• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: STUDI PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II: STUDI PUSTAKA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II: STUDI PUSTAKA

2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

Target perancangan yang telah dipelajari dari KAK adalah bagaimana desain gedung Student Housing ini dapat menjadi bangunan yang selaras dengan lingkungan sekitar, memperhatikan kondisi iklim tropis dan dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Desain harus dapat mencerminkan effisiensi ruang dan perancangan bangunan menerapkan kaidah arsitektur berkelanjutan berupa konsumsi energi dan air yang efisien dan fleksibel terhadap penggunaan sumber energi. Penerapan Zero Run Off/ Water Harvesting. Perencanaan Kaidah Arsitektur Hemat Energi juga mengacu pada PERMEN PU Nomor 05/PRT/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi dan PERGUB DKI Jakarta Nomor 032 tahun 2012 tentang Bangunan Hijau. Calon Penghuni adalah sebagian mahasiswa asal luar kota dan sebagian mahasiswa dalam kota, serta masyarakat umum yang menggunakannya sebagai penginapan transit.

2.2. Studi Pustaka

2.2.1. Pengertian Student Housing

Student Housing adalah bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang untuk sementara waktu, terdiri atas sejumlah kamar yang di pimpin oleh seorang kepala asrama,(Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka.2002).

Student Housing adalah bangunan sederhana yang di bangun dan di biayai oleh Universitas atau Sekolah, perorangan dan atau Pemerintah Daerah yang di peruntukan khusus untuk pemondokan pelajar atau mahasiswa, dapat berupa

(2)

bangunan gedung bertingkat atau tidak bertingkat ( Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 524/KMK.03/2001)

2.2.2. Fungsi dan Tujuan Student Housing

Pada umumnya asrama bertujuan sebagai tempat tinggal sementara atau dalam jangka waktu yang cukup lama, tergantung daripada :

• Jenis dan sifat dari asrama

• Keinginan dan tujuan dari pihak pengelola.

Fungsi Student Housing adalah sebagai berikut :

• Sebagai sarana tempat tinggal sementara bagi mahasiswa selama dalam masa studinya.

• Sebagai sarana penunjang dalam proses belajar.

• Sebagai sarana interaksi social dengan sesama mahasiswa dan masyarakat

Sedangkan Tujuan Student Housing adalah :

• Membantu mahasiswa yang berasal dari luar Jakarta, dalam mengatasi kesulitan untuk mendapatkan tempat tinggal dalam masa studinya.

• Membina cara hidup mandiri serta pergaulan dalam kehidupan akademis.

• Mendukung mahasiswa dalam prose’s belajar mencari identitas diri dan kebudayaan.

2.2.3. Jenis – Jenis Tempat Tingga Sementara Bagi Mahasiswa

a. Asrama Fungsional

Secara umum yang di sebut asrama fungsional adalah :

• Suatu tempat pemondokan yang sudah di rencanakan untuk sebagai tempat tinggal orang-orang tertentu.

(3)

• Mempunyai organisasi dengan system pengelolaan yang jelas, biasanya di kelola oleh universitas, instansi pemerintah dan dewan mahasiswa.

b. Tempat Tinggal Sementara Non Asrama

• Indekost

Tempat tinggal kos – kosanbiasanya terdapat dalam arel yang dekat dengan kampus. Pemiliknya biasanya merupakan penduduk setempat ataupun pemilik modal yang besar. Kos-kosan untuk mahasiswa biasanya terdiri dari satu kamar, dan di dalamnya terdapat 1 tempat tidur, 1 meja belajar dan 1 lemari. Dan bisanya menggunakan kamar mandi dan dapur secara kolektif. Pada saat sekarang ini pembangunan kos-kosan semakin berkembang dan fasilitas yang di berikan juga semakin eksklusif. Hal ini terlihat dalam penyediaan AC, kamar mandi dalam, ruang tamu, dan lain-lainnya. Sistem pembayaran kos-kosan di dasarkan pada jangka waktu sebulan, terkadang bias 3 bulan langsung. Pembayaran untuk jangka waktu yang panjang biasanya akan di berikan potongan oleh pemilik kos-kosan.

• Rumah Kontrakan

Rumah kontrakan merupakan tempat tinggal sementara yang di sediakan oleh penduduk setempat bagi para pendatang. Pemilknya merupakan penduduk setempat atau pemilik modal. Didalam rumah kontrakan biasanya terdapat 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 ruang tamu. Pemilik tidak menyediakan fasilitas seperti tempat tidur, lemari dan meja belajar. Karena biasanya yang pindah ke rumah kontrakan membawa peralatan sendiri. Sistem pembayaran dari rumah kontrakan di dasarkan pada jangka waktu setahun dan biasanya biaya listrik dan air di tanggung oleh calon penyewa.

(4)

2.2.4. Sistem Kepemilikan Dan pengelolaan Asrama

Berdasarkan kepemilikannya, asrama dapat di bedakan menjadi :

a. Asrama mahasiswa yang di kelola oleh perguruan tinggi

Penghuni : Khusus mahasiswa dari peruruan tinggi yang bersangkutan. Sifat : Sosial

Pemilik : Perguruan tinggi yang bersangkutan

Contoh : Universitas Indonesia, UGM, Universitas Al-Azhar (Mesir)

b. Asrama mahasiswa yang bersubsidi, terbagi atas 2 yaitu :

• Subsidi sebagian

Penghuni : Khusus mahasiswa dari daerah tertentu Sifat : Sosial

Pemilik : Suatu badan usaha yang bersangkutan, dengan bantuan pemerintah

Contoh : Institut eknologi Bandung ( Asrama Lampung, dll)

• Subsidi seluruhnya

Penghuni : Prioritas terhadap anggota tertentu Sifat : Sosial

Pemilik : Suatu yayasan tertentu Contoh : Asrama PMII cabang Ciputat

c. Asrama mahasiswa komersil

Penghuni : mahasiswa dari berbagai universitas Sifat : Komersil

(5)

Contoh : Edwards Communities, Amerika

2.2.5. Berdasarkan Ketinggian Bangunan (Paul, 1976)

Maisonette, Asrama dengan tinggi 1 – 4 lantai.

Low rise, Asrama dengan tinggi 4 – 6 lantai.

Medium Rise, Asrama dengan tinggi 6 – 9 lantai.

• High Rise, Asrama dengan tinggi 9 lantai.

2.2.6. Persyaratan dan Kebutuhan Desain

Menurut Time Saver Standart macam-macam kegiatan mahasiswa yang berlangsung dalam asrama:

a. Kegiatan Mahasisiwa

Belajar

Ruang belajar dalam asrama biasanya dilakukan di kamar masing-masing atau di ruang-ruang sosialisasi yang biasa digunakan untuk berbagai kegiatan baik resmi maupun diskusi kelompok yang tersedia di masing-masing lantai.

Beristirahat

Ruang tidur mahasiswa merupakan bagian paling privat bagi mahasiswa dalam ruang asrama.

Bersosialisasi

Kegiatan bersosialisasi akan terjadi apabila tersredia fasilitas-fasilitas yang memungkinkan terjadinya sosialisasi dan interaksi antar penghuni asrama.

Kultural

(6)

tugas dan kebutuhan dalam mendesain untuk memperhalus masa transisi dan perbedaan antara mahasiswa baru sampai kepada mahasiswa tingkat atas.

b. Konfigurasi Ruang Tidur

Berikut adalah pilihan konfigurasi ruang tidur dalam asrama:

Ruang Tunggal/Single Rooms

Kepemilikan tunggal ini memungkinkan pengendalian privasi bagi mahasiswa

Ruang ganda terpisah/Split Double Rooms

Yang dimaksud ganda terpisah ini adalah dua ruang terpisah yang dihubungkan dengan pintu penghubung dengan kepemilikan satu ruang bersama yang berupa koridor atau tempat berkumpul, yang kemudian memberikan keterbatasan visual dan akustika. Hal ini ditujukan untuk menghindari konflik akibat perbedaan ketertarikan dan kegiatan.

Ruang ganda tiga/Triple Rooms

Ruang bersama yang digunakan tiga mahasiswa secara bersama namun kini sudah jarang diimplementasikan karena tidak menunjang dalam perndidikan masa kini. Sistem ini hanya diterapkan lebih pada keterbatasan ekonomi mahasiswa.

Ruang ganda empat/Four-Student Rooms

Sama seperti ruang ganda tiga, ruang ganda empat sangat tidak sesuai bila diterapkan pada masa sekarang karena kepemilikan bersama untuk empat orang akan menimbulkan konflik dan sangat tidak menyediakan kenyamanan privasi.

(7)

Suites

Yang dimaksud suites disini adalah dua ruang tidur yang masingmasing dimiliki bersama dua orang dengan kepemilikan bersama atas satu ruang tamu/ruang berkumpul bersama.

c. Definisi Standart Luas Ruang Tidur

Definisi Standar luas ruang tidur:

Minimal, Luas minimal yang dibutuhkan mahasiswa dalam kamar yang memungkinkan adanya tumpukan (overlap) interior.

Optimal, Ruang yang dianggap cukup tanpa overlap baik interior maupun sisa ruang.

General ,Menyediakan tidak saja ruang untuk interior namun memungkinkan kenyamanan bergerak

d. Standar Luas Ruang Tidur

Ruang Tunggal/Single Rooms

Minimal: 8, 5 m2

Optimal : 10 m2

General : 11 m2

• Ruang Ganda/Doubel rooms, tanpa tempat tidur susun:

Minimal : 16 m2

Optimal : 20,5 m2

(8)

• Ruang Ganda/Doubel rooms, dengan tempat tidur susun:

Minimal : 13 sq feet

Optimal : 15 sq feet

General : 17 sq feet

e. Fasilitas-fasilitas yang ada di dalam asrama

Fasilitas-fasilitas yang ada dalam asrama antara lain:

Kamar mandi

Posisi kamar mandi pada asrama biasanya terpusat karena pertimbangan faktor ekonomi. Pemasangan instalasi kamar mandi dengan sistem terpusat membutuhkan biaya yang lebih rendah dibanding dengan biaya instalasi dengan titik terpencar.

Ruang makan

Dalam mendesain ruang makan perlu dipertimbangkan masalah efisiensi, fleksibitas, dan permasalahan ekonomi di samping harus juga mempertimbangkan kenyamanan dan lingkungan sosial ruang makan yang baik. Masalah keamanan dan kebersihan juga harus dipertimbangkan dalam perancangan ruang persiapan makanan.

Ruang rekreasi dan kegiatan social

Dalam merancang ruang rekreasi dan kegiatan social dibutuhkan kreativitas dalam bentuk,ukuran, dan fasilitas dikarenakan sangat berperan dalam terjadinya interaksi dan sosialisasi antar mahasiswa baik yang baru dan lama. Ruang rekreasi di setiap lantai baik kecil maupun besar dibutuhkan untuk mewadahi berbagai aktivitas mahasiswa. Pertimbangan perabot dan instalasi listrik harus fleksibel untuk pertimbangan berbagai aktivitas mahasiswa.

(9)

Ruang servis dan penyimpanan

Sebuah bangunan asrama harus memenuhi beberapa fasilitas seperti:

o Ruang perawatan

o Ruang peralatan mekanikal dan elektrikal

o Ruang penampungan pembuangan dari ruang tidur mahasiswa seperti ruang pengumpulan sampah.

Perawatan dari sistem elektrikan dan mekanikal yang efektif harus bisa diakses tanpa mengganggu priasi dari mahasiswa, maka dari itu dibutuhkan penempatan khusus untuk panel-panel elektrikal dan instalasi serta peralatan untuk mewujudkannya.

Ruang sirkulasi

5 perencanaan dasar mengenai ruang sirkulasi:

o Koridor dengan ruang tidur di kedua sisinya (The Double-Loaded Corridor), Ruang kamar yang berjajar dipisahkan oleh koridor sebesar 2,5m yang di salah satu ujungnya dilengkapi kelompok kamar mandi atau kamar mandi terpusat, dan tangga di sisi satunya.

o Tipe perencanaan galeri (The Gallery Plan): variasi dari koridor dengan ruang tidur di kedua sisinya namun memiliki pintu untuk menuju koridor.

o Tipe Perluasan lorong (The extended core plan): sistem jajaran ruang tidur yang ditengahnya terdapat koridor dan ruang servise termasuk kamar mandi, ruang sanitasi,ruang mekanikal dan elektrikal, serta tangga dan elevator.

o Rumah vertical (Vertical House): rangkaian dari 4-8 ruang tidur dan tiap kelompok tersebut memiliki tangga dan kamar

(10)

mandinya sendiri, sehingga dapat menciptakan perasaan seperti rumah sendiri.

o Tipe terpusat (Core Plan): biasanya digunakan dalam bangunan bertingkat tinggi dengan kebutuhan sirkulasi vertical, tangga dan lift terletak di pusat bangunan.

2.2.7. Rangkuman Kajian Literatur

Berikut adalah mengenai ringkasan kajian literatur yang digunakan untuk mengetahui variable – variable yang dibahas didalamnya (lihat Tabel 2):

Tabel 1. Rangkuman Kajian Literatur

NO KAJIAN LITERATUR MENURUT AHLI VARIABEL - VARIABEL 1. Pengertian • The Enyclopedi a America KH. Dewantoro

Asrama yang dikenal dengan istilah Dorminotory, adalah berasal dari kata Dormotorius (Latin), yang berarti a sleeping place, dengan pengertian bahwa dorminotory merupakan keseluruhan bangunan dalam hubungannya dengan bangunan pendidikan,yang terbagi atas kamar tidur dan meja belajar bagi penghuninya..

Asrama adalah (pondok, pawiyatan, bahasa Jawa) merupakan rumah pengajaran dan pendidikan yang dipakai untuk pengajaran dan pendidikan.

(11)

2. Fungsi • Perkampungan Mahasiswa Menyediakan fasilitas tempat tinggal selama menjalankan pendidikan. Khususnya mahasiswa Universitas Mercubuana Meruya Jakarta Barat.

• Menciptakan suasana tempat tinggal bagi mahasiswa sebagai penunjang kegiatan serta kelanjaran pembelajaran.

• Menyediakan lingkungan untuk melakukan interaksi sosial antar mahasiswa. 3. Klasifikasi Beradasarkan Bentuk Hunian • Widiastuti, 1995

• Room in private homes

• Co-operative house • Dorminotory • Hostel • Apartement • Perkampungan Mahasiswa 4. Klasifikasi Berdasarkan Ketinggian Bangunan • Paul, 1976 • Maisonette Low rise Medium Rise • High Rise 5. Klasifikasi Berdasarkan Macam Penghuni • Widiastuti, 1995

1. Menurut jenis kelamin

a. Women student housing b. Man student housing c. Co – educatinal housing

2. Menurut Status Pernikahan

a. Married students housing b. Unmarried students housing

(12)

3. Menurut Tingkat Pendidikan

a. Undergraduate students housing b. Granduate students housing c. Doctoral student housing d. Campuran

6. Klasifikasi Berdasarkan Sirkulasi Horisontal

• Paul, 1976 • Open Corridor/ Single Loaded Coridor/ Gallery Acces

Interior Coridor/ Double Loaded Corridor

Cengtered Corridor 7. Klasifikasi Berdasarkan status Kepemilikan • Widiastuti, 1995

Milik Pemerintah Daerah

Milik Perguruan Tinggi

Milik Swasta atau Perorangan

8. Kegiatan Mahaasiswa • Belajar • Beristirahat • Bersosialisasi • Kultural 9.. Konfigurasi Ruang Tidur

Ruang Tunggal/Single Rooms

Ruang ganda terpisah/Split Double Rooms

Ruang ganda bersama/Double Rooms

Ruang ganda tiga/Triple Rooms

Ruang ganda empat/Four-Student Rooms

(13)

10. Definisi Standar Luas Ruang Tidur • Minimal Optimal General 11.. Standar Luas Ruang Tidur

Ruang Tunggal/Single Rooms Minimal: 8, 5 m2

Optimal : 10 m2 General : 11 m2

• Ruang Ganda/Doubel rooms, tanpa tempat tidur susun:

Minimal : 16 m2 Optimal : 20,5 m2 General : 22 m2

• Ruang Ganda/Doubel rooms, dengan tempat tidur susun:

Minimal : 13 sq feet Optimal : 15 sq feet General : 17 sq feet 12. Fasilitas Asrama • Kamar mandi Ruang makan

Ruang rekreasi dan kegiatan social

Ruang servis dan penyimpanan

(14)

2.3. Studi Banding

A. Asrama Universitas Indonesia, Depok

Asrama mahasiswa UI ini berlokasi di dalam kompleks Universitas Indonesia, dan dapat di jangkau oleh mahasiswa dengan menggunakan bis kuning yang merupakan fasilitas transportasi dalam kampus.

Asrama ini di kelola oleh Universitas Indonesia dengan pembangunan yang di subsidi oleh pemerintah. Jumlah dari unit hunian pada saat ini adalah 1047 kamar tidur dengan daya tampung mahasiswa sebanyak 1047 orang. Dan tujuan dari pengadaan asrama ini adalah untuk memfasilitasi kehidupan anak daerah, sehingga mahasiswa dari luar kota Jakarta dapat melakukan kegiatan akademis secara nyaman dan mudah. Sasaran calon penghuni asrama ini adalah mahasiswa pada tingkat 1 dan 2. Hal ini di lakukan karena keterbatasan kapasitas serta dengan asumsi bahwa mahasiswa tingkat 3 sudah dapat hidup mandiri dan mencari hunian koss – kosan yang dekat dengan kampus.

Asrama mahasiswa ini terdiri dari asrama putra dan putrid. Pebagian kapasitas unit kamar untuk putra dan putrid kira –kira 50 %. Asrama putra dan putrid di pisahkan oleh halaman terbuka dan koridor yang menjadi titik entrance. Lokasi asrama ini berada pada kawasan lingkungan yang masih hijau.

Asrama ini terdiri dari 15 blok bangunan di mana 6 masih dalam tahap pembangunan. Blok A, E1, E2, F1, dan F2 yang udah terbangun di gunakan oleh putrid, sedangkan blok B, C, D1 dan D2 yang sudah terbangun di gunakan oleh putra. Setiap blo terdiri dari 4 lantai dengan jumlah hunian 30 – 34 kamar.

(15)

Gambar 1: Maket Kawasan Asrama

Keterangan

1. Ruang satpam, wartel & parkir motor 7. Asrama Putri & R. VIP 2. R.Genset & R. gardu listrik 8. Parkir mobil asrama

3. Gedung seba guna 9. Blok asrama putra

4. Koridor Entrance 10. Parkir wisma makara

5. Kantor pengelola, Kantin, dll 11. Wisma makara 2 blok

6. Selasar 12. Blok asrama putrid

Jumlah unit per Blok

Blok A = 119 kamar (putri) Blok E = 116 kamar (putri) Blok B = 94 kamar (putra) Blok EII = 132 kamar (putri) Blok C = 154 kamar (putra) Blok FI = 116 kamar (putri)

(16)

Blok DI = 132 kamar (putra) Blok FII = 132 kamar(putri) Blok DII = 100 kamar (putra) Total = 1211 kamar

Pencapaian terhadap gedug asrama di mulai dari pintu depan, dimana terdapat pos jaga, parkiran motor dan parkiran mobil. Kapasitasdari parkir motor adalah + 100 unut dan parkiran mobil +50 unit. Pada bangunan pos jaga terdapat fasilitas wartel. Penempatan wartel tersebut di lakukan berdasarkan pemanfaatan ruang yang tersisa pada bangunan. Ruang genset dan gardu di letakan pada bagian depan site supaya dapat di akses dengan mudah oleh pihak pengelola dan PLN.

Gambar 2: Tampak Depan dari Entrance masuk

(17)

Gambar 5: Parkir motor & wartel Gambar 6: Parkir mobil

Dalam studi lapangan ini, dapat diamati bahwa terdapat satu garis lurus sebagai poros / axix yag di mulai dari entrance masuk hingga ke gedung asrama putrid blok A. Garis ini memagi tampak depan sehingga seolah –olah gedung serba guna dan bangunan kantin merupakan hasil pencerminan. Sedangkan taman tengah seperti titik yang menentukan sirkulasi sehingga terjadi suatu pola sirkulasi yang menerus, yaitu : masuk, mengikuti alur, drop off, mengikuti alur, parkir atau langsung keluar

Gambar 7: Sirkulasi mobil dan pejalan kaki

(18)

Pada bagian depan asrama terdapat gedug seba guna di bagian kiri dan fasilitas komersial pada bagian kanan. Kedua banguna tersebut di pisah oleh selasar yang menuju ke gedung blok A. Gedung serba guna dulunya di fungsikan sebagai kantin, tetapi pada saat sekarang dapat di gunakan sebagai gedung pertemuan dan tempat mengadakan jamuan pesta. Gedung tersebut terdiri dari 2 lantai. Pada bagian sisi kiri terdapat lobby yang menuju ke kantin, warnet, mini market, laundry dan foto copy. Kantor pengelola terdapat pada lantai semi basemant dan dapat langsung di akses oleh pengunjung. Walaupun berada di lantai semi basemant tapi tetap memiliki bukaan jendela keluar yang berupa bouven

Gambar 8: Selasar ke Blok A Gambar 9: Kantor pengelola

(19)

Gambar 11: Akses ke asrama putri Gambar 12: Akses ke asrama putra Kantor pengelola yang berlokasi di semi basemant terdiri dari ruamg loket pembayaran, kantor, kamar mandi, ruang kepala, pengelola dan pantry.

Gambar 13: Kantor pengelola Gambar 14: Kantin

Kantin berupa ruang terbuka dan di dalam dapat menampung kira-kira 200 mahasiswa. Pada kantin terdapat warnet, counter makanan dan oko kelontong. Kantin ini iasanya di fungsikan sebagai ruang nonto dan tempat belajar bersama. Untuk menatasi permasalahan iklim trois maka kantin ini sengaja di rancang terbuka

(20)

dan memiliki atap yang tinggi. Dengan kondisi demikian dapat terjadi cross ventilation dan menurunkan suhu di tengah ruangan.

Gambar 15: Denah & potongan kantin

Struktur atap kantin di buat menyatu menggunakan bahan baja ringan dan perletakan ruangan di usahakan tidak mengganggu jalannya sirkulasi udara. Dengan atap yang tinggi udara dapat mengalir masuk. Bentuk atap ini hampir menyerupai atap joglo namun tetap menggunakan konstruksi modern.

Gambar 16: Koridor kantin Gambar 17: Struktur atap kantin

(21)

Keseluruhan bangunan asrama hampir memiliki kemiripan dalam bentuk dan fasade yang sama. Bentuk bangunan menggunakan gaya modern namun dipadu dengan konsep tropis seperti penggunaan jendela yang bias terbuka sehingga dapat memasukan udara dan cahaya kedalam ruangan. Serta menggunakan atap untuk melidungi jendela dari matahari dan tampias hujan.

Gambar 19: Inner court gedung A Gambar 20: Roster Bata pada KM Gambar 21: Maket gedung A

Gedung A dapat langsung di akses melalui selasar utama. Gedung A merupakan asrama putrid dan ruang VIP bagi orang ta mahasiswa yang ingi menginap. Ruang VIP terletak pada lantai dasar bangunan dan menggunakan fasilitas pendingin ruangan. Ruang VIP yang mulanya diperuntukan bagi orang tua mahasiswa pada saat ini di gunakan untuk mahasiswa yang lebih mampu secara ekonomi.

Pada asrama putri ini, kamar mandi dan ruang jemur di gabung menjadi satu. Pada area jemur di beri dinding yang tidak menutup secara keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk memberikan privasi dan memasukan cahaya serta angin ke area ruang jemur.

(22)

Gambar 22: Maket gedung D & G Gambar 23: Tampak bangunan gedung D (putra)

Blok D dan G merupakan asrama putra, dan keduanya terbagi menjadi beberapa blok massa yaitu blok D terdiri dari blok DI dan DII sedangkan blok G terdiri dari 6 blok. Dan setiap blok bangunan terdiri dari 4 lantai. Pada gambar di atas dapat terlihat setiap 2 blok di hubungi oleh bangunan yang merupakan bangunan utilitas. Bangunan utilitas di dalamnya terdiri dar kamar mandi dengan shower, toilet dan ruang jemur pada setiap lantai. Bangunan utilitas tersebut berfungsi untuk melayani kedua blok gedung.

(23)

Gambar 27: Kamar Asrama Gambar 28: Furniture asrama Gambar 29: Denah ruangan

Kamar asrama yang di sediakan hanya memiliki kapasitas 1 orang. Pertimbangan dalam perancangan unit hunian ini adalah masalah privasi. Dengan menggunakan adanya 1 kamar untuk 1 orang, mahasiswa lebih leuluasa menggunakan ruangannya sesuai dengan kebutuhannya. Dalam kamar tersebut, pihak pengelola telah menyediakan 1 ranjang, 1 lemari dan 1 meja belajar. Luasan dari kamar tidur mahasiswa 2.5 m x 3 m. Suhu kamar ini cukup sejuk karena adanya bukaan jendela dan juga karena lokasi asrama masih hijau. Sedangkan untuk penerangan dalam ruangan masih kurang karena peletakan jendela pada sisi sudut, sehingga pencahayaan alamai dari luar tidak dapat menerangi keseluruhan ruangan. Didalam asrama ini juga terdapat ruang belajar dan ruang sholat. Ruang belajar sekarang ini berubah fungsi menjadi gudang karena tidak digunakan oleh para mahasiswa. Ruag sholat berada di ddalam bangunan utilitas dan dekat kamar mandi. Dalam banguna asrama ini juga dilengkapi panel listrik dan sprinkler yag berfungsi ketika terjadi kebakaran.

Gambar 30: Pantry & Wastafel Gambar 31: Bilik Shower, toilet dan ruang tidur

(24)

Juga terdapat 2 urinoir dan 2 wastafel. Pada ujung kamar mandi terdapat ruang jemur. Kamar mandi ini juga di fungsikan sebagai ruang cuci bagi mahasiswa. Ruang jemur untuk asrama putra terbuka sehingga ,endapatkan pencahayaan alami yang membantu pengeringan pakaian.

Dalam pengelolaan utilitas air bersih dan air kotor, asrama UI ini menggunkan pompa air yang masuk ke reservoir bawah, kemudian dipompa ke reservoir atas yang terdapat dalam setiap blok bangunan. Sedangkan untuk pengelolaan air kotor masih menggunkan system septic tank.

Gambar 32: Septic Tank dan Reservoir Bawah

Permasalahan pada Asrama UI

Pada asrama Ui Depok ini ada beberapa permasalahan yang terjadi, yaitu :

• Kurang berfungsinya ruang belajar bersama yang sekarang menjadi gudang barang. Hal ini terjadi karena mahasiswa lebih memilih belajar dalam kamar masing-masing

• Kurangnya pencahayaan alami yang terjadi pada kamar tidur mahasiswa karena luasan jendela yang kurang.

Gambar

Tabel 1. Rangkuman Kajian Literatur
Gambar 1: Maket Kawasan Asrama
Gambar 2: Tampak Depan dari Entrance masuk
Gambar 5: Parkir motor & wartel                                       Gambar 6: Parkir mobil
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan para pelaku usaha untuk melakukan penguasaan pasar secara negatif dengan cara-cara menolak dan/atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk

Oktober 2009, indeks harga yang diterima petani (It) meningkat sebesar 1,32 persen bila dibandingkan dengan sebelumnya, yaitu dari 124,42 menjadi 126,07 yang dipicu akibat

Pada Gambar 8 terlihat ada tiga variasi pengukuran kecepatan linier solution shaker yaitu pengukuran kecepatan ketika tanpa beban, pengukuran kecepatan dengan beban 50 g dan

Penyimpangan pada data (14c) terjadi pada kata karena dan kakalin. Penggunaan kata yang tepat adalah kerana 'karena', begitu juga kekalin dari kosa katanya sudah bahasa Bali dan

Pada bab ini penulis lebih banyak menjelaskan latar belakang mengenai kepuasan pelanggan pada NC Tours and Travel , rumusan permasalahan mengenai pengaruh

The research aimed to describe politeness strategy of Request are employed by the characters in the film entitled “You’ve got mail” and describe the factors influence

Berkaitan dengan regulasi yang mengatur tentang biaya pernikahan, terdapat perubahan yang mendasar. Sebelumnya, biaya pencatatan nikah dan rujuk diatur dalam PP. 48 Tahun 2004

Apabila setelah dilakukan perhitungan analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi (r) >0, maka berarti terdapat hubungan positif antara variabel bebas dan variabel