinggal di

Lembah Perlindungan

Yehuwa

HALAMAN 17˙NYANYIAN: 133, 16 22-28 APRIL

Jangan Biarkan

Apa Pun Menghalangi

Saudara Mendapatkan

Kemuliaan

HALAMAN 25˙NYANYIAN: 15, 61

(2)

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedu-nia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dariKitab Suci Terjemahan Dunia Baru.

The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published

semi-monthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.

Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at addi-tional mailing offices.POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road,Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.

34567

February 15, 2013

Jil. 134, No. 4 Semimonthly INDONESIAN

ARTIKEL PELAJARAN

ˇ Inilah Warisan Rohani Kita

ˇ Apakah Saudara Menghargai Warisan Rohani Kita?

Kedua artikel ini membahas beberapa hal penting yang tercakup dalam warisan rohani yang diterima umat Yehuwa. Kita akan belajar bagaimana Yehuwa melestarikan Firman-Nya, melestarikan nama-Nya untuk kita gunakan, dan melestarikan kebenaran yang melindungi kita dari ajaran-ajaran yang salah.

ˇ Tetaplah Tinggal di Lembah Perlindungan Yehuwa

Artikel ini menjelaskan apa yang dilambangkan oleh lembah perlindungan yang disebutkan di Zakharia 14:4 dan mengapa kita harus tetap tinggal di sana. Artikel ini juga membahas apa maksudnya air hidup yang disebutkan di Zakharia 14:8 dan apa manfaatnya jika kita meminumnya.

ˇ Jangan Biarkan Apa Pun Menghalangi Saudara

Mendapatkan Kemuliaan

Artikel ini menunjukkan caranya kita bisa mendapatkan kemuliaan yang Yehuwa berikan kepada manusia. Artikel ini juga menjelaskan hal-hal apa saja yang bisa menghalangi kita mendapatkannya dan bagaimana ketekunan kita dalam men-cari kemuliaan itu bisa memotivasi orang lain.

ARTIKEL LAIN

13 Pengawal Kerajaan Mendapat Kesaksian

22 Waspadalah Terhadap Niat Hati

30 Dia dari Keluarga Kayafas

31 Dari Arsip Kita

NAMIBIA

SAMPUL: Seorang penyiar di Namibia bagian barat laut sedang mengabar kepada wanita dari suku Himba. Wani-ta dari suku Himba, yaitu suku peng-gembala ternak yang hidupnya berpin-dah-pindah, melabur rambut dan kulit mereka dengan racikan yang mengan-dung bubuk dari batu berwarna merah                                     POPULASI

2.373.000

PENYIAR

2.040

PAR

4.192

PENYIAR PAR 4.000 3.000 2.000 1.000 0 20 12 20 1 1 2 010 2009 2008 200 7 2006

(3)

YEHUWA, ”Allah yang hidup dan kekal”, telah meles-tarikan berita yang dapat memberi manusia kehidupan abadi. Berita itu pasti akan abadi, karena ”perkataan Ye-huwa tetap untuk selama-lamanya”. (1 Ptr. 1:23-25) Beta-pa bersyukurnya kita karena Yehuwa dengan pengasih telah melestarikan berita yang sangat penting ini dalam Alkitab!

2Nama Allah, yang Ia pilih bagi diri-Nya sendiri, Ia

lestarikan dalam Firman-Nya untuk digunakan umat-Nya. Dalam Alkitab, nama ”Allah Yehuwa” perta-ma kali muncul dalam catatan tentang ”sejarah langit dan bumi”. (Kej. 2:4) Nama Allah secara mukjizat ter-ukir beberapa kali pada lempeng batu yang berisi Se-puluh Perintah. Misalnya, perintah pertama dimulai de-ngan kata-kata, ”Akulah Yehuwa, Allahmu.” (Kel. 20: 1-17) Sekalipun Setan berulang kali berupaya melenyap-kan nama Allah, nama itu tetap terpelihara karena Tuan Yang Berdaulat Yehuwa telah melestarikan Alkitab yang memuat nama-Nya.—Mz. 73:28.

3Dalam Firman-Nya, Yehuwa juga melestarikan

ke-benaran. Meski dusta agama memenuhi bumi, kita sa-ngat bersyukur karena Allah memberi kita terang rohani dan kebenaran.(Baca Mazmur 43:3, 4.) Saat ba-nyak orang berjalan dalam kegelapan, kita dengan pe-nuh sukacita berjalan di bawah terang rohani dari Allah. —1 Yoh. 1:6, 7.

WARISAN KITA YANG ISTIMEWA

4Sebagai orang Kristen, kita punya milik pusaka, atau

warisan, yang sangat berharga. Warisan adalah sesua-tu yang berharga yang diteruskan dari sasesua-tu generasi ke generasi berikutnya. Warisan rohani kita mencakup 1. Karena kasih, apa yang telah Yehuwa lestarikan untuk ma-nusia?

2. Apa yang Allah lestarikan dalam Firman-Nya agar bisa di-gunakan oleh umat-Nya?

3. Meski dusta agama memenuhi bumi, apa yang telah Allah lestarikan?

4, 5. Hak istimewa apa yang kita miliki sejak tahun 1931?

I

NILAH

W

ARISAN

R

OHANI

K

ITA

”Inilah milik pusaka

hamba-hamba Yehuwa.”

YES. 54:17.

APA JAWABAN SAUDARA?

Apa yang telah Allah lakukan untuk melestarikan Firman-Nya?

Bagaimana Yehuwa melestarikan nama-Nya untuk digunakan umat-Nya?

Jelaskan cara Allah melestarikan kebenaran sekalipun ada upaya untuk melenyapkannya.

(4)

pengetahuan yang saksama dari Firman Allah dan pemahaman yang benar tentang Allah dan kehendak-Nya. Warisan rohani ini juga mencakup suatu hak istimewa.

5Hak istimewa itu kita terima pada

ke-baktian di Columbus, Ohio, AS, tahun 1931. Pada lembar acara tertulis ”JW”. Se-orang saudari mengatakan, ”Banyak yang menebak-nebak apa maksudnya tulisan JW itu.” Sebelumnya, kita dikenal sebagai Sis-wa-Siswa Alkitab, tetapi kita menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Wit-nesses dalam bahasa Inggris) melalui se-buah resolusi pada hari Minggu, 26 Juli 1931. Itu adalah hari yang sangat menggem-birakan, karena kita menerima nama yang diambil dari Alkitab.(Baca Yesaya 43:12.) ”Saya tidak akan pernah bisa lupa beta-pa kerasnya seruan dan tepuk tangan yang membahana di gedung itu,” kenang se-orang saudara. Tidak ada agama lain di du-nia ini yang mau menyandang nama Allah. Tetapi, Allah telah mengizinkan kita untuk menggunakan nama yang istimewa itu

sela-ma lebih dari delapan dekade. Sungguh be-sar hak istimewa untuk menjadi Saksi-Saksi Yehuwa!

6Warisan rohani kita juga mencakup

ba-nyak sekali keterangan yang berharga dan akurat tentang hamba-hamba Allah di masa lalu. Misalnya, kisah tentang Abraham, Is-hak, dan Yakub. Para patriark ini dan ke-luarga mereka pastilah sering membahas bagaimana caranya mereka dapat menye-nangkan Yehuwa. Maka, tidaklah menghe-rankan jika Yusuf menolak amoralitas sek-sual dan menganggapnya sebagai ’dosa terhadap Allah’. (Kej. 39:7-9) Kebiasaan bagi orang Kristen juga disampaikan seca-ra lisan atau melalui teladan. Di antaseca-ranya ada hal-hal tentang Perjamuan Malam Tuan yang disampaikan rasul Paulus kepada si-dang-sidang Kristen. (1 Kor. 11:2, 23) Dewa-sa ini, semua hal yang kita butuhkan untuk menyembah Allah ”dengan roh dan kebe-naran” tertulis dalam Firman-Nya. (Baca

Yohanes 4:23, 24.) Alkitab memang bisa

menerangi semua manusia, tetapi hanya kita sebagai hamba-hamba Yehuwa yang menghargainya.

7Warisan rohani kita juga mencakup

ki-sah-kisah zaman modern yang membuk-tikan bahwa ’Yehuwa ada di pihak kita’. (Mz. 118:7) Hal ini membuat kita tidak me-rasa takut, bahkan sewaktu dianiaya. Da-lam warisan rohani kita terdapat janji yang membesarkan hati ini, ” ’Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil, dan setiap lidah yang bang-kit melawanmu di pengadilan akan kauhu-kum. Inilah milik pusaka [warisan] hamba-hamba Yehuwa, dan keadilbenaran mereka berasal dariku,’ demikian ucapan Yehuwa.” (Yes. 54:17) Ya, tak satu pun dari senjata Se-tan yang dapat membuat kita celaka secara permanen.

6. Warisan rohani kita juga mencakup kete-rangan akurat apa saja?

7. Janji apa yang termasuk dalam warisan ro-hani kita?

Kita sangat gembira ketika menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa pada kebaktian tahun 1931

(5)

15 FEBRUARI 2013

5

8Setan telah berupaya melenyapkan

Fir-man Allah, menyingkirkan nama Yehuwa, dan menyembunyikan kebenaran. Namun, ia bukanlah tandingan bagi Yehuwa, kare-na semua upayanya telah Allah gagalkan. Dalam artikel ini dan artikel berikutnya, kita akan membahas (1) cara Allah rikan Firman-Nya; (2) cara Yehuwa melesta-rikan nama-Nya; dan (3) bagaimana Bapak surgawi kita telah terbukti menjadi Sumber dan Pelestari kebenaran yang kita nikmati sekarang.

YEHUWA TELAH MELESTARIKAN FIRMANNYA

9Yehuwa telah melestarikan Firman-Nya

sekalipun ada banyak upaya untuk mele-nyapkannya. Enciclopedia Cattolica (Ensiklo-pedia Katolik) mengatakan, ”Tahun 1229, Konsili Toulouse melarang kaum awam menggunakannya [Alkitab dalam bahasa sehari-hari] mengingat adanya tentangan terhadap Kaum Albigen dan Kaum Walden . . . Pertemuan yang diadakan tahun 1234 di Tarragona, Spanyol, di bawah James I juga mengeluarkan larangan yang sama. . . . Takhta Suci turun tangan untuk perta-ma kalinya pada tahun 1559, sewaktu Pau-lus IV melarangkan pencetakan dan kepe-milikan A[lkitab] dalam bahasa sehari-hari tanpa izin Kongregasi Kudus.”

10Sekalipun ada banyak upaya untuk

melenyapkan Alkitab, Yehuwa terus me-lindunginya. Kira-kira tahun 1382, John Wycliffe dan rekan-rekannya menerbitkan Alkitab pertama dalam bahasa Inggris. Pe-nerjemah Alkitab lainnya adalah William Tyndale. Ia dihukum mati tahun 1536. Saat terikat di tiang, konon ia berseru, ”Tuhan, bukakanlah mata raja Inggris.” Lalu, leher-nya dijerat dan ia dibakar.

11Pada tahun 1535, Miles Coverdale

me-8. Apa yang akan kita bahas dalam artikel ini dan artikel berikutnya?

9 -11. Alkitab tetap bertahan sekalipun ada ba-nyak upaya untuk melenyapkannya. Berikan contoh.

nerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Ing-gris. Coverdale menggunakan ”Perjanjian Baru” dan sebagian ”Perjanjian Lama”, ya-itu dari Kejadian sampai Tawarikh, hasil terjemahan Tyndale. Bagian-bagian lainnya ia terjemahkan dari Alkitab bahasa Latin dan dari Alkitab bahasa Jerman hasil terje-mahan Martin Luther. Dewasa ini, kita me-miliki Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. Alkitab ini sangat kita hargai karena ter-jemahannya jelas, sesuai teks aslinya, dan berguna dalam pelayanan kita. Kita bersu-kacita karena baik Setan ataupun manu-sia tidak dapat menghalangi pelestarian Fir-man Yehuwa.

YEHUWA MELESTARIKAN NAMANYA

1 2Allah Yehuwa tidak akan pernah

membiarkan nama-Nya terhapus sama se-kali dari Firman-Nya. Terjemahan Dunia Baru sangat berperan dalam melestarikan 12. Bagaimana Terjemahan Dunia Baru berperan dalam melestarikan nama ilahi?

From Foxe’sBook of Martyrs

Pria-pria seperti Tyndale rela mati demi Firman Allah

(6)

nama ilahi. Dalam kata pengantar terje-mahan itu, panitianya yang beranggota-kan para penerjemah yang berdedikasi tinggi menulis, ”Ciri menonjol terjemah-an ini adalah dipulihkterjemah-annya nama ilahi ke tempatnya yang benar dalam teks Al-kitab. Hal itu dilakukan dengan menggu-nakan bentuk yang umum diterima dalam bahasa Indonesia, yaitu ”Yehuwa” seba-nyak 6.973 kali dalam Kitab-Kitab Ibrani dan 237 kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kris-ten.” Terjemahan Dunia Baru, baik lengkap ataupun sebagian, kini tersedia dalam lebih dari 116 bahasa, dan telah dicetak sebanyak 178.545.862 eksemplar.

1 3Sejak manusia diciptakan, nama

Allah telah dikenal. Adam dan Hawa tahu nama Allah, dan mereka tahu cara mengu-capkannya dengan benar. Setelah Air Bah, sewaktu Ham bertindak dengan tidak res-pek terhadap bapaknya, Nuh berkata, ”Di-agungkanlah Yehuwa, Allah Sem, dan biar-lah Kanaan [keturunan Ham] menjadi budak baginya.” (Kej. 4:1; 9:26) Allah sen-diri menyatakan, ”Akulah Yehuwa. Itulah namaku; dan aku tidak akan memberikan kemuliaanku kepada siapa pun.” Ia juga mengatakan, ”Akulah Yehuwa, dan tidak ada yang lain. Kecuali aku tidak ada Allah.” (Yes. 42:8; 45:5) Yehuwa telah melestarikan nama-Nya dan membuat nama-Nya dike-nal oleh orang-orang di seluruh bumi. Beta-pa besar hak istimewa kita untuk menggu-nakan nama Yehuwa dan melayani sebagai Saksi-Saksi-Nya! Kita seolah-olah berseru, ”Dengan nama Allah kita, kita akan meng-angkat panji-panji kita.”—Mz. 20:5.

14Selain dalam Alkitab, nama Allah juga

ditemukan di tempat-tempat lain. Perhati-kan Batu Moab, yang ditemuPerhati-kan di Diban (Dibon), 21 kilometer di sebelah timur Laut Mati. Pada batu itu tertulis nama Raja Omri dari Israel dan kisah pemberontak-13. Apa buktinya bahwa nama Allah telah dike-nal sejak manusia diciptakan?

14. Selain dalam Alkitab, di mana lagi nama Allah telah ditemukan?

an Moab terhadap Israel versi Raja Mesya. (1 Raj. 16:28; 2 Raj. 1:1; 3:4, 5) Namun, Batu Moab terutama menarik perhatian kita ka-rena memuat nama Allah dalam bentuk empat huruf Ibrani, YHWH, yang disebut Tetragramaton. Keempat huruf ini juga di-sebutkan berulang kali dalam Surat-Surat Lakhis, yaitu potongan tembikar yang dite-mukan di Israel.

15Para penerjemah Alkitab pada zaman

dahulu turut melestarikan nama ilahi. Se-telah masa pembuangan di Babilon tahun 607 SM sampai 537 SM, banyak orang Ya-hudi tidak kembali ke Yehuda dan Israel. Pada abad ketiga SM, banyak orang Yahu-di menetap Yahu-di kota Aleksandria Yahu-di Me-sir. Mereka membutuhkan terjemahan Ki-tab-Kitab Ibrani dalam bahasa Yunani, yang adalah bahasa internasional kala itu. Terje-mahan itu, yang disebut Septuaginta, diter-bitkan pada abad kedua SM. Beberapa sa-linannya memuat nama Yehuwa dalam huruf-huruf Ibrani.

16Nama ilahi juga terdapat dalam Bay

Psalm Book, buku pertama yang diterbit-kan di koloni Inggris di Amerika. Edisi pertamanya (dicetak tahun 1640) memuat kitab Mazmur, yang diterjemahkan dari ba-hasa Ibrani ke baba-hasa Inggris. Nama Allah muncul di ayat-ayat seperti Mazmur 1:1, 2, yang mengatakan bahwa ”diberkatilah orang” yang tidak berjalan mengikuti nasi-hat orang fasik, ”tetapi dalam hukum Ieho-vah, ia menikmati kesenangan”. Untuk me-ngetahui lebih banyak tentang nama Allah, lihatlah brosur Nama Ilahi yang Akan Kekal Selama-lamanya.

YEHUWA MELESTARIKAN KEBENARAN

17Kita senang melayani ”Yehuwa, Allah

15. Apa Septuaginta itu? Mengapa itu dibutuh-kan?

16. Berikan contoh adanya nama Allah dalam buku yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1640.

17, 18. (a) Menurut Saudara, apa ”kebenaran” itu? (b) Apa saja yang tercakup dalam ”kebenar-an kabar baik”?

(7)

kebenaran”. (Mz. 31:5) Menurut Kamus Be-sar Bahasa Indonesia, kebenaran adalah ”ke-adaan yang cocok dengan ke”ke-adaan yang se-sungguhnya [dengan fakta]; sesuatu yang sungguh-sungguh ada”. Dalam bahasa Ibrani Alkitab, istilah yang sering diterje-mahkan ”kebenaran” berkaitan dengan apa yang benar, dapat dipercaya, setia, atau berdasarkan fakta. Kata Yunani yang di-terjemahkan ”kebenaran” berarti apa yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang tepat.

18Yehuwa telah melestarikan

kebenar-an dkebenar-an membuat pengetahukebenar-an itu tersedia bagi kita dengan limpah. (2 Yoh. 1, 2) Pe-mahaman kita akan kebenaran secara ber-tahap semakin jelas, karena ”jalan orang-orang adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga rem-bang tengah hari”. (Ams. 4:18) Kita tentu setuju dengan Yesus, yang berdoa, ”Firman-mu adalah kebenaran.” (Yoh. 17:17) Firman Allah berisi ”kebenaran kabar baik”, yang mencakup segenap ajaran Kristen. (Gal. 2:14) Di antaranya adalah fakta-fakta ten-tang nama Yehuwa, kedaulatan-Nya, kor-ban tebusan Yesus, kekor-bangkitan, dan Kera-jaan. Sekarang, mari kita bahas bagaimana Allah telah melestarikan kebenaran sekali-pun Setan berupaya menguburnya.

YEHUWA MENGGAGALKAN SERANGAN ATAS KEBENARAN

19Setelah Air Bah, ada ”Nimrod,

pembu-ru perkasa yang menentang Yehuwa”. (Kej. 10:9) Dengan menentang Allah Yehuwa, Nimrod sebenarnya menyembah Setan. Ia sama seperti para penentang Yesus. Kepa-da mereka Yesus mengatakan, ”Kamu ber-asal dari bapakmu, si Iblis, dan kamu ingin melakukan hasrat bapakmu. . . . Dia tidak berdiri kukuh dalam kebenaran.” —Yoh. 8:44.

20Wilayah kekuasaan Nimrod

menca-kup Babel dan kota-kota lain di anta-19, 20. Siapakah Nimrod? Sewaktu ia berkua-sa, apa yang manusia coba lakukan?

ra Sungai Tigris dan Efrat. (Kej. 10:10) Kemungkinan, dialah yang memerintah-kan pembangunan Babel dan menaranya pada tahun 2269 SM. Hal itu bertentangan dengan kehendak Yehuwa, yaitu agar ma-nusia menyebar ke seluruh bumi. Orang-orang yang membangun Babel mengata-kan, ”Ayo! Mari kita membangun sebuah kota dan juga sebuah menara yang puncak-nya sampai ke langit, dan mari kita menja-dikan nama kita termasyhur, agar kita tidak terpencar ke seluruh permukaan bumi.” Namun, itu semua gagal ketika Allah ”ngacaukan bahasa seluruh bumi” dan me-nyerakkan mereka. (Kej. 11:1-4, 8, 9) Bisa jadi, di balik rencana itu Setan bermaksud mendirikan satu agama agar semua orang menyembah dia, tetapi rencana itu terbukti gagal total. Sepanjang sejarah, ibadat kepa-da Yehuwa tikepa-dak pernah bisa dilenyapkan, dan makin hari makin banyak orang me-nyembah Dia.

21Agama palsu tidak mungkin bisa

me-lenyapkan ibadat sejati. Mengapa? Karena Instruktur Agung kita bertindak untuk me-lestarikan Firman-Nya, meme-lestarikan nama-Nya untuk kita gunakan, dan menyediakan kebenaran dengan limpah. (Yes. 30:20, 21) Dengan menyembah Allah sesuai dengan kebenaran, kita akan bahagia. Namun, kita perlu tetap siaga secara rohani, mengandal-kan Yehuwa sepenuhnya, dan mengikuti arahan roh kudus-Nya.

22Dalam artikel berikutnya, kita akan

menelusuri bagaimana ajaran palsu ber-kembang. Kita juga akan melihat bagaima-na ajaran-ajaran ini terbukti salah ketika di-uji dengan menggunakan Alkitab. Selain itu, kita akan membahas bagaimana Ye-huwa, Sang Pelestari kebenaran, member-kati kita dengan memberi kita ajaran-ajaran yang benar. Ini semua adalah warisan ro-hani kita yang berharga.

21, 22. (a) Mengapa agama palsu tidak mung-kin bisa melenyapkan ibadat sejati? (b) Apa saja yang akan kita bahas dalam artikel berikutnya?

(8)

DALAM sebuah rapat penting badan pimpinan di Ye-rusalem tahun 49 M, Yakobus sang murid berkata, ”Simeon [Petrus] telah menceritakan dengan saksama bagaimana Allah untuk pertama kali memalingkan per-hatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya. Dan perkataan Para Nabi setuju dengan hal ini, sebagaimana ada tertulis, ’Setelah hal-hal ini aku akan kembali dan membangun kembali pondok Daud yang runtuh; dan aku akan mem-bangun kembali puing-puingnya dan mendirikannya lagi, agar mereka yang masih tinggal dari orang-orang itu dapat dengan sungguh-sungguh mencari Yehuwa, bersa-ma orang-orang dari semua bangsa, ubersa-mat yang disebut dengan namaku, kata Yehuwa yang melakukan hal-hal ini, yang telah diketahui sejak dahulu kala.’ ”—Kis. 15: 13-18.

2”Pondok [atau, dinasti] Daud” runtuh ketika Raja

Zedekia digulingkan. (Am. 9:11) Namun, ”pondok” itu akan dibangun kembali ketika Yesus, yang adalah ketu-runan Daud, menjadi Raja untuk selamanya. (Yeh. 21:27; Kis. 2:29-36) Seperti dinyatakan Yakobus dalam rapat bersejarah itu, nubuat Amos ini digenapi dengan dikum-pulkannya waris-waris Kerajaan, baik dari kalangan Ya-hudi maupun non-YaYa-hudi. Dewasa ini, orang Kristen ter-urap yang masih hidup di bumi dan jutaan orang dari kelompok ”domba-domba lain” Yesus bersama-sama memberitakan kebenaran Alkitab sebagai hamba-ham-ba Yehuwa.—Yoh. 10:16.

UMAT YEHUWA MENDAPAT TANTANGAN

3Sewaktu orang Yahudi dibawa sebagai tawanan ke

Babilon, jelaslah bahwa ”pondok Daud” telah runtuh. 1, 2. (a) Apa ”pondok Daud” itu? Bagaimana pondok itu di-bangun kembali? (b) Siapa saja yang melayani bersama-sama sebagai hamba-hamba Yehuwa dewasa ini?

3, 4. Bagaimana orang Yahudi bisa tetap setia kepada Yehuwa sewaktu ditawan di Babilon?

A

PAKAH

S

AUDARA

M

ENGHARGAI

W

ARISAN

R

OHANI

K

ITA

?

”Allah . . . memalingkan

perhatiannya kepada

bangsa-bangsa, untuk

mengambil dari mereka

suatu umat bagi

namanya.”

—KIS. 15:14. APA JAWABAN SAUDARA?

Sebutkan salah satu ajaran yang tidak berdasarkan Alkitab, dan jelaskan mengapa kita tidak termakan oleh ajaran itu.

Bagaimana kita dilepaskan dari dosa dan kematian?

Bagaimana Saudara menanggapi sengketa kedaulatan Yehuwa dan sengketa integritas?

(9)

15 FEBRUARI 2013

9

Mereka ditawan di sana sejak tahun

607 SM hingga 537 SM. Mengingat agama palsu merajalela di Babilon, bagaimana me-reka bisa tetap setia kepada Allah selama 70 tahun masa pembuangan itu? Caranya sama seperti cara kita tetap setia kepada Ye-huwa di tengah-tengah dunia yang diken-dalikan Setan. (1 Yoh. 5:19) Warisan rohani yang limpah telah membantu semua umat Yehuwa tetap setia.

4Warisan rohani kita mencakup Firman

Allah. Orang Yahudi yang dibuang di Babi-lon tidak memiliki Alkitab lengkap. Tetapi, mereka tahu Hukum Musa, termasuk Se-puluh Perintah. Mereka juga tahu ”nyanyi-an Zion”, dapat mengingat b”nyanyi-anyak amsal, dan tahu benar tentang kesetiaan hamba-hamba Yehuwa yang hidup sebelum mere-ka. Ya, orang-orang buangan itu menangis ketika mengingat Zion, dan mereka tidak melupakan Yehuwa. (Baca Mazmur 137:

1-6.) Semua itu membuat mereka tetap

de-kat dengan Yehuwa sekalipun berada di Ba-bilon yang penuh dengan ajaran dan kebia-saan yang salah.

TRITUNGGAL SUDAH ADA SEJAK DULU

5Dewa tiga-serangkai, atau trinitas,

se-lalu menjadi bagian penting dalam ibadat orang Babilonia. Salah satu trinitas Babilo-nia terdiri dari Sin (dewa bulan), Syamas (dewa matahari), dan Istar (dewi kesubur-an dkesubur-an perkesubur-ang). Di Mesir kuno, biaskesubur-anya seorang dewa digambarkan kawin dengan seorang dewi yang melahirkan baginya se-orang anak lelaki ”sehingga membentuk tiga serangkai atau tritunggal ilahi, yang di dalamnya sang ayah tidak selalu menjadi kepala, tetapi merasa puas dengan peranan pangeran, sedangkan sang dewi tetap men-jadi ilah utama setempat”. (New Larousse Encyclopedia of Mythology) Salah satu trini-tas Mesir terdiri dari dewa Osiris, dewi Isis, dan putra mereka Horus.

5. Apa saja buktinya bahwa trinitas sudah ada sejak dulu dalam ibadat di Babilon dan Mesir kuno?

6Susunan Kristen juga punya allah

tiga-serangkai, yaitu Tritunggal. Para pemimpin agama mengatakan bahwa Bapak, Putra, dan roh kudus adalah satu Allah. Na-mun, gagasan itu menghina kemahakua-saan Yehuwa, seolah-olah keilahian-Nya hanya sepertiga. Umat Yehuwa tidak terma-kan oleh kepercayaan yang salah itu kare-na mereka meyakini kata-kata terilham ini, ”Dengarkanlah, hai, Israel: Yehuwa adalah Allah kita; Yehuwa itu esa.” (Ul. 6:4) Dan, Yesus mengutip kata-kata itu. Mungkinkah ada orang Kristen sejati yang tidak setuju dengannya?—Mrk. 12:29.

7Doktrin Tritunggal bertentangan

de-ngan tugas yang Yesus berikan kepada mu-rid-muridnya ini, ”Buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama Bapak dan Putra dan roh kudus.” (Mat. 28:19) Agar bisa dibap-tis sebagai orang Kristen sejati dan men-jadi seorang Saksi Yehuwa, seseorang ha-rus mengakui keunggulan Sang Bapak, Yehuwa, dan kedudukan maupun wewe-nang Putra Allah, Yesus. Para calon baptis juga harus percaya bahwa roh kudus ada-lah tenaga aktif Alada-lah, bukannya bagian dari Tritunggal. (Kej. 1:2) Orang yang ma-sih percaya Tritunggal tidak bisa dibaptis sebagai lambang pembaktian yang sah ke-pada Allah Yehuwa. Betapa bersyukurnya kita atas warisan rohani yang telah melin-dungi kita dari ajaran yang tidak menghor-mati Allah ini!

SPIRITISME MENAMPAKKAN BELANGNYA!

8Orang Babilonia memercayai bukan

ha-nya ajaran palsu dan dewa-dewi, melain-kan juga hantu-hantu dan spiritisme. 6. Apa Tritunggal itu? Mengapa kita tidak ter-makan oleh kepercayaan yang salah itu? 7. Mengapa orang yang masih percaya Tritung-gal tidak mungkin bisa dibaptis sebagai lam-bang pembaktian yang sah kepada Allah? 8. Apa yang dipercayai orang-orang Babilonia tentang dewa-dewi dan hantu-hantu?

(10)

Menurut The International Standard Bible En-cyclopaedia, orang Babilonia percaya bah-wa hantu-hantu dapat menimpakan berba-gai penyakit atas manusia. Mereka berdoa kepada dewa-dewi mereka untuk meminta perlindungan dari hantu-hantu.

9Setelah masa pembuangan di Babilon,

banyak orang Yahudi memercayai gagas-an-gagasan yang tidak berdasarkan tulis-an-tulisan kudus. Dengan diterimanya kon-sep-konsep Yunani, banyak orang Yahudi rentan terhadap kendali hantu-hantu kare-na mereka ikut-ikutan percaya bahwa han-tu-hantu itu ada yang baik dan ada yang jahat. Warisan rohani melindungi kita dari bahaya akibat mengadakan kontak dengan hantu-hantu, karena kita tahu bahwa Allah mengutuk spiritisme Babilon. (Yes. 47:1, 12-15) Selain itu, kita menaati perintah Allah sehubungan dengan spiritisme.—Baca

Ulangan 18:10-12; Penyingkapan 21:8. 10Spiritisme tidak hanya dilakukan oleh

orang Babilonia. Para pendukung Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia, juga melakukannya. (Pny. 18:21-24) The Inter-preter’s Dictionary of the Bible menyatakan, ”Babilon [Besar] menguasai lebih dari satu imperium atau kebudayaan. Ia lebih dici-rikan oleh penyembahan berhala yang do-minan daripada oleh batas geografis atau batas waktu.” (Jil. 1, hlm. 338) Babilon Be-sar yang Be-sarat dengan spiritisme, penyem-bahan berhala, dan dosa lainnya masih ada sampai sekarang, tetapi tidak untuk waktu lama.—Baca Penyingkapan 18:1-5.

11Yehuwa menyatakan, ”Aku tidak

ta-han melihat penggunaan tenaga gaib.” (Yes. 1:13) Spiritisme sangat memengaruhi cara berpikir orang-orang pada abad ke-19. 9. (a) Setelah masa pembuangan di Babilon, bagaimana sampai banyak orang Yahudi me-mercayai gagasan-gagasan agama palsu? (b) Ba-gaimana kita terlindung dari bahaya akibat mengadakan kontak dengan hantu-hantu? 10. Apa yang dapat disimpulkan tentang ajaran dan hal-hal yang dilakukan Babilon Besar? 11. Peringatan apa yang telah diterbitkan dalam publikasi-publikasi kita?

Maka, Zion’s Watch Tower terbitan Mei 1885 mengatakan, ”Kepercayaan bahwa orang mati tetap hidup di alam lain atau da-lam wujud lain bukanlah hal baru. Keper-cayaan itu sudah menjadi bagian dari aga-ma zaaga-man dahulu, dan adalah akar semua mitologi.” Artikel itu menambahkan bah-wa gagasan yang mengatakan bahbah-wa orang mati bisa berkomunikasi dengan orang hi-dup ”telah menjadi kedok dan daya tarik bagi tipuan ’hantu-hantu’ yang menyamar sebagai arwah orang mati. Mereka sangat suka menyembunyikan jati diri mereka de-ngan metode ini, dan dede-ngan demikian mengukuhkan kendali mereka atas pikir-an dpikir-an kehiduppikir-an bpikir-anyak orpikir-ang”. Buku ke-cil What Say the Scriptures About Spiritism? (Apa Kata Alkitab tentang Spiritisme?) juga memberikan peringatan serupa. Demikian pula halnya dengan publikasi-publikasi kita sekarang.

APAKAH JIWA MENDERITA DI AKHIRAT?

12”Semua yang telah mengenal

kebe-naran” dapat menjawab pertanyaan itu. (2 Yoh. 1) Kita tentu setuju dengan kata-kata Salomo, ”Anjing yang hidup lebih baik keadaannya daripada singa yang mati. Se-bab yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama se-kali tidak sadar akan apa pun . . . Semua yang dijumpai tanganmu untuk dilakukan, lakukanlah dengan segenap kekuatanmu, sebab tidak ada pekerjaan atau rancang-an atau pengetahurancang-an atau hikmat di Syeol [kuburan umum umat manusia], tempat ke mana engkau akan pergi.”—Pkh. 9:4, 5, 10.

13Orang Yahudi tahu kebenaran tentang

keadaan orang mati. Namun, sewaktu Yu-nani terbagi-bagi dan dikuasai oleh para jenderal Aleksander Agung, ada upaya un-tuk menyaun-tukan Yehuda dengan Siria mela-lui agama Yunani dan kebudayaan Helenik. 12. Di bawah ilham, apa yang Salomo katakan tentang keadaan orang mati?

13. Apa pengaruh kebudayaan dan agama He-lenik atas orang Yahudi?

(11)

Hasilnya, orang-orang Yahudi mulai me-mercayai ajaran palsu bahwa jiwa manu-sia tidak berkematian dan ada alam setelah kematian tempat jiwa-jiwa disiksa. Keper-cayaan ini tidak berasal dari orang Yunani. Orang Babilonia, yang ada sebelum mere-ka, juga menganggap ”dunia di bawah . . . sebagai tempat yang penuh dengan kenge-rian, . . . dikuasai oleh ilah-ilah dan han-tu-hantu yang sangat kuat dan keji”. (The Religion of Babylonia and Assyria) Ya, orang Babilonia percaya bahwa jiwa tidak berke-matian.

14Walaupun Alkitab belum tersedia

pada zaman Ayub, ia tahu kebenaran ten-tang kematian. Ia juga menyadari bahwa Yehuwa adalah Allah yang pengasih yang akan rindu untuk membangkitkan dia. (Ayb. 14:13-15) Abraham juga percaya akan kebangkitan.(Baca Ibrani 11:17-19.) Orang yang tidak bisa mati tidak dapat dibang-kitkan. Maka, hamba-hamba Allah tidak 14. Apa yang Ayub dan Abraham ketahui ten-tang kematian dan kebangkitan?

percaya akan jiwa yang tidak berkematian. Roh Allah pastilah membantu Ayub dan Abraham untuk memiliki pemahaman ten-tang keadaan orang mati dan untuk ber-iman akan kebangkitan. Kebenaran-kebe-naran ini juga adalah bagian dari warisan rohani kita.

KITA MEMBUTUHKAN ”KELEPASAN OLEH TEBUSAN”

15Kita bersyukur karena Allah juga

me-nyingkapkan kebenaran tentang cara Ia membebaskan kita dari dosa dan kemati-an ykemati-ang kita warisi dari Adam. (Rm. 5:12) Kita tahu bahwa Yesus ”datang, bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan jiwanya sebagai tebusan un-tuk penukar bagi banyak orang”. (Mrk. 10:45) Alangkah senangnya kita karena me-ngetahui tentang ”kelepasan oleh tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus”!—Rm. 3: 22-24.

15, 16. Bagaimana kita dilepaskan dari dosa dan kematian?

Mengapa Kita Tidak Termakan oleh Kepercayaan yang Salah?

”Dengarkanlah, hai, Israel:

Yehuwa adalah Allah kita;

Yehuwa itu esa.”

—Ul. 6:4

”Aku tidak tahan melihat

penggunaan tenaga gaib.”

—Yes. 1:13

”Orang mati, mereka sama

se-kali tidak sadar akan apa pun.”

(12)

16Orang Yahudi dan non-Yahudi pada

abad pertama perlu bertobat dari dosa-dosa mereka dan beriman kepada korban tebus-an Yesus. Jika tidak, mereka tidak dapat diampuni. Demikian pula dewasa ini. (Yoh. 3:16, 36) Jika seseorang tidak mau mele-paskan ajaran palsu, seperti Tritunggal dan jiwa yang tidak berkematian, ia tidak bisa mendapat manfaat dari tebusan. Tetapi, kita bisa. Kita mengetahui kebenaran ten-tang ”Putra yang [Allah] kasihi; melalui dia-lah kita mendapatkan kelepasan melalui te-busan, yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita”.—Kol. 1:13, 14.

TERUSLAH MAJU SEBAGAI UMAT BAGI NAMA YEHUWA!

17Sebenarnya masih ada banyak hal

yang bisa kita ceritakan tentang kebenaran yang kita pegang teguh, pengalaman kita sebagai hamba Allah, dan berkat jasmani dan rohani kita. Selama puluhan tahun, Buku Tahunan kita memuat banyak kisah yang seru tentang kegiatan kita di seputar bumi. Sejarah kita dikisahkan kembali da-lam video Beraksi dengan Iman—Bagian 1 dan 2—dan dalam publikasi lain seperti Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah. Ma-jalah-majalah kita juga sering memuat ki-sah hidup dari saudara-saudari kita.

18Kita perlu mempelajari sejarah

orga-nisasi Yehuwa, sama seperti orang Israel yang mengingat kembali cara Allah mem-bebaskan mereka dari perbudakan di Me-sir. (Kel. 12:26, 27) Sebagai orang yang menjadi saksi mata dari banyak tindakan Allah yang menakjubkan, Musa yang lanjut usia mendesak orang Israel, ”Ingatlah akan masa lampau, perhatikan tahun-tahun yang telah lampau dari generasi ke generasi; ta-nyakanlah kepada bapakmu, dan dia akan memberi tahu engkau; kepada para tua-tua-mu, dan mereka akan mengatakannya ke-padamu.” (Ul. 32:7) Sebagai ’umat Yehuwa dan kambing-domba gembalaan-Nya’, kita 17, 18. Dari mana kita dapat belajar tentang se-jarah kita? Apa manfaatnya?

semua dengan penuh sukacita memuji Dia dan menceritakan perbuatan-Nya yang pe-nuh kuasa. (Mz. 79:13) Selain itu, dengan menarik pelajaran dari sejarah kita, kita akan bisa terus melangkah maju.

19Betapa bersyukurnya kita karena kita

tidak meraba-raba dalam kegelapan, tetapi diterangi secara rohani oleh Allah. (Ams. 4: 18, 19) Maka, marilah kita mempelajari Fir-man Allah dengan giat dan menceritakan kebenaran kepada orang lain dengan ber-semangat. Kita tentu ingin melakukan se-mua itu dengan sungguh-sungguh seperti pemazmur yang memuji Tuan Yang Berdau-lat Yehuwa dengan kata-kata, ”Aku akan menyebutkan hanya keadilbenaranmu saja. Oh, Allah, engkau telah mengajar aku sejak masa mudaku, dan sampai sekarang aku te-rus menceritakan pekerjaan-pekerjaanmu yang menakjubkan. Dan bahkan sampai aku tua dan beruban, oh, Allah, janganlah meninggalkan aku, sampai aku mencerita-kan tentang lenganmu kepada generasi itu, kepada semua orang yang akan datang, ten-tang keperkasaanmu.”—Mz. 71:16-18.

20Sebagai umat Yehuwa yang berbakti,

kita menyadari adanya sengketa tentang kedaulatan Allah dan integritas manusia. Ya, kita mengumumkan kebenaran mutlak bahwa Yehuwa adalah Penguasa Univer-sal, yang layak kita layani dengan sepenuh hati. (Pny. 4:11) Dengan bantuan roh-Nya, kita juga mengumumkan kabar baik kepa-da orang yang lembut hati, membalut orang yang patah hati, dan menghibur orang yang berkabung. (Yes. 61:1, 2) Sekalipun Setan terus berupaya menguasai umat Allah dan seluruh umat manusia, kita sangat meng-hargai warisan rohani kita dan bertekad un-tuk mempertahankan integritas kita dan mengagungkan Tuan Yang Berdaulat Yehu-wa, sekarang dan selama-lamanya.—Baca

Mazmur 26:11; 86:12.

19. Karena diterangi secara rohani, apa yang hendaknya kita lakukan?

20. Kita terlibat dalam sengketa apa? Bagaima-na Saudara meBagaima-nanggapinya?

(13)

15 FEBRUARI 2013

13

Kala itu tahun 59 M. Sekelompok tahanan memasuki Roma melalui gerbang

Porta Capena. Mereka dikawal oleh sepasukan prajurit yang letih karena per-jalanan. Di Bukit Palatin, mereka melihat istana Kaisar Nero yang dijaga oleh para Pengawal Kerajaan (Pengawal Pretorian), yang menyandang pedang di ba-lik jubah mereka.1 Yulius, senturion yang memimpin pasukan itu, menggiring para tahanan melewati Forum Romawi, lalu mendaki Bukit Viminal. Mereka melintasi sebuah taman dengan banyak altar untuk para dewa orang Romawi. Mereka juga melewati lapangan tempat para tentara biasa berlatih perang.

Di antara para tahanan itu ada rasul Paulus. Beberapa bulan sebelumnya, ke-tika kapal yang ditumpanginya diamuk badai, seorang malaikat mengatakan kepadanya, ”Engkau harus berdiri di hadapan Kaisar.” (Kis. 27:24) Akankah itu terwujud atas Paulus? Ketika memandang ibu kota Kekaisaran Romawi itu, pastilah Paulus ingat kata-kata Tuan Yesus kepadanya di Menara Antonia di Yerusalem, ”Tabahlah! Karena sebagaimana engkau telah memberikan kesak-sian yang saksama tentang perkara-perkara mengenai aku di Yerusalem, de-mikian juga engkau harus memberikan kesaksian di Roma.”—Kis. 23:10, 11.

Bisa jadi, Paulus berhenti sejenak untuk memandang Castra Praetoria, ben-teng besar berdinding bata merah dengan menara-menara dan atapnya yang berkubu. Benteng itu menampung para Pengawal Kerajaan, yang bertugas se-bagai pengawal pribadi kaisar, dan juga polisi kota. Mengingat ada 12 kohor2 Pengawal Kerajaan dan beberapa kohor polisi kota di sana, benteng itu pastilah

1 Lihat kotak berjudul ”Para Pengawal Kerajaan pada zaman Nero”. 2 Satu kohor Romawi bisa mencapai 1.000 prajurit.

Pengawal Kerajaan

Mendapat Kesaksian

5 R M N -Gr and P al ais / A rt Re s o u rc e , N Y

Sebuah relief bergambar prajurit Pengawal Kerajaan, diduga berasal dari Gapura Klaudius, dibangun pada 51 M

(14)

cukup luas untuk menampung beberapa ribu prajurit, termasuk pasukan berkuda. Benteng Castra Praetoria itu mengingatkan kita betapa besarnya kekuasaan kaisar. Karena para Pengawal Kerajaan bertanggung jawab atas para tahanan dari berbagai pro-vinsi, Yulius membawa kelompok itu ke sana melalui salah satu dari keempat gerbang utama Roma. Setelah berbulan-bulan me-nempuh perjalanan yang penuh bahaya, ia akhirnya sampai di tu-juan.—Kis. 27:1-3, 43, 44.

PAULUS MENGABAR ”TANPA RINTANGAN”

Dalam perjalanannya, Paulus pernah mendapat penglihatan yang memberi tahu bahwa seluruh awak dan penumpang ka-pal akan selamat sekalipun kaka-palnya karam. Ia juga pernah digi-git ular berbisa, tetapi tidak cedera. Selain itu, dia menyembuh-kan orang-orang sakit di Pulau Malta sehingga orang-orang mulai menganggapnya sebagai dewa. Kabar tentang peristiwa-peristi-wa ini bisa jadi menyebar di antara para Pengaperistiwa-peristi-wal Kerajaan yang percaya takhayul.

Paulus telah bertemu dengan saudara-saudara dari Roma yang ’datang untuk menemui dia sampai ke Pasar Apius dan Tiga Ke-dai Minum’. (Kis. 28:15) Tetapi, mengingat sekarang dia seorang tahanan, bagaimana mungkin dia memenuhi keinginannya un-tuk memberitakan kabar baik di Roma? (Rm. 1:14, 15) Menurut beberapa orang, para tahanan itu akan diserahkan kepada pe-mimpin para pengawal. Jika demikian, kemungkinan besar Pau-lus akan dibawa ke Afranius Burus, sang Kepala Pengawal Kera-jaan, yang adalah orang nomor dua setelah kaisar.1 Namun yang pasti, kini Paulus tidak lagi dikawal oleh seorang senturion, te-tapi hanya oleh seorang prajurit Pengawal Kerajaan biasa. Paulus juga diizinkan untuk mencari tempat tinggalnya sendiri dan di-perbolehkan menerima tamu. Dengan demikian, ia bisa menga-bar ”tanpa rintangan”.—Kis. 28:16, 30, 31.

PAULUS MENGABAR KEPADA ”ORANG KECIL MAUPUN ORANG BESAR”

Dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai hakim, Burus kemungkinan memeriksa rasul Paulus, entah itu di istana atau di kamp Pengawal Kerajaan, sebelum kasusnya dibawa kepada Nero. Paulus tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk ”memberikan kesaksian kepada orang kecil maupun orang be-sar”. (Kis. 26:19-23) Apa pun hasil pemeriksaan Burus, Paulus ternyata diberi keringanan dengan tidak dipenjarakan di kamp Pengawal Kerajaan.2

Paulus menyewa sebuah rumah yang cukup besar agar ia dapat menerima ”pria-pria terkemuka bangsa Yahudi” di

1 Lihat kotak ”Sekstus Afranius Burus”.

2 Herodes Agripa pernah dipenjarakan di kamp ini oleh Kaisar Tiberius pada tahun 36/37 M karena Herodes mendukung Kaligula menjadi kaisar. Setelah naik takhta, Kaligula mengangkat Herodes menjadi raja.—Kis. 12:1.

Para Pengawal Kerajaan

pada Zaman Nero

Para Pengawal Kerajaan telah di-sumpah untuk melindungi Kaisar dan keluarganya. Selama masa perang, me-reka membawa panji kesatuan meme-reka sendiri yang bergambar lambang-lam-bang kaisar dan membawa perisai yang biasanya bergambar kalajengking, yaitu zodiak dari Kaisar Tiberius. Di bawah komando para tribun dan senturion, mereka juga menjaga ketertiban di teater, acara pertandingan, dan mem-bantu satuan pemadam kebakaran. Masa bakti prajurit Pengawal Kerajaan adalah 16 tahun, dan bukannya 25 ta-hun seperti prajurit legiun. Mereka menerima gaji sebesar tiga kali gaji prajurit biasa, bonus yang banyak, dan uang pensiun yang besar. Mereka juga bisa ditugaskan untuk menyiksa dan menghukum mati para tahanan. Sete-lah penahanannya yang kedua kali, Paulus mungkin mati sebagai martir di tangan para prajurit semacam ini, yang beberapa di antaranya pernah ia coba selamatkan.—2 Tim. 4:16, 17.

Courtesy Classical Numismatic Group, Inc./cngcoins.com

Uang logam dari abad pertama ini bergambar kamp Pengawal Kerajaan

(15)

15 FEBRUARI 2013

15

rumahnya dan bisa mengabar kepada mereka, juga kepada

’ba-nyak orang yang datang kepadanya di tempat ia menginap’. Se-lain itu, sewaktu Paulus ”memberikan kesaksian yang saksama” kepada orang-orang Yahudi tentang Yesus dan tentang an ”dari pagi sampai malam”, para prajurit Pengawal Keraja-an, yang mau tidak mau ada di sana, juga mendengarkan dia. —Kis. 28:17, 23.

Setiap hari, kohor Pengawal Kerajaan yang bertugas di is-tana berganti giliran jaga pada jam ke delapan. Prajurit yang mengawal Paulus juga silih berganti. Selama dua tahun Paulus ditahan, para prajurit yang pernah mengawal Paulus mende-ngar dia mendiktekan surat bagi sidang-sidang di Efesus, Fi-lipi, Kolose, dan orang-orang Kristen Ibrani; mereka juga me-lihat Paulus menulis sendiri suratnya kepada seorang Kristen bernama Filemon. Selama ditahan, Paulus memberikan perha-tian khusus dan menjadi bagaikan bapak bagi Onesimus, se-orang budak yang melarikan diri. Paulus belakangan menyuruh dia kembali kepada majikannya. (Flm. 10) Pastilah Paulus juga memberikan perhatian khusus kepada para pengawalnya itu. (1 Kor. 9:22) Kita bisa membayangkan bagaimana Paulus mena-nyai salah seorang prajurit tentang fungsi dari setiap perleng-kapan prajurit yang dikenakannya, lalu menjadikan itu ilustrasi yang sangat ampuh.—Ef. 6:13-17.

Selama penahanan

Paulus, para prajurit

mendengar dia

mendiktekan surat

(16)

”BERBICARA TENTANG FIRMAN ALLAH TANPA TAKUT” Penahanan Paulus ikut ”membawa kemajuan bagi kabar baik” di kalangan para Pengawal Kerajaan dan orang-orang lain-nya. (Flp. 1:12, 13) Para penghuni Castra Praetoria sering ber-urusan dengan orang-orang di Kekaisaran Romawi, termasuk dengan Kaisar sendiri dan seisi rumah tangganya. Rumah tang-ga kaisar terdiri dari anggota keluartang-ga kaisar, pelayan-pelayan, dan para budak. Dari antara mereka, belakangan ada yang men-jadi Kristen. (Flp. 4:22) Karena Paulus memberikan kesaksian dengan berani, saudara-saudara di Roma pun ”berani berbicara tentang firman Allah tanpa takut”.—Flp. 1:14.

Kegiatan pengabaran Paulus di Roma juga menguatkan kita untuk ’memberitakan firman pada masa yang menyenangkan dan pada masa yang susah’. (2 Tim. 4:2) Beberapa di antara kita mungkin tidak bisa keluar rumah, tinggal di panti wreda, di-rawat di rumah sakit, atau bahkan dipenjarakan karena iman. Apa pun situasi kita, bisa jadi masih ada orang-orang yang bisa mendengarkan kesaksian kita, mungkin yang berkunjung atau yang memberikan pelayanan tertentu. Jika kita dengan berani mengabar pada setiap kesempatan, kita bisa merasakan sendiri bahwa ’firman Allah tidak dapat dibelenggu’.—2 Tim. 2:8, 9.

Sekstus Afranius Burus

Burus kemungkinan lahir di Vaison-la-Romaine, yang ada di bagian selatan Prancis sekarang. Pada 1884 M, in-skripsi yang mencantumkan namanya ditemukan di sana. Pada 51 M, dia diangkat menjadi satu-satunya Kepala Pengawal Kerajaan oleh Agripina Muda, istri sekaligus keponakan Kaisar Klaudi-us. Dengan bantuan dua pembimbing, Agripina mempersiapkan putranya, Nero, untuk menjadi kaisar berikutnya. Salah satunya adalah Burus, prajurit yang hebat yang menjadi pelatih militer bagi Nero. Yang satunya lagi adalah filsuf bernama Seneka, yang menjadi guru Nero. Begitu ada kesempatan, Agripina menyuruh orang meracun suaminya. Sebelum kabar wafatnya Klaudius tersebar, Burus mengawal Nero ke Castra Praetoria dan mengin-struksikan para Pengawal Kerajaan untuk mengumumkan Nero sebagai Kaisar sehingga Senat terpaksa menye-tujuinya. Ketika Nero membunuh ibunya pada tahun 59 M, Burus-lah yang menu-tupi kejahatan itu. Menurut sejarawan Suetonius dan Kasius Dio, Burus bela-kangan diracun oleh Nero pada 62 M.

Mus ´ ee C a lv e t A v ig n o n

Sebuah inskripsi yang mencantumkan nama Sekstus Afranius Burus

Apa pun situasi kita, orang-orang yang memberikan pelayanan tertentu bisa mendengarkan kesaksian kita

(17)

PADA 30 Oktober 1938, jutaan orang di Amerika Se-rikat mendengarkan stasiun radio yang sering me-nyiarkan sandiwara. Pada malam itu, sandiwaranya diambil dari novel fiksi ilmiah The War of the Worlds. Dalam kisah sandiwara itu, ada pengumuman ten-tang pendaratan pasukan dari Mars yang akan me-nyerbu dan menghancurkan Bumi. Meskipun sudah dijelaskan bahwa acara itu hanyalah sandiwara, ba-nyak pendengarnya masih mengira serangan itu be-nar-benar terjadi, dan mereka menjadi sangat keta-kutan. Beberapa bahkan mengambil tindakan untuk melindungi diri dari serangan makhluk luar angkasa khayalan.

2Dewasa ini, sebuah perang yang nyata akan

se-gera terjadi. Namun, orang-orang tidak melakukan apa-apa untuk menghadapinya. Perang ini telah di-nubuatkan, bukan dalam novel fiksi ilmiah, melain-kan dalam Firman Allah, Alkitab. Ini adalah perang Armagedon, yaitu perang Allah melawan sistem fasik ini. (Pny. 16:14-16) Dalam perang ini, kita tidak perlu melindungi diri dari makhluk planet lain. Kita justru akan takjub menyaksikan peristiwa-peristiwa mende-barkan dan kuasa Allah yang dahsyat.

3Nubuat di Zakharia pasal 14 berkaitan langsung

dengan perang Armagedon. Walaupun dicatat sekitar 2.500 tahun yang lalu, nubuat itu masih ada hubung-annya dengan kita. (Rm. 15:4) Nubuat itu menyebut-kan banyak hal yang menggambarmenyebut-kan situasi umat Allah sejak berdirinya Kerajaan Mesianik di surga pada tahun 1914, juga peristiwa-peristiwa seru yang

1, 2. Perang yang nyata apa yang akan segera terjadi? Dalam perang ini, kita tidak perlu melakukan apa?

3. Nubuat apa yang akan kita bahas? Mengapa nubuat itu penting bagi kita?

T

ETAPLAH

T

INGGAL

DI

L

EMBAH

P

ERLINDUNGAN

Y

EHUWA

”Yehuwa pasti akan

. . . berperang melawan

bangsa-bangsa tersebut

seperti pada hari ia

berperang, pada hari

pertempuran.”—

ZA. 14:3. DAPATKAH SAUDARA

MENJELASKAN?

Apa yang dilambangkan oleh terbelahnya ”gunung pohon-pohon zaitun”?

Apa yang dilambangkan oleh ”lembah yang sangat besar”? Dengan cara apa kita bisa tetap tinggal di sana?

Apa yang dilambangkan oleh ”air hidup”? Siapa yang akan mendapat manfaat dengan meminumnya?

(18)

akan segera terjadi. Corak-corak penting dari nubuat itu antara lain adalah terben-tuknya ”lembah yang sangat besar” dan keluarnya ”air hidup”. (Za. 14:4, 8) Lem-bah ini sangat penting peranannya da-lam melindungi para penyembah Yehu-wa. Selain itu, air hidup ini bermanfaat bagi kita. Dengan memahami hal itu, kita akan sadar mengapa kita perlu dan bah-kan ingin meminumnya. Jadi, mari kita perhatikan baik-baik nubuat ini.—2 Ptr. 1: 19, 20.

DIMULAINYA ”HARI YEHUWA”

4Zakharia pasal 14 dibuka dengan

di-sebutkannya ”hari Yehuwa”. (Baca

Za-kharia 14:1, 2.) Apa yang

dimaksudkan-nya? Ini adalah ”hari Tuan”, yang dimulai ketika ”Kerajaan dunia menjadi keraja-an Tukeraja-an kita dkeraja-an Kristusnya”. (Pny. 1:10; 11:15) Hari itu dimulai pada tahun 1914 dengan lahirnya Kerajaan Mesianik di surga. Puluhan tahun sebelum 1914, para penyembah Yehuwa telah mengumum-kan kepada bangsa-bangsa bahwa akhir dari ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa” akan datang pada tahun itu dan bahwa dunia akan memasuki masa per-golakan terburuk. (Luk. 21:24) Bagaima-na tanggapan bangsa-bangsa? Bukannya mengindahkan peringatan itu, para pe-mimpin politik dan agama malah menge-cam dan menganiaya para penginjil ter-urap yang bersemangat itu. Melalui tindakan itu, para pemimpin dunia me-ngejek Allah Yang Mahakuasa sendiri, karena duta-duta terurap dari Kerajaan itu mewakili ”Yerusalem surgawi”—Ke-rajaan Mesianik—dan merupakan bagian darinya.—Ibr. 12:22, 28.

4. (a) Kapan ”hari Yehuwa” dimulai? (b) Pu-luhan tahun sebelum 1914, apa yang diumum-kan oleh para penyembah Yehuwa? Bagaimana para pemimpin dunia menanggapinya?

5Zakharia menubuatkan tindakan

yang akan diambil bangsa-bangsa. Ia me-ngatakan, ”Kota tersebut [Yerusalem] se-sungguhnya akan direbut.” ”Kota terse-but” melambangkan Kerajaan Mesianik Allah. Di bumi, Kerajaan itu diwakili oleh ’warga negaranya’, yaitu kaum sisa terurap. (Flp. 3:20) ’Kota itu dire-but’ pada Perang Dunia I ketika para pe-ngemban tanggung jawab dalam organi-sasi Yehuwa ditangkap dan dipenjarakan di Atlanta, Georgia, AS. ”Rumah-rumah dijarah” melalui perlakuan tidak adil dan penganiayaan yang dilancarkan atas me-reka dan atas orang-orang yang tetap se-tia lainnya. Selain itu, musuh juga mela-rang lektur dan kegiatan para pemberita Kerajaan.

6Sekalipun umat Allah kalah jumlah,

difitnah, ditentang, dan dianiaya musuh, ibadat sejati tidak dapat dilenyapkan. Akan ada ”orang-orang yang tersisa dari antara bangsa itu”. Mereka adalah orang-orang dari kaum sisa terurap yang tetap loyal, yang tetap ada di ”kota itu”.

7Apakah nubuat ini tergenap

sepe-nuhnya pada akhir Perang Dunia I? Ti-dak. Masih akan ada serangan lanjut-an ylanjut-ang dillanjut-ancarklanjut-an blanjut-angsa-blanjut-angsa atas kaum sisa terurap dan rekan-rekan mere-ka yang memiliki harapan hidup di bu-mi. (Pny. 12:17) Misalnya, penganiayaan yang terjadi pada Perang Dunia II. Kese-tiaan Saksi-Saksi terurap tersebut memo-tivasi hamba-hamba Allah dewasa ini un-tuk bertekun menghadapi semua ujian iman yang mengadang. Ini bisa berupa

5, 6. (a) Menurut nubuat, tindakan apa yang akan diambil bangsa-bangsa atas ”kota ter-sebut” dan ’warganya’? (b) Siapakah ”orang-orang yang tersisa dari antara bangsa itu”? 7. Teladan apa yang diberikan Saksi-Saksi ter-urap bagi semua penganut ibadat sejati dewasa ini?

(19)

15 FEBRUARI 2013

19

tentangan dari kerabat yang tidak se-iman, rekan sekerja, atau teman seko-lah yang mengejek mereka. (1 Ptr. 1:6, 7) Di mana pun mereka tinggal, para peng-anut ibadat sejati semakin bertekad un-tuk ”berdiri teguh dalam satu roh” dan ti-dak ’digentarkan oleh lawan-lawan’. (Flp. 1:27, 28) Namun, di tengah-tengah dunia yang membenci mereka, di mana umat Yehuwa bisa mendapatkan perlindung-an?—Yoh. 15:17-19.

YEHUWA MEMBUAT ”LEMBAH YANG SANGAT BESAR”

8Mengingat Yerusalem, atau ”kota

ter-sebut”, melambangkan Yerusalem surga-wi, maka ”gunung pohon-pohon zaitun, yang ada di hadapan Yerusalem” pasti-lah melambangkan sesuatu juga. Apa yang dilambangkannya? Bagaimana gu-nung itu ”terbelah di tengah-tengahnya” dan menjadi dua gunung? Mengapa Ye-huwa menyebutnya

”gunung-gunung-ku”? (Baca Zakharia 14:3-5.) Dalam

Alkitab, gunung bisa melambangkan ke-rajaan, atau pemerintahan. Selain itu, berkat dan perlindungan juga dikaitkan dengan gunung Allah. (Mz. 72:3; Yes. 25: 6, 7) Jadi, gunung pohon-pohon zaitun tempat Yehuwa berdiri, yang ada di se-belah timur Yerusalem di bumi, melam-bangkan kedaulatan universal Yehuwa.

9Apa arti dari terbelahnya gunung

po-hon-pohon zaitun itu? Ini berarti Yehu-wa mendirikan pemerintahan tambahan. Pemerintahan ini adalah Kerajaan Me-sianik di bawah Yesus Kristus. Itulah se-babnya Yehuwa menyebut kedua gunung hasil terbelahnya ”gunung pohon-po-hon zaitun” sebagai ”gunung-gunungku”.

8. (a) Dalam Alkitab, gunung bisa melam-bangkan apa? (b) Apa yang dilammelam-bangkan oleh ”gunung pohon-pohon zaitun”?

9. Apa arti dari terbelahnya ”gunung pohon-pohon zaitun” itu?

(Za. 14:4) Kedua pemerintahan itu adalah milik-Nya.

10Sewaktu gunung simbolis itu

terbe-lah—setengah ke utara dan setengah ke selatan—kaki Yehuwa tetap berada di atas masing-masing gunung. Sebuah ”lembah yang sangat besar” terbentuk di antara kedua kaki-Nya. Lembah itu me-lambangkan perlindungan ilahi. Di sana, hamba-hamba Yehuwa bisa menikmati keamanan di bawah kedaulatan-Nya dan Kerajaan Mesianik Putra-Nya. Yehuwa ti-dak akan pernah membiarkan ibadat se-jati dimusnahkan. Kapan gunung po-hon-pohon zaitun itu terbelah? Sewaktu Kerajaan Mesianik berdiri pada akhir Za-man Orang Kafir, yaitu tahun 1914. Lalu, kapan para penganut ibadat sejati mulai lari ke lembah simbolis tersebut?

DIMULAINYA PELARIAN KE LEMBAH!

11Yesus memperingatkan para

peng-ikutnya, ”Kamu akan menjadi sasaran kebencian semua bangsa oleh karena na-maku.” (Mat. 24:9) Selama hari-hari ter-akhir dunia ini, yang dimulai tahun 1914, kebencian yang dinubuatkan itu semakin mengganas. Musuh melancarkan serang-an yserang-ang keji atas kaum sisa terurap se-lama Perang Dunia I. Meski begitu, ke-lompok yang setia itu tidak binasa. Pada tahun 1919, mereka dilepaskan dari cengkeraman Babilon Besar—imperium agama palsu sedunia. (Pny. 11:11, 12)1 Itulah saat dimulainya pelarian ke lem-bah di antara gunung-gunung Yehuwa.

12Sejak 1919, penganut ibadat sejati

di seputar bumi terus terlindung di

1 Lihat Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Su-dah Dekat! halaman 169-170.

10. Apa yang dilambangkan oleh ”lembah yang sangat besar” di antara kedua gunung itu? 11, 12. (a) Kapan pelarian ke lembah simbolis dimulai? (b) Apa buktinya lengan Yehuwa yang kuat terentang demi melindungi umat-Nya?

(20)

lembah simbolis itu. Selama puluhan ta-hun, pengabaran dan lektur Saksi-Saksi Yehuwa dilarang dan dibatasi di banyak tempat. Beberapa pembatasan itu masih berlaku di sejumlah negeri. Namun, apa pun yang dilakukan bangsa-bangsa, me-reka tidak akan pernah bisa melenyap-kan ibadat sejati kita! Lengan Yehuwa yang kuat akan terentang demi melin-dungi umat-Nya.—Ul. 11:2.

13Jika kita berpaut pada Yehuwa dan

berdiri teguh dalam kebenaran, Ia dan Putra-Nya, Yesus Kristus, akan melaku-kan bagian mereka. Allah tidak amelaku-kan membiarkan apa pun atau siapa pun ’me-renggut kita dari tangan-Nya’. (Yoh. 10: 28, 29) Yehuwa siap memberikan bantu-an apa pun ybantu-ang dibutuhkbantu-an agar kita bisa menaati Dia, Sang Penguasa Univer-sal, dan bisa tetap loyal sebagai rakyat Kerajaan Mesianik. Pada kesengsaraan besar yang sudah kian dekat, kita akan semakin membutuhkan perlindungan Yehuwa. Maka, kita harus tetap tinggal di lembah perlindungan itu sekarang.

”HARI IA BERPERANG” TIBA

14Karena akhir dunia ini sudah

sema-kin dekat, Setan akan melancarkan se-rangan-serangan yang makin sengit atas hamba-hamba Yehuwa. Kemudian, tiba-lah ”hari [Yehuwa] berperang” melawan musuh-musuh-Nya. Yehuwa akan meng-hentikan semua serangan Setan. Pada pertempuran itulah Penguasa seluruh alam semesta akan mempertunjukkan betapa perkasanya Ia sebagai Pejuang, dengan lebih nyata dibandingkan pada ”hari pertempuran” yang sudah-sudah. —Za. 14:3.

13. Dengan cara apa kita tetap tinggal di lem-bah perlindungan Yehuwa? Mengapa sekarang semakin penting untuk berlindung di sana? 14, 15. Pada ”hari [Allah] berperang” melawan musuh-musuh-Nya, apa yang akan terjadi atas orang-orang yang berada di luar lembah?

15Pada hari Allah berperang, apa yang

akan terjadi atas orang-orang yang ber-ada di luar perlindungan ”lembah yang sangat besar”? ”Tidak akan ada terang yang berharga” bagi mereka. Artinya, me-reka tidak diperkenan Allah. Pada per-tempuran yang akan datang itu, ”kuda, bagal, unta, dan keledai jantan, dan sega-la macam binatang peliharaan”—persen-jataan bangsa-bangsa—akan terimbas. Semua senjata itu akan ”membeku”, atau rusak. Yehuwa juga akan menggunakan sampar dan ”bala”. Entah secara harfiah atau bukan, bala ini akan menghentikan ancaman dari musuh. Pada hari itu, ”ma-tanya . . . dan lidahnya akan membusuk”, maksudnya musuh akan menyerang de-ngan tidak terarah dan mereka akan di-bungkam. (Za. 14:6, 7, 12, 15) Ada banyak sekali yang berpihak pada Setan. Na-mun, di mana pun mereka berada di bu-mi, tidak akan ada yang luput dari pem-binasaan. (Pny. 19:19-21) ”Orang-orang yang dibunuh oleh Yehuwa pada hari itu akan bergelimpangan dari ujung bumi sampai ke ujung bumi.”—Yer. 25:32, 33.

16Peperangan selalu mengakibatkan

penderitaan, termasuk di pihak yang me-nang. Makanan susah didapat dan har-ta benda hilang. Orang-orang jatuh mis-kin dan kehilangan kebebasan. Jika kesukaran-kesukaran itu terjadi atas diri kita, bagaimana reaksi kita? Apakah kita akan panik? Apakah kita akan me-nyangkal iman di bawah tekanan? Apa-kah kita akan kehilangan harapan dan menjadi putus asa? Selama kesengsaraan besar, sangatlah penting untuk tetap ber-iman akan kuasa penyelamatan Yehuwa dan tetap berada di lembah perlindung-an-Nya.—Baca Habakuk 3:17, 18.

16. Mengingat hari Allah berperang semakin dekat, pertanyaan apa saja yang patut kita re-nungkan? Apa yang harus kita lakukan nanti?

(21)

”AIR HIDUP AKAN KELUAR”

17Setelah Armagedon, ”air hidup”

akan terus mengalir dari Kerajaan Mesia-nik. ”Air hidup” ini memaksudkan apa pun yang Yehuwa sediakan agar manusia bisa hidup abadi. ”Laut sebelah timur” adalah Laut Mati, dan ”laut sebelah ba-rat” adalah Laut Tengah. Keduanya me-maksudkan orang-orang. Laut Mati de-ngan tepat melambangkan orang-orang yang tidur dalam kematian. Laut Te-ngah penuh dengan kehidupan sehingga

17, 18. (a) Apa yang dilambangkan oleh ”air hidup”? (b) Apa yang dilambangkan oleh ”laut sebelah timur” dan ”laut sebelah barat”? (c) Sambil menatap masa depan, apa tekad Saudara?

dengan tepat melambangkan ”kumpul-an besar” y”kumpul-ang selamat dari Armagedon.

(Baca Zakharia 14:8, 9; Pny. 7:9-15) Jadi,

kedua kelompok ini akan dibebaskan dari kematian akibat dosa Adam dengan terus meminum air hidup simbolis, atau ”sungai air kehidupan”.—Pny. 22:1, 2.

18Di bawah perlindungan Yehuwa,

kita akan selamat melewati akhir sistem fasik ini dan memasuki dunia baru Allah yang adil-benar. Walaupun kita menjadi sasaran kebencian semua bangsa, mari-lah kita semakin bertekad untuk tetap lo-yal sebagai rakyat Kerajaan Allah dan un-tuk tetap tinggal di lembah perlindungan Yehuwa.

Bertekadlah untuk

tetap tinggal di lembah

perlindungan Yehuwa

(22)

Alkitab memperingatkan kita, ”Dari hati keluar pikiran yang fasik, pembunuhan, perzinaan, per-cabulan, pencurian, kesaksian palsu, hujah.” (Mat. 15:19) Hati bisa mendorong kita untuk membenar-kan suatu tindamembenar-kan yang sebenarnya bertentangan dengan kehendak Allah. Dan belakangan, kita me-nyesali tindakan yang tidak bijaksana itu. Maka, ba-gaimana kita bisa mengetahui niat hati kita sebe-lum kita telanjur mengambil langkah yang salah?

CARANYA MENGETAHUI NIAT HATI

Bacalah Alkitab setiap hari dan renungkan apa yang dikatakannya. ”Firman Allah itu hidup dan mengerahkan kuasa dan lebih tajam daripada pe-dang bermata dua mana pun dan menusuk

bah-kan sampai memisahbah-kan jiwa dan roh,” tulis rasul Paulus. Berita dari Allah yang dicatat dalam Alki-tab ”dapat menilai pikiran dan niat hati”. (Ibr. 4:12) Kita bisa mengetahui dengan pasti apa niat hati kita jika kita memeriksa diri dengan menggunakan Alki-tab. Maka, agar dapat memahami pikiran dan sudut pandang Yehuwa, kita harus membaca Firman Allah setiap hari dan merenungkan apa yang dikatakan-nya!

Jika kita bersedia menerima nasihat Alkitab dan menerapkan prinsip-prinsipnya, kita dapat melatih hati nurani kita, yaitu kemampuan dalam batin kita yang ”memberikan kesaksian”. (Rm. 9:1) Suara hati nurani bisa mencegah kita agar tidak membenar-kan kecenderungan yang salah. Selain itu, Alkitab

Waspadalah

Terhadap Niat

Hati

”Hati lebih licik daripada apa pun juga

dan nekat,” kata Alkitab. (Yer. 17:9)

Kalau hati kita sudah sangat

menginginkan sesuatu, bukankah

kita akan mencari-cari alasan untuk

melaksanakan niat hati kita itu?

(23)

15 FEBRUARI 2013

23

memuat contoh-contoh yang dapat menjadi ”peringatan bagi kita”. (1 Kor. 10:11) Dengan mempelajarinya, kita bisa menghindari langkah yang sa-lah. Apa yang harus kita lakukan?

Berdoalah meminta bantuan Allah untuk bisa mengetahui niat hati Saudara.Yehuwa adalah ”pemeriksa hati”. (1 Taw. 29:17) Ia ”lebih besar daripada hati kita dan mengetahui segala sesuatu”. (1 Yoh. 3:20) Allah ti-dak bisa ditipu. Kalau kita dengan terus terang mengungkapkan kekha-watiran, perasaan, dan keinginan kita dalam doa, Yehuwa dapat mem-bantu kita mengetahui niat hati kita. Kita bahkan dapat meminta agar Allah ’menciptakan hati yang murni dalam diri kita’. (Mz. 51:10) Jadi, un-tuk dapat mengetahui kecenderungan hati kita, kita tidak boleh meng-abaikan doa.

Dengarkan baik-baik selama acara perhimpunan.Dengan melakukan-nya, kita bisa dengan jujur memeriksa batin, atau hati, kita. Apa yang di-bahas di perhimpunan kadang-kadang bukan hal baru. Tetapi, jika kita hadir, kita akan lebih mengerti prinsip-prinsip Alkitab dan mendapat peng-ingat-pengingat yang berharga yang membantu kita memeriksa niat hati. Komentar saudara-saudari juga bisa memurnikan batin kita. (Ams. 27:17) Bahaya bisa timbul jika kita jarang bergaul dengan saudara-saudari di per-himpunan. Bisa jadi, kita akan ’mencari keinginan kita sendiri yang me-mentingkan diri’. (Ams. 18:1) Maka, sebaiknya kita menanyai diri, ’Apakah saya membiasakan diri untuk berhimpun dan mendengarkan baik-baik selama acara?’—Ibr. 10:24, 25.

BAGAIMANA HATI BISA MENIPU KITA?

Hati kita yang licik dapat menyesatkan kita dalam banyak bidang kehi-dupan. Mari kita periksa empat di antaranya: materi, minuman beralko-hol, pergaulan, dan rekreasi.

Materi.Kita semua perlu memenuhi kebutuhan jasmani kita. Namun, Yesus memberikan sebuah peringatan agar kita tidak terlalu mengutama-kan hal-hal materi. Dalam salah satu perumpamaannya, Yesus menarik perhatian kita kepada seorang pria kaya yang lumbung-lumbungnya su-dah penuh sehingga tidak ada tempat lagi untuk menyimpan hasil panen berikutnya. Pria itu ingin meruntuhkan lumbung-lumbungnya dan memba-ngun yang lebih besar. Ia bernalar, ”Di sana aku akan mengumpulkan se-mua biji-bijianku dan sese-mua barangku yang baik; dan aku akan menga-takan kepada jiwaku, ’Jiwa, engkau memiliki banyak barang yang baik tertimbun untuk bertahun-tahun; bersantailah, makan, minum, bersuka-rialah.’ ” Tetapi, orang kaya ini lupa akan hal yang tak dapat dihindari ini: Kehidupannya bisa saja berakhir pada malam itu juga.—Luk. 12:16-20.

Seiring bertambahnya umur, kita mungkin khawatir apakah hari tua kita akan terjamin. Begitu khawatirnya kita sampai-sampai kita mulai bernalar bahwa tidak apa-apa bekerja lembur pada hari perhimpunan atau mulai mengabaikan tanggung jawab Kristen kita. Tidakkah kita perlu mewaspa-dai kecenderungan seperti itu? Atau, kita mungkin masih muda dan tahu bahwa tidak ada karier yang lebih baik daripada dinas sepenuh waktu.

Apa pengaruhnya

pembacaan Alkitab

setiap hari terhadap

hati kita?

Doa bisa membantu

kita memeriksa

batin kita

Perhimpunan

membantu kita

mengetahui

niat hati kita

(24)

Namun, apakah kita menunda untuk merintis kare-na berpikir bahwa kita harus mapan dulu secara ke-uangan? Tidakkah kita perlu berupaya keras untuk kaya di hadapan Allah sekarang juga? Siapa yang tahu apakah kita besok masih hidup atau tidak?

Minuman beralkohol.”Jangan ada di antara para peminum-berat anggur,” kata Amsal 23:20. Orang yang sangat suka minuman beralkohol bisa saja menganggap bahwa sering minum-minum itu tidak salah. Ia mungkin mengatakan bahwa ia minum agar bisa relaks, bukan untuk menjadi mabuk. Ka-lau untuk bisa relaks saja kita butuh alkohol, itulah saatnya kita perlu memeriksa kecenderungan hati kita dengan jujur

Pergaulan.Tentu saja, kita masih harus berurus-an dengberurus-an orberurus-ang-orberurus-ang yberurus-ang tidak seimberurus-an, misalnya di sekolah, di tempat kerja, dan dalam pengabaran. Namun, lain halnya jika kita sengaja bergaul dengan mereka, dan bahkan akrab dengan mereka. Apa-kah kita menganggap hal itu tidak salah, dengan berdalih bahwa mereka punya banyak sifat yang baik? Alkitab memperingatkan, ”Janganlah disesat-kan. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang berguna.” (1 Kor. 15:33) Bagaikan setitik kotoran yang bisa mencemari air yang bersih, persahabatan dengan orang-orang yang tidak menyembah Allah bisa mencemari kerohanian kita, dan lama-kelama-an cara berpikir, cara berpakailama-kelama-an, tutur kata, dlama-kelama-an tingkah laku kita akan sama seperti mereka.

Rekreasi.Berkat teknologi modern, dengan se-kali sentuh kita bisa menikmati segala macam hi-buran yang banyak di antaranya diragukan, atau ti-dak pantas bagi seorang Kristen. Paulus menulis, ’Setiap jenis kenajisan, disebut saja pun jangan di antara kamu.’ (Ef. 5:3) Bagaimana jika hati kita ter-pikat untuk menonton atau mendengarkan sesua-tu yang najis? Kita mungkin bernalar bahwa setiap orang membutuhkan rekreasi dan sedikit bersan-tai; mengenai cara dan jenisnya, itu soal pribadi. Te-tapi, hendaklah kita selalu mengingat nasihat Pau-lus dan tidak membiarkan mata dan telinga kita dihibur oleh kenajisan.

KITA BISA BERUBAH

Sekalipun kita telanjur mendengarkan hati yang licik dan terbiasa membenarkan perilaku yang

sa-lah, kita tetap bisa berubah. (Ef. 4:22-24) Perhati-kan dua contoh zaman sekarang.

Misalnya Miguel1; ia perlu mengubah cara ber-pikirnya tentang hal-hal materi. Ia menyatakan, ”Di negeri asal kami—saya, istri, dan putra saya—orang-orang merasa harus selalu memiliki alat-alat elek-tronik dan barang-barang terbaru dan terbaik. Saya bahkan sampai mati-matian mengejar semua yang ada di dunia ini karena berpikir bahwa saya bisa me-lakukannya tanpa menjadi materialistis. Lalu, saya sadar bahwa mengejar hal-hal materi itu tidak ada habisnya. Saya berdoa kepada Yehuwa mengenai sudut pandang dan niat hati saya. Saya menyatakan kepada-Nya bahwa kami sekeluarga ingin melayani Dia sebaik mungkin. Akhirnya, kami bisa membuat keputusan untuk menyederhanakan kehidupan kami dan pindah ke tempat yang lebih membutuh-kan. Kami pun bisa segera merintis. Kami juga me-rasakan bahwa kami tidak membutuhkan banyak barang untuk bisa bahagia dan puas.”

Pengalaman Lee menunjukkan bagaimana pe-meriksaan diri yang jujur telah membantunya me-ninggalkan pergaulan buruk. Ia bercerita, ”Karena pekerjaan, saya sering bergaul dengan pemasok dari luar negeri. Memang, pada rapat-rapat dengan mereka, orang-orang pasti banyak minum alkohol. Tetapi, saya suka acara seperti itu. Sering kali saya hampir mabuk, tetapi setelah itu menyesal. Saya sa-dar, saya harus memeriksa hati saya dengan jujur. Setelah mendengar nasihat Firman Allah dan saran para penatua, saya sadar bahwa saya sebenarnya menikmati pergaulan dengan orang-orang yang ti-dak mengasihi Yehuwa. Sekarang, sedapat mung-kin saya mengurus bisnis melalui telepon dan sese-dikit mungkin bergaul dengan para pemasok.”

Kita perlu jujur terhadap diri sendiri dan memerik-sa niat hati kita. Untuk itu, kita perlu meminta ban-tuan Yehuwa melalui doa, karena ”ia mengetahui rahasia hati”. (Mz. 44:21) Allah juga menyediakan Firman-Nya, yang dapat menjadi cermin bagi kita. (Yak. 1:22-25) Pengingat dan nasihat yang kita teri-ma melalui publikasi dan perhimpunan juga sangat berharga! Dengan memanfaatkan semua persedia-an itu, kita bisa menjaga hati kita dpersedia-an tetap berjalpersedia-an di jalan keadilbenaran.

(25)

KALAU mendengar kata ”kemuliaan”, apa yang muncul dalam benak Saudara? Semaraknya ciptaan Allah? (Mz. 19:1) Pujian dan kemuliaan yang ditujukan kepada orang yang sangat kaya, pintar, atau sukses? Dalam Alkitab, kata Ibrani untuk ”kemuliaan” bisa digunakan untuk me-nunjukkan bobot. Pada zaman dahulu, sewaktu uang ter-buat dari logam mulia, semakin berat sebuah koin sema-kin besar nilainya. Jadi, kata-kata yang digunakan untuk menyatakan berat bisa memiliki makna kiasan yaitu ber-harga, megah, atau mengagumkan.

2Kita mungkin mengagumi orang yang memiliki

ke-kuasaan, kedudukan, atau reputasi. Tetapi, apakah itu yang Allah cari dalam diri manusia? Orang seperti apa yang mendapat kemuliaan dari Allah? Jawabannya ada dalam Alkitab. Misalnya, Amsal 22:4 menyatakan, ”Hasil dari kerendahan hati dan takut akan Yehuwa adalah keka-yaan dan kemuliaan dan kehidupan.” Dan Yakobus sang murid menulis, ”Hendaklah kamu merendahkan diri di hadapan Yehuwa, dan ia akan meninggikan kamu.” (Yak. 4:10) Apa yang dimaksud dengan Yehuwa memberikan kemuliaan kepada manusia? Apa yang dapat menghalangi kita untuk mendapatkannya? Dan, bagaimana kita dapat membantu orang lain mendapatkan kemuliaan ini?

3Sang pemazmur yakin bahwa Yehuwa akan

meme-gang tangan kanannya dan membawanya kepada kemu-liaan sejati.(Baca Mazmur 73:23, 24.) Apa maksudnya hal itu? Yehuwa membimbing hamba-hamba-Nya yang ren-dah hati kepada kemuliaan dalam arti Ia memberi mere-ka kehormatan dalam berbagai cara. Misalnya, Ia mem-beri mereka pemahaman akan kehendak-Nya. (1 Kor. 2:7) Kepada orang-orang yang mendengarkan firman-Nya dan menaati Dia, Ia memberikan kehormatan berupa hubung-an yhubung-ang akrab denghubung-an-Nya.—Yak. 4:8.

1, 2. (a) Dalam Alkitab, apa makna kata Ibrani untuk ”kemu-liaan”? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas dalam ar-tikel ini?

3-5. Apa yang dimaksud dengan Yehuwa membawa kita kepa-da kemuliaan?

J

ANGAN

B

IARKAN

A

PA

P

UN

M

ENGHALANGI

S

AUDARA

M

ENDAPATKAN

K

EMULIAAN

”Ia yang memiliki

semangat kerendahan

hati akan memegang

kemuliaan.”

—AMS. 29:23. APA JAWABAN SAUDARA?

Apa yang dimaksud dengan Yehuwa memberi kita kemuliaan?

Apa yang bisa menghalangi kita untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah?

Apa yang dimaksud dengan kete-kunan kita bisa berarti kemuliaan bagi orang lain?

(26)

4Yehuwa juga memercayakan pelayanan

Kristen yang bagaikan harta kepada ham-ba-hamba-Nya. (2 Kor. 4:1, 7) Pelayanan ini akan menghasilkan kemuliaan. Kepada orang-orang yang menggunakan hak isti-mewa ini untuk memuji Dia dan memban-tu orang lain, Yehuwa berjanji, ”Orang-orang yang menghormati aku, akan kuhormati.” (1 Sam. 2:30) Orang-orang seperti itu men-dapat kehormatan berupa nama baik di ha-dapan Yehuwa, dan mereka akan dipuji oleh hamba-hamba Allah lainnya.—Ams. 11:16; 22:1.

5Bagaimana dengan masa depan

orang-orang yang ’berharap kepada Yehuwa dan mengikuti jalan-Nya’? Kepada mereka di-janjikan, ”Ia [Yehuwa] akan meninggikan engkau untuk memiliki bumi. Pada wak-tu orang-orang fasik dimusnahkan, engkau akan melihatnya.” (Mz. 37:34) Mereka sangat menantikan saatnya mereka akan mendapat kehormatan yang luar biasa dengan meneri-ma kehidupan abadi.—Mz. 37:29.

”AKU TIDAK MENERIMA KEMULIAAN DARI MANUSIA”

6Apa yang bisa menghalangi kita

sehing-ga tidak mendapatkan kemuliaan yang ingin Yehuwa berikan? Salah satunya adalah ka-lau kita terlalu mementingkan pandangan orang-orang yang tidak memedulikan Allah. Sikap inilah yang ditunjukkan orang-orang terkemuka pada zaman Yesus. Tentang me-reka, rasul Yohanes menulis, ”Banyak orang bahkan di antara penguasa-penguasa, sebe-narnya beriman kepadanya [Yesus], tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakui dia, agar tidak dikeluarkan dari si-nagoga; sebab mereka mengasihi kemuliaan dari manusia lebih daripada kemuliaan dari Allah.” (Yoh. 12:42, 43) Para penguasa itu semestinya tidak mementingkan pandangan orang Farisi.

7Pada awal pelayannya, Yesus dengan

je-las menyatakan mengapa banyak orang akan menolaknya dan tidak mau beriman kepadanya.(Baca Yohanes 5:39-44.) Selama 6, 7. Mengapa banyak orang tidak mau ber-iman kepada Yesus?

berabad-abad, bangsa Israel menantikan ke-datangan Mesias. Sewaktu Yesus mulai me-ngabar, ada orang-orang yang mungkin telah menyimpulkan bahwa Kristus semesti-nya segera tampil, seperti dinubuatkan Da-niel. Beberapa bulan sebelumnya, sewaktu Yohanes Pembaptis mulai mengabar, ba-nyak orang mengatakan, ”Apakah mungkin ia adalah Kristus?” (Luk. 3:15) Sekarang, Me-sias yang sudah lama ditunggu-tunggu ada di antara mereka. Tetapi, orang-orang yang ahli dalam Hukum tidak mau percaya ke-padanya. Mengapa? Alasannya terlihat jelas dari pertanyaan Yesus kepada mereka, ”Ba-gaimana kamu dapat percaya, apabila kamu menerima kemuliaan dari satu sama lain dan kamu tidak mencari kemuliaan dari satu-sa-tunya Allah?”

8Bagaimana kemuliaan dari manusia bisa

mengaburkan kemuliaan dari Allah? Mari perhatikan ilustrasi berikut yang mengum-pamakan kemuliaan dengan cahaya. Di alam semesta ada banyak bintang yang berkilau-an. Pernahkah Saudara memandang langit yang bertaburkan ribuan bintang pada ma-lam yang cerah? ’Kemuliaan bintang-bin-tang’ sangat memukau. (1 Kor. 15:40, 41) Namun, bagaimana jika Saudara melihat-nya dari tengah kota yang terang-bende-rang? Cahaya lampu kota membuat kita sulit melihat cahaya bintang-bintang yang jauh! Apakah itu berarti cahaya lampu penerang jalan, stadion, dan bangunan-bangunan itu lebih terang, atau lebih indah daripada caha-ya bintang-bintang? Tidak! Cahacaha-ya kota le-bih dekat dengan kita sehingga mengabur-kan cemerlangnya ciptaan Yehuwa. Untuk menyaksikan keindahan bintang di malam hari, kita harus mencari tempat yang bebas dari cahaya lampu-lampu kota.

9Demikian pula, jika kita terlalu

memen-tingkan kemuliaan dari sudut pandang manusia, bisa-bisa kita tidak menghargai ke-muliaan yang Yehuwa ingin berikan dan dak berupaya mencarinya. Banyak orang ti-dak mau menerima berita Kerajaan karena 8, 9. Ilustrasikan bagaimana kemuliaan dari manusia bisa mengaburkan kemuliaan dari Allah.

Referensi

Dokumen terkait

c) Inisiatif-inisiatif tersebut merupakan upaya instansi secara sendirisendiri; dengan demikian sejumlah faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi,

1) Pertumbuhan daerah perkotaan yang terus menerus, termasuk sejumlah CBD dan pusat daerah pinggir kota dan regional, membutuhkan pelayanan transportasi yang

karena arah gaya medan magnet selalau dari kutu' utara menuju kutu' selatan% $(% Sis"a mampu. menye'utkan aktor8 aktor yang dapat memper'esar

Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Badan Pelayanan Umum yang menentukan

Pertautan yang erat serta hubungan yang timbal-balik antara jenis-jenis kesenian dengan upacara adan aktivitas agama Hindu, maka kesenian Bali pada dasarnya adalah

Kajian tentang manajemen sumber daya manusia pada karya tulis ini akan lebih difokuskan pada rotasi kerja yang ada di UPT Perpustakaan Pusat Universitas Islam Batik

Sampaikan kepada peserta bahwa mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan satu komputer yang terakhir dalam portofolio ini – kegiatan yang sangat berpusat pada siswa,

Hasil penelitian bulan Maret 2014 di perairan Teluk Ekas sebagai daerah kawasan pengembangan budidaya perikanan laut, berdasarkan parameter fisika-kimia yang terukur, masih