• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN

PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR OBLIGASI DAN

REPUTASI KAP TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

GILANG ELLY PRASTIKA B 200130308

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN

PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR OBLIGASI, DAN REPUTASI KAP TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2013-2015. ABSTRAK

Peringkat obligasi adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan untuk investor dan emiten sebelum membuat keputusan investasi obligasi. Peringkat obligasi memberikan pernyataan informatif dan sinyal tentang kemungkinan gagal bayar utang perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti secara empiris pada setiap faktor yang mungkin mempengaruhi peringkat obligasi. Penelitian ini menguji faktor-faktor yang terdiri dari profitabilitas, likuiditas. ukuran perusahaan, leverage, umur obligasi, dan reputasi KAP terhadap peringkat obligasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada perusahaan manufaktur yang diperingkat oleh PT. PEFINDO dan terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun 2013-2015. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 50 perusahaan. Data outliers sebanyak 11 perusahaan sehingga sampel menjadi 39 perusahaan. Pengujian hipotesis menggunakan Regresi Linier Berganda, metode pengumpulan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) profitabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi, 2) likuiditas, leverage, dan umur obligasi tidak mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi.

Kata Kunci: Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Obligasi, Reputasi KAP, dan Regresi Linier Berganda.

Abstract

Bond rating is something that should be considered for investors and issuers before making a decision on bond investment. Bond rating provides an informative statement and signals about the probability of failur of a company’s debt. The purpose of this research is to providing emipical evidance on any factors that possibly affect bond rating. This study examines the factors which consist of profitability, liquidity, size, leverage, maturity and KAP reputation of the bond rating. The population used in this study focused on manufacturing companies rated by PT. PEFINDO and listed in Indonesia Stock Exchange 2013-2015. The number of samples collected as many 50 companies. Outliers data as many as 11 companies, so that the samples to 39 companies. Research hypothesis tested by Multiple Linear Regression with sample collection methods using purposive sampling. The result of this research: 1) profitability, size, and KAP reputation has affect to the bond rating, and 2) likuidity, leverage, and maturity has no affect to the bond rating.

Keywords: Bond rating, Profitability, Likuidity, Size, Leverage, Maturity, KAP Reputation, and Multiple Linear Regression.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Investasi keuangan yang ada di pasar modal ada dua jenis yaitu investasi dalam surat kepemilikan (saham) dan investasi dalam surat hutang (obligasi). Investasi dalam surat hutang (obligasi) lebih diminati para investor karena dapat mendatangkan pendapatan yang bersifat tetap yang diperoleh dari pokok obligasi dan bunga yang akan diterima secara periodik pada saat jatuh tempo (Ikhsan et

al., 2012).

Investasi obligasi merupakan investasi yang lebih aman, lebih baik dan lebih memberikan jaminan jika dibandingkan dengan investasi saham. Jika perusahaan mengalami likuidasi, pemegang obligasi memiliki hak pertama atas aset perusahaan karena perusahaan telah mengikat kontrak untuk melunasi obligasi yang telah dibeli oleh pemegang obligasi (Pandutama, 2012).

Seorang investor yang hendak membeli obligasi tentunya harus memperhatikan peringkat obligasi (credit ratings). Peringkat obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi investor. Keamanan ini ditunjukkan dari kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman. Penentuan tingkat skala tersebut memperhitungkan beberapa variabel yang mempengaruhi peringkat obligasi. Investor dapat menggunakan jasa agen pemeringkat yang memberikan jasa penilaian terhadap obligasi yang beredar untuk mendapatkan informasi mengenai peringkat obligasi, yang merupakan petunjuk tentang kualitas investasi obligasi yang diminati. Peringkat obligasi merupakan sebuah pernyataan tentang keadaan pengutang dan kemungkinan apa yang dapat dan akan dilakukan sehubungan utang yang dimiliki, sehingga dapat dikatakan bahwa peringkat mencoba mengukur risiko default, emiten akan mengalami kondisi tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya (gagal bayar) (Sunarjanto dan Tulasi, 2013).

Adanya inkonsistensi dalam penelitian terdahulu terkait tentang masalah faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi, maka muncul berbagai pendapat untuk mengembangkan penelitian tersebut. Masih banyak penelitian yang menyimpulkan perbedaan dan keanekaragaman hasil, sehingga peneliti

(7)

3

melakukan penelitian ulang terhadap pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, umur obligasi dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap peringkat obligasi dengan periode penelitian terbaru.

Penelitian ini akan menguji beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Pada dasarnya penelitian ini memilih untuk meneliti perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian karena dari beberapa literatur telah banyak menggunakan sampel perusahaan keuangan maupun non keuangan.

Penelitian ini mengacu dari penelitian yang dilakukan oleh Veronica (2015) yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur”. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut yaitu terletak pada periode pengamatan dan variabel yang digunakan. Dalam penelitian Veronica (2015) periode pengamatan yaitu dari tahun 2011-2013 dan variabel yang digunakan terdiri dari profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, dan umur obligasi. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan periode pengamatan tahun 2013-2015 dan variabel penelitian ini terdiri dari profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, umur obligasi dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dimana dalam pengembangan penelitian ini menambah variabel reputasi KAP yang diindikasikan berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN,

LEVERAGE, UMUR OBLIGASI DAN REPUTASI KAP TERHADAP

PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari Profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, umur obligasi dan reputasi KAP terhadap Peringkat Obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

(8)

4 2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menguji pengaruh variabel independen yaitu profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, umur obligasi dan reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu peringkat obligasi.

2.2 Populasi, Sampel, dan Teknik pengambilan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang menerbitkan obligasi yang di peringkat oleh PT. PEFINDO tahun 2013, 2014, dan 2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan obligasi dan diperingkat oleh PT Pefindo tahun 2013, 2014, dan 2015.

b. Perusahaan manufaktur yang diperingkat oleh PT. Pefindo dan terdaftar di BEI tahun 2013, 2014, dan 2015.

c. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan yang lengkap berhubungan dengan variabel penelitian.

2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari

Annual Report (laporan keuangan) website Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu

www.idx.co.id, dan website PT. PEFINDO yaitu www.pefindo.com. 2.4 Definisi Operasional Variabel penelitian

2.4.1 Peringkat Obligasi (RATING)

Peringkat obligasi merupakan salah satu indikator penting tentang kualitas kredit perusahaan. Pengukuran variabel dependen dilakukan dengan memberikan nilai pada masing-masing peringkat obligasi sesuai dengan peringkat yang dikeluarkan oleh PT. PEFINDO. Skala pengukurannya adalah dengan menggunakan skala ordinal karena memberi nilai pada masing-masing peringkat sesuai dengan peringkat yang dikeluarkan.

(9)

5 2.4.2 Profitabilitas (PROFIT)

Profitabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, aset, dan modal sendiri. Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas ini menggunakan Return on

Asset (ROA). Menurut Kamstra (2001) dalam Sejati (2010), menyatakan bahwa

pengukuran ROA memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba karena pengukuran ROA berdasarkan pada tingkat aset tertentu. Rasio keuangan aspek profitabilitas diukur dengan menggunakan:

Return on Asset (ROA) = Laba Bersih : Total Aktiva

2.4.3 Likuiditas (LIQ)

Likuiditas merupakan kemampuan yang dimiliki suatu perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan. Variabel likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan current ratio (CR). Menurut Almilia dan Devi (2007) perusahaan yang mampu melunasi kewajiban tepat waktu adalah perusahaan yang likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada utang lancar. Current ratio (CR) merupakan perbandingan antara aset lancar dan utang lancar. Secara sistematis rasio ini ditulis sebagai berikut:

Current Ratio = Aktiva Lancar : Hutang Lancar

2.4.4 Ukuran Perusahaan (UP)

Ukuran perusahaan merupakan pengukur yang menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat didasarkan pada total aktiva, penjualan, atau ekuitas. Menurut Miswanto dan Husnan (1999) dalam Andry (2005), hasil logaritma dari aktiva, penjualan, atau ekuitas tersebut mencerminkan ukuran suatu perusahaan. Variabel size yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada total aktiva karena lebih mencerminkan kekayaan perusahaan secara keseluruhan. Rasio keuangan aspek ukuran perusahaan (size) diukur dengan menggunakan:

Size = log Total Aktiva

2.4.5 Leverage (LEV)

Leverage merupakan proporsi penggunaan hutang untuk membiayai investasi

(10)

6

hanya sebagian kecil dari aktiva yang didanai dari hutang dan mengakibatkan semakin kecil risiko perusahaan. Menurut Burton et al. (1998) dalam Raharja dan Sari (2008) semakin rendah leverage perusahaan maka semakin baik peringkat perusahaan tersebut. Rasio keuangan aspek leverage diukur dengan menggunakan:

Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang : Total Equitas 2.4.6 Umur Obligasi (UO)

Umur obligasi merupakan jangka waktu sejak diterbitkannya obligasi sampai dengan tanggal jatuh tempo obligasi. Umur obligasi yang pendek menunjukkan peringkat obligasi yang investment grade. Fabozzi (2010) dalam Mahfudhoh dan Cahyonowati (2014) menyatakan bahwa obligasi dengan umur jatuh tempo antara satu sampai lima tahun dikatagorikan sebagai short-term, umur jatuh tempo antara lima hingga dua belas tahun dipandang sebagai intermediate-term dan umur obligasi lebih dari dua belas tahun adalah long-term. Variabel umur obligasi diukur dengan menggunakan skala rasio.

2.4.7 Reputasi KAP (KAP)

Reputasi KAP merupakan nama baik yang dimiliki oleh suatu Kantor Akuntan Publik dalam memberikan hasil audit yang dapat dipercaya. Emiten yang di audit oleh The Big Four akan mempunyai obligasi yang investment grade. Karena semakin tinggi reputasi maka semakin tinggi pula tingkat kepastian suatu perusahaan sehingga semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami kegagalan. Skala pengukuran variabel ini menggunakan skala nominal karena merupakan variabel dummy. Pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1 jika obligasi diaudit oleh KAP big 4 dan nilai 0 jika obligasi diaudit oleh KAP

non big 4. Adapun anggota big 4 adalah Pricewaterhousecoopers, Deloite Touce dan Tomatsu, Ernst dan Young, dan KPMG (Klynveld, Peat, Marwick, Goerdeler)

(Pandutama, 2012).

2.5 Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis pada peneitian ini peneliti menggunakan uji regresi berganda. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel

(11)

7

dependen dengan satu persamaan (Ghozali, 2011:95). Dalam penelitian ini persamaan dari model regresi berganda adalah sebagai berikut:

Keterangan:

RATING = Peringkat Obligasi

= Konstanta

= Koefisien regresi

PROFIT = Rasio Profitabilitas LIQ = Rasio Likuiditas

UP = Rasio Ukuran Perusahaan LEV = Rasio Leverage

UO = Umur Obligasi KAP = Reputasi KAP e = Standard Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengujian Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,620 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data berdistribusi normal. Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki VIF ≤ 10 dan nilai tollerance ≥ 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Waston menunjukkan du < d < 4-du (1,8587 < 2,116 < 2,1413) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam parameter model penelitian. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan P > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.2 Pembahasan Hasil penelitian

3.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi

Bersadarkan uji statistik variabel profitabilitas memiliki nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilias berpengaruh

(12)

8

terhadap peringkat obligasi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dianggap mampu memenuhi kewajibannya, semakin tinggi nilainya maka semakin baik kinerjanya, sehingga profitabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

3.2.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi

Berdasarkan uji statistik variabel likuiditas memiliki nilai p-value sebesar 0,924 > 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hal ini disebabkan karena angka dari rasio ini sangat tergantung dari masing-masing jenis dan sifat industrinya. Likuiditas yang tinggi belum tentu baik jika ditinjau dari segi profitabilitas perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya manajemen perusahaan penerbit obligasi agar meningkatkan kemampuan dan kualitas operasional perusahaan sehingga informasi current ratio yang tersedia pada laporan keuangan dapat bermanfaat untuk investor dalam mengambil keputusan berinvestasi dan untuk agen pemeringkat dalam memberikan peringkat obligasi, sehingga likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

3.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi

Berdasarkan uji statistik variabel ukuran perusahaan memiliki nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Dengan melihat ukuran perusahaan seorang investor dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga obligasi secara periodik dan melunasi pokok pinjaman sehingga dapat meningkatkan peringkat obligasi, sehingga semakin besar ukuran perusahaan maka peringkat obligasi meningkat.

3.2.4 Pengaruh Leverage Terhadap Peringkat Obligasi

Berdasarkan uji statistik variabel leverage memiliki nilai p-value sebesar 0,846 > 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hal ini disebabkan karena perhitungan leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to total assets dimana dalam perhitungan rasio tersebut telah termasuk utang obligasi yang tidak dipisahkan

(13)

9

dari perhitungan total utang, sedangkan perusahaan pemeringkat obligasi hanya menggunakan utang lancar saja dalam perhitungan leverage.

3.2.5 Pengaruh Umur Obligasi Terhadap Peringkat Obligasi

Berdasarkan uji statistik variabel umur obligasi memiliki nilai p-value sebesar 0,698 > 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur obligasi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hal ini disebabkan karena umur obligasi perusahaan penerbit obligasi lebih kearah nilai minimumnya, hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar perusahaan tersebut memiliki umur obligasi yang pendek. Sehingga umur obligasi tidak terlalu diperhitungkan dalam pemeringkatan obligasi.

3.2.6 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Peringkat Obligasi

Berdasarkan uji statistik yang terlihat pada tabel 4.8 variabel reputasi KAP memiliki nilai p-value sebesar 0,013 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi reputasi KAP semakin baik pula peringkat obligasi yang dimiliki perusahaan penerbit obligasi tersebut. Laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang tergolong KAP

Big four memiliki kualitas yang lebih baik, dapat dipercaya dan dapat

dipertanggungjawabkan karena dinilai secara independen dan profesional atas keandalan dan kewajaran dalam penyajian laporan keuangan tersebut.

4. SIMPULAN DAN IMPLIKASI 4.1 SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Sedangkan likuiditas,

leverage, dan umur obligasi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

4.2 IMPLIKASI

Berdasarkan simpulan diatas, maka implikasi yang diperoleh dari penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya peringkat obligasi sehingga perusahaan manufaktur dapat mengantisipasi adanya hal-hal tersebut dengan berbagai cara agar peringkat obligasi meningkat. Selain itu informasi yang diperoleh dengan

(14)

10

adanya peringkat obligasi memudahkan dan membantu para investor, kreditor, pemerintah untuk pertimbangan berinvestasi obligasi serta bagi agen pemeringkat obligasi sebagai pembanding dan pertimbangan dalam pemeringkatan obligasi. 4.3 KETERBATASAN

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu sebagai berikut:

a. Objek penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan diperingkat oleh PT.PEFINDO sehingga sampel penelitian terbatas.

b. Periode penelitian hanya 3 tahun sehingga hal ini berpengaruh pada hasil penelitian yang kurang baik.

c. Penelitian ini menggunakan enam faktor yang dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi yaitu terdiri dari profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, umur obligasi dan reputasi KAP.

4.4 SARAN

Saran-saran yang diberikan agar penelitian selanjutnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik yaitu:

a. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan diperingkat oleh PT.PEFINDO, penelitian selanjutnya agar menggunakan perusahaan selain manufaktur.

b. Periode yang digunakan dalam penelitian selanjutnya agar lebih panjang sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih baik.

c. Penelitian ini belum menggunakan variabel lain yang diduga dapat digunakan dalam pemeringkatan obligasi, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel lain seperti produktivitas, aktivitas, jaminan, dan market

value ratio.

DAFTAR PUSTAKA

Almilia. L. S., dan V. Devi. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Proceeding Seminar Nasional Manajemen SMART, November.

Andry, W. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat

(15)

11

Dewi, Sofia Prima. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Likuiditas, dan Produktivitas terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan.

Jurnal Ekonomi Vol.18 No.2 tahun 2013.

Estiyanti, Ni Made dan Gerianta Wirawan Yasa. 2012. Pengaruh Faktor

Keuangan dan Non Keuangan pada Peringkat Obligasi di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin 2012.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikhsan, Adhisyahfitri Evalina dkk. 2012. Peringkat Obligasi dan Faktor yang

Mempengaruhinya. Pekbis Jurnal, Vol.4, No.2, Juli 2012:115-123.

http://www.portalgaruda.org (diakses 16 Juli 2016 pukul 11:15).

Jogiyanto. 2007. Teori Fortofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Ma’arij, Arinurtry dkk. 2014. Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi yang

Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Dan Diperingkat Oleh PEFINDO Periode 2009-2013.

Jom FEKON, Vol.1, No.2, Oktober 2014. http://www.portalgaruda.org

(diakses 16 Juli 2016 pukul 11:05).

Mahfudhoh, Ratih Umroh dan Nur Cahyonowati. 2014. Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Diponegoro Journal Of Accounting,

Volume 1, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 1-13. http://www.portalgaruda.org (diakses 14 Juli 2016 pukul 09:10).

Mardiasmo. 1995. Akuntansi Keuangan Dasar 2. Ed 1. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Husnan, Suad. 2007. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang). Edisi 4. Yogyakarta:BPFE.

Pandutama, Arvian. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat

Obligasi pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Akuntansi, Vol.1, No.4, Juli 2012. http://www.portalgaruda.org (diakses 14

Juli 2016 pukul 09:25).

Raharja dan M. P. Sari. 2008. Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi

Peringkat Obligasi (PT. KASNIC Credit Rating). Jurnal Maksi Vol.8 No. 2

Agustus: 212-232.

Sejati G.P. 2010. Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi dalam

Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur. Jurnal Administrasi dan Organisasi Vol. 1 No. 1 April:70-78.

Sunarjanto dan Tulasi. 2013. Kemampuan Rasio Keuangan dan Corporate

Governance Memprediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Consumer Goods. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol 17 No 2 hal 230-242.

Veronica, Aries. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi

pada Perusahaan Manufaktur. Jurbal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya

Vol.13 No.2 tahun 2015.

Yuliana, Rika, dkk. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi

Peringkat Obligasi pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Perkuliahan ini dilaksanakan dengan tujuan agar pemelajar memahami dan menguasai materi menyimak (listening) yang setaraf dengan level N3 Nihongo Nouryoku Shiken

PENGARUH STIMULUS CERITA TERHADAP IMAJINASI GERAK ANAK USIA DINI DI TK/TPA YASPIMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Hal ini sama dengan pendapat para ahli yaitu Banyak orang- orang yang merasa belum puas di masa tua mereka karena kehidupan mereka di masa lalu dan kehidupan masa

Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengestimasi nilai return yang diharapkan atau ekspektasi return beserta risiko dari suatu investasi adalah Capital Asset Pricing

On behalf of the National Nuclear Energy Agency (BATAN) of Indonesia, it is my great pleasure to welcome you to the “2 nd International Conference on the Sources,

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dari penelitian yang akan di ajukan adalah bagaimana proses komunikasi interpersonal antara

kesehatan, serta aman dari ancaman ketakutan. Hal tersebut merupakan perwujudan dari nilai ….. Perlindungan terhadap masyarakat dalam beraktivitas me nuju kemakmuran. Sarana dan

diperoleh dari bentuk miskonsepsi peserta didik pada pre-test dan post-test, kemudian direkapitulasi sehingga diperoleh penurunan persentase jumlah peserta didik pada