• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

 Inflasi Kota Pekanbaru bulan Juli Tahun 2017, tercatat sebesar 0,58 persen dengan Indeks

Harga Konsumen (IHK) 131,00. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 2,38 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 5,82 persen.

 Inflasi Kota Pekanbaru pada bulan Juli 2017 sebesar 0,58 terjadi karena adanya kenaikan

indeks harga konsumen pada 5 (lima) kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,00 persen dengan andil sebesar 0,17 persen.

 komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah angkutan udara sebesar 0,19

persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah bawang putih dengan andil sebesar 0,05 persen.

 terdapat 15 (lima belas) kota IHK di Sumatera mengalami inflasi dengan tiga kota inflasi

tertinggi yaitu Pekanbaru sebesar 0,58 persen, Padang sebesar 0,54 persen, dan Bungo sebesar 0,47 persen. Sedangkan 8 (delapan) kota IHK lainnya mengalami deflasi dengan tiga kota deflasi tertinggi yaitu Padang Sidempuan sebesar 0,50 persen, pangkal Pinang sebesar 0,32 persen, dan Sibolga sebesar 0,23 persen.

 Tercatat 59 (lima puluh sembilan) kota IHK di Indonesia tercatat mengalami inflasi. Inflasi

tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,44 persen. Sedangkan sebanyak 23 (dua puluh tiga) kota IHK mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Marauke sebesar 1,50 persen.

 Inflasi Kota Pekanbaru berada pada urutan ke-1 tertinggi di Sumatera dan urutan ke-13

tertinggi di Indonesia.

 Perkembangan IHK periode Juli 2016 s.d. Juli 2017 menunjukkan kenaikan IHK tertinggi pada

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Pada periode tersebut, inflasi tertinggi terjadi pada Januari 2017 sebesar 1,46 persen dan deflasi tertinggi terjadi pada Februari 2017 sebesar 0,60 persen.

BERITA RESMI STATISTIK

BPS KOTA PEKANBARU

No. 01/08/1471/Th. I, 29 Agustus 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI)

JULI 2017, KOTA PEKANBARU INFLASI 0,58 PERSEN

(2)

I. PENDAHULUAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi/deflasi. Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya sedangkan deflasi merupakan kebalikan dari inflasi.

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Beberapa perubahan dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100) diantaranya adalah cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut diperoleh dari hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2012. Survei ini dilaksanakan di 82 kota yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan cakupan kota yang baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 dengan setiap triwulan sebanyak 34.020 sampel rumahtangga.

Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan IHK bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

II. INFLASI KOTA PEKANBARU

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Pekanbaru pada Juli 2017 tercatat inflasi sebesar 0,58 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,24 pada Juni 2017 menjadi 131,00 pada Juli 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 2,38 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 5,82 persen.

Inflasi Kota Pekanbaru pada bulan Juli 2017 sebesar 0,58 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada 5 (lima) kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,00 persen dengan andil sebesar 0,17 persen. Beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah angkutan udara sebesar 0,19 persen.

Kelompok kedua dengan inflasi tertinggi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,94 persen dengan andil sebesar 0,19 persen, diikuti kelompok bahan makanan sebesar 0,77 persen dengan andil sebesar 0,17 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,70 persen dengan andil sebesar 0,05 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dan kelompok sandang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.

(3)

Tabel 1.

IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Kota Pekanbaru Bulan Juli 2017, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi Juli 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Juli 2016 IHK Desember 2016 IHK Juli 2017 % perub thd Juni 2017 Tahun Kalender Y o Y Andil Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6) (7) U m u m 123.79 127.95 131.00 0.58 2.38 5.82 0.58 1 Bahan Makanan 131.48 143.98 139.28 0.77 -3.26 5.93 0.17

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 134.30 137.67 141.02 0.94 2.43 5.00 0.19

3 Perumahan,Air,Listrik,Gas dan Bahan Bakar 118.88 120.71 130.47 -0.05 8.09 9.75 -0.01

4 Sandang 108.59 108.30 110.16 -0.05 1.72 1.45 -0.003

5 Kesehatan 113.90 114.24 116.84 0.16 2.28 2.58 0.01

6 Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 118.91 121.06 122.86 0.70 1.49 3.32 0.05

7 Transpor,Komunikasi Dan Jasa Keuangan 120.29 121.80 126.84 1.00 4.14 5.45 0.17

III. INFLASI/DEFLASI KOTA PEKANBARU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Pada Bulan Juli 2017, kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,77 persen atau terjadi kenaikkan indeks harga dari 138,22 pada Juni 2017 menjadi 139,28 pada Juli 2017. Tingkat deflasi tahun kalender sebesar 3,26 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 5,93 persen.

Gambar 1.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Bahan Makanan Kota Pekanbaru Bulan Juli2017

Kelompok bahan makanan terdiri dari 11 (sebelas) subkelompok. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok Sayur-sayuran sebesar 3,89 persen, diikuti subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 2,06 persen, subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,27 persen, subkelompok ikan segar sebesar 0,35 persen, subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasinya sebesar 0,20 persen dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,03 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu: subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,99 persen, subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,43 persen, subkelompok buah-buahan sebesar 0,39

(4)

persen, subkelompok daging dan hasilnya sebesar 0,39 persen dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,23 persen.

Pada Juni 2017, dari total inflasi Kota Pekanbaru sebesar 0,58 persen, kelompok bahan makanan menyumbang andil deflasi sebesar 0,17 persen. Beberapa komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: bawang merah dengan andil sebesar 0,07 persen dan cabai merah dengan andil sebesar 0,04 persen. Sedangkan komoditas dominan yang memberikan sumbangan deflasi yaitu bawang putih dengan andil sebesar 0,05 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,94 persen atau terjadi kenaikkan indeks harga dari 139,70 pada Juni 2017 menjadi 141,02 pada Juli 2017. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 2,43 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 5,00 persen.

Gambar 2.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kota Pekanbaru Bulan Juli 2017

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau terdiri dari 3 (tiga) subkelompok. Seluruh subkelompok mengalami inflasi, subkelompok makanan jadi sebesar 1,41 persen, subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,43 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,06 persen.

Pada Juli 2017 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang andil inflasi sebesar 0,19 persen. Beberapa komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: nasi dengan lauk dengan andil sebesar 0,07 persen, gulai dengan andil sebesar 0,04 persen dan mie dengan andil sebesar 0,02 persen. Sementara itu, komoditas dominan yang memberikan sumbangan deflasi untuk kelompok ini adalah kopi bubuk, wafer dan gula pasir masing-masing dengan andil sebesar 0,001 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Juli 2017 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 130,53 pada Juni 2017 menjadi 130,47 pada Juli 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 8,09 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 9,75 persen.

(5)

Gambar 3.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kota Pekanbaru Bulan Juli 2017

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar terdiri dari 4 (empat) subkelompok. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu: subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,78 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu: subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,34 persen, dan subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,19 persen. Sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air relatif stabil.

Pada Juli 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen dengan beberapa komoditas dominan penyumbang inflasi yaitu upah pembantu RT dengan andil sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas besi beton dan kayu balokan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

4. Sandang

Kelompok sandang pada Juli 2017 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 110,22 pada Juni 2017 menjadi 110,16 pada Juli 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 1,72 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 1,45 persen.

Gambar 4.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Sandang Kota Pekanbaru Bulan Juli 2017

Kelompok sandang yang terdiri dari 4 (empat) subkelompok. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainn sebesar 0,55 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,26 persen. Sedangkan subkelompok sandang laki-laki dan subkelompok sandang wanita relatif stabil.

Pada Juli 2017, kelompok sandang menyumbang andil deflasi sebesar 0,003 persen, dengan komoditas dominan penyumbang inflasi yaitu pampers dengan andil sebesar 0,004 persen. Sementara itu, komoditas dominan

(6)

yang memberikan sumbangan deflasi untuk kelompok ini adalah emas perhiasan dengan andil sebesar 0,006 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen, atau terjadi kenaikkan indeks harga konsumen dari 116,65 pada Juni 2017 menjadi 116,84 pada Juli 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 2,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 2,58 persen.

Gambar 5.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Kesehatan Kota Pekanbaru Bulan Juni 2017

Kelompok kesehatan terdiri dari 4 (empat) subkelompok. Subkelompok yang mengalami inflasi, subkelompok obat-obatan sebesar 0,75 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,17 persen. Sedangkan, subkelompok jasa perawatan jasmani dan subkelompok jasa kesehatan relatif stabil.

Pada Juli 2017 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan beberapa komoditas dominan penyumbang inflasi yaitu obat gosok dengan andil sebesar 0,005 persen dan shampo dengan andil sebesar 0,001 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,70 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 122,00 pada Juni 2017 menjadi 122,86 pada Juli 2017. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,49 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 3,32 persen.

Gambar 6.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kota Pekanbaru Bulan Juli 2017

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga terdiri dari 5 (lima) subkelompok. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok pendidikan sebesar 0,96 persen, subkelompok kursus-kursus/pelatihan sebesar 0,79 persen, rekreasi sebesar 0,09 persen dan perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,01 persen. Untuk subkelompok olahraga relatif stabil atau tidak mengalami perubahan indeks harga konsumen dari bulan sebelumnya.

(7)

Pada Juli 2017 kelompok kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan andil inflasi sebesar 0,05 persen, dengan beberapa komoditas dominan penyumbang inflasi yaitu sekolah menengah atas dengan andil sebesar 0,04 persen, dan sekolah menengah pertama sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas dominan penyumbang deflasi yaitu televisi berwarna dengan andil sebesar 0,001 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 1,00 persen atau terjadi kenaikkan indeks dari 125,59 pada Juni 2017 menjadi 126,84 pada Juli 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 4,14 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 5,45 persen.

Gambar 7.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kota Pekanbaru Bulan Juli 2017

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan terdiri dari 4 (empat) subkelompok. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 1,60 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,19 persen. Untuk subkelompok lainnya relatif stabil.

Pada Juli 2017, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,17 persen, dengan beberapa komoditas dominan yang menyumbang inflasi yaitu angkutan udara dengan andil sebesar 0,19 persen dan ban luar motor sebesar 0,005 persen. Sedangkan komoditas dominan yang menyumbang deflasi yaitu angkutan antar kota dengan andil sebesar 0,02 persen.

(8)

IV. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA

Jumlah kota di Sumatera yang menghitung IHK dengan tahun dasar 2012=100 sebanyak 23 kota. Pada Juli 2017, terdapat 15 (lima belas) kota IHK di Sumatera mengalami inflasi dengan tiga kota inflasi tertinggi yaitu Pekanbaru sebesar 0,58 persen, Padang sebesar 0,54 persen, dan Bungo sebesar 0,47 persen. Sedangkan 8 (delapan) kota IHK lainnya mengalami deflasi dengan tiga kota deflasi tertinggi yaitu Padang Sidempuan sebesar 0,50 persen, pangkal Pinang sebesar 0,32 persen, dan Sibolga sebesar 0,23 persen.

Di Riau terdapat 3 (tiga) kota yang menghitung IHK dengan tahun dasar 2012=100 yaitu Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan. Kota Pekanbaru dengan Inflasi Juli 2017 sebesar 0,58 persen merupakan urutan ke-1 inflasi tertinggi di Sumatera, serta Tembilahan dengan inflasi sebesar 0,21 persen dan Dumai dengan inflasi sebesar 0,05 persen.

Tabel 2.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan Juli2017

No Kota IHK Juni 2017 Inflasi Juni 2017

(1) (2) (3) (4) 1 PEKANBARU 131.00 0.58 2 PADANG 134.73 0.54 3 BUNGO 128.58 0.47 4 TANJUNG PINANG 128.47 0.41 5 BENGKULU 138.59 0.35 6 LHOKSEUMAWE 124.32 0.34 7 BANDA ACEH 122.60 0.32 8 MEDAN 132.46 0.31 9 JAMBI 128.23 0.30 10 PEMATANG SIANTAR 133.06 0.26 11 TEMBILAHAN 132.90 0.21 12 PALEMBANG 127.56 0.13 13 BUKITTINGGI 125.88 0.09 14 DUMAI 131.95 0.05 15 MEULABOH 127.99 0.01 16 METRO 136.49 -0.07 17 BANDAR LAMPUNG 130.50 -0.09 18 TANJUNG PANDAN 138.91 -0.12 19 BATAM 129.49 -0.12 20 LUBUKLINGGAU 127.07 -0.20 21 SIBOLGA 131.61 -0.23 22 PANGKAL PINANG 135.94 -0.32 23 PADANGSIDIMPUAN 126.96 -0.50

Pada Juli 2017, sebanyak 59 (lima puluh sembilan) kota IHK di Indonesia tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di bau-Bau sebesar 2,44 persen diikuti oleh Tual sebesar 2,29 persen dan Makassar sebesar 1,05 persen. Sedangkan sebanyak 23 (dua puluh tiga) kota IHK mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Marauke sebesar 1,50 persen, diikuti oleh Jayapura sebesar 1,13 persen dan balikpapan sebesar 0,52 persen. Dari 82 Kota IHK di Indonesia, Kota Pekanbaru menduduki posisi ke-13 yang mengalami inflasi.

(9)

V. PERKEMBANGAN IHK DAN INFLASI KOTA PEKANBARU

Gambar 8.

Perkembangan IHK Kota Pekanbaru (2012=100) Juli 2016 s.d Juli 2017

Gambar 9.

Perkembangan Inflasi Kota Pekanbaru (2012=100) Juli 2016 s.d Juli 2017

Perkembangan IHK periode Juli 2016 s.d Juli 2017 menunjukkan terjadi kenaikan indeks harga pada 7 kelompok pengeluaran yaitu kelompok IHK bahan makanan; IHK makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; IHK perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; IHK sandang; IHK kesehatan; dan IHK pendidikan, rekreasi, dan olahraga; serta kelompok IHK Transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Dari semua kelompok ini, kenaikan indeks harga tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sedangkan kenaikan indeks harga terendah terjadi pada kelompok sandang.

Inflasi Kota Pekanbaru mengalami fluktuasi selama periode Juli 2016 s.d. Juli 2017. Inflasi tertinggi terjadi pada Januari 2017 sebesar 1,46 persen dengan penyumbang inflasi terbesar tarif pulsa ponsel sebesar 0,27 persen dan biaya perpanjangan STNK sebesar 0,23 persen. Di samping itu, Kota Pekanbaru mengalami deflasi tertinggi pada Februari 2017 sebesar 0,60 persen yang disumbangkan oleh cabai merah sebesar 0,67 persen.

(10)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, Juli 2017 (Tahun 2012 = 100)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK Juli 2017

% Perub. Juli 2017

thd Juni 2017 thd Desember 2016 % Perub.Juli 2017 % Perub. Juli 2017 thd Juli 2016 (Inflasi Bulanan) (Inflasi Tahun Kalender) (Inflasi Year on Year)

(1) (2) (3) (4) (5)

UMUM 131.00 0.58 2.38 5.82

1. BAHAN MAKANAN 139.28 0.77 -3.26 5.93

a. Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 113.47 0.20 -2.95 2.11

b. Daging dan Hasil-hasilnya 145.61 -0.39 -2.21 -1.06

c. Ikan Segar 132.91 0.35 8.43 15.51

d. Ikan Diawetkan 131.00 -0.43 4.27 6.00

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 121.54 1.27 0.03 -0.07

f. Sayur-sayuran 162.56 3.89 5.33 2.66

g. Kacang - kacangan 134.19 -0.99 -1.02 0.86

h. Buah - buahan 139.06 -0.39 6.29 -1.24

i. Bumbu - bumbuan 210.68 2.06 -25.76 19.94

j. Lemak dan Minyak 123.61 -0.23 4.63 8.62

k. Bahan Makanan Lainnya 136.20 0.03 -3.86 -7.76

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 141.02 0.94 2.43 5.00

a. Makanan Jadi 139.75 1.41 1.65 3.68

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 126.80 0.06 -1.17 2.23

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 154.80 0.43 6.65 10.01

3. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 130.47 -0.05 8.09 9.75

a. Biaya Tempat Tinggal 119.12 -0.19 4.76 6.19

b. Bahan Bakar, Penerangan dan Air 175.78 0.00 21.76 25.65

c. Perlengkapan Rumahtangga 115.68 -0.34 -0.53 -1.22 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 118.12 0.78 0.53 0.92 4. SANDANG 110.16 -0.05 1.72 1.45 a. Sandang Laki-laki 114.10 0.00 1.06 2.45 b. Sandang Wanita 107.31 0.00 1.07 1.13 c. Sandang Anak-anak 109.78 0.26 0.86 1.30

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 108.90 -0.55 4.58 0.62

5. KESEHATAN 116.84 0.16 2.28 2.58

a. Jasa Kesehatan 113.75 0.00 2.23 2.23

b. Obat-obatan 116.38 0.75 1.31 2.96

c. Jasa Perawatan Jasmani 121.89 0.00 7.02 7.02

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 121.21 0.17 1.99 2.17

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 122.86 0.70 1.49 3.32

a. Pendidikan 126.70 0.96 1.18 3.62

b. Kursus-kursus / Pelatihan 148.73 0.79 6.59 10.92

c. Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102.04 0.01 0.82 0.99

d. Rekreasi 116.73 0.09 1.06 0.60

e. Olahraga 106.29 0.00 0.43 0.43

7. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 126.84 1.00 4.14 5.45

a. Transpor 136.80 1.60 3.86 4.42

b. Komunikasi Dan Pengiriman 108.92 0.00 1.26 5.21

c. Sarana dan Penunjang Transpor 123.41 0.19 11.76 11.72

d. Jasa Keuangan 116.07 0.00 0.00 0.00

(11)

Informasi Lebih Lanjut hubungi:

BPS KOTA PEKANBARU

Jl. Rawa Indah, Kel. Sidomulyo Timur Kec. Marpoyan Damai, Pekanbaru. Telp. 0761-7674567, Email: bps1471@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

 Apakah terdapat korelasi positif antara kemampuan mahasiswa dalam memahami Apakah terdapat korelasi positif antara kemampuan mahasiswa dalam memahami ilmu statistika dan

Program termasuk sistem investigasi outbreak dari penyakit infeksi (lihat juga Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP 1). Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku

Keterkaitan antara manusia dengan hartanya berbeda dengan keterkaitan manusia dengan kepemilikan. Dalam Islam kepemilikan menimbulkan legalisasi dari syara’ sehingga

memiliki intense turnover selain berusaha mencari lowongan kerja dan merasa tidak betah bekerja diperusahaan juga memiliki gejala- gejala sering mengeluh, merasa

Metode muhawarah adalah metode yang melakukan kegiatan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Arab yang diwajibkan pesantren kepada para santri selama mereka tinggal di

Baik dan sempurnanya ciptaan Allah itu secara eksplisit tertulis dalam kitab Kejadian dalam konteks penciptaan langit dan bumi serta isinya.Lima kali dalam pasal pertama

Landasan teori dari penelitian Ini adalah tentang adanya ketentuan yang tertuang dalam UU penerbangan yang menyatakan bahwa apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan

Dalam hal pengadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani ada dua hal yaitu dengan membeli atau dengan membuat. Jika membeli maka perlu persyaratan-persyaratan tertentu,