• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN POSKO TANGGAL 1. Ringkasan Kondisi Terkini

No. Provinsi Uraian

Juli 1. Riau Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua

Pencemaran Udara (PM10) 19,87 2. Jambi Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua

Pencemaran Udara (PM10) 47,12 3. Sumsel Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua Pencemaran Udara (PM10) 4. Kalbar Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua Pencemaran Udara (PM10) 5. Kalteng Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua

Pencemaran Udara (PM10) 46,42 6. Kalsel Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua PencemaranUdara (PM10) 7. Kaltim Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua Pencemaran Udara (PM10) 8. Kaltara Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua 9. Sumut Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua 10. Aceh Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua 11. Sulut Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua 12. Sulbar Hotspot NOAA 18

Terra Aqua 13. Sulteng Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua 14. Sulsel Hotspot NOAA 18

Terra Aqua 15. Sultra Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua 16. Papua Barat Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua 17. Papua Hotspot NOAA 18/19

Terra Aqua Total Indonesia NOAA 18/19

Terra/Aqua Keterangan:

- Total hotspot tertulis adalahjumlah kumulatif - Data hotspot NOAA18 (1 Januari s.d.17Mei 2016). - Data hotspot TERRA/AQUAtingkat kepercayaan

- Sumber data hotspot:http://sipongi.menlhk.go.id

- Data PM10 diambil dari jam input data terakhir

- Sumber data PM10 adalah: 1). http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Kualitas_Udara/Informasi_Partikulat.bmkg 2). http://ppesumatera.menlh.go.id/aqms/ a

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN LAPORAN POSKO PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

TANGGAL 8 JULI 2016 (UNTUK LAPORAN JAM 16:00 WIB)

Tanggal 4 Juli 5 Juli 6 juli 7 Juli 8 Juli Total 1 Jan – 8 Juli 4 2 0 2 1 180 2 3 2 0 1 301 19,87 - 14 0 - 0 0 0 0 1 25 2 3 0 0 0 10 47,12 39,63 39,13 38,22 40,24 0 0 0 0 0 45 3 0 0 0 0 11 - - 0 0 - 2 2 1 0 0 31 0 0 0 0 3 5 - - 0 0 - 2 0 1 2 0 16 0 0 0 1 1 4 46,42 30,67 9,15 26,91 24,17 0 0 0 1 0 15 0 0 0 0 0 27 - - 0 0 - 0 0 0 1 2 250 0 0 0 0 0 309 - - 0 0 - 0 0 0 0 0 52 0 0 0 0 0 35 0 0 0 3 4 154 1 5 0 4 0 121 3 0 0 0 3 90 3 1 0 0 0 42 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 36 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 18 1 0 2 3 1 38 3 0 2 2 0 199 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 545 16 4 4 13 13 1.043 17 13 4 12 5 1.853

kumulatif sejak 1 Januari 2016 s.d.tanggal dilaporkan (8 Juli 2016). 2016). Data hotspot NOAA19 (mulai 17 Mei 2016 s.d. 8 Juli 2016 Data hotspot TERRA/AQUAtingkat kepercayaan ≥80% (tanggal 8 Juli 2016 Pukul 16:00 WIB).

http://sipongi.menlhk.go.id

terakhir ( 8 Juli 2016 Pukul 14:00 WIB).

http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Kualitas_Udara/Informasi_Partikulat.bmkg

atau http://175.184.234.138/aqms/

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

DAN LAHAN

Keterangan

i 2016 Pukul 16:00 WIB).

http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Kualitas_Udara/Informasi_Partikulat.bmkg dan KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

(2)

2. Monitoring Hotspot

a. Monitoring hotspot dari Satelit NOAA18/19

No Provinsi

Hotspot (titikpanas) NOAA18/19

Juni2015-Juli 2015 Juni 2016-Juli 2016)* 4 Juli 5 Juli 6 Juli 7 Juli 8 Juli 1 Jan – 8 Juli 4 Juli 5 Juli 6 Juli 7 Juli 8 Juli 1 Jan– 8 Juli 1. Riau 27 23 3 0 0 772 4 2 0 2 1 180 2. Jambi 35 14 5 1 0 268 0 0 0 0 1 25 3. Sumsel 44 7 7 0 0 210 0 0 0 0 0 45 4. Kalbar 12 9 30 18 5 304 2 2 1 0 0 31 5. Kalteng 4 11 5 29 24 230 2 0 1 2 0 16 6. Kalsel 0 0 0 1 3 17 0 0 0 1 0 15 7. Kaltim 0 0 4 11 8 170 0 0 0 1 2 250 8. Kaltara 0 0 2 4 0 128 0 0 0 0 0 52 Total Indonesia 180 80 62 81 46 3138 16 4 4 13 13 1.043

Keterangan :Data jumlah hotspot dari satelit NOAA18/19 tahun 2016 s.d tanggal 8 Juli 2016 Pukul 16:00 WIB. b. Monitoring hotspot dari Satelit TERRA/AQUA (confidence level≥80%)

No Provinsi

Hotspot (titik panas) TERRA/AQUA

Juni 2015- Juli 2015 Juni 2016 - Juli 2016)* 4 Juli 5 Juli 6 Juli 7 Juli 8 Juli 1 Jan – 7 Juli 4 Juli 5 Juli 6 Juli 7 Juli 8 Juli 1 Jan – 7 Juli 1. Riau 15 20 18 0 4 590 2 3 2 0 1 301 2. Jambi 9 2 45 2 1 132 2 3 0 0 0 10 3. Sumsel 24 1 31 1 116 3 0 0 0 0 11 4. Kalbar 8 2 95 5 40 186 0 0 0 0 3 5 5. Kalteng 1 12 5 2 26 53 0 0 0 1 1 4 6. Kalsel 0 1 0 0 9 10 0 0 0 0 0 27 7. Kaltim 0 11 1 2 1 36 0 0 0 0 0 309 8. Kaltara 0 3 0 8 5 20 0 0 0 0 0 35 9. Papua 0 1 0 0 5 13 0 0 0 0 0 545 Total Indonesia 105 110 238 53 113 2.040 17 13 4 12 5 1.853

Keterangan: Data jumlah hotspot dari satelit Terra/Aqua tahun 2016 s.d.tanggal 8 Juli 2016 Pukul 16:00 WIB.

c. Perbandingan sebaran jumlah hotspot dari Satelit NOAA18/19 pada tahun 2015 dan 2016

No Provinsi Tahun Hotspot (titik panas) NOAA18/19

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah 1. Riau 2015 125 183 186 47 78 141 519 203 353 86 3 3 1.927 2016 4 22 54 33 22 15 30 180 2. Jambi 2015 90 21 9 10 48 63 380 367 549 180 21 2 1.740 2016 0 3 1 0 8 6 7 25 3. Sumsel 2015 30 14 14 8 51 86 309 439 1.369 777 161 6 3.264 2016 1 3 0 2 14 20 5 45 4. Kalbar 2015 31 43 93 22 33 68 255 1.021 997 123 21 5 2.712 2016 2 2 6 1 7 5 8 31 5. Kalteng 2015 45 36 36 23 16 53 265 811 1.833 1.100 67 7 4.292 2016 6 0 1 0 0 4 5 16 6. Kalsel 2015 3 0 3 0 4 4 23 157 525 513 54 11 1.297 2016 13 0 0 0 0 1 1 15 7. Kaltim 2015 24 15 41 42 23 10 105 350 635 861 69 48 2223 2016 86 90 46 18 4 3 3 250 8. Kaltara 2015 3 25 33 28 21 14 42 66 36 1 1 8 278 2016 5 8 24 12 1 2 0 52 Total Indonesia 2015 481 518 625 236 430 619 2.403 3.984 7.168 4.638 702 129 21.933 2016 175 166 165 112 107 172 144 1.043

(3)

d. Perbandingan sebaran jumlah hotspot dari Satelit TERRA/AQUA pada tahun 2015 dan 2016

No Provinsi Tahun Hotspot (titik panasTERRA/AQUA Confidence level ≥80%)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah 1. Riau 2015 14 159 230 25 11 127 758 230 481 191 1 2 2.229 2016 1 61 120 87 3 7 22 301 2. Jambi 2015 2 10 0 2 15 82 188 768 1.144 575 16 0 2.793 2016 0 1 0 1 1 1 6 10 3. Sumsel 2015 0 5 2 2 35 23 193 611 5.531 6.773 449 4 13.628 2016 0 1 0 1 0 6 3 11 4. Kalbar 2015 1 0 14 0 3 5 242 834 1.477 271 15 1 2.863 2016 0 0 2 0 0 0 3 5 5. Kalteng 2015 3 0 0 0 3 2 113 1.733 4.628 4.546 282 17 11.327 2016 0 1 0 0 1 0 2 4 6. Kalsel 2015 0 0 0 0 0 0 17 195 834 712 63 4 1.825 2016 26 1 0 0 0 0 0 27 7. Kaltim 2015 0 5 7 3 2 4 55 391 626 1.421 116 24 2.654 2016 110 63 78 51 4 2 1 309 8. Kaltara 2015 0 1 4 1 0 0 79 177 31 6 0 2 301 2016 1 3 13 14 0 4 0 35 9. Papua 2015 0 0 0 1 2 4 13 182 1.370 1.799 294 566 4.231 2016 542 0 0 0 3 0 0 545 Total Indonesia 2015 79 268 340 89 204 465 2.195 5.740 17.989 18.814 1.845 706 48.734 2016 805 202 306 223 104 102 111 1.853

Keterangan: Data jumlah hotspot dari satelit Terra/Aqua tahun 2016 s.d 8 Juli 2016 Pukul 16:00 WIB.

3. Monitoring Udara dan Cuaca

Hasil pemantauan kualitas udara dan cuaca penerbangan tanggal 8 Juli 2016 pukul 14:00 WIB

No. Indonesia (8 Provinsi Rawan) Lokasi Kualitas Udara (PM10(μg/m³) Cuaca

Terkini Tertinggi Visibilitas (Km) Kondisi Suhu (⁰C)

1. Riau Pekanbaru 0 0 ≥10 Cerah Berawan 31

2. Jambi Jambi 40,24 47,87 ≥10 Berwan 34

3. Sumsel Palembang 0 0 ≥10 Cerah Berawan 34

4. Kalbar Pontianak 0 0 ≥10 Berawan 33

5. Kalteng Palangkaraya 24,17 55,97 ≥10 Berawan 33

6. Kalsel Banjarmasin 0 0 ≥10 Berawan 32

7. Kaltim Samarinda 0 0 ≥10 Berawan 33

8. Kaltara Tanjung Selor 0 0 9,0 Berawan 30

9. Papua Jayapura 0 0 ≥10 Berawan 30

KeteranganPM10: 0-50 = BAIK; 50-150 = SEDANG; 150-250 = TIDAK SEHAT; 250-350 = SANGAT TIDAK SEHAT; >350 = BERBAHAYA Sumber:

1. http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Kualitas_Udara/Informasi_Partikulat.bmkg 2. http://ppesumatera.menlh.go.id/aqms/ATAU http://175.184.234.138/aqms/ 3.http://aviation.bmkg.go.id/web/observation.php

(4)

Kualitas udara diwilayah Singapura pada tanggal 8 Juli 2016 jam 04.00 PM waktu setempat pada umumnya berada pada level Good

Good

Good ---- Moderate

Good

Moderate

Moderate

Moderate

4. Monitoring Kabut Asap (Haze Trajectory) A. ASMC sumber: http://asmc.asean.org/

B. Informasi ISPU di Singapuradan Malaysia:

1) Kualitas udara Singapura (

http://www.nea.gov.sg/anti-pollution-radiation-protection/air-pollution-control/psi/psi) 8 Juli 2016 s.d. jam 04.00 PM waktu setempat:

2) Kualitas udara Malaysia (http://apims.doe.gov.my/v2) Tanggal 8 Juli 2016 s.d. jam 04.00 PM waktu setempat :

Situs Tidak Bisa Di Akses

Penanggung Jawab Harian Posko:

Direktur PKHL

PetugasPosko:

Eva Famurianty, Rosadi, Ibnu Oktavianto, Iliyin Toni

7 Juli 2016 8 Juli 2016

Belum dirilis

Kualitas udara diwilayah Malaysia pada tanggal 8 Juli 2016 jam 04.00 PM waktu setempat tidak bisa diketahui karena situs tidak bisa di akses

(5)

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

A. Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) Sumber

:http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Informasi_Cuaca/Sistem_Kebakaran_Hutan.bmkg?w=1&u=1&p=01

Prakiraan SPBK untuk tanggal 8 Juli 2016, menunjukkan Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kep. Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT dan sebagian kecil Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua

SANGAT MUDAH TERBAKAR. Sedangkan untuk tingkat kesulitan pengendalian kebakaran hutan dan lahan berada

pada tingkat AMAN – TIDAK SULIT.

A. Ringkasan Laporan Kegiatan Manggala Agni Kementerian LHK Tanggal 8 Juli 2016 s/d Jam 16:00 WIB :

No. Provinsi Daops Kegiatan

1. Riau Dumai Laporan Kegiatan Harian.

1. Apel Pagi

2. Posko Siaga Dalkarhutla Tingkat Daops. 3. Bersih-bersih lingkungan Daops

4. Menyusun Laporan Harian Daops dan Laporan Patroli Pencegahan Terpadu dan Terukur berbasis Android Tahap VII

5. Mendownload dan memantau Data Hotspot melalui website sipongi 6. Memantau dan mengolah Data AWS/SPBK

7. Melakukan Patroli Pencegahan Karhutla :

− Tim I Melakukan Patroli Pencegahan di Kelurahan Mekar Sari Kec. Dumai Selatan - Dumai dengan menggunakan 2 Unit Sepeda Motor Viar. Kondisi di lapangan cuaca mendung dan kejadian karhutla tidak ada.

− Tim II Melakukan Patroli Pencegahan di Kec. Sungai Sembilan Kota Dumai. Cuaca siang hujan gerimis hingga hujan sedang. Kejadian Karhutla Nihil dan anggota tetap bersiaga.

− Tim III Melakukan Patroli Pencegahan Karlahut di Kepenghuluan Mumugo Kec. Tanah Putih - Rokan Hilir. Cuaca mendung. Kejadian Karlahut Nihil dan anggota tetap bersiaga.

Laporan pemantauan cuaca :

1. Kondisi cuaca : Pagi gerimis kuat, siang mendung, sore mendung

2. Pemantauan Data AWS/SPBK : Temperatur : 29,7° C, Kelembaban 86 %, Kecepatan Angin 0,0 km/jam, Curah hujan 0,0 mm, Arah Angin Timur Laut 3. FFMC KKAS : Ekstrim

4. DC KK : Rendah 5. FWI ICK : Tinggi 2. Kalimantan

Tengah

Muara Teweh Laporan kegiatan harian : 1. Apel pagi

2. Posko siaga dalkarhutla tingkat Daops 3. Pemantauan hotspot melalui website sipongi

(6)

No. Provinsi Daops Kegiatan

4. Bersih-bersih lingkungan Daops Laporan pemantauan cuaca :

1. Kondisi cuaca : Pukul 07.00 – 13.30 WIB cerah

2. Suhu 26°C, Kelembapan 90%, Kecepatan angin 3,5 km / jam 3. Sulawesi

Selatan

Gowa Laporan kegiatan harian :

1. Apel pagi

2. Posko siaga dalkarhutla tingkat Daops 3. Pemantauan hotspot melalu website sipongi 4. Pengolahan/pelaporan data AWS/SPBK

Laporan pemantauan cuaca :

1. Pengmatan dan pengolahan data AWS/SPBK : Suhu 34,8°C, Kelembaban 78 %, Kecepatan angin 8,0 km /jam , Hujan 0,25 mm

Keterangan tambahan:

1. FFMC/KKAS = Fine Fuel Moisture Code/Kode Kadar Air Serasah. 2. DC/KK/TK = Drought Code/Kode Kekeringan/Tingkat Kekeringan 3. FWI/ICK = Fire Weather Index/Indeks Cuaca Kebakaran

(7)

LAIN – LAIN :

Sumber :http://dataweb.bmkg.go.id/cews/pikam/pdf/dinam.pdf

PREDIKSI :

 Prediksi Dasarian III Juni 2016

disebabkan terdapatnya wilayah konvektif di sekitar Kalimantan bagian Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua (MJO Aktif) didukung suplai uap air yang masih tinggi

Indonesia (SST hangat), wilayah Sumatera, Jawa bagian Barat dan Kalimantan bagian Barat masih terdapat tambahan suplai uap air dari Samudera Hindia

 Monsun Asia dan Australia Tidak Signif

Monsun Asia Lemah dan Indek Monsun Australia Kuat

 Pola umum munculnya La Nina ekuator mulai bulan Juni 2016.Se berpeluang terjadinya La Nina sekitar ( menunjukkan peluang La Nina Lemah statistik berpeluang dimulai OND 2016 periode SON 2016.

 Prediksi Curah Hujan Das III Juni 2016 wilayah Barat Indonesia dan Bali Nusa Tenggara pada kisaran ren menengah (20 – 75 mm), dan wilayah Timur pada kisaran menengah

(20 – 50mm) terdapat di sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Wilayah dengan curah hujan menengah (50 – 150 mm) terdapat di sebagian

300 mm) terdapat di sebagian kecil Sulawesi dan sebagian kecil Papua.Sifat Hujan pada kisaran Bawah Normal – Atas Normal, BN terdapat di Sumatera bagian Tengah, Kalimantan Tengah dan Kalimantan

dominasi Atas Normal.

 Prediksi Curah Hujan Bulan Juli 2016, didominasi Curah hujan menengah (100 Nusa Tenggara dan sebagian kecil selatan Papua (50

terdapat di sebagian Sulawesi Utara, Sulawesi bagian Selatan, Maluku dan sebagian kecil Papua.

PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JUNI DAN JULI 2016

Sumber:http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Informasi_Iklim/Prakiraan_Iklim/Prakiraan_Hujan_Bulanan.bmkg

http://dataweb.bmkg.go.id/cews/pikam/pdf/dinam.pdf

Dasarian III Juni 2016, Peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan sangat

disebabkan terdapatnya wilayah konvektif di sekitar Kalimantan bagian Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua ) didukung suplai uap air yang masih tinggi terutama di bagian Utara dan Selatan Sumatera perairan ), wilayah Sumatera, Jawa bagian Barat dan Kalimantan bagian Barat masih terdapat tambahan suplai uap air dari Samudera Hindia (IOD Negatif);

Tidak Signifikan untuk pembentukan awan yang berpotensi hujan (prediksi Indek Monsun Australia Kuat).

mulai terlihat ditandai dengan anomali SST negatif di Pasifik Timur dan Barat ekuator mulai bulan Juni 2016.Sedangkan di Indonesia didominasi anomali SST Positif.Secara Probabilistik

sekitar (57 %) mulai JAS 2016, berdasarkan rata

-Lemah di mulai pada periode JAS 2016.Berdasarkan rata OND 2016 sedangkan berdasarkan Konsensus CPC

Prediksi Curah Hujan Das III Juni 2016 wilayah Barat Indonesia dan Bali Nusa Tenggara pada kisaran ren 75 mm), dan wilayah Timur pada kisaran menengah-tinggi (75 –

50mm) terdapat di sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Wilayah dengan curah hujan 150 mm) terdapat di sebagian Sulawesi, Maluku dan sebagian Papua.Curah hujan tinggi (150 300 mm) terdapat di sebagian kecil Sulawesi dan sebagian kecil Papua.Sifat Hujan pada kisaran Bawah Normal

Atas Normal, BN terdapat di Sumatera bagian Tengah, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Prediksi Curah Hujan Bulan Juli 2016, didominasi Curah hujan menengah (100

Nusa Tenggara dan sebagian kecil selatan Papua (50 – 100 mm), Curah hujan tinggi (300 apat di sebagian Sulawesi Utara, Sulawesi bagian Selatan, Maluku dan sebagian kecil Papua.

PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JUNI DAN JULI 2016

p://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Informasi_Iklim/Prakiraan_Iklim/Prakiraan_Hujan_Bulanan.bmkg

http://dataweb.bmkg.go.id/cews/pikam/pdf/dinam.pdf

, Peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan sangat Signifikan disebabkan terdapatnya wilayah konvektif di sekitar Kalimantan bagian Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua terutama di bagian Utara dan Selatan Sumatera perairan ), wilayah Sumatera, Jawa bagian Barat dan Kalimantan bagian Barat masih terdapat untuk pembentukan awan yang berpotensi hujan (prediksi Indek mulai terlihat ditandai dengan anomali SST negatif di Pasifik Timur dan Barat dangkan di Indonesia didominasi anomali SST Positif.Secara Probabilistik - rata ensembel model dinamis .Berdasarkan rata-rata ensemble model sedangkan berdasarkan Konsensus CPC La Nina berpeluang pada Prediksi Curah Hujan Das III Juni 2016 wilayah Barat Indonesia dan Bali Nusa Tenggara pada kisaran rendah - – 200mm), curah hujan rendah 50mm) terdapat di sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Wilayah dengan curah hujan Sulawesi, Maluku dan sebagian Papua.Curah hujan tinggi (150 – 300 mm) terdapat di sebagian kecil Sulawesi dan sebagian kecil Papua.Sifat Hujan pada kisaran Bawah Normal Atas Normal, BN terdapat di Sumatera bagian Tengah, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, selain itu di Prediksi Curah Hujan Bulan Juli 2016, didominasi Curah hujan menengah (100 – 300 mm) kecuali sebagian 100 mm), Curah hujan tinggi (300 – 400 mm) berpeluang apat di sebagian Sulawesi Utara, Sulawesi bagian Selatan, Maluku dan sebagian kecil Papua.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, kendala- kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengembangan Ancient Track One di Desa Wisata Bedulu dan Desa Buruan dengan melakukan evaluasi

Berdasarkan uraian tersebut di atas, pertanggungjawaban Anggota Polisi Militer yang melakukan tindak pidana narkotika yaitu tetap dilaksanakan sesuai dengan Bab IV Hukum

Roh TUHAN akan meyakinkan dunia tentang dosa, tentang kebenaran kerana Yesus telah pergi kepada Bapa, dan tentang penghakiman kerana penguasa dunia sudah pun dihukum8. Roh TUHAN

dengan tipe yang telah mendapatkan Izin Tipe atau Izin Tanda Pabrik. Pemeriksaan juga harus memastikan pemasangan Meter Ultrasonik dirancang sedemikian rupa,

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Masuk ke halaman class kemudian pada baris assignment klik link View selajutnya akan tampil daftar dokumen yang sudah diunggah, seperti pada gambar berikut.. Untuk melihat

Panitia menyediakan akomodasi, konsumsi dan transportasi PP dari ibukota kabupaten/kota ke provinsi dengan cara melampirkan bukti perjalanan, sedangkan

[r]